Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

PERANAN KOMUNIKATOR DALAM KOMUNIKASI DAN


PENGELOLAAN PESAN KOMUNIKASI

DISUSUN OLEH :
FARHAH NURUL ARIFIN : 442023528012

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS HUMANIORA
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR KAMPUS PUTRI
1444/ 2023
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan, idea, wawasan dari


pembawa pesan (komunikator) kepada orang lain (komunikan) dengan
menggunkan media cetak, ataupun media massa, sehingga mendapatkan
respon yang baik terhadap public, seperti yang dikatakan oleh (Davis, 198)
komunikasi adalah pengalihan sebuah informasi dan pemahaman dari
komunikator ke komunikan. Pesan itu sendiri memiliki kaitan erat dengan
komunikasi karna dalam pesan mengandung informasi yang akan dimengerti
dan dipahami oleh orang lain, maka pesan yang ingin disampaikan harus
dikelola terlebih dahulu, dipilih agar tidak membuat public merasa bosan
dengan apa yang kita sampaikan dan memahami keadaan yang ada.

2. Rumusan Masalah
a. Arti komunikator dan komunikan
b. Peran komunikator dalam komunikasi
c. Pengelolaan pesan komunikasi

3. Manfaat
a. Memahami arti komunikator dan komunikan
b. Mengetahui peran komunikator dalam komunikasi
c. Mengetahui pengelolaan pesan komunikasi

B. Pembahasan
1. Peran komunikator dalam komunikasi
Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi, komunikator
memegang peranan yang sangat penting, terutama dalam mengendalikan
jalannya komunikasi. Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam
menyampaikan pesan kepada penerima (komunikan), namun juga memberikan
tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh
penerima (komunikan) dan public yang terkena akan dampak dari proses
komunikasi yang terjadi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Terdapat beberapa peran penting komunikator dalam meningkatkan kualitas
informasi yang beredar dalam public, yaitu memberikan informasi berkualitas
kepada khalayak, mengatasi informasi hoaks yang beredar di public,
memberikan edukasi pada khalayak.

