Anda di halaman 1dari 12

TUGAS II

KOMUNIKASI POLITIK

“KAMPANYE POLITIK”

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas sebelum Ujian Akhir Nasional (UAS)

Pratiwie Hilmyah Ulya

213501416044

K.01

ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NASIONAL

2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah guna
memenuhi tugas sebelum Ujian Akhir Semester (UAS) untuk mata kuliah Komunikasi Politik
K.01 dengan judul “Kampanye Politik”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
‘sempurna’ dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh
karena itu, penulis berharap segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Terakhir, penulis berharap makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi
pembaca dan penulis. Semoga makalah ini dapat menjadi acuan atau bahan bacaan
mahasiswa semua. Terima kasih atas kesempatan dan perhatiannya.

Jakarta, 25 Januari 2023

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam mempersiapkan pelaksanaan pemilihan umum sudah menjadi hal yang biasa
dari para masing-masing kandidat atau calon mempersiapkan ‘persaingan politik’ untuk
merebut hati para pemilih agar memilih mereka. Sebagai bentuk demokrasi suara calon
pemilih agar memilih mereka.

Kampanye adalah sebuah upaya komunikasi yang terorganisir antara satu atau
beberapa orang tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan, memperebutkan posisi
atau jabatan dan mempengaruhi proses pengambilan suara dan keputusan masyarakat dalam
pemilihan umum. Selama kampanye politik calon pemimpin biasanya akan menyampaikan
orasi, janji, dan hasil pemikirannya di depan banyak orang. Tujuannya hanya untuk
memperkuat dukungan dan agar semakin banyak masa yang mendukungnya untuk mencapai
posisi tertentu.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Umum


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Pasal 1 ayat 26 yaitu kegiatan peserta PEMILU untuk meyakinkan para
pemilih dengan menawarkan visi, misi dan program peserta PEMILU.

Kampanye biasanya dilakukan oleh satu orang dan biasanya kegiatan ini dilakukan
dengan orang yang mencalonkan diri. Tujuannya agar semakin banyak orang yang mengenal,
percaya dan mendukungnya. Namun, dibalik itu semua ada lebih banyak orang lain yang
bekerja dibalik layar untuk memenangkan calon pemimpin tersebut. Tidak jarang para
anggota partai juga mengajak rakyat utnuk membantu kampanye di wilayah tempat ia tinggal
agar orang-orang di wilayah itu ikut mendukung calon pemimpin yang diusung oleh partai
politik tersebut.

Kampanye merupakan bagian dari pelaksanaan demokrasi yang melibatkan unsur-


unsur dari partai politik yang bertujuan untuk menarik simpati warga negara yang memiliki
hak memilih. Kampanye politik merupakan proses yang bersifat intensif dari partai politik
kepada publik dengan kurun waktu tertentu dan biasanya terjadi menjelang pemilu.
Kampanye politik didefinisikan sebagai periode yang diberikan oleh panitia pemilihan umum
kepada semua calon pemilih baik partai program kerja dan mempengaruhi opini publik
sekaligus memobilisasi masyarakat agar memberikan suaranta kepada mereka sewaktu
pencoblosan. Kampanye dalam hal ini dilihat sebagai aktivitas pengumpulan massa dengan
berbagai cara yang diperbolehkan oleh panitia penyelenggaraan pemilihan umum.

Untuk mendapatkan suara atau dukungan pemilih para kandidat atau calon akan
melakukan kampanye politiknya. Dalam pelaksanaannya kampanye ada yang sesuai aturan
maupun kampanye yang tidak sehat. Proses kampanye di Indonesia sejauh ini masih dapat
dibilang wajar dalam pelaksanaannya meski seringkali ditemui kampanye yang tidak sesuai
aturan atau bisa disebut kampanye hitam (black campaign). Realita yang kita jumpai di
masyarakat media sosial merupakan alat kampanye yang murah dan cepat penyebarannya.
Kita sebagai masyarakat sekaligus sebagai pelaku dalam pemilihan umum harus pandai
dalam menyaring dan menerima kampanye dari beberapa calon. Peran pendidikan seseorang
akan berguna dalam menyaring kampanye yang sesuai aturan dan kampanye hitam (black
campaign).

Menurut Rogers dan Storey, kampanye yaitu serangkaian tindakan komunikasi yang
terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang
dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
BAB II

PEMBAHASAN

Promosi

Menurut Laksana, promosi adalah suatu komunikasi dari calon pemimpin dan calon
pemilih yang berasal dari informasi tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah
laku pembeli dari tidak mengenal jadi mengenal produk tersebut. Menurut Kotler &
Armstrong mengemukakan bahwa promosi adalah alat atau aktivitas yang digunakan oleh
partai politik untuk mengkomunikasikan calon pemimpin. Alma menjelaskan bahwa promosi
adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk menyebarkan informasi,
mempengaruhi atau mendoktrin dan meningkatkan pasar sasaran atas partai politik dan calon
pemimpin agar bersedia menerima calon pemimpin yang ditawarkan partai politik tersebut.
Menurut Rohaeni, promosi adalah hal yang sangat penting dalam memperkenalkan calon
pemimpin dan juga menarik minat calon pemilih untuk memilih calon pemimpin. Karena
dengan promosi, partai politik akan dikenal oleh masyarakat disertai calon pemimpinnya.
Maka dari itu, promosi adalah suatu komunikasi dari calon pemimpin dan calon pemilih yang
berasal dari informasi tepat yang bertujuan untuk memperkenalkan masyarakat tentang
bagaimana partai politik dan calon pemimpinnya.

