Anda di halaman 1dari 24

FIQIH ZAKAT

Makalah ini disusun gunamemenuhi tugas Mata Reading


teks Kuliah Fikih Zakat
Dosenpengampu:

DisusunOleh

Ilmi Desi Yunika Aprianti (2110202037)


Nudia fajaristianti (2110202040)
M Dzaki Saputra ( 2110202039)

Kelas: Fiqh 1

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas ilmu Tarbiyah dan keguruan

UIN Raden Fatah Palembang

Tahun 2023/2024
KATAPENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiratAllah SWT karena dengan rahmat,


karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
denganbaikmeskipunbanyakkekurangandidalamnya.Danjugakamiberteria kasih
pada Ibu yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalahini dapat berguna dalam rangka menambah


wawasan serta pengetahuan kita mengenai Fikih Zakat. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidakadasesuatuyangsempurnatanpasaranyangmembangun.Semogamakalah
sederhana ini dapat dipahami bagi pembaca.

2
DAFTARISI

Katapengantar ii

DaftarIsi iii

BABI :Pendahuluan

A. Latarbelakang.....................................................................................1

B. RumusanMasalah................................................................................1

C. Tujuan.................................................................................................2

BABII :Pembahasan

A. Zakat...................................................................................................3

B. LandasanNormatifZakat.....................................................................4

C. KedudukanZakat.................................................................................8

D. TujuanZakat........................................................................................10

E. ImplikasiSosialZakat..........................................................................11

BABIII:PenutupKesimpulan...........................................................................13

DaftarPustaka

3
BABIPENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Zakat merupakan ibadah dan kewajiban sosial bagi para


Aghniya(hartawan) setelah kekayaannya memenuhi batas minimal (nishab)
dan rentang waktu setahun (haul). Tujuannya untuk mewujudkan
pemerataam keadilan dalam ekonomi. Sebagai salah satu aset-lembaga-
ekonomi Islam, zakat merupakasumber dan potensial strategis bagi upaya
membangun kesejahteraan umat. Karena itu, al-Quran memberi rambu
agar zakat yngdi himpun di salurkan kepada mustahiq(orang yang benar-
benar berhak menerima zakat).

Pada awal Islam, zakat di kelola negara/pemerintah. Pendapat ini


memang dapat diperdebatkan. Tetapi kalau Rasullah SAW di posisikan
sebagai nabi dan negarawan (theProphentandStatesmen) maka keberadaan
beliau adalah sebagai pemimpin negara dan pemerintahan.
PraktiksemacaminijugaditeruskanpadamasaKhulafa’al-Rasydin.Pada masa
Abu Bakar al-Shidiq, waraga yang enggan membayar zakat di perangi.
Beliau merasa wajib untuk mengefektifkan penghimpun zakat. Dalam
pendistribusian zakat misalya, ‘Umar bin al-Khattab r.a tidak memberikan
bagian zakat kepada muallafahqulubuhum(pemula muslim) karena
pertimbangan, “politis”.

B. RumusanMasalah

1. Apapengertianzakat?

2. Apalandasanhukumzakat?

3. Apakedudukan zakat?

4
4. Apatujuan zakat?

5. Apaimplikasisosialzakat?

C. Tujuan

1. Untukmengetahuipengertianzakat

2. Untukmengetahuilandasanhukumzakat

3. Untukmengetahuikedudukanzakat

4. Untukmengetahuitujuanzakat

5. Untukmengetahuiimplikasisosialzakat

5
BABIIPEMBA

HASAN

A. ZAKAT

1. PengertianZakat

Kata zakat berasal dari kata zakayang artinya tumbuh dengan


subur. Makna lain dari kata zakaadalah suci dari dosa. Zakat menurut
bahasa ialah “membersihkan” atau “tumbuh”. Dalam kitab-kitab
hukum Islam, kata zakat diartikan dengan suci, tumbuh dan
berkembang serta berkah. Dan jika pengertian itu di
hubungkandenganharta,makamenurutajaranislam,hartayangdizakatiitua
kan

