Anda di halaman 1dari 3

TUGAS REVIEW KAMPANYE POLITIK

KOMUNIKASI POLITIK

OLEH:

LATHIFA KAMILA

0802518156

MD 18 B

MEDIA AND JOURNALISM ILMU KOMUNIKASI 2018

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2021/2022


Menurut UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada pasal 1 angka 26,
kampanye adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan
visi, misi, dan program peserta pemilu. Sedangkan menurut Rogers dan Storey (1987), kampanye
adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek
tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu
tertentu. Kampanye politik adalah bentuk komunikasi politik yang dilakukan
seseorang/sekelompok orang/organisasi politik dalam waktu tertentu untuk memperoleh dukungan
politik dari masyarakat.

Keputusan KPU No. 35 tahun 2004 tentang Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden membagi 9 jenis kampanye yaitu debat publik, kegiatan lain yang tidak melanggar
peraturan perundang-undangan, pemasangan alat peraga di tempat umum, penyebaran bahan
kampanye kepada umum, penyebaran melalui media cetak dan media elektronik, penyiaran
melalui radio/televisi, pertemuan terbatas, rapat umum, serta tatap muka dan dialog. Sementara
jenis kampanye menurut sumbernya antara lain:

1. Product Oriented Campaigns (berorientasi pada produk, komersial, dan bisnis)


2. Candidate Oriented Campaigns (dimotivasi oleh hasrat kepentingan politik)
3. Ideologically or Cause Oriented Campaigns (berorientasi pada tujuan yang berdimensi
sosial untuk menangani masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik)
4. Attacking Campaigns (terbagi menjadi Kampanye Negatif yang menyerang pihak lain
dengan data dan fakta yang diverifikasi dan diperdebatkan dan Kampanye Hitam yang
bersifat buruk/jahat dengan cara menjatuhkan lawan politik untuk keuntungan)

Kampanye bersifat persuasif dan disertai bujukan, kampanye tidak dibatasi waktu dan
memiliki pola-pola tertentu. Sementara propaganda kerap disertai dengan penonjolan pada dampak
buruk yang dapat terjadi jika massa tidak bertindak sesuai apa yang dipropagandakan. Propaganda
menggunakan simbol untuk memanipulasi atau mengontrol perasaan dan perilaku manusia secara
sengaja. Propaganda menginginkan perubahan yang cepat dan tidak ada waktu.

Kampanye membutuhkan proses panjang secara konsisten serta kontinu dengan tujuan
pencitraan dan meyakinkan para pemilih dengan menawarkan serta menonjolkan kelebihan, visi,
misi, dan program peserta pemilu. Sementara iklan merupakan media yang digunakan kampanye
untuk mempublikasikan visi, misi, gagasan, dan program peserta pemilu dengan mementingkan
komersial. Iklan bertujuan untuk menyampaikan informasi, meningkatkan ketanggapan seseorang
pada kandidat dan mempersuasi publik. Selain memanfaatkan jabatan sebagai wahana kampanye
dalam membangun popularitas, pihak pertahanan politik juga dapat memanfaatkan kharisma
pribadi agar dapat berpeluang menjadi figur popular bagi pemilih meskipun hal ini juga bisa
menjadi boomerang jika kinerja dan citra kepemimpinan yang dibangun selama ini relatif negatif.

Kesimpulan dari review kampanye politik di atas ialah kampanye politik adalah salah satu
bentuk komunikasi yang memiliki tujuan politik tertentu seperti mendapat dukungan politik
ataupun efek lainnya dari masyarakat yang dilakukan oleh aktor politik dalam kurun waktu
tertentu. Kampanye umumnya bersifat persuasif dengan proses panjang dan konsisten. Berbeda
dengan propaganda dan iklan di mana propaganda lebih kepada manipulasi dan mengontrol
perasaan serta iklan yang lebih pada media untuk melakukan dan mempublikasikan kampanye.

Propaganda memiliki enam teknik yaitu Nama Calling (memberi label buruk agar orang
menolak tanpa menguji kenyataan), Glittering Generalities (menggunakan “kata baik” untuk
mendapat dukungan tanpa menyelidiki), Card Stacking (meneliti pernyataan akurat dan tidak
akurat, logis dan tidak logis), Plain Folks (imbauan dari pembicara bahwa ia berpihak pada
khalayaknya), Band Wagon (usaha untuk meyakinkan khalayak agar gagasannya bisa diterima dan
turut serta dalamnya), Testimonial (berisi perkataan manusia yang dihormati/dibenci bahwa ide
tersebut baik/buruk).

Anda mungkin juga menyukai