Anda di halaman 1dari 4

Perbedaan Zakat dan Pajak

Siti Nafisah | 1B | 031121039

1. Pengertian Zakat
Zakat sendiri berasal dari Bahasa Arab yakni ‘zaka’ yang artinya bersih, suci, subur dan
berkembang. Zakat menurut istilah adalah ukuran harta tertentu yang wajib dikeluarkan kepada
orang yang membutuhkan atau yang berhak menerima dengan beberapa syarat sesuai dengan
syariat islam.

Zakat menurut ahli fiqih adalah hak tertentu yang diwajibkan Allah terhadap harta kaum
muslimin yang diperuntukkan bagi mereka yang dalam Al-qur’an disebut kalangan fakir miskin
dan mustahik lainnya sebagai tanda syukur atas nikmat Allah SWT dan untuk mendekatkan diri
kepadaNya serta untuk membersihkan diri dan hartanya.

Dalam Al-Qur’an, Allah Swt memerintahkan agar mengambil zakat bagi orang-orang yang
memiliki harta. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an At Taubah ayat 103:

‫ُخ ْذ ِم ْن َاْم َو اِلِهْم َص َد َقًة ُتَطِّهُر ُهْم َو ُتَز ِّك ْيِهْم ِبَها َو َص ِّل َع َلْيِهْۗم ِاَّن َص ٰل وَتَك َس َكٌن َّلُهْۗم َو ُهّٰللا َسِم ْيٌع‬
‫َع ِلْيٌم‬
Artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan
berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Dari ayat Al-Qur’an di atas dapat dipahami bahwa zakat merupakan usaha mensucikan diri dari
kemungkinan pemiliknya cinta berlebih-lebihan kepada harta dan dari kemungkinan memiliki
harta kotor yang disebabkan bercampurnya harta yang bersih dengan harta yang menjadi hak
orang lain dengan jalan memberikan sebagian hartanya kepada orang yang berhak menerimanya.

2. Zakat dalam Al-Qur’an


Berikut beberapa ayat tentang zakat:

QS. Ar-Ruum ayat 39


‫َو َم ٓا ٰا َتْيُتْم ِّم ْن ِّرًبا ِّلَيْر ُبَو ۠ا ِفْٓي َاْم َو اِل الَّناِس َفاَل َيْر ُبْو ا ِع ْنَد ِهّٰللاۚ َو َم ٓا ٰا َتْيُتْم ِّم ْن َز ٰك وٍة ُتِر ْيُد ْو َن َو ْج َه‬
‫ٰۤل‬
‫ِهّٰللا َفُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْض ِع ُفْو َن‬
Artinya:“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah,
maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat
yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang
melipatgandakan (pahalanya).”

QS. Al Baqarah ayat 43:


‫َو َم ٓا ٰا َتْيُتْم ِّم ْن ِّرًبا ِّلَيْر ُبَو ۠ا ِفْٓي َاْم َو اِل الَّناِس َفاَل َيْر ُبْو ا ِع ْنَد ِهّٰللاۚ َو َم ٓا ٰا َتْيُتْم ِّم ْن َز ٰك وٍة ُتِر ْيُد ْو َن َو ْج َه‬
‫ٰۤل‬
‫ِهّٰللا َفُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْض ِع ُفْو َن‬.
Artinya: “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah,
maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat
yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang
melipatgandakan (pahalanya).”

QS. Al Bayyinah ayat 5:


‫َو َم ٓا ٰا َتْيُتْم ِّم ْن ِّرًبا ِّلَيْر ُبَو ۠ا ِفْٓي َاْم َو اِل الَّناِس َفاَل َيْر ُبْو ا ِع ْنَد ِهّٰللاۚ َو َم ٓا ٰا َتْيُتْم ِّم ْن َز ٰك وٍة ُتِر ْيُد ْو َن َو ْج َه‬
‫ٰۤل‬
‫ِهّٰللا َفُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْض ِع ُفْو َن‬.
Artinya:”Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah,
maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat
yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang
melipatgandakan (pahalanya).”

QS. Az Zariyat ayat 19:


. ‫َو ِفْٓي َاْم َو اِلِهْم َح ٌّق ِّللَّس ۤا ِٕىِل َو اْلَم ْح ُرْو ِم‬
Artinya:”Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang
miskin yang tidak meminta.”

QS. At Taubah ayat 60:


‫ِاَّنَم ا الَّص َد ٰق ُت ِلْلُفَقَر ۤا ِء َو اْلَم ٰس ِكْيِن َو اْلَع اِمِلْيَن َع َلْيَها َو اْلُم َؤ َّلَفِة ُقُلْو ُبُهْم َو ِفى الِّر َقاِب َو اْلَغاِر ِم ْيَن َو ِفْي‬
‫ َس ِبْيِل ِهّٰللا َو اْبِن الَّس ِبْيِۗل َفِر ْيَض ًة ِّم َن ِهّٰللاۗ َو ُهّٰللا َع ِلْيٌم َحِكْيٌم‬.
Artinya:”Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil
zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk
(membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”

QS. Luqman ayat 4:


