Anda di halaman 1dari 10

Efek-efek

Komunikasi

Massa
NAMA KELOMPOK

1.Ibnu Khalid Syaukani (2100030071)


2.Titin Badriyah (2100030070)
3.Muhammad Rahman Aziz (2100030087)
4.Muhammad Alif Fadhlurrahman (2100030097)
5.Muhammad Syafiq Johansyah (2100030099)
6.Fahmi aziz (2100030100)

PENGERTIAN
EFEK KOMUNIKASI MASSA
Menurut Wiryanto dalam buku Teori Komunikasi Massa (2003), efek komunikasi

adalah tiap perubahan yang terjadi dalam diri komunikan (penerima pesan).

Perubahan ini meliputi pengetahuan, sikap, maupun perilaku nyata.


Efek komunikasi bisa terjadi dalam berbagai konteks komunikasi, termasuk

komunikasi massa, di mana proses penyampaian dan penerimaan pesannya

menggunakan media massa.


JENIS-JENIS EFEK

KOMUNIKASI MASSA
1.Efek Kognitif Komunikasi Massa
Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang

semula tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya tidak mengerti, menjadi mengerti,

yang tadinya bingung menjadi jelas. Banyak kejadian dimuka bumi ini tidak

diketahui oleh masyarakat, lalu media massa menginformasikan kejadian tersebut.

Apabila masyarakat menonton acara tersebut maka masyarakat memperoleh

informasi yang menyebabkan pengetahuannya menjadi bertambah mengenai

kejadian yang disiarkan oeh media massa.


2.Efek Afektif Komunikasi Massa
Efek afektif berkaitan dengan perasaan, seseorang bisa merasa senang, marah,

sedih, bahkan terawa terbahak-bahak apabila telah diterpa oleh media massa.

Apabila perasaan berubah maka masyarakat tersebut telah terkena efek afektif

komunikasi massa.
Contoh rubrik atau acara media massa yang dapat menimbulkan efek afektif

antara lain, pojok, sajak, photo, cerita bergambar, cerita bersambung, sandiwara

radio, drama televisi, cerita film, dan lain-lain.

3.Efek Konatif Komunikasi Massa


Efek konatif cenderung berupa kegiatan atau tindakan. Efek konatif timbul tidak

secara langsung melainkan didahului oleh efek kognitif dan efek afektif disebut juga

sebagai efek behavioral karena perilaku seseorang.


TEORI EFEK

KOMUNIKASI
1. Teori Efek Tidak Terbatas (1930-1950)
Teori ini sebelumnya hanya digunakan untuk membagi rentang waktu efek

komunikasi massa yang populer pada tahun 30-an sampai 50-an. Efek yang

dijadikan bahan perbincangan mengenai komunikasi massa mengatakan bahwa

media massa mempunyai efek yang besar ketika menerpa audience. Kemudian efek

tidak terbatas ini didasarkan pada teori atau model peluru (bullet) atau jarum

hipodermik (hypodermic needle). Jadi, media massa diibaratkan peluru. Jika peluru

itu ditembakkan ke sasaran, sasaran tidak akan bisa menghindar. Analogi ini

menunjukkan bahwa peluru mempunyai kekuatan yang luar biasa di dalam usaha

“memengaruhi” sasaran.
2. Teori Efek Terbatas (1956-1970)
Berbeda dengan asal usull “efek tidak terbatas” yang meragukan, sumber model

efek terbatas (limited effect) sangat terkenal. Efek terbatas awalnya diperkenalkan

oleh Joseph Klaper. Ia pernah menulis disertai tentang efek terbatas media massa

yang dipublikasikannya dengan judul “Pengaruh Media Massa” pada tahun 1960.

Klaper menyimpulkan bahwa media massa mempunyai efek terbatas bedasarkan

penelitiannya. Penelitian pada kasus kampanye publik, kampanye politik, dan

percobaan pada desain pesan yang bersifat persuasif.

3.Teori Efek Moderat (1970-1980-An)


Pendapat terakhir aktual tentang efek komunikasi massa adalah “efek moderat”.

