MAKALAH
“ZAKAT, HAJI, UMRAH DAN PEMBELAJARANNYA DI
MADRASAH”
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah”Materi dan Pembelajaran FIQIH di Madrasah”
Dosen Pengampuh : Zaitun, S.Pd.I., M.Pd.I
Disusun oleh :
Farhan (201010090)
Moh AlFirmansyah (201010097)
Moh Fikriansyah (201010093)
Sri Rawinda (201010073)
Dela Adelia (201010098)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami tentang
zakat, haji, umrah dan pembelajarannya Di madrasah ini dengan tepat waktu.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
A. Zakat dan Pembelajarannya di Madrasah.....................................................................5
B. Haji dan Pembelajarannya di Madrasah.......................................................................7
C. Umrah dan Pembelajarannya di Madrasah................................................................11
BAB III..................................................................................................................................14
PENUTUPAN........................................................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara bahasa, zakat artinya suci, berkah, dan berkembang. Sementara itu,
secara istilah, zakat adalah mengeluarkan sebagian harta yang diwajibkan Allah
SWT untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik),
sesuai kadar dan haulnya, dengan rukun dan syarat tertentu.
Merupakan rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan, terutama bagi mereka
yang sudah mampu secara lahir maupun batin. Hal ini berarti ketika seorang
Muslim sudah mampu secara fisik, ilmu, dan ekonomi untuk melaksanakan
ibadah haji, hendaklah untuk menyegerakannya.
Kewajiban untuk haji ini diterangkan dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 97
sebagai berikut: "Dan kewajiban manusia (kepada Allah) bagi yang sudah
mampu melaksanakan ibadah haji, adalah segera dengan segera
menunaikannya."
Ibadah umroh merupakan ibadah ziarah ke kota Mekkah dengan
melaksanakan beberapa amalan mulai dari niat/ ihram, tawaf, sa’i hingga
diakhiri dengan memotong rambut. Berikut ini adalah pengertian umroh beserta
syarat, hukum, rukun hingga waktu pelaksanaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi zakat dan pembelajarannya di Madrasah ?
2. Bagaimana definisi haji dan pembelajarannya di Madrasah ?
3. Bagaimana definisi umrah dan pembelajarannya di Madrasah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi zakat dan pembelajarannya di Madrasah
2. Untuk mengetahui definisi haji dan pembelajarannya di Madrasah
3. Untuk mengetahui definisi umrah dan pembelajarannya di Madrasah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya:"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya
doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui."
3. Alat-alat zakat
Ulama-ulama fikih menamakan zakat perniagaan dengan istilah. Meliputi alat-
alat , barang-barang, pakaian, makanan, perhiasan, binatang, tunbuhan, dan
tanah.
4. Pembelajarannya di Madrasah
Ulama-ulama fikih menamakan zakat perniagaan dengan istilah “Harta
Benda Perdagangan” (Arudz al Tijaroh), yakni: Semua yang diperuntukkan
untuk dijual selain uang kontan dalam berbagai jenisnya, meliputi alat-alat,
6
5. Landasan Hukum
Menurut Ibnu Arabi dalam Syarh at-Turmizi Jilid 2 hal 104 bahwa ayat
“pungutlah zakat dari kekayaan mereka” (QS. 9:103) itu berlaku menyeluruh
atas semua kekayaan, bagaimanapun jenis, nama, dan tujuannya. Orang yang
ingin mengecualikan salah satu jenis haruslah mampu mengemukakan satu
landasan. (Hukum Zakat hal. 301)
Ibnu Mundzir berkata “Para ulama fikih sudah sampai pada suatu
kesimpulan bahwa harta benda yang dimaksudkan untuk diperdagangkan
wajib zakat apabila masanya sudah sampai setahun”. Hal ini diriwayatkan dari
Umar, anaknya, dan Ibnu Abbas. Hasan, Jabir bin Zaid, Maimun bin Mahran,
Thawus, Nakha’I, Tsauri, AuzaI, Syafi’I, Abu Ubaid, Ishaq, dan Abu Hanifah
dan kawan-kawannya (Al-Mughni, jilid 3: 30) Dalam fiqh Islam perusahaan
dikenal dengan syirkah. Pada era modern sekarang ini, perusahaan adalah
merupakan lambang kekuatan perekonomian. Oleh sebab itu, tidak pantas
membiarkan perusahaan terlepas dari kewajiban zakat.
