Anda di halaman 1dari 37

Jenis-jenis Komunikasi

dalam Opini Publik


Opini Publik - Kelompok 5 2MA02

1. Azura (10821174)
2. Bayu Widodo (10821187)
3. Bisma Aryaputra Wijaya (10821194)
4. Dzulkadr Alkautsar S (10821279)
5. Krisnaya Putra M (10821487)
6. Nabila Camilia Putri (10821651)
7. Rahmaina Husna Madhani (10821780)
Topics
Kampanye
Propaganda
Pemasaran politik
Retorika
Agitasi
HORT
S

Komunikasi

BR I E F
Opini Publik
Opini publik sendiri terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu opini
massa, opini kelompok, dan opini rakyat. Pengertian Opini publik
dalam hal komunikasi adalah hasil dari proses penyampaian pesan
yang secara kolektif atau publik direspon karena adanya perhatian
yang sama terhadap isi pesan yang disampaikan. Umumnya,
pemilihan opini publik didasarkan pada jumlah mayoritas yang
efektif dan bukan pada jumlah mayoritas secara keseluruhan.
Komunikasi Opini Publik

1. Kampanye
Definisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kampanye adalah kegiatan yang
dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan
kedudukan dalam parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan massa
pemilih dalam suatu pemungutan suara.

Kegiatan kampanye dilakukan secara terencana untuk mendidik, meyakinkan,


mempengaruhi serta mengambil simpati individu atau masyarakat menggunakan
berbagai media untuk memenuhi target dalam satuan waktu tertentu.
Menurut para ahli
Kampanye merupakan serangkaian tindakan komunikasi yang terencana
dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak
yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu
Rogers & Storey, 1987

Kampanye adalah kegiatan yang terorganisir secara sistematis untuk


mendorong masyarakat melakukan sesuatu yang diangginkan. Kampanye
dalam artian ini disyartakan untuk melakukan evaluasi dan menggunakan media
untuk tepat sasaran
Rachmadi, 1993
Kampanye adalah aktivitas komunikasi yang dipergunakan untuk memengaruhi
masyarakat agar mengusai dan memiliki wawasan terhadap perilaku yang
menjadi keinginan pemberi informasi. Cangara, 2011
Fungsi
Secara garis besar kampanye memiliki fungsi sebagai suatu penyalur informasi bagi
masyarakat agar lebih tanggap terhadap pesan yang disampaikan dalam
kampanye. Menurut Drs. Antar Venus, MA (2012) suatu kampanye memiliki fungsi
sebagai berikut :

Sebagai sarana yang dapat Mengembangkan usaha dan


merubah pola pikir masyarakat membujuk khalayak untuk
membeli produk yang dipasarkan

Menggugah kesadaran dan pendapat


Membangun sebuah citra
masyarakat terhadap suatu
positif dimasyarakat
permasalahan tertentu
Tuj uan Awareness.
memunculkan kesadaran dari masyarakat
tentang sebuah masalah untuk menarik
perhatian dan memberikan informasi dari
Kampanye selalu memiliki tujuan yang produk atau gagasan yang dikampanyekan.
sangat beragam dan berbeda antara satu
organisasi dengan yang lainnya. Namun
secara umum tujuan kampanye adalah Attitude.
melakukan perubahan dalam ranah sikap
untuk menggugah suatu masalah tertentu
untuk memunculkan simpati, rasa suka dan
dengan cara menyampaikan suatu
kepdulian tentang masalah yang
gagasan atau pesan yang dikampanyekan dikampanyekan.
sehingga masyarakat dapat menyukai,
simpati, peduli, dan mau melakukan apa
yang dikampanyekan. Action.
untuk merubah perilaku masyarakat, dimana
Dalam konsep Ostergaard (2002), tahapan adanya tindakan tertentu dari sasaran
yang harus dilakukan dalam mencapai kampanye, dimana tindakan tersebut dapat
dilakukan sekali itu saja atau berkelanjutan
tujuan suatu kampanye adalah 3A :
yang dapat merubah perilaku secara
permanen dari diri sasaran.
Teknik
Tim kampanye poltik menggunakan teknik-teknik kampanye politik yang
kemudian diwujudkan dalam suatu bentuk kegiatan kampanye politik untuk
mempengaruhi pemilih. Imawan (1997; 60) dalam Amir (2006; 14)
merumuskan beberapa teknik kampanye politik, yaitu:
Pertama, Kampanye dari rumah ke rumah (door to
door campaign), yaitu calon kepala Kampung
mendatangi langsung para pemilih sambil Ketiga, Kampanye massa langsung (direct mass
menanyakan persoalan-persoalan yang dihadapi. campaign), dilakukan dalam bentuk aktivitas yang
Kampanye ini efektif dilakukan pada pemilihan menarik perhatian massa, seperti pawai, pertunjukkan
umum tahun 1955, dengan mendatangi orang- kesenian dan sebagainya. Teknik inilah yang
orang yang pilihannya dianggap masih ragu dan dapat dilarang dalam kampanye Pemilu 1992, karena
dibujuk atau diancam untuk mengubah sikap dan selain tidak efektif juga berpotensi menimbulkan
pilihan politik mereka bentrokan fisik.

