Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH

TEORI & PERSPEKTIF KOMUNIKASI MASSA

Dosen: Dr. Mirza Ronda, M.Si

Proposal Kajian Komunikasi Massa

RASIONALITAS KOMUNIKASI DALAM MITIGASI BENCANA


NASIONAL
(Studi Kasus Pemberitaan Komunikasi Pemerintah Terkait Penanganan
Covid-19 di Televisi)

Disusun oleh:
Rr Dinar Soelistyowati – 2019630015

Program Doktoral Ilmu Komunikasi


Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sahid

Jakarta
Mei 2020
A. LATAR BELAKANG
Di waktu yang dinamis seperti saat ini, komunikasi semakin tidak bisa dipisahkan
dari kehidupan manusia. Seiring dengan hal tersebut, teknologi komunikasi juga
meningkatkan kapabilitasnya pada aspek efisiensi dan fleksibilitas terhadap pemenuhan
manusia dalam mengakses dan mencari informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Hasil dari kondisi ini mengakibatkan terciptanya suatu lingkungan baru di mana
manusia sekali lagi berevolusi menjadi homo notitia conquisitor (manusia pencari
informasi).
Di jaman berteknologi tinggi ini, informasi juga menjadi semakin bervariasi, baik
dari segi konten, bidang, maupun tautan untuk mengakses informasi tersebut. Ini
mengakibatkan banyak orang berbondong-bondong mencari tautan informasi yang
dibutuhkan tanpa henti. Salah satu media yang paling sering digunakan masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut adalah televisi. Sebagai salah satu
media elektronik yang memiliki pengaruh dan jangkauan yang paling luas
dibandingkan dengan media elektronik lainnya, televisi memiliki banyak sekali ragam
tayangan sesuai dengan kategori programnya. Mulai dari yang bersifat menghibur
sampai bersifat edukasi, setiap stasiun memiliki program yang disiarkan melalui televisi
untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencari informasi sesuai dengan
kebutuhannya. Salah satu kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh sebagian besar
masyarakat adalah program berita seperti bencana alam.
Bencana alam, tidak peduli kapan, selalu muncul secara tiba-tiba di tengah-tengah
kehidupan masyarakat. Tidak peduli sesibuk apa pun kegiatan yang dilakukan
masyarakat, bencana alam menjadi sebuah kejadian yang tidak bisa dihindarkan, di
mana selalu berdampak pada sejumlah korban jiwa. Dari sekian banyak bentuk bencana
alam, salah satu yang tidak kalah berbahayanya adalah bencana alam yang berkenaan
dengan masalah kesehatan manusia seperti wabah penyakit.
Baru-baru ini, dunia dikejutkan dengan fenomena wabah penyakit Covid-19 atau
yang biasa dikenal dengan sebutan virus Corona. Virus yang berasal dari kota Wuhan,
Tiongkok ini umumnya memiliki ciri-ciri yang tidak jauh berbeda dengan jenis-jenis
penyakit umum yang biasa kita kenal, seperti demam tinggi, batuk, dan gangguan
saluran pernapasan, sehingga masyarakat awalnya tidak terlalu prihatin dengan kondisi
tersebut. Namun, kesadaran, perhatian, dan kewaspadaan masyarakat secara global saat
ini tertuju pada wabah penyakit ini sejak munculnya sejumlah korban pasien meninggal
yang terbilang tidak sedikit dalam kurun waktu yang singkat dan tersebar di sejumlah
negara, termasuk Indonesia.
Keberadaan Covid-19 di Indonesia sendiri juga menjadi sebuah fenomena yang
cukup menggemparkan bagi masyarakat. Hingga saat ini, sudah ada ribuan laporan
positif Covid-19 yang muncul. Meski sudah ada juga sejumlah laporan pasien yang
dinyatakan sembuh dari penyakit ini, jika dibandingkan dengan jumlah laporan Pasien
Dalam Pengawasan (PDP), hal ini masih belum bisa terbilang sebagai hal yang
melegakan banyak pihak. Sayangnya, situasi darurat ini tidak ditanggapi dengan cepat
oleh pihak pemerintah. Bermula sikap pemerintah yang menyepelekan isu, adanya
pernyataan dan fakta yang berbanding terbalik terkait dengan PDP Indonesia pertama,
hingga inkonsistensi pernyataan yang ada pada setiap pemberitaan media televisi.
Ambiguitas ini akhirnya menghasilkan konklusi yang masih simpang siur dalam
memastikan langkah antisipasi yang tepat dalam menangani epidemi tersebut.
Berdasarkan pada latar belakang di atas, peneliti terinspirasi untuk mengangkat
permasalahan ini dengan judul Rasionalitas Komunikasi dalam Mitigasi Bencana
Nasional (Studi Kasus Pemberitaan Komunikasi Pemerintah Terkait Penanganan
Covid-19 di Televisi). Penelitian ini dibuat untuk mengidentifikasi posisi komunikasi
pemerintahan yang rasional dalam memberitakan penanganan isu pandemi Covid-19 di
Indonesia melalui televisi.