6
tumbuhberkembang,bertambahkarenasucidanberkah(membawa
kebaikan bagi hidup dan kehidupan yang punya).1

Berdasarkan etimologi, zakat berasal dari kata (bahasa arab):


“zakkaa-yuzakkii-tazkiyatan-zakaatan”. Yang memiliki arti
thaharahyang berarti bersih-membersihkan, namaa’yang berarti
tumbuh atau
berkembang,danbarakahyangberartibalasanataukaruniaAllahyang
diberikankepadahamba-Nyayangtiadatarabandingannya,atau
amalsoleh.

Sedangkan menurut terminologi syariat (istilah), zakat adalah


bagian dari sejumlah harta tertentu dimana harta harta tersebut telah
mencapai nishab (batasan yang wajib dizakatkan), yang diwajibkan
Allah SWT untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak
menerimanya dengan syarat tertentu. 2

2. PengertianZakatMenurutparaUlama

a. Mazhab Maliki mendefinisikan zakat dengan “mengeluarkan


bagian yang khusus dari harta yang khusus pula yang telah
mencapai nishab (batas kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada
orang-orang yang berhak menerimanya. Dengan catatan
kepemilikan itu penuh dan mencapai hawl (setahun), bukan barang
tambang dan bukan pertanian”.

b. Mazhab Hanafi mendefinisikan zakat dengan “menjadikansebagian


harta yang khusus dari harta yang khusus sebagai milik orang yang
khusus, yang ditentukan oleh syariat karena Allah SWT”.

1MohammadDaudAli,SistemEkonomiIslamZakatDanWakaf,(Jakarta:UI-PressSalemba4, 1998), h.
38-39.

2SyarifHidayatullah,EnsiklopodiaRukunIslamIbadahTanpaKhilafiahZakat,(Jakarta: Indocamp,
2008), h. 1-2.

7
c. Mahzab Syafi’i, mendefiniskan zakat adalah sebuah ungkapan
untuk mengkeluarkan harta atau tubuh sesuai dengan cara khusus.

d. Mazhab Hanbali, mendefiniskan zakat ialah hak yang wajib (di


keluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus
pula.Yang di maksudkan dengan kelompok khusus adalah delapan
kelompok yang di isyaratkan oleh Allah SWT.3

Dengan demikian, zakat adalah pembersihan harta yang didasarkan


pada keimanan kepada Allah, bahwa dalam setiap harta yang diperoleh
terdapat hak fakir miskin dan orang yang meminta-minta.4

B. LandasanNormatif

1. DasarHukumdariAl-Quran

a. SuratAt-Taubahayat103:

‫توز ̊ي ه ها لص'¸ل‬ ‫ز‬ ‫لصدلقلة˝تز لط‬ ‫¸ل‬ ˚ ˚‫زخ ¸م‬


‫¸ ل‬ ‫ل‬
‫لز ك ˚م لو‬ ‫ه‬ ¸' ‫¸ه‬ ‫مل‬ ‫˚ذ نأل‬
' ˚ ‫ه‬ ‫˚م‬ ‫وا‬
¸‫ب‬
¸ ‫م‬ ‫ز‬
‫ر‬
‫لصلىتللك ل ٌ ز وا لس¸ لع¸ل˚ٌيم‬ ˚‫لعلل̊ي ¸ه‬
‫ل‬ ‫ل‬
‫س نله ه ز م˚ي‬ ‫مإ¸ه‬
‫ع‬ ˚ ‫ل‬ ‫ن‬
,‫ك م‬

8
Artinya:

“Ambillahzakatdarihartamereka,gunamembersihkandanmenyucikanm
ereka,danberdoalahuntukmereka.Sesungguhnya

