Disusun Oleh :
Kelompok 6
KELAS A1 LK
Penyusun
Daftar isi
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah............................................
B. Rumusan masalah......................................................
C. Tujuan......................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.............................................................
B. Saran..................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua yang ada di muka bumi ini adalah ciptaan Allah SWT, tak
terkecuali al-Qur`an, al-Qur`an merupakan salah satu mukjizat terbaik dan
terbesar yang diturunkan oleh Allah SWT melalui perantara malaikat jibril
kepada Nabi Muhammad SAW. Allah menurunkan al-Qur`an dengan tujuan
untuk dijadikan sebagai sumber atau landasan hukum islam dan untuk
menantang orang-orang yang tidak percaya atas kerasuln Nabi Muhammad
SAW. Dan pada kesempatan ini, kami akan menjelaskan tentang
“Kemukjizatan Al-Qu`ran” secara ringkas dan jelas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian “mukjizat” menurut para ahli ?
2. Apa saja macam-macam “mukjizat” berdasarkan sifatnya ?
3. Bagaimana “Kemukjizatan Al-Qur`an” ?
4. Apa saja segi-segi “Kemukjizatan Al-Qur`an” dalam kehidupan ?
C. Tujuan Masalah
Kita mempelajari “Kemukjizatan Al-Qur`an”, agar kita memiliki wawasan
yang cukup luas tentang ilmu tersebut dan hal ini dapat kita renungkan bahwa
Allah sangatlah Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Mukjizat
Secara etimologi mukjizat adalah kata يعجز-أعجز إعج از-dari yang
bermakna melemahkan atau menetapkan kelemahan. Sedangkan إعجا
ز (kemukjizatan) adalah ketidakmampuan seseorang melakukan sesuatu yang
merupakan lawan dari ketidakberdayaan. (1)
2. Macam-macam Mukjizat
b) Segi ilmiah
Para pakar selalu berusaha meletakkan metodologi ilmiah untuk
mengikat rantai fenomena-fenomena yang saling berkaitan dalam
kehidupan dan di alam semesta ini. Allah telah menyeru manusia untuk
melakukan riset dan belajar, sebagaimana tercantum pada surah yang
turun pertama kali kepada Nabi Muhammad, yakni Q.S. al-`Alaq ayat 1-
5, yang artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.”
Begitu juga Rasulullah menganjurkan untuk mempelajari al-Qur`an dan
mendalaminya dalam sabdanya,
)َخ ْي ُر ُكمْ َم ْن َت َعلَّ َم ْالقُرْ اَ َن َو َعلَّ َم َه (رواهالبخاريومسلموابوداود
“sebaik-baiknya kamu adalah orang yang mempelajari al-Quran dan
mengajarkannya.”(HR. Bukhāri, Muslim, dan Abū Dāwud).[13]
Contoh dalam al-Qur`an terdapat ayat yang menerangkan tentang ilmu
falak (astronomi), sebagaimana tercantum dalam Q.S. Yaasiin ayat 38-
40, yang artinya:
“Matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Telah Kami tetapkan bagi
bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah
yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tanda yang tua. Tidaklah
mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”
Firman Allah ini menjelaskan bahwa matahari bergerak kearah yang
ditentukan. Pengetahuan ini baru terungkap oleh para ilmuwan modern
pada permulaan abad ke-20 sebelum abad ke-20 para ilmuwan tersebut
bahwa matahari tidak bergerak atau diam di tempat. Sedangkan, gerakan
matahari dari timur ke barat hanyalah gerakan secara lahiriah saja.[14]
Dan sesuatu yang paling mengejutkan tentang kesesuaian antara
pemahaman pengetahuan ilmiah tentang matahari sebagai sumber panas
dan sinar dengan pemahaman al-Qur`an tampak dalam firman Allah,
]۱٦:[نوح اجا َ ل َّشم
َ ْسسِ َر َو َج َعاَل
“Kami jadikanmataharisebagaipelita yang amatterang.”(Q.S. Nuh:16)
[15]
c) segi tasyri`
Al-Quran menjelaskan pokok-pokok aqidah, norma-norma, sopan santun,
undang-undang politik, ekonomi, sosial serta hukum-hukum ibadah.
Tentang aqidah, al-Qur`an mengajak kita umat manusia pada aqidah
yang suci dan tinggi, yakni beriman kepada Allah Yang Maha Agung
serta meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya.[16] Apabila
aqidah seorang muslim telah benar, maka ia wajib menerima segala
syari`at al-Qur`an baik menyangkut kewajiban maupun ibadah,
sebagaimana tercantum dalam Q.S. al-Muddathir [74]: 38,
ِ ُكلُّ َن ْفسٍ ِب َما َك َس َب ْت َر
]۳۸[ ه ْي َنة
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.”
Dan al-Qur`an telah menetapkan kaidah-kaidah pemerintahan Islam ini
dalam bentuk yang ideal dan baik. Yaitu suatu pemerintahan yang
didasarkan pada musyawarah, persamaan, dan larangan kekuasaan
individual. Sebagaimana tercantum dalam Q.S. Ali Imran [3]: 159,
]۱۵۹[ه ْمفِياالَمْ ِر ِ َو َش
ُ ْاور
“ Dan musyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.”
ُ َواَ ْم ُرهُم
]۳۸[ َبيْن ُه ْم ش ْو َرى
“Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara
mereka.” (Q.S. ash-Shura (42): 38).
Dan semua manusia itu sama sederajat, tidak pandang pangkat.
Sebagaimana tercantum dalam Q.S. al-Hujurat [48]: 10,
ْ ِم ُن ْو َنا
]۱۰[ٌِخ َوة ْ ِا َّن َم
االمُْؤ
“ Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara.”
Ringkasnya al-Qur`an merupakan undang-undang syari`at (dustur tasyri`)
yang menegakkan kehidupan manusia di atas dasar konsep yang paling
utama.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Al-Qur`an merupakan mukjizat terbesar yang diturunkan Allah kepada
Nabi Muhammad melalui malaikat jibril secara berangsur-angsur dan
kemukjizatan al-Qur`an tidak dapat diragukan lagi. Mukjizat adalah sesuatu
yang luar biasa yang diperlihatkan Allah melalui para nabi dan rasul-Nya.
Dan mukjizat berfungsi untuk membuktikan bahwa kekuasaan Allah berada
diatas segala-galanya dan sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian
dan kerasulan para utusan Allah. Sedangkan, al-Qur`an berfungsi sebagai
sumber atau landasan hukum pertama bagi kehidupan
manusia. Kemukjizatan al-Qur`an tidak dapat ditandingi oleh apapun. Karena
dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar semua dibahas dalam al-
Qur`an.
DAFTAR PUSTAKA
Abduṣṣamad, Muhammad Kamil. Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur`an. Jakarta:
Al-Akbar Media Eka Sarana, 2003.
al-Maliki, Muhammad Alwi. Keistimewaan-keistimewaan Al-Qur`an.
Yogyakarta: Mitra Pustaka. 2001
al-Qaṭṭān, Mannā` Khalīl. Studi ilmu-ilmu Qur`an Terj. Mahahith fi `Ulūmil
Qur`an oleh Mudzakir. Bogor: Litera AntarNusa, 2013.
al-Qaṭṭān, Mannā` Khalīl. Mahahith fi `Ulūmil Qur`an. Riyāḍ: al-
Ḥuramain.1973.
Anwar, Rosihon. `Ulūmul Qur`an untuk UIN, STAIN, PTAIS. Bandung: CV
Pustaka Setia , 2006.
aṣ-Ṣabuniy, Shaikh Muhammad Ali. Aṭ-Ṭibyān fī `Ulūmil Qur`an. Bairut: Dar
al- Irshad, 1970.
Mustofa. Sejarah Al-Qur`an. Surabaya: Al-Ikhlas, 1994.
Shihab, M. Quraish. Mukjizat Al-Qur`an: Di tinjau dari Aspek Kebahasaan,
Isyarat Ilmiah, dan Pemberitaan Ghaib. Bandung: Mizan, 1997.
Usman. Ulumul Qur`an. Yogyakarta: Teras. 2009.