Anda di halaman 1dari 7

Propaganda Politik Menuju Pemilu 2024

Rizka Ameliah
Pia Khoirotun Nisa, M.I.Kom
Program Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Email: amelrizka074@gmail.com
Abstrak
Propaganda politik menjadi suatu hal yang sering ditemui ketika menuju pemilihan umum.
Propaganda menjadi salah satu hal penting untuk kesuksesan komunikasi politik. Karena
propaganda pada dasarnya ialah Teknik komunikasi persuasive yang cukup besar memiliki
dampak terhadap politik.Media sosial atau new media yang saat ini semakin maju juga turut
menjadi salah satu sarana dalam berpolitik. Melalui media sosial dan internet maka informasi
dapat menyebar dengan cepat. Begitu juga dengan propaganda dalam media sosial yang begitu
cepat menyebar keberbagai lapisan penjuru masyarakat. berbagai jenis dan Teknik propaganda
dapat dengan mudah kita temukan terutama menjelang pemilu 2024 ini.
Kata Kunci : Propaganda, Komunikasi Politik, Media Sosial
Pendahuluan
Munculnya kemajuan teknologi saat ini menciptakan berbagai macam cara komunikasi
yang baru, termasuk dalam komunikasi politik. Dengan munculnya teknologi dan internet serta
media baru yang ada saat ini telah mengubah pola komunikasi politik yang ada sebelumnya.
Media baru juga menjadi kekuatan dan bermanfaat besar dalam dunia politik terutama
Ketika pemilihan umum yang akan berjalan saat ini. Sudah menjadi hal yang bisa jika para
kandidat politik akan memanfaatkan new media seperti Instagram,twitter,facebook,youtube
atau yang kita sebut dengan media sosial. Dengan hadirnya media baru ini dipastikan dapat
menjangkau banyak masyarakat . dengan adanya media baru ini membuat semakin banyak nya
aktivitas politik yang dapat dilakukan untuk menyampakan pesan dan tujuan dari actor politik.
Dalam mencapai pesan dan tujuan maka membutuhkan sesuatu yang dapat
mempengaruhi serta menarik perhatian khalayak. Untuk itu propaganda lah yang membentuk
sebuah komunikasi yang persuasive agar berhasilnya sebuah komunikasi politik. Qualter
mengatakan jika propaganda itu ialah salah satu usaha oleh beberapa kelompok ataupun
individu yang dilakukan dengan sengaja melaui media komunikasi yang bertujuan
membentuk,mengubah sikap,mengawasi kelompok lain dan setiap reaksi yang dimunculkan
dapat sesuai dengan1
Propaganda biasanya dianggap sebagai salah satu kampanye politik yang dengan
sengaja mengajak dan mempengaruhi,membujuk,merayu masyarakat untuk menerima suatu
pandangan atau ideologi, dan yang menjadi sarana hal ini salah satu nya adalah media online
melalui hashtag.

