Anda di halaman 1dari 21

 Pengaruh media massa dan efek media massa

merupakan dua topik utama yang berkaitan


dengan kajian media selain psikologi media,teori
komunikasi dan sosiologi. Topik-topik tersebut
menekankan hubungan antara efek media massa
dan budaya media terhadap pemikiran, sikap,
dan perilaku individu atau khalayak.
 Pengaruh media yang ditimbulkan oleh pesan
media menghasilkan perubahan sikap atau
penguatan terhadap keyakinan khalayak.
Sementara itu, efek media adalah efek yang
dapat diukur sebagai hasil dari pengaruh media
atau pesan media.
 Media massa secara teoretis memiliki fungsi sebagai
saluran informasi,saluran pendidikan dan saluran
hiburan, namun kenyataannya media massa
memberi efektif lain diluar fungsi itu. Efek media
massa tidak saja mempengaruhi sikap seeorang
namun pula dapat mempengaruh perilaku. Efek
media massa dapat mempengaruhi sistem-sistem
sosial maupun sistem budaya masyarakat.
 Selain itu media dapat mempengaruhi sesorang
dalam waktu pendek dan dalam waktu
panjang. Efek media massa terjadi karena di
sengaja dan efek media yang diterima masyarakat
tanpa disengaja.
 Ibarat sebuah bola yang menggelinding di
lapangan, efek media sangat tergantung dari siapa
yang menendang bola itu,dalam kondisi apa bola
itu ditendang serta bagaimana kondisi lawan,
sehingga kadang menghasilkan skor yang dapat
direncanakan namun kadang skor itu tercipta tanpa
direncanakan sama sekali.
 Denis McQuail (2002:425-426) menjelaskan bahwa efek
media massa memiliki empat typologi besar.
Pertama, efek media yang direncanakan. Sebuah efek
yang diharapkan terjadi baik oleh media massa sendiri
ataupun orang yang menggunakan media massa untuk
kepentingan berbagai penyebaran informasi.
Kedua, efek media massa yang tidak direncanakan atau
tidak dapat diperkirakan. Efek yang benar-benar diluar
kontrol media, di luar kemampuan media ataupun orang
lain yang menggunakan media untuk penyebaran
informasi. Jadi, pada efek kedua ini, efek media terjadi
dalam kondisi tidak dapat diperkirakan dan tidak dapat
di kontrol.
Ketiga, efek media massa terjadi dalam waktu
pendek, secara cepat, instan,dan keras memengaruhi
seorang atau masyarakat.
Keempat, efek media massa dalam waktu yang lama.
Sehingga mempengaruhi sikap-sikap adopsi inovasi,
kontrol sosial sampai dengan perubahan kelembagaan,
dan persoalan-persoalan perubahan budaya
 Efek media yang terencana (menurut terjadinya)
Efek media yang terencana dapat terjadi
dalam waktu yang pendek dan bisa juga terjadi
dalam waktu yang lama. Iklan dan berita di
televisi merupakan salah satu contoh efek media
televisi terencana yang pendek. Diasumsikan
setelah tayangnya iklan dan berita, pemirsa
dapat segera melakukan tindakan. Karena
besar harapan produk atau jasa yang diiklankan
segera dibeli dan digunakan oleh masyarakat.
Sementara dengan ditayangkannya berita
diharapkan masyarakat paham, tahu dan
segera mengambil tindakan yang diperlukan
tergantung beritanya. Sebagai contoh, berita
tentang keadaan cuaca yang kurang baik di
Pantai Utara Jawa. Maksud dari penayangan
berita ini agar nelayan waspada dan berhati-
hati atau mungkin tidak ke laut dulu selama
cuaca masih belum normal.
 efek media televisi terencana yang terjadi dalam jangka waktu
pendek dan lama. Contohnya sederet pemberitaan tentang
makanan dan mainan anak-anak yang mengandung unsur
formalin. Berita ini bisa jadi propaganda, bisa jadi kampanye media
bahkan tidak menutup kemungkinan merupakan agenda setting.
Sebab ada beberapa perusahaan besar yang memproduksi
perawatan tubuh disinyalir mengandung unsuir formalin. Tidak
menutup kemungkinan adanya agenda setting terkait dalam
perubutan konsumen di masyarakat. Pemberitaan akan hal
tersebut dilakukan dalam waktu pendek tapi efeknya dimasyarakat
berbicara lain. Mereka akan sangat terpukul karena selama ini tidak
menyadari akan unsur formalin yang ada pada makanan, mainan
maupun produk perawatan tubuh. Seiring kian maraknya
pemberitaan ini, pihak-pihak terkait dan tokoh masyarakat
berlomba-lomba memberikan komentarnya. Sebegitu dahsyatnya
pemberitaan ini. Akhirnya jatuh pada kenyataan di lapangan ada
masyarakat yang tidak lagi mau mengonsumsi produk-produk yang
diberitakan berformalin tersebut. Ini contoh efek media televisi
terencana yang terjadi dalam jangka waktu pendek dan lama.
