PENDAHULUAN
ide, pesan, dan kontak, serta interaksi sosial termasuk aktivitas pokok dalam
kehidupan manusia”.
melakukan kegiatan komunikasi untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dalam
sosial.
massa sebagai alat bantu untuk dapat menerima dan mengetahui sebuah informasi
yang sedang terjadi. Media massa di gunakan sebagai alat untuk memperpanjang
1
Media massa merupakan media yang menunjang masyarakat dalam
269, [2] ‘Media massa adalah alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan-
pesan dari sumber kepada khalayak yang luas dan heterogen dengan
televisi’.
dengan proses penyampaian yang berbeda-beda pada setiap alat komunikasi yang
Media massa yang kita kenal berupa, surat kabar atau koran, majalah, radio
dan televisi. Masing – masing dari alat media massa tersebut memiliki berbagai
digemari. Jika dibanding dengan media massa lainnya televisi jelas memiliki
keunggulan berupa audio dan visual yang bisa dinikmati langsung oleh audience.
Menurut Siti Karlinah Dkk, hal 67, [3], “Dibandingkan media massa yang
lain, televisi mempunyai kelebihan utama dalam sifatnya audio-visual, berarti dua
indera kita, yakni mata dan telinga terangsang bersamaan, sehingga menonton
2
Dari data yang ditampilkan oleh badan pusat statistic dapat disimpulkan,
Televisi hadir di Indonesia sejak tahun 1962 hingga pada saat ini. Pada saat
televisi hadir di Indonesia hanya ada siaran yang berasal dari siaran Televisi
Nasionalan pada masa itu. Seiring dengan kemajuan zaman, televisi di Indonesia
makin berkembang pesat, banyak televisi – televisi swasta yang ikut meramaikan
iNews, SCTV, Indosiar, antv, tvOne, MetroTV, Trans7, TransTV, Kompas TV,
yang dapat menjadi sarana media informasi bagi khalayak umum. Menurut Andi
Fachruddin dalam Yoenarsih, hal 1.2, [6], “program televisi terbagi menjadi dua
yaitu program berita/informasi (hard news dan soft news) serta program hiburan
Berdasarkan hasil survey yang di lakukan oleh Badan Pusat Statistik, [7]
memperlihatkan bahwa:
menjadi program unggulan yang tepat untuk setiap perusahaan swasta dan
3
pemerintah yang bergerak di dunia televisi. Kebutuhan masyarakat yang tinggi
masyarakat luas.
Menurut Radita Gora dan Irwanto, hal 244, [8] mengatakan bahwa “Setiap
statsiun televisi memiliki program tayangan berita regular. Misalkan berita pagi,
berita siang, dan berita malam. Dalam hal ini tidak termasuk breaking news atau
stop press. Karena tidak semua peristiwa yang dimasukan ke dalam kategori
breaking news”
yang cukup pesat. Berita – berita yang di sebarluaskan dapat menjangkau pelosok
– pelosok yang jauh dari tempat kejadian secara cepat dan menyeluruh. Seiring
dengan majunya teknologi saat ini, televisi berita telah menjadi andalan bagi
masyarakat Indonesia. Majunya televisi berita di Indonesia tidak terlepas dari para
jurnalis hebat yang telah berlalu – lalang memberikan informasi – informasi yang
Dalam pernyataan diatas dapat dilihat bahwa peran seorang jurnalis dalam
4
ramai diperbincangkan atau sedang terjadi dilapangan. Tanpa adanya peran dari
seorang jurnalis maka khalayak tidak dapat menerima informasi yang terjadi di
salah satunya adalah tahapan minat. Menurut Susanto, hal 13, [10] “secara
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”. Menurut De Fleur dalam Sugiyono,
hal 102, [11] menyatakan bahwa “terdapat alat ukur untuk melihat minat
seseorang dalam menonton televisi yaitu frekuensi, durasi, jadwal, pilihan acara”.
Sehingga dari penilaian tersebut dapat terlihat apakah siswa dan siswi memiliki
kualitas program tayangan CNN Indonesia terhadap minat Menonton pada siswa
sebagai populasi penelitian karena berdasarkan studi lapangan yang telah peneliti
untuk menjadi seorang jurnalis televisi. Peneliti berharap hasil dari penelitian ini
dapat bermanfaat sebagai upaya dalam mencari generasi – generasi muda yang
bisa menyampaikan dan mencari berita untuk dibagikan kepada khalayak luas.
5
Televisi merupakan salah satu media massa yang banyak diminati oleh
tayangan CNN Indonesia terhadap minat menonton bagi murid – murid yang
Jakarta”
Muhammadiyah 12 Jakarta.
6
1.4.2 Manfaat Teoritis
Adapun manfaat teoritis yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah:
Pengetahuan Komunikasi.
dunia pendidikan.
berprestasi.
apapun yang memiliki sifat up to date, dan unik agar murid mendapatkan
Sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari lima bab, dengan uraian
sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
7
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang terkait dengan penelitian berdasarkan
Bab ini berisi penjelasan tentang metode dalam melakukan penelitian, yaitu
Bab ini berisikan hasil pengolahan data penelitian, analisis hasil penelitian, dan
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang berkaitan
DAFTAR PUSTAKA
penelitian.
LAMPIRAN
8
Bab ini berisi lampiran tambahan berupa riwayat hidup peneliti, kuesioner, hasil
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.1 Komunikasi
Saat ini, kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari aktivitas komunikasi,
karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem dan tatanan kehidupan
sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap
aspek kehidupan sehari-hari manusia, mulai dari bangun tidur sampai manusia
kebutuhan untuk saling berinteraksi dengan orang lain serta berperan penting
dengan orang lain di manapun mereka berada. Dapat dipastikan sebagian besar
maupun nonverbal.
mengatakan "apa" "dengan saluran apa "kepada siapa", dan dengan akibat apa"
menjalin hubungan dan akan merasa kesepian dalam menjalankan berbagai bentuk
10
Menurut Effendy dalam Husniyatus, hal 50-51, [13], mengatakan
bahwa:"Proses komunikasi yang berlangsung saat ini dapat digolongkan ke
dalam dua, yaitu proses komunikasi primer dan komunikasi sekunder.
Proses komunikasi secara primer merupakan proses penyampaian pikiran
dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam
proses komunikasi meliputi bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya yang secara langsung mampu "meneriemahkan" pikiran dan atau
perasaan komunikator kepada komunikan. Pada keadaan nyata sehari-hari
lambang tersebut seringkali dipadukan untuk keefektifan komunikasi.
Proses komunikasi secara sekunder merupakan proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat
yang relatif jauh, jumlahnya banyak, dan karena alasan-alasan khusus."
Dalam proses komunikasi harus memiliki kesamaan makna antara satu
dengan yang lainnya. Karena dalam melakukan kegiatan komunikasi tidak
hanya menyampaikan isi pesan yang ingin disampaikan ke orang lain
melainkan agar orang lain mengerti dan tahu maksud dari isi pesan yang
kita sampaikan. Di dalam proses komunikasi juga dibutuhkan kesadaran
dari dalam diri sendiri agar orang lain bersedia menerima isi pesan yang
disampaikan.
dengan yang lainnya. Karena dalam melakukan kegiatan komunikasi tidak hanya
menyampaikan isi pesan yang ingin disampaikan ke orang lain melainkan agar
orang lain mengerti dan tahu maksud dari isi pesan yang kita sampaikan. Di dalam
proses komunikasi juga dibutuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri agar orang
Menurut Dance dan Larson dalam Nurani, Hal 56, [14] “komunikasi
adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya
dalam kehidupan. Dalam hal ini, komunikasi adalah gejala yang umum ada
dalam kehidupan, tidak ada kehidupan manusia yang lepas dari proses
komunikasi”
11
Sehingga secara garis besar komunikasi adalah penyampaian informasi,
pesan. Sebagai contoh, saat terjadi kebakaran pasar, media massa datang untuk
adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar
orang”.
media massa untuk menyebarkan pesan kepada khalayak luas pada saat yang
secara terus menerus dalam jangka waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan,
atau bulanan. Menurut Rohim dan Syaiful hal 177, [16], mengatakan bahwa:
12
Komunikasi massa yang dilakukan oleh komunikator melalui media massa
massa itu secara prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan antara satu
1. Komunikator Terlembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan
lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi.
2. Pesan Bersifat Umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum
karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan
umum
3. Komunikannya Anonim dan Heterogen
Khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang
terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang
dituju komunikator bersifat heterogen. Dalam keberadaanya
secara terpencar-pencar, dimana satu sama lainnya tidak saling
mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi, masing-masing
berbeda dalam hal jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan,
pendidikan, pengalaman, dan sebagainya.
4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Ciri yang mampu menimbulkan keserempakan pada pihak
khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan.
Merupakan ciri paling hakiki dibanding dengan media
komunikasi lainnya.
