suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran”. “Kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel, dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran”. Administrasi Penyiaran : proses penyiaran program yang akan disiarkan pada audiens, program tersebut ada yang diproduksi dan dibeli canned product. Manajemen penyiaran : proses pengaturan manusia-manusia penyiaran. bertujuan untuk mengelola operasionalisasi siaran secara kreatif dan dinamis, menghasilkan berbagai mata acara siaran yang diminati oleh sebagian besar khalayak pendengar atau pemirsa. Berupa siaran karya jurnalistik dan karya artistik yang baik dan berkualitas. Siaran karya artistik mengutamakan keindahan, dapat dibagi dalam format acara televisi fiksi (timeless dan imajinatif), non fiksi (timeless dan faktual). karya jurnalistik mengutamakan kecepatan, ketepatan dan kelengkapan data (faktual dan aktual). 1. Dampak kognitif (pengetahuan) suatu dampak yg timbul pd komunikan yg menyebabkan ia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. 2. Dampak afektif (sikap) suatu dampak yg dpt menyentuh perasaan, emosi, perubahan sikap dll. 3. Dampak psikomotorik (perilaku) Dampak yg menimbulkan perubahan pd komunikan dlm bentuk perilaku dan tindakan. Agar lembaga penyiaran dapat menjalankan fungsinya sbg media informasi, pendidikan, hiburan, sebagai kontrol dan perekat sosial. Isi siaran tidak berisi muatan, antara lain: a. Anti Pancasila b. Pornografi c. Kekerasan d. Penghinaan atau pelecehan e. Ujaran kebencian f. Berita bohong g. Disintegrasi bangsa. Isi siaran sesuai dg norma P3 & SPS. Isi siaran sehat & tidak berdampak negatif. Pasal 6 UU 32-2002 : 1. Penyiaran diselenggarakan dalam satu sistem penyiaran nasional.
2. Dalam sistem penyiaran nasional sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), Negara menguasai spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk penyelenggaraan penyiaran guna sebesar besarnya kemakmuran rakyat.
3. Dalam sistem penyiaran nasional terdapat lembaga
penyiaran dan pola jaringan yang adil dan terpadu yang dikembangkan dengan membentuk stasiun jaringan dan stasiun lokal.
4. Untuk penyelenggaraan penyiaran, dibentuk sebuah
komisi penyiaran. Pasal 13 UU 32-2002 :
1. Jasa penyiaran terdiri atas:
a. jasa penyiaran radio; dan b. jasa penyiaran televisi.
2. Jasa penyiaran sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) diselenggarakan oleh:
a. Lembaga Penyiaran Publik;
b. Lembaga Penyiaran Swasta; c. Lembaga Penyiaran Komunitas; dan d. Lembaga Penyiaran Berlangganan. Pasal 3 UU 32 – 2002 :
Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk :
memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia. UU No 32 Tahun 2002 ttg Penyiaran. PP No 11 Tahun 2005 ttg Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik (LPP). PP No 50 Tahun 2005 ttg Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta (LPS). PP No 51 Tahun 2005 ttg Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK). PP No 50 Tahun 2005 ttg Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan (LPB) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Peraturan KPI No 01/P/KPI/03/2012 ttg Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Peraturan KPI No 02/P/KPI/03/2012 ttg Standar Program Siaran(SPS) 1. Setiap warga negara Indonesia memiliki hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam berperan serta mengembangkan penyelenggaraan penyiaran nasional. 2. Organisasi nirlaba, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, dan kalangan pendidikan, dapat mengembangkan kegiatan literasi dan/atau pemantauan Lembaga Penyiaran. ( Yang dimaksud dengan pemantauan Lembaga Penyiaran adalah melakukan pengamatan terhadap penyelenggaraan siaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga penyiaran. Yang dimaksud dengan kegiatan literasi adalah kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan sikap kritis masyarakat. ) 3. Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat mengajukan keberatan terhadap program dan/atau isi siaran yang merugikan. Setiap orang dan/atau kelompok masyarakat dapat berperan serta dalam pengawasan program Siaran. Setiap orang dan/atau kelompok masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap program Siaran yang bertentangan dengan norma. Keberatan diajukan dalam bentuk pengaduan tertulis ke KPID. Menyiarkan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) melalui televisi /radio. Mensosialisasikan kebijakan pembangunan melalui televisi/radio. Memberikan dukungan materi program siaran lokal kpd LP untuk bahan siaran. Memanfaatkan media TV dan Radio utk kegiatan penyuluhan, sosialisasi, diseminasi informasi. Menjalin kerjasama dg LP televisi dan radio berkenaan dg program siaran lokal. Mengundang LP sbg peserta sosialisasi kebijakan berkenaan dg program siaran lokal. Menyelenggarakan pendidikan sadar media. Menyiapkan sumberdaya manusia penyiaran. Bimbingan teknis pengelolaan penyiaran bagi lembaga penyiaran. Survey indeks kualitas program siaran televisi dan radio. Melakukan kajian terhadap konten program siaran lokal di televisi dan radio. Melaksanakan penelitian dampak penyiaran bagi masyarakat. TERIMA KASIH 0852 6515 7275