LATAR BELAKANG
Dalam rangka membantu Ganjar Pranowo untuk maju dalam pemilihan Presiden
2024 harus membangun kompetensi dan kapasitas dirinya, utamanya dalam
mempersiapkan perangkat kerja strategis pemenangan Pilpres dengan berbasis
pada Gerakan kampanye pada seluruh elemen terkhususnya pada generasi muda
milenial, dalam membangun strategi pemenangan Pilpres yang efisien, efektif,
terukur dan mudah diterima banyak pihak.
B. TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini adalah
1. Untuk memenangkan Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden 2024 di provinsi
sumatera selatan
2. Untuk mengeksplorasi strategi Campaign pada pelaksanaan pemilihan Presiden
2024 di Provinsi Sumatera Selatan.
3. Strategi Gerakan Pemuda Milenial Pendukung Ganjar Pranowo dalam
menghadapi pemilihan Presiden 2024 di Provinsi sumatera selatan
C. RUMUSAN MASALAH
Menjelaskan strategi-strategi dalam memenangkan Pilpres yaitu:
1. Strategi kampanye
D. Kerangka Pemikiran
1. Sistem Kampanye
dalam Pilpres. Untuk itu strategi komunikasi politik yang harus digunakan ialah
HAM, Jurnal Legislasi Indonesia. berdasarkan visi, misi dan program politik yang
meliputi visi, misi, dan program Capres. Sedangkan metode yang dapat
pertemuan terbatas; pertemuan tatap muka; media massa cetak dan media
alat peraga di tempat umum; rapat umum; dan kegiatan lain yang tidak
diketahui oleh banyak orang pada tempat yang berbeda-beda, maka diperlukan
upaya yang maksimal dalam rangka penyampaian pesan kampanye oleh Peserta
pesan politik pada tahapan kegiatan kampanye tersebut. Pesan kampanye itu
sendiri dapat berupa tulisan, suara, gambar, tulisan dan gambar, atau suara dan
gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta
2. Konsep Kampanye
Kemampuan calon Presiden dan wakil Presiden dan caeg dalam menyusun
pesan politik juga ditentukan oleh pemahamannya terhadap keputusan khalayak
terhadap pesan politik yang diterimanya. Berdasarkan teori Elaboratin Likelihood
yang disajikan oleh pakar komunikasi persuasive Richard E Petty dan John T
Caciopp, bahwa keputusan yang dibuat khalayak bergantung pada jalur yang
ditempuhnya dalam memproses sebuah pesan. Jika seseorang secara sungguh-
sungguh mengolah pesan-pesan persuasif yang diterimanya dengan semata-
mata berfokus pada isi pesan tersebut, maka orang tersebut menurut teori ini
dianggap menggunakan jalur sentral (central route). Sementara jika orang
tersebut tidak melakukan evaluasi yang mendalam terhadap isi pesan yang
diterimanya melainkan lebih memperhatikan daya tarik penyampai pesan,
kemasan produk dan aspek periferal lainnya, maka ia dipandang menggunakan
jalur pinggiran (peripheral route). Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa
setiap orang dapat memproses pesan persuasive dengan cara yang berbeda.
Pada satu situasi kita menilai sebuah pesan secara mendalam, hati-hati dan
dengan pemikiran kritis. Namun pada situasi lain kita menilai pesan sambil lalu
tanpa mempertimbangkan argumen yang mendasari isi pesan tersebut.
E. STRATEGI KAMPANYE
1. Pemetaan Politik
a. Pemetaan Politik adalah untuk memenuhi informasi yg dibutuhkan oleh
kandidat dan tim suksesnya.
b. Pemetaan Politik adalah kegiatan pengumpulan pendapat atau persepsi
masyarakat terhadap berbagai hal menyangkut seorang tokoh atau kandidat
kepala daerah dan caleg dengan cara mewawancarai sejumlah masyarakat
c. PETA POLITIK adalah untuk seberapa besar kemungkinan (kans) seorang
kandidat dapat meraih kemenangan dibanding dengan kandidat lain di
daerah tertentu.
q Efisiesni Dana Kampanye
Dengan melihat peta politk ini, kandidat dapat menentukan skala prioritas
kampanye sehingga dana yanga ada tidak dihabiskan untuk hal-hal yang
tidak produktif
q Efektivitas Kampanye
Peta politik juga dapat digunakan untuk menentukan berbagai bentuk
kampanye mana yang paling efektif menarik pemilih.
q Menentukan tim sukses berdasarkan jaringan kabupaten/kota
Melalui peta politk agar dapat menentukan jaringan berpotensi untuk
memenangkan pilpres
Mengetahui Kekuatan dan
1. Mengetahui variabel apa saja yang menjadi “modal” bagi kandidat lawan.
2. Mengetahui basis dukungan dari kandidat lawan, dilihat dari aspek agama,
suku, umur, jenis kelamin, pendidikan, afiliasi politik, kecamatan, desa,
klas sosial dll
Mengetahui Masalah/Isu/Topik
2. STRATEGI MOBILISASI
- tim relawan
3. STRATEGI PENCITRAAN
- baleho
1. storming
• pengumpul data
• akademis
• tokoh masyarakat local
• preman
• buya
• datuk-datuk
2. LINGKARAN PEMILIH