Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MUHAMMA GHAZI AL GHIFARI

NM : 222022000031

PRODI : ILMU KOMUNIKASI / B1

MATKUL : KOMUNIKASI POLITIK

JAWABAN UAS KOMUNIKASI POLITIK

1. Definisi komunikasi politik yang bersifat linier menurut Lasswell adalah :


 Transmisi informasi (secara luas mencakup verbal, nonverbal, prilaku, dsb) dalam
mengejar kekuasaan (Sunshine Hilligus)
 Transfer informasi apapun mengenai perlombaan atas sumber daya ( Bruce Hardy )
 Produksi , Transmisi , dan efek informasi mengenai politik, pendapat politik dan
kebijakan public ( Bob Lichter )

Definisi komunikasi yang bersifat sistematis ( Alfian 1991 , Wahyuni 2007 ) Mengasumsikan
realitas komunikasi politik sebagai sebuah system yang konstan , terartur dan dapat
diramalkan sebagai :

 Pertukaran Informasi mengenai pelkasaan kekuasaan ( Ken Goldstein )


 Interaksi antar elit , media warga negara mengenai topik – topik yang berkaitan dengan
politik ( Talia Stroud )
 Pertukaran gagasan dan pesan , verbal atau visual , secara langsung atau bermedia
dalam suatu ruang public yang dapat diidentifikasi, yang tujuannya atau
konsekwensinya adalah untuk mengubah struktur dan produk pemerintahan atau
mengindari perubahan tersebut ( Lynn Sanders )

2. Menurut Arifin (2003:65), terdapat beberapa bentuk komunikasi politik yang dilakukan oleh
komunikator politik untuk mencapai tujuan politiknya, yaitu sebagai berikut:

A. Retorika, berasal dari bahasa yunani yaitu Rhetorica, yang artinya seni berbicara, asalnya
digunakan dalam perdebatan-perdebatan di ruang sidang pengadilan untuk saling
mempengaruhi sehingga bersifat kegiatan antar personal. Kemudian berkembang menjadi
kegiatan komunikasi massa yaitu berpidato kepada khalayak.

B. Agitasi Politik, berasal dari bahasa yunani yaitu Agitare, yang artinya bergerak atau
menggerakkan. Agitasi bertujuan untuk membangkitkan rakyat kepada suatu gerakan
politik, baik lisan maupun tulisan dengan merangsang dan membangkitkan emosi khalayak.
Dimulai dengan cara membuat kontradiksi dalam masyarakat dan menggerakkan khalayak
untuk menentang kenyataan hidup yang dialami.
C. Propaganda, berasal dari bahasa latin Propagare, yang artinya menanamkan tunas suatu
tanaman. Propagandis adalah orang yang melakukan propaganda yang mampu menjangkau
khalayak kolektif lebih besar, biasanya dilakukan politikus atau kader partai politik yang
memiliki kemampuan yang mudah terkena sugesti.

D. Public Relations Politics, merupakan suatu upaya alternatif dalam mengimbangi propaganda
yang dianggap membahayakan kehidupan sosial dan politik. Public Relations Politics
bertujuan untuk menciptakan hubungan saling percaya, harmonis, terbuka atau akomodatif
antara politikus, profesional atau aktivis (komunikator) dengan khalayak (kader, simpatisan,
masyarakat umum).

E. Kampanye Politik adalah bentuk komunikasi politik yang dilakukan orang atau kelompok
(organisasi) dalam waktu tertentu untuk memperoleh dan memperkuat dukungan politik
dari rakyat atau pemilih. Kampanye politik merupakan serangkaian tindakan komunikasi
yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak
yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

F. Lobi Politik, istilah lobi mengacu pada tempat para tamu menunggu untuk berbincang-
bincang di hotel. Dalam lobi politik pengaruh dari pribadi seorang politikus sangat
berpengaruh seperti kompetensinya, penguasaan masalah dan karisma. Lobi politik adalah
gelanggang terpenting bagi pembicaraan para politikus atau kader tentang kekuasaan,
pengaruh, otoritas, konflik dan konsensus.