3 WahbahZuhayly,Zakat:KajianBerbagaiMazhab,(Bandung:PTRemajaRosdakarya,2005),h. 83-
84.

4 K.H.AbdulHamiddanBeniAhmadSaebani,FiqhIbadah,(Bandung: CVPustakaSetia,2009),
h.205-206.

9
doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah
Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QSAt Taubah: 103)

Menurut ayat tersebut, zakat harus diambil. Oleh karena itu,


pada masa Khalifah Abu Bakar, orang kaya dan tidak berzakat di
nyatakan telah murtad. Di Indonesia pun telah disahkan Undang-
Undang Zakat, tetapi dalam praktiknya belum ada pengambilanzakat
yang di laksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Kekayaansetiapwarganegaradiperiksa,pendapatanpertahunnyadi
periksa, usahanya di berbagai bidang, misalnya perdagangan,
pertanian, perkebunan, jasa, peternakan, seluruhnya di periksa,
sehingga ketika ada peraturan perundang-undangan yang
memberikan wewenang melakukan pengambilan zakat, objek yangdi
ambil didasarkan diambil di dasarkan kepada pemeriksaan dan
datanya sangat akurat.5

b. Suratal-Bayyinahjugadijelaskan:

‫ء زموا‬
‫لولماأز زرواأ ¸ل ˚عبزدزاوا ز ̊ي لنللهزال ل زفنلحا ل ل‬
¸‫ويز‬ ‫ل م˚ ص ¸د'˚ي ن‬ ‫¸ م ¸ل ه ي‬
‫ق˚ي‬ , ¸ ‫خ‬ ‫ل‬
‫¸ل‬
‫الهصللةل ويز ˚ؤتز اوالهز ل لت وذل¸ل ي زنا لم¸ة‬
‫ل‬ ‫ل‬
'‫لك ˚ ˚ قل لي‬ ‫ك‬
¸ ‫د‬ ‫ا‬
¸
Artinya:

“Mereka tidak di perintah kecuali supaya meyembah Allah dengan


memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalannkan) agama
denganlurusdansuapayamerekamendirikanshalatdanmenunaikan
zakat.Danyangdemikianitulahagamayanglurus”.(QSal-Bayinah: 5)6

10
5 Ibid,...,h. 207

6 SyaikhHasanAyyubditerjemahkanolehAbdulRosyadShiddiq,FikihIbadah,(JakartaTimur:
Pustaka Al-Kautsar, 2005), h. 502-503.

11
2. Dasarhukumdarihadis

a. HaditsdariAth-ThabranidanAlibinAbiThalib

‫ل ¸ه˚مب¸قلدل„ر‬ ‫لضلعللىأ ˚غن ¸ء ل ي لن ˚يأ‬ ‫إ¸هنالفللر‬


‫وا‬ ˚‫ل ¸يلا ا˚ل ¸ ˚ ف¸ ل‬
‫¸ل‬ ‫م‬ ‫زم سم‬
¸˚
‫لجا زعو لعزر˚وا‬ ‫ل لء‬ ‫اله¸ ˚ي لسز لرا ز ل ˚ني ˚جله‬
˚‫األ‬ ‫ر ا¸ذ‬ ‫ذ يل عفزق ل ه لو ل دلا˚لفز‬
‫و‬ ‫ا لا‬ ‫قل‬ ‫ل ء ˚ ل‬
‫م‬
‫ال هنا ي ل ¸ ز ¸حل اس‬.‫ماي ˚ ز ˚غن¸يلا زه˚م‬ ‫ا¸له‬
‫ل‬ ‫ل‬
‫ز ح بزس ه‬ ‫ل نس ع زؤ لللوأل‬ ¸‫ب‬
˚ ‫ا‬ ‫ل أ‬
‫م‬ ‫ل‬
‫)رواهالطبرانى‬.‫لش¸ ل يوزعل ز لعذلاب ˝ما‬ ‫ا˝ب‬
Artinya: ¸‫د˚يد ¸ذ'بز ه ˝األ‬ )
‫ل˚ي‬ ˚ ‫˝ا‬
‫م‬
“Allah SWT mewajibkan zakat pada harta orang-orang kaya dari
kaum Muslimin sejumlah yang dapat melapangi orang-orang miskin
diantara mereka. Fakir miskin itu tidak akan menderita karena
kelaparan dan kesulitan sandang, kecuali karena perbuatan orang-
orang kaya. IngatlahAllah akan mengadili mereka nanti secara tegas
dan menyiksa mereka dengan pedih.” (HR Ath-Thabrani).7

