Anda di halaman 1dari 74

PERAN PANGKEP TV SEBAGAI MEDIA INFORMASI PEMERINTAH

KEPADA MASYARAKAT PANGKEP

PROPOSAL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar

Oleh:

SULPAN NURHARISMANA IBRAHIM


NIM: 50100118104

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
2
ABSTRAK
Nama : Sulpan Nurharismana Ibrahim
NIM : 50100118104
Judul :Peran Pangkep TV Sebagai Media Informasi Pemerintah Kepada
Masyarakat Pangkep

Penelitian ini membahas tentang peran Pangkep TV sebagai media informasi


pemerintah kepada masyrakat Pangkep, dengan tujuan: 1) Untuk mendeskripsikan
program-program siaran Pangkep TV sebagai media informasi pemerintah kepada
masyarakat Pangkep, 2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan hambatan program
siaran Pangkep TV dalam melaksanakan perannya sebagai media informasi
pemerintah kepada masyarakat Pangkep.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat
kualitatif dengan pendekatan komunikasi. Adapun pengumpulan data dilakukan
dengan tiga metode: observasi, wawancara dan dokumentasi, dimana pengumpulan
data melalui wawancara dengan 12 informan diantaranya pimpinan, staf dan crew
Pangkep TV. Metode analisis data melalui empat tahap, yaitu: reduksi data, penyajian
data, penyimpulan dan verifikasi, serta kesimpulan akhir.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran Pangkep TV sebagai
media informasi pemerintah kepada masyarakat Pangkep terlihat dari program-
program siaran Pangkep TV mengupayakan untuk memenuhi layanan masyarakat
dalam bentuk pendidikan, informasi, hiburan, seni budaya, musik, komersial, serta
imtaq dan iptek atau iman taqwa dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh
program siaran nya yaitu berita informasi seperti program kegiatan pemerintah
kabupaten pangkep yang berkaitan dengan situasi daerah yang mencakup segala
aspek di dalam fungsi media yaitu edukasi terkait upaya pemerintah dalam memberi
soasialisasi dan edukasi misal nya stunting, informasi bantuan sarana Pendidikan,
informasi berita yang memperkenalkan budaya daerah, serta program hiburan nya
adalah live streaming pertandingan sepak bola, dan volli. Masyarakat lebih banyak
menggunakan media sosial terutama youtube dikarenakan lebih mudah diakses.
Adapun faktor pendukung nya yaitu bantuan fasilitas sarana dan prasarana oleh
pemerintah daerah yaitu alat serta tempat dan selanjut nya hambatan yang sering
dihadapi oleh Pangkep TV itu sendiri adalah dari segi finansial, sumber daya manusia
(SDM), dan faktor teknis di lapangan seperti jaringan.
Implikasi dari penelitian ini yakni; Penelitian ini dapat berkontribusi dalam
memperkaya informasi berkaitan dengan media lokal yaitu Pangkep TV. Apalagi di
era saat ini sangat diperlukan adanya media yang mampu memiliki dan
mengembangkan daerah melalui penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
Meskipun media pangkep TV saat ini belum seperti media swasta yang mempunyai
jadwal program siaran dan keterbatasan siaran, namun di harapkan kedepan nya
mampu berkembang lewat bantuan pemerintah dan upaya kerjasama masyarakat.

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk ciptaan tuhan yang di berikan rasa kaingin tahuan

yang besar. Dimana rasa ingin tahu itu membuat manusia mempunyai beragam

inovasi dengan sesuatu hal yang ada di lingkungan sekitar mereka. Salah satu bentuk

rasa ingin tahu manusia yaitu dengan perkembangan teknologi, informasi dan

komunikasi khususnya pada media audiovisual (Televisi).

Berbagai bentuk perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi

merupakan suatu kemajuan media massa pada saat ini dalam menyajikan program-

program yang baik dan berkualitas di masyarakat. Informasi yang disajikan media

massa menjadi sebuah kebutuhan masyarakat untuk mengetahui hal-hal yang ada

disekitar masyarakat serta informasi yang disajikan perlu kita ketahui bahwa benar

adanya dan dapat bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.

Media adalah sarana yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia.

Dalam perkembangannya, media yang pertama kali digunakan adalah alat bantu

visual. Media visual merupakan jenis media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba.

Namun alat bantu visual ini dianggap kurang baik karena hanya memusatkan pada

pandangan, sedangkan dengan pandangan saja dianggap kurang efektif, sehingga

banyak yang beralih ke alat bantu audio.

1
2

Televisi sebagai media massa dapat membawa pengaruh yang besar terhadap

perilaku masyarakat hal ini disebabkan televisi berfungsi sebagai penyampai pesan

dan informasi. Program televisi seperti news, infotaiment dan bahkan komedi mampu

memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat dan bahkan acara infotaiment

dapat membawa pengaruh besar misalnya media mampu mengubah pandangan

penonton dalam mengunakan produk mereka yang secara tidak langsung untuk

mendukung ideologi politik tertentu.

Televisi merupakan salah satu media massa yang paling efektif dalam hal

menyampaikan pesan. Dengan karakteristiknya yang merupakan media audio visual,

televisi mampu menampilkan tayangan yang menarik minat masyarakat. Namun,

tidak semua masyarakat bisa memahami fungsi dari televisi itu sendiri. Misalnya,

masyarakat karena faktor tertentu hanya memanfaatkan satu dari empat fungsi

televisi. Ada yang hanya memanfaatkan fungsi kontrol dan edukasi, ada yang hanya

memanfaatkan fungsi hiburan. Karena secara sosiologis, masyarakat Indonesia

memiliki karakteristik dikotomis, yakni pembagian atas dua kelompok yang saling

bertentangan yaitu desa dan kota.

Masyarakat desa mencerminkan masyarakat tradisional, sederhana, memiliki

kegiatan utama di bidang pertanian, berorientasi pada nilai, norma, dan adat istiadat.

Sebaliknya, kota berkonotasi masyarakat modern, penduduk relatif padat, kompleks,

memiliki kegiatan ekonomi utama pada sektor industri dan perdagangan. Komunitas

kota dan desa dibedakan dengan cara menganalisa cara hidup, berpikir dan perasaan

homogenitas heterogenitas, ikatan kekerabatan impersonal, terisolasi atau tidak, serta

berpegang pada hal yang suci-sekuler.


3

Dalam perkembangan media massa di Indonesia khususnya pada televisi lokal

seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Televisi swasta hadir dan

mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga keberadaan dan penggunaan

televisi lokal mulai bergeser ke televisi swasta untuk mendapatkan informasi yang

lebih luas. Oleh karena itu Televisi lokal mulai kurang diminati oleh masyarakat.

Televisi lokal merupakan stasiun televisi dengan jangkauan terbatas

diberbagai daerah, Televisi lokal di berbagai daerah keberadaanya memungkinkan

berdasarkan amanat Undang-Undang penyiaran Nomor 32 tahun 2002 yaitu pada

pasal 20, diamanatkan bahwa LPS jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi

masing masing hanya dapat menyelenggarakan satu siaran dengan satu saluran siaran

pada cakupan wilayah siaran. Pasal ini mempunyai makna, pengusaha pusat dan

daerah untuk dapat menggunakan bisnis penyiaran. Tidak semuanya dikuasai oleh

pengusaha dari Jakarta, tetapi pengusaha daerah yang mampu secara finansial dan

mempunyai SDM yang memadai dapat mendirikan stasiun penyiaran lokal di

daerahnya.1

Keberadaan televisi lokal sangat berguna sebagai media informasi di tengah-

tengah masyarakat. Berbagai macam hal mengenai informasi tentang daerah yang

tidak pernah terlihat oleh media nasional mendasari kehadiran media televisi lokal

diberbagai daerah. Kehadiran televisi lokal menambah variasi atau pilihan bagi

masyarakat untuk mendapatkan informasi, hiburan, dan Pendidikan sekitar

lingkungan mereka.

1
Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddi, Dasar -Dasar Penyiaran Sejarah, Organisasi,
Operasional, dan Regulasi, (Jakarta: Kencana, 2018), h. 248.
4

Laju perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi khusunya pada

media elektronik terutama televisi. Dimana stasiun televisi yang ada saat ini

perkembangannya bukan hanya ditingkat nasional saja melainkan di tingkat Provinsi

maupun local saat ini hadir di masyarakat. Di Makassar ada beberapa pertumbuhan

Televisi lokal yang sangat pesat dan sering terlihat di antaranya yaitu TVRI

Makassar, Kompas TV Makassar, Fajar TV, Celebes TV, INews TV, dan Net TV.

Adanya perkembanganya teknologi dan informasi yang begitu cepat maka di daerah

pemerintah kabupaten Pangkep membentuk Lembaga Publik Lokal (Pangkep TV).

Pangkep TV yang merupakan bagian dari televisi lokal milik pemerintah

Kabupaten Pangkep, Pangkep TV ini menayangkan program siarannya melalui live

streaming Facebook dan youtube, televisi lokal ini terletak di jalan Sultan

Hasanuddin Kabupaten Pangkep tepatnya di Kantor kominfo Kabupaten Pangkep.

Pangkep TV mempunyai program berita harian berkaitan dengan kegiatan program

pemerintah setempat serta edukasi-edukasi penting yang berhubungan dengan situasi

daerah kabupaten Pangkep. Adapun program dan kegiatan pemerintah terkait dengan

pemberitaan informasi lewat kominfo adalah pada awal covid 19 terjadi, pemerintah

kabupaten Pangkep memberikan edukasi berupa himbauan dan ajakan kepada

masyarakat tentang menerapkan pola hidup sehat dan menjaga protocol kesehatan

yang bertujuan untuk mengurangi penyebar luasan covid 19 di wilayah Kabupaten

Pangkep.

Pemerintah Kabupaten Pangkep juga turut dalam memberikan bantuan dana,

alat dan bahan pupuk tani bagi masyarakat Pangkep dengan harapan adanya bantuan

tersebut dapat membantu masyarakat yang kesulitan dalam bertani akibat kurang nya
5

modal usaha serta kedepannya sector pertanian di wilayah Pangkep dapat maju dan

pekonomian semakin membaik, di harapkan jg pemerintah dan masyarakat menjalin

korelasi yang baik demi mewujudkan bersama daerah Pangkep yang maju dan

sejahtera. Di sisi lain Program mingguan yaitu di hari minggu membahas informasi

tour destinasi wisata lokal serta Budaya masyarakat Pangkep, tentunya pemerintah

Kabupaten Pangkep peduli terhadap kelestarian budaya local dengan diadakan nya

kegiatan budaya seperti panen besar dan dengan bantuan lewat pangkep TV yang

memuat berita dan program informasi budaya local semakin menguatkan pengaruh

agar masyarakat paham betapa penting nya menjaga dan melestarikan budaya daerah

sendiri. Artinya Pangkep TV ini lebih mengedepankan informasi dan edukasi yang

terjadi di Kabupaten Pangkep namun tidak hanya program informasi saja,

Pangkep TV juga menyajikan program hiburan yang lebih ke informasinya

misalnya perlombaan olahraga tingkat kabupaten dan provinsi serta kegiatan adat

istiadat masyararakat Pangkep berupa seni tari dan sebagainya.Adapun Pangkep TV

mempunyai program edukasi lain nya sepeti talk show yang melibatkan misalnya

Bupati,kepala desa, dan penyuluh dengan program yang digarap dengan mengundang

OPD (organisasi perangkat daerah) yang berhubungan dengan tema yang sedang di

angkat atau sedang hangat di perbincangkan masyarakat sekitar.

Dengan ini dapat dikatakan bahwa keberadaan penyiaran publik lokal di

Kabupaten Pangkep khusunya Pangkep TV dapat membantu kinerja urusan

Pemerintahan dan dapat menambah inovasi serta informasi baru bagi masyarakat

Kabupaten Pangkep dalam menarik perhatian masyarakat untuk menonton siaran


6

Pangkep TV dan setiap televisi harus mampu memenuhi harapan masyarakat

termasuk Pangkep TV

Berdasarkan permasalahan diatas membuat peneliti tertarik untuk mengkaji

bagaimana Peran Pangkep TV sebagai media informasi dan televisi lokal tersebut

mampu memberikan informasi yang di butuhkan masyarakat Pangkep. Dalam

penelitian ini peneliti memilih Pangkep TV sebagai objek penelitian karena

berdasarkan pengamatan yang calon peneliti lakukan, Pangkep TV mampu

menjalankan peran yang cukup baik sebagai TV lokal di Kabupaten Pangkep. Dengan

terus konsisten memproduksi dan menayangkan program-program yang sebagian

besar merupakan konten lokal dan Pangkep TV ini merupakan televisi lokal pertama

di Kabupaten Pangkep.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

Sebagai Batasan untuk memperjelas ruang lingkup yang akan diteliti maka

dibutuhkan fokus penelitian, Adapun pada penelitian ini difokuskan pada dua hal

yaitu: Peran Pangkep TV sebagai Media Lokal dan Pangkep TV sebagai sumber

informasi Masyarakat Pangkep.

2. Deskripsi Fokus

Untuk memudahkan pembaca memahami dan mencegah terjadinya kesalahan

persepsi dalam penelitian ini, maka penulis mengemukakan variabel-variabel dalam

judul penelitian, yakni:


7

1. Pangkep TV

Pangkep TV merupakan sebuah siaran TV dan channel Youtube yang hadir

sebagai bentuk inovasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pangkajene

dan Kepulauan yang bertujuan untuk memberikan berita atau informasi kegiatan

pemerintah daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sehingga tugas dari

diskominfo sebagai pelayan urusan pemerintahan di bidang informasi dan komunikasi

dapat terlaksana dengan baik. Adapun di dalam penelitian ini yang akan terlibat di

Pangkep TV adalah kepala penanggung jawab sekaligus crew yang bertugas.

2. Peran dan Media Pemerintah

Peran adalah bentuk perilaku yang diharapkan dari seorang individu yang

menempati posisi atau status sosial tertentu. Peran adalah pola perilaku yang

komprehensif yang diakui secara sosial, menyediakan sarana untuk mengidentifikasi

dan menempatkan seseorang dalam Masyarakat. Peran media lokal sebagai tempat

Masyarakat dalam mencari sebuah informasi adalah dengan adanya Pangkep TV

yang membuat sebuah program siaran bersama pemerintah yang berkaitan dengan

informasi seputar daerah kabupaten Pangkep.

Media pemerintah yang di maksud dalam penelitian ini adalah media lokal

yang program siaran televisi nya mengangkat sebuah berita yang berkaitan dengan

kegiatan pemerintah serta informasi yang ada di daerah, adapun dalam hal ini objek

nya adalah Pangkep TV.


8

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang menjadi pokok masalah adalah

bagaimana peran Pangkep TV sebagai media informasi pemerintah kepada

Masyarakat Pangkep, kemudian dari hal itu dapat di peroleh sub masalahnya

yaitu:

1. Bagaimana program-program siaran Pangkep TV sebagai media informasi

pemerintah kepada masyarakat Kabupaten Pangkep?

2. Bagaimana faktor pendukung dan hambatan Program Siaran Pangkep TV

dalam melaksanakan perannya sebagai media informasi?

D. Kajian Pustaka

Dari beberapa hasil penelusuran penulis, terdapat 3 penelitian lain yang

berhubungan dengan judul penulis. Hubungan dari ke 3 penelitian tersebut, yaitu

menyangkut tentang media televisi sebagai media Informasi, salah satunya adalah

program berita. Namun, jika diperhatikan lebih mendalam ada sisi yang berbeda

dengan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti lebih fokus kepada

peran Pangkep TV sebagai sumber informasi dan media yang digunakan pemerintah

Kabupaten Pangkep dalam memberikan informasi yang ada di daerah berkaitan

dengan program dan kegiatan pemerintah daerah. Berbeda dengan kajian yang diteliti

oleh peneliti lain. Beberapa penelusuran dan telaah terhadap berbagai hasil kajian

yang terkait dengan penelitian yang sedang di lakukan.


9

1. Studi Model Dakwah terhadap Siaran Asyiknya Berislam di Celebes TV, ini

merupakan penelitian dari saudari Nur Asia T, pada tahun 2014. Penelitian ini

membahas tentang model dakwah yang digunakan dalam siaran Televisi local

dengan menjadikan Jama’ah Majelis Taklim sebagai objek dakwah yang mana

nantinya submasalah dari penelitian ini menjabarkan tentang bagaimana

pandagan Jama’ah Majelis Taklim terhadap siaran asyiknya Berislam di

celebes tv, bagaimana model dakwah yang diterapkan pada siaran asyiknya

berislam di celebes tv dan apa tantangan dan peluang yang harus dihadapi

model dakwah pada asyiknya beri2slam di celebes TV. Perbedaan dari

penelitian sebelumnya yakni penelitian yang akan diteliti oleh calon peneliti

membahasa tengtang peran Pangkep Tv sebagai sumber informasi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Aliyah Lathifah yang berjudul “Media Televisi

Sebagai Sumber Berita (Studi terhadap Program Breaking News Metro TV)” di

Universitas Islam Negri (UIN Alauddin Makassar), jurusan Jurnalistik. Fokus

Penelitian ini yaitu Pertama, breaking news Metro TV sebagai sumber berita.

Kedua, konsep nilai berita Metro TV pada program breaking news dan

pemberitaan program breaking news, pemberitaan yang dimaksudkan adalah

kecenderungan berita yang disiarkan. Dalam hal ini, program breaking news

yang dijadikan sebagai objek penelitian di Metro TV biro Makassar yang

menjadi sumber berita bagi para pemirsanya ataupun khalayak pada umumnya.

Jenis penelitian ini tergolong deskriptif kualitatif dengan pendekatan

Jurnalistik, khususnya jurnalistik televisi. Dokumentasi dan penelusuran

2
Nur Asia T, Studi Model Dakwah Terhadap Siaran Asyiknya Berislam di Celebes TV,
Skripsi, (UIN Alauddin Makassar 2014), h. 8.
10

referensi dengan melakukan teknik pengolahan dan analisis data melalui 4

tahap, yaitu: reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan

kesimpulan. Lalu dalam pengujian keabsahan data menggunakan teknik uji

kredibilitas data, yaitu perpanjang pengamatan, meningkatkan ketekunan dan

triangulasi. Penelitian ini, menggunakan landasan teori jarum suntik

(Hypodermic Needle Theory) oleh Wilbur Schramm pada 1950 an,

sebagaimana yang telah dijelaskan pada tinjauan teoritis. Dalam teori ini,

Metro TV sebagai media massa mempunyai kemampuan penuh dalam

memengaruhi khalayak.3

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ainun Rahmadhani yang berjudul “Eksistensi

Televisi Lokal (Studi Deskriptif Sinjai TV di Kabupaten. Sinjai)”di

Universitas Muhammadiyah Makassar, jurusan Ilmu Komunikasi. Fokus

penelitian adalah membahas mengenai bagaimana eksistensi televisi lokal

Sinjai dengan menganalisa bagaimana strategi Sinjai TV dapat memperoleh

tiga sumber utama yaitu, konten, capital, audience. Sebagaimana yang di

jelaskan oleh Dimmick dan Rohtenbuhler serta Penghambat Sinjai TV dalam

mempertahankan eksistensi sebagai televisi lokal SDM (Sumber Daya

Manusia) dana Alat penunjang penyiaran. Dalam pemilihan informan peneliti,

menggunakan teknik purposive sampling dengan menentukan informan di

tetapkan secara sengaja atau pertimbangan tertentu. Peneliti dapat memilih

informan yang dianggap mengetahui informasi secara mendalam dan dapat di

percaya untuk menjadi sumber data.

3
Aliyah Lathifah, Media Televisi Sebagai Sumber Berita (Studi terhadap Program Breaking
News Metro TV,Skripsi, (Uin Alauddin Makassar 2019), h. 9
11

Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yakni

penelitian yang mengungkapkan situsi sosial tertentu dengan mendeskripsikan

kenyataan secara benar dibentuk oleh kata-kata berdasarkan tehnik

pengumpulan data dan analisis data yang relavan, adapun sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder

dengan jumlah informan 5 orang. Tehnik pengumpulan data dengan

menggunakan dokumentasi, observasi dan wawancara, tehnik analisis data

yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

Keabsahan data yang peneliti gunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi

waktu. Untuk mempertahankan eksistensi Sinjai TV sebuah Televisi lokal,

tentu membutuhkan cara-cara yang matang serta terencana dengan baik dari

pihak manajemenya agar bisa memproduksi program-program lokal yang

berkualitas serta mempertahankan penontonya.4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

4
Ainun Ramadhani, Eksistensi Televisi Lokal (Studi Deskriptif Sinjai TV di Kabupaten.
Sinjai,Skripsi, (Universitas Muhammadiyah Makassar 2020), h.29
12

a. Untuk mendeskripsikan program-program siaran Pangkep TV sebagai media

informasi pemerintah kepada Masyarakat Pangkep.

b.Untuk Mengetahui faktor pendukung dan hambatan program siaran Pangkep

Tv dalam melaksanakan perannya sebagai media informasi bagi masyarakat Pangkep.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan ilmiah penelitian ini diharapkan sebagai bahan tambahan bacaan

dan memberi kontribusi dalam pengembangan media informasi terumata media

penyiaran televisi lokal sebagai sumber informasi masyarakat daerah.

b. Kegunaan Praktis

1) Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu berguna bagi media

eletronik khususnya televisi lokal dalam memberikan informasi tentang

berita.

2) Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktis bagi para

pembaca dan semua pihak yang berkepentingan baik bagi mahasiswa,

LSM, pemerintah dan seluruh masyarakat. Khsusus nya praktisi media

sebagai salah satu bahan referensi serta dalam memberikan gambaran dan

identifikasi serta pengaruh TV lokal terhadap masyarakat daerah.


BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Tinjauan Komunikasi

Pengertian komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin

“communis”. Communis atau dalam bahasa Inggris nya ”common” berarti sama.

Jadi, apabila kita berkomunikasi (to communicate), ini berarti bahwa kita berada

dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan (commonness) dalam

hal sikap dengan seseorang. Jadi pengertian komunikasi adalah sebagai proses

“menghubungi” atau mengadakan perhubungan.5

Kemudian definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan

oleh Bittner sebagaimana dikutip oleh Nuruddin yang mengatakan komunikasi massa

yakni pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang dan

membutuhkan gatekeeper.6

Berdasarkan uraian definisi sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa

komunikasi massa adalah bentuk komunikasi oleh komunikan dan komunikator

secara massal, sangat heterogen dan mempunyai dampak tertentu dengan

menggunakan media massa sebagai wadah.

5
Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa (Jakarta: Grafindo, 2012), h.7.
6
Nuruddin. Pengantar Komunikasi Massa (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 7.

13
14

1. Karakteristik Komunikasi Massa

Dalam melakukan kegiatan komunikasinya, menurut Dedy komunikasi massa

mempunyai karakteristik sebagai komunikasi massa sebagai berikut:7

a. Komunikasi satu arah

Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi antar persona satu arah

(Interpersonal Communication (one-way communication) dan dua arah (two- way

communication), komunikasi massa berlangsung satu arah (one waycommunication).

Ini berarti bahwa, tidak ada arus balik (feedback) dari komunikan kepada

komunikator, dalam hal ini wartawan sebagai komunikator tidak akan menerima

tanggapan atau pesan dari berita atau informasi yang dipublikasikan dan

disiarkannya.

b. Melembaga

Sebagai saluran komunikasi, media massa merupakan suatu lembaga atau

institusi atau organisasi, begitu halnya dengan komunikator melembaga atau

institusionalized communicator.

c. Pesan bersifat umum

Pesan yang disampaikan mengenai beberapa hal yang biasa terjadi dalam

masyarakat, karena komunikasi massa ditujukan untuk umum.

d. Menimbulkan Keserempakan (simultaneity)

7
Dedy Nur Hidayat, Pengantar Komunikasi Massa (Cet. II; Jakarta: PT: Raja Grafindo
Persada, 2007), h. 165.
15

Keserempakan pada pesan yang disampaikan dan disebarluaskan kepada

khalayak, baik isi maupun waktu dari pesan tersebut sama.

e. Heterogen

Sasaran yang dituju dalam proses komunikasi massa adalah khalayak atau

masyarakat luas yang terpencar satu sama lain tidak saling mengenal, karena masing-

masing berbeda mulai dari jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan,

pendapatan, pengalaman, kebudayaan, keinginan sampai cita-cita dan sebagainya.

f. Mengandalkan Peralatan Teknis

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayak

sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis seperti antena. Peralatan pemancaran

ini biasa digunakan untuk media eletronik seperti televisi, radio dan internet.

Peralatan teknis ini digunakan tidak lain agar proses pemancaran atau penyebaran

pesannya bisa lebih cepat dan serentak kepada khalayak.

g. Dikontrol oleh Gatekeeper

Gatekeeper atau sering disebut sebagai penyaring informasi/palang

pintu/penjaga gawang, adalah orang yang bertugas untuk menyaring informasi dan

sebagainya. Dalam ilmu komunikasi massa, banyak teori yang digunakan guna

mendukung perkembangannya. Di antara sekian banyak teori tersebut, yang erat

kaitannya dengan penelitian ini adalah teori jarum suntik (Hypodermic Needle

Theory) oleh Wilbur Schramm.


16

Teori ini memiliki beberapa istilah lain, seperti teori peluru (Bullet Theory)

dan teori sabuk transmisi (Transmition Belt Theory). Teori yang merupakan konsep

awal sebagai komunikasi massa dan merupakan teori media massa pertama yang ada

oleh para teoritis ini, mengatakan bahwa rakyat benar-benar rentan terhadap pesan-

pesan komunikasi massa. Pesan-pesan tersebut apabila tepat sasaran maka akan

mendapatkan efek yang diinginkan.8

2. Unsur- Unsur Komunikasi

Komunikasi telah sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga

untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dalam 5 unsur yaitu :

1. Pengirim pesan (komunikator)

2. pesan

3. Media

4. Penerima (komunikan)

5. Pengaruh (efek)

Komunikasi

Pengirim pesan (Komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif

menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.

Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:

a. Satu Orang

b. Banyak orang dalam artian lebih dari satu orang (kelompok)

c. Massa

8
John Vivian, Theory of Mass Communication, terj. Tri Wibowo, Teori Komunikasi Massa
(Edisi 8; Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 495-496.
17

Pesan komunikasi dapat mempuyai banyak bentuk, kita mengirimkan dan

menrima pesan melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Ada

dua sifat pesan:

a. Pesan bersifat verbal, antara lain:

Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan)

Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan)

b. Pesan bersifat non verbal yaitu:

Gestural coomunication (menggunakan sandi-sandi bidang keahasiaan)

3. Tujuan teori komunikasi massa

a. Untuk menjelaskan pengaruh – pengaruh komunikasi massa.

Pengaruh ini mungkin yang kita harapkan seperti pemberitaan kepada masyarakat

selama pemilihan, atau yang tidak diharapkan, seperti menyebabkan peningkatan

kekerasa dalam masyarakat.

b. Untuk menjelaskan manfaat komunikasi massa yang digunakan oleh

masyarakat.

