Anda di halaman 1dari 44

2.

1 Pengertian Propaganda

Propaganda (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti


mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan yang bertujuan
untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok
orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi
memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang
mendengar atau melihatnya.

Propaganda kadang menyampaikan pesan yang benar, namun seringkali


menyesatkan dimana umumnya isi propaganda hanya menyampaikan fakta-
fakta pilihan yang dapat menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih
menghasilkan reaksi emosional daripada reaksi rasional. Tujuannya adalah
untuk mengubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok sasaran untuk
kepentingan tertentu.

Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk


persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung
perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.

Sebagai komunikasi satu ke banyak orang (one-to-many), propaganda


memisahkan komunikator dari komunikannya. Namun menurut Ellul,
komunikator dalam propaganda sebenarnya merupakan wakil dari organisasi
yang berusaha melakukan pengontrolan terhadap masyarakat komunikannya.
Sehingga dapat disimpulkan, komunikator dalam propaganda adalah seorang
yang ahli dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial. Dengan berbagai
macam teknis, setiap penguasa negara atau yang bercita-cita menjadi penguasa
negara harus mempergunakan propaganda sebagai suatu mekanisme alat
kontrol sosial.[1]

2.2 Tujuan Propaganda

Untuk menang atau mendapat dukungan.

Untuk membentuk atau mengubah cara bersikap dan persepsi terhadap gagasan
atau peristiwa.

Untuk memperlemah atau mengurangi pemerintah asing yang tidak bersahabat


atau kebijakan program mereka.

Sebagai counter-act propaganda yang tidak bersahabat dari kelompok negara


lain.
2.3 Menurut Sifat:

1. Tertutup/terselubung.
2. Terbuka.
3. Pada awal tertutup akan tetapi lambat laun mulai terbuka

Menurut jenis :

1. propaganda agitasi bertujuan agar komunikan bersedia memberikan


pengorbanan yang besar bagi tujuan yang langsung, mengorbankan jiwa
mereka dalam usaha mewujudkan cita-cita.[rujukan?]
2. propaganda vertikal dengan melalui media massa.
3. propaganda horisontal dengan melalui komunikasi interpersonal dan
komunikasi organisasi dibanding komunikasi massa.
4. propaganda integrasi dengan penanaman doktrin.

Sistem

1. Penggunaan simbol-simbol agar komunikan tidak tersadar dengan arah dan


tujuan dari keinginan komunikator
2. Penggunakan fakta sebagai alat pemaksa agar komunikan menerima pesan
dan melakukan tindakan seperti apa yang diharapkan oleh komunikator

Metode

1. Metode Koersif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa


ketakutan bagi komunikan agar secara tidak sadar bertindak sesuai
keinginan komunikator
2. Metode Persuasif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa
kemauan secara sukarela bagi komunikan agar secara tidak sadar dengan
seketika dapat bertindak sesuai dengan keinginan komunikator
3. Metode pervasif, sebuah komunikasi dengan cara menyebarluaskan pesan
serta dilakukan secara terus menerus/berulang-ulang kepada komunikan
sehingga melakukan imitasi atau menjadi bagian dari yang diinginkan oleh
komunikator

2.4 Komponen propaganda

Pihak yang menyebarkan pesan, berupa komunikator, atau orang yang


dilembagakan/lembaga yang menyampaikan pesan dengan isi dan tujuan tertentu.

Komunikan atau target penerima pesan yang diharapkan menerima pesan dan
kemudian melakukan sesuatu sesuai pola yang ditentukan oleh komunikator.

Pesan tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa agar mencapai tujuannya
dengan efektif.
Sarana atau medium yang tepat dan sesuai atau serasi dengan situasi dari
komunikan.

Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan isi dan tujuan yang
hendak dicapai.

Dilakukan secara terus menerus.

Terdapat proses penyampaian gagasan, ide/kepercayaan, atau doktrin.

Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap, dan perilaku individu/kelompok,


dengan teknik-teknik memengaruhi.

Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang


bersangkutan.

Menggunakan cara sistematis prosedural dan perencanaan.

Dirancang sebagai sebuah program dengan tujuan yang kongkrit untuk


memengaruhi dan mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan
keinginan atau pola yang ditentukan oleh komunikator.

Sifat Propaganda

Dilakukan oleh Individu, kelompok, dan negara

Dilakukan secara langsung, melalui media cetak dan elektronik

Mengubah perasaan, pemikiran dan tindakan masyarakat lain.

Pada sebagian masyarakat transisional para pemimpin politik memandang


pembangunan media massa modern sebagai sesuatu kekuatan untuk menegakkan
persatuan nasional, sekalugus sebagai daya untuk mengerakkan modernisasi.
Dengan menanggulangi masalah- masalah yang dihadapi dalam hal bahasa,
perbedaan tingkat pengetahuan, kepercayaan, dan kebiasaan, maka perluasan
komunikasi berfungsi sebagai jembatan bagi sistem-siste yang tadinya dicirikan
oleh arus komunikasi yang amat heterogen.
Masalah membangun identitas nasional memang merupakan suatu persoalan yang
kompleks. Disamping kekuatan positif media massa nasional, pengembangan suatu
kultur politik yang stabil dan homogen akan tergantung dalam banyak hal kepada
arah yang dikembangkan oleh struktur komunikasi yang ikut serta dari kalangan
partai, kelompok kepentingan, dan para pemimpin opini, yang berhubungan dengan
warga masyarakat secara lebih langsung.
Sebagian informasi, khususnya yang disampaikan oleh media massa akan melintasi
garis- garis batas geografis dan kelas sosial. Namun dua karakteristik
perubahanattitude akan membatasi dampak media tersebut. Yang pertama adalah
interpretasi informasi melalui media massa tentunya akan dilakukan oleh para
pemimpin opini. Pemimpin opini itu sendiri akan amat dipengaruhi oleh hubungan
antar personanya (jaringan sosialnya), yang menurut penelitian selama ini
menunjukkan hasil yang konsisten, bahwa pengaruhnya lebih kuat dalam hal
persuasi ketimbang media massa.
Yang kedua, sekalipun secara persis masih diperdebatkan, tapi dalam banyak hal
media massa diakui sebagai saluran yang berkemampuan untuk menyampaikan
lebih dari sekedar informasi politik. Artinya, media massa dapat dibuktikan
mempunyai efek politik dalam suatu kelangsungan sistem politik suatu masyarakat.
Kekuatan media, dalam kaitan ini, menurut Gurevitch dan Blumler (dalam
Nasution, 1990) bersumber dalam tiga hal, yaitu struktural, psikologis, dan bersifat
normatif. Akar struktural kekuatan media massa bersumber pada kemampuannya
yang unik untuk menyediakan khalayak bagi para politisi yang ukuran dan
komposisinya tidak akan diperoleh para politisi dimaksud melalui alat yang lain.
Sedangkan akar psikologis dari kekuatan media bersumber pada hubungan
kepercayaan dan keyakinan yang berhasil diperoleh (meskipun dengan tingkat yang
berbeda-beda) oleh organisasi media dari anggota khalayaknya masing-masing.
Ikatan saling percaya ini tumbuh berdasarkan pada pemenuhan harapan khalayak
selama ini dan validasi dari hubungan percaya mempercayai di masa lampau antara
media yang bersangkutan dengan khalayaknya. Kombinasi antara akar struktural
dan akar psikologis tadi memungkinkan media mendudukan diri di tengah-tengah
–antara politisi dan khalayak- dan sekaligus mencampuri proses politik yang
berlangsung. Campur tangan tersebut mungkin saja tidak disukai oleh banyak pihak
termasuk kalangan politik dimaksud. Di sini kemudian, tampillah sifat normatif
media yang bersumber pada prinsip-prinsip demokrasi mengenai kebebasan
menyatakan pendapat, kebutuhan akan perlingdungan terhadap warga negara dari
penyalahgunaan kekuatan politik, yang memberi legitimasi kepada peran
independensi media dari kendali politik (baca handsout komunikasi massa: teori-
teori normatif komunikasi massa).
Media massa dianggap memiliki peranan yang unik dalam pembangunan politik,
karena memiliki suatu instrumen teknologi yang independen, yang produknya dapat
menjangkau ke tengah-tengah masyarakat dalam jumlah yang besar (Gerbner dalam
McQail, 1987). Di samping itu, media massa menganggap diri sebagai perantara
yang independen antara pemerintah dengan publik.

Pemanfaatan Saluran-Saluran Komunikasi Politik


Berfungsinya saluran-saluran komunikasi politik dalam suatu sistem politik
tergantung pula bagaimana pemanfaatan saluran-saluran tersebut oleh masyarakat,
dan apakah masyarakat dapat akses sepenuhnya ke saluran-saluran tersebut.
Galnoor (dalam Nasution, 1990) menekankan masalah pemanfaatan saluran ini
karena menurut pendapatnya mobilitas politik dan masalah akses ke jaringan
komunikasi merupakan prasyarat bagi tumbuhnya partisipasi politik. Ia
mengartikan partisipasi politik sebagai aktivitas pribadi warga negara yang
bertujuan untuk mempengaruhi pengemudian yang aktual darti sistem politik yang
bersangkutan.
Suatu partisipasi politik dalam kaitannya dengan komunikasi politik, menurut
Galnoor (dalam Nasution, 1990), mencakup hal-hal berikut:
1. Kemampuan memprakarsai suatu pesan informasi oleh para individu yang
menginginkan sesuatu dari sistem politik, atau memberikan respon terhadap sesuatu
yang akan atau telah dilaksanakan. Dengan perkataan lain, suatu usaha untuk
menggunakan jaringan komunikasi dan saluran-salurannya untuk tujuan yang
disebut di atas.
2. Pemanfaatan secara otonom jaringan komunikasi politik yang ada, dalam
pengertian bukan sekedar hasil mobilisasi dari atas.
3. Upaya informasional yang bukan sekedar suatu praktek berkomunikasi, tetapi
benar- benar sebagai suatu upaya untuk memperoleh dampak –yakni
menyampaikan pesan- pesan kekuasaan untuk mempengaruhi kemudi sistem
politik yang bersangkutan.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa pemanfaatan saluran komunikasi politik tersebut
berhubungan dengan dua tahap perkembangan politik yang demokratis, yaitu:
a. Partisipasi responsif, dimana anggota masyarakat memberikan suara,
menyampaikan keluhan, kepada para pejabat, dan barangkali mengidentifikasikan
diri merka melalui tanda-tanda identitas tertentu. Nemun dalam tahap ini, konsepsi
masyarakat mengenai politik masih dalam pola subject participant atau pelaku
peserta, dan peranan mereka sebagai komunikator politik yang otonom masih relatif
terbatas.
b. Partisipasi dengan keterikatan atau commited participation dimana masyarakat
berkampanye dan mengorganisir diri sendiri karena mereka akan berhasil
mengubah keadaan. Komitmen mereka berkaitan dengan tingkat keampuhan yang
tinggi (dari upaya bersama tersebut) dan dibuktikan dengan investasi sumber-
sumber politik pribadi milik mereka seperti: waktu, dana, kontak-kontak, dan
reputasi. Para partisipan dalam tahap ini benar-benar terlibat dalam politik baik
secara pribadi maupun psikologis.