b. HadisRiwayatAhmaddanMuslim

12
‫ن م˚ ن‬ ‫ا‬
‫ا‬ ‫اصماللهعالاي˚هنوا‬ ‫عا˚نأ بنىهاري˚ارةاقااالا س اللله‬
‫م‬ ‫اسلمام‬ ‫و ن‬
‫ر‬
‫ا‬ ‫˚‬
‫اجهانمام‬
‫هإن ˚ ايعالاي˚هنفنينا‬ ‫اصان ابكان˚ز„لايؤ ازكااتا‬
‫ارن‬ ‫لمأ ح‬ ‫ادىى‬ ‫ح‬
‫ن‬
‫م‬
‫اجن˚با اجب˚ ه‪.‬الحدث‪-‬‬ ‫فاي ˚ج اصافئ حفاتك˚واىب‬
‫رواه‬ ‫اهوا هات‬ ‫ن‬ ‫عا‬
‫نهاا‬
‫ل‬
‫أحمدومسلم‬
‫‪Artinya:‬‬

‫‪“DariAbu Hurairah, “Rasullah Saw. Telah berkata, ‘Seseorang yang‬‬


‫‪menyimpan hartanya, tidak di keluarkan zakat, akan di bakar dalam‬‬
‫‪nerakajahanam,baginyadibuatkansetrikaapi,kemudiandi‬‬

‫‪7 Ibid,...,h. 214‬‬

‫‪13‬‬
setrikakankekambungdandahinya...,dan seterusnya.”(HRAhmad dan
Muslim)8

3. Dasarhukumdariijmaparaulama

Para imam sepakat bahwa zakat diwajibkan kepada orang Islam


yang merdeka, baligh, dan berakal sehat. Mereka berbeda pendapat
tentang kewajiban zakat bagi budak.

Hanafi berpendapat “wajib zakat sepersepuluh atas tumbuh-


tumbuhan milik mukatab, tidak pada hartanya yang lain”. Sedangkan
Maliki, Syafi’i, dan Hambali berpendapat bahwa tidak diwajibkan
zakat atas budak mukatab. Ketiga ulama mazhab tersebut juga
berpendapat bahwa orang murtad yang semasa keislamanya telah
diwajibkan membayar zakat, maka kewajiban tersebut tidak gugur
lantaran kemurtadannya. Sementara Hanafi mengatakan kewajiban
tersebut gugur.

Terkait harta anak kecil dan orang gila, mazhab Maliki, Syafi’i,
dan Hambali berpendapat bahwa wajib dikeluarkan zakatnya. Yaitu
walinya harus mengeluarkan zakat itu dari harta mereka. Sedangkan
mazhab Hanafi berpendapat bahwa zakat atas harta anak kecil dan
orang gila tidak diwajibkan.

Pemilikan selama setahun(hawl)merupakan syarat wajibnya


zakat. Demikian menurut ijma para mujtahid. Di riwayatkan bahwaIbn
Mas’ud r.a dan IbnAbbas r.a mewjibka zakat semata-mata adanya
pemilikan harta meskipun belum setahun. Kemudian, apabila sudah di
miliki setahun maka wajib di keluarkan lagi zakatnya. Ibn Mas’ud r.a
apabila menerima sesuatu pemberian, ia langsung mengeluarkkan
zakatnya.
8 SulaimanRasjid,FiqhIslam,(Bandung: SinarBaruAlgensindo,2012),h.195.