1Moeryanto Ginting Munthe, Propaganda dan ilmu komunikasi, jurnal academia praja Vol. 11 No. 2 ,2010, h.
41
Hastag atau tanda pagar ini pertama kali nya dipopulerkan melalui media sosial twitter
dan ternyata hingga saat ini memiliki peran yang cukup besar untuk membentuk sebuah opini
public dengan cara menjadi sebuah trending topic. Dan melalui hastag inilah banyak terjadi
kasus-kasus propaganda politik yang dapat mempengaruhi masyarakat.
Karena itu hastag adalah suatu hal yang penting yang digunakan untuk mencerna
bagaimana pesan-pesan propaganda politik yang ada Ketika menuju pemilu 2024 ini. maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Propaganda politik Menuju Pemilu
2024” karena latar belakang tersebut
Metodelogi Penelitian
Metode penulisan ini mengambil metode studi pustaka, yaitu metode dalam bentuk pengkajian
konseptual berdasarkan data yang dikumpulkan serta karya tulis ilmiah sebelumnya yang
berkaitan dan relevan dengan permasalahan penelitian. Melalui penelusuran artikel jurnal
melalui google cendikia menjadi alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan
melakukan penelitian ini. Dan kata kunci yang digunakan pada penelusuran buku juga jurnal
yang relevan ini adalah “propaganda”, dan “politik”. Penelitian ini juga menggunakan analisis
anotasi bibliografi (annotated bibliography) yaitu berebntuk tulisan yang menyajikan hasil
penelitian atau rangkuman singkat dari berbagai sumber seperti artikel dan buku yang saling
berkaitan. Ada pun bibliografi diartikan sebagai sebuah daftar sumber dari sebuah topik yang
akan dibahas.
Hasil dan Pembahasan
Pengertian Propaganda
Propaganda merupakan Teknik menyebarkan sebuah pesan yang direncanakan dengan matang
terlebih dahulu yang tujuannya untuk membuat perubahan pada sikap, pandangan, pendapat
dan tingkah laku dari penerimaan komunikan selaras dengan pola yang telah ditetapkan oleh
komunikator. (Sastropoetro, 1991: 34). Propaganda kerap menuai anggapan sebagai sebuah
proses diseminasi informasi dalam rangka memberikan pengaruh terhadap sikap dan tingkah
laku individu atau kelompok masyarakat dengan motif indoktrinisasi. (Cangara , 2011 :271).
G Herbert Blumer (1969) beropini jika cara propaganda menuai anggapan berupa sebuah
kampanye politik yang merupakan ajakan dan bimbingan dilakukan dengan sengaja untuk
memberikan pengaruh dan bujukan bagi setiap individu guna menerima suatu pandangan, atau
nilai (Arifin, 2011 : 133).
Kita dapat mengambil kesimpulan propaganda secara senderhana ialah sebuah proses
penyebaran pesan yang telah direncanakan dengan tujuan mengajak,membinging dan membuat
seseorang terpengaruh dengan sautu misi tertentu
Tujuan Propaganda
Harold Laswell (Servin dan tankard,Jr, 129) menyebutkan ada beberapa Tujuan utama dalam
melakukan propaganda yaitu :
1. Untuk memunculkan rasa benci kepada lawan
2. Untuk menjaga pertemanan dengan sekutu
3. Untuk meliindungi persahabatan bahkan jika ada kesempatan dapat bekerja sama
dengan pihak netral
4. Untuk melenyapkan rasa semangat lawan
Herbert Blumer berpendapat tujuan dalam propaganda ialah menciptakan sebuah keyakinan
dan mendorong sebuah aksi dari keyakinan tersebut. Dan ada beberapa syarat :
a. Dalam rangka menanamkan pandangan atau sikap perlu upaya untuk menarik
perhatian.
b. Untuk menarik perhatian haruslah diberi ‘kerangka yang baik dan mengikat’.
c. Harus ada pengulangan secara terus menerus.
d. Memberikan desakan-desakan yang kukuh.

Teknik-teknik Propaganda
Terdapat 7 teknik propaganda, antara lain:

1. Name Calling: pemberian sebuah label buruk yang bertujuan agar menolak sesuatu
tanpa mengecek Kembali kebenarannya
2. Glittering Generalities: menggunakan kalimat baik dan bagus untuk menggambarkan
sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan tanpa menyelidiki ketepatan
kalimat tersebut.
3. Transef: mengidentifikasi suatu maksud dengan lambang otoritas.
4. Testimonial: mendapat ucapan dari orang yang dijunjung tinggi atau bisa juga dibenci
untuk mempromosikan atau meremehkan suatu maksud tertentu.
5. Plain folks: ajakan yang mengatakan bahwa pembicara berpihak kepada khalayaknya
dalam usaha bersama kolaboratif.
6. Card Stacking: memilih dengan bijak pernyataan yang akurat atau tidak akurat,yang
logis dengan tidak logis,dalam suatu kasus yang ditemui.
7. Bandwagon: sebuah usaha untuk meyakinkan penonton akan popularitas dan kebenaran
sebuah tujuan, sehingga setiap orang akan turun-naik. Prinsip satu kepada banyak yang
menjadi pegangan propaganda semakin menemukan momentumnya seiring dengan
berkembangnya media massa2

Jenis-Jenis Propaganda
Terdapat beberapa jenis propaganda, antara lain:

1. Menurut sumbernya
a. Propaganda tertutup (concealed propaganda): sumber propaganda ini tertutup
sehingga tidak diketahui siapa sumbernya

