1 Pengertian Propaganda
Untuk membentuk atau mengubah cara bersikap dan persepsi terhadap gagasan
atau peristiwa.
1. Tertutup/terselubung.
2. Terbuka.
3. Pada awal tertutup akan tetapi lambat laun mulai terbuka
Menurut jenis :
Sistem
Metode
Komunikan atau target penerima pesan yang diharapkan menerima pesan dan
kemudian melakukan sesuatu sesuai pola yang ditentukan oleh komunikator.
Pesan tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa agar mencapai tujuannya
dengan efektif.
Sarana atau medium yang tepat dan sesuai atau serasi dengan situasi dari
komunikan.
Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan isi dan tujuan yang
hendak dicapai.
Sifat Propaganda
1
Lih. Phillip M. Taylor, Op. Cit, hlm. 323
Faktor-faktor tersebut adalah: (1) peningkatan konsentrasi kepemilikan media oleh
grup tertentu yang lebih tertarik pada keuntungan ketimbang penyampaian
informasi pada publik. (2) peningkatan ketergantungan media pada revenue iklan.
(3) ketergantungan media pada narasumber, Karena posisi narasumber yang
penting, narasumber bisa mengontrol isi berita. (4) Flak, atau, respon negatif
terhadap media. (5) anti-komunisme. Faktor-faktor berikut inilah yang menurut
mereka memarjinalisasi suara-suara alternatif dan membuat kepentingan-
kepentingan tertentu melakukan akses sesuai keinginan mereka pada media massa.
Hal ini seperti yang kita ketahui dalam praktek bermedia di Indonesia. Model
propaganda Herman dan Chomsky itu memang terjadi sehingga menyebabkan
publik mendapat informasi terbatas, dikarenakan, peliputan di media yang terfilter
oleh lima faktor tadi. Misalnya, ketika kasus kisruh yang terjadi di TPI. Hampir
mustahil, RCTI atau majalah Trust untuk memberikan berita yang obyektif ketika
ribut-ribut mengenai sengketa saham TPI antara Siti Herdiyanti Rukmana (Tutut)
dan Hary Tanusoedibjo.2 Karena memang, menyangkut sang pemilik media, Hary
Tanusoedibjo. Terkonsentrasinya kepemilikan media di Indonesia, tidak diragukan
lagi, menyebabkan para pemilik dapat mengontrol konten media tersebut dan tidak
beragamnya konten media.
Kemudian, ketika menilik Propaganda birokratis, yang sangat terkenal, tidak
dipungkiri, berasal dari Nazi Jerman. Propaganda di negara tersebut diproduksi
oleh kementrian penerangan publik dan propaganda, Joseph Goebbels.
Kecanggihan Goebbels adalah, setelah dia diangakat menjadi menteri, seluruh
jurnalis, penulis, dan seniman harus mendaftarkan dirinya dan berada dibawah
naungan kementrian tersebut, yang juga menguasai pers, seni, musik, bioskop,
film, kesusasteraan, dan radio.
Nazi percaya bahwa propaganda merupakan alat penting untuk mencapai tujuan
mereka. Pemanfaatan media dalam menyebar propaganda tersebut, dinilai sangat
signifikan. Oleh karena itulah, Goebbels dan Hitler sering bertemu untuk
mendiskusikan berita yang akan terbit. Nazi juga menerbitkan buku dan membuat
film untuk menyebarkan ideologi mereka.
Media massa merupakan instrumen efektif dalam penyebaran propaganda, terutama
jika dilihat dari model yang diusung oleh Herman dan Chomsky tadi. Ternyata,
tidak hanya media massa, media seperti internet pun tidak lepas dari penyebaran
propaganda. Derasnya arus informasi yang tersebar di internet menyebabkan
Pemerintah China membangun firewall untuk melindungi penduduknya.3
Peningkatan pengguna media internet, terlebih dalam hubunganya dengan sistem
politik seakan mengabsahkan keberadaannya. Pemerintah Amerika sengaja
membuat internet sebagai mesin propaganda. Internet, selain sebagai sarana
berpolitik, juga dipergunakan sebagai praktek marketing.