Dalam beberapa hal, melihat manfaat komunikasi massa oleh masyarakat menjadi

lebih bermakna dari pada melihat pengaruhnya. Pendekatan ini mengakui adanya

peranan yang lebih aktif pada audiens komunikasi, setidaknya ada dua faktor yang

digabung untuk memberikan tekanan yang lebih besar pada aktivitas audiens dan

penggunaan komunikasi massa dari pada pengaruhnya. Salah satu faktornya adalah

bidang psikologi kognitif dan pemrosesan informasi, faktor lain adalah perubahan

teknologi komunikasi yang bergerak menuju teknologi yang semakin tidak


18

tersentralisasi, pilihan pengguna yang lebih banyak, divesitas isi yang lebih besar, dan

keterlibatan yang lebih aktif dengan isi komunikasi oleh pengguna individual.9

B. Media Massa

1. Pengertian Media Massa

Kamus Besar Indonesia menjelaskan bahwa arti media adalah alat (sarana)

komunikasi seperti Koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk.

Kemudian, media massa merupakan sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi

untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Istilah media massa

memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala,

mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja

dimasyarakat, dengan skala yang sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada

sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap dipergunakan

hingga saat ini, seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi, internet dan lain-

lain.10 Media massa kini tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena

media massa, baik cetak maupun elektronik sudah menjadi kebutuhan hidup. Mulai

dari kota hingga pedesaan, masyarakat memanfaatkan media massa untuk berbagai

keperluan, sesuai dengan fungsi pers. Melalui media massa, masyarakat minimal

mendapatkan beragam hiburan dan informasi terbaru tentang berbagai hal yang

terjadi diberbagai belahan dunia. Kalaupun terjadi pengecualian, ada masyarakat yang

belum menikmati media massa mungkin hanya bagi masyarakat suku terasing saja.

9
Werner j severin, Teori komunikasi, sejarah, metode, dan terapan didalam media massa
(Jakarta: Kencaan penada media group,2011), h.13-14
10
Morissan, Andy Corry dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa (Media, Budaya dan
Masyarakat) (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), h. 1.
19

Media massa yang kini digunakan masyarakat semakin beragam. Bila kita bicara

media cetak, bisa berarti surat kabar, tabloid atau majalah. Bila kita bicara media

elektronik, bisa berarti radio, televisi dan internet. Perkembangan teknologi sekarang

ini sudah sedemikian maju. Bila dulu media massa hanya berbentuk media cetak, kini

muncul media elektronik, baik radio, televisi maupun internet.11

2. Pengertian Peran

Peranan berasal dari kata “peran”. Peran memiliki makna yaitu seperangkat

tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat.“peranan

adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan”. 12 Istilah “peran” sering

diucapkan banyak orang kata peran sering dikaitkan dengan posisi atau kedudukan

seseorang. Atau “peran” dikaitkan dengan apa yang dimainkan dengan aktor dalam

suatu drama, lebih jelasnya kata “peran” atau role dalam kamus oxford dictionary di

artikan: Actor’s part; one’s or function. Yang berarti aktor; tugas seseorang atau

fungsi.13

Istilah “peran” dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti pemain

sandiwara atau film, tukang lawak, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh

orang yang berkedudukan di peserta didik.14

11
Mondary, Pemahaman Teori Dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), h.
12.
12
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2007) h.845
13
The New Oxford Illustrated Dictionary, (Oxford University Press, 1982). H. 1466
14
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka
2005), h. 854.
20

Ketika istilah peran digunakan dalam lingkungan pekerjaan maka seseorang

yang diberi suatu posisi, juga diharapkan menjalankan perannya sesuai dengan apa

yang diharapkan oleh pekerjaan tersebut, karena itulah ada yang disebut role

expectation.

3. Peran Media Massa

Scramn menyebutkan, peran media massa dalam pembangunan nasional

merupakan agen pembaharu. Peran yang dapat dilakukannya berupa pembentukan

pendapat msyarakat (umum) dalam mempercepat proses peralihan kearah lebih baik.

Utamanya, peralihan dari kebiasaan yang dapat menghambat pembangunan kesikap

baru yang tanggap pada pembaharuan. Media massa merupakan salah satu sarana

penyampaian informasi dan difusi inofasi.15

Perkembangan media massa sebenarnya tidak terlepas dari ilmu komunikasi

yang intinya menyampaikan pesan karena pada dasarnya, media massa berfungsi

menyampaikan pesan kepada masyarakat luas. Lebih jauh dijelaskan, informasi yang

disampaikan media massa lebih bersifat massal sehingga hanya dapat meningkatkan

pengetahuan. Bila ingin mencapai tingkat dari itu, perlu ada lembaga atau orang-

orang yang menindaklanjuti informasi media masa tersebut. Media massa merupakan

institusi yang berperan sebagai agent of change yang menjadi lembaga pelopor

perubahan. Ini merupakan paradigma utama media massa. Dalam menjalankan

paradigma tersebut, media massa berperan sebagai berikut:

15
Mondary, Pemahaman Teori Dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), h.
84
21

a. Media Massa Sebagai Media Edukasi Melalui perannya sebagai institusi

pencerahan masyarakat. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik

masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya dan menjadi masyarakat maju.16

b. Media Massa Sebagai Media Informasi Dengan informasi yang terbuka, jujur

dan benar yang disampaikan media massa kepada masyarakat, akan menjadikan

masyarakat kaya terhadap informasi, masyarakat menjadi dengan informasi.

Sebaliknya pula masyarakat akan menjadi masyarakat informatif, masyarakat yang

dapat menyampaikan informasi dengan jujur kepada media massa. Informasi tidak

hanya disadari menjadi kebutuhan masyarakat di negara berkembang, melainkan

terlebih juga bagi masyarakat negara maju sebagai upaya mempertahankan

keunggulan serta memperkokoh pengaruh dan hegemoni di era persaingan global

yang kian tajam.17

c. Media Massa Sebagai Media Hiburan Fungsi hiburan media massa tampak

jelas dari isi medianya, yang mencakup berita, laporan, foto, dan artikel mengenai

gaya hidup, cerita bersambung, cerpen, konser musik, dunia tari, dunia mode,

karikatur, feature, humor, kehidupan artis dan lain-lain. Peran media elektronik dalam

dunia hiburan lebih menonjol lagi dengan tayangan-tayangan, film cerita alias

sinetron, musik pop, drama, komedi situasi, dan banyak lagi yang lain.18

d. Media massa sebagai kontrol sosial sebagai agent of change, media massa

juga menjadi institusi budaya yang merupakan institusi yang setiap saat menjadi

16
Mondary, Pemahaman Teori Dan Praktik Jurnalistik, h. 85.
17
Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta: Erlangga,
2010), h. 35.
18
Sedia Willing Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita, h.17.
22

corong kebudayaan dan kalatisator perkembangan budaya masyarakat. Sebagai agen

perubahan itu, media massa juga mendorong agar perkembangan budaya itu

bermanfaat bagi kepentingan manusia bermoral dan masyarakat madani. Dengan

demikian, media massa juga berperan mencegah berkembangnya budaya-budaya

yang justru merusak peradaban manusia dan masyarakat.

C. Sejarah Televisi dan Perkembangannya

1. Sejarah Singkat Televisi

Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh

para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark

Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow

dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar

melalui kabel. Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan

menggunakan metode mekanikal dari Jenkins. Pada tahun 1928 General Electronic

Company mulai menyelenggarakan acara siaran televisi secara reguler. Pada tahun

1939 Presiden Franklin D. Roosevelt tampil di layar televisi. Sedangkan siaran

televisi komersial di Amerika di mulai pada 1 September 1940.19

Penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962,

bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV atau

Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat

TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call) hingga sekarang. Selama

19
Drs. Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2007), h.135.
23

tahun 1962-1963 TVRI berada di udara rata-rata satu jam sehari dengan segala

kesederhanaannya.20

Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, TVRI mendapat

saingan televisi siaran lainnya. Banyak stasiun-stasiun televisi nasional yang

bermunculan dan turut serta meramaikan penyiaran televisi di Indonesia. Sampai saat

ini ada 11 stasiun televisi nasional yang sedang mewarnai dunia penyiaran televisi di

Indonesia, yaitu: TVRI, RCTI, SCTV, INDOSIAR, ANTV, MNC TV, METRO TV,

TRANS TV, GLOBAL TV, TRANS 7, dan TV ONE.

hampir semua negara di dunia memiliki stasiun televisi. Di Asia, bidang

broadcasting ini dipelopori oleh jepang pada tahun 1953, Filipina tahun yang sama,

Muangthai tahun 1955, Indonesia dan RRC tahun 1962, Singapura tahun 1963 dan

disusul oleh negara Malaysia.21

2. Pengertian Televisi

Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang

diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual. 22 Sedangkan

Menurut Drs. Wawan Kuswandi, televisi adalah salah satu media hiburan dan

informasi yang berkembang pesat di Indonesia dan di dunia.23

20
Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran Teori dan Praktek, (Jakarta: Mandar Maju, 1993),
h.54.
21
Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.5.
22
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005).
23
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa sebuah analisis Media Televisi, (Jakarta: Rineka
Cipta: 2013).
24

Pengertian lain televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar

diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini

menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang

elektronik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan

suaranya dapat didengar.

3. Fungsi Televisi

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan

radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi

fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi, pada umumnya tujuan utama

khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk

memperoleh informasi.

4. Karakteristik Televisi

a. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus

dapat dilihat. Keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis.

b. Berpikir dalam Gambar Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir

dalam gambar. Pertama, adalah visualisasi yakni menerjemahkan kata kata yang

mengandung gagasan yang menjadi gambar secara induvidual. Kedua, penggambaran

yakni kegiatan merangkai gambar-gambar induvidual sedemikian rupa.

c. Pengoperasian Lebih Kompleks Dibandingkan dengan radio siaran,

pengoperasian televisi siaran lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang.

5. Program Televisi
25

Program televisi dibuat dan disajikan agar audiens tertarik dan akhirnya

menyaksikan siaran program acara tersebut. Oleh karena itu, program acara televisi

harus dibuat semenarik mungkin untuk mengambil perhatian audiens. Program acara

yang selalu mengikuti trend, menarik, dan dikemas dalam nuansa yang berbeda

dengan stasiun televisi lain menjadi pilihan menarik bagi audiens.

a. Jenis-jenis Program Televisi

Menurut Morissan M.A, Jenis-jenis program acara televisi dibagi menjadi

dua, yaitu:24

1. Program Informasi, program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya

untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audiens.

Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada

audiens. Program informasi dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:

a. Berita keras atau Hard News adalah segala informasi penting dan/atau menarik

yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera

ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Berita keras atau hard

news dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita, yaitu: Straight News, Features,

dan Infotainment.

b. Berita lunak atau Soft News adalah segala informasi yang penting dan menarik

yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera

ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program

24
Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008)
26

tersendiri diluar program berita. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak

ini adalah: current affair, magazine, dokumenter, dan talk show.

2. Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur

audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk

dalam kategori hiburan adalah:

a. Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan

sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing

untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis,

yaitu : Quiz Show, Ketangkasan, dan Reality Show.

b. Program Musik, dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser.

Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik

audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas

penampilannya agar menjadi lebih menarik.

c. Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan (performance)

seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun diluar studio,

di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor).

d. Program Drama adalah pertunjukan atau show yang menyajikan cerita mengenai

kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh

pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Suatu drama akan mengikuti

kehidupan atau petualangan para tokohnya. Program televisi yang termasuk dalam

program drama adalah film dan sinetron.


27

6. Pengertian Televisi Lokal

Televisi lokal merupakan stasiun penyiaran dengan wilayah siaran terkecil

yang mencakup satu wilayah kota atau kabupaten. Undang-undang penyiaran

menyatakan, bahwa stasiun penyiaran lokal dapat didirikan dilokasi tertentu dalam

wilayah Negara RI dengan wilayah jangkauan siaran terbatas pada lokasi tersebut. Ini

berarti syarat atau kriteria suatu stasiun dikategorikan sebagai penyiaran lokal adalah

lokasi sudah di tentukan dan jangkauan siaran terbatas.

Berbicara mengenai televisi, dalam Pasal 31 No.32 tahun 2002, dituliskan

bahwa, lembaga penyiaran yang menyelenggarakan jasa peyiaran radio atau jasa 19

penyiaran televisi terdiri atas stasiun penyiaran jaringan dan stasiun penyiaran lokal.

Secara garis besar misi dari televisi lokal adalah menyiarkan semua hal yang

terkait kearifan lokal dan hal ini merupakan salah satu solusi yang diharapkan

masyarakat dalam rangka menyeimbangkan arus informasi dari pusat ke daerah.

Televisi lokal merupakan stasiun penyiaran dengan wilayah siaran terkecil

yang mencakup satu wilayah Kota atau Kabupaten. Definisi ini di perkuat oleh

Undang-Undang penyiaran No.32 Tahun 2002 Pasal 31 Ayat 5 yang menyatakan

bahwa “stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah

Negara Republik Indonesia dengan wilayah jangkauan siaran terbatas pada lokasi

tertentu”.

Sebagaimana media lainnya televisi lokal juga memiliki fungsi, tidak jauh

beda dengan media massa lainnya. Fungsi media televisi lokal adalah untuk memberi

informasi, mendidik, mempersuasi menyenangkan, memuaskan dan sebagai hiburan.


28

Kehadiran televisi lokal di Indonesia terdorong oleh spirit otonomi daerah.

