PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua orang mendambakan hidup berkecukupan, ada pangan, pakaian, dan ada
tempat tinggal. Inilah keperluan pokok minimum manusia yang harus dipenuhi.
sederhana, menengah, dan lebih tinggi lagi sesuai dengan status sosialnya dalam
masyarakat. Baik dari yang amat sederhana, menengah dan tuntutan yang lebih tinggi,
tentu memerlukan dana. Semua keperluan tersebut harus dicari dan di usahakan, dan
tidak dating tiba-tiba, karena Allah tidak menurunkan hujan emas dan perak dari
Semua benda yang dikaruniakan oleh Allah dalam alam ini, berupa benda
mentah (bahan dasar) yang masih memerlukan pengelolaan sesuai dengan keinginan
pemekainya. Tanpa kerja keras, apa yang didinginkan itu tidak akan didapatakan. Ada
yang dapat diolah sendiri dan ada pula yang harus dibeli, sebab setiap orang tidak
mempunyai keterampilan (skill) yang sama.Perintah mencari harta (menjadi orang kaya)
perintah berzakat dan berinfak.Bagaimana mungkin orang berzakat dan berinfak, tanpa
ada harta kekayaan. Hal ini berarti, supaya setiap muslim berusaha menjadi hartawan.
Salah satu agenda sosial yang selalu diperjuangkan oleh islam adalah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada di atas maka dapat ditarik rumusan
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat tujuan dari makalah ini yaitu
sebagai berikut :
1. Mengetahui zakat
A. Pengertian Zakat
dasar zakat adalah zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, baik, dan bertambah.
Dengan makna tersebut, orang yang telah mengeluarkan zakat diharapkan hati
dan jiwanya akan menjadi bersih1, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat
al-Taubah : 103,
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka,
sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka dan Allah
maha mendengar lagi maha mengetahui ”.
Disamping itu, selain hati dan jiwanya bersih, kekayaannya akan bersih
pula. Dari ayat diatas tergambar bahwa zakat yang dikeluarkan para muzaik
manusia, tidak lagi mempunyai sifat yang tercela terhadap harta, seperti sifat
1. Menurut Malikiyah, zakat adalah mengeluarkan bagian yang khusus dari harta
yang telah mencapai nisabnya untuk yang berhak menerimanya, jika milik
sempurna dan mencapai haul selain barang tambang, tanaman dan rikaz.
harta tertentu untuk orang/pihak tertentu yang telah ditentukan oleh Syari’
4. Hanabilah mendefenisikan zakat adalah hak yang wajib dalam harta tertentu
Ayat perintah menunaikan zakat dan infak telah dikemukakan dalam ayat-
ayat Al-Qur’an, seperti pada surah Al-Baqarah ayat 43, 83, 110, 195, 254, 267.
Selain itu dijelaskan pula dalam ayat lain, bahwa Allah berfirman :
“dan pada harta mereka ada hak orang miskin yang meminta dan orang yang
hidup kekurangan”(adz-Dzaariyaat/51:19).
2
Abdurahman al-Jaziiri, al-Fiqh ala Muzzahib al-Arba’ah, Dar al-Kutu al-Ilmiah, Bairut,
hlm. 304.
3
Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamiy wa Aditullah, Jilid III, hlm.1788-1789.
Sabda Rasulullah yang artinya “diriwayatkan dalam Ibnu Umar r.a.
sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda islam itu dibina dalam lima pilar
(dasar): bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah,
Muhammad hamba-Nya dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, manunaikan zakat,
melaksanakan haji kebaitullah (bagi yang mampu) dan puasa ramadhan” (HR.
Muttafaq Alaih).
Berdasarkan ayat dan hadis diatas jelas bahwa, mengeluarkan zakat itu
hukumnya wajib sebagai salah satu rukun islam4. Orang yang enggang
orang Islam yang telah memenuhi syarat. Selain melaksanakan perintah Allâh
Islam yang membutuhkan bantuan dan pertolongan. Oleh karena itu, syariat Islam
memberikan perhatian besar dan memberikan kedudukan tinggi pada ibadah zakat
4
M. Ali Hasan,Zakat dan Infak, Jakarta, 2008, hlm.17
ini.Islam telah menetapkan zakat sebagai kewajiban dan
yang agung yang mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat, baik bagi
demi meraih pahala dan balasan di sisi Allâh Azza wa Jalla . Allâh