A. Latar Belakang
Media, khususnya media massa tidak sekedar media distribusi informasi yangsederhana. Media
dianggap sebagai distribusi informasi yang sederhana. Media dianggapsebagai organisasi social yang
dianggap kompleks di masyarakat karena keterkaitannyadengan fungsi dan struktur serta perubahan
masyarakat.Yang akan dibahas disni tentu saja pengaruh media ditingkat personal. Tanpadisadari,
para anggota masyarakat telah semakin bergantung pada media. Maka dari itu,
penulis mengangkat tema “Sistem Komunikasi Massa” pada persentasi kelas kali ini agar
lebih memahami pengaruh dan efek dari media massa bagi penulis dan pembaca
maupunmasyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Komunikasi massa
2. Bagaimana pengaruh media massa terhadap individu?
3. Apa dampak media massa atau efek bagi individu ataupun kelompok
BAB IIPEMBAHASAN
1.Menurut Bittner (1980:10)“Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah besar orang.”
2.Menurut Garbner (1967)“Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan
teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paing luas dimiliki orang dalam
masyarakat industry.”
Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakanmedia massa pada
sejumlah besar orang. Bagi kebanyakan orang, media massa padaumumnya di pandang sekadar
sebagai sumber hiburan.
melihat komunikasi massa sebagai proses. Menurut mereka, terdapatlima tahap yang membetuk
proses komunikasi massa.
2. Two Step Flow dan pengaruh antar pribadiTeori ini berawal dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Paul Lazarsfeld
mengenai efek media massa dalam suatu kampanye pemilihan presiden
AmerikaSerikat pada tahun 1940. Teori dan penelitian-penelitian two step flow
memilikiasumsi sebagai berikut:
1. Individu tidak terisolasi dari kehidupan social, tetapi merupakan anggota
darikelompok-kelompok social dalam berinteraksi dengan orang lain
2. Respon dan reaksi terhadap pesan dari media tidak akan terjadi secaralangsung
dan segera, tetapi melalui perantara dan dipengaruhi oleh hubungan-hubungan
social tersebut.
3. Divusi Inovasi
Everet M. Rogers dan Floyd G. Shoemaker
C. (1973) merumuskan teori ini denganmemberikan asumsi bahwa sedikitnya ada empat tahap
dalam suatu proses difusiinovasi yaitu:
1. Pengetahuan. Kesadaran individu akan adanya inovasi dan adanya pemahaman
tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi.
2. Persuasi. Individu memiliki bentuk sifat yang menyetujui atau tidak menyetujui
inovasi tersebut.
3. Keputusan. Individu terlibat dalam aktivitas yang membawa pada suatu pilihan atau
mengadopsi atau menolak inovasi.
4. Konfirmasi. Individu akan mencari pendapat yang mengutamakan keputusanyang
telah diambilnya, namun dia dapat berubah dari keputusan sebelumnyamengenai
inovasi yang diterimanya berlawanan satu arah dengan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Rubani, Mardhiah. 2010.
Psikologi Komunikasi.
Pekanbaru: UNRI Press.Rakmat, Jalaluddin
.
2002.
Psikologi Komunikasi
. Bandung: Remaja Rosda Karya.Setyobroto, Sudibyo. 2004.
Psikologi Suatu Pengantar, edisi ke-dua
. Jakarta : Percetakan Solo.
Kelompok 10
Nama : Dea Selviayana (2070233014