Berbagai daerah selama ini di sadari kurang optimal diangkat dalam wujud audio

visual. Sehingga kehadiran Televisi lokal, menjadi solusi penting untuk hal tersebut.

Dibungkus dengan kemasan lokal yang kental, televisi lokal selalu berupaya

mempersembahkan yang terbaik bagi masyarakat dengan kearifan lokal yang

berbeda-beda.

Ciri khas yang membedakan antara televisi lokal swasta dengan tv swasta

yang bersiaran secara nasional, terletak pada isi berita dan programnya. Televisi lokal

beritannya lebih mengacu dan menyesuaikan pada kebutuhan dan kepentingan

masyarakat setempat. Dimana media massa tersebut dikelolah berikut ciri-ciri khas

yang dimiliki Televisi lokal:

a) Dikelola oleh organisasi yang berasal dari masyarakat setempat.

b) Isinya mengacu dan menyesuaikan untuk kepentingan masyarakat setempat.

c) Berita-berita yang dimuat mengenai peristiwa kegiatan, masalah, dan tokoh

masyarakat setempat.

d) Khalayaknya terbatas pada masyarakat yang wilayah dengan tempat media massa

itu.

e) Khalayaknya kurang bervariasi dalam struktur ataupun diferensiasi sosial bila

dibandingkan dengan khalayak media massa nasional.

Karasteristik Televisi lokal pada dasarnya sama dengan karasteristik pada umumnya

yaitu:
29

a) Audiovisual Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran

lainnya, yakni dapat didengar sekaligus dilihat.

b) Berpikir dalam gambar Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam

gambar pertama adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang

mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua penggambaran

yakni kegiatan merangkai gambar individu sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya

mengandung makna tertentu.

c) Pengoprasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoprasian

televisi siaran, pengoprasian televisi siaran jauh lebih kompleks, dan lebih banyak

melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk

mengoprasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil

dan teliti.

menurut De Fleur ada tiga hal yang dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk melihat

prilaku penggunaan televisi:

1. Durasi sistem Selain menayangkan program acara bermuatan lokal, televisi

lokal juga meluangkan waktu untuk menyiarakan program acara bersifat nasional.

2. Program acara siaran televisi lokal memiliki tanggung jawa untuk membuat

program acara siaran bermuatan lokal. Beragam bentuk program acara ini disesuaikan

dengan keutuhan masyarakat setempat.

3. Frekuensi siaran frekuensi siaran berhubungan erat dengan keterkaitan

masyarakat terhadap program acara yang disiarkan. Pengelolaan televisi cenderung


30

memperbanyak frekuensi tayangan pada program-program acara yang diminati oleh

masyarakat.

Tantangan terbesar televisi lokal saat ini adalah persaingan dengan televisi

nasional yang notabene sudah sangat kuat dengan modal, peralatan juga sumber daya

manusianya.

Kondisi beratnya persaingan industri televisi lokal vs nasional pada dasarnya

sudah dipahami oleh pemerintah dan para pembuat kebijakan penyiaran. Karenanya

dalam UU Penyiaran, semangat menghidupkan televisi Lokal diatur melalui Sistem

Stasiun Jaringan (SSJ). Spirit dasar dari siaran berjaringan yaitu terpenuhinya aspek

penyebaran kepemilikan (diversity of ownership), keberagaman isi atau program

siaran (diversity of content), dan kearifan lokal. Dalam format penyiaran itu, maka

tidak akan terjadi head to head antara TV Jakarta yang bersiaran nasional dan televisi

lokal yang bersiaran terbatas

D. Pandangan Islam Terkait Berita

1. Definisi Berita

Berita berasal dari bahasa sangsekerta, Vrit (ada atau terjadi) dan Vritta

(kejadian atau yang sedang/telah terjadi). Dalam bahasa Inggris, biasa disebut Write

(menulis atau mencatat). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagaimana

dikutip oleh Halim disebutkan bahwa berita merupakan laporan mengenai kejadian
31

atau peristiwa yang hangat. pembahasan berita juga terdapat dalam Firman Allah Swt

dalam QS An-Nisa’(4): 83 sebagai berikut:


‫ٰٓل‬
‫َو ِاَذ ا َج ۤا َء ُهْم َاْم ٌر ِّم َن اَاْلْم ِن َاِو اْلَخ ْو ِف َاَذ اُع ْو ا ِب ٖه ۗ َو َل ْو َر ُّد ْو ُه ِاَلى الَّرُس ْو ِل َو ِا ى ُاوِلى اَاْلْم ِر ِم ْنُهْم‬
‫َلَعِلَم ُه اَّلِذ ْيَن َيْسَتْۢن ِبُطْو َنٗه ِم ْنُهْم ۗ َو َلْو اَل َفْض ُل ِهّٰللا َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُتٗه اَل َّتَبْع ُتُم الَّش ْيٰط َن ِااَّل َقِلْياًل‬

Terjemahnya:
“Apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan (kemenangan)
atau ketakutan (kekalahan), mereka menyebarluaskannya. Padahal,
seandainya mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ululamri (pemegang
kekuasaan) di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui
kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya (secara resmi) dari mereka (Rasul
dan ululamri). Sekiranya bukan karena karunia dan rahmat Allah kepadamu,
tentulah engkau mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antara
kamu).”

Orang yang lemah iman dan orang munafik suka menyiarkan berita-berita

yang mereka ketahui terutama dalam keadaaan perang yaitu berita-berita yang

dibocorkan dari pihak markas tentara, tentang rahasia peperangan, dalam negeri atau

luar negeri yang tidak wajar diketahui oleh khalayak umum. Maksud mereka

menyiarkan berita-berita itu adalah untuk mengacaukan keadaan. Tetapi kalau

mereka bermaksud baik dan mereka mengembalikan berita itu kepada Rasul sebagai

pemimpin tertinggi atau mereka kembalikan kepada Ulil Amri yaitu pemimpin dan

orang-orang pemerintahan tentulah mereka akan mengetahui persoalan berita yang

sebenarnya, mereka mendapat keterangan dari pemimpin dan orang pemerintahan.

Dengan demikian keamanan umum tidak sempat terganggu. Masyarakat akan

terpengaruh oleh orang yang menyiarkan berita secara provokatif, kecuali orang yang

kuat imannya yang selamat dari berita provokasi tersebut. Dengan rahmat dan karunia

Allah kaum muslimin terpelihara dari perangkap semacam itu karena mereka patuh
32

pada Allah dan Rasul, serta mengembalikan segala urusan kepada pimpinan yang

dipercayai.25

Ayat ini merupakan pemberitahuan kepada masyarakat dalam menyebarkan

informasi mengenai berita tidak boleh mengandung unsur provokatif. Apabila berita

itu tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat maka siarkanlah kepada

umum, tetapi jika yang terjadi sebaliknya maka jangan sampai tersebar. Jadi berita-

berita yang diketahui hendaknya ditangani secara bijak.

Berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat

serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton.

Dean M. Lyle Spencer dalam bukunya yang berjudul News Writings yang kemudian

dikutip oleh George Fox Mott (New Survey Journalism) menyatakan bahwa berita

dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat

menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca.26

Informasi atau peristiwa yang menarik dapat dikatakan berita, tetapi tidak

semua informasi adalah berita. Jadi berita menurut penulis adalah informasi yang

penting dan menarik bagi khalayak. Horea Salajan dan kawan-kawan mengatakan

dalam bukunya ABC Paket Berita TV, bahwa secara sederhana dapat dikatakan

informasi yang dapat kita pilih sebagai berita harus memenuhi dua aspek, yaitu aspek

penting dan aspek menarik. Aspek penting adalah suatu informasi dapat dikatakan

penting jika informasi itu memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada

25
Kementrian agama RI, Alqur’an dan Tafsirnya, Juz 5 (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka, 2012),
h. 224.
26
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi; Menjadi Reporter Profesional, h. 21-22.
33

penonton. Informasi yang memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada

penonton adalah informasi yang bernilai berita. Selanjutnya, aspek menarik adalah

jika informasi yang disampaikan itu mampu membangkitkan rasa kagum, lucu/humor

atau informasi mengenai pilihan hidup dan informasi mengenai sesuatu atau

seseorang yang bersifat unik atau aneh.27

Untuk mewadahi berita-berita yang sangat aktual, seringkali sebuah stasiun

penyiaran televisi menyelipkan sebuah peristiwa pada suatu acara siaran yang tengah

berlangsung dengan memasukkan tulisan “Stop Press” atau “Breaking News”. Istilah

Stop Press biasanya digunakan di media cetak sedangkan untuk radio dan televisi

dipakai istilah breaking news yang artinya memotong acara siaran tertentu untuk

berhenti sejenak karena ada berita yang sangat aktual dan penting untuk segera

diketahui oleh pemirsa. Stasiun televisi lainnya malah meyiapkan ruang khusus

seperti halnya stasiun Metro TV.28

2. Pandangan Ahli Tafsir

83. Allah berfirman untuk mengingkari orang yang terburu-buru dalam

menyikapi suatu urusan sebelum dia memastikan kebenarannya namun dia segera

menyebarkannya kepada orang lain:

27
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Edisi I, Cet. I; Jakarta: Kencana, 2008), h. 8-9.
28
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 31.
34

Seharusnya jika datang kepada mereka suatu kabar penting yang menyangkut

kemaslahatan orang banyak seperti keamanan, kabar gembira bagi kaum muslimin,

atau berita genting yang mengandung musibah bagi mereka, maka hendaklah mereka

memastikan kebenaran berita tersebut dan tidak terburu-buru menyebarkannya.

Kemudian hendaklah mereka menyampaikan berita itu kepada Rasulullah atau

orang yang berilmu dan berpengalaman yang dapat memberi pandangan terhadap

berita itu dan mempertimbangkan kebaikan atau keburukan di dalamnya.

Kalaulah bukan karena karunia dan rahmat Allah kepada kalian dengan

adanya Rasulullah dan orang-orang yang berilmu yaitu membimbing, mengajarkan,

dan mendidik kalian belum ketahui niscaya agama ini akan ternodai akibat

tersebarnya berita-berita bohong, serta kebanyakan kalian akan mengikuti godaan

setan karena manusia dengan tabiat nya adalah zhalim lagi bodoh, dan nafsunya

tidaklah menyuruhnya kecuali kepada kejahatan, namun bila ia bersandar kepada

Rabbnya dan berpegang teguh denganNya dan ia berjuang dalam hal tersebut, niscaya

Rabbnya akan mengasihi dan membimbingnya kepada segala kebaikan dan

menjaganya dari setan yang terkutuk.29

3. Nilai Berita

Untuk membuat atau medapatkan berita yang baik, maka diperlukan kriteria

nilai berita (news value). Nilai berita merupakan acuan dalam memutuskan fakta

29
Abdurrahman, Tafsir Al-Qur’an Surat: An-nisa, Al’maidah, Al-an’am (Edisi 2, Cet. II;

Jakarta: Darul Haq, 2012), h. 135-136.


35

yang lebih pantas menjadi berita atau dalam memilih kelayakan berita. Begitu banyak

pendapat para ahli mengenai nilai berita, baik secara umum maupun secara khusus.

Nilai-nilai berita mengandung beberapa unsur, yaitu:

a. Timeless: Events that are immediate recent. Artinya, kesegaran waktu. Peristiwa/

kejadian yang masih berlaku atau cocok sampai kapanpun juga. Hal ini bisa juga

termasuk dalam kategori berita aktual.

b. Impact: Events that are likely to effect many people. Artinya, suatu kejadian yang

dapat memberikan dampak terhadap orang banyak.

c. Prominence: Events involving well-known people or institutions. Artinya, suatu

peristiwa atau kejadian yang melibatkan orang ataupun lembaga terkenal.

d. Proximity: Events geographically or emotionally close to the reader, viewer or

listener. Artinya, suatu peristiwa yang ada kedekatannya dengan seseorang, baik

secara geografis maupun emosional.

e. Conflic: Events that reflect clashes between people or institutions. Artinya, suatu

peristiwa atau kejadian yang mengandung pertentangan antara seseorang, masyarakat,

atau lembaga.

f. The unusual: Events that deviate sharply from the expected and the experiences of

everyday life. Artinya, sesuatu kejadian atau peristiwa yang tidak biasnya terjadi dan

merupakan pengeculian dari pengalaman sehari-hari.