Jawaban:
Kewajiban melaksanakan haji bagi yang mampu ini didasarkan pada firman
Allah SWT pada Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 97 yang artinya: "Dan
kewajiban manusia (kepada Allah) bagi yang sudah mampu melaksanakan
ibadah haji, adalah segera dengan segera menunaikannya."
3. Tawaf Ifadhah
Thawaf merupakan rukun haji ketiga yang harus dilakukan
setelah berihram dan wukuf di Arafah. Tawaf merupakan ritual
berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Tawaf
ifadhah dikerjakan setelah para jamaah haji berada di Mina untuk
melempar jumrah, kemudian kembali ke Mekkah.
4. Sa’i
Sa’i dalam rukun haji merupakan aktivitas berjalan kaki atau
berlari-lari kecil secara bolak-balik sebanyak tujuh kali dari bukit
Shafa ke Marwah, begitupun sebaliknya. Namun, bagi jamaah yang
sakit atau tidak kuat berjalan, maka diperbolehkan untuk melakukan
rukun haji ini menggunakan kursi roda sendiri atau bantuan yang telah
disediakan oleh pihak Masjidil Haram. Saat melintasi kawasan antara
bukit Shafa dan Marwah, para jamaah laki-laki disunahkan untuk
10
5. Tahallul
Setelah melaksanakan Sa’i, jamaah melakukan rukun haji yang
selanjutnya, yaitu tahallul. Yang dimaksud tahallul yaitu memotong
rambut. Untuk laki-laki, paling sedikit menggunting tiga helai rambut,
sedangkan bagi jamaah wanita cukup menggunting ujung rambutnya,
paling sedikit tiga lembar juga. Jika sudah melakukan rukun haji ini,
maka segala macam larangan dalam masa ihram sudah diperbolehkan
atau dihalalkan (tahallul). Setelah ini pun para jamaah diperbolehkan
untuk mengganti pakaian ihram menjadi pakaian biasa.
6. Tertib
Rukun haji yang terakhir namun tak kalah penting yaitu tertib.
Artinya, semua rukun haji dan umrah hendaknya dikerjakan secara
tertib atau berurutan, seperti yang dijelaskan di atas.
Itulah beberapa rukun haji yang perlu Sahabat ketahui. Mungkin di antara
Sahabat ada yang bertanya-tanya, apa bedanya rukun haji dengan rukun
umrah? Apakah kedua ibadah ini memiliki perbedaan lainnya?
Jika ibadah haji mencakup 6 rukun, sedangkan umrah hanya 5 rukun. Saat
melaksanakan ibadah umroh, para jamaah tidak perlu melakukan wukuf di
padang Arafah seperti saat pelaksanaan haji. Sebab, kegiatan wukuf di padang
Arafah hanya dikhususkan oleh jamaah haji sesuai dengan syariah Islam.
Selain mengacu pada rukun, ibadah haji dan umroh juga memiliki beberapa
perbedaan lain yang penting untuk dipahami. Perbedaan kedua ibadah ini bisa
dibagi ke dalam beberapa hal, di antaranya perbedaan hukum, waktu
pelaksanaan, tempat pelaksanaan, jumlah jamaah, dan biaya.
11
Seperti yang Sahabat ketahui, untuk melaksanakan ibadah haji, biasanya kita
harus menunggu sampai bertahun-tahun lamanya agar bisa pergi ke Tanah
Suci. Hal ini dikarenakan untuk ibadah haji, kita memiliki nomor porsi
masing-masing yang menentukan tanggal keberangkatan ke Tanah Suci.