14
Jika seseorang memiliki barang yang mencapai nisab maka ia
harus mengeluarkan zakatnya. Kalau pada pertengahan tahun barang
itu di jual atau di tukarkan dengan sesuatu yang lain, maka gugurlah
hitungan hawl-nya. Demikian menurut Syafi’idan Hambali.

Hanafiberpendapat, tidak gugur hitungan hawljika barangyang


di tukar tersebut berupa emas dan perak. Namun jika barang itu
berupabinatangternakmakagugurlahhitung hawl-nya.Sementaraitu,
Malikiberpendapat,jika barang itu di tukar dengan sesuatu yang
sejenisnya, maka hitungan hawl-nya tidak putus.

Apabila sebagian barang senisab itu rusak atau di rusak sebelum


genap setahun, maka hitungan hawl-nya gugur. Demikian menurut
Hanafidan Syafi’i, sementara itu, Malikidan Hambaliberpendapat,
jika perusakannya di maksudkan untuk menghidari kewajiban zakat,
maka hitungan hawl-nya tidak gugur dan tetap wajib di keluarkanzakat
kalau sudah genap satu tahun.9

C. KedudukanZakat

Sebagai suatu ibadah pokok, zakat termasuk salah satu


rukunIslam,sehingga keberadaannya dianggap sebagaima’lum min ad diin
bi adldlaurah,yaitudiketahuisecaraotomatisadanyadanmerupakanbagian
mutlak darikeislaman seseorang.

Zakat merupakan salah satu rukun islam dan merupakan salah satu
bangunannya yang sangat penting. Hal ini sebagaimana tampak
jelasdalamayat-ayatAl-Quran,Allahmenyebutkan
perintahuntukmenunaikan zakat beriringan dengan perintah untuk shalat
sebanyak delapan puluh dua kali.Inimenunjukn
pentingnyazakatdaneratnyakaitanshalat dengannya.

9 AbdullahZakiAlkaf,FiqihEmpatMazhab,(Bandung: Hasyimi,2012),h.118.

15
Sehingga,wajarKhalifahAbuBakarr.amengatakan.“Sayaakanmemerangi
orang yang akan memisahkan anatara shalat dengan zakat”.

Allahberfirman,dalamsuratal-Baqarahayat43:

‫ص و ءاتز لكوةل‬
˚ ‫ل أولق¸˚ي زم˚ ه ل ل ل‬...
‫واآل لوةل وا آلهز‬
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukunlahbersama orang-
orang yang ruku’.”

Kaummuslimin sepakat bahwa hukumzakatadalah wajib. Mereka


juga sepakat bahwa zakat adalah rukun Islam yang ketiga. Orang yang
tidak mengakui kewajibannya adalah kafir serta di bolehkan memerangi
orang yang tidak mau menunaikannya.

Zakat di wajibkan pada tahun dua hijriyah. Kala itu Rasullah


mengutus orang-orang untuk memungut dan mengumpulkan zakat,
kemudian membaginya. Hal ini terus di lakukan sehingga masa Khulafaur
Rasydin dan di lanjutkan oleh kaum muslimin.

Di wajibkannya zakat adalah untuk kebaikan manusia. Ia


merupakan sarana untuk menyucikan dan menjaga harta, serta sebagai
bentuk penghambaan kepada Allah.