Semua contoh tersebut dibuat atas dasar perencanan dan
melewati tahapan pasca produksi, produksi, dan pasca produksi.
Tentunya, ini semua masuk kategori terencana.
 Efek mendia yang tidak terencana
Efek Media yang tidak Terencana Tentunya kita akan bertanya apa
ada efek media televisi yang tidak terencana? Bukankan apapun
yang ada dalam dunia penyiaran semua sudah direncanakan. Bila
ditelaah dalam konteks proses penyajiannya memang benar
bahwa semua isi profgram acara televisi telah direncanakan.
Namun yang dimaksud dalam hal ini adalah efek yang tidak
diduga sebelumnya oleh kreator atau dikenal dengan sebutan
komunikan. Sama seperti efek media terencana. Jika ditinjau dari
waktu terjadinya ada yang berlangsung cepat dan ada juga yang
berlangsung lama. Contoh Reaksi masyarakat muslim terhadap
pemuatan karikatur Nabi Muhammad yang ada di harian Jyllands
Posten Denmark malah membuahkan aksi-aksi yang
menimbulkan bentrokan fisik di negara-negara muslim. Bahkan
malah ada korban jiwa tewas akibt aksi-aksi demo yang terjadi.
Tanpa harus dikomando, warga muslim langsung mewujudkan
ketidaksetujuannya, mulai dari aksi demo sampai pada taraf
pemboikotan produk Denmark. Tentunya selain berdampak
pendek gara-gara karikatur konyol tadi Denmark harus merasakan
akibatnya. Entah sampai kapan kebencian warga muslim yang
keluarganya tewas akibat demonstrasi terhadap Denmark (baik
dalam artian negaranya maupun warganya). Ini yang dimaksud
efek media tidak terencana yang terjadi dalam waktu pendek dan
waktu yang lama.
 Pemberitaan tentang kekerasan dan kriminal, seperti
Drap Hukum, Tikam, Patroli, dan sebagainya, sekilas
dalam waktu pendek tidak bermasalah. Orang yang
menonton acara itu tidak langsung melakukan
tindakan-tindakan melanggar hukum yang dilihatnya
di televisi dan media massa lainnya. Namun dalam
waktu yang lama, tanpa disadarinya acara-acara
semacam itu akan menciptakan “ jalan keluar” yang
tak dikehendaki oleh dirinya sendiri. Apabila ia
mengalami masalah yang sama dengan apa yang
dilihatnya di televisi, efek media massa ini akan
menciptakan “ peta analog” mengenai jalan keluar
dari masalah yang dihadapinya. Contoh ketika
orang terkena musibah, maka dengan gampang ia
mengunakan racun untuk mengakhiri hidupnya,
karena ‘peta analog’ penyelesaian masalah seperti
itu telah lama hidup dalam pikiranya.
 Efek media massa yang terjadi pada masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Penyebaran budaya global yang menyebabkan masyarakat berubah dari
tradisional ke modern, dari modern ke post-modern, dan dari taat beragama ke
sekuler.
2. Media masa kapitalis telah memicu hilangnya berbagai bentuk kesenian dan
budaya tradisional di masyarakat yang mestinya dilestarikan.
3. Terjadinya perilaku imitasi yang kadang menjurus kepada meniru hal-hal yang
buruk dari apa yang ia lihat dan ia dengar dari media massa.
4. Efek media massa sering secara brutal menyerang seseorang dan merusak nama
baik orang tersebut serta menjurus ke pembunuhan karakter seseoprang.
5. Persaingan media massa yang tidak sehat menyebabkan media massa
mengorbankan idealismenya dengan menyajikan berbagai pembaraitaan yang
justru menyerang norma-norma sosial, sehingga amenyebabkan terciptanya
perilaku pelanggaran norma sosial bahkan terciptanya perilakau disorder.
6. Penyebaran pemberitaan pronomedia menyebabkan lunturnya lembaga
perkawinan dan norma seks keluarga di masyarakat, bahakan memicu
terbentuknya perilaku penyimpangan seksual di masyarakat.
7. Berita kekerasan dan teror di media massa telah memicu terbentuknya
“ketakautan massa” di masyarakat. Masyharakat selalu tidak aman, tidaka
menyenangkan bahakan tidak nyaman menjadi anggota masyarakat tertentu.
8. Media massa kapitalis telah sukses merubah masyarakat; dari kota sampai ake
desa; menjadi masyarakat konsumerisme dan masyarakat mimpi, masyarakat
ayang hidup dalam dunia seribu malam tanpa aharus bekerja keras.
9. Media Massa cenderung menjadi alat provokasi sebuah kekuasaan sehingga efek
media massa menindas rakyat, bahakan dalam sekala luas, media massa menjadi
alat kolonialisme modern, dengan memihak kepada suatu negara adidaya, dan
menjadi genderang perang untuk memerangi negara-negara kecil dan miskin
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efek
(dimensi efek) Lebih kepada individu