5. Media Massa Mengutamakan Unsur Isi Daripada Hubungan
Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan hubungan. Dalam
komunikasi antar pribadi, unsur hubungan memainkan peran
penting.
6. Komunikasi massa bersifat satu arah
Artinya bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada
komunikator, jadi para komunikator tidak mengetahui tanggapan
dari khalayak yang menjadi sasarannya.
7. Stimulasi Alat Indra Terbatas
13
Kemampuan alat indra terbatas, pada komunikasi antarpesona
yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku
komunikasi, komunikator, dan komnikan dapat digunakan
secara maksimal.
8. Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung
Feedback merupakan faktor penting dalam proses komunikasi
antarpesona, komunikasi kelompok dan komunikasi massa.
Umpan baik sebagai respons mempunyai volume yang tidak
terbatas pada komunikasi antarpesona.
1. Fungsi Informasi
Fungsi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar
informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa. Berbagai
informasi yang dibutuhkan oleh khalayak media massa yang
bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Sebagian
informasi yang didapat bukan dari sekolah atau tempat bekerja,
melainkan dari media.
2. Fungsi Pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya.
Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya
mendidik, caranya melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-
aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa
melakukannya melalui drama, cerita, diskusi, atau artikel.
3. Fungsi Memengaruhi
Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat
pada tahuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya.
Fungsi memengaruhi dapat dilihat antara lain dalam ruang atau
kolom khusus, iklan atau sebagai suatu artikel yang isinya
mempromosikan suatu produk.
Fungsi komunikasi massa yang dilakukan oleh stasiun televisi di Indonesia
pola komunikasi yang dilakukan merupakan komunikasi satu arah, hal ini
14
2.1.3 Media Massa
massa juga berperan sebagai media penghibur, dan pendidik. Media massa
menjadi sarana publik untuk mengetahui informasi apa saja yang sedang terjadi
Menurut McLuhan dalam Lucy dan Adi hal 124, [18], mengatakan
bahwa: “Media Massa adalah perpanjangan alat indra kita. Melalui media
massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat yang
tidak kita alami secara langsung. Media bekerja untuk menyampaikan
informasi. Untuk khalayak informasi itu dapat membentuk,
mempertahankan atau mendefinisikan citra”.
Sesuai dengan fungsinya media massa menjadi media dalam segala hal,
media massa juga berperan untuk meningkatkan citra di masyarakat. Media massa
juga merupakan alat yang dapat digunakan masyarakat luas untuk mendapatkan
informasi yang diinginkan. Namun tak jarang media yang dapat membentuk citra
atau pengalaman buruk kepada khalayak luas hanya karena demi sebuah kata
eksklusifitas.
15
barang dan jasa. Disisi lain, industri media tersebut diatur oleh
masyarakat.
2. Media berperan sebagai sumber kekuatan yaitu alat kontrol
manajemen dan inovasi dalam masyarakat. Komunikator menjadikan
media sebagai pengganti kekuatan, tameng atau sumber dasar lainnya
dalam kehidupan nyata.
3. Media menjadi wadah informasi yang menampilkan peristiwa –
peristiwa kehidupan masyarakat, baik dari dalam negeri maupun
internasional.
4. Media berperan sebagai wahana pengambangan budaya. Melalui
media seseorang dapat mengembangkan pengetahuannya akan budaya
lama, maupun memperoleh pemahaman tentang budaya baru.
Misalnya gaya hidup dan tren masa kini yang semuanya di dapat dari
informasi di media.
5. Media menyuguhkan nilai – nilai dan penilaian normatif yang
dikombinasikan dengan berita dan tayangan hiburan. Media telah
menjadi sumber dominan bagi individu dan kelompok masyarakat.”
promosi atau iklan. Media massa dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: Media
Cetak, Media Elektronik, dan Media Online. Kategori media cetak adalah surat
kabar, majalah, dan tabloid. Televisi, radio, dan video atau film termasuk ke
dalam media elektronik. Sedangkan website, blog, portal berita, dan media sosial
2.1.5 Televisi
massa merupakan sebuah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang. Media komunikasi yang termasuk media massa, yaitu
siaran radio, televisi, dan film yang dikenal sebagai media elektronik, serta surat
Menurut Siti Karlinah Dkk, hal 67, [3], “Dibandingkan media massa
yang lain, televisi mempunyai kelebihan utama dalam sifatnya audio-visual,
berarti dua indera kita, yakni mata dan telinga terangsang bersamaan,
sehingga menonton televisi tidak perlu berimajinasi seperti dalam radio.”
16
Sedangkan menurut Adi Badjuri dalam Rusman, hal 139, [20]
menyatakan : ‘Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar
(audiovisual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang
ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengarkan narasi atau mencerna
dari gambar tersebut’.
visual menjadi satu kesatuan yang menjadi daya tarik tersendiri, warna, suara,
dengan penonton, juga program acara yang beragam, bahkan sepanjang hari dan
Siaran televisi terbagi menjadi dua bagian, yaitu program hiburan disebut
Program informasi yaitu program yang sangat terikat dengan nilai aktualitas dan
kepada penonton.
menanyangkan tayangan. Jenis program pada televisi terbagi menjadi dua jenis,
melekat pada televisi. Namun keduanya bukan merupakan saingan untuk program
informasi kepada masyarakat luas untuk menjadi bagian dari dalam dirinya.
Menurut Naratama dalam Rusman Latief & Yusiatie Utud, Hal 43,
[21], “Program informasi adalah program yang bertujuan memberikan
17
informasi. Program informasi terbagi dalam dua format, yaitu hard news
dan soft news. Terdapat program hiburan, yaitu nondrama dan drama.
1. Berita Keras (Hard News)
Berita keras (hard news) adalah segala informasi penting dan menarik
yang harus segera disajikan oleh media penyiaran karena sifatnya
harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audience
secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa
bentuk berita yaitu:
a. Straight News
Straight News berarti berita “langsung” (Straight News).
Maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya
menyajikan informasi terpenting saja yang mencangkup 5W+1H
(who, what, where, when, why, dan how) terhadap suatu peristiwa
yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terkait waktu (deadline)
karena informasi nya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan
kepada penonton.
b. On The Spot Reporting
On the spot reporting adalah berita berupa laporan pandangan mata
dari tempat kejadian yang disiarkan stasiun televisi. On the spot
reporting sering juga dihubungkan dengan stand up reporting.
Format siaran berita di mana reporter langsung di depan kamera
melaporkan suatu kejadian, peristiwa, atau kondisi objek berita
langsung dari tempat kejadian.
c. Interview On Air
Wawancara dengan melihat langsung narasumber yang di
wawancarai atau hanya mendengarkan suaranya. Meskipun hanya
mendengar suaranya, format program wawancara menjadi suatu
program yang diminati penonton.
2. Berita Lunak (Soft News)
Berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan
menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat
segera ditayangkan. Program yang masuk ke dalam kategori berita
lunak adalah:
a. Current Afair
Program yang menyajikan informasi terkait dengan suatu berita
penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan
mendalam, cukup terikat dengan waktu. Batasannya adalah bahwa
selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak maka
current afair dapat disajikan. Misalnya, program yang menyajikan
cerita mengenai kehidupan masyarakat setelah ditimpa bencana
alam dahsyat, seperti gempa bumi atau tsunami.
b. Magazine
Diberi nama magazine karena topik atau tema yang disajikan mirip
dengan topik – topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah.
Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan
namun mendalam, dengan kata lain magazine adalah feature
18
dengan durasi lebih panjang, ditayangkan pada program tersendiri
yang terpisah dari program berita.
c. Infotainment
Infotainment berasalah dari kata information dan entertainment,
yaitu informasi dan hiburan. Hiburan dimaksudkan yang
berhubungan dengan orang orang terkenal dalam dunia hiburan.
Jadi, infotainment adalah program informasi yang menyajikan
berita kehidupan orang – orang terkenal (celebrities) yang bekerja
pada industry hiburan.
d. Feature
Feature adalah berita ringan namun menarik, tidak terikat dengan
waktu (timeless). Feature berita yang mengangkat human interest
atau hal hal yang dianggap menarik, bermanfaat, atau
mendatangkan rasa simpati dan perlu diketahui masyarakat luas.
e. Dokumenter
Dokumenter adalah program yang menyajikan cerita nyata,
dilakukan pada lokasi sesungguhnya didukung narasi. Program
dokumenter bukanlah suatu cerita tetapi merupakan urutan kejadian
yang sudah terjadi di masa lampau sehingga dalam produksinya
terkadang tidak menggunakan sinopsis, tetapi hanya treatment
sebagai kerangka cerita yang mengandung garis besar penuturan
jalan cerita dengan urutan kejadian atau peristiwa secara terperinci.
f. Sport
Sport atau berita olahraga digolongkan dalam jenis berita, karena
sport fakta kejadian tanpa rekayasa. “Berita dan Olahraga adalah
suatu format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi
dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada
kehidupan masyarakat sehari-hari.”