Media, Propaganda dan Masyarakat


Di era propaganda, hal yang paling mungkin dilakukan adalah mengidentifikasikan
propaganda itu sendiri. Propaganda dapat digunakan untuk hal baik maupun buruk,
seperti hanya bentuk dari komunikasi. Namun, pengaruhnya yang mudah
menyebar dalam masyarakat kontemporer adalah refleksi, bukan hanya karena
keberagaman media, namun juga pluralitas mediatornya yang membuat kita
berpikir, dan berbuat sesuatu untuk yang merujuk pada keinginan mereka.
Keinginan itu mungkin saja sesuai dengan keinginan kita. Jika memang demikian,
maka, kita tidak melabelnya sebagai propaganda. Hal itu menjadi sistem nilai dan
kebenaran bersama.
Sebenarnya, propaganda berbicara tentang pihak. Seperti yang tadi dijelaskan,
sesuatu akan dicap sebagai propaganda apabila tidak berada di pihak kita. Lipmann1
menganalisis bahwa, media memiliki peran sebagai mesin propaganda pemerintah.
Pada masa pemerintahan otoriter, mungkin hal ini memang terjadi, namun, ketika
media sudah berada pada era demokrasi, maka, model analitis yang lebih relevan
adalah model propaganda yang dibentuk oleh Herman dan Chomsky, disebut
“Manufacturing Consent”.
Para sarjana kekirian itu memperkenalkan model propaganda yang menganalisis
bias sistemik dalam media di Amerika dengan faktor-faktor yang menetukannya.

1
Lih. Phillip M. Taylor, Op. Cit, hlm. 323
Faktor-faktor tersebut adalah: (1) peningkatan konsentrasi kepemilikan media oleh
grup tertentu yang lebih tertarik pada keuntungan ketimbang penyampaian
informasi pada publik. (2) peningkatan ketergantungan media pada revenue iklan.
(3) ketergantungan media pada narasumber, Karena posisi narasumber yang
penting, narasumber bisa mengontrol isi berita. (4) Flak, atau, respon negatif
terhadap media. (5) anti-komunisme. Faktor-faktor berikut inilah yang menurut
mereka memarjinalisasi suara-suara alternatif dan membuat kepentingan-
kepentingan tertentu melakukan akses sesuai keinginan mereka pada media massa.
Hal ini seperti yang kita ketahui dalam praktek bermedia di Indonesia. Model
propaganda Herman dan Chomsky itu memang terjadi sehingga menyebabkan
publik mendapat informasi terbatas, dikarenakan, peliputan di media yang terfilter
oleh lima faktor tadi. Misalnya, ketika kasus kisruh yang terjadi di TPI. Hampir
mustahil, RCTI atau majalah Trust untuk memberikan berita yang obyektif ketika
ribut-ribut mengenai sengketa saham TPI antara Siti Herdiyanti Rukmana (Tutut)
dan Hary Tanusoedibjo.2 Karena memang, menyangkut sang pemilik media, Hary
Tanusoedibjo. Terkonsentrasinya kepemilikan media di Indonesia, tidak diragukan
lagi, menyebabkan para pemilik dapat mengontrol konten media tersebut dan tidak
beragamnya konten media.
Kemudian, ketika menilik Propaganda birokratis, yang sangat terkenal, tidak
dipungkiri, berasal dari Nazi Jerman. Propaganda di negara tersebut diproduksi
oleh kementrian penerangan publik dan propaganda, Joseph Goebbels.
Kecanggihan Goebbels adalah, setelah dia diangakat menjadi menteri, seluruh
jurnalis, penulis, dan seniman harus mendaftarkan dirinya dan berada dibawah
naungan kementrian tersebut, yang juga menguasai pers, seni, musik, bioskop,
film, kesusasteraan, dan radio.
Nazi percaya bahwa propaganda merupakan alat penting untuk mencapai tujuan
mereka. Pemanfaatan media dalam menyebar propaganda tersebut, dinilai sangat
signifikan. Oleh karena itulah, Goebbels dan Hitler sering bertemu untuk
mendiskusikan berita yang akan terbit. Nazi juga menerbitkan buku dan membuat
film untuk menyebarkan ideologi mereka.
Media massa merupakan instrumen efektif dalam penyebaran propaganda, terutama
jika dilihat dari model yang diusung oleh Herman dan Chomsky tadi. Ternyata,
tidak hanya media massa, media seperti internet pun tidak lepas dari penyebaran
propaganda. Derasnya arus informasi yang tersebar di internet menyebabkan
Pemerintah China membangun firewall untuk melindungi penduduknya.3
Peningkatan pengguna media internet, terlebih dalam hubunganya dengan sistem
politik seakan mengabsahkan keberadaannya. Pemerintah Amerika sengaja
membuat internet sebagai mesin propaganda. Internet, selain sebagai sarana
berpolitik, juga dipergunakan sebagai praktek marketing.
Tidak hanya di Amerika, di Indonesia, keberadaan media semacam internet juga
memberikan kontribusi besar terhadap propaganda. Seperti yang disebutkan oleh
Jowet dan O’Donnell4 bahwa propaganda bisa negatif dan positif, tergantung
perspektif yang menilainya, internet kemudian menjadi media propaganda yang
sangat efisien. Melalui internet, pembebasan Bibit-Chandra menjadi lebih capat,

2
Dikutip dari presentasi mata kuliah Ekonomi Politik, Eriyanto, Varian Dalam Pendekatan
Ekonomi Politik (1): Instrumentalis, 2010
3
Ibid
4
Lih. Hlm. 1
dan, melalui propaganda internet pulalah, tuntutan hukum pada Prita Mulyasari
oleh RS. Omni Internasional dicabut, Prita juga mendapat dukungan penuh dari
publik dengan pengumpulan koin yang dimaksudkan untuk membayar denda,
namun, ternyata denda tersebut juga dihapuskan oleh RS. Omni.

Konsep Marketing Public Relations


(MPR) : Definisi dan Peran Marketing
Public Relations
Diposkan oleh Denny Bagus

Praktik Public Relations pada prinsipnya adalah merupakan suatu kegiatan yang
terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan
mengembangkan itikad baik (goodwill) dan pengertian yang timbal balik (mutual
understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat. Pada era globalisasi ini
peran Marketing Public Relations menjadi semakin penting karena itikad baik
(good will) menjadi suatu bagian dari profesionalisme yang pasti akan terbentuk
karena pembentukan simpati konsumen secara efektif dan efisien sudah
merupakan keharusan dimana tingkat kompleksitas dan pemuasan kebutuhan
nasabah sudah mencapai tingkat yang canggih dalam kegiatan pengemasannya.
(Saka Abadi, 1994:p.45)
Marketing Public Relations (MPR) penekannanya bukan pada selling (seperti
kegiatan periklanan), naman pada pemeberian informasi, pendidikan dan upaya
peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu merek
produk, Jasa, perusahaan akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat
oleh nasabah. Dengan tingkat komunikasi yang lebih intensif dan komprehensif
bila dibandingkan dengan iklan, maka MPR merupakan suatu konsep yang lebih
tinggi dari iklan yang biasa. MPR memberi penakanan pada aspek manajemen
dari pemasaran dengan memperlihatkan kesejahteraan nasabah (Saka Abadi,
1994:p.46)
Menurut Thomas L. Harris, pencetus pertama konsep Marketing Public Relations
dalam bukunya berjudul The Marketer’s Guide to Public Relations dengan
konsepsinya sebagai berikut : “Marketing Public Relations is the process of
planning and evaluating programs, that encourage purchase and customer through
credible communication of information and impression that identify companies
and their products with the needs, concern of customer”.
Marketing Public Relations (MPR) merupakan proses perencanaan dan
pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan
konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan
melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai
dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen.
(Ruslan,2002:p.253)
Marketing Public Relations sebagai suatu proses perencanaan, pelakasanaan dan
pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan
pemuasan konsumen melalui komunikasi yang baik mengenai informasi dari
perusahaan terhadap citra merek (Brand Image) terhadap suatu produk tertentu.
(Saka abadi,1994:p.46).
Definisi menurut Philip kotler mengatakan bahwa : ” Marketing Public Relations
works because works it adds value to product through it’s unique ability to lend
credibility to product message”
Marketing Public Relations diciptakan untuk menambah atau memberikan nilai
bagi produk melalui kemampuan yang unik untuk menunjukkan kredibilitas pesan
produk (Ruslan, 2002, p.254).

Peran Marketing Public Relations


Peranan Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama
organisasi menurut Rosady Ruslan :
1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah
diluncurkan itu.
2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat
(benefit) atas produk yang ditawarkan / digunakan
3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advertorial)
tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.
4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun
media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.
5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan kepada konsumen,
termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complain handling) dan lain
sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggannya.
6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus
merencanakan perubahan posisi produk yang lama.
7. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public Relations (House PR
Journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian
sosial dan lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di mata
masyarakat / publik.
8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa,
baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada
konsumennya.
9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang
mungkin akan muncul di masa mendatang . (Ruslan, 2002: p.262).

Marketing Public Relations (MPR) sebagai suatu proses perencanaan, pelaksanaan


dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian
dan pemuasan konsumen (nasabah) melalui komunikasi yang baik mengenai
impresi dari perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan,
keinginan, perhatian dan kesan dari konsumen. Keberadaan MPR di perusahaan
dianggap efektif, halini dikarenakan :
1. MPR dianggap mampu dalam membangun brand awareness ( kesadaran akan
merek) dan brand knowledge (pengetahuan akan merek).
2. MPR dianggap potensial untuk membangun efektivitas pada area ”increasing
category usage” dan “icreasing brand sales”.
3. Dengan adanya MPR dalam beberapa hal dianggap lebih hemat biaya bila
dibandingkan dengan perusahaan memasukkan produknya melalui iklan. Lebih
cost-effective dari biaya media yang semakin meningkat.

Tujuh cara yang penting untuk menjadi tolak ukur dalam kegiatan Marketing
Public Relations menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (Kotler and Keller,
2006 :p.553)
1. Publications (Publikasi)
Companies rely extensively on published materials to reach and influence their
target markets. These include annual reports, brochures, articles, company
newsletter and magazines, and audiovisual materials.
Perusahaan mempercayakan perluasan produk berdasarkan dari publikasi materi
untuk mempengaruhi dan menarik pembeli yang dituju. Yang termasuk di
dalamnya membuat laporan tahunan, brosur, artikel, koran perusahaan, majalah
dan materi audiovisual.
2. Identity Media
Companies need a visual identity that the public immediately recognizes. The
visual identity is carried by company logos, stationery, brochures, sign, business
forms, business cards, buildings, uniforms, and dress code.
Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh masayarakat dengan
mudah. Misalnya: logo perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir
perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan peraturan pakaian.
3. Events
Companies can draw attention to new products or other company activities by
arranging special events like news conferences, seminars, outings, trade show,
exhibits, contests and competitions, and anniversaries that will reach the target
publics.
Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru ataupun kegiatan
perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus seperti wawancara, seminar,
pameran, kompetisi, kontes dan ulang tahun dari barang itu supaya dapat
menjangkau masyarakat luas.
4. News (Berita)
One of the major tasks of PR professionals is to find or create favorable news
about the company, its products, and its people, and to get the media to accept
press releases and attend press conferences.
Salah satu dari tugas utamanya Public Relations adalah untuk membuat ataupun
menemukan acara yang sesuai dengan perusahaan, produknya, orang-orangnya
atau pegawainya, dan membuat media tertarik untuk memuat berita press release
dan hadir dalam press conference (konferensi pers).
5. Speeches (Pidato)
Increasingly, company executives must field questions from the media or give
talks at trade associations or sales meetings, and these appearances can build the
company’s image.
Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat menjawab setiap keperluan
masyarakat dengan menjawab pertanyaan dari media atau memberikan
pengarahan di asosiasi penjualan dan di meeting yang bertujuan untuk
membicarakan soal penjualan dapat membangun citra perusahaan.
6. Public-Service Activities (Berperan serta dalam aktivitas sosial)
Companies can build goodwill by contributing money and time to good causes.
Perusahaan bisa membangun image yang positif dengan cara menyumbang uang
atau waktu dalam hal-hal yang positif.
7. Sponsorship (pensponsoran)
Companies can promote their brands and corporate name by sponsoring sports
and cultural events and highly regarded causes.
Perusahaan bisa memasarkan barang mereka dengan mensponsori acara olah raga
atau acara kebudayaan yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaannya.

