Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : NEFAL FEBRIAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042717648

Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4319 / KOMUNIKASI POLITIK

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ – UT JAKARTA

Masa Ujian : JUM’AT, 12 - MEI - 2023


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Soal
1. Jelaskan tiga aktor komunikasi politik menurut Dan Nimmo!Beri contoh pada masing-
masing aktor ! 2. Perubahan strategi dan teknik kampanye para aktor politik yang diwujudkan
melalui iklan politik memunculkan beberapa cara beriklan dalam televisi. Sebutkan dan
jelaskan cara beriklan dalam televisi menurut Kaid dan Holtz-Bacha (2006), selanjutnya
kemukakan perbedaan dari dua cara tersebut!
3. Media penyiaran di Indonesia dikenal dua bentuk media penyiaran. Dari keduanya terdapat
empat jenis lembaga penyiaran yang diperbolehkan mengudara di Indonesia dan dimanfaatkan
sebagai alat dalam proses komunikasi politik. Jelaskan dan berikan argumentasi pada ke-empat
jenis lembaga penyiaran di Indonesia! Sertakan contoh nama media penyiaran berdasarkan
jenisnya

Jawaban
1. Pertama, Informatif Bentuk isi pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi khalayak
dengan cara (metode) memberikan penerangan. Menyampaikan pesan yang sesuai dengan
fakta, data, dan pendapat yang benar. Penerangan mempunyai fungsi memberikan
informasi tentang fakta sematamata, juga fakta yang bersifat kontroversial atau
memberikan informasi atau menuntun khalayak ke arah pendapat umum. Jadi dengan
penerangan (information) berarti, pesan-pesan yang dilontarkan, berisi tentang fakta dan
pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kedua. Persuasive Mempengaruhi khalayak dengan cara membujuk. Dalam hal ini
khalayak akan diduga jalan pikirannya, dan terutama perasaannya. Metode persuasif ini
merupakan salah satu cara untuk mempengaruhi khalayak dengan jalan tidak memberikan
jalan untuk berfikir kritis, bahkan kalau perlu khalayak itu dapat terpengaruh secara tidak
sadar. Dengan demikian penggunaan metode ini menganjurkan komunkator agar terlebih
dahulu menciptakan situasi di mana komunikan mudah terkena sugesti. Situasi yang
mudah terkena sugesti ditentukan oleh kecakapan untuk mensugenstikan atau
menyarankan sesuatu kepada khalayak.
Ketiga, Edukatif Salah satu usaha untuk mempengaruhi khalayak mengenai pernyataan
politik yang dilontarkan, yang dapat diwujudkan ke dalam bentuk pesan yang akan berisi
pendapat, fakta, dan pengalaman. Metode ini memberikan gagasan kepada khalayak
berdasarkan fakta, pendapat, dan pengalaman yang kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Metode ini diharapkan akan memberikan pengaruh yang
mendalam kepada khalayak, walaupun hal ini akan memakan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan metode persuasif.
Menurut Nimmo dan Cangara dalam Mulyana (2013:5) unsur-unsur komunikasi politik
adalah komunikator politik, pesan politik, saluran atau media politik, sasaran atau target
politik, dan pengaruh atau efek komunikasi politik. Pertama, komunikator dalam
komunikasi politik, yaitu pihak yang memprakarsai dan mengarahkan suatu tindak
komunikasi. Seperti dalam peristiwa komunikasi pada umumnya, komunikator dalam
komunikasi politik dapat dibedakan dalam wujud individu, lembaga ataupun berupa
kumpulan orang. Dalam pandangan Dan Nimmo (2005), komunikator politik ini
memainkan peran-peran sosial yang utama, terutama dalam proses pembentukan opini
publik. Para pemimpin organisasi ataupun juru bicara partai-partai politik adalah pihak-
pihak yang menciptakan opini publik, karena mereka berhasil membuat sejumlah gagasan
yang mula-mula ditolak, kemudian dipertimbangkan, dan akhirnya diterima publik.