Kedua, Diskusi Kelompok (group Keempat, Kampanye massa tidak


discussion), dilakukan dengan membentuk langsung (indirect mass campaign), yang
dilakukan dengan cara berpidato di radio,
kelompok-kelompok diskusi kecil yang
televisi atau memasang iklan di media cetak dan
membicarakan masalah yang dihadapi
elektronik.
masyarakat.
Media
Media massa adalah salah satu saluran utama dalam kegiatan kampanye, namun ada
keterbatasan yang dimiliki oleh institusi media. Terkadang, pesan yang disampaikan melalui
media tidak diterima oleh khalayak dan sumber informasinya justru berasal dari orang lain.
Media massa hanya akan dijadikan sumber informasi bila dianggap berguna dan sesuai oleh
individu. Oleh karena itu, strategi yang efektif dalam mengkampanyekan suatu hal adalah
dengan mengkombinasikan berbagai media massa yang ada dan melibatkan langsung
masyarakat dalam proses kampanye, agar efeknya lebih kuat.

Menurut Drs. Antar Venus (2012) kefektifan dari media kampanye dapat tercapai dengan :

Menggunakan banyak sumber untuk menjangkau khalayaknya

Memasukan kegiatan kampanye kedalam komunitas yang lebih besar.

Tetap bersandar pada prinsip kesegeraan dalam meraih khalayak.


Komunikasi Opini Publik

2. Propaganda
Defi nisi
Secara etimologis, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, propaganda
berarti penerangan (paham, pendapat, dan sebagainya) yang benar atau yang
salah, yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang banyak agar
menganut suatu aliran paham, sikap atau arah tindakan tertentu; biasanya
disertai dengan janji yang muluk-muluk.

Berasal dari kata "propagare" artinya menyemai tanaman. Salah satu kegiatan
komunikasi yang sudah lama dikenal penggunaannya dalam bidang politik. Jadi,
propaganda merupakan metode komunikasi yang dilakukan secara sengaja
mengajak dan membimbing untuk mempengaruhi atau membujuk orang guna
menerima suatu pandangan, sentimen atau nilai.
Menurut para ahli
Propaganda adalah suatu bentuk usaha yang akan dilakukan secara sadar dan sengaja
untuk menetapkan suatu sikap dan mengubah pendapat yang berkaitan dengan doktrin
atau program dari pihak lain. Ini adalah tindakan dari berbagai lembaga komunikasi untuk
menyebarkan fakta dalam semangat kejujuran dan objektivitas.
Ralph D. Casey
Bernays menyebut bahwa pengertian propaganda sebagai usaha yang bersifat
konsisten dan secara terus-menerus agar bisa membentuk dan menciptakan berbagai
peristiwa yang bertujuan mempengaruhi suatu hubungan publik dengan kelompok
atau penguasa.
Bernays
Menurut Onong Uchjana Effendy, propaganda adalah suatu bentuk komunikasi secara
terencana, sistematis, dan berulang agar mempengaruhi seseorang, khalayak, atau bangsa
agar mereka melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran sendiri, tanpa paksaan atau
dipaksa. Onong Uchjana Effendy
Menurut para ahli
Propaganda adalah sebuah seni permainan kata dalam berkomunikasi yang rumusan
pesannya akan dirangkai tanpa adanya pertimbangan benar ataupun salah. Kemudian
pesan tersebut akan disebarkan secara sistematis dengan menggunakan metode dan
teknik tertentu serta rencana yang matang melalui berbagai macam alat komunikasi
untuk mempengaruhi pendapat, perilaku, dan juga sikap masyarakat atau massa.
Irwanto