Manfaat MPR:

1. Membangun posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar


2. Membangun kepercayaan dan keyakinan konsumen
3. Membangun kembali, meluncurkan kembali dan reposisi dari produk-
produk yang sudah jenuh.
4. Membangun komunikasi dari kelebihan-kelebihan manfaat dari produk-
produk yang sudah lama.
5. Dapat mengikut sertakan karyawan dan masyarakat untuk lebih mengenal
produk.
6. Membangun pasar baru dan pasar yang lemah
7. Membangun dan memantapkan perhatian atas suatu kategori produk.
8. Mengembangkan daya jangkau iklan
9. Mengatasi resistensi (perlawanan) dari konsumen terhadap iklan
10. Membantu mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan masalah keuangan
yang ada kaitannya dengan pemasaran.
11. Membangun berita yang positif sebelum kegiatan kegiatan periklanan
diadakan.
12. Membuat iklan lebih berharga pesan-pesannya.
13. Memberikan suplementasi terhadap kegiatan iklan dengan
mengkomunikasikan manfaat produk.
14. Menyampaikan cerita mengenai produk dalam bentuk yang lebih
mendalam.
15. Menambah eksposur dari produk-produk yang tidak dapat diiklankan
kepada konsumen
16. Dapat mempengaruhi opinion leader
17. Dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kampanye salles promotion.
18. Dapat dipakai mengidentifikasikan perusahaan dan produk dengan
perbedaan etnik yang ada.
19. Dapat dipakai dalam meningkatkan brand awareness melalui sponsorship.
20. Dapat memberikan interpretasi yang tepat terhadap dampak dari issue yang
bersifat emerging di pasar.
21. Dapat mengkomunikasikan keputusan pemasaran sesuai dengan perhatian
publik.
22. Dapat membantu mengatasi masalah produk yang sedang dalam resiko.
23. Dapat menggairahkan bantuan dari pengecer.

Fotografi Jurnalistik sebagai Media


Komunikasi – Pengertian dan
Karakteristiknya
Diakhir tahun 2010 lalu, Antara meluncurkan sebuah buku fotografi jurnalistik
yang berjudul “Kilas Balik 2009 – 2010”. Didalamnya terdapat 242 buah foto
terbaik dari foto yang di produksi oleh jurnalis Antara selama dua tahun tersebut.
Dari foto – foto yang merekam sejarah bangsa tersebut, kita bisa “melihat”
definisi fotografi jurnalistik itu sendiri. Jadi, apakah fotografi jurnalistik itu? Pada
artikel kali ini Pakar Komunikasi akan membahas lebih jauh mengenai Fotografi
Jurnalistik.

Pengertian Fotografi Jurnalistik


Dilihat dari asal katanya, Fotografi: proses untuk menghasilkan gambar (foto)
melalui media cahaya; dan Jurnalistik: proses kegiatan dalam mengolah, menulis,
dan menyebarluaskan berita Maka Fotografi Jurnalistik dapat didefinisikan
sebagai proses pengambilan gambar (foto) yang bertujuan untuk pemberitaan
suatu peristiwa melalui media massa.

Foto jurnalistik memvisualisasikan suatu kejadian. Sehingga dengan melihat foto


tersebut pembaca bisa menangkap pesan dan berita yang ingin disampaikan
mengenai kejadian tersebut. Foto jurnalistik merupakan perpaduan gambar dan
kata yang berfungsi sebagai berita atau pelengkap sebuah berita. Dalam
mengambil sebuah foto jurnalistik, jurnalis harus memperhatikan kode etik
wartawan.

Dalam bukunya “Photojournalism: The Visual Approach”, Frank P. Hoy


mengemukakan kriteria dan karakter dari sebuah foto jurnalistik, sebagai berikut:

Kriteria Foto Jurnalistik


Menurut Frank P. Hoy, sebuah foto jurnalistik harus memiliki tiga kriteria
dibawah ini untuk dapat dinilai sebagai foto jurnalistik yang baik. Kriteria tersebut
adalah:

1. Kesegeraan: pembaca dapat segera mengerti pesan yang disampaikan,


ketika melihat sebuah foto jurnalistik (baca juga: prinsip-prinsip
komunikasi).
2. Memancing emosi: foto jurnalistik harus mampu mengungkap ide dan
emosi pembacanya. Sehingga seringkali ditemukan perbedaan persepsi
yang unik dari orang-orang yang melihat foto tersebut.
3. Menyajikan sudut pandang: sebuah foto jurnalistik tunggal, akan
menyajikan peristiwa hanya dari sebuah sudut pandang. Fakta yang
diperlihatkan hanya dari satu sisi peristiwa.

Karakteristik Foto Jurnalistik


Berikut beberapa karakteristik foto jurnalistik, antara lain:

1. Foto jurnalistik merupakan media bagi para jurnalis untuk dapat


menyampaikan sebuah informasi kepada publik. Foto jurnalistik akan
mengekpresikan pandangan jurnalis, namun pesan yang disampaikan
melalui foto tersebut bukanlah ekspresi pribadi.
2. Foto Jurnalistik disebarluaskan melalui media cetak, dan media siaran, dan
internet.
3. Foto jurnalistik merupakan kegiatan pelaporan berita.
4. Foto Jurnalistik merupakan hasil dari perpaduan dua unsur, yaitu
gambar dan kata (baca juga: bahasa sebagai alat komunikasi).
5. Acuan dalam foto Jurnalistik adalah manusia. Sebab manusialah pembaca
sekaligus objeknya (baca juga: komunikasi yang efektif).
6. Foto Jurnalistik berkomunikasi dengan masyarakat luas. Foto jurnalistik
harus dibuat sedemikian rupa agar pembaca yang beragam dapat dengan
segera menerima pesan yang disampaikan. Pesan yang disampaikan juga
harus dibuat singkat (baca juga: Komunikasi Massa).
7. Editor foto juga berperan dalam pembuatan foto Jurnalistik. Namun
pengeditan disini tidak mengubah realitas yang dilihat fotografer ketika
foto diambil.
8. Foto Jurnalistik bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada
masyarakat luas, merunut pada amandemen kebebasan berbicara dan
kebebasan pers.

Jenis Fotografi Jurnalistik


Dalam ilmu jurnalistik, fotografi terbagi ke beberapa jenis yang biasa digunakan
oleh para fotografer atau jurnalis. Berikut jenis – jenis fotografi jurnalistik pada
umumnya, diantaranya:

1. Spot News Photo


Spot News Photo adalah foto jurnalistik yang diambil secara spontan, insidential,
atau tanpa perencanaan sebelumnya. Foto jenis ini biasanya berupa kejadian tidak
terduga, mendadak, dan tidak terpikir akan terjadi. Contohnya: foto kecelakaan,
kebakaran, bencana alam, dll. (Baca juga: Nilai Berita)

2. General News Photo

General News Photo adalah foto jurnalistik yang diambil dengan perencanaan
sebelumnya. Foto jenis ini merupakan foto peristiwa yang telah terjadwal atau
telah diketahui sebelumnya. Contohnya foto: pertandingan olahraga, upacara hari
kemerdekaan atau kegiatan kedinasan lainnya, peresmian, pameran, konser, dll.

3. People in The News Photo

People in The News Photo foto jurnalistik yang menggambarkan profil seorang
tokoh dalam suatu berita. Foto jenis ini memunculkan keunikan, kelucuan,
kekuatan atau ciri lain dari seseorang yang membuat pembaca merasa kagum.
Orang – orang yang tampil biasanya adalah orang – orang populer. Contohnya
foto: Limbat menarik mobil dengan giginya, foto Raissa yang sedang bernyanyi,
foto Presiden dalam sebuah acara, dll (baca juga: internet sebagai media
komunikasi).

4. Daily Life Photo

Daily life photo adalan foto jurnalistik mengenai kehidupan sehari-hari manusia.
Foto jenis ini biasanya menampilkan manusia dan membawa pesan kemanusiaan
(baca juga: komunikasi massa). Foto yang dapat menggugah rasa kemanusiaan
pembaca, seperti peristiwa yang mewakili perjuangan seseorang dalam bertahan
hidup. Contohnya: foto seorang pelajar SD yang berjualan sepulang sekolah, foto
anak terlantar, foto pengemis tua, foto warga miskin berebut sembako gratis, dan
lain-lain.

5. Potrait Photo

Potrait Photo adalah foto Jurnalistik yang menampilkan sosok wajah sesorang,
baik secara close up atau medium shoot. Foto jenis ini biasanya mevisualisasikan
kelucuan, keanehan, atau ciri khas lain. Contohnya: foto seorang anak punk
dengan tatanan rambut punknya, foto seorang anak kecil yang merokok, foto
seorang ibu-ibu yang naik motor tanpa memakai helm, dll.

6. Sport Photo

Sport photo adalah foto jurnalistik yang diambil untuk memvisualisasikan


peristiwa olahraga. Foto ini merupakan rekaman prestasi dari berbagai cabang
oleh raga yang dipertandingkan dalam olimpiade olah raga baik dinegara
maupaun manca negara (baca juga: komunikasi lintas budaya). Contohnya: foto
yang menagkap momen kemenangan tim bulutangkis dalam Sea Games, foto para
pemain bola sedang berebut bola, foto gol yang diciptakan pemain bola, dll.
7. Science and Technology Photo

Science and Technology Photo adalah foto jurnalistik yang diambil untuk
memvisualisasikan peristiwa yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Foto jenis ini biasanya berupa rekaman kegiatan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Contohnya foto penemuan teknologi baru,
foto cloning hewan, foto perakitan mobil listrik, foto robot karya anak bangsa
dalam kontes robot Internasional, dll.

8. Art and Culture Photo

Art and Culture Photo adalah foto jurnalistik yang memvisualisasikan peristiwa
yang berkaitan dengan seni dan budaya (baca juga: komunikasi visual ). Foto jenis
ini bisa berupa rekaman kegiatan pentas seni atau kegiatan yang mencerminkan
kegiatan pelestarian budaya. Contohnya: foto pementasan Sendratari Ramayana di
candi Borobudur, foto ritual Grebek Sekaten di Kraton Jogjakarta, foto penari
Jaipong yang sedang melengggok di atas panggung, foto kuda lumping, dll

9. Social and Environment Photo

Social and Environment Photo adalah foto jurnalistik yang menangkap momen
yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat serta lingkungan hidupnya. Foto
jenis ini biasanya berupa rekaman peristiwa yang menggambarkan masalah sosial
dan lingkungan hidup. Contohnya: foto kegiatan penduduk di sekitar TPA
Sampah, foto pemukiman kumuh di pinggir sungai, foto hutan gundul, dll. (baca
juga: Etnografi Komunikasi)

10. Feature Photo

Feature Photo adalah foto jurnalistik yang dibuat untuk mendukung suatu berita
atau artikel. Foto jenis ini berfungsi untuk memperkuat suatu berita dengan
memberikan keterangan visual mengenai berita tersebut. Biasanya foto jenis ini
menampilkan sisi lain suatu peristiwa, dan dalam penyampaiannya tidak terikat
dengan kecepatan. Contohnya: foto pagelaran silat. (Baca juga: Filsafat Ilmu
Komunikasi)

11. Photo Story/ Photo Essay

Foto essai merupakan kumpulan foto jurnalistik yang dapat “bercerita”. Foto
jenis ini berupa rangkaian kejadian yang menceritakan suatu peristiwa.
Contohnya:rangkaian foto kehidupan anak jalanan, rangkaian foto proses ritual
keagamaan, dll

Demikian artikel mengenai fotografi jurnalistik ini. Fotografi jurnalistik adalah


proses pengambilan foto yang bertujuan untuk pemberitaan suatu peristiwa. Ada
beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh sebuah foto jurnalistik agar
dapat dinilai sebagai foto jurnalistik yang baik.
JENIS JENIS FOTOGRAFI
1.Fotografi Jurnalistik (Photojournalism)

Meskipun fotografer amatir bisa masuk ke jenis fotografi ini tanpa


pelatihan formal, namun fotografi jurnalistik sering terbatas pada
fotografer profesional. Salah satu alasan jurnalistik umumnya
dilakukan olehh para profesional adalah bahwa fotografer harus benar-
benar yakin bahwa jepretannya harus mempertahankan keaslian
peristiwa yang sebenarnya.
Fotografi jurnalistik membutuhkan fotografer nya untuk memotret
sesuai dengan fakta aslinya, tidak ada perubahan atau tidak ada
manipulasi terhadap peristiwa aslinya. Foto dari fotografi jurnalistik
sering berupa foto yang bermakna kuat yang melibatkan pemirsa atau
pembacanya ke dalam suatu cerita. Untuk mengetahui bagaimana cara
dan mempunyai feeling yang kuat dalam mengambil gambar dengan
menangkap emosi yang asli sering dipelajari hanya melalui praktek dan
pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Fotografi dokumenter (Documentary Photography)
Foto dokumenter menceritakan sebuah peristiwa dengan gambar.
Perbedaan utama antara fotografi jurnalistik dan fotografi dokumenter
adalah bahwa fotografi dokumenter dimaksudkan sebagai dokumen
sejarah era politik atau sosial, sementara fotografi jurnalistik berisi
peristiwa tertentu atau kejadian tertentu saja.
Seorang fotografer dokumenter mungkin memotret serangkaian gambar
dari tunawisma di pusat kota atau rentetan peristiwa pertempuran
internasional. Setiap topik dapat menjadi subyek fotografi dokumenter.
Seperti foto jurnalistik, fotografi dokumenter berusaha untuk
menunjukkan kebenaran tanpa memanipulasi gambar.

3. Fotografi Aksi (Action Photography)

Seorang fotografer profesional yang mengambil foto aksi dapat


mengkhususkan diri dalam berbagai objek yang berbeda, fotografi
olahraga adalah salah satu jenis aksi tercepat dan paling menarik dari
fotografi. Seperti halnya memotret suatu aksi, seorang fotografer
olahraga yang handal harus tahu objek nya dengan baik untuk
mengantisipasi kapan harus mengambil gambar. Aturan yang sama
berlaku untuk fotografer yang mengambil foto aksi hewan di alam atau
foto anak-anak bermain bola di sawah.

4. Fotografi Makro (Macro Photography)

Fotografi makro adalah jenis fotografi dengan pengambilan gambar


dari jarak dekat. Fotografi ini membutuhkan peralatan yang canggih
dan mahal, akan tetapi fotografer amatir dapat berlatih dengan
menggunakan mode macro pada kamera digital. Objek fotografi makro
dapat berupa serangga, bunga, bulir air atau benda lain yang kalau di
close-up kan akan menghasilkan detail yang menarik.

5. Fotografi Mikro (Micro Photography)

Fotografi mikro menggunakan kamera khusus dan mikroskop untuk


menangkap gambar objek yang sangat kecil. Kebanyakan aplikasi
fotografi mikro paling cocok untuk dunia ilmiah. Misalnya, fotografi
yang digunakan dalam disiplin ilmu yang beragam seperti astronomi,
biologi dan kedokteran.

6. Fotografi Glamour (Glamour Photography)

Orang awam kadang-kadang menyamakannya dengan pornografi,


mungkin karena menampilkan ke seksian dan erotis tetapi sebenarnya
bukanlah suatu hal yang porno. Alih-alih berfokus pada ketelanjangan
atau pose seram, fotografi glamour berusaha untuk menangkap objek
dalam pose yang menekankan kurva dan bayangan. Seperti namanya,
tujuan fotografi glamor adalah untuk menggambarkan model dalam
cahaya glamor.

7. Fotografi Aerial (Aerial Photography)

Seorang fotografer aerial mempunyai spesialisasi dalam mengambil


foto dari udara. Foto dapat digunakan untuk survei atau konstruksi,
untuk memotret burung atau cuaca pada film atau untuk tujuan militer.
Fotografer aerial biasanya menggunakan pesawat, parasut, balon dan
pesawat remote control untuk mengambil foto dari udara.
8. Fotografi Bawah Air (Underwater Photography)

Fotografi bawah air biasanya digunakan oleh penyelam scuba atau


perenang snorkel. Namun, biaya scuba diving, ditambah dengan
peralatan fotografi sering mahal dan berat di bawah air, membuat ini
salah satu jenis kurang umum dalam dunia fotografi. Demikian pula jika
seorang fotografer amatir yang sudah memiliki peralatan fotografi
bawah air dan peralatan scuba, mengambil gambar bawah air dapat
menjadi sesuatu yang sulit, karena kacamata scuba yang besar dan
mendistorsi visi fotografer.
9. Fotografi Seni Rupa (Fine Art Photography)

Fotografi seni rupa, juga dikenal hanya sebagai fotografi seni, mengacu
pada cabang fotografi yang didedikasikan untuk memproduksi foto
untuk tujuan murni estetika. Fotografi seni, yang biasanya dipajang di
museum dan galeri, umumnya berkaitan dengan penyajian benda-benda
yang indah atau benda biasa dengan cara yang indah untuk
menyampaikan intensitas dan emosi.

10. Fotografi Pernikahan (Wedding Photography)

Fotografi pernikahan adalah campuran dari berbagai jenis fotografi.


Meskipun album pernikahan adalah sebuah foto dokumenter dari hari
pernikahan, foto pernikahan dapat diolah dan diedit untuk
menghasilkan berbagai efek. Sebagai contoh, seorang fotografer bisa
mengolah beberapa gambar dengan toning sepia untuk memberi mereka
lihat, lebih klasik abadi.
Sebagai tambahan, seorang fotografer pernikahan harus memiliki
keahlian dalam fotografi potret, mereka juga harus menggunakan
teknik foto yang glamor untuk mengabadikan momen terbaik.

11. Fotografi Periklanan (Advertising Photography)


Karena fotografi memainkan peran penting dalam periklanan,
fotografer profesional banyak memutuskan karier mereka sebagai
fotografer periklanan. Fotografi iklan butuh hasil yang unik dan eye-
catching hal ini berarti fotografer dapat memainkan beberapa jenis
fotografi, termasuk fotografi makro dan fotografi glamor.

12. Fotografi Perjalanan (Travel Photography)


Fotografi perjalanan adalah jenis fotografi yang melibatkan
dokumentasi pemandangan suatu daerah, orang, budaya, adat istiadat
dan sejarah. Society of America Fotografi mendefinisikan foto
perjalanan sebagai foto yang mengekspresikan perasaan dari waktu dan
tempat, menggambarkan daerah, orang-orangnya, atau budaya dalam
keadaan aslinya, dan tidak memiliki keterbatasan geografis.
Perjalanan fotografi dapat dibuat oleh para profesional atau amatir.
Contoh fotografi perjalanan profesional dapat ditemukan di majalah
National Geographic. Fotografi perjalanan amatir sering dibagi secara
online melalui situs berbagi foto seperti Flickr atau situs jejaring social
seperti Facebook.

13. Fotografi Vernakular (Vernacular Photography)


Fotografi vernacular sering disebut juga fotografi amatir karena
mengacu kepada penciptaan foto oleh fotografer amatir atau fotografer
yang tidak dikenal yang mengambil foto kehidupan sehari-hari dan hal-
hal yang umum sebagai objek. Contoh foto vernakular adalah foto
perjalanan dan liburan, foto-foto keluarga, foto teman-teman, foto, dll.

14. Fotografi Jalanan (Street Photography)


Fotografi jalanan adalah jenis fotografi dokumenter yang menampilkan
objek dalam situasi candid di tempat umum seperti jalanan, taman,
pantai, mall, dll.

15. Fotografi Malam (Night Photography)


Fotografi malam, seperti namanya, adalah pengambilan foto outdoor di
senja atau pada malam hari. Karena kurangnya cahaya yang tersedia
dalam fotografi malam hari, fotografer akan menggunakan
pencahayaan buatan atau menggunakan eksposure yang lama untuk
memastikan bahwa sensor cukup menerima cahaya dari objek.

16. Fotografi Infra Merah (Infra Red Photography)


Fotografi inframerah mengacu pada jenis fotografi di mana foto yang
diambil sensitif terhadap cahaya inframerah. Dalam fotografi
inframerah, biasanya fotografer menggunakan filter yang hanya
melewatkan panjang gelombang inframerah menuju sensor dan
menghasilkan sebuah foto. Panjang gelombang warna untuk foto yang
biasa adalah 400nm (nano meter) hingga 700nm sedangkan infra red
mempunyai panjang gelombang 700nm sampai 1200nm.
Hasil dari foto inframerah bisa menjadi foto hitam-putih yang kontras
atau foto false-color, seperti contohnya warna daun yang hijau segar
akan terlihat putih, pemandangan yang panas akan tampak seperti di
musim salju dan seperti di dunia lain.
17. Fotografi Balistik (Ballistics Photography)
Balistik Fotografi adalah jenis fotografi yang berhubungan dengan
pengambilan foto dari peluru yang ditembakkan dari pistol atau peluru
yang menembus target masing-masing. Teknik-teknik yang terlibat
dengan mengambil foto terkait balistik adalah sama dengan yang untuk
setiap subjek lain dari fotografi kecepatan tinggi, seperti gambar dari
percikan cairan atau popping balon.
Seperti halnya fotografi khusus yang lain, fotografi balistik menuntut
seperangkat peralatan tertentu. Selain flash berkecepatan tinggi,
seorang fotografer juga perlu pemicu untuk menyelaraskan kecepatan
flash dengan kamera yang berkecepatan tinggi.

18. Fotografi Hitam-Putih (Black and White Photography)


Pada awal sejarah fotografi, fotografi hitam-putih adalah satu-satunya
pilihan seorang fotografer untuk mengambil gambar. Bahkan ketika
foto berwarna sudah tersedia, foto hitam-putih pada awalnya
mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih murah untuk
mengembangkan daripada foto berwarna.
Seiring dengan kualitas foto berwarna semakin membaik, foto
berwarna menjadi pilihan yang lebih populer sehingga menyebabkan
popularitas fotografi hitam-putih menurun. Akan tetapi fotografi hitam-
putih untuk saat ini lebih cenderung digunakan untuk menimbulkan
efek tertentu sehingga foto yang dihasilkan lebih bermakna.

19. Fotografi Perperangan (War Photography)


Fotografi perperangan menangkap foto dari konflik bersenjata dan
kehidupan di daerah yang dilanda perang. Meskipun foto-foto dapat
memberikan representasi yang lebih langsung daripada lukisan atau
gambar, foto-foto tersebut kadang-kadang dimanipulasi sehingga
menciptakan foto yang tidak obyektif dalam jurnalistik.

20. Fotografi Busana (Fashion Photography)


Fotografi busana adalah jenis fotografi yang berkonsentrasi pada
mengambil foto dari pakaian atau aksesoris (pada model atau sendirian)
yang akan diterbitkan di majalah fashion, iklan atau beredar di kalangan
desainer.

PENGERTIAN MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI


PEMASARAN)
Merupakan sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya
untukmenginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen langsung atau
tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Komunikasi
pemasaran memiliki beberapa fungsi antara lain

1. Menganalisis mengapa pasar tidak menyukai produk tertentu dan apakah


sebuah program pemasaran yang terdiri dari rancangan ulang produk, harga yang
lebih rendah dan promosi yang lebih positif dapat mengubah keyakinan dan sikap.

2. Mencari cara-cara untuk menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan


dasar dan minat orang.

3. Mengukur ukuran pasar potensial dan mengembangkan barang dan jasa yang
memuaskan permintaan tersebut secara efektif.

4. Mengembalikan permintaan yang merosot melalui pemasaran ulang yang


kreatif.

5. Menemukan jalan untuk mengganti pola permintaan melalui penetapan harga


yang lentur, promosi dan insentif-insentif lain.

6. Mempertahankan tingkat permintaan guna menghadapi berubahnya pilihan


konsumen dan meningkatnya persaingan.

7. Menuntut penemuan cara untuk mengurangi permintaan secara sementara


atau secara tetap.

8. Meminta orang yang menyukai sesuatu supaya mau menghentikan


permintaan, dengan menggunakan alat-alat kenaikan harga dan pengurangan
ketersediaan. (2000:7-8)

Perencanaan komunikasi adalah sarana dimana perusahaan menginformasikan,


membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung
tentang produk yang dijual.

B. PENTINGNYA MARKETING COMMUNICATION

Komunikasi merupakan elemen yang sangat penting dalam pemasaran.


Tidak ada cara pemasaran yang tidak menggunakan komunikasi karena pemasaran
adalah komunikasi yang tercipta antara produsen dengan konsumen.

Tugas marketing pemasaran :

1. Memberikan informasi mengenai suatu produk

2. Mengusulkan kegunaan produk

Sebagai reminder, membentuk ingatan kepada konsumen mengenai produk


Membangkitkan keinginan konsumen terhadap suatu kategori produk

Menciptakan kesadaran konsumen terhadap merek (brand awarenessendorong


sikap positif konsumen terhadap produk, serta mempengaruhi niat mereka untuk
membeli

Memfasilitasi pembelian

C. PERAN MARKETING COMMUNICATION

v Komunikasi Pemasaran adalah sarana di mana perusahaan berusaha


menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen (secara langsung
dan tidak langsung) tentang produk dan merek yang dijual.

v Maka, komunikasi perusahaan merepresentasikan “suara perusahaan” dan


merknya serta membangun hubungan dengan konsumen.

Lingkungan Marketing Communiation yang Berubah

Teknologi dan faktor-faktor yang sangat mengubah cara konsumen


memproses komunikasi: Difusi cepat koneksi internet broadband yang kuat,
perekam video digital yang dapat menghilangkan iklan, telepon seluler
multifungsi, dan pemutar musik dan video portabel.

D. Komunikasi pemasaran dan Ekuitas Merek

Walaupun iklan sering merupakan unsur sentral dari program komunikasi


pemasaran biasanya itu bukan satu-satunya atau bahkan paling penting dari segi
membangun ekuitas merek. Bauran komunikasi pemasaran terdiri atas enam cara
komunikasi utama, yaitu:

1. Iklan.

2. Promosi penjualan.

3. Acara khusus dan pengalaman.

4. Hubungan masyarakat dan pemberitaan.

5. Pemasaran langsung.

6. Penjualan pribadi.

Model Proses komunikasi

Pemasar harus memahami unsur - unsur fundamental dari komunikasi yang


efektif. Ada dua model yang bermanfaat yakni: model makro dan model mikro
1. Model Makro Proses Komunikasi

Model ini menekankan factor-faktor utama dalam komunikasi yang efektif.


Pengirim harus mengetahui pendengar mana yang ingin mereka jangkau dan
tanggapan apa yang ingin mereka peroleh. Mereka haru mengemas pesan-pesan
mereka dalam kode-kode tertentu sehingga pendengar sasarannya dapat
menafsirkan kode-kode tersebut. Mereka harus mengirimkan pesan tersebut
melalui media yang menjangkau pendengar sasaran dan mengembangkan saluran
umpan balik untuk memantau tanggapan-tanggapannya.

Model makro adalah model komunikasi yang terdiri dari sembilan elemen. Dua
elemen sebagai pihak utama yaitu pengirim dan penerima. Dua elemen lainnya
merepresentasikan alat komunikasi utama yaitu pesan dan media. Empat elemen
merepresentasikan fungsi komunikasi utama yaitu penyandian, pengartian,
respons, dan umpan balik. Elemen terakhir adalah gangguan yang dapat
menganggu proses komunikasi.

Perhatian yang selektif, distorsi dan proses retensi konsep –konsep bisa beroperasi
selama komunikasi sbb:

à Perhatian yang selektif

à Penyimpangan selektif

à Ingatan selektif

à Model mikro

2. Model Mikro Respons Konsumen

Model mikro komunikasi pemasaran berkonsentrasi pada respons spesifik


konsumen terhadap komunikasi. Ada empat model hirarki respons klasik yaitu
AIDA, Hirarki Pengaruh, Inovasi-adopsi, dan Komunikasi. Semua model
mengasumsikan bahwa pembeli melewati tahap kognitif, afektif dan perilaku.

· Kesadaran : Jika sebagian besar konsumen sasaran tidak menyadari produk,


tugas komunikator adalah membangun kesadaran dengan memperkenalkan
produk dengan informasi awal seperti nama produk.

· Pengetahuan : Informasi lebih dalam mengenai produk. Konsumen sasaran


mungkin memiliki kesadaran tapi tidak tahu banyak tentang produk. Pengetahuan
sangat penting untuk diberikan kepada sasaran agar informasi yang dimiliki
sasaran tentang produk menjadi lengkap.
· Rasa suka : Jika konsumen sasaran mengetahui merek, apa yang mereka
rasakan tentang merek tersebut? Dalam hal ini komunikator harus bisa
membangkitkan rasa suka konsumen sasaran terhadap produk.

· Preferensi : Konsumen sasaran mungkin menyukai produk, tetapi tidak


lebih baik dibandingkan produk lain. Komunikator harus berusaha membangun
preferensi konsumen dengan membandingkan kualitas, nilai, kinerja, dan fitur lain
terhadap pesaing.

· Keyakinan : Komunikator harus membangun dan memperkuat keyakinan


dan minat konsumen sasaran untuk membeli.

· Pembelian : Konsumen sasaran memiliki keyakinan dan minat yang kuat,


namun tidak cukup tergerak untuk membeli.

Komunikator harus mengarahkan konsumen agar mengambil langkah


terakhir untuk membeli dengan cara menawarkan produk dengan harga
terjangkau, menawarkan premi, atau membiarkan konsumen mencoba produk.

Ada delapan langkah dalam mengembangkan komunikasi yang efektif.

1. Mengidentifikasi audiens yang dituju

Audiens dapat diartikan sebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat
ini, penentu keputusan, atau pihak yang mempengaruhi. Audiens itu dapat terdiri
dari individu, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum.

2. Menentukan tujuan komunikasi tersebut

Setelah pasar sasaran dan karakteristiknya di identifikasi, komunikator pemasaran


harus memutuskan tanggapan yang diharapkan dari audiens. Tanggapan terakhir
yang diharapkan dari audiens adalah pembelian, kepuasan yang tinggi dan cerita
dari mulut ke mulut yang baik.

3. Merancang pesan

Setelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari audiens komunikator


selanjutnya mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya, pesan itu harus
menarik perhatian (attention),mempertahankan ketertarikan (interest),
membangkitkan keingininan (desire), dan menggerakkan tindakan (action).

Memformulasikan pesan memerlukan pemecahan atas 4 masalah.

à Isi pesan -> apa yang akan dikatakan

à Struktur pesan -> bagaimana mengatakannya secara logis.

à Format pesan -> Bagaimana mengatakannya secara simbolis.


à Sumber pesan -> Siapa seharusnya mengatakannya.

4. Memilih saluran komunikasi

Saluran komunikasi terdiri dari 2 jenis yaitu:

à Saluran komunikasi personal.

Mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama
lain

à Saluran komunikasi nonpersonal

Menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi, tetapi


dilakukan melalui media, atmosfer dan acara.

5. Menentukan total anggaran promosi

Bagaimana perusahaan menentukan anggaran promosinya? Ada 4 metode utama


yang digunakan dalam menyusun anggaran promosi.

a. Metode sesuai kemampuan

b. Metode presentasi penjualan

c. Metode keseimbangan persaingan

d. Metode Tujuan dan tugas

6. Membuat keputusan atas bauran promosi (Marketing Mix)

Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat


promosi yaitu:Iklan, Public Relations dan Publisitas, Direct Maketing, Promosi
Penjualan, Personal Selling.Perusahaan selalu mencari cara untuk meperoleh
efisiensi dengan mensubtitusi satu alat promosi dengan yang lainnya.

7. Mengukur hasil promosi tersebut

Setelah menerapkan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya


pada audiens sasaran. Hal ini mencakup menanyakan audiens sasaran apakah
mereka mengenali atau mengingat pesan yang telah disampaikan, beberapa kali
mereka melihatnya, hal-hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana perasaan
mereka tentang pesan tersebut, dan sikap mereka sebelumnya dan sekarang
tentang produk dan perusahaan itu.

8. Mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran


terintegrasi.
Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi
untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus berlangsung, meski
sekarang ini terjadi disintegrasi dari pasar massal ke banayak pasar kecil, masing-
masing memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri; berkembangannya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen. Alat komunikasi,
pesan, dan audiens yang sangat lebih modern.

E. KARAKTERISTIK BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN

1. PROMOSI PENJUALAN

Dalam marketing pemasaran perusahaan, promosi penjualan digunakan


untuk menarik respons pembeli yang lebih kuat dan lebih cepat, termasuk efek
jangka panjang seperti menjelaskan penawaran produk dan mendorong penjualan
yang menurun. Alat promosi penjualan menawarkan tiga manfaat berbeda, yaitu:

1. Komunikasi

2. Insentif

3. Undangan

Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakaan untuk


mencapai sasaran-sasaran penjualan/ pemasaran dengan menggunakan biaya yang
efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik kepada para
perantara maupunpemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu
tertentu. Inti dari kegiatan promosi adalah manfaat, atau alasan mengapa calon
pembeli harus membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Manfaat yang
dimiliki setiap produk atau jasa dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

· Fungsi : Apa yang dapat dilakukan oleh produk atau jasa tersebut, (contoh:
makanan ringan yang hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk menyiapkannya)

· Citra : Gaya, prestise dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut

· Manfaat extra : Manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau
jasa tersebut (contoh: tambahan buku tulis gratis dan kupon potongan harga)

Promosi penjualan menggambarakan insentif-insentif dan hadiah-


hadiah untuk membuat para pelanggan membeli barang-barang perusahaan
sekarang ketimbang nanti.Jika iklan adalah alat jangka panjang untuk membentuk
perilaku pasar terhadap suatu merk, promosi penjualan dimaksudkan sebagai alat
jangka pendek untuk memicu terjadinyatindakan pembelian. Promosi penjualan
menghasilkan respons-respons yang lebih cepat dan terukur dalam penjualan
daripada yang dapat dilakukan oleh iklan. Sekarang ini pembagian antara
periklanan dan promosi penjualan adalah 30-70.

Pertumbuhan promosi penjualan yang mencerminkan prioritas perusahaan


yang lebih tinggi berkaitan dengan penjualan saat ini daripada terhadap
pembentukan merk jangka panjangnya. Ini adalah satu bentuk hasil dari
transaction marketing (TM) ketimbang relationship marketing (RM).

Promosi penjualan dapat diarahkan pada pengecer, pelangan dan tenaga


penjualan. Pengecer akan bekerja lebih keras jika diberi penawaran diskon harga,
jatah iklan dan display, dan produk-produk gratis. Mungkin pelanggan membeli
produk kita jika disediakan kupon-kupon potongan harga, paket harga, hadiah-
hadiah dan jaminan-jaminan. Tenaga penjual akan beroperasi dengan lebih giat
sebagai respons atas diselenggarakannya kontes-kontes berhadiah untuk kinerja
terbaik.

Tujuan Sales-Promotion

1. Peningkatan uji coba dan pengulangan pembelian

2. Peningkatan frekuensi dan kuantitas

3. Menghitung penawaran-penawaran dari pesaing

4. Membangun Customer database dan peningkatan ingatan konsumen

5. Cross-selling dan perluasan dari penggunaan dari suatu merk

6. Memperkuat brand image dan Memperkuat brand relationship

2. PEMASARAN LANGSUNG DAN INTERAKTIF (DIRECT


MARKETING DAN INTERACTIVE)

Tiga karakterisktik pesan pemasaran langsung dan interaktif :

1. Penyesuaian : Pesan dapat disiapkan untuk menarik individu yang dibidik

2. Terkini : Pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat

3. Interaktif : Pesan dapat diubah tergantung pada respons seseorang

Direct Marketing adalah sistem marketing dimana organisasi berkomunikasi


secara langsung dengan target customer untuk menghasilkan respons atau
transaksi. Respons yang dihasilkan bisa berupa inquiry, pembelian, atau bahkan
dukungan. Dalam Dictionary ofMarketing Terms, Peter Bennett mendefinisikan
direct marketing sebagai “aktivitas totaldimana penjual, untuk mengefektifkan
pertukaran barang dan jasa dengan pembeli,mengarahkan usaha pada target
audience menggunakan satu atau lebih media (directselling, direct mail,
telemarketing, direct-action advertising, catalogue selling, cable TVselling, dan
lain-lain) dengan tujuan menghasilkan respons lewat telepon, surat, atau
kunjungan pribadi dari pembeli potensial atau pelanggan“. Namun pertama-tama,
kita harusmembedakan antara direct marketing dan direct-marketing media. Direct
marketing adalahaspek dari total marketing yang melibatkan marketing research,
segmentation, evaluation,dll. Direct marketing menggunakan direct-response
media, termasuk direct mail,telemarketing, interactive TV, print, internet, dan
media lain. Media-media ini adalah alatdimana direct marketing
mengimplementasikan proses komunikasi.

Direct Marketing Strategies And Media

Direct marketing menggunakan bermacam-macam media, seperti direct


mail, telemarketing, direct-response broadcasting, dan lain-lain. Setiap media
mempunyai beberapa fungsi, tapi pada dasarnya mengikuti dua pendekatan ini:

à One-step approach, yaitu media digunakan secara langsung untuk memenuhi


tujuan

à Two-step approach, yaitu menggunakan beberapa macam medium untuk


mencapai tujuan.

3. HUBUNGAN MASYARAKAT

Perusahaan tidak hanya berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan,


pemasok, dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan sejumlah besar
masyarakat yang berminat. Masyarakat (public) adalah semua kelompok yang
memiliki minat actual atau potensial atau memengaruhi kemampuan perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Hubungan Masyarakat (Public Relations /PR) meliputi
berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi citra atau produk
individual perusahaan. Perusahaan yang bijaksana mengambil langkah konkret
untuk mengelola hubungan yang berhasil dengan masyarakat kuncinya. Sebagian
besar perusahaan mempunyai departemen hubungan masyarakat yang mengamati
sikap masyarakat di dalam organisasi serta mendistribusikan informasi dan
komunikasi untuk membangun itikad baik (good will). Departemen humas terbaik
membimbing manajemen puncak untuk menerapkan program yang positif dan
menghilangkan praktik yang patut dipertanyakan sehingga publisitas negatif tidak
timbul.

Lima fungsi hubungan masyarakat:

1. Hubungan pers: Mempresentasikan berita dan informasi tentang organisasi


dalam pandangan yang paling positif

2. Hubungan produk: Mensponsori usaha untuk memublikasikan produk tertentu

3. Komunikasi korporat: Mempromosikan pemahaman organisasi melalui


komunikasi internal dan eksternal

4. Melobi: Bernegosiasi dengan pembuat peraturan dan pejabat pemerintahuntuk


mengajukan atau melonggarkan Undang- Undang dan peraturan
5. Konseling: Memberikan saran kepada manajemen tentang maslah public, dan
posisi perusahaan serta citra sepanjang masa yang baik maupun buruk

Terkadang Humas harus menjadi ujung tombak usaha komunikasi pemasaran


untuk membantu ketika merk mendapat masalah.

Memasarkan Hubungan Masyarakat

Banyak perusahaan beralih ke pemasaran hubungan masyarakat (Marketing


Public Relations MPR). Untuk mendukung promosi dan pembentukan citra
produk atau korporat. Marketing Public Relations, seperti humas komunitas,
melayani konstituensi khusus, departemen pemasaran.

Nama lama dari Marketing Public Relations adalah publisitas (publicity)


,tugas mengamankan ruang editorial berlawanan dengan ruang berbayar di media
cetak atau siaran untuk mempromosikan atau “memuji” produk, jasa, ide, tempat,
orang, atau organisasi. Marketing Public Realations bukan sekedar publisitas
sederhana dan memainkan peran penting dalam tugas berikut:

à Meluncurkan produk baru

à Mereposisi produk yang dewasa/ matang

à Membangun minat dalam kategori produk

à Memengaruhi kelompok sasaran tertentu

à Membangun citra korporat dengan cara mencerminkan kesukaan dalam


produknya.

Ketika kekuatan iklan massal melemah, manajer pamasaran beralih ke


Marketing Public Relatios untuk membangun kesadaran dan pengetahuan merek,
baik untuk produk baru maupun pruduk mapan. Markting Public Relatios juga
efektif untuk malayani komunitas local dan menjangkau kelompok tertentu dan
lebih efektif biaya daripada iklan. Namun, Marketing Public Relatios harus
direncanakan secara bersama dengan iklan. Manajer pemasaran harus memiliki
lebih banyak keahlian dalam menggunakan sumber daya Marketing Public
Relatios. Hubungan masyarakat yang kreatif dapat memengaruhi kesadaran public
terhadap bagian dari biaya iklan. Perusahaan tidak membayar untuk ruang atau
waktu media, tetapi hanya seorang staf untuk mengembangkan dan
mensirkulasikan cerita dan mengelola acara tertentu.

4. IKLAN

Secara umum, iklan merupakan suatu bentuk komunikasi nonpersonal yang


menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu
melalui media massa yang bertujuan memengaruhi/mempersuasi khalayak agar
membeli suatu produk atau jasa. Iklan digunakan untuk membangun citra jangka
panjang bagi suatu produk atau memicu penjualan yang cepat.

Sifat-sifat iklan yaitu :

a. Daya Sebar : iklan memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan


pesan-pesan dari berbagai pesaing serta iklan yang berskala besar menyatakan
sesuatu yang positif tentang ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjual.

b. Daya ekspresi yang besar : iklan memberikan peluang untuk mendramatisir


perusahaan dan produknya melalui penggunanaan cetakan, suara, dan warna yang
berseni.

c. Impersonalitas : pendengara tidak harus menanggapi iklan, karena iklan


adalah sebuah monolog bukan dialog.

5. PERSONAL SELLING

Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya.Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya
secara lisan, baik kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud
untuk menciptakan terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan
bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat promosinya.
Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi
dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan
balik tentang keinginan dan pendapat komsumen.

Sifat-sifat Personal Selling

Personal selling bila di bandingkan dengan periklanan memeiliki tiga sifat


khusus, yaitu :

a. Pengembangan (cultivation). Personal selling memungkinkan timbulnya


berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai dengan hubungan
persahabatan.

b. Tanggapan (Response). Personal selling membuat pembeli merasa


berkewajiban untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi wiraniaga.

c. Konfrontasi Personal (Personal Confrontation). Personal selling mencakup


hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing
masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih
dekat dan segera melakukan penyesuaian.

Bentuk-bentuk Personal Selling


Didalam suatu perusahaan bentu – bentuk personal selling tersebut kadang
digunakan secara bersama sama – sama dan kadang hanya menggunakan salah
satu bentuk saja. Hal tersebut disesuaikan dengan produk yang ditawarkan, pasar
yang dituju, dan kemampuan perusahaan. Menurut Djasmin Saladin dan Yevis
Merti Oesman (1994 : 195) terdapat tiga bentuk dari personal selling, yaitu:

a. Retail Selling. Tenaga penjual melakukan penjualan dengan jalan melayani


konsumen yang datang k\e toko atau perusahaan.

b. Field Selling. Tenaga penjual yang melakukan penjualan di luar perusahaan,


yakni dengan mendatangi konsumen ke rumah-rumah perusahaan, kantor-kantor
dan lain-lain.

c. Executive Selling. Pimpinan perusahaan yang bertindak sebagai tenaga


penjual yang melakukan penjualan.

Tugas Personal Selling

Menurut Saladin, tugas dari personal selling adalah:

à Mencari calon pembeli (prospekting) Personal selling setuju untuk mencari


pelanngan bisnis baru yang kemudian dijadikan sebagai pelanggan bisnis
potensial bagi perusahaannnya.

à Komunikasi (communicating) Personal selling memberikan informasi yang


dibutuhkan oleh pelanggan bisnis tentang produk yang jelas dan tepat.

à Penjualan (selling) Personal selling harus tahu seni menjual, mendekati


pelanggan bisnis sasaran, mempresentasikan produk, menjawab keberatan-
keberatan, menutup penjualan.

à Mengumpulkan Informasi (information gathering) Personal selling


melakukan riset pasar sehingga mendapatkan informasi tentang pelanggan bisnis
dan keadaan pasar serta membuat laporan kunjungan baik yang akan dilakukan
maupun yang telah dilakukan.

à Pelayanan (servising) Personal selling melakukan pelayanan kepada pelanggan


bisnis, mengkomunikasikan masalah pelanggan bisnis, memberikan bantuan
teknis dan melakukan pengiriman.

à Pengalokasian (allocation) Personal selling setuju untuk memutuskan


pelanggan bisnis mana yang akan lebih dulu memperoleh produk bila terjadi
kekurangan produk pada produsen.

Lima Aspek Penting dalam Personal Selling

Terdapat 5 aspek penting dalam personal selling:


à Professionalism (Profesionalisme)

à Negotiation (Negosiasi)

à Relationship Marketing (Pemasaran Hubungan)

à Selling person role (Peran penjual pribadi)

à Managerial

6. PUBLISITAS

Publisitas merupakan keterangan tentang suatu produk tertentu yang disebutkan


dalam bentuk berita, hal mana merupakan keuntungan karena dalam
pelaksanaannya tidak dibayar oleh sponsor, dengan demikian publisitas
mempunyai potensi untuk mendorong penjualan.

Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga


kualitas berbeda:

a. Kredibilitas tinggi

Kisah dan fitur baru lebih baik autentik dan kredibel bagi pembaca daripada iklan.

b. Kemampuan untuk mencapai pembeli

Hubungan masyarakat dapat menjangkau calon pembeli yang suka menghindari


wiraniaga dan iklan.

c. Dramatisasi

Hubungan masyarakat mempunyai potensi mendramatisasi perusahaan atau


produk.

7. EVENT SPONSHORSHIP

Event sponsorship merupakan salah satu elemen yang terkait dengan beberapa
elemen bauran promosi lainnya. Menurut Tom Brannan (1998 : 87), event
sponsorshipmemiliki keterbatasan dalam berkomunikasi karena event
sponsorship merupakan bentuk komunikasi yang relatif pasif, biasanya yang
disajikan hanyalah nama merek atau perusahaan, sehingga pelaksanaan event
sponsorship haruslah didukung dengan bauran promosi lainnya.

Definisi dari sponsorship sangat beragam dan bermacam-macam, tetapi dapat


disimpulkan bahwa pengertian event sponsorship secara umum adalah
penyediaansumberdaya baik itu berupa uang, sumber daya
manusia, peralatan, maupun sumberdayalainnya dari seseorang, organisasi dengan
maksud untuk mendapatkan suatu manfaat.
Tujuan dari Event Sponsorship menurut Frank Jefkins (1997:177) terdiri dari
tiga bagian, yaitu :

1) Tujuan-tujuan periklanan

a. Mengiklankan produk yang tidak boleh diiklankan di media tertentu

b. Memasang iklan di lokasi kegiatan atau liputan yang dapat menjangkau orang
banyak

c. Mempromosikan produk secara spesifik

d. Memperkenalkan produk-produk baru

e. Menggali berbagai peluang lain di bidang periklanan

2) Tujuan-tujuan humas

a. Menciptakan atau mempertahankan citra perusahaan

b. Membanguncitraperusahaan

c. Memperkenalkanidentitasperusahaan

d. Mengakrabkannamaperusahaan

e. Menonjolkankeramahtamahan

f. Merangsangminatparawartawanuntukdatangmeliput

3) Tujuan-tujuan pemasaran

a. Memposisikan sebuah produk

b. Mendukung operasi para agen penyalur

c. Melancarkan suatu perubahan di dalam kebijakan pemasaran perusahaan

d. Meluncurkansuatuprodukbaru

e. Pemasaran internasional

f. Merangsang para konsumen menggunakan suatu produk.

Menurut Sandler dan Shani yang dikutip oleh Pope dalam artikelnya, yaitu:

1) broad corporate objectives (image based)


2) Marketing Objectives (brand promotion, sales increase)

3) Media objectives (cost effectveness, reaching target market)

Menurut Pope dan Voges yang dikutip oleh Dave Arthur, Garry
DolandanMichael Cole:

1) Increased product awareness

2) Improved corporate image

3) Product positioning

4) Enchance an advertising compaign

5) Client entertainment

6) Managerial interest

7) Employee motivation

Jenis-jenis sponsorship menurut Frank Jefkins adalah sebagai berikut


:

a. Sponsorship untukpenerbitanbukudanpublikasi-publikasilainnya.

b. Penyelenggraan pameran-pameran yang bisa disponsori oleh asosiasi-asoaiasi


perdagangan dan perkumpulan profesi, atau oleh surat kabar dan majalah atau
pameran-pameran mengenai suatu produk yang disponsori oleh perusahaan
penghasil produk itu sendiri.

c. Sponsor pendidikan dalam bentuk hibah, bantuan keuangan, beasiswa dan


tunjangan dana riset.

d. Sponsor bagi ekspedisi-ekspedisi eksplorasi ilmiah, pendakian gunung,


perjalanan keliling dunia dan petulangan-petualangan lainnya yang memiliki
unsur publisitas yang tinggi.

e. Sponsor kegiatan olahraga.

f. Sponsor pagelaran seni seperti :pertunjukan musik, pameran, lukisan,


apresiasi sastra dan pertunjukan teater.

g. Sponsor penelitian-penelitian dan kegiatan sosial yang dilakukan oleh


berbagai yayasan, terutama untuk mendukung mereka dalam menjalankannya.

h. Kegiatan-kegiatan lokal seperti pacuan kuda, ekspedisi olahraga, pameran


bunga.
i. Sponsor penghargaan profesi untuk orang-orang yang berkecimpung dalam
bidang industri dimana perusahaan sponsor beroperasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi Event Sponsorship menurut


Boone dan Kurtz (1999:575) adalah sebagai berikut :

1. Government restrictions an tobacco an alcohol advertising

2. Escalating cost of traditional advertising

3. Additional Opprtunities resulting from diverse leisure activities

4. Greater media coverage of sponsor event

5. The Proven effectiveness of sponsorship

Perencanaan dari Event Sponsorship harus dilaksanakan dengan baik


sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
Perencanaan sponsorship menurut J.R Rossiter dan L Perey(1996:346) :

1. Identifying Target audience (menentukan segmen pasar yang ingin dicapai


oleh perusahaan)

2. Compatibility with the company’s or Brand Positioning (berkaitan dengan


cara perusahaan memposisikan merek perusahaan mereka)

Massage Capacity (perusahaan memperoleh fasilitas istimewa dari suatu


kegiatan yang disponsori).

8. VIRAL MARKETING

Viral Marketing adalah strategi dan proses penyebaran pesan elektronik yang
menjadi saluran untuk mengkomunikasikan informasi suatu produk kepada
masyarakat secara meluas dan berkembang. Pemasaran Viral berkembang melalui
jaringan internet, yang menduplikasikan dirinya menjadi semakin banyak, seperti
kerja sebuah virus komputer. Pemasaran Viral memerlukan koneksi
jaringan Internet dalam penggunaannya.

Pemasaran Viral menyebarkan informasi dengan cara


memanfaatkan databasepengguna Internet yang telah terdaftar dan digunakan
secara massal. Contoh yang dapat diambil adalah situs web surat elektronik gratis
seperti Yahoo!, Hotmail, dan Google Mail, yang selain memberikan pelayanan
email gratis, juga memberikan berbagai penawaran produk bersamaan dengan
layanan email tersebut

Contoh lainnya adalah penyebaran informasi / pemasaran viral melalui


penyebaran e-book gratis, akan tetapi menyelipkan beberapa link bisnis di
dalamnya.
Fungsi Viral Marketing

à Untuk Meningkatkan Traffic

Viral marketing tentu saja bisa meningkatkan traffic. Lihat kasus facebook dan
twitter anda pun terpengaruh viral marketing bukan? Namun sebelum itu tentu
saja anda harus membuat halaman website, content atau fitur memiliki keunikan
tersendiri yang membuat pengunjung merasa penasaran dan ingin berkunjung.

à Untuk Meningkatkan Penjualan

Naiknya jumlah traffic tentu bisa meningkatkan penjualan atau tergantung


bagaimana anda memikat hati pengunjung. Facebook dan Twitter adalah
contohnya. Facebook merupakan website komunitas terbesar di dunia dan
memiliki pasar sendiri didalamnya dimana setiap member bisa berjualan baik
melalui fitur periklanan yang dibuat facebook maupun interaksi antar member.

Cara Mengkomunikasikan Viral Marketing

Viral marketing seperti “virus” yang menjangkiti seseorang lalu menyebar


ke orang lainnya. Seseorang baik melalui individu maupun secara kolektif akan
menyebarkan “virus” itu kepada yang lainnya jika mereka menemukan apa yang
mereka cari.

Menurut Google, Keyword yang paling populer di Indonesia adalah: 3GP,


Download 3GP, 3GP video mesum dan lain sebainya. Jika sesorang menemukan
referensi tentang 3GP, Download 3GP pasti orang tersebut akan
mengkomunikasiakannya kepada yang lain dan lainnya dan lainnya.

Dari contoh 3GP diatas dapat anda kembangkan sesuai dengan bidang anda
masing-masing. Gunakan Facebook, Tweeter untuk mengkomunikasikannya
kedua situs tersebut adalah mediayang tepat untuk melakukan viral marketing.

Kelebihan dan Kelemahan Viral Marketing :

Kelebihan utama viral marketing menurut Richardson (10):

à Internet telah menyatukan jutaan orang didunia cukup hanya dengan menekan
tombol.

à Cepatnya penyebaran informasi melalui internet tidak bisa dibandingkan dengan


sarana informasi lainnya. Pengaruh eksponen internet sangat unik. Hanya dalam
hitungan detik, sebuah pesan bisa dibaca oleh banyak orang di seluruh dunia.

à Kekuatan viral marketing membuat biaya yang dikeluarkan untuk menyebarkan


informasi itu sangat kecil. Misalnya Hotmail yang hanya mengandalkan modal
sebesar $500.000 bisa menarik lebih dari 10 juta pengguna alamat hotmail dalam
satu tahun. Setiap pengguna hanya menyisihkan uang dibawah 5 sen.

à Viral marketing mempunyai korelasi dengan merk yang sudah terkenal,


penggunaan website dan kesetian pelanggan. Hal ini disebabkan oleh proses
referal yang terdapat pada hubungan yang berlandaskan atas rasa percaya.

à Viral marketing memberikan kredibilitas instan pada perusahaan atau produk


dan pengguna jasa marketing yang paling ramah melalui pengiriman pesan.

à Viral marketing bisa diukur, menawarkan kesempatan pada marketer untuk


melacak dan menganalisa keefektifan kampanye yang sudah dilakukan.

Kelemahan viral marketing:

à Ketergantungan pada triggers (pemicu utama viral marketing yang dapat terdiri
dari berbagai media). Tanpa pemicu yang mampu menarik minat konsumen,
pesan yang disebarkan tidak akan melalui proses replikasi dan akan mati.

à Sangat susah untuk dikontrol, dengan proses replikasi yang cepat dan
penyebaran yang luas, menyebabkan perusahaan atau ahli pemasaran kehilangan
kontrol akan isi pesan yang disampaikan.

7. BUZZ MARKETING

Buzz marketing adalah teknik pemasaran yang dilakukan untuk menghasilkan


bisnis melalui informasi dari mulut ke mulut. Buzz marketing akan terus
berkembang. Para pemasar telah meningkatkan kemampuan mereka dalam
mengenali orang berpengaruh, memiliki suara, dan orang-orang penting lainnya.
Para tokoh berpengaruh tersebut kemudian melakukan pendekatan agar mereka
dapat menyebarkan informasi tentang sebuah produk atau jasa terbaru.

Salah satu jenis buzz marketing yang saat ini sedang populer adalah melalui
akun jejaring sosial Twitter. Korporat bekerja sama dengan para pengguna Twitter
yang memiliki follower banyak tetapi mem-following sedikit orang untuk
membantu menyebarluaskan promo terbaru sebuah produk.

8. WORD OF MOUTH (WOM)

Menurut Hoskins (2007), komunikasi ini dibutuhkan untuk kepentengan internal


serta eksternal organisasi. Sedangkan Kotler dan Koller (2007) menyebutkan
bahwa komunikasi dengan WOM merupakan proses komunikasi yang berupa
pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu
produk atau jasa yang bertujuan memberikan informasi secara personal.

Komunikasi dari mulut ke mulut merupakan salah satu saluran komunikasi


yang sering digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang maupun jasa,
karena komunikasi dari mulut ke mulut ini dinilai sangat efektif dalam
memperlancar proses pemasaran dan mampu memberikan keuntungan pada
perusahaan. Selain saluran komunikasi personal yang berupa ucapan atau
perkataan dari mulut ke mulut dapat menjadi metode promosi yang efektif karena
pada umumnya disampaikan dari konsumen oleh konsumen dan untuk konsumen,
sehingga konsumen yang puas dapat menjadi media iklan bagi perusahaan. Selain
itu, saluran komunikasi personal word of mouth tidak membutuhkan biaya yang
besar.

Jadi komunikasi Word of Mouth merupakan komunikasi interpersonal mengenai


suatu produk atau jasa dengan status sebagai pihak yang tidak memiliki ikatan
dengan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa tersebut.

9. KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI INTERNET

Penggunaan internet dalam komunikasi pemasaran cukup mendapat


perhatian, adapun cara dan modelnya juga bervariasi, mulai dari perancangan web
profile, web untuk product service, model pemasaran referall ,model pemasaran
komunitas melalui situs jejaring sosial dan lain- lain. Semua model tersebut juga
didukung oleh visual dan pengaturan porsi informasi yang ditampilkan.

Komunikasi Pemasaran juga dilakukan melalui Website. Website atau situs


juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data
teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan
dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan
dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi
website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik
website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan
isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.
Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website
dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya,
website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website
dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.

Metode komunikasi pemasaran online dapat dilakukan melalui:

à Optimalisasi search engine, sehingga website kita akan berada diperingkat atas
pencarian search engine seperti google.com atau yahoo.com. Semakin tinggi
peringkat yang dimiliki akan semakin besar kemungkinan website kita dikunjungi.

à Mendaftarkan website kita ke website lain, sehingga website lain akan memiliki
link ke website kita. Misalnya mendaftarkan website kita pada website asosiasi
industri tertentu.

à Melakukan pertukaran link antara dua website. Misalnya ada website yang
menjual pakaian bayi dan website yang menjual makanan bayi. Mereka dapat
melakukan pertukaran link, sehingga masing-masing akan memiliki link
kewebsite lainnya. Pengunjung website pakaian bayi dapat melihat link yang
menuju website makanan bayi, sedangkan pengunjung website makanan bayi
dapat melihat link yang menuju website pakaian bayi.

à Mengirimkan penawaran produk melalui email. Perlu diperhatikan agar email


yang dikirim tersebut tidak mengganggu orang.

à Iklan berbayar di internet, seperti pada google.com, yahoo.com, atau website


lainnya yang menerima iklan.

Desain tampilan web juga berperan penting dalam komunikasi pemasaran


online. Dalam hal ini Marketer perlu merancang visual yang baik untuk
mempromosikan produknya di dunia maya. Tahapan pemasaran internet dapat
diawali dengan membuat web profile yang menunjukkan profil dan gambaran
detail tentang produk yang ditawarkan. Setelah situs dikenal, tahapan selanjutnya
adalah meng upgrade website menjadi website layanan jual-beli online maupun
periklanan online dan membuat komunitas yang memiliki korelasi dengan jenis
produk yang akan ditawarkan.

F. FAKTOR-FAKTOR DALAM MENENTUKAN BAURAN


KOMUNIKASI PEMASARAN

JENIS PASAR PRODUK. Walaupun iklan lebih sedikit digunakan


daripada kunjungan penjualan dalam pasar bisnis, cara tersebut masih memegang
peran penting :

Iklan dapat menjadi sarana perkenalan tentang perusahaan tersebut dan


produknya.

Jika produk tersebut memiliki beberapa ciri baru, iklan dapat menjelaskannya.

Iklan yang menawarkan brosur dan mencantumkan nomor telepon perusahaan


tersebut adalah cara yang efektif untuk menghasilkan petunjuk bagi perwakilan
penjualan.

Perwakilan penjualan dapat menggunakan lembaran lepas iklan perusahaan


tersebut untuk melegitimasikan perusahaan dan produknya.

Iklan dapat mengingatkan pelanggan bagaimana cara menggunakan produk


tersebut dan memastikan mereka tentang pembelian mereka kembali.

Penjualan perusahaan konsumen yang terlatih dengan efektif dapat


memberikan 4 sumbangan penting :

Posisi persediaan yang meningkat – perwakilan penjualan dapat membujuk


penyalur mengambil lebih banyak persediaan dan menyediakan ruang rak yang
lebih banyak untuk merek perusahaan tersebut.
Pembangunan antusiasme – perwakilan penjualan dapat membangun antusiasme
penyalur dengan mendramatisir iklan yang telah direncanakan dan dukung
promosi penjualan.

Penjualan missioner – perwakilan penjualan dapat menandatangani perjanjian


dengan lebih banyak penyalur.

Manajemen pelanggan utama – perwakilan penjualan dapat memikul tanggung


jawab untuk menumbuhkan bisnis dengan pelanggan-pelanggan terpenting.

TAHAP KESIAPAN PEMBELI Alat-alat komunikasi berbeda-beda


dalam keefektifan biaya sesuai dengan tahap kesipian pembeli yang berbeda. Iklan
daan pemberitaan memegang peran terpenting dalam tahap pembanganun
kesadaran.

TAHAP SIKLUS HIDUP PRODUK Alat-alat komunikasi juga memiliki


evektivitas biaya yang berbeda-beda sesuai dengan tahap siklus hidup produkyang
berbeda. Pada tahap pengenalan, iklan dan pemberitaan memiliki tingkat
evektivitas biaya tertinggi, disuul penjualan pribadi untuk memperoleh jangkauan
distribusi dan promosi penjualan untuk mendorong konsumen mencobanya. Pada
tahap pertumbuhan, permintaan mempunyai momentumnya sendiri melalui cerita
dari mulut ke mulut. Pada tahap kematangan, secara berturut-turut promosi
penjualan, iklan, dan penjualan pribadi semuanya makin berperan penting. Pada
tahap penurunan, promosi penjualan tetap berperan kuat, alat-alat komunikasi lain
berkurang, dan wiraniaga hanya memberikan sedikit perhatian pada produk
tersebut.

G. MENGELOLA PROSES KOMUNIKASI PEMASARAN TERintegrasi

Komunikasi pemasaran terpadu adalah konsep perencanaan komunikasi


pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu rencana yang komprehensif.
Rencana semacam ini mengevaluasi peran strategis berbagai disiplin komunikasi-
misalnya iklan umum, tanggapan langsung, promosi penjualan, dan hubungan
masyarakat, serta menggabungkan disiplin-disiplin ini untuk memberikan
kejelasan, konsistensi dan pengaruh maksimum melalui integrasi pesan-pesan
yang saling berlainan secara mulus.

Sayangnya, banyak perusahaan masih mengandalkan satu atau dua alat


komunikasi. Praktik ini terus dipertahankan meskipun pasar masal telah terpecah-
pecah menjadi begitu banyak pasar kecil, yang masing-masing memerlukan
pendekatan tersendiri.

Mengkoordinasi Media
Koordinasi media dapat terjadi sepanjang dan dalam jenis-jenis media.
Saluran komunikasi pribadi dan antarpribadi harus digabungkan untuk mencapai
dampak maksimum.

Multi media yang disebarkan dalam satu kerangka waktu yang ditentukan
secara ketat dapat meningkatkan jangkauan pesan dan dampaknya.

Riset juga menunjukkan bahwa promosi dapat menjadi lebih efektif bila di
gabungkan dengan iklan. Kesadaran dan sikap yang diciptakan oleh kampanye
iklan dapat mingkatkan keberhasilan dari tawaran penjualan yang lebih langsung.

Banyak perusahaan mengkoordinasi kegiatan komunikasi online dan offine.

Mengimplementasi IMC ( Komunikasi Pemasaran Terpadu )

Komunikasi pemasaran terpadu lambat menguasai karena beberapa alasan.


Perusahaan – perusahaan besar sering menggunakan beberapa spesialis untuk
bekerja sama dengan manajer mereknya. Masing – masing spesialis hanya
mengetahui sedikit tentang alat komunikasi lain. Masalah selanjutnya yang
menjadi rumit adalah bahwa banyak perusahaan global menggunakan sejumlah
besar agen iklan yang beralokasi di berbagai Negara dan melayani divisi – divisi
yang berbeda, yang menghasilkan komunikasi yang tidak terkoordinasi dan
penyerapan citra.

Namun dewasa ini, hanya beberapa agen besar benar - benar memperbaiki
tawaran terpadunya secara besar – besaran. Untuk mempermudah pembelanjaan
satu atap, para agen iklan besar telah membeli agen – agen promosi, perusahaan
hubungan masyarakat, konsultasi rancangan kemasan, pengembang situs web, dan
kantor surat langsung.

Komunikasi pemasaran terpadu sungguh menghasilkan konsistensi pesan


yang lebih kuat dan dampak pejualan yang lebih besar. Hal itu memaksa
manajemen memikirkan segala cara bagaimana pelanggan menjalin hubungan
dengan perusahaan tersebut, bagimana perusahaan tersebut mengkomunikasikan
posisinya, peran penting relative masing – masing sarana, dan masalah ketetapan
waktu. Hal itu memberi seseorang tanggung jawab yang sebelumnya tidak ada
sama sekali – untuk menyatukan citra merek dan pesan perusahaan tersebut ketika
melewati ribuan kegiatan perusahaan. IMC akan meningkatkan kemampuan
perusahaan tersebut menjangkau pelanggan yang tepat dengan pesan yang tepat
pada saat yang tepat dan ditempat yang tepat.
Konsep Strategi Pemasaran dan
Bauran Pemasaran 4P (Marketing
Mix)

Pengertian Strategi Pemasaran


Sebelum penjelasan lebih lanjut mungkin sebaiknya kita harus paham
dan mengerti terlebih dahulu mengenai apa itu strategi pemasaran.
Perencanaan strategi pemasaran produk memberikan dasar bagi
perusahaan untuk mengambil langkah yang efektif untuk masa yang
akan datang.

Strategi Pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah sesuatu yang


meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan
dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial

Artikel Lainnya : Pengertian, Konsep, dan Perencanaan Strategi


Manajemen Pemasaran

Hal-Hal perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan Strategi


Pemasaran Produk
Menerapkan Strategi pemasaran di awali dengan menganalisa secara
keseluruhan dari situasi perusahaan Pemasar harus melakukan analisis
SWOT (SWOT analysis), di mana ia menilai kekuatan (strengths [S]),
kelemahan (weaknesses [W]), peluang (opportunities [O]), dan ancaman
(threats [T]) perusahaan secara keseluruhan

 Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya,


dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan
melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya ;
 Kelemahan (Weaknesses) meliputi keterbatasan internal dan
faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa
perusahaan ;
 Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang
menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat
digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan ;
 Dan ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan eksternal
yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi
performa perusahaan.

Strategi Pemasaran berorientasi menciptakan nilai tambah bagi


pelanggan dan membangun hubungan relationship dengan
pelanggan
Menciptakan nilai tambah dengan memahami kebutuhan pasar
meliputi keinginan pelanggan, melakukan riset pelanggan dan pasar,
menata informasi pemasaran dan data pelanggan, membangun metode
pemasaran yang terintegrasi dan memberikan nilai tambah,
membangun hubungan yang saling menguntungkan dalam
menciptakan kepuasan pelanggan

Faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam


Strategi Pemasaran
Dalam strategi pemasaran, ada bebarapa faktor utama yang dapat
menyebabkan terjadinya perubahan yaitu :

1. Siklus Daur hidup produk, Strategi harus disesuaikan dengan


tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap
pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran ;
2. Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi pemasaran
harus bisa disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat
persaingan, apakah dalam kategori memimpin, menantang,
mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari ceruk pasar
;
3. Keadaan ekonomi, Strategi pemasaran harus disesuaikan
dengan situasi ekonomi, perusahaan harus memandang ke
depan dan mengembangkan strategi jangka panjang untuk
memenuhi kondisi yang sedang berubah dalam industri mereka
dan memastikan kelangsungan perusahaan pada jangka panjang.

Langkah-Langkah Penerapan Strategi Pemasaran


Penerapan Strategi Pemasaran melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
 Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan
membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda dengan
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin
memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah ;

 Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses


mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan
memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani, penetapan
sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk membangun
hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat, atau
sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk
menawarkan ragam produk yang lengkap dalam melayani
seluruh segmen pasarnya, sebagian besar perusahaan memasuki
pasar baru dengan melayani segmen tunggal, dan jika hal ini
terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen ;

 Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning),


perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan
penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa
yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi produk
adalah tempat yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya
dalam pikiran konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi
pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap
sama persis dengan produk lainnya di pasar, konsumen tidak
mempunyai alasan untuk membelinya.

Mengembangkan Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran


Terintegrasi
Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan
untuk menerapkan dan merencanakan rincian bauran pemasaran
(Marketing Mix) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali –
produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respons yang diinginkan di pasar sasaran.

Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan


perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang
terdiri dari “empat P” yaitu:
 Produk (product) , kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas,
desain. fitur, nama merek, dan kemasan ;
 Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan
pelanggan untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga,
diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan
kredit ;
 Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk
tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran
distribusi, persediaan, transportasi dan logistik ;
 Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan
manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi
: Iklan dan promosi penjualan.

Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua


elemen bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran
terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran
perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen.

Sebelum membangun dan menerapkan 4 P diatas, pemasar sebaiknya


memikirkan terlebih dahulu “empat C” seperti yang diungkapkan oleh
Ir. Fl. Titik Wijayanti, MM, dalam bukunya Marketing Plan! Perlukah
Managing Marketing Plan? yang terdiri dari:

 Solusi Pelanggan (Customer Solution), Produk dapat


membantu dan mampu memecahkan masalah konsumen ;
 Biaya Pelanggan (Customer Cost), Harga yang dibayarkan
konsumen untuk membeli produk tersebut sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya ;
 Kenyamanan (Convenience), Produk tersebut mampu
menyenangkan konsumen karena mudah diperoleh di mana-
mana ;
 Komunikasi (Communication), Produsen melakukan
komunikasi produk kepada konsumen secara benar dan tepat
sasaran.

Demikian sekilas tentang Konsep Strategi Pemasaran dan Bauran


Pemasaran, semoga artikel ini bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai