BIOLOGI
DISUSUN OLEH :
PITRI NURAENI
RUSMIATI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu sistem organ
terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan kegiatan
fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama anatara alat-alat tubuh yang satu
dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu
berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur.
Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem koordinasi.
System regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sitem endokrin/hormon, dan indra.
Sistem saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon bekerja
lambat dalam. Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan
lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh
sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf
mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan rangsang atau
impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap
rangsang tersebut. Impuls saraf tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf. (Kus Irianto. 2004)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf, serta pembagiannya ?
2. Apa yang dimaksud dengan hormon ?
3. Apa saja alat indera pada manusia ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian sistem saraf dan pembagian ssistem saraf pada manusia.
2. Menginformasikan mengenai hormon dan macam fungsinya.
3. Untuk mengetahui alat indera pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol
interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh yang pentng ini juga
mengatur kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya, karena pengaturan saraf tersebut
maka terjalin komunikasi antara berbagai system tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi
sebagai unit yang harmonis. Dalam system inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran,
ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan
memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf
yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.
Jaringan saraf terdiri Neuroglia dan Sel schwan (sel-sel penyokong) serta Neuron (sel-sel
saraf). Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lainnya
sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.
Fungsi Sistem Saraf
Sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, maka sistem saraf mempunyai 3
fungsi utama yaitu :
Sebagai Alat Komunikasi
Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini dilakukan oleh
alat indera, yang meliputi : mata, hidung, telinga, kulit dan lidah. Dengan adanya
alat-alat ini, maka kita akan dengan mudah mengetahui adanya perubahan yang
terjadi disekitar tubuh kita.
Sebagai Alat Pengendali
Sebagai pengendali atau pengatur kerja alat-alat tubuh, sehingga dapat bekerja
serasi sesuai dengan fungsinya. Dengan pengaturan oleh saraf, semua organ tubuh
akan bekerja dengan kecepatan dan ritme kerja yang akurat.
Sebagai Pusat Pengendali Tanggapan
Saraf merupakan pusat pengendali atau reaksi tubuh terhadap perubahan atau
reaksi tubuh terhadap perubahan keadaan sekitar. Karena saraf sebagai pengendali
atau pengatur kerja seluruh alat tubuh, maka jaringan saraf terdapat pada seluruh
pada seluruh alat-alat tubuh kita,
Peta Konsep
Sistem
Sistem Sumsum
Sistem Regulasi
Sistem Sistem
Sistem
saraf tulang saraf saraf Kelenjarsaraf tak Pendenga
Penglihat
Pengecap
Pembau
Peraba
Sistem
Hormon oleh
dihasilkan
otak
Saraf belakan sadar endrokri sadar r(telinga)
(hidung)
(mata)
(lidah)
(kulit)
Indera
B. Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi/sistem kontrol yang bertugas menerima
rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap rangsangan
tersebut (jaringan komunikasi dalam tubuh). Sel-selnya dibedakan menjadi dua, yaitu sel-sel
saraf (neuron) dan neuroglia (memberi nutrisi dan bahan untuk hidupnya neuron).
1. Sel Saraf (neuron)
Merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Tersusun atas badan sel saraf,
dendrit, dan neurit (akson).
Gambar Otak
a) Otak Besar (Cerebrum)
Gambar Belahan pada Otak Besar
Otak besar dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
o Bagian dahi (lobus frontalis): berperan dalam aktivitas motorik volunter,
kemampuan berbicara dan berbahasa, dan elaborasi pikiran.
o Bagian tengah/ubun-ubun (lobus parientalis): berperan sebagai pengatur
kerja kulit dan otot terhadap pengaruh panas, dingin, sentuhan, tekanan,
dan nyeri serta merasakan kesadaran mengenai posisi tubuh.
o Bagian samping (lobus temporalis): berperan sebagai pusat pendengaran.
o Bagian belakang (lobus oksipitalis): berfungsi sebagai pusat penglihatan.
Otak Depan (Diensefalon)
Otak depan dibagi : talamus dan hipotalamus. Talamus merupakan pusat
pengatur sensorik yang berasal dari otak besar, menerima semua rangsan
yang berasal dari sensorik cerebrumsedangkan hipotalamus merupakan
pengontrol suhu tubuh, pengontrol rasa haus dan pengeluaran urine,
pengontrol asupan makanan, pengontrol perilaku dan emosi.
C. Saluran Pencernaan
Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi. Di bagian
ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium skuamosa bertingkat
tidak terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple
dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
2) Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina ini
mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis lainnya.
1. Pengertian Sistem Pernapasan Manusia
Respirasi atau pernapasan merupakan pertukaran Oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara
sel-sel tubuh serta lingkungan. Semua sel mengambil Oksigen yang akan digunakan dalam
bereaksi dengan senyawa-senyawa sederhana dalam mitokondria sel untuk menghasilkan
senyawa-senyawa kaya energi, air dan karbondioksida. Jadi, pernapasan juga dapat di artikan
sebagai proses untuk menghasilkan energi. Pernapasan dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Pernapasan Eksternal (luar) yaitu proses bernapas atau pengambilan Oksigen dan
pengeluaran Karbondioksida serta uap air antara organisme dan lingkungannya.
2. Pernapasan Internal (dalam) atau respirasi sel terjadi di dalam sel yaitu sitoplasma dan
mitokondria.
Sistem pernapasan terdiri atas saluran atau organ yang berhubungan dengan pernapasan. Oksigen
dari udara diambil dan dimasukan ke darah, kemudian di angkut ke jaringan. Karbondioksida
(CO2) di angkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dinapaskan ke luar udara.
1. Fungsi Sistem Pernapasan
Fungsi utama sistem pernapasan adalah untuk memungkinkan ambilan oksigen dari udara
kedalam darah dan memungkinkan karbon dioksida terlepas dari dara ke udara bebas.
Meskipun fungsi utama system pernapasan adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida,
masih ada fungsi-fungsi tambahan lain yaitu:
Tempat menghasilkan suara.
Untuk meniup (balon, kopi/the panas, tangan, alat musik dan lain sebagainya)
1. Homeostatis (pH darah)
2. Otot-otot pernapasan membantu kompresi abdomen (miksi,defekasi,partus).