Anda di halaman 1dari 8

NAMA:RAYHAN RIZQ ISKANDAR

KELAS:1B1 ILMU KOMUNIKASI

NIM:222022000067

UAS MATA KULIAH

BAHASA INDONESIA

JAWABAN

1. Prinsip-prinsip umum karya ilmiah adalah sebagai berikut:

a) Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan


kepada data dan fakta. Kegiatan ini disebut studi empiris. Objektif dan empiris
merupakan dua hal yang bertautan.

b) Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan


deduktif.

c) Rasional dalam pembahasan data, artinya seorang penulis karya ilmiah, dalam
menganalisis data, harus menggunakan pengalaman dan pikiran secara logis.

Untuk ciri-ciri karya ilmiah adalah sebagai berikut:

a) Reproduktif

Karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh
pembacanya sesuai makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung
memahami konten dari karya ilmiah.
b) Tidak Ambigu

Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detail dan tidak
dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari
karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.

c) Harus Objektif dan Hindari Kesan Emotif

Ciri-ciri karya ilmiah selanjutnya ialah harus objektif dan tidak boleh emotif atau
dibuat dengan dasar perasaan penulis. Hal ini penting agar karya ilmiah yang
dibuat dapat menjadi suatu karya objektif, bukan berpihak pada emosi penulis.

2. Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan juga tahun, lalu
diapit di antara tanda kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan
cara menyebut nama akhir kedua penulis. Jika penulisnya lebih dari dua orang,
penulisan dengan cara menulis nama pertama dari penulis tersebut, kemudian
diikuti dkk (dan kawan-kawan) atau et al. (et alili). Pilih salah satu, namun harus
konsisten dalam menulis satu karya ilmiah.

a) Cara Merujuk Kutipan Langsung

i) Kutipan kurang dari 40 kata

Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulis di antara tanda kutip (“...”) sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti dengan nama penulis, tahun
dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau
menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam tanda kurung.

Contoh:

Suhartno (1995:124) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar”.

Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.

ii) Kutipan 40 kata atau lebih


Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang
mendahuluinya (tanpa tanda kutip), ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan
kanan, dan diketik dengan jarak spasi tunggal. Nomor halaman juga ditulis.

Contoh:

Smith (1990:276) menarik simpulan sebagai berikut.

The ‘placebo effect’ which had been verified in previous studies, disappeared
when behaviors were studied in this manner. Futheremore, the behaviors were
never exhibited again, even ehen real drugs were administared. Earlier studies
were clearly premature in attributing the results to a placebo effect.

iii) Kutipan yang Sebagian Dihilangkan

Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang,
kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.

Contoh:

“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ...


diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan 1995:278).

Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan
empat titik.

Contoh :

“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara


mata, tangan atau bagian tubuh lain .... Yang termasuk gerak manipulatif antara
lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim
1995:315).

b) Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung


i) Kutipan yang ditulis secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa
penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis
bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks atau disebut dalam kurung
bersama tahun penerbitanya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan.

Contoh:

Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat. Nama penulis disebut dalam kurung
bersama tahun penerbitnya.

Contoh:

Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat
(Salimin 1990:13).

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan sebelum presentasi, adalah:

a) Kuasai bahan yang akan dipresentasikan

Sebenarnya ada tujuan dari menguasai bahan yang akan dipresentasikan, yaitu
agar pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh audiens.

Adapun tujuan lain, misalnya penilaian audience terhadap terhadap pembicara


memang menguasai dan tentu saja akan mendapat citra baik

b) Menguasai alat peraga atau alat bantu

Menguasai alat peraga atau alat bantu seperti monitor, LCD dsb itu sangat
penting juga. Semakin mahir mengoperasikan alat bantu, menunjukan memang si
pembicara tahu banyak hal dan bisa pula meningkatkan citra penilaian audience
juga.
c) Membaca Siapa Audiens

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penting bagi pembicara mengetahui


siapa audiens. Tujuan agar ada gambaran atau persiapan.

Sekiranya mengetahui siapa audiens dan siapa lawan kita akan membantu kita
dalam menyesuaikan diri dan mencairkan suasana. Ternyata tidak hanya itu, juga
membantu pembicara mempersiapkan bahan presentasi, agar disesuaikan sesuai
genre audience. Misal jenis Kalangan Audience, minat topik yang dibahas, usia
audience, dsb.

d) Menguasai Panggung dan Lingkungan

Adapun persiapan yang harus diperhatikan pembicara, misalnya menguasai


panggung dan membaca lingkungan tempat tersebut. Missal di outdoor atau di
indoor, ini akan membantu dalam persiapan.

Misalnya ketika di outdoor terjadi kemungkinan hujan, maka pembicara bisa


mempersiapkan print out presentasi dan lain sebagainya. Selain itu, mengetahui
panggung dan lingkungan akan memberikan gambaran lebih matang kepada
pembicara agar lebih nyaman. Ketika sudah merasa nyaman, maka akan rileks
saat presentasi.

4. S. Piet Corder membedakan kesalahan berbahasa dalam 3 jenis, yaitu:

1) Lapses

Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk


menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan
selengkapnya. Untuk berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan “slip
of the tongue” sedang untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini diistilahkan “slip
of the pen”. Kesalahan ini terjadi akibat ketidaksengajaan

dan tidak disadari oleh penuturnya.


2) Error

Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan
tata bahasa (breaches of code). Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah
memiliki aturan (kaidah) tata bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain,
sehingga itu berdampak pada kekurangsempurnaan atau ketidakmampuan
penutur. Hal tersebut berimplikasi terhadap penggunaan bahasa, terjadi
kesalahan berbahasa akibat penutur menggunakan kaidah bahasa yang salah.

3) Mistake

Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih
kata atau ungkapan untuk suatu situasi tertentu. Kesalahan ini mengacu kepada
kesalahan akibat penutur tidak tepat menggunakan kaidah yang diketahui benar,
bukan karena kurangnya penguasaan bahasa kedua (B2). Kesalahan terjadi pada
produk tuturan yang tidak benar.
Hal :undangan pembukaan studio sidoarjo, 9 januari 2023

Lampiran :1 lembar

Kepada

Yth, personil band castasthrophia

Di tempat

Dengan hormat,

Saya selaku sekreataris dalam personil band ini ingin mengundang


anggota band castasthrophia.Sehubungan dengan akan dilaksanakannya
pembukaan studio baru dalam rangka memperingati anniversary band
castasthrophia yang ke 7,adapun acara pembukaan studio ini akan
dilaksanakan pada:

Hari, tanggal :sabtu, 14 januari 2023

Waktu :16.00 – 22.00

Tempat :lingkaran studio

Demikian undangan partisipasi ini kami sampaikan. Besar harapan


kami saudara/I dari personil band castasthrophia dapat berpartisipasi dalam acara
tersebut,atas perhatian dan kerjasama yang baik.kami ucapkan terimakasih

Hormat kami:

skreataris Ketua band

fung fung pitok

Anda mungkin juga menyukai