net/publication/342421762
KAMPANYE POLITIK
CITATIONS READS
0 7,697
1 author:
Umaimah Wahid
Universitas Budi Luhur
91 PUBLICATIONS 164 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Umaimah Wahid on 24 June 2020.
8
Kampanye Politik
Tidak ada peristiwa politik yang luput dari kampanye politik. Kampanye politik dikemas oleh
profesional politik sebagaimana tujuan partai politik dan kandidat. Untuk mencapai khalayak
politik secara luas dan cepat, kampanye dilaksanakan melalui beragam saluran dan media
komunikasi politik.
“
pendek biasanya dilakukan dalam masa kampanye pada waktu pemilihan
umum yang disepakati bersama oleh badan penyelenggara pemilu (KPU)
dan partai politik.
yang besar sehingga membutuhkan biaya yang besar dan proses kerja yang
terencana.
Adapun tujuan kampanye politik adalah (1) melakukan persuasi pihak
lainnya (target) untuk menerima, memodifikasi, atau menolak ide-ide, sikap-
sikap, tindakan-tindakan praktis, dan perilaku tertentu; (2) upaya propaganda
terhadap pemberi suara yang potensial; (3) menciptakan efek tertentu pada
sejumlah besar; dan (4) memengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan.
Pada Pilpres 2014, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan pasangan Prabo-
wo Subianto–Hatta Rajasa melakukan kampanye politik dengan beragam
bentuk pesan dan pemanfatan media. Semua bentuk kampanye tersebut se-
bagai upaya melakukan persuasi, propaganda, menciptakan efek yang di-
inginkan dari khalayak yang menjadi target pemilih sehingga memberikan
hak suara yang memenangkan calon. Sekaligus sebagai upaya memengaruhi
khalayak dengan berbagai pesan politik yang menguntungkan bagi kandidat,
namun kerap juga menciptakan opini buruk terhadap lawan politik.
Sumber: http://www.indopos.co.id/…t/uploads/2014/04
154 KOMUNIKASI POLITIK
Sumber: http://2.bp.blogspot.com/…ua-dan-sylvia-
culnya isu-isu yang tidak menarik secara global, masih cukup menarik bagi
sebagian masyarakat Amerika Serikat yang konservatif. Seperti isi yang di-
pilih oleh calon presiden Partai Konservatif, yang melarang orang muslim
masuk Amerika Serikat.
Kampanye harus mengemas konten yang tepat, bukan hanya kepen
tingan sesaat. Kampanye Donald Trump menuai reaksi dari berbagi pihak di
antaranya dari Gedung Putih, kelompok Yahudi Amerika. Presiden Barack
Obama menyatakan bahwa pernyataan yang melarang muslim masuk ke
Amerika menyalahi spirit Amerika yang menganut kebebasan. Oleh kare-
nanya, memilih manager, isu, dan strategi yang tepat serta sesuai sangat
dibutuhkan bagi keberhasilan kampanye politik. Pada dasarnya mengelola
proses kampanye politik tidak mudah, namun bagaimanapun harus dilaku-
kan dan ditaklukkan agar dapat memenangkan pemilu.
Agar kampanye dapat berhasil dengan maksimal, diperlukan bera-
gam jenis kampanye, terutama jika jumlah khalayak dan pesaing banyak.
Semua strategi kampanye harus diupayakan sehingga mampu mencapai
sasaran. Walaupun demikian, tetap dibutuhkan kecerdasan manajer kam-
panye untuk mengelola kampanye agar efisien dan efektif. Arifin (2003:
23) menyatakan jenis kampanye politik terdiri atas kampanye massa, kam-
panye tatap muka (antarpersona), dan kampanye organisasi. Jenis kampa-
nye yang banyak digunakan para politikus adalah kampanye massa, yaitu
kampanye politik yang ditujukan kepada massa (orang banyak). Persuasi
kepada massa dilakukan melalui tatap muka atau menggunakan berbagai
media, baik media cetak maupun elektronik, serta media luar ruang, se
perti spanduk, baliho, poster, folder, selebaran, atau bahkan media sosial
(new media).
Manajer kampanye bukan hanya mengelola proses pelaksanaan kam-
panye, melainkan juga merencanakan konten atau pesan yang tepat, sesuai,
dan kuat sehingga dapat menciptakan efek sebagaimana direncanakan. Ada
beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika membuat atau merancang
pesan kampanye agar sesuai dan tepat sasaran, yaitu:
1. Kemampuan komunikator politik atau politikus sebagai sumber komu
nikator. Terkadang komunikator kampanye dilatih terlebih dahulu agar
mempunyai kemampuan public speaking yang baik.
2. Pesan tepat sasaran. Bentuk kemasan pesan diperlukan agar sesuai dengan
tujuan dan efek yang diinginkan. Manajer kampanye dapat meminta pihak
yang ahli merancang pesan agar sesuai dan tepat sasaran.
3. Media yang tepat. Pilihan media didasarkan pada tujuan, target, efek, dan
biaya kampanye.
158 KOMUNIKASI POLITIK
KOMUNIKATOR PROFESIONAL
Komunikator profesional, disebut juga spin doctor atau konsultan PR poli-
tik. Mereka adalah individu yang memiliki kemampuan menguasai publik,
menggerakkan massa, menguasai media, sekaligus sebagai konseptor politik
yang bertujuan memengaruhi. Komunikator profesional, menurut Nimmo
(dalam Rakhmat, 1999), adalah komunikator politik yang melakukan ak-
tivitas politik untuk menghasilkan keuntungan ekonomi dan bukan politi-
kus. Mereka seperti manajer kampanye, konsultan politik, peneliti politik.
Pada era perkembangan politik sekarang, semakin banyak yang berprofesi
sebagai komunikator profesional.
Konsultan Politik
Konsultan politik adalah seseorang atau sekelompok komunikator politik
profesional yang berperan memberikan masukan, pendapat, analisis men-
genai aktivitas partai dan kandidat politik. Fungsi konsultan politik ini
dalam rangka membentuk opini publik positif serta memenangi persaingan
dengan partai dan kandidat lainnya. Konsultan politik biasanya memberi-
kan nasihat dan pandangan di hampir semua kegiatan politik, termasuk
kampanye. Konsultan politik juga melakukan penelitian untuk strategi,
kandidat atau calon pemilih, serta oposisi bagi klien mereka. Konsultan
politik melaksanakan pekerjaan mereka atas dasar kepentingan ekonomi.
Umumnya mereka ini bukan bagian integral dari partai atau kandidat poli-
tik.
“
162 KOMUNIKASI POLITIK
Manajer Kampanye
Manajer kampanye selalu dibutuhkan pada proses dan aktivitas politik
jangka pendek—terutama pada masa pemilihan presiden, anggota legislatif,
dan kepala daerah. Kehadirannya untuk memperkenalkan kandidat, me-
nyosialisasikan visi, misi, program kerja, dan memengaruhi opini publik
sehingga mengarah kepada kandidat yang diusung, serta mengoordinasi-
kan berbagai kegiatan operasional kampanye.
Berikut ini beberapa tugas manajer atau konsultan kampanye, di an-
taranya:
1. Memetakan persoalan berkaitan dengan subjek kampanye.
2. Melakukan riset mengenai elektabilitas dan isu terkaitkan kampanye
lainnya.
3. Merancang perencanaan kampanye.
4. Memilih tim kampanye yang tepat.
5. Membangun jaringan yang kuat dengan kelompok pendukung, baik
pendukung lama maupun baru.
6. Memobilisasi kelompok berpengaruh.
7. Membangun branding kandidat, partai politik.
8. Menyusun jadwal kampanye.
9. Menyebarluaskan pesan melalui media komunikasi.
10. Menciptakan pengaruh–opini publik yang kuat.
11. Menyusun anggaran belanja kampanye.
KAMPANYE POLITIK 163
PERENCANAAN KAMPANYE
Sebagai aktivitas yang terorganisasi, kampanye politik harus mempun-
yai tim managemen yang kuat dan memahami kebutuhan serta kekuatan
dalam proses kampanye. Politik adalah strategi untuk memperoleh kekua-
saan melalui keterlibatan sebesar mungkin khalayak, komunikator politik
(politikus, profesional, dan aktivis), publik internal dan ekternal.
Menurut French (1982, dalam Cangara, 2011: 232), terdapat delapan
langkah perencanaan komunikasi untuk kampanye, antara lain:
1. Menganalisis masalah. Fokus masalah yang jelas dan sesuai dengan
kebutuhan khalayak diperlukan agar diketahui masalah apa saja yang
menjadi prioritas untuk diselesaikan. Dalam pemerintahan Jokowi dan
Jusuf Kalla, pemerintah harus memilih, memahami, dan menganalisis
masalah sebagai input dalam memutuskan sebuah kebijakan. Pilihan
masalah yang tepat akan mendukung pencapaian kinerja pemerintah
karena sesuai dengan permintaan dan kebutuhan khalayak.
2. Menganalisis khalayak. Khalayak yang akan dituju memengaruhi bentuk
pesan yang akan dikemas. Pemahaman terhadap khalayak menjadi bagian
penting dari aktivitas kampanye politik. Khalayak di era new media dan
social media mempunyai karakteristik tersendiri karena mereka adalah
pengguna sekaligus pembuat pesan. Kesesuaian pesan dengan khalayak
tujuan menentukan proses pembuatan opini. Misalnya, jika khalayak
kampanye adalah pemilih pemula, pesan harus dikemas sesuai dengan
bahasa dan tingkat pemahaman mereka, termasuk kecenderungan tren
baru di kalangan remaja atau mahasiswa.
3. Merumuskan tujuan. Tindakan politik wajib mempunyai tujuan yang
semestinya sudah ditetapkan dalam organisasi dan manajemen kampanye.
Tujuan harus diketahui, dipahami, dan dimiliki bersama antara aktor
politik dan khalayak karena hal tersebut dapat meningkatkan partisipasi
khalayak dalam kampanye politik.
4. Memilih media. Media yang tepat menentukan keberhasilan pembentukan
opini publik yang dilakukan dalam proses kampanye. Kekuatan media
menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan menyebar sangat mem
bantu keberhasilan kampanye.
5. Mengembangkan pesan. Pesan politik adalah pembicaraan dalam
komunikasi politik. Pesan memerlukan konstruksi atau kemasan yang
tepat sesuai dengan khalayak tujuan. Pesan, baik verbal maupun nonverbal,
menjadi sarana petukaran pikiran, keinginan, ide-ide, gambar, dan lain-
164 KOMUNIKASI POLITIK
yang harus dipersuasi secara maksimal dan terus menerus dengan strategi
kampanye khusus sesuai kecenderungan khalayak.
LANGKAH-LANGKAH KAMPANYE
Perencanaan kampanye yang terorganisasi mencerminkan bahwa kampa-
nye politik tersebut dilakukan secara profesional, melibatkan banyak pi-
hak, dan ditunjang beragam aktivitas yang diharapkan mampu mendekat-
kan aktor politik dengan pemilih. Terorganisasinya pelaksanaan kampanye
dapat teridentifikasi dengan pengelolaan kampanye yang baik. Manajemen
kampanye merupakan sebuah proses integral dalam proses kampanye. Ar
tinya, kampanye dilaksanakan secara bertahap dari mulai perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan kegiatan, para pihak yang
terlibat, pesan dan media yang dibutuhkan, khalayak yang direncanakan
serta akan diperlakukan bagaimana. Dalam era politik baru, aktor politik
sepantasnya mengubah ‘mental dan pola pikir’ serta cara memperlaku-
kan khalayak bukan sekadar target untuk mencapai kekuasaan, melainkan
sebagai mitra, sahabat, dan rekan seperjuangan dalam politik. Khalayak
akan mendengar pesan politik yang disampaikan aktor politik, tujuan yang
sudah ditetapkan, setting politik yang dikonstruksi, dan memberikan efek
yang diharapkan, yakni opini positif kepada aktor politik. Hal tersebut
menegaskan bahwa khalayak adalah pemilih suara yang menentukan ter-
pilih atau tidak dan bagaimana opini publik terhadap aktor politik.
Agar kampanye politik berhasil, berikut ini langkah-langkah yang
harus dipenuhi:
1. Menemukan dan menetapkan masalah
a. Masalah merupakan perbedaan antara harapan dan kenyataan atau
perbedaan antara aspirasi dan realitas.
b. Untuk menemukan suatu masalah diperlukan fakta dan realitas yang
biasanya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan.
c. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi masalah yang harus dicari
jawabannya.
2. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai
a. Dengan mengetahui masalah, seorang perencana kampanye dapat
menetapkan tujuan.
b. Tujuan adalah suatu keadaan atau perubahan yang diinginkan
sesudah rencana dilaksanakan.
c. Kriteria penetapan tujuan adalah menentukan apa yang menjadi target
dan seperti apa perubahan yang diinginkan.
166 KOMUNIKASI POLITIK
3. Menetapkan strategi
a. Menetapkan juru kampanye (komunikator) dengan mempertim
bangkan kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan.
b. Menetapkan target sasaran dan analisis kebutuhan khalayak dengan
terlebih dahulu melakukan studi khalayak (komunikan politik).
c. Menyusun pesan-pesan kampanye dalam beragam bentuk: verbal dan
nonverbal.
d. Memilih media dan saluran komunikasi yang efektif.
e. Produksi media dalam beragam bentuk yang paling dekat dan disukai
khalayak.
f. Pretesting communication material, yaitu melakukan uji coba terhadap
beragam materi komunikasi yang akan digunakan sehingga ada
waktu untuk melakukan evaluasi (proses perencanaan sebelum kam
panye wajib dilakukan dengan waktu yang cukup untuk melakukan
tes dan evaluasi atas materi komunikasi).
bakal capres dan cawapres pada Pemilu 2014 muncul dalam iklan-
iklan politik dan pemberitaan media sebagai sosok pribadi yang baik
(Aburizal Bakrie).
PESAN KAMPANYE
Pesan kampanye merupakan penonjolan ide bahwa sang kandidat atau calon
ingin berbagi dengan pemilih. Pesan kerapkali terdiri atas beberapa poin
tentang isu-isu kebijakan. Poin-poin tersebut dirangkum dari ide utama
kampanye dan sering diulang untuk menciptakan kesan abadi kepada pemi-
lih. Dalam berbagai kampanye, para kandidat atau partai politik akan selalu
mencoba membuat calon lain atau partai lain menjadi “tanpa pesan” ter-
kait dengan kebijakan partainya. Sebagian besar strategi kampanye ditujukan
untuk menarik pemilih yang paling potensial. Pesan yang jelas akan sangat
membantu khalayak untuk mengetahui dan mengenal kandidat dengan baik.
Pesan juga harus mampu memberikan perbedaan antara kandidat yang satu
dan kandidat lainnya sebagai upaya pembentukan identitas. Contoh: pada
masa kampanye Pemilu 2009, pasangan SBY-Boediono mengusung jargon/
pesan “Bisa Lebih Cepat dalam Pembangunan”, sementara pasangan Jusuf Kalla-
Wiranto mengusung jargon/pesan “Lebih Cepat Lebih Baik”����������������
. Pada masa kam-
panye Pemilu 2014, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mengusung jargon/pesan
“Jokowi adalah Kita” atau “Indonesia Hebat”, sementara pasangan Prabowo-Hatta
mengusung jargon/pesan “Kalau Bukan Sekarang, Kapan Lagi, Kalau Bukan
Kita, Siapa Lagi?” atau “Garuda di Dadaku, Prabowo Presidenku”.
Dalam teknik kampanye politik, kemenangan kandidat atau calon
yang dilakukan dalam jajak pendapat�����������������������������������
����������������������������������
hanya digunakan sebagai agenda po-
litik di kantor staf pemenangan kandidat atau calon.
Kampanye Hitam
KAMPANYE POLITIK 169
Kampanye Ilegal
Kampanye ilegal adalah kampanye yang dilakukan oleh partai atau kandi-
dat politik yang tidak mematuhi aturan dan ketentuan kampanye. Kampa-
nye ilegal dilakukan dengan cara terselubung atau juga pada masa kampa-
nye di luar ketentuan organisasi penyelenggara pemilu (KPU). Kampanye
ini sering dituduh sebagai bentuk “curi start” kampanye yang melanggar
ketentuan hukum. Contoh: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada 4 Juni
2014 memanggil Calon Presiden Jokowi terkait dugaan kampanye di luar
jadwal. Bawaslu mengungkapkan pemanggilan Jokowi untuk mengklarifi-
kasi dugaan mencuri start kampanye, yaitu kampanye saat berpidato usai
pengundian nomor urut capres. Selain itu, Bawaslu juga memanggil Jokowi
dan Jusuf Kalla secara bersamaan terkait pelanggaran berkampanye melalui
media. Pasangan ini dinilai telah melanggar karena sudah mulai berkampa-
nye dengan beriklan di sejumlah media massa.
Kampanye ilegal kerap dilakukan secara terselubung dalam kegiatan-
kegiatan sosial budaya, bahkan keagamaan. Aktor dan partai politik, misal
nya, mengadakan acara berbuka puasa bersama yang dilengkapi dengan
pesan-pesan politik, pembagian sembako kepada masyarakat dalam acara
tertentu dan pengobatan gratis. Kampanye ilegal secara tidak bertanggung
jawab menggunakan kekuasaan dan fasilitas pemerintahan bagi kepent-
ingan diri sendiri. Aktor politik yang merupakan pertahana (incumbent)
mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah, acapkali melakukan peny-
alahgunaan kekuasaan, (abuse of power) yaitu menggunakan fasilitas dan
keuangan daerah yang dipimpin untuk pemenangan pemilu.
“
M. Dallas Burnett, dalam Techniques for Effective Communication (Effendy,
2009: 32), tujuan strategi komunikasi dapat juga digunakan sebagai per-
timbangan melakukan kampanye politik. Setidaknya tujuan strategi men-
cakup empat hal berikut:
1. To secure understanding, yaitu memastikan bahwa terjadi suatu pengertian
dalam berkomunikasi. Proses kampanye dan pembicaraan politik harus
dipastikan mampu menciptakan saling pengertian di antara aktor dan
publik politik. Pengertian akan tumbuh jika terdapat kepercayaan antara
kedua belah pihak. Aktor politik percaya kepada khalayak, demikian juga
sebaliknya, khalayak percaya kepada aktor politik. Artinya, pembicaraan
politik yang berisi pesan-pesan politik adalah keadaan objektif yang
semestinya dipertukarkan secara terbuka satu dengan yang lainnya.
2. To establish acceptance, yaitu bagaimana cara menerima kemudian
membinanya dengan baik. Jika khalayak sudah menerima pesan politik
yang disampaikan aktor politik melalui media, situasi positif tersebut
harus dipelihara agar establish atau tetap. Jika tidak dipelihara dengan
pesan-pesan baru secara terus menerus, sangat mungkin keadaan positif
akan menjadi negatif atau bahkan mengalami penolakan dari khalayak.
3. To motive action, yaitu upaya serius atau penggiatan untuk memotivasi.
Spirit khalayak dalam mendukung aktor politik tetap harus dilakukan
untuk menjaga kedekatan dan ketergantungan satu dan lainnya. Spirit
dapat dijaga jika aktor politik senantiasa memelihara kepercayaan
khalayak. Spirit khalayak adalah kekuatan dukungan yang sangat
berpengaruh dan mempunyai penetrasi yang kuat. Spirit relawan
Jokowi-JK dalam mendukung, membela, dan mengawal selama pilpres
2014 sampai 1 tahun pemerintahan terbukti sangat ampuh memelihara
stabilitas pemerintah Jokowi. Terlebih didukung oleh media yang sebagian
besar pemberitaannya ada dalam ’logika’ mendukung pemerintah. Siapa
pun yang mengkritik kebijakan pemerintahan Jokowi-JK menjadi musuh
bersama yang akan mengalami bullying dan desakan pengarahan kepada
pihak yang salah.
4. The goals which the communicator sought to achieve, yaitu bagaimana pro
ses komunikasi mencapai tujuan sesuai dengan rencana pihak komuni
kator. Komunikator politik adalah pihak yang cenderung lebih mempunyai
kekuasaan (power) menentukan konten dalam proses politik. Komunikator
politik semestinya dapat menyakinkan khalayak bahwa tujuan yang
KAMPANYE POLITIK 175
KAMPANYE PERSUASIF
Komunikasi persuasif dalam kampanye adalah komunikasi persuasi yang
bersifat formal dan memerlukan perencanaan secara matang. Perencanaan
yang sungguh-sungguh dan tepat sasaran menentukan efektivitas kampa-
nye. Di tengah persaingan yang sedemikian ketat, pengelolaan kampanye
176 KOMUNIKASI POLITIK
Sumber: m.rmol.co/news.php?id=165645