Kedua, pesan politik. Pesan adalah muatan atau content komunikasi yang dikemas atau
dikonstruksi sebagai informasi/berita/isu dll yang bermuatan politik dalam beragam
bentuk, dan ditransformasikan kepada khalayak dengan menggunakan media, baik media
tradisisonal maupun media massa, serta media jaringan sosial (berbasis internet). Pesan
politik merupakan salah satu unsur penting dalam komunikasi politik. Pada hakikatnya,
pesan adalah suatu informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan
yang bertujuan untuk mencari persamaan makna atau persepsi. Karena pada dasarnya
pula, pesan biasanya berisikan tentang gagasan atau ide manusia untuk disampaikan
bahkan untuk diperbincangkan dengan manusia lain. Dan ragam pesan bisa berbentuk
verbal dan non verbal. Dan Nimmo menyebutkan ada 3 jenis pesan politik, antara lain:
1. Retorika : menurut Dan Nimmo, retorika adalah penggunaan seni berbahasa untuk
berkomunikasi secara persuasif dan efektif. Retorika juga dapat diartikan sebagai suatu
bentuk komunikasi dua arah, bisa dalam bentuk komunikasi antar personal atau dalam
bentuk komunikasi kelompok bahkan publik, yang tujuannya adalah untuk mempengaruhi
lawan bicara demi mempersamakan persepsi si komunikator.
2. Iklan Politik : pada dasarnya, iklan politik hamper sama tujuannya dengan iklan
komersial yaitu memperkenalkan sesuatu dengan tujuan si khalayak mau mempercayai
untuk mengkonsumsi/memilih produk tersebut (parpol). Sehingga inti dari iklan politik
adalah bagaimana caranya sebuah parpol dapat merekrut suara terbanyak demi
kepentingan kekuasaan golongan parpol itu sendiri.
3. Propaganda : salah satu bentuk komunikasi yang paling ekstrim dalam dunia politik
adalah propaganda. Karena pesan yang disampaikan dalam kegiatan ini bersifat terus
menerus demi menciptakan sebuah opini public yang baru dan diharapkan menjadi kuat,
sehingga dalam hal ini khalayak dapat disetir oleh pemberitaan yang disampaikan oleh
komunikator pesan tersebut. Ketiga, saluran-saluran komunikasi politik, yakni setiap
pihak atau unsur yang memungkinkan sampainya pesan-pesan politik. Dalam hal-hal
tertentu, memang terdapat fungsi ganda yang diperankan unsur-unsur tertentu dalam
komunikasi. Misalnya, dalam proses komunikasi politik, birokrasi dapat memerankan
fungsi ganda. Di satu sisi, ia berperan sebagai komunikator yang menyampaikan pesan-
pesan yang berasal dari pemerintah; dan di sisi lain, ia juga dapat berperan sebagai saluran
komunikasi bagi lewatnya informasi yang berasal dari khalayak masyarakat. Keempat,
khalayak komunikasi politik, yaitu peran penerima yang sebetulnya hanya bersifat
sementara. Sebab, seperti konsep umum yang berlaku dalam komunikasi, ketika penerima
itu memberikan feedback dalam suatu proses komunikasi politik, atau pada saat ia
meneruskan pesan-pesan itu kepada khalayak lain dalam kesempatan komunikasi yang
berbeda, maka pada saat itu peran penerima telah berubah menjadi sumber atau
komunikator. Khalayak komunikasi politik dapat memberikan respon atau umpan balik,
baik dalam bentuk pikiran, sikap maupun perilaku politik yang diperankannya. Dalam
berbagai riset tentang sosialisasi politik, menurut Kraus dan Davis (1978), diperoleh
indikasi bahwa komunikator tahap kedua (yang sebelumnya berperan sebagai khalayak)
memainkan peran yang signifikan pada komunikasi berikutnya. Kelima, pengaruh atau
efek komunikasi politik. Dalam proses komunikasi efek komunikasi merupakan akibat
yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan, setidaknya efek komunikasi
merupakan tahap awal adanya feedback (umpan balik) yang merpakan indikator berlanjut
tidaknya proses komunikasi tersebut. Disamping efek komunikasi dan feedback dapat pula
dijadikan tolak ukur untuk mengetahui tingkat rujukan dan kapasitas yang berada pada
komunikan. Efek komunikasi merupakan proses dari aksireaksi dari komunikasi. Seluruh
reaksi komunikasi merupakan efek komunikasi yang berlanjut pada feedback yang pada
dasarnya tidak terkait oleh ruang dan waktu. Kita dapat mengindikasi dampak atau efek
komunikasi politik dengan teori tiga tingkatan:
1. Kognitif. Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya
informatif bagi dirinya.
