Kelompok 10:
Tesalonika Sindy Sumirah-210811050137
Christy Malonda-210811050113
Veronika Pahargyo-210811050115
Marcelino Mawei-210811050121
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
perkenenannya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Efek Media
Massa” dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Komunikasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam
menyusun makalah ini, dan di ucapkan juga terima kasih kepada Dosen
pengampu mata kuliah ini.
Kami sadar bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari
itu dibutuhkan masukan,kritik, dan saran yang membangun dari Bpk/Ibu serta
teman-teman semuanya.
Kelompok 10
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Bab II Pembahasan
1.1 Efek Media Massa
1.2 Efek media massa terhadap perilaku masyarakat
1.3 Peran media massa dalam membentuk opini publik
1.4 Efek Media yang Terencana
1.5 Efek Media yang Tidak Terencana
1.6 Efek media massa yang terjadi pada masyarakat
Bab III. Penutup
▪ Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Menurut Leksikon Komunikasi, media massa adalah “sarana untuk menyampaikan pesan
yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas, misalnya radio, televisi, dan surat kabar”.
Menurut Cangara dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi, media adalah
alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam
penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi,
seperti surat kabar, film, radio dan televisi (Cangara, 2010: 123–126).
Media adalah bentuk jamak dari medium, yang berarti “tengah” atau “perantara”, sedangkan
massa berasal dari bahasa Inggris, yaitu mass yang berarti “kelompok” atau “kumpulan”.
Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh
massa dalam menjalin hubungan satu sama lain.
Media massa merupakan sarana komunikasi massa. Proses penyampaian pesan, gagasan, atau
informasi media massa kepada orang banyak (publik) dilakukan secara serentak. Menurut
Cangara (2010: 76) dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, komunikasi massa
merupakan salah satu dari komunikasi yang memiliki perbedaaan signifikan dengan bentuk
komunikasi yang lain. Sifat pesannya yang terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari
segi usia, agama, suku, pekerjaan, maupun dari segi kebutuhan.
Pengertian efek menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah akibat; pengaruh: kesan
yang timbul pada pikiran penonton, pendengar, pembaca, dan sebagainya (sensasi sesudah
mendengar atau melihat sesuatu). Pengertian media massa adalah alat yang digunakan di
dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dan dengan menggunakan
alat-alat komunikasi mekanis seperti: surat kabar, radio, televisi dan film.
Efek media massa adalah suatu kesan yang timbul pada pikiran khalayak akibat adanya suatu
proses penyampaian pesan melalui media atau alat-alat komunikasi mekanis seperti: surat
kabar, radio, televisi dan sebagainya. Menurut Straubhaar et. al. (2011) adalah suatu perubahan
pada pengetahuan, sikap, emosi, atau tingkah laku setiap individu atau seseorang yang
mengkonsumsi media tersebut sebagai hasil dari paparan media massa yang dilakukan secara
terus-menerus.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Efek Media Massa?
2. Bagaimana efek media massa terhadap perilaku masyarakat
3. Bagaimana peran media massa dalam membentuk opini publik?
4. Apa saja empat typology besar dari efek media massa?
BAB II. Pembahasan
Menurut Steven M. Chaffe ( Ardianto dkk, 2004) efek media massa dapat dilihat dari
beberapa pendekatan, yaitu:
1. Efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri
• Efek Ekonomi
Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha
produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa. Keberadaan televisi baik televisi
pemerintah maupun televisi swasta dapat memberi lapangan pekerjaan kepada sarjana ilmu
komunikasi, para juru kamera, pengarah acara, juru rias dan profesi lainnya.
• Efek Sosial
Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat
dari kehadiran media massa. Sebagai contoh misalnya kehadiran televisi dapat
meningatkan status dari pemiliknya.
• Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari
Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi ke kantor masyarakat kota
akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi.
• Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman
Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan
tujuan menghilangkan perassan tidak nyaman, misalnya untuk menhilangkan perasaan
kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya.
• Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu
Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perassan tidak nyaman pada diri
seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang seseorang akan
mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan
senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan pengalaman
individu bersama media massa tersebut.
2. Melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak
• Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi
dirinya. Efek kognitif ini membahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak
dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan
kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau
tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh
media adalah realitas yang sudah diseleksi. Televisi memilih tokoh-tokoh tertentu untuk
ditampilkan dan mengesampingkan tokoh lainnya.
• Efek Proposional Kognitif
Efek proposional kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang
dikehendaki oleh masyarakat. Bila televisi menyebabkan kita lebih mengerti tentang
bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek proposional
kognitif.
• Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan
sekadar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan
dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah setelah menerima pesan
dari media massa.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan dari media
massa adalah sebagai berikut:
1. Suasana Emosional, Respon individu terhadap sebuah film atau sinetron televisi akan
dipengaruhi oleh situasi emosioanl individu.
2. Skema kognitif, Skema kognitif merupakan naskah yang ada di dalam pikiran individu yang
menjelaskan alur peristiwa.
3. Suasana Terpaan, Suasana terpaan adalah perasaan individu setelah menerima terpaan
informasi dari media massa.
4. Predisposisi Individual, Predisposisi Individual mengacu kepada karakteristik individu.
Individu yang melankolis cenderung menghadapi tragedi lebih emosional daripada orang yang
periang. Orang yang periang dan mempunyai sifat terbuka cenderung akan lebih senang bila
melihat adegan-adegan lucu daripada orang yang melankolis.
5. Faktor Identifikasi, Menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang
ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca, pendengar akan
menempatkan dirinya di posisi tokoh.
6. Pengaruh Media Sosial: Dengan perkembangan media sosial, media massa tidak hanya
terbatas pada surat kabar, televisi, dan radio. Media sosial memengaruhi perilaku masyarakat
dengan memfasilitasi komunikasi, memengaruhi opini publik, dan memperkuat fenomena
seperti penyebaran berita palsu (hoaks) dan perpecahan sosial.
7. Pengaruh Politik: Media massa memainkan peran penting dalam proses politik, termasuk
pemilihan umum. Mereka dapat memengaruhi pemilih dengan cara melaporkan berita dengan
sudut pandang tertentu atau dengan mempengaruhi perdebatan politik.
Dari tingkat kekuatan dan kerusakan social yang diakibatkan efek media massa, maka dapat
disimpulkan bahwa kerusakan sosial akobat efek media massa adalah melalui dua tahap, yaitu :
Pertama, efek yang mudah terjadi adalah pada tatanan fisik dan perilaku indiviadu ( perilakau
organisme) yang berdeampak pada perilakau kelompok dan masyarakat. Perilaku ini terlihat mulai dari
menolak, menahan diri, dan sampai perilaku menerima. Atau juga efek emosional, seperti ketakutan,
pobia, sampai dengana efek melawan.
Kedua , efek yang merusak tatanan sikap ( norma personal) dan norma-norma lain di sekitar
sikap, seperti meruisak sistem sosial dampaia dengan merusak sistem budaya serta lingkungan yang
lebih luas. Media sering menyajikan nilai kekerasan. Disajikan sepertinya hanya sebagai berita atau
informasi, disajikan dengan gaya yang indah dan dikemas menjadi berseni, menarik. Namun di
dalamnya ada terjasi nilai-nilai kekerasan. Nilai- nilai itu dapat mempengaruhi tanpa sadar masyarakat
yang menontonnya. Maka etika komunikasi mau tak mau juga harus merumuskan, mendefinidikan dan
menentukan batas-batas kekerasan. Kekerasan dapat terjadi sebagai dokumen maupun fisik. Juga
semacam latihan/simulasi kekerasan. Tanpa terkecuali kekerasan yang sifatnya symbol, kekerasan yang
berupa sikap tidak saling peduli masyarakat. Dalam hal ini, maka etika komunikasi diciptakan agar
dapat mendukung pihak yang rentan menjadi korban kekerasan media, tanpa terjebak bersikap represif.
Menurut Komnas Perlindungan Anak pelajar yang terlibat tawuran berkarakter peniruan ulang, emosi
terganggu reaktif, suka tantangan dan bahaya, tidak disiplin, kurang berhati nurani, kurang memahami
perilaku dan spiritual yang baik serta kurang mengenal toleransi, demokrasi, dan hak azasi manusia.
Selanjutnya menurut Seto Mulyadi mengemukakan , pelbagai karakter itu hidup dalam diri
anak-anak yang akrab dengan nilai kekerasan di rumah dan sekolah,misalnya berdalih mengajari
ketisiplinan, orangtua dan guru merasa berhak memarahi, menjewer, memukul, hingga melukai anak.
Perilaku seperti itulah juga sering dipahami dan ditiru oleh anak.
Memang perilaku kekerasan bukan semata- mata diakibatkan oleh pemberitaan di media massa,
namun sangat dipengaruhi oleh faktor lain yaitu ekonomi, sosial dan budaya. Namunb dapat diartikan
maraknya kekerasan desawa ini tetap hidup, mencerminkan kegagalan pemerintah, masyarakat,
keluarga, sekolah dan aparat untuk melindungai setiap warga negara sebagaaimana tercantum dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Penataan dan pengaturan terhadap sepak terjang
media di tengah masyarakat tidak dapat dihindari. Dengan regulasi public, maka dapat dihilangkan,
paling tidak dikurangi konflik di tengah masyarakat yang dipicu oleh informasi yang sesungguhnya
multi tafsir. Regulasi juga sangat diperlukan mengingat pluralitas pada seluruh dimensi masyarakat,
yang harus dibarengi dengan deontology profesi jurnalis. Agar media tidak sewenang-wenang, berat
sebelah, pilih kasih. Ada banyak macam regulasi public yang bisa disajikan dan dilakukan serta diawasi
oleh public sendiri. Ara regulas yang menitikberatkan pada soal procedural. Regulasi itu harus
memperhatikan secara seimbang, untuk tidak berat sebelah, atau terjebak pada salah satu dari aliran
etika yang saling bersaing, yakni deontology, teleology dan situasional. Akan tetapi bagaimana tiga
aliran yang ada itu diolah, bukan dikalahkan satu sama lain, sehingga menghasilakan etika yang baik.
1.6. Efek media massa yang terjadi pada masyarakat adalah sebagai berikut:
a) Penyebaran budaya global yang menyebabkan masyarakat berubah dari tradisional ke modern,
dari modern ke post-modern, dan dari taat beragama ke sekuler.
b) Media masa kapitalis telah memicu hilangnya berbagai bentuk kesenian dan budaya tradisional
di masyarakat yang mestinya dilestarikan.
c) Terjadinya perilaku imitasi yang kadang menjurus kepada meniru hal-hal yang buruk dari apa
yang ia lihat dan ia dengar dari media massa.
d) Efek media massa sering secara brutal menyerang seseorang dan merusak nama baik orang
tersebut serta menjurus ke pembunuhan karakter seseorang.
e) Persaingan media massa yang tidak sehat menyebabkan media massa mengorbankan
idealismenya dengan menyajikan berbagai pembaraitaan yang justru menyerang norma- norma
sosial, sehingga amenyebabkan terciptanya perilaku pelanggaran norma sosial bahkan
terciptanya perilakau disorder.
f) Penyebaran pemberitaan pronomedia menyebabkan lunturnya lembaga perkawinan dan norma
seks keluarga di masyarakat, bahkan memicu terbentuknya perilaku penyimpangan seksual di
masyarakat.
g) Berita kekerasan dan teror di media massa telah memicu terbentuknya “ketakautan massa” di
masyarakat. Masyharakat selalu tidak aman, tidak menyenangkan bahakan tidak nyaman
menjadi anggota masyarakat tertentu.
h) Media massa kapitalis telah sukses merubah masyarakat; dari kota sampai ake desa; menjadi
masyarakat konsumerisme dan masyarakat mimpi, masyarakat ayang hidup dalam dunia seribu
malam tanpa aharus bekerja keras.
i) Media Massa cenderung menjadi alat provokasi sebuah kekuasaan sehingga efek media massa
menindas rakyat, bahakan dalam sekala luas, media massa menjadi alat kolonialisme modern,
dengan memihak kepada suatu negara adidaya,dan menjadi genderang perang untuk
memerangi negara-negara kecil dan miskin.
▪ Kesimpulan
Efek media massa memiliki empat typology besar. Pertama, efek media yang direncanakan.
Sebuah efek yang diharapkan terjadi baik oleh media massa sendiri ataupun orang yang menggunakan
media massa untuk kepentingan berbagai penyebaran informasi. Kedua , efek media massa yang tidak
direncanakan atau tidak dapat diperkirakan. Efek yang benar-benar diluar control media, di luar
kemampuan media ataupun orang lain yang menggunakan media untuk penyebaran informasi. Ketiga ,
efek media massa terjadi dalam waktu pendek, secara cepat, instan,dan keras memengaruhi seorang
atau masyarakat. Keempat , efek media massa dalam waktu yang lama. Sehingga mempengaruhi sikap-
sikap adopsi inovasi, kontrol sosial sampai dengan perubahan kelembagaan, dan persoalan-persoalan
perubahan budaya.
Selain typology besar Efek media massa ada juga pendekatan Efek media massa Menurut
Steven M. Chaffe ( Ardianto dkk, 2004) yaitu, Efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau
media itu sendiri dan Melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak
Daftar Pustaka
Bungin, Burhan, 2006. Sosiologi Komunikasi. Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana.
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=peran+media+massa+dal
am+membentuk+opini+publik&btnG=#d=gs_qabs&t=1697732366361&u=%23p%3Dx
SAB2m5-EhkJ
https://repository.uinsuska.ac.id/19603/7/7.%20BAB%20II.pdf