‫اَّلِذ ْيَن ُيِقْيُم ْو َن الَّص ٰل وَة َو ُيْؤ ُتْو َن الَّز ٰك وَة َو ُهْم ِباٰاْل ِخَرِة ُهْم ُيْو ِقُنْو َۗن‬
.
Artinya:”(yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat, menunaikan zakat dan mereka
meyakini adanya akhirat.”
QS. Al-Maidah ayat 12:
‫َو َلَقْد َاَخ َذ ُهّٰللا ِم ْيَثاَق َبِنْٓي ِاْس َر ۤا ِء ْيَۚل َو َبَع ْثَنا ِم ْنُهُم اْثَنْي َع َش َر َنِقْيًبۗا َو َقاَل ُهّٰللا ِاِّنْي َم َع ُك ْم ۗ َلِٕىْن َاَقْم ُتُم‬
‫الَّص ٰل وَة َو ٰا َتْيُتُم الَّز ٰك وَة َو ٰا َم ْنُتْم ِبُرُس ِلْي َو َع َّز ْر ُتُم ْو ُهْم َو َاْقَر ْض ُتُم َهّٰللا َقْر ًضا َح َس ًنا ُاَّلَك ِّفَر َّن َع ْنُك ْم‬
‫َس ِّيٰا ِتُك ْم َو ُاَلْد ِخ َلَّنُك ْم َج ّٰن ٍت َتْج ِر ْي ِم ْن َتْح ِتَها اَاْلْنٰه ُۚر َفَم ْن َكَفَر َبْع َد ٰذ ِلَك ِم ْنُك ْم َفَقْد َض َّل َس َو ۤا َء‬
‫ الَّس ِبْيِل‬.
Artinya:”Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah
mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku
bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman
kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman
yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke
dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu
setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

QS. Al-Hajj ayat 41:


‫َاَّلِذ ْيَن ِاْن َّم َّك ّٰن ُهْم ِفى اَاْلْر ِض َاَقاُم وا الَّص ٰل وَة َو ٰا َتُو ا الَّز ٰك وَة َو َاَم ُرْو ا ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َنَهْو ا َع ِن اْلُم ْنَك ِۗر‬
‫َو ِهّٰلِل َعاِقَبُة اُاْلُم ْو ِر‬
Artinya:” (Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka
melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah
dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.”

QS. Al-Anbiya ayat 73:


‫َو َجَع ْلٰن ُهْم َإِىَّم ًة َّيْهُد ْو َن ِبَاْم ِر َنا َو َاْو َح ْيَنٓا ِاَلْيِهْم ِفْع َل اْلَخْيٰر ِت َو ِاَقاَم الَّص ٰل وِة َو ِاْيَتۤا َء الَّز ٰك وِۚة َو َك اُنْو ا َلَنا‬
‫ۙ ٰع ِبِد ْيَن‬
Artinya:”Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi
petunjuk dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan,
melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah.”

3. Hukum Zakat dalam Islam


Zakat merupakan bentuk ibadah seperti salat, puasa, dan lainnya yang telah diatur
berdasarkan Al Quran. Ibadah ini termasuk dalam rukun Islam yang keempat dan menjadi salah
satu unsur penting dalam syariat Islam. Karena itu, hukum membayarkan zakat adalah wajib bagi
setiap Muslim yang telah memenuhi syarat-syarat zakat. Selain ibadah wajib, zakat juga
merupakan kegiatan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusian yang dapat perkembang sesuai
dengan perkembangan umat manusia.
4. Pengertian Pajak
Pengertian pajak secara sederhananya yaitu pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Fungsi
pajak adalah membiayai pengeluaran-pengeluaran. Manfaat pajak digunakan untuk melakukan
pembangunan hingga membayar gaji pegawai negeri. Pembayar pajak tidak mendapatkan
imbalan secara langsung, di mana uang yang dikumpulkan dari pajak adalah digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak adalah
perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta wajib pajak untuk secara langsung dan
bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan
nasional.

Menurut UU No 28 Tahun 2007, pasal 1:

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat.

Dari beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa Pajak meliputi dua perspektif yakni
Pajak dilihat dari perspektif ekonomi dan dari perspektif hukum. Dari perspektif ekonomi, Pajak
dapat dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor privat kepada sektor publik,
sedangkan dari perspektif hukum merupakan suatu perikatan yang timbul karena adanya undang-
undang yang menyebabkan timbulnya kewajiban warga negara untuk menyetorkan sejumlah
penghasilan tertentu kepada negara.

5. Hukum Pajak dalam Islam

Ada beberapa alasan yang menguatkan kewajiban pajak. Pertama, penjaminan solidaritas.
Karena pajak merupakan sumber pembiayaan bagi kebutuhan sosial maka jika zakat tidak
mencukupi dibolehkan adanya pungutan-pungutan di luar dari zakat seperti pajak. Kedua,
dengan menggunakan kaidah yang berlandaskan AlQur’an dan sunnah pajak diwajibkan
pemungutannya untuk kepentingan umat dan negara jika sumber penerimaan lain tidak
mencukupi.

Anda mungkin juga menyukai