Tafsir ayat:
َ مSْ ( ُخ ْذ ِم ْن أَ ْم ٰولِ ِهAmbillah zakat dari sebagian harta mereka) Terdapat pendapat mengatakan
ًص َدقَة
yang dimaksud adalah zakat yang wajib dikeluarkan. Dan pendapat lain mengatakan: ini
merupakan sedekah yang hanya diwajibkan atas orang-orang yang mengakui kesalahannya
tersebut, karena setelah penerimaan taubat mereka lalu mereka menawarkan harta mereka kepada
Rasulullah, sehingga turun ayat ini yang memerintahkan Rasulullah untuk mengambil sebagian
harta mereka, dan bukan seluruhnya.
( تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُ َز ِّكي ِهم بِهَاdengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka) Yakni, kamu
membersihkan mereka dari dosa-dosa mereka Wahai Muhammad dengan sedekah yang diambil
dari mereka. Makna pembersihan disini adalah menghilangkan bekas-bekas dosa yang masih
menempel pada mereka. Adapun pensucian adalah pembersihan yang lebih lagi.
QS. Ar Ruum: 39
ٰۤ ُ هّٰللا ٰ اس فَاَل يَرْ بُوْ ا ِع ْن َد هّٰللا ِ ۚ َو َمٓا ٰاتَ ْيتُ ْم ِّم ْن
ك هُ ُم
Sَ Sِول ِٕٕى زَكو ٍة تُ ِر ْي ُدوْ نَ َوجْ هَ ِ فَا ِ َو َمٓا ٰاتَ ْيتُ ْم ِّم ْن ِّربًا لِّيَرْ بُ َو ۠ا فِ ْٓي اَ ْم َو
ِ َّال الن
َْال ُمضْ ِعفُوْ ن
Artinya: “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka
tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya).
Tafsir ayat: (Dan sesuatu riba atau tambahan yang kalian berikan) umpamanya sesuatu yang
diberikan atau dihadiahkan kepada orang lain supaya orang lain memberi kepadanya balasan
yang lebih banyak dari apa yang telah ia berikan; pengertian sesuatu dalam ayat ini dinamakan
tambahan yang dimaksud dalam masalah muamalah (agar dia menambah pada harta manusia)
yakni orang-orang yang memberi itu, lafal yarbuu artinya bertambah banyak (maka riba itu tidak
menambah) tidak menambah banyak (di sisi Allah) yakni tidak ada pahalanya bagi orang-orang
yang memberikannya. (Dan apa yang kalian berikan berupa zakat) yakni sedekah (untuk
mencapai) melalui sedekah itu (keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan)
pahalanya sesuai dengan apa yang mereka kehendaki. Di dalam ungkapan ini terkandung makna
sindiran bagi orang-orang yang diajak bicara atau mukhathabin
QS. Al Bayyinah: 5
ص ٰلوةَ َويُؤْ تُوا ال َّز ٰكوةَ َو ٰذلِ َك ِديْنُ ا ْلقَيِّ َم ۗ ِة هّٰللا
َّ ال7صيْنَ لَهُ ال ِّديْنَ ەۙ ُحنَفَ ۤا َء َويُقِ ْي ُموا
ِ َِو َمٓا اُ ِم ُر ْٓوا اِاَّل لِيَ ْعبُدُوا َ ُم ْخل
Artinya: “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya
semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).”
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris
tafsir Universitas Islam Madinah
( أُ ِمر ُٓو ۟ا َو َمآPadahal mereka tidak disuruh) Dengan perintah yang ada dalam kitab-kitab yang
diturunkan dahulu dan dalam al-Qur’an.
۟ ( إِاَّل لِيَ ْعبُدsupaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-
ِ ُِوا اللَّـهَ ُم ْخل
َصينَ لَهُ الدِّين
Nya) Yakni agar mereka senantiasa beribadah kepada Allah, dan ibadah mereka harus bersih dari
segala kemusyrikan, dan agar mereka benar-benar ikhlas dalam beragama.
( ُحنَفَآ َءmenjalankan) agama yang lurus) Yakni meninggalkan segala agama menuju agama Islam
semata.
ِة7( َو ٰذلِكَ ِدينُ ا ْلقَيِّ َمdan yang demikian itulah agama yang lurus) Yakni agama yang demikian
adalah agama yang lurus, maka tidak pantas untuk berselisih tentangnya.