2. Afektif. Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Komunikan yang terdapat
dampak afektif mulai memberi sikap atas suatu informasi. Bukan hanya berhenti pada
tataran tambahan pengetahuan (kognitif).
3. Konatif/ behavioral. Efek ini kaitannya pada perilaku komunikan setelah proses
komunikasi berlangsung. Ketika sikap dan perilaku komunikan sesuai harapan
komunikator, maka itu dapat digolongkan sebagai komunikasi efektif. Namun tidak semua
proses komunikasi, konteks apapun itu, bisa berakhir di tingkatan konatif atau behavioral.
2. Iklan Politik adalah salah satu bentuk pemasaran, bentuk iklan yang dibentuk untuk
mempersuasi orang sehingga menciptakan kebutuhan audiencenya, membujuk pihak lain
agar sepakat dengan pendapat pihak yang membujuk. Iklan politik adalah alat jualan
untuk menimbulkan kebutuhan akan konstituen terhadap parpol atau tokoh yang beriklan,
sehingga mendapatkan dukungan. Persoalannya apa dari iklan-iklan yang ada saat ini
konstiuen akan terpengaruh. Ada 3 efek dalam merauk konstituen dalam beriklan, yaitu:
mengenal, kemudian mendukung lalu terakhir adalah memilih. 3 macam Iklan /Kampanye
Politik (Jamieson, 2003); (1) iklan advokasi kandidat: memuji-muji (kualifikasi) seorang
calon, pendekatannya bisa, retrospective policysatisfaction (pujian atas prestasi masa lalu
kandidat), atau benevolent-leader appeals (kandidat memang bermaksud baik, bisa
dipercaya, dan mengidentifikasi diri selalu bersama/menjadi bagian pemilih) iklan
advokasi isu, dipasang oleh pihak independen untuk menyampaikan isu-isu penting
(lingkungan hidup, pengangguran dll) yang diarahkan pada satu atau beberapa iklan atau
ungkapan-ungkapan kampanye dari satu atau beberapa kandidat. (2) iklan menyerang
(attacking), berfokus pada kegagalan dan masa lalu yang jelek dari kompetitor,
pendekatannya bisa ritualistic (mengikuti alur permainan lawannya, ketika diserang, akan
balik menyerang), (3) Iklan memperbandingkan(contrasting): menyerang tapi dengan
memperbandingkan data tentang kualitas, rekam jejak, dan proposal antar-Kandidat
Kelebihan Media TV, (1) Broad coverage, (2) Fexibility that permits adaptation to special
needs and interest (Willis Aldridge), (3) Kreatifitas dan efek kekuatan tayangan, (4)
prestise dan popularitas, (5) airtime. Sedang kelemahannya (1) Biaya mahal, (2) There is a
little time to develop a selling argument or to include more information about the product
(Willis aldridge) (3) mungkin terjadi zapping/penghindaran/pindah channel. Secara
kondisional selain berfungsi memberikan pemahaman tentang keberadaan suatu produk,
iklan sekaligus menjadi “mediasi dalam membujuk konsumen untuk secara suka rela
mencoba atau membeli produk yang ditawarkan” (Sumartono, 2002: 13). Artinya, melalui
iklan yang menawarkan aneka ragam kebutuhan (termasuk iklan politik dengan isi pesan
politik) diupayakan agar kebutuhan konsumen (pemilih) dapat dicapai. Menurut Brian Mc
Nair (2003) Iklan politik, adalah “the purchase and the use of advertising space, paid for
commercial rates, in order to transmit political messages to mass audience”. Jika melihat
dari tujuan, maka tujuan utama dari iklan politik adalah informatif-persuasif, Periklanan
politik menginformasikan kepada pemilih bahwa dengan memilih kandidat atau partai
tertentu maka kualitas hidup mereka bisa berubah. Selain itu Iklan politik juga dapat
menciptakan persaingan antar peserta Pemilu.
Iklan politik yang baik adalah iklan yang cerdas dan dapat bermanfaat serta mampu
merangsang pemikiran positif dan mengarahkan tindakan masyarakat yang lebih positif.
Sedangkan pada kenyataannya iklan politik kini banyak ditanggapi negatif, terkesan
menjenuhkan dan bullshit di mata masyarakat. Kini panggung politik banyak
mempertontonkan para selebriti, mereka turut mewarnai perjalanan politik Indonesia.
NasDem sebagai salah satu penganut azaz selebriti untuk mensukseskan kampanye
mereka. Astrid Ellena sebagai salah satu selebriti yang memiliki popularitas tinggi yang
dimanfaatkan NasDem. Sebenarnya tidak ada yang salah ketika para selebritis ikut
berpartisipasi mewujudkan kebutuhan bangsa. Tetapi sangat dilematis ketika mereka
masuk hanya sebagai pemanis belaka, alias mencari-cari cara instan untuk cepat
dikenal.Artinya, akan ada semakin banyak janji-janji kosong politisi yang disampaikan
melalui iklan.
3. Lembaga penyiaran ialah penyelenggara penyiaran baik lembaga penyiaran publik,
swasta, komunitas atau berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Televisi dan radio memiliki masing – masing lembaga penyiaran yang berbeda – beda.
Menurut Kementerian Kominfo, ada 4 jenis lembaga penyiaran pada televisi dan radio
yang ada di Indonesia antara lain :
a. Lembaga Penyiaran Publik
Lembaga penyiaran publik merupakan lembaga yang didirikan negara dan merupakan
lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum serta bersifat netral, independen dan
tidak komersial. Lembaga ini berfungsi untuk memberikan pelayanan untuk kepentingan
masyarakat Indonesia, seperti RRI (Radio Republik Indonesia) dan TVRI (Televisi
Republik Indonesia).
b. Lembaga Penyiaran Komunitas
Lembaga penyiaran komunitas ini merupakan salah satu penyelenggara penyiaran di
Indonesia, umumnya kegiatannya didirikan oleh komunitas tertentu dan tidak bersifat
komersial. Umumnya, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan layanan bagi
komunitasnya dengan jangkauan wilayah siaran yang terbatas. Contoh lembaga penyiaran
komunitas yang ada di Indonesia seperti BINUS TV, UPNTV, Televisi Komunitas
Universitas Gunadarma, Untirta TV, dll.
c. Lembaga Penyiaran Berlangganan
Lembaga penyiaran berlangganan adalah lembaga yang berbentuk badan hukum dan
bersifat komersial. Umumnya, bidang usaha ini menyelenggarakan jasa penyiaran yang
berlangganan saja dan harus memiliki izin dari penyelenggaraan penyiaran berlangganan
terlebih dulu. Kegiatan – kegiatan tersebut umumnya dilakukan oleh lembaga penyiaran
berlangganan yang berbentuk badan hukum seperti perseroan terbatas yang badan
usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan. Contoh lembaga
penyiaran berlangganan di Indonesia seperti PT. First Media, PT. MNC Vision Networks,
dll.
d. Lembaga Penyiaran Swasta
Lembaga penyiaran swasta merupakan lembaga penyiaran yang bersifat komersial serta
berbadan hukum. Lembaga penyiaran swasta ini hanya menyelenggarakan jasa penyiaran
radio atau televisi. Dalam memperoleh izin penyelenggara penyiaran, lembaga ini harus
mengajukan permohonan izin tertulis kepada menteri melalui KPI terlebih dulu. Lembaga
penyiaran swasta yang ada di Indonesia antara lain, PT. Indosiar Lintas Yogya Televisi,
PT. RCTI DUA, ANTV, dll.

Anda mungkin juga menyukai