G. Media Massa, sebagai perluasan panca indra manusia (sense extention theory) dan sebagai
media pesan dalam hal pesan politik untuk mendapatkan pengaruh, kekuasaan otoritas,
membentuk dan mengubah opini publik atau dukungan serta citra politik, untuk khalayak yang
lebih luas atau yang tidak bisa terjangkau oleh bentuk komunikasi yang lain.

3. Dampak positif media sosial bagi demokrasi adalah dimanfaat kan sebagai media kampanye
dalam pemilu untuk menyebarkan informasi yang bertujuan mempengaruhi pembaca agar
dapat memilih kandidat dari suatu partai tersebut.

Dampak negative media sosial bagi demokrasi ialah tersebarnya berita hoax selama kampanye
digital atau kampanye menggunakan media sosial. Kabar hoax digunakan untuk menjatuhkan
lawan politik agar kalah dalam pemilihan umum dan sangat mudah menimbulkan konflik –
konflik sosial maupun politik karena berita bohong yang beredar luas di media sosial

4. Kampanye hitam adalah sebuah upaya untuk merusak atau mempertanyakan reputasi
seseorang dengan mengeluarkan propaganda negative . target umumnya adalah para jabatan
public , politikus , kandidat politik , aktivis dan mantan suami.
Contoh : Menuduh seseorang tidak pantas menjadi pemimpin karena agama atau rasnya .
Kampanye negative adalah kampanye dengan mengangkat kelemahan lawan disertai dengan
fakta.
Contoh : kampanye negatif dalam kontes pemilihan presiden (pilpres) dilakukan dengan
mengumbar data hutang luar negeri petahana calon presiden (capres) oleh pihak lawan.

5. Menurut Analisa pendapat saya mengenai hasil dari sidang ke-154 Dewan Parlemen
SeduniaInter-Parliamentary Union yang hasil sidang tersebut, yang bisa diakses :
https://www.ipu.org/impact/democracy-and-strong-parliaments/ipu-
standards/declaration-criteria-free-and-fair-elections Persyaratan dan standar yang ditetapkan
sudah sangat jelas, jujur, adil, dan tanpa diskriminasi. Beberapa poinnya akan saya jabarkan
menurut pandangan saya, antara lain :
1. Free and Fair Elections
In any State the authority of the government can only derive from the will of the people as
expressed in genuine, free and fair elections held at regular intervals on the basis of
universal, equal and .
Di poin pertama sudah dijelaskan jika otoritas pemerintah hanya dapat berasal dari
kehendak rakyat sebagaimana diungkapkan dalam pemilihan yang tulus, bebas dan adil yang
diadakan secara berkala berdasarkan hak pilih yang universal, setara dan rahasia menurut
saya, sudah sangat adil, karena pemilihan akan dilakukan dengan jujur dan tanpa paksaan
dari pihak manapun.

2. Voting and Elections Rights


Every adult citizen has the right to vote in elections, on a non-discriminatory basis. Every
adult citizen has the right to access to an effective, impartial and non- discriminatory
procedure for the registration of voters.

Di poin ke-2, sudah dijelaskan tentang syarat, prosedur, dan hak untuk pemilihvoter,
menurut saya poin-poin yang dijelaskan sudah sangat jelas, dimana setiap pemilih
mempunya hak yang sama dan setara untuk memilih siapapun, rahasia, dan mutlak tidak
akan ada yang membatasi dengan cara apapun dan tanpa dibatasi oleh pihak manapun jadi
pemilih bisa bebas dan tanpa khawatir akan hak pilih dan kebebasan mereka.

3. Candidature, Party and Campaign Rights and Responsibilities Everyone has the right to take
part in the government of their country and shall have an equal opportunity to become a
candidate for election.

Anda mungkin juga menyukai