36

g. The currency: Events and situations that are being talked about. Artinya, hal-hal

yang sedang menjadi bahan pembicaran orang banyak.30

4. Jenis-jenis Berita

Dalam dunia jurnalistik, berita berdasaran jenisnya dapat dibagi ke dalam tiga

kelompok, yaitu elementary, intermediate, advance. Berita elementary mencakup

pelaporan berita langsung (straight news), berita mendalam (depth news report) dan

berita menyeluruh (comprehensive news report). Berita intermediate meliputi

pelaporan berita interpretatif (interpretative news report). Sedangkan untuk kelompok

advance menunjuk pada pelaporan mendalam (depth reporting), pelaporan

penyelidikan (investigative reporting) dan penulisan tajuk rencana (editorial

writing).31 Onong Uchjana Effendy membagi berita televisi dalam beberapa jenis,

yaitu:

a. Warta Berita (Straight Newscast)

Warta berita atau berita langsung adalah terjemahan dari straight newscast

atau spot newscast atau spot news, yaitu jenis berita yang merupakan laporan tercepat

mengenai suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat. Masa siaran warta berita

biasanya terdiri atas sejumlah berita yang disiarkan setiap jam sekali selama kira- kira

15 menit.

b. Siaran Pandangan Mata

30
Askurifai Baksin, Jurnalistik televisi: Teori dan Praktik (Cet. I; Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, t.th), h. 50-51.
31
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis
Jurnalis Profesional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 68-69.
37

Jika penonton tidak puas dengan tayangan jenis berita straight newscast maka

ada pilihan lain yang kandungan informasinya lebih lengkap dan mendalam

dibanding jenis berita yang pertama. Jenis berita pandangan mata inilah yang menjadi

suplemen atau pelengkap dari tayangan berita televisi untuk memberikan kepuasan

pada penonton terhadap berita-berita spot yang biasa ditontonnya. Jenis berita ini

merupakan salah satu kekuatan sekaligus daya tarik televisi dalam menyaingi

pemberiataan media cetak dewasa ini. Onong Uchjana Effendy menyebut siaran LPM

ini dengan outside broadcast (siaran luar studio) atau remote control broadcast (siaran

dari jauh). Di Indonesia LPM biasanya dinamakan siaran pandangan mata reportase.

c. Wawancara Udara

Dewasa ini jenis berita wawancara udara sedang digandrungi. Meskipun

penonton televisi hanya mampu mendengarkan suara dari narasumbernya, beritanya

lebih faktual karena langsung dari narasumbernya. Pemberitaan semacam ini adalah

wawancara yang dilakukan antara pewawancara (interview) dengan terwawancara

(interviewee). Program ini banyak mendapat perhatian dari masyarakat karena dari

interviewee dapat diperoleh keterangan first hand (tangan pertama) dari orang yang

bersangkutan. Tidak seperti wawancara oleh wartawan yang hasilnya kemudian

dijadikan bahan straight newscast. Selain beritanya terlalu singkat, kemungkinan

beritanya menjadi biasa karena sudah terlebih dahulu diolah oleh redaksi. Dalam

penyiaran straight newscast hasil wawancara hanya berlangsung tidak lebih dari dua

menit, sementara wawancara udara umumnya berlangsung rata- rata 10 menit.

d. Commentary (komentar)
38

Commentary atau komentar adalah uraian yang bersifat analisis dengan titik

tolak suatu fakta yang telah disiarkan sebelumnya pada program straight newscast.

Jadi komentar bersifat reporting in depth. Karena sifatnya analisis, komentar kadang

dinamakan analisis dan orang yang menyampaikan disebut commentator dan analyst.

Seorang komentator tidak perlu selalu orang dalam, dapat juga dari luar. Bahkan, di

luar negeri, seringkali ahli mengenai suatu bidang dari berbagai perguruan tinggi

didatangkan untuk menjadi komentator TV. Topik ekonomi dibahas oleh ahli

ekonomi, politik oleh ahli politik dan sebagainya. Dengan demikian factor source of

credibility benar-benar diperlihatkan. Dengan cara demikian pula para pemirsa akan

memperoleh informasi yang berimbang dalam rangka menentukan konklusinya.

Komentator dapat menyerahkan konklusinya kepada pertimbangan pemirsa selama ia

dapat menarik garis jelas antara recorded dan personal opinion.32

E. Sumber Informasi

Istilah informasi sering kita soroti dalam lingkup teknologi, seperti istilah

teknologi informasi yang umum kita ketahui. Namun informasi memiliki pengertian

yang sangat luas bukan hanya ada dalam teknologi. Meskipun kenyataannya tidak

bisa kita pungkiri bahwa informasi ini memiliki kaitan erat dengan teknologi, karena

dengan perkembangan teknologi itu sendiri informasi juga berkembang dengan pesat,

32
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi Jurnalisme Profesional, h. 83-92.
39

karena itu tepat lah bahwa perkembangan teknologi dan informasi ini membentuk

sebuah era yaitu “Era Informasi”.33

Secara Etimologi, kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno

informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem

yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi ini merupakan kata benda dari

informare yang berarti aktivitas Aktifitas dalam “pengetahuan yang

dikomunikasikan”.34

Informasi bisa menjadi fungsi penting dalam membantu mengurangi rasa

cemas pada seseorang. Menurut pendapat Notoatmodjo, bahwa semakin banyak

memiliki informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan terhadap

seseorang dan dengan pengetahuan tersebut bisa menimbulkan kesadaran yang

akhirnya seseorang itu akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Informasi merupakan pesan atau kumpulan pesan (ekspresi atau ucapan) yang

terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang ditafsirkan dari pesan atau

kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan, hal ini merupakan

tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang.35

Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari

pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun, istilah ini memiliki banyak arti

bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep

33
Engkos Kosasih, Cerdas Berbahasa Indonesia, (Jakarta:Erlangga, 2006).
34

35
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Andi Publisher, 2005).
40

seperti arti, pengetahuan, persepsi, kebenaran, representasi, negentropy, Stimulus,

komunikasi, dan rangsangan mental.

Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari belajar,

pengalaman atau instruksi. Namun, istilah ini masih memiliki banyak arti tergantung

pada konteksnya. Dalam beberapa pengetahuan tentang suatu peristiwa tertentu yang

telah dikumpulkan ataupun dari sebuah berita dapat juga dikatakan sebagai informasi.

Lain halnya dalam ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses

atau ditransmisikan. Para ahli meneliti konsep informasi tersebut sebagai

pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman maupun instruksi.

Dari pengertian lainnya informasi adalah data yang telah diberi makna.

misalnya, dokumen berupa spreadsheet (Ms.Excel) biasa digunakan untuk membuat

informasi dari data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan

salah satu bentuk informasi, sedangkan angka yang terdapat didalamnya adalah data

yang telah diproses sehingga bisa digunakan oleh siapa saja yang membutuhkannya

dan pada akhrinya Sifat informasi ini adalah bisa menambah pengetahuan atau

wawasan terhadap seseorang.36

Sumber informasi adalah data. Data itu berupa fakta kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Yang kemudian data

tersebut diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi, kemudian

penerima menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan

tindakan, yang kemudian menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan

36
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Andi Publisher, 2005)
41

menimbulkan sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input,

diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Adapun dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip V. Wiratna

Sujarweni ialah penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam bentuk ucapan

atau tulisan dan perilaku orang-orang yang menjadi objek pengamatan. Penelitian

kualitatif juga merupakan penelitian yang dapat menghasilkan uraian yang jelas dan

mendalam mengenai ucapan, tulisan ataupun perilaku yang dapat diamati dari suatu

individu, kelompok, masyarakat, ataupun organisasi tertentu pada suatu konteks

tertentu yang dimana dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan

holistik.37

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dilakukan yakni Pangkep TV yang bertempat di

jalan Sultan Hasanuddin No 7 Kabupaten Pangkep tepatnya di Kantor

DISKOMINFO Kabupaten Pangkep.

37
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, (Cet I; Yogyakarta, Pustakabarupress, 2014),
h. 19.
43

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan komunikasi merupakan pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini, dimana memberikan hasil pemaknaan terhadap sebuah proses

komunikasi yang merupakan proses dari pengungkapan makna-makna dari suatu

konten komunikasi merupakan tujuan dari pendekatan ini. Adapun yang dimaksud

pendekatan komunikasi disini sebagai kolerasi antara ilmu komunikasi dalam hal ini

proses komunikasi dengan individu-individu tertentu dalam suatu kelompok atau

organisasi didalam mencapai suatu tujuan, yang dimana memfokuskan pada proses

pemaknaan dalam konteks peran Pangkep TV sebagai informasi masyarakat

kabupaten Pangkep.

C. Sumber Data

Adapun sumber dalam mendapatkan keseluruhan data pada penelitian ini

sebagai berikut:

1. Sumber Data Primer

Dimana peneliti mendapatkan data secara langsung dari sumber utamanya

yaitu informan.38 Informan memiliki peran sangat penting dalam penelitian kualitatif.

Dalam mendapatkan informasi yang maksimal secara utuh dan menyeluruh

dibutuhkan sampel ataupun informan dalam sebuah penelitian kualitatif. Dalam

penelitian ini data primer didapatkan dalam wawancara dan observasi dengan seluruh

elemen yang ada di Pangkep TV kabupaten Pangkep dalam hal ini yang terlibat

dalam proses peran Pangkep Tv di kabupaten Pangkep yakni, Kepala Dinas kominfo,

38
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2005), h. 122.
44

Kabid Informasi dan Komunikasi Publik dan anggota yang bertugas di Pangkep Tv,

Serta beberapa narasumber lain nya yaitu masyarakat yang menjadi objek penelitian

terkait tanggapan (feedback) dan respon terhadap informasi berita harian program

pemerintah yang di beritakan oleh media pemerintah Pangkep TV.

2. Sumber Data Sekunder

Adapun data yang didapatkan secara tidak langsung merupakan data

sekunder, misalnya ditemukan melalui sumber atau buku ilmiah dan juga pengetahan

umum dimana berfungsi dalam mendapatkan landasan teori yang memiliki

keterkaitan pada permasalahan penelitian, selain itu data didapatkan melalui berbagai

literatur atau sumber seperti internet. Adapun salah satu sumber yang di dapatkan

calon Peneliti yaitu membahas tentang peran organisasi Pangkep TV sebagai media

Informasi Masyarakat dalam bentuk Jurnal.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data memiliki peran penting dalam menentukan baik tidaknya

suatu penelitian, dimana seorang peneliti melakukan pengumpulan data dengan

beberapa metode dan teknik yang dapat diaplikasikan. 39 Berikut beberapa metode

dalam melakukan pengumpulan data:

a. Observasi, yaitu peneliti melakukan pengamatan secara terus menerus atas

perilaku seseorang. Dalam artian observasi merupakan proses mengamati (watching)

dan mendengar (listening) perilaku sesorang selama proses penelitian tanpa

39
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Cet IV; Jakarta, Kencana, 2009). H.
93.
45

memanipulasi fakta yang ada, serta melakukan pencatatan atas penemuan yang

dibutuhkan dalam proses analisis.40

b. Wawancara, merupakan proses pengumpulan data dengan melakukan

komunikasi verbal terhadap informan. Disamping akan mendapatkan gambaran

secara umum, juga akan mendapatkan informasi yang lebih detail. 41 Adapun dalam

penelitian ini akan digunakan metode wawancara secara mendalam dan tidak

terstruktur, dimana peneliti dalam mewawancarai mengajukan pertanyaan secara

garis besarnya saja, dan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya ditentukan melalui

kreativitas peneliti terhadap analisis jawaban yang didapatakan dari informan,

sehingga data atau informasi yang diperlukan didapatkan secara mendalam.42

c. Dokumentasi, merupakan proses pengumpulan data dimana informasi

ditemukan dalam bentuk catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.43 Berdasarkan pengertian tersebut,

peneliti dalam pengumpulan data dengan teknik dokumentasi melakukan pencarian

dan pengambilan informasi yang sifatnya teks, foto/gambar, file dokumenter, dan lain

sebagainya dimana dapat menjelaskan dan menguraikan mengenai topik penellitian.

40
James A. Black dan Dean J. Champion, Methods and Issues in Social Reasearch (Metode
dan Masalah Penelitian Sosial), terj. E. Koswara, dkk, (Cet IV; Bandung, PT Refika Aditama, 2009),
h. 285-286.
41
James A. Black dan Dean J. Champion, Methods and Issues in Social Reasearch (Metode
dan Masalah Penelitian Sosial), terj. E. Koswara, dkk. h. 306.

42
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 197.
43
Kamaluddin Tajibu, Metode Penelitian Komunikasi, (Cet I; Makassar, Alauddin University
Press, 2013), h. 196.
46

E. Instrumen Penelitian

Untuk mempermudah, dalam artian mendapatkan hasil data yang baik,

cermat, lengkap, sistematis sehingga mempermudah untuk pengolahan data, maka

dibutuhkan instrumen penelitian yang menunjang dalam proses mengumpulkan

data.44 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen, diantaranya

yaitu peneliti itu sendiri yang ditunjang oleh pedoman observasi, pedoman

wawancara dalam bentuk catatan pertanyaan yang digunakan dalam mengumpulkan

data, serta dengan bantuan alat dalam bentuk dokumen ataupun foto serta dapat

berupa alat elektronik sebagai peneunjang seperti kamera, handphone, perekam suara,

maupun dokumentasi-dokumentasi terkait di Pangkep Tv atau Diskominfo kabupaten

Pangkep.

F. Metode Analisis Data

Pada proses analisis data digunakan metode analisis data kualitatif yang

bersifat induktif, dimana data dianalisa dari data yang lebih bersifat khusus (fakta

empiris) kemudian mengambil kesimpulan secara umum (tataran konsep). Proses

analisis data berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data dengan

tahapan alur sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Data yang ditemukan akan direduksi, dirangkum, dan di klasifikasikan

kedalam hal-hal yang pokok, serta difokuskan pada data yang penting. Proses reduksi

dibutuhkan agar ditemukan gambaran yang lebih detail dan tajam terhadap

44
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, h. 76.
47

permasalahan yang diteliti, serta memudahkan dalam perumusan kembali data-data

yang masih dianggap diperlukan atau masih kurang.

2 Penyajian Data

Data yang dikumpulkan dari tahapan observasi, wawancara serta dokumentasi

kemudian dikategorikan menurut pokok permasalahan. Penyajian data bertujuan

untuk memberikan kemudahan peneliti dalam melihat pola-pola hubungan antara satu

data dengan data yang lainnya.

3. Penyimpulan dan Verifikasi

Proses ini memberikan kesimpulan sementara atas data yang telah direduksi

dan disajikan secara sistematis. Namun untuk mempertegas dan memperkuat data

yang ditemukan maka perlu untuk melakukan verifikasi terhadap kesimpulan yang

didapatkan secara sementara, dengan itu dalam proses verifikasi dibutuhkan teknik

triangulasi sumber, yaitu dengan melakukan pengecekan data dari berbagai sumber

serta membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

4. Kesimpulan Akhir

Adapun kesimpulan akhir merupakan hasil final yang didapatkan melalui

kesimpulan sementara yang telah diverifikasi. Kesimpulan akhir akan didapatkan

ketika proses pengumpulan data dianggap telah selesai.


