Anda di halaman 1dari 2

Nama: Sarah Iklima Dwi Yuliani

NIM: 1970201373
Fakultas: Ilmu Komunikasi (FISIP) PKUB B SABTU
Mata Kuliah: Komunikasi Persuasif

UTS KOMUNIKASI PERSUASIF

1. Definisi komunikasi persuasive : Onong Uchjana Efendy dalam buku Ilmu Komunikasi dan Praktek
(2000) menyebutkan dalam kajian komunikasi dikenal ada empat teknik yang biasa digunakan di
antaranya inrofmatif, persuasif, koersif, dan hubungan manusiawi.
Lebih lanjut, Efendy mendefinisikan komunikasi persuasif sebagai proses penyampaian pesan untuk
mengubah sikap, pandanga, pendapat, dan tingkah laku pendengarnya.
G.R. Miller dalam buku On Being Persuade: Some Basic Distinction (1980) menyebutkan bahwa
definisi komunikasi persuasif adalah setiap pesan yang dimaksudkan untuk membentuk, memperkuat,
atau mengubah tanggapan orang lain.

Werner J Severin dan James W Tankard dalam Teori Komunikasi Sejarah Metode dan Terapan di
Dalam Media Massa (2011) menyebutkan dua definisi dari komunikasi persuasif, yaitu:
A. Komunikasi persuasif adalah proses komunikasi yang bertujuan memengaruhi orang lain agar
sependapat dengan pembicara.
B. Komunikasi persuasif adalah proses komunikasi yang sifatnya membujuk juga mengajak orang lain
agar sesuai dengan keinginan pembicara tanpa adanya paksaan.
C. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi komunikasi persuasif adalah proses komunikasi yang
menggunakan kata-kata persuasif dengan tujuan memengaruhi pendengarnya sesuai dengan
keinginan pembicara.
D. Komunikasi persuasif memengaruhi dengan cara menguatkan fakta secara kognitif, memperlihatkan
afeksi terhadap suatu obyek, hingga menanamkan keyakinan terhadap sesuatu.

2. Unsur- unsur komunikasi persuasive : Menurut Aristoteles, komunikasi dibangun oleh tiga unsur yang
fundamental, yakni orang yang berbicara, materi pembicaraan yang dihasilkannya, dan orang yang
mendengarkannya. Aspek yang pertama disebut komunikator atau persuader, yang merupakan sumber
komunikasi, aspek yang kedua adalah pesan, dan aspek yang ketiga disebut komunikan atau persuadee,
yang merupakan penerima komunikasi.

3. Bentuk- bentuk komunikasi persuasive :

A. Iklan, Di dalam iklan, komunikasi persuasfi sering kali komunikasi jenis ini dimanfaatkan sebagai
bentuk kegiatan pemasran. Karena, iklan sendiri merupakan bagian dari jenis promosi. Sehingga,
iklan merupakan bagian kecil dari aktivitas promosi yang lebih luas. Iklan inilah yang menggunakan
komunikasi persuasif sebagai bahasa mengajak para calon pelanggan untuk menggunakan
produknya.
B. Dakwah, Dakwah merupakan aktivitas yang bersifat menyerukan seperti layaknya orasi namun
sifatnya mengajak orang-orang untuk berjalan ke jalan yang benar. Sehingga, aktivitas ini
memerlukan bahasa persuasif yang dapat membuat orang yang mendengar pesan tersebut menjadi
ikut pengaruh dalam bahasa dan kata-kata yang disampaikan. Aktivtas inilah yang kerap kali
dilupakan kalau menggunakan persuasif tapi bukan dogmatis.
C. Pamflet, Pamflet merupakan bentuk komunikasi persuasif secara verbal yang berbentuk tulisan.
Bentuk ini sebenarnya masuk ke dalam kategori iklan. Namun, pada umumnya di jaman sekarang
menjadi paradigma dalam bentuk audio visual. Di dalam pamflet pastinya berunsur iklan yang
bersifat mengajak, sehingga pamflet merupakan salah satu bentuk komunikasi persuasif. Baca juga

4. Cara menyusun pesan yang saya gunakan dalam pembuatas Poster :


A. Pertama, saya menentukan subjek (tema) yang hendak dijadikan sebagai poster untuk menarik
perhatian khalayak.
B. Kedua, agar membangkitkan minat khalayak saya merumuskan pesan-pesan apa saja yang hendak
disampaikan pada poster tersebut.
C. Ketiga, menstimulasi tindakan deengan menyusun kalimat yang singkat juga jelas namun padat
makna .
D. Keempat, Menggunakan daya tarik dengan memilih kata-kata juga gambar yang mudah untuk diingat
juga menarik.
E. Kelima,Menguatjan posisi dimata khalayak dengan membangun kreadibikitas , menulis kata-kata dan
menyusun gambar secara menarik dengan memperhatikan perpaduan warna sehingga meninggalkan
kesan menarik pada pembaca dan membuat pesan mudah diingat dapat jug amenjadi daya tarik
emosional dan rasional secara berimbang.

5. Hubungan komunikasi media massa dan komunikasi persuasive :


Masyarakat modern saat ini hampir tidak mungkin tidak terkena paparan media massa untuk melakukan
komunikasi. Media sosial telah banyak merubah dunia, memutarbalikkan banyak pemikiran dan teori
yang dimiliki. Tingkatan atau level komunikasi melebur dalam suatu wadah yang disebut jejaring
sosial/media sosial. Peran media komunikasi yang dipandang cukup efektif dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat akan beragam informasi yang cepat dan akurat saat ini semakin bervariasi. Hampir semua
kegiatan masyarakat tidak dapat lepas dari unsur teknologi. Sebagai masyarakat modern, keterlibatan
teknologi merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri. Eksistensi media cetak maupun teknologi sebagai
bagian dari media komunikasi massa yang mampu memberikan informasi pada khalayak dengan jumlah
yang tak terbatas, sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang tak terpisahkan. Keberhasilan
media komunikasi massa dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi tanpa disadari
menjadikan media komunikasi massa sebagai kiblat yang dapat memiliki pengaruh besar bagi perubahan
sikap, pikiran dan perilaku masyarakat. Hal ini banyak disebabkan oleh adanya unsure persuasive
sebagai salah satu bentuk social influence yang sering terjadi dalam kegiatan komunikasi massa. Melalui
media komunikasi massa, kegiatan persuasi oleh komunikator yang terlibat dalam kegiatan komunikasi
massa tersebut sangat dominan. Dominasi unsur persuasive inilah yang menyebabkan banyak perubahan
dalam kehidupan masyarakat sebagai efek dari kehadiran media komunikasi massa tersebut. Efek dari
teknik persuasive yang terdapat dalam kegiatan komunikasi massa sering terjadi diluar kesadaran
masyarakat sebagai komunikan. Maka diperlukan sikap yang cerdas dalam melakukan kontrol dan
seleksi terhadap setiap pesan yang diterima melalui media komunikasi massa.

Anda mungkin juga menyukai