Fungsi promosi, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menarik perhatian masyarakat


2. Menciptakan daya tarik pada calon pemimpin
3. Meningkatkan rasa penasaran pada calon pemimpin

Menurut Malau, tujuan promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan


mendoktrin serta mengingatkan masyarakat tentang calon pemimpin dan partai politiknya.
Dan penjelasan mengenai tujuan tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Informing
Memberikan informasi, menjelaskan program kerja dan meperkenalkan masyarakat
mengenai calon pemimpin yang diikuti dengan membangun citra untuk mengurangi
kekhawatiran masyarakat terhadap partai politik tersebut.
2. Persuading
Membentuk dan mendorong pilihan masyarakat terhadap calon pemimpin tertentu.
3. Reminding
Mengingatkan kembali dan menjaga calon pemilih agar tetap pada satu pilihan partai
politik tersebut yang dilakukan biasanya dalam jangka waktu dekat dengan PEMILU.

Tujuan promosi menurut Susilawati, yaitu: menyebarkan informasi, meningkatkan


jumlah suara pada PEMILU, mendapatkan dan menjaga calon pemilih, menonjolkan
perbedaan dari pasangan calon satu dengan yang lainnya, dan membentuk citra yang baik
dimata masyarakat.

Macam-macam promosi menurut Assauri:

1. Advertensi
Adalah suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang atau jasa yang
dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat non-personal. Media yang sering
digunakan yaitu radio, televisi, majalah dan surat kabar.
2. Personal Selling
Adalah penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih
pasangan calon dengan tujuan dapat terealisasinya pemimpin yang baik.
3. Promosi Pasangan Calon
Adalah kegiatan pemasaran yang merangsang pemilihan oleh masyarakat dan
keefektifan partai politik seperti acara sosial.
4. Publisitas
Adalah usaha untuk merangsang permintaan dari partai politik secara non-personal
dengan membuat berita yang bersifat komersial maupun wawancara yang disiarkan
pada media lainnya.

Faktor yang mempengaruhi cakupan promosi menurut Assauri:


1. Besarnya dana yang disediakan untuk kegiatan promosi
2. Luar cakupan pasar
3. Jenis dan sifat daripada calon pemilih
4. Tipe para calon pemilih
Faktor yang mempengaruhi cakupan promosi menurut Michael J, Etzel:
1. Sifat pasar
Luasanya geografis pasar, tipe calon pemilih dan konsentrasi pasar sangat
berpengaruh kepada efektif dan efisiennya kampanye.
2. Sifat calon pemilih
Pada faktor ini nilai calon pemimpin, tingkat kebutuhan masyarakat akan memilih
pemimpin, dan personal branding sangat berpengaruh.
3. Dana
Dana yang dimaksud untuk biaya atau budget kampanye.

Macam-macam media promosi:


1. Media cetak, contohnya pamflet, brosur, poster, baliho, papan nama, umbul-umbul,
mural, banner, spanduk, kartu nama, stiker.
2. Iklan, contohnya surat kabar, majalah tabloid, koran atau apapun yang berhubungan
dengan akses internet.

Kampanye

Kampanye berdasarkan tujuannya:

a. Kampanye Sosial (Social Campaign)


Kampanye yang bertujuan untuk menyebarkan pesan sosial yang sifatnya tidak
menguntungkan atau non-komersil. Orang yang melakukan kampanye ini tidak
mendapatkan keuntungan dan tidak menginginkan apapun dari kampanye ini.
Kampanye ini biasanya muncul dari keresahan yang menjadi rasa perduli agar
meningkatkan kesadaran masyarakat akan berbagai masalah sosial yang terjadi saat
ini.
b. Kampanye Bisik (Whisper Campaign)
Kampanye ini biasanya adalah sebuah aksi yang dilakukan secara serentak untuk
melawan sesuatu.
c. Kampanye Promosi (Promotion Campaign)
Kampanye ini bersifat komersil yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan untuk
mendongkrak penjualan. Aksi ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya.
d. Kampanye Politik (Politic Campaign)
Kampanye yang penulis bahas pada makalah kali ini yang pada dasarnya kampanye
yang dilakukan kepada banyak orang atau masyarakat luas untuk memberitahukan
berbagai informasi seputar calon pemimpin yang diusung oleh partai politik.