48

BAB IV

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

A. Gambaran umum lokasi penelitian

1. Sejarah singkat Pangkep TV

PangkepTV merupakan media lokal yang dibuat untuk meciptakan kepuasan

masyarakat pada saat menerima infomasi pada era digital saat ini. Pangkep TV juga

salah satu media local yang menyebarluaskan informasi tentang event-event atau

kejadian yang terjadi di Kabupaten Pangkep, serta untuk mempermudah pengaksesan

informasi yang terjadi memberi manfaat dan menambah wawasan bagi masyarakat.

Pangkep TV merupakan ruang informasi bagi publik yang dikelola Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) yang

dibentuk pertama kali pada tanggal 21 februari 2019 pada hari kamis yang dibawahi

oleh Adil Makmur Alwi S,E. Pangkep tv difungsikan sebagai sarana penyiaran yang

menyebarkan siarannya dalam bentuk audio dan video secara bersama-sama ke

televis masyarakat pangkep. Adapun bagian pangkep tv antara lain seperti cctv

pangkep yang difungsikan sebagai alat pemantau keamanan di kab. Pangkajene dan

kepulauan CCTV pangkep juga memiliki fungsi dan tujuan untuk menghindari

kejahatan yang baru terjadi di kabupaten pangkajene dan kepulauan hampir sama

ketika penjahat 41 menargetkan barang-barang berharga di tempat-tempat umum

ataupun kejadiankejadian lainnya yang terjadi di kabupaten pangkajene dan

kepulauan (pangkep) seperti kejadian kecelakaan lalu lintas ataupun kejadian

kriminal lainnya. Pangkep TV juga berfungsi sebagai komitmen dalam memudahkan


49

masyarakat dalam mengakses informasi di kabupaten pangkajene dan kepulauan oleh

sebab itu Dinas Komunikasi dan informatika Kabupaten Pangkep luncurkan kata

Pangkep TV dengan berbagai pilihan akses di sosial media. Pangkep TV yang

sebelumnya hanya bisa disaksikan di Facebook dan Youtube, maka saat ini sumber

informasi Pangkep TV sudah bisa diakses di website, instagram dan twitter. Pangkep

tv memberikan kebebasan masyarakat dalam mengakses berita bisa secara visual,

maupun melalui sosial media. Dengan hadirnya Kata Pangkep TV, yang merupakan

Inovasi dari proyek perubahan pelatihan kepemimpinan dan pengawas, kami berharap

tayangan yang disajikan memberi manfaat dan menambah wawasan bagi masyarakat.

Hadirnya kata pangkep TV ini juga pangkep TV ikut melakukan penambahan konten

siaran, seperti dialog atau talkshow seputar kabupaten Pangkep, dan konten

keagamaan atau religi.“kata pangkep TV ini untuk meningkatkan tayangan

pangkepTV dengan merambah media sosial. Intinya ini pilihan kepada masyarakat

untuk penyeberan informasi semakin memudahkan penyebaran informasi kepada

masyarakat. untuk mengakses media pangkep TV bisa membuka linknya di 42

pangkeptv.pangkepkab.go.id. serta sosmed lainnya seperti youtube, facebook, dan

instagram.
50

2. Visi Misi Pangkep TV

a. Visi

Menjadi salah satu media penyebarluasan informasi pembangunan pemerintah

daerah secara global.

b. Misi

Menumbuhkan peran aktif masyarakat, bekerja sama untuk saling bahu membahu

dalam membantu membangun daerah melalui media televisi.

3. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi

PangkepTV mempunyai tugas memberikan informasi-informasi yang terjadi dan

terbaru di Kabupaten Pangkep, serta Pangkep TV juga melayani layanan live

streaming untuk acara besar tertentu.

a. Penanggung Jawab Penanggung jawab berfungsi untuk memberikan moril dan

materil pada rekan-rekan kerjanya yang bertugas serta bertanggung jawab atas

kegiatan yang dilaksanakan.

b. Produksi Konten dan Narasai Produksi konten media berfungsi untuk

menciptakan sebuah produk dan informasi yang ditujukan serta disebar luaskan

melalui saluran media. Narasi merupakan karangan cerita yang menyajikan

serangkaian peristiwa kejadian yang 43 diberikan kepada khalayak sehingga tampak

seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.


51

c. Editor Narasi Rills Editor narasi rills berfungsi untuk memperbaiki naskah

narasi sebelum di terbitkan kepada khalayak atau di riliskan.

d. Editor Video Editor video berfungsi untuk mengedit konten yang sudah di buat

dalam program PangkepTV.

e. Editor Video dan Design Editor video dan desain berfungsi untuk memperbaiki

atau mengedit pamflet serta konten yang sudah di buat dalam program PangkepTV

sebelum di sebarkan kepada khalayak.

f. Operator Teknisi Operator teknisi berfungsi untuk membantu pengaturan alur

produksi dan memperbaiki kerusakan, serta melaporkan apabila terdapat potensi

peningkatan proses produksi.

g. Pengisi Suara/Dubbing Fungsi dari dubbing adalah untuk mengganti atau

mengisi suara dari sebuah rekaman atau konten kedalam bahasa yang mudah diterima

oleh para penontonnya.

h. Peliput Fungsi dari peliput adalah untuk meliput atau mencari berita yang terjadi

dilapangan untuk di sampaikan kepada khalayak.


52

Gambar 4.1

Struktur Pangkep TV

KEPALA DINAS KOMINFO


Syamsurya Syam S.IP

KEPALA BIDANG
Edi Suharyadi, S.Ikom., M.Ikom

PENANGGUNG JAWAB
Badauni Andi Palindrungi

PRODUKSI KONTEN dan


EDITOR NARASI RILIS EDITOR VIDIO
NARASI
Muhammad Syahrir Irsal Ibrahim, ST Akil Astritama Ariefen, ST

EDITOR VIDIO dan DESAIN PENGISI SUARA OPERATOR TEKNISI


Hasbunallah, S.Desg NUr Damayanti Azis Abd Gafur, S.Ikom

FOTOGRAFER
Harun Arsy
PELIPUT
Jayusrawati Saleh, Subair
Alfarabih, Fadiah, Erwin Ijarta,
Azwar, Baharuddin, Irfan Jaya,
SH
53

B. Penyajian Data

Berikut secara terperinci peneliti sajikan hasil penelitian yang telah

dilaksanakan beberapa bulan mulai dari 27 Maret 2023 sampai 27 Juli 2023 yang

kurang lebih dua bulan. Adapaun hasil penelitian ini yang didapatkan setelah

observasi dan wawancara dengan beberapa sumber primer di kantor dinas KOMINFO

dan studio Pangkep TV. Begitu juga dengan dokumentasi yang di sajikan oleh

peneliti sebagai bahan pertimbangan dalam keabsahan peneliti ini. Adapun Data para

informan di dinas KOMINFO dan Pangkep TV, sebagai berikut:

Tabel 4. 2

Daftar nama informan pada tabel berikut:

No Nama Jenis Kelamin

1. Edi Suharyadi Laki-laki

2. Dina Safitri Perempuan

3. Nur Damayanti Perempuan

4. Jayus Rachmawati saleh Perempuan

5. Akil Asritama Ariefin Laki-laki

6. Nur Asmi Perempuan


54

7. Rezky Nurul Fadiah Perempuan

8. Siti Husnul Zakiyah Perempuan

9. Eka Febriyanti Perempuan

10. Irsal Ibrahim Laki-laki

11 Fajri Ramdahan Laki-laki

C. Program-Program Siaran Pangkep TV sebagai Media Informasi

Pemerintah kepada Masyarakat Pangkep

Program Pangkep TV merupakan siaran berita Pemerintah yang di tujukan

kepada Masyarakat dan memiliki nilai berita yang tinggi, dan karenanya program

tersebut akan terus di upayakan untuk di publikasikan kepada masyarakat. Selain

itu, dikatakan juga sebagai siaran berita Pemerintah, Program siaran Pangkep TV

mengandung aspek dalam unsur media lain nya yaitu Informasi, edukasi, hiburan

dan Kontol sosial. Contohnya, pemberitaan tentang Covid, pengumuman keseharian

kinerja Pemerintah, pengumuman bantuan sosial, pengumuman live pertandingan

serta sosialiasi terkait permasalahan permasalah yang terjadi di daerah Kabupaten

Pangkep yang tentunya program siaran berita tersebut memiliki manfaat bagi

masyarakat Pangkep.

Program-program yang disiarkan oleh Pangkep TV mengupayakan untuk

memenuhi layanan masyarakat dalam bentuk pendidikan, informasi, hiburan, seni


55

budaya, musik, komersial, serta imtaq dan iptek atau iman taqwa dan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Dari hasil observasi selama berada di lokasi penelitain, peneliti menemukan

informasi dan fakta bahwa kebanyakan berpendapat dan menemukan bahwa peran

Pangkep TV dalam menyebarluaskan informasi melalui program nya lebih banyak

yang mengakses dari media sosial khsusunya pada media sosial Youtube. Hal ini

dikarenakan banyak nya masyarakat saat ini lebih banyak mendapatkan informasi

melalui gadget mereka khsusunya pada media sosial apalagi saat pandemi covid 19

aktivitas masyarakat banyak dilakukan melalui rumah. Maka dari itu, segala kegiatan

termasuk pertemuan harus dilakukan melalui daring termasuk dalam proses

mendapatkan informasi banyak didapatkan dijejaring internet. Hal tersebut peneliti

amati pada aktivitas masyarakat yang terjadi di daerah kabupaten Pangkep.

Sebagaimana pada penelitian ini, pada observasi dan wawancara mendalam yang

dilakukan oleh peneliti terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam proses

penyebarluasan siaran berita informasi program Pangkep TV. Setidaknya ada 4 fungsi

media yang diidentifikasi oleh peneliti telah teraktualisasikan dalam pemuatan siaran

berita dalam program Pangkep TV kepada masyarakat kabupaten Pangkep, yaitu;

fungsi edukasi, fungsi informasi, fungsi hiburan, dan fungsi bimbingan

Peneliti melakukan wawancara mengenai program Pangkep TV yang

berkaitan dengan fungsi dan peran media massa yang di jadikan sebagai sumber

berita masyarakat, pak Edi Suharyadi mengatakan bahwa:


“ya, untuk saat ini mungkin fokus utama siaran berita Pangkep TV berkaitan
dengan informasi pemerintah daerah. Meskipun begitu, Pangkep TV juga
menyediakan layanan siaran berita yang di dalam nya terdapat edukasi dan
hiburan meskipun tidak selalu dominan dan sama seperti tv swasta yang
memang di program dan di rancang untuk tujuan tersebut. Adapun mengenai
program seperti edukasi dan hiburan itu kan sebetul nya ada di Pangkep TV
56

bekerjasama dengan kepala dinas daerah setempat dalam memberikan


sosialisasi berupa contoh stunting serta bekerja sama dengan setiap elemen
dalam membuat pentas olahraga, Pangkep TV memfasilitasi alat untuk live
streaming sehingga masnyarakat dapat langsung melihat nya ”45

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara langsung dengan informan


yang bernama bu Dina Safitri, yang memang beliau sebagai pengelola data
pelayanan.

“kalau siaran program Pangkep TV memang di khususkan untuk membantu


dalam penyebarluasan informasi pemerintah daerah kabupaten Pangkep kepada
masyarakat sehingga masyarakat dapat mengakses dan mengetahui apa saja
informasi yang berkaitan dengan situasi daerah. Berkaitan dengan fungsi media,
Pangkep TV pun mempunyai program siaran berita berupa edukasi dan hiburan
mungkin tidak sebanyak TV swasta yang mana memang banyak menayangkan
program siaran hiburan. Meskipun begitu, Pangkep TV sudah bisa memenuhi
fungsinya sebagai tempat pencarian berita yang utama di daerah.”46

Selain itu, informan yang lain juga yaitu Eka Febrianti mengatakan bahwa di

dalam program siaran berita Pangkep TV sudah memenuhi fungsi dari media itu

sendiri.
“iya meskipun ini media yang di bangun bertujuan untuk membantu
penyebarluasan informasi pemerintah, Pangkep TV itu sendiri mampu
menghadirkan siaran berita yang mengandung siaran informasi, edukasi
maupun hiburan dalam memenuhi tugasnya sebagai wadah untuk masyarakat
dalam memberikan informasi, yah meskipun lebih banyak informasi dan
edukasinya. Contoh nya yaitu memberikan sosialisai kepada masyarakat,
informasi berkaitan dengan bantuan sosial serta terkait hiburan seperti
penayangan live streaming turnamen atau pentas olahraga.”47

Selanjutnya, wawancara yang dilakukan dengan Crew Pangkep TV, yaitu


Rezky Nurul Fadiah yang mengatakan bahwa:

Ya meskipun saya lebih banyak melakukan peliputan tentang program siaran


informasi dan edukasi yang pemerintah setempat laksanakan, bukan berarti
Pangkep TV mengesampingkan program hiburan kepada masyarakat. Ada
beberapa contoh seperti ketika ada event lomba atau pentas seni, kami sebagai
45
Edi Suharyadi, Kepala Bidang Humas dan IKP, Wawancara, Pangkep. 1 Maret 2023.
46
Dina Safitri, Pengelola Data Pelayanan, Wawancaraa, Pangkep. 10 Maret 2023.
47
Eka Febriyanti, THL, Wawancara, Pangkep. 15 Maret 2023.
57

crew Pangkep TV pun kadang meliput dan menayangkat siaran Live


tersebut.48

Dalam program siaran berita tentu nya tidak hanya memberikan informasi saja

kepada manyarakat tapi ada bebera hal yang harus di miliki dan itu memang peran

dan fungsi sebagai media adalah mampu memenuhi setiap kebutuhan informasi

kepada masyarakat dan memiliki manfaat berupa pengetahuan didalam siaran

beritanya.