Tidak hanya di Amerika, di Indonesia, keberadaan media semacam internet juga
memberikan kontribusi besar terhadap propaganda. Seperti yang disebutkan oleh
Jowet dan O’Donnell4 bahwa propaganda bisa negatif dan positif, tergantung
perspektif yang menilainya, internet kemudian menjadi media propaganda yang
sangat efisien. Melalui internet, pembebasan Bibit-Chandra menjadi lebih capat,
2
Dikutip dari presentasi mata kuliah Ekonomi Politik, Eriyanto, Varian Dalam Pendekatan
Ekonomi Politik (1): Instrumentalis, 2010
3
Ibid
4
Lih. Hlm. 1
dan, melalui propaganda internet pulalah, tuntutan hukum pada Prita Mulyasari
oleh RS. Omni Internasional dicabut, Prita juga mendapat dukungan penuh dari
publik dengan pengumpulan koin yang dimaksudkan untuk membayar denda,
namun, ternyata denda tersebut juga dihapuskan oleh RS. Omni.
Praktik Public Relations pada prinsipnya adalah merupakan suatu kegiatan yang
terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan
mengembangkan itikad baik (goodwill) dan pengertian yang timbal balik (mutual
understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat. Pada era globalisasi ini
peran Marketing Public Relations menjadi semakin penting karena itikad baik
(good will) menjadi suatu bagian dari profesionalisme yang pasti akan terbentuk
karena pembentukan simpati konsumen secara efektif dan efisien sudah
merupakan keharusan dimana tingkat kompleksitas dan pemuasan kebutuhan
nasabah sudah mencapai tingkat yang canggih dalam kegiatan pengemasannya.
(Saka Abadi, 1994:p.45)
Marketing Public Relations (MPR) penekannanya bukan pada selling (seperti
kegiatan periklanan), naman pada pemeberian informasi, pendidikan dan upaya
peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu merek
produk, Jasa, perusahaan akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat
oleh nasabah. Dengan tingkat komunikasi yang lebih intensif dan komprehensif
bila dibandingkan dengan iklan, maka MPR merupakan suatu konsep yang lebih
tinggi dari iklan yang biasa. MPR memberi penakanan pada aspek manajemen
dari pemasaran dengan memperlihatkan kesejahteraan nasabah (Saka Abadi,
1994:p.46)
Menurut Thomas L. Harris, pencetus pertama konsep Marketing Public Relations
dalam bukunya berjudul The Marketer’s Guide to Public Relations dengan
konsepsinya sebagai berikut : “Marketing Public Relations is the process of
planning and evaluating programs, that encourage purchase and customer through
credible communication of information and impression that identify companies
and their products with the needs, concern of customer”.
Marketing Public Relations (MPR) merupakan proses perencanaan dan
pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan
konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan
melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai
dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen.
(Ruslan,2002:p.253)
Marketing Public Relations sebagai suatu proses perencanaan, pelakasanaan dan
pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan
pemuasan konsumen melalui komunikasi yang baik mengenai informasi dari
perusahaan terhadap citra merek (Brand Image) terhadap suatu produk tertentu.
(Saka abadi,1994:p.46).
Definisi menurut Philip kotler mengatakan bahwa : ” Marketing Public Relations
works because works it adds value to product through it’s unique ability to lend
credibility to product message”
Marketing Public Relations diciptakan untuk menambah atau memberikan nilai
bagi produk melalui kemampuan yang unik untuk menunjukkan kredibilitas pesan
produk (Ruslan, 2002, p.254).
Tujuh cara yang penting untuk menjadi tolak ukur dalam kegiatan Marketing
Public Relations menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (Kotler and Keller,
2006 :p.553)
1. Publications (Publikasi)
Companies rely extensively on published materials to reach and influence their
target markets. These include annual reports, brochures, articles, company
newsletter and magazines, and audiovisual materials.
Perusahaan mempercayakan perluasan produk berdasarkan dari publikasi materi
untuk mempengaruhi dan menarik pembeli yang dituju. Yang termasuk di
dalamnya membuat laporan tahunan, brosur, artikel, koran perusahaan, majalah
dan materi audiovisual.
2. Identity Media
Companies need a visual identity that the public immediately recognizes. The
visual identity is carried by company logos, stationery, brochures, sign, business
forms, business cards, buildings, uniforms, and dress code.
Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh masayarakat dengan
mudah. Misalnya: logo perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir
perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan peraturan pakaian.
3. Events
Companies can draw attention to new products or other company activities by
arranging special events like news conferences, seminars, outings, trade show,
exhibits, contests and competitions, and anniversaries that will reach the target
publics.
Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru ataupun kegiatan
perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus seperti wawancara, seminar,
pameran, kompetisi, kontes dan ulang tahun dari barang itu supaya dapat
menjangkau masyarakat luas.
4. News (Berita)
One of the major tasks of PR professionals is to find or create favorable news
about the company, its products, and its people, and to get the media to accept
press releases and attend press conferences.
Salah satu dari tugas utamanya Public Relations adalah untuk membuat ataupun
menemukan acara yang sesuai dengan perusahaan, produknya, orang-orangnya
atau pegawainya, dan membuat media tertarik untuk memuat berita press release
dan hadir dalam press conference (konferensi pers).
5. Speeches (Pidato)
Increasingly, company executives must field questions from the media or give
talks at trade associations or sales meetings, and these appearances can build the
company’s image.
Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat menjawab setiap keperluan
masyarakat dengan menjawab pertanyaan dari media atau memberikan
pengarahan di asosiasi penjualan dan di meeting yang bertujuan untuk
membicarakan soal penjualan dapat membangun citra perusahaan.
6. Public-Service Activities (Berperan serta dalam aktivitas sosial)
Companies can build goodwill by contributing money and time to good causes.
Perusahaan bisa membangun image yang positif dengan cara menyumbang uang
atau waktu dalam hal-hal yang positif.
7. Sponsorship (pensponsoran)
Companies can promote their brands and corporate name by sponsoring sports
and cultural events and highly regarded causes.
Perusahaan bisa memasarkan barang mereka dengan mensponsori acara olah raga
atau acara kebudayaan yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaannya.
Manfaat MPR:
General News Photo adalah foto jurnalistik yang diambil dengan perencanaan
sebelumnya. Foto jenis ini merupakan foto peristiwa yang telah terjadwal atau
telah diketahui sebelumnya. Contohnya foto: pertandingan olahraga, upacara hari
kemerdekaan atau kegiatan kedinasan lainnya, peresmian, pameran, konser, dll.
People in The News Photo foto jurnalistik yang menggambarkan profil seorang
tokoh dalam suatu berita. Foto jenis ini memunculkan keunikan, kelucuan,
kekuatan atau ciri lain dari seseorang yang membuat pembaca merasa kagum.
Orang – orang yang tampil biasanya adalah orang – orang populer. Contohnya
foto: Limbat menarik mobil dengan giginya, foto Raissa yang sedang bernyanyi,
foto Presiden dalam sebuah acara, dll (baca juga: internet sebagai media
komunikasi).
Daily life photo adalan foto jurnalistik mengenai kehidupan sehari-hari manusia.
Foto jenis ini biasanya menampilkan manusia dan membawa pesan kemanusiaan
(baca juga: komunikasi massa). Foto yang dapat menggugah rasa kemanusiaan
pembaca, seperti peristiwa yang mewakili perjuangan seseorang dalam bertahan
hidup. Contohnya: foto seorang pelajar SD yang berjualan sepulang sekolah, foto
anak terlantar, foto pengemis tua, foto warga miskin berebut sembako gratis, dan
lain-lain.
5. Potrait Photo
Potrait Photo adalah foto Jurnalistik yang menampilkan sosok wajah sesorang,
baik secara close up atau medium shoot. Foto jenis ini biasanya mevisualisasikan
kelucuan, keanehan, atau ciri khas lain. Contohnya: foto seorang anak punk
dengan tatanan rambut punknya, foto seorang anak kecil yang merokok, foto
seorang ibu-ibu yang naik motor tanpa memakai helm, dll.
6. Sport Photo
Science and Technology Photo adalah foto jurnalistik yang diambil untuk
memvisualisasikan peristiwa yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Foto jenis ini biasanya berupa rekaman kegiatan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Contohnya foto penemuan teknologi baru,
foto cloning hewan, foto perakitan mobil listrik, foto robot karya anak bangsa
dalam kontes robot Internasional, dll.