Dua efek sebelumnya dianggap terlalu berat sebelah. Meskipun diakui bahwa

munculnya kedua efek itu karena tuntutan zamannya. Ketika zaman terus berubah

dan peran komunikasi massa sedemikian berkembang pesat dibarengi oleh

peningkatan pendidikan masyarakat, efek komunikasi massa pun ikut berubah

pula. Model efek moderat ini sebenarnya mempunyai implikasi positif bagi

pengembangan studi media massa.


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

EFEK KOMUNIKASI MASSA


1.Pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang dapat menjadi faktor utama dalam komunikasi. Seseorang juga bisa menyampaikan pesan

yang ingin disampaikan dengan mudah apabila ia memiliki pengetahuan yang luas. Seorang komunikator yang memiliki

tingkat pengetahuan tinggi, ia akan lebih mudah memilih kata-kata (diksi) untuk menyampaikan informasi baik verbal

maupun non verbal kepada komunikan.

2.Perkembangan
Perkembangan memiliki dua aspek, yaitu:
-Pertumbuhan manusia
Pertumbuhan dapat mempengaruhi pola pikir manusia. Bagaimana komunikan menyikapi informasi yang diberikan

komunikator dan bagaimana komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan. Setiap orang memiliki cara masing-

masing untuk menyampaikan informasi agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya cara menyampaikan

informasi kepada anak balita dengan remaja tentu saja berbeda. Ada cara-cara tersendiri yang dapat kita sesuaikan dengan

pola pikir yang sesuai dengan pertumbuhannya.


-Keterampilan menguasai bahasa
Keterampilan dalam berbahasa ini merupakan salah satu faktor yang sangat terkait dengan pertumbuhan. Misalnya jika

kita menghadapi remaja maka kita lebih baik mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan dalam kesehariannya atau

disebut dengan bahasa gaul. Dengan demikian kita dapat menjalin komunikasi dengan baik. Begitu pula dengan bayi, bayi

memiliki keterampilan bahasa hanya dengan isyarat (non verbal) seperti menangis jika sakit, haus, atau lapar.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

EFEK KOMUNIKASI MASSA


3.Persepsi
Persepsi adalah suatu cara seseorang dalam menggambarkan atau menafsirkan informasi yang diolah menjadi sebuah

pandangan. Pembentukan persepsi ini terjadi berdasarkan pengalaman, harapan, dan perhatian. Proses pemahaman

manusia terhadap suatu rangsangan atau stimulus ini dapat memiliki padangan yang berbeda-beda. Selain dapat menjadi

pengaruh baik, persepsi juga dapat menjadi penghambat untuk komunikasi.

4.Peran dan hubungan


Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi tergantung dari materi atau permasalahan yang ingin

dibicarakan termasuk cara menyampaikan informasi atau teknik komunikasi. Komunikator yang belum menjalin hubungan

dekat dengan komunikan maka akan terjadi komunikasi secara formal.


5.Lingkungan
Lingkungan interaksi memiliki pengaruh dalam komunikasi. Lingkungan yang nyaman dan kondusif biasanya dapat

berpengaruh baik terhadap proses komunikasi. Ada juga faktor yang mempengaruhi lingkungan, seperti faktor eksternal, nilai

atau adat yang berbeda dan jarak

6.Emosi
Emosi adalah reaksi seseorang dalam menghadapi suatu kejadian tertentu. Emosi terkadang tidak dapat dikendalikan oleh

diri sendiri. Sehingga emosi juga mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri bahkan emosi dapat menjadi hambatan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

EFEK KOMUNIKASI MASSA


7.Kondisi fisik
Kondisi fisik mempunyai peranan yang penting untuk berkomunikasi. Semua indera memiliki fungsi-fungsi yang digunakan

dalam kelangsungan komunikasi.

8.Jenis kelamin
Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam berkomunikasi dapat dilihat dari gaya berbicara dan interpretasi.

Menurut Tannen, kaum perempuan menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi, meminimalkan keintiman.

Sementara kaum laki-laki lebih menunjukkan independensi dan status dalam kelompoknya.

Anda mungkin juga menyukai