AllahberfirmandalamsuratAtTaubahayat103

‫ل ¸م˚ه‬ ‫لصدلقلة˝تز لط ز ل توز ̊ي ¸ه‬ ˚‫زخ ¸م‬


‫لهال ل‬ ‫¸ل‬ ˚
‫عل‬ ‫و ص‬ ‫'¸ ه لز ك ˚م‬ ‫¸ه‬ ‫مل‬ ‫˚ذ نأل‬
‫ل‬ ¸' ' ˚ ‫ه‬ ‫˚م‬ ‫وا‬
¸‫ب‬
˚ ‫ل‬ ¸ ‫ز م‬
‫ي‬ ‫ر‬

16
‫لصلىتللك ل ٌ ز وا لس¸ لع¸ل˚ٌيم‬ ‫إ¸ه‬
‫ل‬ ‫ل‬
‫س نله ه ز م˚ي‬ ‫ن‬
‫ع‬ ˚ ‫ل‬
,‫ك م‬
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan
mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu

17
(menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka.Allah Maha Mendengar,
Maha Mengetahui.”

Dengan demikian, zakat merupakan sarana untuk menyucikan diri


dari sifat bakhil dan kikir. Juga merupakan ujian bagi orangkaya agar
mendekatkan kepada Allah dengan sedikit harta yang dicintanya.10

D. TujuanZakat

Yang di maksudkan dengan tujuan zakat, dalam hubugan ini, adalah


sasaran praktisnya. Tujuan tersebut, selain yag telah di singgung di atas,
antara lain adalah sebagai berikut:

1. Mengangkat derajat fakir-miskin dan membantunya ke luar dari


kesulitan hidup serta penderitaan;
2. Membantupemecahanpermasalahanyangdihadapiolehpara
gharimin,ibnussabil,danmustahiqlainnya;
3. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam
dan manusia pada umumnya;
4. Menghilangkansifatkikirdanataulombapemilikharta;
5. Membersihkansifatdengkidaniri(kecemburuansosial)darihatiorang-
orang miskin;
6. Menjembatani jurang pemisahantarayang kayadengan yang miskin
dalam suatu masyarakat;
7. Mengembangkanrasatanggungjawabsosialpadadiriseseorang,terutama
pada mereka yang mempunyai harta;
8. Mendidikmanusiauntukberdisplinmenunaikankewajibandanmenyerahk
an hak orang lain yang ada padanya;

10 Salehal-Fauzan,FiqihSehari-Hari,(Jakarta: GemaInsaniPers,2005),h.244-245.

18
9. Saranapemerataanpendapatan(rezeki)untukmencapaikeadilan sosial.11

E. ImplikasiSosial

Pengaruh zakat pada masyarakat dan ekonomi Islam juga sudah


jelas. Karena pendistribusian zakat jelas dapat membantu orang-orangfakir
dan membuat kemaslahatan umum.

Allah SWT telah berfirman tentag pendistribusian zakat dalam


surat At-Taubah ayat 60:

‫وآ ه ز زه˚م‬
‫ل ل ل للؤ ف ¸ةق ل‬ ¸‫إ¸ن لم ه زت لرا لوآ لس¸ لوآ˚لعلىم‬
‫عل ه ˚لز ل زوبز‬ ‫ل˚يلن‬ ‫ه آل صد ¸ل˚لف ¸ء ˚لل ك˚ي‬
‫لا م‬ ‫م ¸ن‬ ‫لق زقل‬
˚ ‫ل‬
‫ي‬
‫ف ل '¸ملن‬,‫نآ هسب ¸ل‬ ‫لوفلىآل '¸ ¸بلوآ˚لغ ¸م لوف¸ ل ¸ل ل آو‬
¸
‫ل ¸̊ي ل¸ر ض‬ ‫لى¸ر ˚يل ى س ا ب‬ ‫رقا‬
‫˚ي ة‬ ‫ب‬ ‫ن‬
˝ ¸
˚
‫ي‬
‫ واز لع لح¸ك˚ٌيم‬,‫ا‬
‫ل‬
‫¸ل‬
‫˚ٌيم‬
Artinya:

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin,


amil zakat, yang di lunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekkan)
19
hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan
Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban
dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”

Diantara delapan golongan ini, ada yang mengambil zakat untuk


memenuhi kebutuhannya sendiri dan ada pula mengambil zakat untuk
kepentingan kaum muslimin. Adapun orang yang mengambil zakat untuk
kepentinganumatislam,misalnyaadalahorangyangberhutanguntuk
11 MohammadDuadAli,SistemEkonomiIslamZakatDanWakaf,(Jakarta:UI-PressSalemba4, 1998),
h. 40.