2. Pengelolaan pesan komunikasi

Pengelolaan pesan komunikasi sangatlah penting, dengan menyusun


pesan yang akan disampaikan mambuat pesan menjadi lebih mudah untuk
dipahami oleh public. Terdapat dua model penyusunan pesan, yakni
penyusunan pesan yang besifat informatif dan penyusunan pesan yang bersifat
persuasif.
Pesan informatif berfungsi untuk menerangkan informasi dan
menambah wawasan. Contohnya seperti, manual book, cara cuci tangan,
tumpeng gizi seimbang, dan menuju masyarakat sadarstunting. Pesan
informatif memiliki beberapa prinsip yaitu:
 Mengembangkan presentasi, Sajikan 2 informasi baru dan menjelaskan
dengan contoh serta ilustrasi.
 Pesan yang akan disampaikan harus tepat sasaran.
 Kaitkan info baru dengan yang lama agar mudah dicerna oleh komunikan.
 Sajikan info melalui beberapa indera agar dapat diingat dengan baik.
Contoh, emo demo (emotional demonstration adalah kegiatan aktif
berbasis pada perubahan perilaku pada kelompok masyarakat), langsung di
praktekan didepan komunikan.
Teknik pengelolaan penyusunan pesan informatif bertujuan memperluas
wawasan dan menambah kesadaran khalayak umum.
Dengan menyederhanakan topik yang sulit menjadi lebih mudah dimengerti,
merupakan misi besar dari penyusunan pesan informatif. Adapun terdapat
beberapa parameter dalam penyusunan pesan informative, yaitu :
 Space Order (melihat ruang lingkup atau parameter topik).
 Time Order (berdasarkan kronologis atau susunan waktu).
 Deductive Order (bersifat deduktif).
 Inductive Order (bersifat induktif).
Pesan persuasive, tujuan penting dari pesan persuasif adalah untuk
mengubah persepsi, sikap, dan pendapat khalayak. Salah satu contoh yang
sering kita lihat dan paling dekat dengan kita adalah iklan, Oleh karena itu,
penyusunan pesan yang bersifat persuasif memiliki sebuah proposisi.
Proposisi disini ialah apa yang dikehendaki komunikator terhadap penerima
sebagai hasil pesan yang disampaikannya, artinya setiap pesan yang dibuat
diinginkan adanya perubahan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam
penyusunan pesan yang memakai teknik persuasi, antara lain:
 Fear appeal, metode penyusunan atau penyampaian pesan dengan
menimbulkan rasa ketakutan pada khalayak.
 Emotional appeal, cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan
berusaha menggugah emosional khalayak. Bentuk lain dari emotional
appeal ialah propoganda.
 Reward appeal, cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan
menawarkan janji-janji pada khalayak. Mengenai metode reward appeal,
Heilman dan Garner (1975) dalam risetnya menemukan bahwa khalayak
cenderung menerima pesan atau ide yang penuh janji-janji daripada pesan
yang disertai ancaman.
 Motivational appeal, teknik penyusunan atau penyampaian pesan yang
dibuat bukan karena janji-janji, tetapi disusun untuk menumbuhkan
internal psikologis khalayak sehingga mereka dapat mengikuti pesan-
pesan tersebut.
 Humorious appeal, teknik penyusunan atau penyampaian pesan yang
disertai dengan gaya humor, sehingga dalam penerimaan pesan khalayak
tidak merasa jenuh. Pesan yang disertai humor mudah diterima, enak dan
menyegarkan tetapi diusahakan jangan sampai terjadi humor yang lebih
dominan daripada materi yang ingin disampaikan.

C. Penutup
1. Kesimpulan
Komunikator merupakan perorangan/ kelompok/ organisasi pengirim
berita yang bertugas menyampaikan isi pernyataan kepada komunikan.
Tanggung jawab utama seorang komunikator adalah mengirim pesan yg jelas,
memilih channel yang cocok untuk mengirim pesan, dan meminta kejelasan
bahwa pesan telah diterima dengan baik. Seorang komunikator dituntut untuk
dapat menguasai tema permasalahan yang akan ditampilkan sesuai dengan
tanggung jawab utama seorang komunikator. Jika seorang komunikator tidak
menguasai pokok permasalahan yang dibicarakan, para audiens akan
memunculkan rasa tidak percaya terhadap komunikator sehingga
menimbulkan keraguan terhadap isi pesan yang disampaikan.
Dalam penyampaian pesan dibutuhkan pengelolaan pesan, agar pesan
yang akan disampaikan menjadi lebih mudah untuk dipahami oleh public.
Terdapat dua model penyusunan pesan, yakni penyusunan pesan yang besifat
informatif dan penyusunan pesan yang bersifat persuasif. Pesan informatif
berfungsi untuk menerangkan informasi dan menambah wawasan, seperti,
manual book dan cara cuci tangan. Pesan persuasive, bertujuan penting untuk
mengubah persepsi, sikap, dan pendapat khalayak. Salah satu contoh yang
sering kita lihat dan paling dekat dengan kita adalah iklan

2. Saran
Sebagai seorang komunikator harus menyampaikan pesan kepada
komunikan sesuai dengan tujuanya, seorang komunikator tidak hanya
berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima (komunikan), namun
juga memberikan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang
disampaikan oleh penerima (komunikan) dan public yang terkena akan
dampak dari proses komunikasi yang terjadi, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Seorang komunikator juga harus mampu mengelola pesan
dengan baik, agar mendapatka feed back yang baik pula dari public.
DAFTAR PUSTAKA
 http://eprints.umm.ac.id
 https://id.scribd.com
 https://journal.untar.ac.id

Anda mungkin juga menyukai