2Ahmad Zakiyuddin, Teknik-Teknik Propaganda Politik Jalaluddin Rakhmat. Vol. 1 No. 1, Jurnal Academia Praja,
2018. h. 45-46
b. Propaganda terbuka (revealed propaganda): sumber propaganda ini disebutkan
dengan jelas dan secara terbuka
c. Propaganda terbuka (delayed revealed propaganda): sumber propaganda ini pada
awalnya dirahasiakan tetapi lambat laun terbuka dengan jelas.
2. Menurut metodenya
a. Coersive propaganda: Propaganda dengan ancaman kekerasan. Dapat dikatakan
bahwa propaganda ini hampir mirip dengan propaganda by the deed. Hal ini
dikarenakan metode koersif masih menggunakan simbol-simbol komunikasi yang
menimbulkan rasa tegang. Objek propaganda juga berfungsi sebagai instrumen
ketakutan, ancaman, dan teror. Perasaan yang disebabkan oleh beberapa sanksi dari
pesan yang diterima.
3. Persuasive propaganda: Propaganda ini memakai cara penyampaian pesan yang
menggugah minat, sehingga sasaran propaganda senang dan siap melakukan sesuatu.
4. Menurut sistemnya
a. Symbolic interaction propaganda: Propaganda dengan simbol. Jenis propaganda ini
menggunakan simbol-simbol komunikasi dengan tambahan makna yaitu tulisan
atau tambahan, serta gambar dan tanda yang dimaksudkan untuk merangsang jiwa
sasaran propaganda untuk menerima pesan, yang selanjutnya akan bereaksi seperti
yang diharapkan. dari propagandis..
5. Propaganda by the dead: Propaganda yang memakai tindakan nyata untuk meminta
target menerima pesan dan melakukan tindakan yang diinginkan.
6. Menurut sifatnya
a. White propaganda: propaganda putih yang dilakukan secara jujur, benar, dan juga
sportif. Sumber propaganda ini juga jelas.. White propaganda atau yang biasa
disebut dengan overt propaganda (propaganda terbuka) seringkali digunkana untuk
menyebarkan sebuah informasi atau ideologi dengan menyebut sumber dan
dilakukan dengan terang-terangansehingga dapat juga mudahuntuk diketahui
sumbernya.
b. Black propaganda: propaganda ini dilakukan secara licik sebagai senjata taktis
untuk menipu, penuh bohongan, tidak jujur, tidak tahu etika dan cenderung berpikir
sepihak. Propaganda ini menutupi sumber yang sebenarnya dan seringkali
menyalahkan sumber lain untuk melakukan aksinya. propaganda hitam atau yang
sering disebut propaganda tersembunyi (secret propaganda). Dalam situasi kritis,
propaganda hitam yang digambarkan sebagai "pelemparan batu secara
tersembunyi" atau "meminjam tangan orang lain" sering digunakan.
c. Grey propaganda: Propaganda dari kelompok atau sumber yang tidak diketahui.
Umumnya isi pesan menimbulkan keraguan, sehingga masyarakat meragukan apa
yang saat ini sedang dikembangkan untuk memusingkan pikiran masyarakat.
Propaganda dilakukan dengan menghindari identifikasi sumber, itulah sebabnya
sebagian orang percaya bahwa propaganda hit atau propaganda terselubung kurang
stabil. .
d. Rational propaganda: propaganda ini adalah propaganda yang mengungkap dengan
jelas sumbernya dan tujuannya pun dijelaskan secara rasional3
Propaganda politik menuju pemilu 2024
Propaganda dilakukan dalam politik sebagai upaya sadar atau tidak sadar untuk
memanipulasi pendapat, persepsi, dan perilaku kelompok sasaran. Propaganda adalah
gerakan komunikasi politik yang digunakan untuk menyebarkan pesan yang bertujuan
mempengaruhi opini publik dalam pemilihan presiden.
Propaganda yang terjadi di pemilu 2024 ini dengan hastag #2024Gantian bertujuan
untuk mengingatkan kepada mereka yang berkuasa bahwa ada konstitusi yang harus
diikuti, ada semangat demokrasi yang harus diikuti dan ada pemimpin Indonesia yang harus
dipahami dengan mengubah kepemimpinan nasional. #2024Gantian ini terutama ditujukan
untuk mengontrol partai-partai yang berusaha melaksanakan atau melakukan penundaan
pemilu 2024 yang mana sama saja dengan memperpanjang dan memperlama masa jabatan
Presiden Joko Widodo.
Jadi dapat disimpulkan bawah hastag #2024Gantian ini merupakan pesan komunikasi
politik dalam bentuk ajakan kepada seluruh rakyak Indonesia agar sama-sama mengawasi
sistem demokrasi dengan mengingatkan pemerintah bahwa memang sudah waktunya tahun
2024 ini gantian dalam menduduki kekuasaan presiden, tidak perlu adanya penundaan
pemilu atau perpanjangan kekuasaan.
Karena menurut Hendri Satrio selaku pengamat politik Indonesia memiliki banyak
calon pemimpin dan tidak akan kehabisan pemimpin. ajakan pesan propaganda ini juga
menjadi motivasi agar sistem demokrasi Indonesia terbangun dengan adanya pemimpin
yang baru, karena menurut Hendri Satrio hadirnya Pak Jokowi sudah meletakkan dasar