Propaganda merupakan kontrol opini yang dilakukan dengan menggunakan simbol-


simbol yang memiliki arti atau menyampaikan pendapat yang akurat dan konkret,
melalui sebuah cerita, rumor laporan gambar dan juga bentuk lain yang dapat
digunakan dalam komunikasi sosial.
Harold D. Lasswell
Tujuan & Fungsi
1. Mempengaruhi Pendapat Masyarakat 2. Memanupulasi Emosi
Propaganda tak hanya bertujuan untuk Propaganda bisa dilakukan dengan
bisa mengkomunikasikan berbagai menggunakan beberapa teknik dengan
macam fakta kepada publik, tapi juga cara memanipulasi emosi. Bahkan juga
berbagai fakta yang akan mempengaruhi kerap dilakukan dengan berbagai macam
opini publik atau pendapat masyarakat cara yang membahayakan. Melalui
terhadap suatu isu. Perubahan dari beberapa teknik propaganda ini, para
pendapat masyarakat ini bisa berupa propagandis bisa memanipulasi kata dari
positif ataupun negatif. suatau, simbol, dan juga pesan non verbal,
agar bisa membangkitkan emosi para
penonton.
Syarat-syarat
Secara teoretis, pesan propaganda harus diulang-ulang. Teknik pengulangan
sangat penting dan merupakan dasar dalam kegiatan propaganda. Dari definisi
tersebut dapat dikemukakan beberapa komponen propaganda yang perlu
diperhatikan sebagai berikut:

1. Ada pihak yang menyebarkan pesan;


2. Dilakukan secara terus-menerus (kontinyu);
3. Terdapat proses penyampaian, ide/gagasan, kepercayaan atau
doktrin;
4. Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap dan perilaku
individu atau kelompok;
5. Suatu cara sistematis prosedural dan perencanaan matang;
6. Suatu program yang mempunyai tujuan konkret.
Jen is
White Propaganda
yaitu propaganda putih yang dilakukan secara jujur, benar, sportif. Isi yang
disampaikan serta sumbernya jelas. Propaganda ini sering juga disebut
overt propaganda atau propaganda terbuka, sering digunakan untuk
menyebarkan informasi atau ideologi dengan menyebut sumber dan
dilakukan secara terang-terangan hingga dapat dan mudah diketahui
sumbernya.

Black Propaganda
yaitu propaganda hitam yang dilancarkan secara licik sebagai senjata taktis
untuk menipu, penuh kepalsuan, tidak jujur,tidak mengenal etika dan cenderung
berfikir sepihak. Propaganda ini tidak menunjukkan sumber yang sebenarnya,
bahkan kerap juga menuduh sumber lain yang melakukan kegiatan tersebut.
Propaganda ini disebut dengan covert propaganda atau propaganda
terselubung. Propaganda ini bagaikan istilah ―lempar batu sembunyi tanga,
kerap digunakan saat suasana genting atau pada waktu perang untuk
menjatuhkan moral lawan.
Grey Propaganda
yaitu propaganda Abu-abu yang dilakukan oleh kelompok atau sumber
yang tidak jelas. Biasanya isi pesannya menimbulkan keraguan, untuk
mengacaukan pikiran orang, adu domba intrik, massa menjadi ragu atas
suatu persoalan yang tengah berkembang. Propaganda dilancarkan
dengan menghindari identifikasi sumbernya. Oleh karena itu, ada yang
menganggapnya propaganda hitam atau propaganda terselubung yang
kurang mantap.

Rational Propaganda
atau propaganda rasional adalah propaganda yang mengungkap
dengan jelas sumbernya dan tujuannya pun dijelaskan secara
rasional. Propaganda jenis ini lebih kepada perpaduan serta membuat
nama yang terbaik, menawarkan sebuah hubungan persahabatan dan
juga meningkatkan moral dari suatu perkara.
4. Glittering generalities

Teknik Teknik ini mengasosiasikan sesuatu dengan kata bijak,


tanpa memeriksa kebenarannya. Bertujuan membuat
kesan baik dan mengikat perasaan khalayak.
1. Name calling
Teknik ini akan memberikan cap buruk pada suatu
individu, kelompok, bangsa, ras, serta kebijakan-
5. Plain folks
kebijakan, para praktisi, kepercayaan, serta cita-cita Dilakukan dengan mendekatkan diri pada nilai dan gaya
tertentu. Tujuan dari teknik ini adalah agar pembaca atau hidup suatu kelompok masyarakat. Tujuannya agar khalayak
pendengar akan dapat menolak atau mengutuk objek yakin bahwa propagandis merupakan bagian dari mereka.
dari propaganda tersebut. Contohnya: Kunjungan atau blusukan oleh calon gubernur di
kawasan permukiman warga

2. Transfer
Teknik propaganda yang menggunakan pengaruh dari 6. Bandwagon
seseorang tokoh yang paling berwibawa di lingkungan Digunakan dengan meyakinkan khalayak bahwa semua
tertentu. Teknik ini biasanya memanfaatkan wibawa,
anggota dalam kelompoknya menerima dan
kesepakatan, dan kehormatan sebagai sarana untuk
melakukan program yang diadakan propagandis.
memperkuat penerimaan masyarakat dalam propaganda.
Contohnya: Pelaksanaan vaksinasi sebagai upaya
pencegahan Covid-19.

3. Testimonial
Teknik ini akan memberikan suatu kesaksian mengenai 7. Falsifying information
adanya kebaikan atau keburukan dari sesuatu. Dengan Merupakan pemusnahan atau penciptaan informasi
adanya kesaksian yang dimaksudkan tujuannya untuk dari arsip publik. Tujuannya membuat suatu rekaman
mempengaruhi massa agar mengikutinya. atau catatan palsu mengenai sebuah peristiwa.
Media
Poster dan Pamflet : mudah dibuat dan Radio : memiliki jangkauan yang luas dan biaya
didistribusikan ke khalayak. Poster dan pamflet produksi yang relatif rendah. Program diskusi, iklan,
biasanya menampilkan pesan yang singkat, tajam, dan siaran berita menjadi contoh penggunaan radio
dan mudah diingat. dalam propaganda.

Media Sosial : Media sosial seperti Facebook, Spanduk dan Baliho : memiliki ukuran yang besar
Twitter, Instagram, dan YouTube juga menjadi media dan menarik perhatian. Spanduk dan baliho biasanya
yang populer untuk propaganda karena media sosial digunakan dalam kampanye politik atau sosial.
memungkinkan penyebaran pesan yang cepat,
mudah, dan murah kepada khalayak yang luas.
Film : Film dapat menyampaikan pesan melalui
Televisi : memungkinkan pesan disampaikan cerita dan adegan yang menarik dan
dengan audio-visual yang menarik dan efektif. menghibur. Propaganda dalam film biasanya
Iklan, siaran berita, dan program talk show terdapat dalam bentuk ideologi, paham politik,
menjadi contoh penggunaan televisi dalam atau perjuangan sosial.
propaganda.
Komunikasi Opini Publik

3. Pemasaran politik
Pemasaran politik adalah variasi dari kebijakan komunikasi
pemasaran untuk mempromosikan seorang atau proyek
politik dengan menggunakan model teknik pemasaran
komersial sebagai mewakili seperangkat metode yang dapat
digunakan oleh organisasi-organisasi politik untuk
pencapaian tujuan dalam hal program politik atau dalam
memengaruhi perilaku para pemilih dengan melakukan
propaganda.

Marketing politik adalah penerapan konsep dan metode


marketing ke dalam dunia politik

Definisi Haroen (2014)

Pemasaran politik adalah konsep permanen yang harus


dilakukan oleh sebuah partai politik, politikus, atau
kontestan dalam membangun kepercayaan citra publik.
Butler dan Collins (2001)
Tujuan
Membuat orang awam sadar akan kinerja dan nilai seorang
kandidat melalui berbagai saluran media.
Memanfaatkan kekuatan media massa untuk mempengaruhi
hasil pemilu.
Membantu parpol untuk lebih baik dalam mengenal
masyarakat yang diwakili atau menjadi target dan kemudian
mengembangkan isu politik yang sesuai dengan aspirasi
mereka.
Pro ses
Menurut Firmanzah (2012), dalam proses Political Marketing,
digunakan penerapan 4P bauran marketing, yaitu:

3. Harga (Price)
1. Produk (product) mencakup banyak hal, mulai ekonomi, psikologis, sampai
berarti partai, kandidat dan gagasan-gagasan partai citra nasional. Harga ekonomi mencakup semua biaya
yang akan disampaikan konstituen. produk ini berisi yang dikeluarkan partai selama periode kampanye. Harga
konsep, identitas ideologi. Baik dimasa lalu maupun psikologis mengacu pada harga persepsi psikologis.
sekarang yang berkontribusi dalam pembentukan Sedangkan harga citra nasional berkaitan dengan apakah
sebuah produk politik pemilih merasa kandidat tersebut dapat memberikan citra
positif dan dapat menjadi kebanggaan negara.

2. Promosi (promotion) 4. Penempatan (place)


adalah upaya periklanan, kehumasan dan promosi berkaitan erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah
untuk sebuah partai yang di mix sedemikian rupa partai dan kemampuannya dalam berkomunikasi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, dengan para pemilih. Ini berati sebuah partai harus
pemilihan media perlu dipertimbangkan. dapat memetakan struktur serta karakteristik
masyarakat baik itu geografis maupun demografis.
Peran
Tim Sukses
Hubungan antara tim sukses (timses) dengan kandidat yang dicalonkan dalam pemilihan
umum atau pemilihan kepala daerah adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Timses
akan melakukan berbagai cara untuk memenangkan kandidat yang mereka dukung dari
balik layar.

Tim sukses harus dapat melihat hal-hal penting yang ada dalam masyarakat. Sehingga
pencermatan ini akan memudahkan tim sukses dalam membangun dan menepatkan
image politik. Karena harapan masyarakat terhadap kandidat merupakan pijakan awal
dalam membangun image politik seperti apa yang hendak dibangun. Tentunya hal ini
perlu dikombinasikan dengan ideologi yang dianut oleh kandidat. Yang jelas, pesan
yang disampaikan dan perlu terus mencari jalan keluarnya adalah kondisi sosial yang
menyangkut keresahan, kekecewaan, harapan, impian dan permasalahan-permasalahan
sosial.

Kandidat yang dicalonkan wajib menetapkan tujuan utama tim, kemudian memotivasi
tim untuk membangun mind set bahwa tujuan utama dari tim adalah membuat sukses
setiap program.
Komunikasi Opini Publik

4. Retorika
Definisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),


retorika adalah keterampilan berbahasa secara
efektif. Selain itu, retorika juga dipahami sebagai studi
pemakaian bahasa secara efektif dalam karang-
mengarang. Retorika adalah sebuah teknik
pembujuk-rayuan menggunakan persuasi untuk
menghasilkan bujukan baik terhadap karakter
pembicara, emosional, atau argumen.
Menurut para ahli
Retorika merupakan seni dalam berbicara. Dimana khalayak – pendengar
yang menentukan akhir dan tujuan dari suatu pidato.

Aristoteles

Retorika memegang peranan penting bagi persiapan untuk menjadi


pemimpin. Retorika penting sebagai model pendidikan, sarana mencapai
kedudukan dalam pemerintahan, dan mempengaruhi rakyat. Retorika
memberi kemampuan penggunaan bahasa yang sempurna.

Plato
Fungsi Tujuan
Fungsi retorika adalah untuk Meyakinkan para pendengar akan
suatu kebenaran dari satu topik yang
mempersiapkan sarana yang baik
dibicarakan.
dalam menyediakan pengetahuan
Membina rasa saling pengertian yang
dan bimbingan bagi pembicara,
mengembangkan kerja sama untuk
sehingga mereka lebih mudah
menumbuhkan kedamaian dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.
setiap kehidupan bermasyarakat
melalui kegiatan bertutur.
Jenis- jenis
Pembinaan teknik bicara
di mana perhatian lebih difokuskan
pada teknik bernapas, teknik
mengucap, bina suara, serta teknik
bercerita.