Sesuai dengan hasil wawancara oleh seorang informan berkaitan dengan

program siaran Pangkep TV sebagai media mampu memenuhi kebutuhan informasi

dan pengetahuan serta Memenuhi kaidah islamiyah. Kepala bidang Edi suharyadi

mengatakan:
“tanggapan saya, Tentunya kami mengharapkan setiap penayangan program
siaran berita Pangkep TV sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakan
daerah, bisa terlihat dari beberapa program nya banyak yang diakses oleh
masyarakat dan di tonton lewat berbagai media seperti Youtube, Facebook, TV
kabel dan Instagram. Siaran berita informasi berkaitan dengan daerah bisa
membawa manfaat tersendiri seperti memberikan informasi bantuan sosial dan
edukasi serta hiburan berupa pentas seni yang kadang mulai terlupakan oleh
anak muda zaman sekarang yang siaran berita tersebut belum tentu di muat di
tv swasta serta program yang kami tayangkan sudah kami filter yang mana
mengandung unsur-unsur positif yang membawa dampak dan pengaruh yang
baik bagi masyarakat Pangkep, yaitu tidak menayangkan siaran berita yang
mengandung unsur sara atau kebencian, provokatif, dan kebohongan demi
pihak tertentu.”49

Respon masyarakat juga sangat berperan penting dalam memberikan masukan

dan dari situ bisa mengembangkan potensi Pangkep TV sehingga bisa menyamai

televisi swasta dari segi program siaran nya. Apalagi Pangkep TV itu sendiri adalah

media informasi pemerintah sehingga perlu adanya feedback Kembali dari

48
Rezky Nurul Fadiah, Reporter Pangkep TV, Wawancara, Pangkep. 25 Maret 2023
49
Edi Suharyadi, Kepala Bidang Humas dan IKP, Wawancara, Pangkep. 1 Maret 2023
58

masyarakat yang tentu bertujuan agar kedepan nya pemerintah dan masyarakat

bersama-sama bisa mewujudkan daerah kabupaten pangkep menjadi maju lewat

Pangkep TV itu sendiri. Sesaui dengan hasil wawancara dengan informan.


“Respon masyarakat terhadap Pangkep TV saat ini sangat baik, awal nya kan
media kami ini fokus pada agenda pemerintah daerah Cuma sekarang organisasi
masyarakat, lembaga sekolah, maupun Lembaga lain nya itu sudah ingin
kegiatan nya di liput oleh Pangkep TV. Berarti memang kehadiran Pangkep TV
saat ini sudah di akui oleh masyarakat dalam menjadikan sumber acuan
pencarian informasi di daerah kabupaten Pangkep dan itu respon yang sangat
bagus.”50

Pangkep TV saat ini sudah mampu menjalin hubungan dan Kerjasama yang baik

dalam penyebarluasan informasi daerah. Akan tetapi masih ada beberapa yang

memberikan repon dan masukan dari segi kekurangan nya. Sesuai dengan hasil

wawancara informan kak Nur Asmi sebagai berikut:

“Program Pangkep TV saat ini sudah bagus dari beberapa program yang
mereka muat dan tayangkan di media, dari segi informasi dan edukasi nya
sudah mampu mencakup hampir seluruh kebutuhan informasi masyarakat dan
terutama permasalahan apa saja yang sering terjadi di daerah ini. Kalaupun
hiburan nya sih masih kurang karena hiburan nya masih seputar kegiatan atau
event lomba yang belum tentu ada di setiap waktu tapi sudah bagus sih, mereka
sudah mampu menjalin kerjasama yang baik antar pemerintah, masyarakat dan
Pangkep TV sebagai media perantara dalam mengadakan sebuah event tersebut.
Harapan saya sih semoga Pangkep TV bisa lebih meningkat kan Program nya
meskpin kami tidak bisa menuntut banyak soal itu mengingat kalau Pangkep
TV itu sendiri berbasis media pemerintah.”51

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara langsung dengan informan


yang bernama kak Siti Husnul Zakiyah yaitu:

“Untuk saat ini siaran program Pangkep TV masih kurang yah dari segi
hiburan nya karena program hiburan nya masih sedikit dan paling itu kalau ada

50
Nur Damayanti, Dubber Pangkep TV, Wawancara, Pangkep. 30 Maret 2023
51
Nur Asmi, Penyiar Radio, Wawancara, Pangkep. 1 Mei 2023
59

event dan perlombaan atau pentas seni yang di adakan di waktu tertentu.
Kalupun mengenai siaran informasi yang saya lihat di TV kabel itu masih
terbilang sedikit dan ada beberapa berita yang sudah di putar dan itu masih di
tayangkan kembali, tapi yah tidak semua sih saya lihat Cuma diselingi beberapa
dan update berita terbaru nya pun sudah lumayan bagus. Mungkin karena
Pangkep TV sendiri saya lihat lebih berfokus ke media sosial yang sering
update siaran berita informasinya, saya sih tidak tau apakah mungkin karena
media TV ini kan milik pemerintah dan tentu pengupayaan anggaran nya
terbatas tapi sejauh ini di media sosial sudah mampu memenuhi harapan
masyarakat dalam mencari informasi berita yang ada di daerah dan tentu itu
lebih mudah di akses di banding harus sewa TV kabel yang belum tentu semua
orang mampu. Harapan saya sih semoga Pangkep TV bisa mempunyai program
siaran yang menarik dalam hiburan nya tapi tidak mengesampingkan program
siaran utama nya yaitu penyebarluasan berita di daerah agar masyarakat tidak
ketinggalan dengan infomasi seputar daerah sendri.”52

Peneliti juga melakukan wawancara mengenai dimana saja mereka sering mengakses

siaran program Pangkep TV, Adapun informan bernama Fajri Ramdhan mengatakan:

“Saya sering menjumpai program siaran Pangkep TV di media sosial terutama


youtube karena saya memang sering menggunakan media sosial daripada
menonton televisi. Adapun program siaran nya sih bagus dan lebih mengarah
ke informasi daerah sehingga saya lebih tau permasalahan apa saja yang ada di
tempat tinggal saya serta ada beberapa program edukasi yang saya lihat seperti
waktu covid kemarin saya sering tuh liat hp dan membaca berita tentang
bagaimana penerapan protocol kesehatan dan cara hidup sehat.”53

Dari hasil penelitian dan wawancara diatas, maka peneliti kemudian

mendapatkan hasil bahwa informan menjelaskan peran media Pangkep TV melalui

program siaran nya sudah bisa dibilang baik karena Pangkep TV itu sendiri sudah

mampu memberikan pelayanan informasi kepada masayarakat yang dimana informasi

tersebut berkaitan dengan informasi yang ada di daerah dan tentunya tidak ada di

siaran tv swasta. Selain itu Pangkep TV juga memberikan program siaran Edukasi

dengan bekersama dengan OPD setempat berkaitan dengan tugas nya masing-masing

52
Siti Husnul Zakiyah, Penyiar Radio, Wawancara, Pangkep. 5 Mei 2023
53
Fajri Ramadhan, Mayarakat Pangkep, Wawancara, Pangkep. 10 Mei 2023
60

dalam menyelesaikan suatu permasalahan atau keresahan masyarakat yang

diharapkan tentunya dapat mewujudkan daerah kabupaten Pangkep lebih maju, disisi

lain ada beberapa program siaran hiburan yang lumayan untuk dinikmati dan

meskipun terbilang kurang karena program siaran nya masih sedikit dan itu hanya

terbatas pada Event tertentu. Melihat tujuan dari media ini yaitu media pemerintah

yang hanya untuk membantu kinerja daerah dan fungsi dari Dinas KOMINFO

melalui Pangkep TV dalam penyebarluasan informasi di kabupaten Pangkep tapi

Pangkep TV itu sendiri sudah mampu memenuhi fungsi sebagai media massa.

Adapun program siaran yang di akses oleh masyarakat lebih sering melalui media

sosial terutama Youtube dikarenakan pengguna atau masyarakat lebih banyak

menggunakan media sosial dan tayangan program siaran Pangkep TV pun selain

media sosial hanya bisa di akses di TV kabel yang belum tentu semua masyarakat

mampu menggunakan nya.

D. Faktor Pendukung dan Hambatan

Dalam setiap produksi program acara televisi, pasti setiap redaksinya

mengalami berbagai faktor yang menjadi kendala dan pendukung dalam melakukan

proses produksi. Begitu juga dengan program siaran Pangkep TV, Tim maupun yang

bertugas dalam setiap tahap proses produksi siaran Pangkep TV juga mengalami hal-

hal yang merupakan faktor pendukung dan faktor kendala saat melakukan tugas.

Setiap faktor pendukung dan kendala akan dialami seluruh elemen yang mengatur

produksi siaran Pangkep TV. Mulai dari manager program dan produksi, program
61

director, video editor, koordinator liputan, produser, reporter, dan newscaster akan

menemui berbagai aspek pendukung maupun kendala dalam mengerjakan tugasnya.

1. Faktor Pendukung

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan seluruh tim produksi Pangkep Tv

diketahui beberapa faktor pendukung dalam proses produksi siaran Politika, antara

lain:

a. SDM yang profesional Pangkep TV memiliki SDM yang profesional dibidang

jurnalistik televisi dan sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi.

Dalam hal kualitas presenter, gaya bahasa, kemampuan dan kreatifitas presenter

menjadi pertimbangan Pangkep TV. Demikian pula kualitas pendidikan manager

program dan produksi, program director, video editor, koordinator liputan, produser,

reporter hingga newscaster, harus sesuai dengan skill dan kompetensinya masing-

masing. Dengan demikian kompetensi para pengelola Pangkep Tv dalam konteks

pengelolaan media penyiaran televisi tidak diragukan lagi. Hal tersebut menjadikan

pihak Pangkep Tv secara sadar merekrut tenaga yang berkualitas dan menguasai

bidangnya.

b. Fasilitas produksi yang memadai di dalam menjalankan perannya sebagai media

penyiaran televisi, Pangkep Tv memiliki fasilitas yang memadai baik peralatan teknis

internal maupun peralatan teknis eksternal. Sehingga hal ini dapat menunjang

maupun memperlancar proses penyiaran yang diembannya. Peralatan teknis Pangkep

Tv yang dimaksud berupa teknologi mutakhir produksi siaran yang cukup memadai

untuk menunjang kualitas penyiaran. Sedangkan peralatan lainnya yakni keberadaan

bangunan/gedung Pangkep Tv yang layak untuk digunakan produksi siaran setiap


62

hari. Hal demkian dikatakan oleh Edi Suharyadi bahwa pendukung yang paling besar

adalah alat-alat teknis Pangkep Tv yang memiliki standar yang bagus.

Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan informan dalam

penelitian ini yakni Edi Suharyadi yang mengatakan:

“faktor utama pendukung keberhasilan program siaran pangkep TV itu di


tunjang dengan dua hal yaitu yang pertama sumber daya manusia nya (SDM),
untuk sdm sendiri Pangkep TV sudah lumayan mampu mendatangkan crew
atau orang yang profesional dibidang jurnalistik televisi dan sebagian besar
memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Dalam hal kualitas presenter,
gaya bahasa, kemampuan dan kreatifitas presenter menjadi pertimbangan
Pangkep TV. Demikian pula kualitas pendidikan manager program dan
produksi, program director, video editor, koordinator liputan, produser, reporter
hingga newscaster, harus sesuai dengan skill dan kompetensinya masing-
masing. Adapun yang ke dua yaitu mengenai fasilitas nya, Pangkep TV melalui
dukungan pemerintah memberikan fasilitas berupa alat dan bangunan yang
menunjang proses pembuatan program siaran Pangkep TV.”54

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan informan lainnya, Akil

Asritama Ariefin sebagai editor mengatakan:


“Sebagai Editor yang menjadikan hal utama yang mendukung saya dalam
menyelesaikan editing program siaran Pangkep TV adalah tentunya fasilitas
berupa alat editor dan wifi. Adapun alat nya yaitu PC yang memadai di pakai
untuk editor dan itu semua sudah ada di Pangkep TV.”55

Fasilitas sarana dan prasarana yang menjadikan keberhasilan seorang presenter dalam

meliput di lapangan dan tentunya ini akan mempengaruhi kualitas program siaran

yang akan di bagikan ke masyarakat. Sesuai dengan hasil wawancara dengan seorang

presenter lapangan kak Jayus Rachmawati Saleh mengatakan bahwa:


“Saya sebagai seorang presenter Pangkep TV dalam melakukan liputan di
lapangan tentunya memerlukan alat dalam menunjang keberhasilan saya
meliput di lapangan, Adapun alat yang saya pergunakan biasanya yaitu paling

54
Edi Suharyadi, Kepala Bidang Humas dan IKP, Wawancara, Pangkep. 1 Maret 2023.
55
Akil Asritama Ariefin, Editor Pangkep TV, Wawancara, Pangkep. 10 Mei 2023.
63

utama sih Kamera dan handycame sebagai alat untuk merekam video atau
mengambil gambar.”56

Berdasarkan keterangan data hasil wawancara dan observasi terdapat beberapa

faktor yang menjadi penghambat proses produksi siaran Pangkep TV, antara lain

dijelaskan sebagai berikut.