3. Program Hiburan
Program hiburan terbagi dua, yaitu program drama dan nondrama. Pemisah
ini dapat dilihat dalam teknik pelaksanaan produksi dan penyajian
materinya. Beberapa stasiun televisi pun memisahkan bagian drama dan
nondrama.
a. Nondrama
Program nondrama adalah format program yang sangat fleksibel, karena
terdiri dari unsur drama dan jurnalistik yang dikombinasikan menjadi
satu program Format program nondrama yang terdiri dari hal-hal yang
realistis dibagi dalam beberapa kategori, di antaranya musik, permainan,
reality show, talkshow, dan pertunjukan.
b. Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video klip
atau konser. Program musik di televisi sangat ditentukan dengan
kemampuan artis yang menarik audience, tidak saja dari kualitas suara
namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar
menjadi menarik.
1) Video Clip
19
Video clip adalah hasil rekaman sebuah lagu dalam bentuk Audio
Video (AV) yang menampilkan penyanyi atau grup aslinya. Video
klip dapat disebut salah satu program siaran nondrama.
2) Live Music
Live music disebut juga konser musik adalah program yang secara
keseluruhan materialnya menampilkan musik. Dapat ditampilkan
secara live atau taping (rekaman) di dalam studio atau dari luar
studio.
c. Permainan
Program permainan adalah yang menampilkan permainan atau perlombaan
kepada para pesertanya untuk mendapatkan sebuah hadiah. Program ini
terdiri dari dua kelompok, yaitu:
1) Kuis
Kuis adalah program siaran televisi yang mengandung ajakan
melakukan tebakan dengan memberikan pertanyaan untuk menguji
pengetahuan seseoran atau sekelompok orang di studio atau di rumah
mengenai suatu persoalan.
2) Games Show
Games show adalah format program yang disajikan dalam bentuk
permainan atau perlombaan yang diikuti perorangan atau kelompok.
d. Reality Show
Program reality show adalah program yang diproduksi berdasarkan fakta
apa adanya, tanpa skenario dan arahan. Tetapi dalam realitasnya, program
reality show, tetap fleksibel dalam proses kreatif sebagai tontonan yang
menghibur dapat diberikan tambahan efek visual dan audio termasuk
menyusun skenario cerita untuk membangun suasana dramatik dan
artistik.
1) Hidden camera
Hidden camera atau kamera tersembunyi, dikenal juga dengan istilah
candid camera atau juga snap shot ada reality show yang dianggap
paling realistis.
2) Competition Show
Competition show adalah reality show yang dikenal juga dengan istilah
reality games show. Reality jenis ini paling popular dan disukai
penonton.
3) Relation Show
Relation show ini merupakan jenis program yang dengan sistem
permainan melibatkan persaingan di antara kontestan, baik kelompok
maupun perorangan.
4) Fly On The Wall
Fly on the wall adalah reality show yang memperlihatkan kegiatan
sehari-hari objek atau sekelompok objek yang direkam dengan
sepengetahuan objek.
5) Mistik
Program mistik adalah reality show menampilkan tayangan yang
berhubungan dengan dunia paranormal, mistik, dan alam gaib.
20
e. Pertunjukan
1) Pantonim
Pantonim adalah seni pertunjukan yang tidak menggunakan kata-kata
tetapi dengan gerak – gerik tubuh. Tema atau cerita yang disampaikan
dengan gerak – gerik tubuh dan ekspresi wajah. Seni pantonim ini
sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno dan India yang menyebar ke
Yunani. Pantonim berasal dari Bahasa Yunani yang berarti serba
isyarat.
2) Sulap
Sulap atau yang lebih popular disebut illusion. Istilah sulap dan
illusion bagi masyarakat dianggap keduanya sama – sama karena
memberikan hiburan dengan memainkan kecepatan tangan, manipula
penglihatan, atau dengan reaksi alat pertunjukan yang tidak semua
orang bias melakukannya tanpa belajar dan berlatih lebih dahulu.
3) Tari
Program tari adalah program yang menampilkan gerakan-gerakan
bagian tubuh yang teratur dan artistic yang mengandung keindahan
yang biasanya diiringi bunyi-bunyian seperti musik atau sumber suara
lainnya.
4) Fashion Show
Fashion show adalah pertunjukan peragaan busana dari hasil karya
perancang busana atau industri fashion.
5) Boneka dan Wayang
Pertunjukan boneka adalah format program televisi di mana para
pemerannya ialah boneka.
6) Demo Masak
Demo masak populer disebut program kuliner, yaitu program yang
menyajikan cara memasak, menyajikan, atau menikmati berbagai jenis
masakan baik nasional maupun internasional.
7) Lawak
Lawak adalah program yang selalu disukai penonton Indonesia.
Progam lawak disebut juga program komedi, namun kedua istilah
format program ini berbeda. Apa yang lucu pada komedi bukan
lelucon yang dibuat-buat, melainkan suatu konflik logika atau kontras
karakter. Sementara lawakan kebanyakan biasanya hanya bermain kata
atau melakukan sesuatu yang aneh-aneh.
f. Variety show
Variety show adalah format program yang memadukan berbagi format,
diantaranya musik, komedi, lawak, tari, fashion show, interview, dan vox
vops.
g. Re-packaging
Format re-packaging adalah program dengan materi video dalam bentuk
shot – shot atau materi yang sudah dipublikasikan, digabungkan menjadi
satu program siaran.
h. Talkshow
21
Talkshow adalah program diskusi atau panel diskusi yang diikuti oleh
lebih dari satu pembicara atau narasumber untuk membicarakan suatu
topik.
i. Drama
1) Sinetron
Sinetron (sinema elektronik) atau popular disebut program drama.
Kata drama berasal dari Bahasa Yunani, artinya bertindak atau berbuat.
Sinetron adalah program televisi yang menyajikan cerita mengenai
kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang yang
diperankan oleh aktor/artis yang terlibat dalam konflik dan emosi.
2) Film
Film dimaksud adalah film layar lebar yang sudah diputar di bioskop,
Film tersebut ditayangkan lagi di stasiun televisi. Film layar lebar
nasional yang setia muncul di layar televisi adalah film “Ngenes”.
3) Kartun
Kartun adalah program televisi yang menggunakan animasi yang
disebut film kartun, seperti Doraemon, Naruto, Upin – ipin, dan
spongebob”
Dalam sebuah tayangan yang ada di dalam televisi tentu memiliki sebuah
standar yang harus dipenuhi, standar ini bertujuan untuk menilai apakah sebuah
tayangan layak untuk di tayangkan kepada khalayak umum atau tidak. Selain itu
memicu terjadinya keributan antar suku, ras, dan agama. Standar kualitas
22
5. Iklan: Iklan tidak boleh mengganggu tayangan program, tidak boleh
menyesatkan, tidak boleh memperlihatkan kekerasan, pornografi dan
tindakan kejahatan.
6. Perlindungan Anak: Program yang mengandung konten yang tidak sesuai
untuk anak harus diberi label dengan jelas, waktu siaran harus
disesuaikan dengan waktu yang tepat untuk anak-anak, dan durasi siaran
tidak boleh terlalu lama.
7. Keluhan dan Pengaduan: Televisi harus menyediakan sarana keluhan dan
pengaduan dari pemirsa yang memperhatikan isi siaran tayangan televisi.
sebagai pencegahan terjadinya hal – hal yang dapat merusak kesatuan negara
dunia televisi, dan menjaga nilai – nilai norma sosial yang telah dijunjung tinggi
tayangan atau informasi apa yang akan diterimanya. Menurut teori uses and
gratification dalam Yoon Hi Sung dan Jiyoung Andrea Lee, hal 477, [23] “orang
memilih media dan konten tertentu untuk memuaskan kebutuhan psikologis dan
sosial mereka. Dalam konteks menonton, teori U&G dapat digunakan untuk
23
2. Mendapatkan informasi dan pengetahuan - Orang dapat menonton TV
untuk memperoleh informasi dan pengetahuan tentang hal-hal seperti
berita, acara dokumenter, dan acara diskusi.
3. Mencari kepuasan emosional - Orang dapat menonton TV untuk
merasakan kepuasan emosional yang dihasilkan dari menyaksikan
cerita, drama, atau adegan-adegan romantis.
4. Menjalin koneksi sosial - Orang dapat menonton TV untuk merasa
terhubung dengan orang lain, terutama jika mereka menonton program
populer yang dibicarakan banyak orang.
5. Memenuhi kebutuhan identitas dan nilai - Orang dapat menonton TV
untuk menemukan program yang mencerminkan identitas atau nilai-
nilai mereka.
tayangan inilah yang membuat pelaku usaha televisi berlomba – lomba untuk
menarik perhatian khalayak. Selain itu, khalayak juga dapat menjadi penentu
apakah sebuah statsiun televisi dapat bertahan atau tidak. Kepuasan khalayak
2.1.9 Jurnalis
Dalam proses penyampaian berita baik hard news dan soft news, tidak
terlepas dari peran seorang jurnalis yang siap memberikan informasi kepada
khalayak umum tentang peristiwa yang sedang terjadi dilapangan. Peran dari
seorang jurnalis sangatlah penting, karena tanpa adanya peran dari jurnalis maka
khalayak luas tidak dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di tempat lain.
mengatakan
24
“Wartawan atau jurnalis adalah orang yang secara teratur
melaksanakan kegiatan jurnalistik. Tidak ada kesepakatan tentang
bagaimana profil yang pasti dan ideal untuk seorang jurnalis. Kecuali
selama ini berdasarkan penilaian narasumber dan juga para pimpinan
di lingkungan kerja jurnalistik. Namun demikian, ada beberapa
kriteria umum yang acap kali menjadi kunci keberhasilan sebagai
calon jurnalis dan juga jurnalis profesional dalam memperoleh
pekerjaan dan karir yang sukses, yaitu memiliki modal pergaulan yang
luas.”
elemen penting yang membawa berita tentang kejadian – kejadian yang tengah
terjadi dan disebarluaskan sehingga khalak mengetahui hal apa yang sedang
Dalam hal ini peran jurnalis sangatlah penting, karena tanpa adanya seorang
jurnalis khalayak tidak dapat mengetahui tentang kejadian – kejadian yang terjadi
di tempat lain. Seorang jurnalis juga dituntut untuk selalu memberikan informasi
secepat mungkin agar khalayak umum tidak ketinggalan informasi yang sedang
terjadi.
Teori Uses and Effect pertama kali dikemukakan oleh Sven Windahl pada
tahun 1979, dan merupakan kelanjutan dari pendekatan Uses and Gratifications
mengenai efek yang dapat diitimbulkan dari mengkonsumsi media [25]. Uses and
menghasilkan banyak efek. Konsep dasar teori uses and effect merupakan bagian
penting dari pemikiran Sven Windahl. Menurut Windahl dalam Daryanto, hlm
25
Pengetahuan merupakan jalan bagi pemahaman serta hasil dari proses
kebutuhan khalayak. Penggunaan media oleh khalayak menurut teori uses and
media. Hasil dari sebuah proses komunikasi massa dan beberapa kaitannya
dengan penggunaan media akan membawa pada bagian penting yang dapat dilihat
GAMBAR 2.1
26
Media hanya dianggap sebagai faktor perantara, dengan hasil yang didapat dari
pada akhirnya akan berimbas ke perusahaan dalam bentuk tindakan loyalitas dari
khalayak.
Ada dua proses yang bekerja secara serempak ketika menggunakan media,
yaitu konsekuensi dari penggunaan media dan efek dari penggunaan media.
dari efek dan hasil dari penggunaan media menghasilkan pengetahuan. Karena
pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa.
27
Penjabaran yang dilakukan melalui variabel memudahkan peneliti dalam
Jakarta.
TABEL 2.1
28
disampaikan
berimbang dan
mengedepankan
praduga tak bersalah
Kesetaraan 1. Program berita
bersikap adil dan
(Equality) tidak menyudutkan
pihak manapun.
2. Program berita tidak
mendeskriminasi dan
tidak merendahkan
pihak manapun.
Keragaman 1. Program berita
menyajikan berbagai
(Diversity) macam informasi.
2. Program berita
disampaikan secara
proposional
Objektivitas 1. Program berita
menyampaikan
(Objectivity) informasi secara
faktual.
2. Program berita yang
disampaikan beragam
dan tidak memihak
dengan kata lain
informasi yang
disampaikan
berdasarkan kejadian
(subjektifitas)
Gambaran Realitas Program berita
merupakan perpanjangan
(Reality) dan penyebar luasan
informasi dari suatu
daerah ke daerah tertentu
dengan secara utuh.
Variabel Y a. Frekuensi Minat menonton
berdasarkan pada jumlah
Menurut Nurudin, hal terjadinya proses
104, [1 9], minat menonton dalam satuan
menonton adalah suatu waktu yang sering.
keadaan dimana diri b. Durasi Minat menonton
individu atau khalayak berdasarkan lama proses
mengarahkan menonton tayangan yang
perhatiannya secara lama.
sadar terhadap objek c. Jadwal Minat menonton
29
tontonan yang berdasarkan terjadinya
disenanginya. rutinitas atau
pengulangan dalam
menonton.
d. Pilihan Acara Minat menonton
berdasarkan pemilihan
tontonan yang dijadikan
prioritas.
sampai dengan program berita. Dalam menarik minat menonton tentu televisi
harus pintar – pintar dalam melakukan tayangan. Salah satu program andalan
televisi yaitu program berita. Seluruh pelaku usaha siaran televisi beramai – ramai
aktual, faktual, dan terpercaya. Informasi yang disampaikan tentunya tidak luput
dari peran para jurnalis yang bertugas untuk mencari informasi dari berbagai
daerah untuk di sampaikan kepada khalayak luas yang jauh dari lokasi kejadin.
Kecepatan, dan ketepatan menjadi tuntutan bagi para jurnalis yang berada
kepada khalayak umum. Maka dari itu, penelitian ini akan menilai bagaimana
pengaruh peran program berita terhadap minat menjadi seorang jurnalis muda.
30
TABEL 2.2
KERANGKA PEMIKIRAN
Program Berita
Siswa/I SMA
Muhammadiyah 12
Jakarta
31
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
dan menafsirkan informasi atau data untuk memperoleh hasil, pengujian hipotesis,
dilakukan di berbagai bidang, seperti ilmu sosial, ilmu alam, kedokteran, teknik,
metode survey guna mendapatkan hasil yang akurat. “Metode survei adalah
metode penelitian yang tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus)
terhadap variabel-variabel yang diteliti”, Sugiyono dalam Depi Pramika, hal 78,
32
[29]. Pada umumnya, metode ini menggunakan kuesioner sebagai instrument
Siyoto, hal 10, [26], mengatakan bahwa “Penelitian dengan pendekatan cross
sectional adalah penelitian yang dilakukan dalam satu tahapan atau satu periode
dan penyebaran angket atau kuesioner sebagai instrument penilaian dari penelitian
ini serta dilakukan dalam satu tahapan atau satu periode waktu.
untuk mendapatkan hasil yang akurat. Menurut Sugiyono dalam Depi Pramika,
33
‘Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau
subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya’.
secara aktif.
‘bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang
diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya’.
sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi. Adapun kriteria responden dalam
Muhammadiyah 12 Jakarta.
Muhammadiyah 12 Jakarta.
34
Data yang diperoleh melalui bagian kesiswaan SMA Muhammadiyah 12
adalah 8 Murid laki – laki terbagi kedalam tiga kelas yaitu Murid kelas 10 sampai
12 serta 22 Murid perempuan terbagi kedalam tiga kelas yaitu Murid kelas 10
Tabel 3.1
35
25 RAJWA NAILA HUSNA P
26 REFHA FAIZA HUSEIN L
27 SABIAN NARISWARI WAHYONO P
28 SYANA PUTRI ROSADI P
XII
29 TEUKU RAFLY FRIANSYAH L
30 ZARNITA KHAERANI P
Pada penelitiaan ini, peneliti menggunakan rumus Slovin. Siregar, hal 31,
N
n=
1+ Ne 2
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
N
n=
1+ Ne 2
30
¿ 2
1+ 30× ( 0 , 05 )
30
¿
1+ 30× 0,0025
30
¿
1+ 0,0075
30
¿
1075
= 0.036 ≈ 4
sampel populasi tertentu dapat menggunakan taraf kesalahan yang dapat ditolerir
36
yaitu 1 %, 5 %, atau 10 %. Semakin besar taraf kesalahan maka akan semakin
kecil ukuran sampel tetapi jika makin besar jumlah sampel mendekati populasi
memilih sejumlah individu dari populasi yang telah ditentukan dalam sebuah
penelitian. Sugiono dalam Depi Pramika, hal 82, [29] mengatakan bahwa :
37
fi = sampel pecahan cluster
Ni = banyak inndividu dalam cluster
N = banyak keseluruhan populasi
n = banyaknya individu yang ditetapkan sebagai sampel
2. Non-probability Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang
atau kesempatan bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik ini meliputi:
a) Sampling Sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut.
b) Sampling Kuota
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang
memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan.
c) Sampling Accidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan cocok untuk
dijadikan sampel.
d) Purposive Sampling
Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau
seleksi khusus.
e) Sampling Jenuh
Teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini dapat dilakukan jika jumlah populasi relatif
kecil/sedikit yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang relatif kecil
f)Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil atau
sedikit, lalu kemudian membesar. Atau sampel berdasarkan
penelusuran dari sampel sebelumnya’.
dengan menggunakan Simple Random Sampling karena sampel yang akan diteliti
Jakarta.
digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data yang relevan dalam konteks
penelitian atau survei. Metode pengumpulan data juga merupakan langkah jelas
38
yang dilakukan dalam proses pengumpulan informasi dari responden atau sumber
data lainnya. Menurut Sugiyono dalam Depi Pramika, hal 103, [29] “Teknik
Data primer tersebut diperoleh melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh
peneliti dengan menggunakan metode pengumpulan data tertentu. Data ini belum
Pramika, hal 142, [29], “Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data yang di
penyebaran kuesioner untuk mencari data yang relevan melalui pengalaman dan
39
Sumber data primer dalam penelitian ini bersumber langsung dari Siswa/I
sebarkan kepada siswa/I dalam bentuk kuesioner. Setelah siswa/I atau responden
metode statistik melalui aplikasi Statistical Program for Social Science (SPSS)
versi 27.0.
Dalam sebuah penelitian, data sekunder mengarah kepada data – data yang
telah dikumpulkan oleh peneliti untuk tujuan penelitian. Data sekunder berasal
dari sumber – sumber seperti publikasi ilmiah, laporan pemerintah, atau sumber
40
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merujuk pada alat, metode, atau teknik yang digunakan
dalam Depi Pramika, hal 142, [29] “kuesioner merupakan teknik pengumpulan
dirumuskan menjadi sebuah pertanyaan atau pernyataan. Siregar, hal 97, [30],
mendefinisikan bahwa:
dari indikator tersebut menjadi arah untuk menyusun item-item instrument, baik
41
Jawaban dari setiap pertanyaan pada kuisioner akan dihitung menggunakan
skala penilaian sesuai dengan variabel yang telah ditentukan, dalam hal ini
mendefinsikan bahwa:
Skor yang dihasilkan dari instrument penelitian bergantung dengan sifat dari
pertanyaan atau pernyataan kuisioner. Siregar, hal 25, [30] menjelaskan bahwa:
menyatakan bahwa:
Table 3.2
1 Sangat Setuju 4 1
42
2 Setuju 3 2
3 Tidak Setuju 2 3
Uji validitas mengacu pada sejauh mana sebuah alat pengukuran benar-
benar mengukur apa yang diinginkan atau apa yang dimaksudkan untuk diukur.
Validitas merupakan salah satu elemen penting dalam penelitian ilmiah karena
penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan secara akurat dan dapat
dipercaya. Menurut Sugiyono dalam Depi Pramika, hal 125, [29] menyatakan
bahwa:
Keterangan :
x = masing-masing pertanyaan
y = skor total
43
Keputusan uji menurut Dwi Priyanto, hal 20, [] adalah sebagai berikut:
Berikut ini adalah hasil uji validitas variabel X “Kualitas Program CNN
TABEL 3.3
“KUALITAS PROGRAM”
Item-Total Statistics
Scale Cronbach's
Scale Mean Corrected
Variance if Alpha if
if Item Item-Total
Item Item
Deleted Correlation
Deleted Deleted
44
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan metode Corrected
pernyataan dengan skor total pernyataan sudah terkoreksi. Nilai koreksi ini
pengujian dua sisi dan jumlah populasi (n) = 30, didapatkan r tabel sebesar 0,361.
akan digugurkan.
terdapat 2 (dua) butir pernyataan yang gugur atau dengan nilai koreksi di bawah r
tabel yaitu butir pernyataan nomor 11 dan 14 sehingga tersisa 13 butir pernyataan
TABEL 3.4
“MINAT MENONTON”
Item-Total Statistics
45
Pada variabel Y yaitu minat menonton terdapat 8 butir pernyataan dan nilai
koreksi pada seluruh butir pernyataan lebih besar dari r tabel sehingga seluruh 8
mengukur variabel yang sedang diteliti. Uji reliabilitas merupakan sebuah aspek
Keterangan:
𝜎1 2 = Varians total
Keputusan uji menurut Dwi Priyanto, hal. 20, [33] adalah sebagai berikut:
46
1. Cronbach’s Alpha 0,8 = reliabilitas baik
SPSS versi 27.0. Berikut ini merupakan hasil yang didapatkan pada uji reliabilitas
TABEL 3.5
“KUALITAS PROGRAM”
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
0.718 15
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0
menggunakan program SPSS versi 27.0 didapatkan hasil nilai Alpha Cronbach’s
sebesar 0.478. Hasil ini menunjukkan bahwa reliabilitas pada instrumen pengujian
TABEL 3.6
“MINAT MENONTON”
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
0.973 8
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0
47
Hasil uji reliabilitas pada 8 butir pernyataan variabel kualitas program
menggunakan program SPSS versi 27.0 didapatkan hasil nilai Alpha Cronbach’s
sebesar 0.973. Hasil ini menunjukkan bahwa reliabilitas pada instrumen pengujian
variabel Y memiliki reliabilitas yang dapat diterima sebagai alat pengujian dalam
penelitian.
sesuai dengan jenis penelitian yang akan diuji. Salah satu tahapan proses yang
akan dilakukan adalah proses analisis data. Sugiyono dalam Depi Pramika, hal.
dilakukan untuk mendapatkan validasi data dengan menelaah seluruh data yang
ada dari berbagai yang telah didapat dari lapangan dan dokumen pribadi,
dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya melalui metode wawancara yang
Adapun tahapan proses analisis atau pengolahan data menurut Siregar, hal
48
2. Coding, adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap data
yang termasuk kategori yang sama. Kode isyarat yang dibuat dalam
bentuk angka-angka atau huruf. Melakukan klasifikasi jawaban
responden ke dalam kategori.
3. Tabulasi/Entry Data, adalah proses penempatan data ke dalam bentuk
tabel yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis. Data
yang diperoleh dari sampel yang sudah di uji dan sudah berbentuk kode
dimasukan kedalam program (Software) komputer.’
Software yang akan digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini
Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang dapat digunakan
untuk mengukur serta menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel.
koefisien korelasi.
49
TABEL 3.7
sebuah metode statistik yang digunakan untuk mengukur seberapa baik sebuah
variabel independen (faktor penyebab) yang dapat menjelaskan variasi lain atau
Menonton).
Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi
r = Korelasi Berganda
50
3.5.4 Uji Regresi
mempelajari hubungan antara satu atau lebih variable. Uji regresi juga dapat
Keterangan :
untuk menguji atau hipotesis yang diajukan tentang populasi atau sampel data.
51
Tujuan dari uji hipotesis merupakan pembuat keputusan tentang kebenaran dari
hipotesis berdasarkan bukti yang diperoleh dari data. Menurut Cooper dan
Schindler dalam Edi Suryadi, hal 119, [35] “Hipotesis adalah sebuah pernyataan
‘Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka ada tiga bentuk rumusan
masalah yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif atau perbandingan,
dan asosiatif atau hubungan. Oleh karena itu, bentuk hipotesis ada tiga yaitu
hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif’.
akibat antara dua variabel, yaitu pengaruh kualitas program CNN Indonesia di
52
Hₒ : Tidak ada Pengaruh Kualitas Program CNN Indonesia di TransTV
Dalam hipotesis ini ada ketentuan apabila Hₒ terbukti maka Hₐ ditolak, yang
berarti tidak ada pengaruh antara Kualitas Program CNN Indonesia terhadap
terbukti maka H0 ditolak, yang berarti ada Pengaruh Kualitas Program CNN
12 Jakarta.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Hₐ, artinya
tayangan CNN Indonesia dipengaruhi oleh tingkat kualitas dari program CNN
53
BAB 4
diluncurkan pada tanggal 15 Agustus 2014. Stasiun ini merupakan hasil kerja
sama antara Trans Media dan Turner Broadcasting System, sebuah perusahaan
media Amerika Serikat yang juga memiliki jaringan berita internasional CNN.
CNN Indonesia didirikan dengan tujuan untuk menyediakan berita dan informasi
terkini kepada masyarakat Indonesia dengan standar kualitas yang tinggi. Stasiun
GAMBAR 4.1
LOGO PROGRAM PRIME NEWS
CNN Indonesia merupakan siaran televisi berita digital gratis dan berbayar
(di Transvision dan IndiHomeTV), serta situs berita milik Trans Media dengan
54
Agustus 2015. Peluncuran utamanya berlangsung sejak 15 Desember 2015 dalam
Gambar 4.2
LOGO TELEVISI TRANSTV
ini terus berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan berimbang
opini dan pemahaman publik mengenai berbagai isu penting di dalam negeri
maupun global.
suatu struktur organisasi yang terorganisir dengan baik dan kesiapan tim yang
Indonesia di Trans 7 menurut Nadian, hal 55-56, [39] terdiri dari beberapa bagian
1. Pra Produksi
Pada tahap pra produksi meliputi 3 bagian, yaitu penemuan ide,
perencanaan, dan persiapan.
a) Penemuan ide
Penentuan suatu tema dalam program acara CNN
Indonesia yaitu dimulai melalui pencarian dan penemuan ide
yang dilakukan oleh eksekutif dan produser dengan melihat isu
atau topik hangat yang sedang terjadi di masyarakat. Namun, hal
55
tersebut juga tidak terlepas dari hal-hal yang dianggap memiliki
manfaat untuk masyarakat atau penonton.
b) Perencanaan
Setelah menentukan tema yang akan dibawakan pada
program acara, selanjutnya dilakukan rapat besar dengan seluruh
staf redaksi CNN Indonesia dalam menentukan tema episode,
narasumber, serta alur yang akan ditayangkan. Setelah diperoleh
kesepakatan, selanjutnya dilakukan riset dan tahap pra interview
kepada calon narasumber yang kemudian akan diundang.
c) Persiapan
Setelah melalui tahap penemuan ide, tema, dan
perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan tahap persiapan
dengan mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk
keberlangsungan acara seperti instrumen wawancara, persiapan
alat produksi, proses surat-menyurat, persiapan materi,
pembawa acara, dan mempersiapkan studio sebagai tempat
berlangsungnya acara yang akan ditayangkan.
2. Proses Produksi CNN Indonesia Beberapa hal yang harus
dilaksanakan dalam proses produksi program tayangan CNN
Indonesia adalah sebagai berikut:
a) Materi produksi
Materi atau tema yang akan diangkat dilihat melalui nilai
berita yang menarik dari suatu kejadian yang saat ini terjadi di
masyarakat atau berita tersebut mengandung pro dan kontra atau
sebuah konflik ataupun perseteruan antara dua pihak atau lebih.
b) Sarana produksi
Faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan produksi
suatu program televisi merupakan sarana produksi yang
diantaranya adalah kamera, unit kontrol kamera, audio/sound,
video tape recorder (VTR), lighting atau pencahayaan, switcher,
dan character generator. Masing – masing sarana produksi ini
harus dioperasikan oleh operator yang ahli di bidangnya dan
dibutuhkan kerja sama dari setiap divisinya.
c) Organisasi pelaksana produksi
Tanpa adanya struktur organisasi yang terstruktur dengan
baik maka program CNN Indonesia tidak akan mampu
menghasilkan acara yang berkualitas bagi penonton. Oleh sebab
itu, dibutuhkan organisasi berupa tim yang memiliki tanggung
jawab pada masing-masing tugasnya untuk memproduksi
program acara agar pekerjaan saat produksi terjadi lebih mudah.
Kerja sama tim yang baik sangat dibutuhkan dan perlu adanya pembagian
56
Editor in Chief : Titin Rosmasari
Deputy Editor in Chief : Ike Agestu
Managing Editors : Gusti M. Anugerah Perkasa,
Vetriciawizach Simbolon, Suriyanto
Editors : Ardita, Ahmad Bachrain,
Christina Andhika Setyanti, Christine
Novita Nababan, Gilang Fauzi, Haryanto
Tri Wibowo, Muhammad Ikhsan, S. Yugo
Hindarto, Wishnugroho Akbar
Writers : Agniya Khoiri, Agus Triyono,
Angga Indrawan, Arif Hulwan, Asri Wuni,
Bimo Wiwoho, Dika Dania Kardi, Eka
Santhika, Endro Priherdityo, Febri Ardani,
Feri Agus Setyawan, Hanna Azarya
Samosir, Ihsan J. Dalimunthe, Jun Mahares,
Juprianto Alexander, M. Fajar Fadhillah,
Nova Arifianto, Prima Gumilang, Putra
Permata Tegar Idaman, Safyra Primadhyta,
Surya Sumirat, Fersita Felicia Facette
News Developers : Avinda Eka Utami, Christie Stefanie,
Damar Iradat, Dhio Faiz, Dinda Audriene
Muthmainah, Elise Dwi Ratnasari, Khaira
Ummah, Martahan Sohuturon, Melani
Hermalia Putri, Michael Josua, Diah Ayu
Saraswati, Naely Himami, Puput Tripeni
Juniman, Ramadhan Rizki, Rayhand
Purnama Karim, Riva Dessthania Suastha,
Ryan Hadi Suhendra, Tiara Sutari, Titi
Fajriyah, Tohirin, Yogi Anugrah, Yuli
Yanna Fauzie, Wella Andany
Head of Multimedia : Fajrian
Photographers : Adhi Wicaksono, Andry Novelino,
Mohammad Safir Makki
Creative Designers : Asfahan Yahsyi, Basith Subastian
Video Journalists : Aulia Bintang Pratama, Hamka Winovan
Photo Researcher : Hesti Rika Pratiwi, Mundri Winanto
HTML Specialist : Muhammad Ali
Editorial Secretary : Amira Rinita, Innesyifa Haqien
Social Media : Katri Adiningtyas, Rorien Novriana,
Rista Tri Darisman
SEO Research : Aulia Diza, Donni Iskandar
Marketing & Business : Frederick Freinademetz Jebada
Development Division Head
Marketing Strategic Lead : Jefta Trifena Winowod
Marketing Strategic Staff : Vincentius Bismo Saputro,
Danya Farras Nandita
57
BNR Staff : Oscar Ferry, Renata Angelica
Programme Development Lead: Geraldy Reinhart Lumelle
Business Development Staff : Ayumas Cherliska Putri, Sheila Georgina
Programme Implementer Lead : Nova Riszki Manaf
Implementer Staff : Maya Puspita Sintesa
Admin and : Istiqomah
Reporting Coordinator
Order and : Edlyn Janri
Processing Coordinator
Traffic Staff : Deny Irvan
Event Coordinator : Marangkup Tua Hutauruk
Marketing Public Relation : Enggal Refli Siregar
Coordinator
MPR Staff : Cinthia Kusuma Rani, Mufti Syahidi
Sales & Customer Relation : Ahmad Cahyani
Division Head
Sales Manager : Muhammad Bahar
Admin and : Syiffa Fauzia Defriana
Customer Relation Lead
Admin Staff : Azzahra, Deva
Sales Group Head : Adhitya Aprilliano, Adi Pratama Putra,
Hendrik Anastyawan, Fahri Abas
Government Sales Group Head : Neni Ariani
Sales : Siti Nur Tania, Anastasia Merr,
Oke Agustina, Arini Oktafiani, Anastasia
Agnes, Dwity Septyani Soerono, Savina
Monica, Fanya Rachiem
sekolah yang beralamat di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Kelurahan Kayu Manis
5.1.3
58
Gambar 4.3
Logo Sekolah SMA Muhammadiyah 12 Jakarta
Jakarta didukung oleh tenaga guru yang profesional dengan latar belakang
sebanyak 42 orang, yang terdiri dari 33 orang, yakni kepala sekolah dan para
guru, serta 4 orang bagian tata usaha dan 4 orang bagian pekarya.
Gambar 4.4
Struktural Sekolah
59
4.1.3.1 Ekstrakulikuler Jurnalistik (Media 12)
12 yang berdiri sejak tahun 2017 oleh salah satu alumni dari SMA
yang tersebar dari kelas X (sepuluh) hingga XII (dua belas) sebanyak 30 orang
siswa.
mengangkat topik – topik dalam lingkungan sekolah yang diubah menjadi kritik
kepada pihak sekolah dengan penggunaan bahasa yang sederhana serta tidak
Gambar 4.5
Logo Ekstrakulikuler Media 12
60
61
4.2 Hasil Penelitian
oleh peneliti adalah menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian
ini, yaitu alat ukur kualitas tayangan dan alat ukur minat menonton. Setelah itu
Gambar 4.6
Permohonan ijin dan pengarahan penelitian dari kepala sekolah
memperhatikan strata yang ada dalam populasi yang diperoleh melalui satu kali
pengambilan data akan digunakan untuk menguji akat ukur dan menguji hipotesis.
62
Peneliti melakukan pengambilan data dengan cara menyebar kuesioner melalui
teleconference atau secara daring dikarenakan adanya wabah Virus Covid-19 yang
datang ke sekolah selain guru dan pegawai sekolah sesuai dengan keputusan
Februari 2022.
Gambar 4.7
Proses pengambilan data responden
63
Hasil akhir dari pengambilan data, peneliti memperoleh total 30 orang
berikut: 12 Siswa/I kelas 10, 8 Siswa/I kelas 11, 9 Siswa/I kelas 12.
Statistical Package for Social Science (SPSS) version 27.0 for Windows.
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
L 8 26.7 26.7 26.7
Valid P 22 73.3 73.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0
responden, data yang diperoleh dari hasil penyebaran tersebut yaitu sebanyak 6
responden atau 20.0% berusia 14 tahun, 7 responden atau 23.3% berusia 15 tahun,
tahun, 7 responden atau 23.3% berusia 18 tahun, dan 3 responden atau 10.0%
berusia 19 tahun.
64
Tabel 4.2
Usia Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
14 6 20.0 20.0 20.0
15 7 23.3 23.3 43.3
16 4 13.3 13.3 56.7
Valid 17 3 10.0 10.0 66.7
18 7 23.3 23.3 90.0
19 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0
Selain dari kedua kuisioner diatas peneliti juga menyebar kuisioner lain
untuk mengetahui apakah responden pernah atau tidak pernah menonton tayangan
Tabel 4.3
Pernah menonton program CNN Indonesia
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Pernah 30 100.0 100.0 100.0
Valid Tidak pernah 0 0.0 0.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0
masing item pertanyaan atau alat ukur variabel melalui nilai rata-rata atau mean
65
nilai rata – rata (mean) dari jawaban responden didapatkan pada perhitungan
berikut:
Kelas Interval =
Dari perhitungan di atas, interval setiap kelas rerata adalah sebesar 0,75 dan
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Kualitas Program CNN Indonesia
Jumlah Responden
No Dimensi Pertanyaan Mean
STS TS S SS
66
Program CNN Indonesia memberikan
3 informasi realistis secara utuh 0 0 2 28 3.93
kepada masyarakat?
Program CNN Indonesia memberikan
4 informasi yang tepat dan tidak bersifat 0 0 3 27 3.90
subjektifitas?
67
Program CNN Indonesia dapat memenuhi
14 kebutuhan informasi yang 0 0 19 11 3.37
dibutuhkan masyarakat?
kepada masyarakat?
masyarakat.
68
4. Program CNN Indonesia memberikan informasi yang tepat dan tidak
bersifat subjektifitas?
bersifat subjektif.
yang beragam?
program CNN Indonesia memberikan ruang bagi opini dan pandangan yang
beragam.
69
program CNN Indonesia memberikan sumber informasi berita yang relevan
70
11. Program CNN Indonesia memberikan sudut pandang yang
dibutuhkan masyarakat?
71
program CNN Indonesia dapat memenuhi kebutuhan informasi yang
dibutuhkan masyarakat.
Tabel 4.6
Minat Menonton
Jumlah Responden
No Dimensi Pertanyaan Mean
STS TS S SS
72
Saya merasa antusias dan tertarik ketika
4 menonton berita terbaru yang ditayangkan 0 3 24 3 3
oleh program CNN Indonesia
secara rutin.
73
2. Saya merasa terpanggil untuk mendapatkan informasi terbaru melalui
4. Saya merasa antusias dan tertarik ketika menonton berita terbaru yang
Indonesia.
Indonesia.
74
6. Saya merasa program CNN Indonesia memberikan konten yang
informasi penonton.
membahas berita terkini dengan teman, keluarga, atau rekan kerja setelah
adalah tanggung jawab warga negara yang bertanggung jawab untuk tetap
mengukur hubungan antara dua variabel. Metode ini sangat membantu dalam
75
sejauh mana variabel – variabel tersebut bergerak bersama-sama. Uji korelasi juga
kedua variabel tersebut dapat dilakukan dengan melihat nilai pada koefisien
korelasi. Hasil data antara variabel kualitas tayangan dengan variabel minat
Tabel 4.7
Correlations
Kualitas_ Minat_
Program Menonton
Kualitas_Pearson Correlation 1 .393**
Program Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
Minat_ Pearson Correlation .393** 1
Menonton Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0
korelasi variabel kualitas tayangan (X) adalah 0,393. Jika dibandingkan dengan
tabel kategori koefisien korelasi, besarnya nilai korelasi 0,393 termasuk pada
76
hubungan yang rendah atau dapat dikatakan bahwa hubungan antara kualitas
mempelajari hubungan antara satu variabel dependen (y) dan satu atau lebih
variabel independen (x). Tujuan dari analisis regresi untuk mengidentifikasi dan
dalam variabel dependen (y) yang terkait dengan perubahan satu unit dalam
Menurut Montgomery dan Vining dalam David J. Olive, hal 117, [41]
"analisis regresi adalah metode yang paling umum digunakan dalam statistik
untuk mempelajari hubungan antara variabel dependen dan independen.
Mereka menjelaskan bahwa koefisien regresi adalah perkiraan"
dalam analisis regresi akan menunjukkan adanya arah pengaruh signifikan atau
tidaknya kedua variabel yang diteliti. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh yang signifikan antara kualitas tayangan (X) dengan minat menonton
(Y) dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai F yang didapatkan pada
Jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel maka dapat dikatakan bahwa
minat menonton (Y), namun jika F hitung bernilai lebih kecil dari F tabel maka
variabel kualitas tayangan (X) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
77
variabel minat menonton (Y). Berdasarkan hasil uji regresi yang dilakukan
menggunakan program SPSS 27.0 didapatkan hasil pada tabel ANOVA sebagai
berikut :
Tabel 4.8
ANOVAa
Model Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
1 Regressio
42.105 1 42.105 2.967 .096b
n
Residual 397.362 28 14.192
Total 439.467 29
a. Dependent Variable: Minat_Menonton
b. Predictors: (Constant), Kualitas_Program
derajat kebebasan (df) = n-2 = 30-2 = 28 dan derajat signifikansi 0,05 yaitu
bernilai 0,683 maka nilai Fhitung (2,967) > Ftabel (0,683), sehingga didapatkan
bahwa adanya pengaruh signifikan antara kualitas tayangan (X) program CNN
terhadap variabel Y, maka untuk mengetahui hasil regresi antara variabel kualitas
tayangan (X) dengan variabel minat menonton (Y) dilakukan analisis regresi linier
menggunakan program SPSS 27.0. Menurut Rahmat Kriyantono [31] dan Supardi,
hal 229, [42], untuk mengukur tingkat pengaruh variabel tersebut dapat dilakukan
78
Keterangan :
TABEL 4.9
UJI KOEFISIEN REGRESI ANTARA VARIABEL (X) DAN
VARIABEL (Y)
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 35.057 2.926 11.98 0.000
3
Kualitas_Progra 0.427 0.058 0.813 7.385 0.000
m
a. Dependent Variable: Minat_Menonton
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0
yang didapatkan pada rumus regresi menandakan bahwa jika tidak ada kualitas
tayangan (X) maka nilai konstanta minat menonton (Y) sebesar 35,057.
Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,427 yang artinya bahwa setiap ada
79
80
4.2.9 Koefisiensi Determinasi
nilai kontribusi variabel kualitas tayangan (X) terhadap variabel minat menonton
(Y). Besaran angka koefisien determinasi dapat diketahui dengan rumus menurut
Keterangan :
KD = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi
perhitungan yang terdapat pada tabel kolom R square. Data yang telah diolah
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisiensi Determinasi
Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of
Model R Square Square the Estimate
a
1 .813 0.661 0.649 2.308
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Program
b. Dependent Variable: Minat_Menonton
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0
Berdasarkan hasil pada tabel di atas didapatkan bahwa nilai r 2 atau r square
berikut:
81
K𝐷 = 0,661 × 100%
K𝐷 = 66.1 %
sebesar 66,1%, sedangkan sisanya 33,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang
mengambil keputusan tentang suatu klaim atau pernyataan yang dibuat tentang
pembentukan hipotesis nol (H0) yang ingin diuji dan hipotesis alternatif (H1)
Dalam uji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Muhammadiyah 12 Jakarta.
Muhammadiyah 12 Jakarta.
82
Berdasarkan hasil uji hipotesis melalui perhitungan nilai statistik t yang
dalam menjelaskan variasi variabel terikat (dependen atau Y), dengan melihat
1. “Jika nilai t yang diperoleh dari penelitian lebih atau sama besar dengan
batas nilai yang terdapat dalam tabel distribusi t, maka terdapat
hubungan yang berarti atau signifikan dan hipotesis diterima.
2. Jika nilai t diperoleh dari penelitian lebih kecil dari batas nilai yang
terdapat dalam tabel distribusi nilai t, maka tidak terdapat hubungan
yang berarti atau tidak signifikan dan hipotesis ditolak”.
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan menggunakan SPSS 27.0
TABEL 4.11
HASIL UJI KOEFISIEN UNTUK UJI T
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 35.057 2.926 11.98 0.000
3
Kualitas_Progra 0.427 0.058 0.813 7.385 0.000
m
a. Dependent Variable: Minat_Menonton
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0
Pada tabel di atas diperoleh nilai t dengan derajat kebebasan (df) = n-2
tabel sebesar 2,042. Jika dibandingkan dengan nilai t yang didapatkan pada
penelitian ini adalah sebesar 7,385 sehingga nilai thitung > ttabel yang berarti H0
83
program CNN Indonesia di TransTV terhadap minat menonton Siswa/I
84
4.3 Pembahasan
software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 27.0 yang telah
signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) atau adanya
teori uses and effect yang dikemukakan oleh Sven Windahl, hal 27, [25] mengenai
suatu program acara yang terbentuk oleh karakteristik isi dapat memberikan efek
masyarakat.
konflik yang dikemas dalam sebuah tayangan di televisi salah satunya pada jenis
acara talkshow menurut merupakan salah satu strategi produsen acara televisi
85
dalam menarik perhatian audiens.”. Program CNN Indonesia merupakan salah
tengah terjadi pada suatu konflik atau isu yang sedang ramai menjadi topik
pembicaraan di masyarakat.
berjenis kelamin laki – laki atau sekitar 26,7% dan 22 responden berjenis kelamin
atau 23.3% berusia 18 tahun, dan 3 responden atau 10.0% berusia 19 tahun. Hal
ini dapat dikatakan bahwa program CNN Indonesia juga diminati tidak hanya dari
Pada dasarnya, masyarakat pada jenis kelamin dan rentang usia berapapun
hiburan atau mencari informasi yang dibutuhkan. Tayangan juga harus dikemas
secara informatif dan bersifat netral atau tidak memiliki keberpihakan sehingga
pemirsa yang menyaksikan tayangan televisi mampu memiliki sikap kritis pada
informasi yang sedang disaksikan. Hal tersebut merupakan tugas penting dari
86
penyedia tayangan program televisi untuk mampu menyajikan tayangan yang
pernyataan untuk variabel bebas serta 8 butir pernyataan untuk variabel terikat dan
tabel 3.3 diperoleh dari 15 butir pernyataan mengenai kualitas program CNN
Indonesia yang diuji kepada responden terdapat 2 butir pernyataan yang nilai r
hitungnya berada di bawah r tabel yaitu pada pernyataan nomor 11 dan pernyataan
nomor 14. Dengan demikian, terdapat 13 butir pernyataan yang valid pada
pernyataan mengenai minat menonton Siswa/I yang diuji tidak terdapat butir
pernyataan yang nilai r hitungnya lebih rendah dari r tabel sehingga seluruh butir
87
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, didapatkan bahwa
Butir pernyataan pada variabel X yang menonjol dengan nilai mean 3,93
opini dan pandangan yang beragam. Kemudian diikuti pada butir pernyataan
nomor 1 yang didapatkan nilai mean 3,90 dan sebanyak 27 responden atau 90%
yang disampaikan oleh Program CNN Indonesia tidak direkayasa atau dibuat –
Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 27.0 didapatkan kualitas
rendah. Nilai positif yang didapatkan pada nilai korelasi menunjukkan bahwa
88
hubungannya lemah, artinya jika kualitas program CNN Indonesia meningkat
kualitas program CNN Indonesia menurun maka juga dapat menurunkan minat
menonton.
Berdasarkan dari hasil uji regresi pada tabel ANOVA didapatkan nilai F
yang lebih besar dibandingkan F tabel sehingga diperoleh bahwa variabel kualitas
konstanta dan nilai b sebagai koefisien regresi yang ditunjukkan kolom B pada
0,427X.
Gambar 4.10
89
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0
tidak ada kualitas tayangan (X) maka nilai konstanta minat menonton (Y) sebesar
35,057. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,427 yang mempunyai arti
setiap ada peningkatan kualitas tayangan program CNN Indonesia maka akan
bernilai positif menandakan kumpulan data penelitian berada pada suatu garis
lurus atau linear di mana peningkatan nilai kualitas program CNN Indonesia
diikuti oleh minat menonton responden pada arah yang sama dan dapat dibuktikan
Pada hasil Uji Determinasi didapatkan bahwa r2 atau r square bernilai 0,661
Hal ini sejalan dengan keeratan hubungan atau korelasi antara kualitas
tayangan suatu program terhadap minat penonton yang tergolong lemah. Kualitas
suatu tayangan memang dinilai dapat menarik minat penonton untuk menyaksikan
acara tersebut sesuai dengan teori uses and effect yang menyatakan adanya efek
yang diberikan pada kualitas suatu program yang dikonsumsi oleh masyarakat dan
90
Analisis data yang terakhir pada penelitian ini adalah pengujian hipotesis
tabel diperoleh dengan menentukan derajat kebebasan (df) dan taraf signifikansi
sebesar 5% atau 0,05 sehingga diperoleh nilai t tabel untuk 30 responden adalah
7,385. Jika dibandingkan, maka diperoleh nilai t hitung (7,385) lebih besar dari t
tabel (2,042) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh
91
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
responden berada pada usia 14 hingga 19 tahun dan pernah menyaksikan tayangan
program CNN Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
suatu tayangan menurut teori uses and effect yang dikemukakan oleh Sven
minat menonton.
sedangkan sisanya 33,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam
program perangkat lunak Statistical Program for Social Science (SPSS) versi
27.0.
92
Hasil uji validitas dan reliabilitas berdasarkan total 15 pernyataan yang
diajukan pada variabel kualitas program Mata Najwa, didapatkan reliabilitas yang
baik dengan nilai Alpha Cronbach sebesar 0.753 dan 2 butir pernyataan yang
gugur karena nilai r hitung berada di bawah r tabel. Nilai r tabel untuk jumlah
dengan 8 butir pernyataan memiliki reliabilitas yang cukup atau diterima dengan
Hasil uji analisis korelasi antara kualitas program tayangan CNN Indonesia
dengan minat menonton didapatkan hasil bahwa kedua variabel tersebut memiliki
hubungan yang lemah dengan nilai signifikansi 0,393. Jika dibandingkan dengan
pengaruhnya sebesar 66,1% maka dapat dikatakan hubungan yang lemah ini
dimungkinkan terjadi.
Pada hasil analisis regresi didapatkan F hitung sebesar 2,967 dengan rumus
regresi linear Y = 35,057 + 0,427X yang berarti jika tidak ada kualitas pada
program tayangan CNN Indonesia maka, nilai konstanta minat menonton sebesar
35,057 dan setiap adanya peningkatan kualitas tayangan program CNN Indonesia
atau (n-2) sebesar 2,967 maka nilai F hitung pada penelitian ini lebih tinggi dari F
menonton).
93
Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengukur nilai t menggunakan SPSS
27.0. Didapatkan nilai t hitung pada penelitian ini sebesar 7,385. Sedangkan jika
dibandingkan dengan nilai t tabel untuk 30 responden yaitu sebesar 2,042 maka
nilai t hitung yang didapatkan lebih besar dari t tabel sehingga hipotesis alternatif
5.2 Saran
saran yang dapat dilakukan dalam membantu peningkatan kualitas suatu program
kepada khalayak luas dengan memberikan ruang opini public dan tidak
secara transparansi.
Indonesia. Dengan hal ini CNN Indonesia menjadi sebuah wadah untuk
94
BAB 5
Kesimpulan
6.1 Kesimpulan
responden berada pada usia 14 hingga 19 tahun dan pernah menyaksikan tayangan
program CNN Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
suatu tayangan menurut teori uses and effect yang dikemukakan oleh Sven
minat menonton.
sedangkan sisanya 33,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam
program perangkat lunak Statistical Program for Social Science (SPSS) versi
27.0.
95
Hasil uji validitas dan reliabilitas berdasarkan total 15 pernyataan yang
diajukan pada variabel kualitas program Mata Najwa, didapatkan reliabilitas yang
baik dengan nilai Alpha Cronbach sebesar 0.753 dan 2 butir pernyataan yang
gugur karena nilai r hitung berada di bawah r tabel. Nilai r tabel untuk jumlah
dengan 8 butir pernyataan memiliki reliabilitas yang cukup atau diterima dengan
Hasil uji analisis korelasi antara kualitas program tayangan CNN Indonesia
dengan minat menonton didapatkan hasil bahwa kedua variabel tersebut memiliki
hubungan yang lemah dengan nilai signifikansi 0,393. Jika dibandingkan dengan
pengaruhnya sebesar 66,1% maka dapat dikatakan hubungan yang lemah ini
dimungkinkan terjadi.
Pada hasil analisis regresi didapatkan F hitung sebesar 2,967 dengan rumus
regresi linear Y = 35,057 + 0,427X yang berarti jika tidak ada kualitas pada
program tayangan CNN Indonesia maka, nilai konstanta minat menonton sebesar
35,057 dan setiap adanya peningkatan kualitas tayangan program CNN Indonesia
atau (n-2) sebesar 2,967 maka nilai F hitung pada penelitian ini lebih tinggi dari F
menonton).
96
Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengukur nilai t menggunakan SPSS
27.0. Didapatkan nilai t hitung pada penelitian ini sebesar 7,385. Sedangkan jika
dibandingkan dengan nilai t tabel untuk 30 responden yaitu sebesar 2,042 maka
nilai t hitung yang didapatkan lebih besar dari t tabel sehingga hipotesis alternatif
6.2 Saran
saran yang dapat dilakukan dalam membantu peningkatan kualitas suatu program
kepada khalayak luas dengan memberikan ruang opini public dan tidak
secara transparansi.
Indonesia. Dengan hal ini CNN Indonesia menjadi sebuah wadah untuk
97