B. ONTOLOGI PENELITIAN
Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komunikasi yang rasional di dalam
strategi komunikasi Pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19.
Masalah yang ditemukan dalam kasus ini adalah pola komunikasi yang dianggap tidak
rasional oleh masyarakat. Bentuk ketidakrasionalan yang ditemukan antara lain::

1. Diawali dengan sikap pemerintah yang tidak serius dan terkesan menganggap
remeh dalam menanggapi situasi dua kasus pertama Covid-19 yang terjadi pada
sejumlah ABK di kapal pesiar Diamond Princess dan dua pasien yang muncul di
Depok.
2. Reaksi pemerintah yang terkesan menutup-nutupi masalah. Ini terlihat dari
beberapa berita pemerintah yang simpang siur dalam memberikan solusi
penanganan Covid-19.
Hasil yang didapat dari dua bentuk ketidakrasionalan di atas adalah sikap
masyarakat yang apatis dalam menerapkan aturan pemerintah terkait dengan
penanganan masalah tersebut.
C. AKSIOLOGI PENELITIAN
Beberapa hal yang menjadi bahan pembahasan secara teoritis di antaranya:
1. Penelitian terdahulu:
a. Komunikasi Media yang Efektif pada Pandemi Covid-19 (Handrini
Andriyanti, April 2020)
b. Kesiapsiagaan Indonesia Menghadapi Potensi Penyebaran Corona Virus
Disease (Nur Sholikah Putri Suni, Februari 2020)
2. Covid-19: Tim Kerja Kemendagri (2020)
3. Komunikasi Pemerintah: Winanti & Mas’udi (2020)
4. Komunikasi Rasional: Kronsell & Bäckstrand (2010)
5. Teori Pengaturan Agenda: Lippman, 1965, dalam Nasionalita, 2015

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dijadikan sebagai proses-proses dari
gejala yang diamati secara teoritis di antaranya:

1. Bagaimana pandemi Covid-19 dilihat dari perspektif media massa dan dinamika
sosial Indonesia?
2. Bagaimana penempatan komunikasi pemerintahan yang rasional dalam
memberikan perkembangan pandemi Covid-19 melalui media massa kepada
masyarakat?
3. Bagaimana menggunakan dan menerapkan rasionalitas komunikasi sebagai dasar
dari strategi komunikasi pemerintahan Indonesia dalam mengkomunikasikan
penanganan pandemi Covid-19?

D. EMPIRIS PENELITIAN
Sifat Penelitian : Kualitatif

Teknik Pengumpulan Data : Literatur

Fokus Penelitian : 1. Mengidentifikasi komunikasi yang rasional


2. Penempatan Rasionalistas Komunikasi di dalam
Strategi Komunikasi Pemerintah Indonesia
Terkait Penanganan Covid-19
3. Implementasi Strategi Komunikasi Pemerintah
Indonesia Terkait Penanganan Covid-19 (Verbal
dan Non-Verbal) dengan menggunakan
Rasionalitas Komunikasi sebagai fondasi strategi
komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai