Anda di halaman 1dari 8

Mulyani Nusi, S.

Pd

Materi Tarbiyah Ta'rifiyah:


Problematika Ummat

Mukaddimah,

Dalam problematika ini terkandung makna kepedulian/perhatian umat islam terhadap masalah-masalah
ummat islam dan kaum muslimin. Sehingga jika seorang muslim yang tidak merasa risau terhadap
problematika ummat muslim.

Rasulullah bersabda : ” Siapa yang tidur di waktu malam dan tdk pernah risau dengan masalah2 dengan
kaum muslimin maka pada hakikatnya dia bukan kaum Muhammad”.

· Defenisi Problematika

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Purwodarminta:

Problematika adalah masalah yang belum terpecahkan, belum ada solusinya

Secara istilah:

Problematika adalah perbedaan antara idealitas dengan realitas umat. Terjadinya kesenjangan antara
bagaimana seharusnya umat islam dengan realita.

seperti misalnya idealnya kita selesai kuliah selama 4 tahun namun selesainya 6 tahun maka di dalamnya
itu pastilah ada problema, sehingga jika terjadi perbedaan antara keduanya maka hal tersebut disebut
dengan Problematika.

Untuk mengetahui bagaimana problema ummat sekarang ini maka kita terlebih dahulu harus mengetahui
konsep ideal umat islam.

· Konsep Ideal Umat Islam

Ø Khaeru Ummah

Dari al Qur’an, telah tercermin pada genarasi salaful ummah


QS. 3 : 110

“kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih
baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik.”

Umat yang terbaik ini tertuju pada para shahabat baik dalam artian paling baik dalam pemahaman
maupun dalam artian paling baik dalam pengamalan/pelaksanaan. Itulah sebabnya manhaj kita ini
adalah manhaj para shahabat, manhaj salaf.

3 sifat utama yang menjadikan sahabat sebagai generasi terbaik:

- Mereka punya semangat melakukan amar ma’ruf. Aktifitas mereka senantiasa pada koridor dari
amar ma’ruf/berbuat kebaikan

- Mereka senantiasa selalu dan tidak akan merasa tenang jiwanya jika mereka tidak mencegah
terjadinya kemungkaran

- Mereka senantiasa beriman kepada Allah

Ø Umat wasath; umat pertengahan, moderat

- Antara dunia dan akhirat

Mereka dijadikan ummat yang ideal karena mereka merupakan ummat yang moderat ataukah
ummat yang pertengahan yaitu antara dunia dan akhirat. Dimana berbeda jauh terhadap ummat
sekarang ini yang terlalu banyak mementingkan kehidupan dunia dibandingkan akhiratnya sehingga
Allah menegur mereka, begitupula sebaliknya.

QS. Al Qashash:77

77. dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.

Ketika ada sebagian sahabat yang mau lebih mengutamakan akhiratnya, turun ayat ini.

Mendahulukan akhirat saja ditegur, apalagi ketika lebih mendahulukan dunia. Padahal akhirat adalah
kehidupan yang abadi.

- Dalam memenuhi unsur material dan spiritual


Yahudi = lebih berat pada sisi dunia

Nasrani = lebih berat pada sisi akhirat

QS. Baqarah:96

96. dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di
dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. masing-masing mereka ingin agar diberi
umur seribu tahun, Padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa.
Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.

- Antara kepentingan individu dengan social masyarakat

QS. 25 : 67

“dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula)
kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”

- Tidak terlalu melebih-lebihkan dan tidak terlalu meremehkan.

- Tidak berlebih-lebihan dalam harta. Dalam artian mereka membelanjakan hartanya tidak berlebih-
lebihan dan tidak pula terlalu kikir sehingga itu berarti mereka berbelanja sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing.

QS. 25 : 67, sifat ibadurrahman

67. dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula)
kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.

Ø Umat yang satu

- Dalam aqidah, yaitu aqidah ahlussunnah wal jama’ah

Saat ini banyaknya bermunculan neo aqidah

- Dalam kepemimpinan

- Dalam jamaah

Kondisi Umat Saat ini

1. At takhalluf; kemunduran, keterbelakangan

- Tidak lagi amar ma’ruf nahyi mungkar, tetapi malah menyeru kepada kemungkaran dan mencegah
kepada yang ma’ruf

- Mengakal-akali syariat

Fenomena sekarang ini, selalu mengkritisi syari’at. Seperti misalnya Riba yang pada hakekatnya tidak
dibolehkan, namun mereka menganggap itu hanya bunga biasa. Sehingga mereka selalu mengakal-
akali sesuatu yang haram dan menjadikannya halal.

- Mengikuti pola hidup orang kafir

Disebutkan dalam hadits :

”Sungguh kalian pasti mengikuti jejak-jejak orang sebelum kalian, sejengkal demi sejangkal, sehasta
demi sehasta hatta/meskipun mereka masuk kelubang biawak, pastilah kalian mengikuti jua”.
(HR.Bukhari diriwayatkan oleh Imam Ahmad Attabrani dan Al Hakim) diambl dari Maktabah syamilah

Dan mengikuti jejak-jejak yang dimaksudkan dari hadits ini adalah mengikuti jejak kaum kafir.
Termasuk dengan masalah ridha/puas kepada dunia dan senantiasa meninggalkan jihad.

- Meninggalkan jihad

Senang kepada kehidupan dunia dan melupakan akhirat

Ø Berjual beli dengan diynah

Rasulullah bersabda : ” Apabila kalian berjual beli dengan jual beli diynah maka pada hakekatnya itu
adalah jual beli dengan riba”. Seperti misalnya, pada hakekatnya ia jual beli padahal ia berkedok
dibelakangnya ada riba. Contohnya, Si A jual motor Rp. 10 jt, yang ternyata belum ada barangnya
sehingga ia memberikan uang kepada si B dgn perjanjian 2 bln kemudian baru dibayar kepada si B ,
dan ternyata si B menjual kembali 8 jt kepada si A secara CASH. Berarti si B berhutang kepada si A
sebanyak Rp.2 jt. Sehingga hal ini dapat dikatakan Riba.

Ø Mengikuti ekor-ekor sapi.

Dalam artian, sibuk dengan kesibukan dunia dan tidak peduli lagi dengan urusan akhiratnya.
Sehingga dalam bangunnya bukan lagi yang membangunkannya adalah shalat shubuh dan yang
menidurkannya bukan lagi karena letihnya mengurus dakwah dan perjuangan dien akan tetapi
karena dia sibuk dan letih mengurusi urusan duniawi belaka.

2. At Taqlid (fenomena ikut-ikutan dlam segala hal yang berkaitan dengan:

- Fikriyah

- I’tiqad

- Sulukiyah pedoman hidup


3. Perpecahan

- Jatuhnya khilafah Islamiyah

- Perpecahan dalam hal persepsi dan pola piker

Dalam artian pola pikir umat sekarang ini berada pada pola pikir tekstual , bukan pada pola pikir
konseptual sehingga segala sesuatu yang tidak berdasarkan dengan presepsi mereka itu akan
dianggap pola pikir yang salah.

- Perpecahan dalam hal aqidah dan ibadah

Dalam artian banyaknya aliran dan bentuk ibadah yang telah ada sehingga muncullah banyak dalil-
dalil palsu yang menjadikan perbuatan mereka menjadi benar.

Penyebab Problematika Umat

Ø Internal; dari diri umat Islam sendiri

- Lemah aqidah dan iman

Dikarenakan oleh kurangnya komitmen ummat ini dalam menjalankan agamanya. Seperti misalnya:
mantan caleg yang gagal menjadi bupati sehingga ia rugi 3 milyar karena terlalu banyaknya uang
keluar untuk baliho/spanduk-spanduknya.dan yang terjadi dibelakang ia cerai dengan istri lalu
bunuh diri. dan mantan anggota DPR yang mencoba bunuh diri karena dipecat.

Inilah bukti akibat kelemahan aqidah ummat islam yang tidak kuat menghadapi problematika yang
terjadi.

Problematika Lemahnya aqidah dan iman disebabkan oleh 2 sebab yaitu :

o Cinta dunia

o Takut akan mati dalam jihad sehingga orang yang seperti ini disebut munafik

- Krisis ukhuwah

Prinsip/tingkatan ukhuwah :

o Mencintai saudara melebihi diri sendiri

o Mencintai saudara sama seperti mencintai diri sendiri

o Hilangnya rasa iri dan dengki kepada saudara-saudara kita

Hal terebut merupakan barometer/ukuran dari ukhuwah kita terhadap saudara kita yang lain sampai
kepada sifat iri dan dengki

- Tidak adanya pemimpin umat


Tidak ada kesatuan komando, yang ada hanya pemimpin-pemimpin lembaga

- Fenomena kebodohan terhadap ad Dien

Salah satu sebab terjadinya kebodohan adalah tidak adanya semangat/kesadaran dan tidak adanya
waktu lagi dalam hidup ini untuk belajar/menuntut ilmu/belajar islam. Sampai-sampai seseorang
dapat mudah mengatakan saya tak tertarik dengan tarbiyah.

Ø Eksternal; konspirasi musuh

Dalam artian adanya Konspirasi musuh dalam problematika ummat Islam. Dimana sudah
sunnatullah semua musuh Islam itu sasarannya adalah ummat islam. Sehingga jangan terkecoh
dengan kenikmatan-kenikmatan yang diberikan oleh mereka kepada ummat ini karena hal tersebut
hanyalah kedok bagi mereka untuk menjatuhkan dan menjauhkan ummat Islam dari agamanya.

- Perang militer

Namun karena perang militer ini tidak efektif karena banyaknya tentara yang gugur siasia dan
banyaknya dana yang keluar untuk membeli peralatan namun tak ada hasil, malahan untuk ummat
Islam akan selalu bermunculan ummat Islam yang militan sehingga mereka beralih arah pada Peran
Pemikiran/ghawzul fikri

- Perang pemikiran

Dalam artian merusak pola fikir ummat Islam. Hal ini bersifat sangat berbahaya karena dapat
memakan banyak korban ummat Islam. Salah satu media yang paling berperan dalam hal ini adalah
media audio visual yaitu TV.

QS. 2 : 120

120. orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan
Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka
Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

Penyebab Problematika Umat

Ø Internal; dari diri umat Islam sendiri

- Lemah aqidah dan iman

Dikarenakan oleh kurangnya komitmen ummat ini dalam menjalankan agamanya. Seperti misalnya:
mantan caleg yang gagal menjadi bupati sehingga ia rugi 3 milyar karena terlalu banyaknya uang
keluar untuk baliho/spanduk-spanduknya.dan yang terjadi dibelakang ia cerai dengan istri lalu
bunuh diri. dan mantan anggota DPR yang mencoba bunuh diri karena dipecat.

Inilah bukti akibat kelemahan aqidah ummat islam yang tidak kuat menghadapi problematika yang
terjadi.
Problematika Lemahnya aqidah dan iman disebabkan oleh 2 sebab yaitu :

o Cinta dunia

o Takut akan mati dalam jihad sehingga orang yang seperti ini disebut munafik

- Krisis ukhuwah

Prinsip/tingkatan ukhuwah :

o Mencintai saudara melebihi diri sendiri

o Mencintai saudara sama seperti mencintai diri sendiri

o Hilangnya rasa iri dan dengki kepada saudara-saudara kita

Hal terebut merupakan barometer/ukuran dari ukhuwah kita terhadap saudara kita yang lain sampai
kepada sifat iri dan dengki

- Tidak adanya pemimpin umat

Tidak ada kesatuan komando, yang ada hanya pemimpin-pemimpin lembaga

- Fenomena kebodohan terhadap ad Dien

Salah satu sebab terjadinya kebodohan adalah tidak adanya semangat/kesadaran dan tidak adanya
waktu lagi dalam hidup ini untuk belajar/menuntut ilmu/belajar islam. Sampai-sampai seseorang
dapat mudah mengatakan saya tak tertarik dengan tarbiyah.

Ø Eksternal; konspirasi musuh

Dalam artian adanya Konspirasi musuh dalam problematika ummat Islam. Dimana sudah
sunnatullah semua musuh Islam itu sasarannya adalah ummat islam. Sehingga jangan terkecoh
dengan kenikmatan-kenikmatan yang diberikan oleh mereka kepada ummat ini karena hal tersebut
hanyalah kedok bagi mereka untuk menjatuhkan dan menjauhkan ummat Islam dari agamanya.

- Perang militer

Namun karena perang militer ini tidak efektif karena banyaknya tentara yang gugur siasia dan
banyaknya dana yang keluar untuk membeli peralatan namun tak ada hasil, malahan untuk ummat
Islam akan selalu bermunculan ummat Islam yang militan sehingga mereka beralih arah pada Peran
Pemikiran/ghawzul fikri

- Perang pemikiran

Dalam artian merusak pola fikir ummat Islam. Hal ini bersifat sangat berbahaya karena dapat
memakan banyak korban ummat Islam. Salah satu media yang paling berperan dalam hal ini adalah
media audio visual yaitu TV.

QS. 2 : 120

120. orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan
Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka
Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

Anda mungkin juga menyukai