20
mendamaikan orang yang bersengketa, amil zakat, dan orang yang
berjuang di jalan Allah.

Dampak pada perekonomian ialah dengan mengambil zakat dari


harta orang-orang kaya untuk di distribusikan kepada orang-orang fakir,
maka harta kekayaan dapat beredar diantara orang kaya dan orang fakir.
Dalam hal ini terjadi pembagian kekayaan sehingga tidak ada yang terlalu
melimpahdisatusisidanmengalamikemiskinandankefakirandisisilain.

Termasuk juga manfaat zakat bagi kemaslahatan masyarakat ialah


menyatukan hati. Sebab, apabila orang-orang fakir melihat orang-orang
kaya mengalurkan tangan kepada mereka dengan memberikan zakat tanpa
mengungkit-ungkitya, lantaran zakat merupakan kewajiban mereka dari
Allah, maka tidak di ragukan lagi bahwa orang fakir tersebut akan
mencintai orang-orang kaya. Sehingga akan terwujud kerukunan diantara
mereka, dan mereka senantiasa mengharapkan infak yang telah di
perintahkan oleh Allah tersebut. Berbeda jika orang kaya tidak mau
membayar zakat, kikir akan hartanya dan memonopoli hartanya sendiri,
maka hak ini terkadang menimbulkan permusuhan dan dengki pada hati
orang-orang fakir.12

12 AbdullahbinMuhammadbinAhmadAth-ThayyarditerjemahkanolehTaufikAuliaRahman,
FikihIbadah,(Surakarta:MediaZikir,2010),h.299-230.

21
BABIIIPE

NUTUP

A. Kesimpulan

Zakatadalahbagiandarisejumlahhartatertentuhartadimanaharta
tersebut telah mencapai syarat nishab (batasan yang wajib di zakatkan),
yang di wajibkan Allah SWT untuk di keluarkan dan di berikan kepada
yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula. Zakat
mempunyai kedudukan sebagai salah satu rukun Islam yang mempunyai
perananyangsangatpenting.Zakatbertujuanuntukmengangkatderajat

22
fakir-miskin dan membantunya ke luar dari kesulitan hidup serta
penderitaan. Karena dengan adanya zakat bisa menutupi kebutuhan
terutama kebutuhan makanan bagipara fakir miskin. Denganadanya zakat
juga bermanfaat bagi kemaslahatan umat, yakni menyatukan hati antara
orang miskin dengan orang kaya.

23
DAFTARPUSTAKA

Mohammad Daud Ali,SistemEkonomiIslamZakatDanWakaf, Jakarta: UI-


Press Salemba 4, 1998

SyarifHidayatullah,EnsiklopodiaRukunIslamIbadahTanpaKhilafiahZakat,
Jakarta: Indocamp, 2008

Wahbah Zuhayly, Zakat:KajianBerbagaiMazhab, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2005

K. H.Abdul Hamid dan BeniAhmad Saebani, FiqhIbadah, Bandung: CV


Pustaka Setia, 2009

SyaikhHasanAyyubditerjemahkanolehAbdulRosyadShiddiq,FikihIbadah,
Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2005

SulaimanRasjid,FiqhIslam,Bandung:SinarBaruAlgensindo,2012

AbdullahZakiAlkaf,FiqihEmpatMazhab,Bandung:Hasyimi,2012

Saleh al-Fauzan, FiqihSehari-Hari, akarta: Gema Insani Pers, 2005

Abdullah bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thayyar diterjemahkan oleh


TaufikAulia Rahman, FikihIbadah, Surakarta: Media Zikir, 2010

Anda mungkin juga menyukai