Art and Culture Photo adalah foto jurnalistik yang memvisualisasikan peristiwa
yang berkaitan dengan seni dan budaya (baca juga: komunikasi visual ). Foto jenis
ini bisa berupa rekaman kegiatan pentas seni atau kegiatan yang mencerminkan
kegiatan pelestarian budaya. Contohnya: foto pementasan Sendratari Ramayana di
candi Borobudur, foto ritual Grebek Sekaten di Kraton Jogjakarta, foto penari
Jaipong yang sedang melengggok di atas panggung, foto kuda lumping, dll
Social and Environment Photo adalah foto jurnalistik yang menangkap momen
yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat serta lingkungan hidupnya. Foto
jenis ini biasanya berupa rekaman peristiwa yang menggambarkan masalah sosial
dan lingkungan hidup. Contohnya: foto kegiatan penduduk di sekitar TPA
Sampah, foto pemukiman kumuh di pinggir sungai, foto hutan gundul, dll. (baca
juga: Etnografi Komunikasi)
Feature Photo adalah foto jurnalistik yang dibuat untuk mendukung suatu berita
atau artikel. Foto jenis ini berfungsi untuk memperkuat suatu berita dengan
memberikan keterangan visual mengenai berita tersebut. Biasanya foto jenis ini
menampilkan sisi lain suatu peristiwa, dan dalam penyampaiannya tidak terikat
dengan kecepatan. Contohnya: foto pagelaran silat. (Baca juga: Filsafat Ilmu
Komunikasi)
Foto essai merupakan kumpulan foto jurnalistik yang dapat “bercerita”. Foto
jenis ini berupa rangkaian kejadian yang menceritakan suatu peristiwa.
Contohnya:rangkaian foto kehidupan anak jalanan, rangkaian foto proses ritual
keagamaan, dll
Fotografi seni rupa, juga dikenal hanya sebagai fotografi seni, mengacu
pada cabang fotografi yang didedikasikan untuk memproduksi foto
untuk tujuan murni estetika. Fotografi seni, yang biasanya dipajang di
museum dan galeri, umumnya berkaitan dengan penyajian benda-benda
yang indah atau benda biasa dengan cara yang indah untuk
menyampaikan intensitas dan emosi.
3. Mengukur ukuran pasar potensial dan mengembangkan barang dan jasa yang
memuaskan permintaan tersebut secara efektif.
Memfasilitasi pembelian
1. Iklan.
2. Promosi penjualan.
5. Pemasaran langsung.
6. Penjualan pribadi.
Model makro adalah model komunikasi yang terdiri dari sembilan elemen. Dua
elemen sebagai pihak utama yaitu pengirim dan penerima. Dua elemen lainnya
merepresentasikan alat komunikasi utama yaitu pesan dan media. Empat elemen
merepresentasikan fungsi komunikasi utama yaitu penyandian, pengartian,
respons, dan umpan balik. Elemen terakhir adalah gangguan yang dapat
menganggu proses komunikasi.
Perhatian yang selektif, distorsi dan proses retensi konsep –konsep bisa beroperasi
selama komunikasi sbb:
à Penyimpangan selektif
à Ingatan selektif
à Model mikro
Audiens dapat diartikan sebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat
ini, penentu keputusan, atau pihak yang mempengaruhi. Audiens itu dapat terdiri
dari individu, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum.
3. Merancang pesan
Mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama
lain
1. PROMOSI PENJUALAN
1. Komunikasi
2. Insentif
3. Undangan
· Fungsi : Apa yang dapat dilakukan oleh produk atau jasa tersebut, (contoh:
makanan ringan yang hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk menyiapkannya)
· Citra : Gaya, prestise dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut
· Manfaat extra : Manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau
jasa tersebut (contoh: tambahan buku tulis gratis dan kupon potongan harga)
Tujuan Sales-Promotion
3. HUBUNGAN MASYARAKAT
4. IKLAN
5. PERSONAL SELLING
Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya.Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya
secara lisan, baik kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud
untuk menciptakan terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan
bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat promosinya.
Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi
dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan
balik tentang keinginan dan pendapat komsumen.
à Negotiation (Negosiasi)
à Managerial
6. PUBLISITAS
a. Kredibilitas tinggi
Kisah dan fitur baru lebih baik autentik dan kredibel bagi pembaca daripada iklan.
c. Dramatisasi
7. EVENT SPONSHORSHIP
Event sponsorship merupakan salah satu elemen yang terkait dengan beberapa
elemen bauran promosi lainnya. Menurut Tom Brannan (1998 : 87), event
sponsorshipmemiliki keterbatasan dalam berkomunikasi karena event
sponsorship merupakan bentuk komunikasi yang relatif pasif, biasanya yang
disajikan hanyalah nama merek atau perusahaan, sehingga pelaksanaan event
sponsorship haruslah didukung dengan bauran promosi lainnya.