Berikut 9 jenis kampanye yang terdapat pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor
35 Tahun 2004 tentang kampanye PILPRES:

a. Debat terbuka antar calon


b. Kegiatan sosial
c. Pemasangan alat peraga di tempat terbuka atau tempat umum
d. Penyebaran bahan kampanye kepada khalayak ramai
e. Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik
f. Penyiaran melalui media elektronik
g. Pertemuan
h. Rapat umum
i. Tatap muka atau dialog

Kampanye berdasarkan orientasinya:

a. Product Oriented Campaign


Kegiatan yang dilakukan oleh sebuag perusahaan untuk tujuan komersial yang
berorientasi pada produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut.
b. Candidate-Oriented Campaign
Kampanye ini berorientasi pada seseorang yang dilakukan untuk kepentingan
politik guna mendapatkan dukungan dari masyarakat luas.
c. Ideological or Cause Oriented Campaign
Jenis kampanye ini unik karena tidak berorientasi pada seseorang maupun produk.
Kampanye ini memiliki tujuan yang jelas untuk mengubah sebuah aturan di
masyarakat yang sudah berakar sejak lama. Kampanye ini melibatkan semya
masyarakat dan dilakukan oleh lembaga soaisl tanpa berharap keuntungan apapun.

Jenis kampanye yang sifatnya menyerang (Attacking Campaign):


a. Kampanye Negatif (Negative Campaign) yaitu kampanye yang menyerang pihak
lawan melalui sejumlah data atau fakta yang bisa diverifikasi atau diakui
keasliannya dan dapat diperdebatkan.
b. Kampanye Hitam (Black Campaign) yaitu kampanye yang buruk atau jahat
dengan cara menjatuhkan pihak lawan politik untuk mendapatkan keuntungan.

Teknik dalam melakukan kampanye:


1. Partisipasi
Seorang calon kandidat yang memiliki komunikasi baik tidak akan membiarkan
pendengar hanya mendengarkan tetapi juga mengajak untuk ikut serta berbicara dan
didengar oleh para kandidat. Hal ini termasuk teknik dasar dalam kampanye agar
memberikan kesan calon kandidat adalah pemimpin yang baik dan mendengarkan
aspirasi rakyatnya.
2. Asosiasi
Teknik ini berhubungan dengan peristiwa yang sering terjadi dalam kampanyenya
untuk menarik perhatian masyarakat.
3. Integratif
Adalah teknik dimana kandidat akan melibatkan pendengar tetapi juga menunjukan
adanya persamaan antara pendengar dan kandidat yang bertujuan untuk menyatukan
semua pihak dalam satu visi dan misi yang sama.
4. Empati
Yaitu kandidat menempatkan dirinya dalam posisi pendengar yang biasanya mereka
akan menawarkan simpati baik itu kata-kata maupun bantuan yang dibutuhkan untuk
membangun image baik dihadapan pendengar.
5. Koersi
Satu-satunya teknik yang menggunakan paksaan.

Berikut ini beberapa langkah untuk mempersiapkan kesuksesan kampanye, yaitu


sebagai berikut:
1. Tentukan sasaran
Setiap kampanye diawali dengan menentukan sasaran atau kepada siapa anda
memberikan umpan. Sasaran ini memfokuskan kampanye anda untuk mencapai hasil
tertentu. Dan sasaran yang dipilih akan mempengaruhi opsi yang anda pilih saat
menyiapkan kampanye.
2. Jenis kampanye
Setelah memilih sasaran, calon pemimpin akan memilih jenis kampanye apa yang
akan Ia pakai untuk mencapai sasaran. Jenis kampanye menentukan tempat yang akan
ditayangkan dan ditampilkan.
3. Tetapkan anggaran atau budget kampanye
Calon pemimpin akan menetapkan anggaran untuk menjalankan kampanye.
4. Pilih sasaran
Setelah menentukan sasaran, memilih jenis kampanye dan menetapkan anggaran.
Calon pemimpin akan memilih fokus sasaran kampanye.

BAB III

PENUTUP
Dalam negara yang menganut sistem demokrasi, kampanye politik menjadi bagian
terpenting dalam memperkenalkan kandidat kepada masyarakat. Kita memahami bahwa
kampanye politik adalah upaya terorganisir yang berusaha mempengaruhi proses
pengambilan keputusan dalam kelompok tertentu dengan tujuan memenangkan PEMILU.
Maka setiap calon kandidat perlu mempertimbangkan strategi dan perencanaan yang matang.
Strategi dan perencanaan ini sangat penting karena menentukan kemenangan calon kandidat
dalam proses PEMILU. Meski terkadang untuk mendapatkan sesuatu, orang-orang kerap
‘menghalalkan’ segala cara sampai dengan upaya menjatuhkan lawan (black campaign).

DAFTAR PUSTAKA

L. Fariz. 2019. Komunikasi Kampanye Politik dan Media. https://elibrary.unikom.ac.id


S. Fatimah. 2018. Kampanye sebagai Komunikasi Politik. unsiq.ac.id

N. Damayanti dan R.E. Hamzah. 2017. Strategi Kampanye Politik Pasangan Jokowi-Jusuf
Kalla pada Politik Pemilihan Presiden 2014. moestopo.ac.id

Rehan F., Suryanef, dkk. 2022. Kampanye Politik melalui Media Sosial oleh Kandidat Calon
Kepala Daerah Kabupaten Pesisir Selatan pada Pilkada Tahun 2020. Universitas Negeri
Padang; Sumatera Barat.

Anda mungkin juga menyukai