Efek komunikasi massa dapat berupa

Efek Behavioral
Efek Kognitif
(perubahan pada
(pengetahuan) Efek Afektif Perilaku)
(emosional dan
Perasaan)
1. Efek kognitif (pengetahuan)
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan
yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini
akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat
membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang
bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui
media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang
atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung
2. Efek afektif (emosional dan perasaan)
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari
komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada
khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu,
setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak
diharapkan dapat merasakannya. Sebagai contoh, setelah kita
mendengar atau membaca informasi artis dipenjara karena
kasus penyalah-gunaan narkoba, maka dalam diri kita akan
muncul perasaan jengkel, iba, kasihan, atau bisa jadi, senang.
Perasaan sebel, jengkel atau marah daat diartikan sebagai
perasaan kesal terhadap perbuatanya. Sedangkan perasaan
senang adalah perasaan lega dari para pembenci artis dan
kehidupan hura-hura yang senang atas tertangkapnya
para public figure yang cenderung hidup hura-hura. Adapun
rasa iba atau kasihan dapat juga diartikan sebagai keheranan
khalayak mengapa dia melakukan perbuatan tersebut.
3. Epek Efek Behavioral (perubahan pada perilaku)
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri
khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.
Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan
menyebabkan orang menjadi beringas. Program acara
memasak bersama misalnya, akan menyebabkan para ibu
rumah tangga mengikuti resep-resep baru. Bahkan, kita
pernah mendengar kabar seorang anak sekolah dasar yang
mencontoh adegan gulat dari acara SmackDown yang
mengakibatkan satu orang tewas akibat adegan gulat
tersebut. Namun, dari semua informasi dari berbagai media
tersebut tidak mempunyai efek yang sama.
Faktor yang menentukan besar tidaknya efek

Faktor Individu Faktor Sosial


Faktor Individu
(Dipengaruhi oleh pemikiran psikologi)
(Nurudin, 2007:229)

Selective attention, Personality and


perception, retention adjustment

Motivation & learning Persuability

Beliefs, opinions,
needs, values
1. Selective Attention, Perception, Retention
 Selective Attention
Seseorang cenderung memperhatikan dan
menerima pesan yang sesuai dengan minat dan
pendapatnya
 Selective Perception
Seseorang akan mencari media yang bisa
mendorong kecenderungan dirinya
Mis: orang yang percaya kekuatan gaib akan
mencari informasi bahwa kekuatan itu ada
 Selective Retention
Kecenderungan seseorang hanya untuk
mengingat pesan yang sesuai dengan kebutuhan
dan pendapatnya
Mis: mahasiswa akan mengingat bahan kuliah
yang akan keluar untuk ujian sesuai dengan kisi-
kisi yang diberikan oleh dosen
2. Motivation and Learning (motipasi dan
pembelajaran)
Acara sinetron tidak akan menarik bagi penonton
yang termotivasi untuk mencari berita politik
3. Beliefs, Opinions, Needs, Values (Keyakinan,
Pendapat, Kebutuhan, Nilai)
Misalnya orang yang yakin bahwa informasi dari
media massa akan mencerdaskan, maka orang
tersebut akan menempatkan media massa
sebagai satu-satunya faktor yang mempengaruhi
sikap dan perilaku
4. Persuability (Persuabilitas)
Seseorang menerima pesan media massa
tergantung pada pengaruh dari orang lain
Misalnya anda tertarik dengan produk
sampo dari sebuah iklan yang dapat dipakai
setiap hari, namun karena teman anda
memberitahu bahwa sampo tersebut
menyebabkan gatal di kulit kepala, maka
anda pun jadi ragu untuk mencobanya
5. Personality and Adjustment(Kepribadian dan
Penyesuaian)
Orang yang menyenangi anak-anak akan
senang dengan acara TV untuk anak-anak.
Faktor Sosial
(Nurudin, 2007:234)

Umur dan jenis Tempat tinggal


kelamin

Pendidikan dan
Agama
latihan

Pekerjaan dan
pendapatan
1. Umur dan jenis kelamin
Orang yang memiliki umur berbeda pasti berbeda pula
dalam memilih tayangan begitu pula dengan jenis kelamin
perempuan dan laki-laki, bahwa ternyata lakilaki lebih
memilih surat kabar dan perempuan lebih memilih majalah.
Atau dalam memilih tayangan laki-laki lebih suka ninton bola
atau berita sedang perempuan lebih suka nonton fesion atau
senetron atau mungkin juga gosip
1. Pendidikan dan latihan
Orang yang berpendidikan tinggi akan lebih menyukai
acara-acara seperti Republik Mimpi di Metro TV daripada
acara gosip selebriti
2. Pekerjaan dan pendapatan
Orang yang berkerja di bidang ekonomi akan menyukai
acara market review
Orang yang berpendapatan besar kemungkinan akan
berlangganan lebih dari satu koran atau majalah
4. Agama
Agama juga memiliki adil seseorang
dalam memilih tayangan, orang islam
tentu lebih suka dengan tayangan2
yang bersifat islamiah, begiru juga
dengan agama agama lain.
5. Tempat tinggal
Dalam akitanya dengan domisili atau tempat
tingal, ini lebih condong ke media cetak atau
radio .Orang yang berdomisili di bali akan
membaca bali pos atau radar bali, begitu
juga dengan siaran tv akan memilih bali TV.
 Buat malakah tentang masalah-
masalah sosial dan media massa

Anda mungkin juga menyukai