1) Tujuan-tujuan periklanan
b. Memasang iklan di lokasi kegiatan atau liputan yang dapat menjangkau orang
banyak
2) Tujuan-tujuan humas
b. Membanguncitraperusahaan
c. Memperkenalkanidentitasperusahaan
d. Mengakrabkannamaperusahaan
e. Menonjolkankeramahtamahan
f. Merangsangminatparawartawanuntukdatangmeliput
3) Tujuan-tujuan pemasaran
d. Meluncurkansuatuprodukbaru
e. Pemasaran internasional
Menurut Sandler dan Shani yang dikutip oleh Pope dalam artikelnya, yaitu:
Menurut Pope dan Voges yang dikutip oleh Dave Arthur, Garry
DolandanMichael Cole:
3) Product positioning
5) Client entertainment
6) Managerial interest
7) Employee motivation
a. Sponsorship untukpenerbitanbukudanpublikasi-publikasilainnya.
8. VIRAL MARKETING
Viral Marketing adalah strategi dan proses penyebaran pesan elektronik yang
menjadi saluran untuk mengkomunikasikan informasi suatu produk kepada
masyarakat secara meluas dan berkembang. Pemasaran Viral berkembang melalui
jaringan internet, yang menduplikasikan dirinya menjadi semakin banyak, seperti
kerja sebuah virus komputer. Pemasaran Viral memerlukan koneksi
jaringan Internet dalam penggunaannya.
Viral marketing tentu saja bisa meningkatkan traffic. Lihat kasus facebook dan
twitter anda pun terpengaruh viral marketing bukan? Namun sebelum itu tentu
saja anda harus membuat halaman website, content atau fitur memiliki keunikan
tersendiri yang membuat pengunjung merasa penasaran dan ingin berkunjung.
Dari contoh 3GP diatas dapat anda kembangkan sesuai dengan bidang anda
masing-masing. Gunakan Facebook, Tweeter untuk mengkomunikasikannya
kedua situs tersebut adalah mediayang tepat untuk melakukan viral marketing.
à Internet telah menyatukan jutaan orang didunia cukup hanya dengan menekan
tombol.
à Ketergantungan pada triggers (pemicu utama viral marketing yang dapat terdiri
dari berbagai media). Tanpa pemicu yang mampu menarik minat konsumen,
pesan yang disebarkan tidak akan melalui proses replikasi dan akan mati.
à Sangat susah untuk dikontrol, dengan proses replikasi yang cepat dan
penyebaran yang luas, menyebabkan perusahaan atau ahli pemasaran kehilangan
kontrol akan isi pesan yang disampaikan.
7. BUZZ MARKETING
Salah satu jenis buzz marketing yang saat ini sedang populer adalah melalui
akun jejaring sosial Twitter. Korporat bekerja sama dengan para pengguna Twitter
yang memiliki follower banyak tetapi mem-following sedikit orang untuk
membantu menyebarluaskan promo terbaru sebuah produk.
à Optimalisasi search engine, sehingga website kita akan berada diperingkat atas
pencarian search engine seperti google.com atau yahoo.com. Semakin tinggi
peringkat yang dimiliki akan semakin besar kemungkinan website kita dikunjungi.
à Mendaftarkan website kita ke website lain, sehingga website lain akan memiliki
link ke website kita. Misalnya mendaftarkan website kita pada website asosiasi
industri tertentu.
à Melakukan pertukaran link antara dua website. Misalnya ada website yang
menjual pakaian bayi dan website yang menjual makanan bayi. Mereka dapat
melakukan pertukaran link, sehingga masing-masing akan memiliki link
kewebsite lainnya. Pengunjung website pakaian bayi dapat melihat link yang
menuju website makanan bayi, sedangkan pengunjung website makanan bayi
dapat melihat link yang menuju website pakaian bayi.
Jika produk tersebut memiliki beberapa ciri baru, iklan dapat menjelaskannya.
Mengkoordinasi Media
Koordinasi media dapat terjadi sepanjang dan dalam jenis-jenis media.
Saluran komunikasi pribadi dan antarpribadi harus digabungkan untuk mencapai
dampak maksimum.
Multi media yang disebarkan dalam satu kerangka waktu yang ditentukan
secara ketat dapat meningkatkan jangkauan pesan dan dampaknya.
Riset juga menunjukkan bahwa promosi dapat menjadi lebih efektif bila di
gabungkan dengan iklan. Kesadaran dan sikap yang diciptakan oleh kampanye
iklan dapat mingkatkan keberhasilan dari tawaran penjualan yang lebih langsung.
Namun dewasa ini, hanya beberapa agen besar benar - benar memperbaiki
tawaran terpadunya secara besar – besaran. Untuk mempermudah pembelanjaan
satu atap, para agen iklan besar telah membeli agen – agen promosi, perusahaan
hubungan masyarakat, konsultasi rancangan kemasan, pengembang situs web, dan
kantor surat langsung.