Monologika
adalah ilmu berbicara secara
monolog, di mana hanya satu orang
yang berbicara. Contoh monologika Dialogika
antara lain pidato, kata sambutan, adalah ilmu atau seni berbicara
ceramah, dan deklamasi. secara dialogis, di mana terdapat dua
orang atau lebih dalam proses
pembicaraan. Contoh dialogika antara
lain diskusi, perundingan, tanya
jawab, percakapan, dan debat.
Media
Media yang digunakan untuk retorika dapat bervariasi tergantung pada konteks dan
audiens yang dituju, namun beberapa media yang umum digunakan dalam retorika
adalah sebagai berikut:

Visual : Media visual,


Tulisan : Media tulisan,
seperti gambar, video, atau
seperti surat, artikel, atau
infografis, dapat digunakan
esai, dapat digunakan
untuk menampilkan data
untuk menyampaikan Sosial media : Media dan informasi dalam bentuk
pesan dengan jelas dan sosial, seperti Twitter, yang mudah dipahami oleh
terperinci. Facebook, atau Instagram, audiens.
dapat digunakan untuk
Lisan : Media lisan, seperti membagikan pesan dengan Musik : Media musik,
pidato, presentasi, atau cepat dan efektif kepada seperti lagu atau melodi,
debat, dapat digunakan audiens yang lebih luas. dapat digunakan untuk
untuk mempengaruhi membangkitkan emosi dan
audiens dengan suara, menggerakkan audiens
intonasi, dan bahasa untuk bertindak atau
tubuh. merespons.
Komunikasi Opini Publik

5. Agitasi
Agitasi adalah sebuah upaya untuk menggerakkan
massa dengan lisan atau tulisan, dengan cara
merangsang dan membangkitkan emosi khalayak.
Kegiatan agitasi dimulai dengan membuat kontradiksi
dalam masyarakat dan menggerakkan khalayak untuk
menentang kenyataan hidup yang dialami selama ini
(penuh ketidakpastian dan penuh penderitaan).

Dalam makna denotatifnya, agitasi berarti hasutan

Definisi
kepada orang banyak untuk mengadakan huru-hura,
pemberontakan dan lain sebagainya. Kegiatan ini
biasannya di lakukan oleh tokoh/aktivis partai politik,
ormas dan lain sebagainya dalam sesi pidato,
demonstrasi, maupun tulisan.
Tujuan
Meyakinkan
Membakar semangat
Menggerakan seseorang

Fungsi
Untuk membangkitkan rakyat kepada suatu gerakan
politik, baik lisan maupun tulisan dengan
merangsang dan membangkitkan emosi khalayak.
Dimulai dengan cara membuat kontradiksi dalam
masyarakat dan menggerakkan khalayak untuk
menentang kenyataan hidup yang dialami.
Jenis
1. Agitasi Politik : digunakan untuk mempengaruhi opini publik dalam politik atau
kebijakan publik. Contohnya termasuk kampanye politik, aksi massa, atau petisi
publik.
2. Agitasi Sosial : bertujuan untuk menggerakkan massa dalam isu-isu sosial,
seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender, atau hak-hak pekerja.
Contohnya termasuk demonstrasi, pemogokan, atau gerakan sosial.
3. Agitasi Agama : digunakan untuk mempengaruhi orang dalam hal-hal yang
berkaitan dengan agama, seperti keyakinan, kepercayaan, atau perilaku.
Contohnya termasuk khotbah, ceramah agama, atau misi keagamaan.
4. Agitasi Ekonomi : bertujuan untuk mempengaruhi orang dalam hal-hal yang
berkaitan dengan ekonomi, seperti pembelian produk atau pengambilan
keputusan finansial. Contohnya termasuk iklan, promosi, atau kampanye
pemasaran.
5. Agitasi Budaya : digunakan untuk mempengaruhi orang dalam hal-hal yang
berkaitan dengan budaya, seperti seni, musik, atau mode. Contohnya termasuk
konser, pameran seni, atau fashion show.
Media

Media Massa, sebagai perluasan panca indra manusia (sense extention


theory) dan sebagai media pesan dalam hal pesan politik untuk mendapatkan
pengaruh, kekuasaan otoritas, membentuk dan mengubah opini publik atau
dukungan serta citra politik, untuk khalayak yang lebih luas atau yang tidak
bisa terjangkau oleh bentuk komunikasi yang lain. Seperti TV (Iklan, siaran
berita, dan program talk show), Radio (Program diskusi, iklan, dan siaran
berita), Internet (website berita, portal video, media sosial, blog, atau
podcast.), dan Acara langsung (konser, pentas seni, pertunjukan teater atau
demonstrasi)
Thank you for your
attention!
any question?

Anda mungkin juga menyukai