Itulah sebabnya, tak sedikit pula orang yang ingin beribadah umrah terlebih
dahulu sebelum nantinya ada kesempatan untuk ibadah haji. Apalagi ibadah
umrah tidak perlu menunggu bertahun-tahun lamanya untuk melaksanakan
ibadah ke Tanah Suci.
d.) Pembelajarannya di Madrasah
Penerapan pembelajaran Fiqih Materi haji di Madrasah Tsanawiyah dari
segi pelaksanaannya guru Fiqih memberikan materi secara teoritis pada
minggu sebelumnya tentang haji. Setelah itu, pada minggu berikutnya, siswa
mempraktekkan apa yang dijelaskan oleh guru pada minggu yang telah lalu.
itu pendapat Imam Maliki dan Imam Hanafi menyatakan bahwa ibadah umroh
hukumnya adalah sunnah muakkadah.
e.) Rukun Umrah
1. Ihram dan berniat memulai umroh
Ihram adalah memakai pakaian tidak berjahit dan tidak mengenakan
penutup kepala bagi laki-laki. Bagi perempuan, ihram adalah memakai
pakaian apa saja asal menutup aurat dan dilarang mengenakan penutup muka
serta kaos tangan. Setelah ihram, jamaah wajib berniat umroh dan mengambil
miqat di tempat yang ditentukan. Pengambilan miqat untuk jamaah Indonesia
biasanya di Bir Ali, Dzul Hulaifah dan Tan'im. Setelah ihram, jamaah wajib
menjauhi semua larangan yang ditentukan.
2. Tawaf
Rukun kedua ini adalah hawaf adalah mengelilingi Kakbah sebanyak
tujuh kali. Putaran dimulai di Hajar Aswad dengan arah melawan jarum jam.
Sehingga saat thawaf, Kakbah selalu berada di sebelah kiri jamaah. Doa yang
dibaca saat tawaf bebas sesuai harapan tiap muslim. Setalah selesai
mengelilingi Kakbah disunnahkan salat di belakang Maqam Ibrahim. Saat
tawaf, jamaah dilarang berdesak-desakan atau mengganggu orang lain.
3. Sa'i
Di rukun yang ketiga ini, jamaah umroh berlari-lari kecil antara bukit
Shafa dan Marwa. Sa'i sebaiknya dilakukan bersambung dengan tidak
diselingi ngobrol, ke kamar mandi, atau kegiatan lain.
4. Tahallul
Usai thawaf dan sa'i, jamaah wajib menutup umroh dengan tahallul. Di
tahap ini, jamaah mencukur sebagian rambut. Jamaah pria biasanya ada yang
memilih botak, sedangkan wanita memilih mencukur sedikit rambut di balik
hijab.
5. Tertib
Tiap jamaah wajib melakukan semua rukun umroh sesuai urutan,
tanpa ada yang terlewat. Semua kegiatan dilakukan dengan tenang, antri,
tanpa mengganggu ibadah dan kenyamanan jamaah lain.
13
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Zakat dibagi menjadi dua, yakni zakat fitrah yang diwajibkan bagi setiap muslim
ketika mendekati akhir bulan ramadhan sedangkan zakat mall adalah zakat harta yang
diberikan ketika harta seseorang itu sudah masuk dalam kriteria wajib zakat mall
Haji dan umrah adalah adalah berkunjung ketempat yang agung, sedangkan menurut
istilah adalah berziarah ke tempat tertentu pada waktu-waktu tertentu untuk melakukan
amalan-amalan tertentu dengan niat ibadah, hanya saja haji dilakukan di waktu tertentu yakni
ketika bulan Dzulhijjah sedangkan umrah bisa dilakukan kapan saja
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5862568/urutan-rukun-umroh-pengertian-dan-
bedanya-dengan-rukun-haji
https://www.suara.com/news/2021/10/29/100631/pengertian-umroh-syarat-hukum-
rukun-dan-waktu-yang-wajib-diketahui
https://www.adira.co.id/detail_berita/metalink/6-rukun-haji-yang-wajib-dilakukan-agar-
ibadahnya-sah