3Mohammad Shoelhi, Propaganda Dlam Komunikasi Internasional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2012) h. 42
standar tinggi sebagai presiden dan sudah saatnya memberikan kesempatan kepada
pemimpin Indonesia yang baru untuk melanjutkan standai tinggi tersebut.
kata #2024Gantian merupakan kata yang tidak buruk, tetapi tetap memiliki arti sindiran
terhadap pemilu 2024 mendatang. selain itu #2024Gantian juga dibuat untuk meminta
dukungan kepada rakyat Indonesia untuk tetap mengawasi pihak yang berwenang dalam
pemilu agar pemilu 2024 ini tidak ditunda sehingga masa jabatan Presiden Joko Widodo
tidak di perpanjang.
PENUTUP
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, dapat disimpulkan bahwa propaganda
adalah pendekatan persuasi politik, bersama dengan retorika dan iklan. Secara sederhana,
propaganda adalah komunikasi kelompok terorganisir yang bertujuan, melalui manipulasi
psikologis, untuk mendorong partisipasi aktif atau pasif dalam kegiatan kelompok orang yang
bersatu dan terkait dengan organisasi tersebut. Media sosial merupakan alat komunikasi yang
sangat efektif. Melalui manipulasi psikologis, propaganda berupaya menyatukan khalayak
yang ada sekitar dengan tujuan organisasi atau propaganda tertentu.
Sosial media mencakup Facebook, Twitter, Instagram menjadi sarana yang efektif bagi
orang orang pelaku politik dalam proses berkomunikasi serta berpolitik. Dengan bantuan media
sosial, aktor politik dapat menjalin komunikasi politik dengan pendukungnya, membentuk
opini dan menggalang dukungan. Untuk itu kita sebagai pengguna media sosial harus lebih
bijak dan lebih berhati-hati lagi Ketika menerima informasi maupun membaca berita agar kita
tidak mudah dipengaruhi oleh oknum-oknum yang melakukan propaganda.

Daftar Pustaka
Zakiyuddin, A. (2018). Teknik-teknik Propaganda Politik Jalaluddin Rakhmat Vol. 1 No.1 .
Jurnal Academia Praja.
Arifin, A. (2011). Komunikasi Politik, Filsafat, Paradigma, Teori, Tujuan,Strategi dan
Komunikasi Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bachtiar, A. Y., Perkasa, D. H., & Sadikun, M. R. (2016). Peran Media Dalam Propaganda.
Jurnal Komunikologi Volume 13 Nomor 2.
Cangara, H. (2009). Komunikasi Politik, Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta: Raja Wali Pers.
Kustiawan, W., Hafiz, A. Q., Rasyidin, K., Amelia, P., & Ketaren, S. J. (2022). Propoganda
dalam Komunikasi Politik Melalui Media Sosial. Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan
Manajemen (JIKEM)Vol. 2 No. 1.
Kusuma, I. R., & Lindawati, N. P. (2019). Propaganda Politik Terhadap Komunikasi Bencana
Melalui Hastag Dalam Perang Social Media. Jurnal Nomosleca .
Munthe, M. G. (2010). Propaganda dan Ilmu Komunikasi. Jurnal academia Praja Vol.11
No.2.
Sastropoetro, S. (1991). Propaganda salah satu bentuk Komunikasi Massa. Bandung: Alumni
Bandung: Citra Aditya bakti.
Shoelhi, M. (2012). Propaganda Dalam Komunikasi Internasional. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.

Anda mungkin juga menyukai