a) Hambatan Finansial Faktor finansial merupakan faktor yang determinan

dalam proses pelaksanaan berbagai program siaran Pangkep TV. Tanpa adanya dana

yang mencukupi maka sulit untuk melaksanakan program siaran tersebut dengan

maksimal. Menurut Edi suharyadi, bagian yang bertanggung jawab yang mengetahui

keadaan situasi Pangkep TV mengatakan:


“Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah kurang nya dana finansial yang
dimana Pangkep TV merupakan media pemerintah memiliki anggaran nya yang
sangat terbatas, saat ini pemasukan utama Pangkep TV itu sendiri hanya dari
bantuan pemerintah daerah sehingga dalam melaksanakan program Pangkep
TV itu sendiri masih agak sulit dan menjadi kendala. Kurang nya SDM dalam
melaksanakan produksi mempengaruhi program siaran Pangkep TV yang
terlihat sekarang dimana program-program saat ini terbatas dan belum mampu
menambah program baru akibat padat nya jadwal setiap personil yang bertugas
di lapangan maupun editor berita siaran Pangkep TV.”57

b) Hambatan Tim Produksi Beberapa kendala yang diketahui melalui

wawancara dengan beberapa tim program siaran Pangkep TV adalah masalah

peliputan dan sumber daya manusianya atau tim itu sendiri. Bagi produser, faktor

yang dianggap sebagai kendala yaitu tim yang kadang tidak solid. Memiliki ide

konten atau bahan berita yang sebaik apapun jika tidak didukung dengan kerja sama

tim, maka sajian berita kurang bermakna. Setidaknya kerja sama tim akan sangat

membantu dalam proses mendapatkan berita yang baik, kerja yang efektif, dan

56
Jayus Rachmawati Saleh, Reporter Pangkep TV, Wawancara, Pangkep. 05 Mei 2023.
57
Edi Suharyadi, Kepala Bidang Humas dan IKP, Wawancara, Pangkep. 1 Maret 2023.
64

gambar berita yang menarik. Dalam melaksanakan tugasnya, reporter mengalami

kendala seputar masalah peliputan. Ketertinggalan mengenai informasi merupakan

kendala pertama bagi seorang reporter. Jika informasi mengenai suatu kejadian atau

peristiwa telat didapat, maka tim peliputan pun akan telat sampai di lokasi. Jika

demikian maka informasi yang didapat kurang mendalam dan akurat atau gambar

terkadang kurang bagus. Sesuai dengan yang dikatan informan berikut, Rezky Nurul

Fadiah mengatakan:
“Kurang nya SDM menjadi penyebab sulit nya dalam melaksanakan program
siaran Pangkep TV serta belum terjadwal nya program siaran menambah
kesulitan kinerja sebuah tim karena kurang nya crew menjadikan jadwal begitu
padat dan tidak dapat di tangani secara maksimal. Selain itu biasanya kendala
telat mendapatkan informasi menjadikan itu tidak maksimal yang di dapatkan
berita tersebut di lapangan. Saat kita menuju ke TKP ternyata kita dapat
informasi telat, terus kurang maksimal mendapat informasinya di sana, karena
ketinggalan. Pastinya informasinya kurang dan gambar kurang bagus. Bagitu
juga dengan komunikasi yang kurang baik antara tim program siaran Pangkep
TV dengan yang lainnya. Kesalahan dalam menyampaikan komunikasi dapat
berakibat fatal pada saat penayangan berita secara live. Kendala non teknis
lebih ke aspek berkomunikasi. Seputar komunikasi dan koordinasi. Karena
semua dituntut serba cepat, semuanya pun harus dikomunikasikan dari awal.
Kalau mendadak tidak akan bisa. Komunikasi yang baik adalah pendukung.”58

c) Hambatan Teknis Berkaitan dengan kendala teknis, sebagian tim mengaku

pernah mengalami kendala dalam proses produksi siaran Pangkep TV. Hal ini

misalnya Kerusakan alat-alat atau masalah teknis kadang mengakibatkan gambar

tidak mau bergerak, atau tidak muncul misalnya, maka akan menjadi kendala bagi tim

yang bertugas pada saat penayangan berita secara live. Namun kerusakan peralatan

seperti itu sudah biasa dialami tim produksi siaran Pangkep TV. Selanjutnya tugas

tim yang mengecek dan memperbaiki kembali kerusakan teknis tersebut. Bagi tim

produksi siaran Pangkep TV hal seperti itu bukan suatu kendala yang signifikan,

58
Rezky Nurul Fadiah, Reporter Pangkep TV, Wawancara, Pangkep. 25 Maret 2023.
65

karena semua bisa segera diatasi. Kendala bagi seorang kameramen ketika di

lapangan adalah tempat atau lokasi yang tidak memadai. Keadaan lingkungan dan

orang-orang di sekitar kurang mendukung. Begitu juga dengan seorang editor yang

lebih banyak berperan dalam proses editing gambar untuk menjadikannya kesatuan

berita yang utuh. Editor pun mengalami apa yang dianggapnya sebagai dalam

melakukan tugasnya. Kendala bagi editor yang penulis wawancarai di antaranya

adalah suhu di ruangan editing yang sangat dingin. Sesuai dengan hasil wawancara

dengan kak Akil yang mengatakan:


“Menurut saya suhu diruangan di ruangan editing terkadang membuat
pekerjaan terganggu, karena terkadang mengganggu pernafasan pada saat
melakukan editing. Akibatnya, tingkat konsentrasi dalam mengedit terganggu,
sehingga gambar yang didapat kurang bagus dan terlalu panjang durasinya. Hal
yang paling mempengaruhi pekerjaan seorang editor adalah perolehan kualitas
gambar dari seorang kameramen saat meliput, sehingga hal itu juga berdampak
pada durasi mengedit. Setidaknya, waktu yang cukup panjang untuk persiapan
mengedit akan menghasilkan sebuah editan gambar yang baik pula. Yang
mempengaruhi sekali itu kualitas gambar dan cepat atau tidaknya mengedit.
Kalau waktunya lebih banyak editannya bisa bagus. Kalau terburu-buru juga,
kualitasnya juga tidak bagus.”59

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara langsung dengan informan


yang bernama kak Irsal:

“Saat melakukan Live streaming sering kali mendapat kendala yaitu alat
terkadang yang tiba-tiba tidak berfungsi sehingga terkadang mempengarungi
kualitas penayangan program siaran live tersebut dan juga masalah jaringan
yang kurang mendukung apalagi belum ada alat jaringan yang memadai
sehingga terkadang dalam melakukan live itu patah-patah. Kendala lainnya juga
yaitu ada beberapa daerah yang belum mendapat jaringan sehingga terkadang
sulit dalam mengupayakan penanyangan live siaran tersebut.”60

59
Akil Asritama Ariefin, Editor Pangkep TV, Wawancara, Pangkep. 10 Mei 2023.
60
Irsal Ibrahim, Editor Narasi Rilis, Wawancara, Pangkep. 15 Mei 2023.
66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan sebelumnya,

dapat dijelaskan kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:

1. Program-Program siaran Pangkep TV dalam memberikan pelayanan

informasi kepada masyarakat pangkep sudah terbilang cukup baik, dilihat dari

berbagai bentuk siaran yang di muat di media antara lain: informasi, edukasi dan

hiburan. Meskipun pangkep TV merupakan media pemerintah yang dominan lebih di

isi oleh program siaran informasi daerah serta berbagai macam edukasi dari

pemerintah dalam mengupayakan penyelesaian permasalahan daerah, tentunya

Pangkep TV sendiri masih memberikan layanan berupa hiburan kepada masyarakat

setempat yang di dalam hiburan tersebut berkaitan dengan seni dan olahraga yang

tidak akan di dapatkan siaran nya di media TV swasta. Dari sini bisa kita ketahui

bahwa media Pangkep TV sudah mampu memenuhi fungsi media itu sendiri dan

peran nya membawa manfaat serta pengaruh besar bagi masyarakat daerah kabupaten

Pangkep terutama dalam hal penyebarluasan Informasi.

2. Faktor pendukung dan penghambat pada proses Program siaran Pangkep

TV. Setiap faktor pendukung dan kendala akan dialami seluruh elemen yang

mengatur produksi siaran Pangkep TV. Mulai dari Penanggung jawab program dan

produksi, program director, video editor, koordinator liputan, produser, reporter, dan

newscaster akan menemui berbagai aspek pendukung maupun kendala dalam

mengerjakan tugasnya. Faktor Pendukung dalam proses program siaran Pangkep TV,
67

antara lain: SDM yang profesional, Fasilitas produksi yang memadai, Program yang

aktual dan diminati masyarakat. Sedangkan beberapa faktor yang menjadi

penghambat proses program siaran Pangkep TV, antara lain Hambatan Finansial,

Hambatan Tim Produksi, Hambatan Teknis dan Hambatan Narasumber.

B. Implikasi Penelitian Berdasarkan uraian terdahulu, peneliti

merekomendasikan beberapa aspek penting terkait implikasi dari hasil analisis

penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat berkontribusi dalam memperkaya informasi berkaitan

dengan media local yaitu Pangkep TV. Apalagi di era saat ini, sangat diperlukan

adanya media yang mampu memiliki dan mengembangkan daerah melalui

penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Meskipun media pangkep TV saat ini

belum seperti media swasta yang mempunyai jadwal program siaran dan memiliki

keterbatasan siaran, namun di harapkan kedepan nya mampu berkembang lewat

bantuan pemerintah dan upaya kerjasama masyarakat yang menjadikan Pangkep TV

sebagai layanan utama dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

2. Peneliti ini tidak untuk menjatuhkan pihak-pihak tertentu, akan tetapi

mampu memberikan manfaat bagi peneliti berikutnya. Khususnya tentang peran

media local dalam penyebarluasan informasi di setiap daerah, berhubung di dalam

mencari sebuah informasi berkaitan dengan daerah minim dan belum ada penelitian

yang memperkenalkan Pangkep TV sehingga dengan adanya nya penelitian ini di

harapkan masyarakat terbantu dalam mencari sebuah informasi dan pemerintah lebih

terkosentarasi dalam upaya menyebarluaskan informasi daerah lewat Pangkep TV.


68

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Sumber : Buku

Ardianto, Elvinaro, dkk. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa


Rekatama Media, 2007.

Askurifai Baksin, Jurnalistik televisi: Teori dan Praktik. Cet. I; Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, t.th.

Badjuri, Adi. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Barus, Sedia Willing. Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta:Erlangga,


2010.

Black, James A dan Dean J. Methods and Issues in Social Reasearch: Metode dan
Masalah Penelitian Sosial. Terj. E. Koswara, dkk. Cet IV; Bandung, PT
Refika Aditama, 2009.

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media


Group, 2005.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai


Pustaka,

Djamal Hidajanto dan Andi Fachruddi. Dasar-Dasar Penyiaran


Sejarah,Organisasi,Operasional, dan Regulasi. Cet II; Jakarta : Kencana,
2018.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Badung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992.

Effendy, Onong Uchjana. Televisi Siaran Teori dan Praktek. Jakarta: Mandar Maju,
1993.

Hidayat, Dedy Nur. Pengantar Komunikasi Massa. Cet. II; Jakarta: PT: Raja
Grafindo Persada, 2007.

John Vivian, Theory of Mass Communication, terj. Tri Wibowo, Teori Komunikasi
Massa. Edisi 8; Jakarta: Prenada Media Group, 2008.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,2007.

Kementrian agama RI. Alqur’an dan Tafsirnya, Juz 5. Jakarta: PT. Sinergi Pustaka,
2012.

Kosasih, Engkos. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2006.


69

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Cet IV; Jakarta, Kencana,
2009.

Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa sebuah analisis Media Televisi. Jakarta:


Rineka Cipta: 2013.

Mondary. Pemahaman Teori Dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia, 2008.

Morissan, Andy Corry dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya
dan Masyarakat. Bogor:Ghalia Indonesia, 2002.

Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Ed. I, Cet. I; Jakarta: Kencana, 2008.

Muda, Deddy Iskandar. Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional. Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2005.

Nuruddin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012.

Santana, Septiawan K. Jurnalisme Kontemporer. Ed.1; Jakarta: Yayasan Obor


Indonesia, 2005.

Severin, Werner j. Teori komunikasi,sejarah,metode, dan terapan didalam media


massa. Jakarta: Kencaan penada media group, 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.

Sujarweni, Wiratna V. Metodologi Penelitian. Cet I; Yogyakarta, Pustakabarupress,


2014.

Sumadiria, AS Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Panduan


Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006.

Sutabri, Tata. Sistem Informasi Manajemen Yogyakarta: Andi Publisher, 2005.

Tajibu, Kamaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Cet I; Makassar, Alauddin


University Press, 2013.

Abdurrahman, Tafsir Al-Qur’an Surat: An-nisa, Al’maidah, Al-an’am. Edisi 2, Cet.

II; Jakarta: Darul Haq, 2012


70

Sumber : Jurnal
Asia T,Nur. Studi Model Dakwah Terhadap Siaran Asyiknya Berislam di Celebes TV.
UIN Alauddin Makassar, 2014.
Lathifah, Aliyah. Media Televisi Sebagai Sumber Berita (Studi terhadap Program
Breaking News Metro TV. Uin Alauddin Makassar, 2019.
Ramadhani,Ainun. Eksistensi Televisi Lokal (Studi Deskriptif Sinjai TV di
Kabupaten. Sinjai). Universitas Muhammadiyah Makassar, 2020.

Sumber : Online

The New Oxford Illustrated Dictionary. Oxford University Press, 1982.


71

Anda mungkin juga menyukai