Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ZAKAT FITRAH”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Zakat

Dosen Pengampu : M. Romli, M. S. I.

Disusun oleh :

1. Eef Saifullah (4320085)


2. Fatkhul Minan (4320094)
3. Intan Nurul H.A (4320100)
4. Mutiara Septi (4320112)

KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) K.H. ABDURRAHMAN WAHID


PEKALONGAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
petunjukNya, Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “ZAKAT
FITRAH” disusun untuk memenuhi salah satu tugas makalah dalam mata kuliah Fikih Zakat.
Pada kesempatan ini, Penulis ucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Zaenal Mustakim, M. Ag. selaku Rektor UIN K.H. Abdurrahman
Wahid Pekalongan beserta jajaran.
2. Ibu Dr. Hj. Shinta Dewi Rismawati, S. H., M. H. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Isla beserta jajaran.
3. Bapak M. Romli, M. S. I. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Fikih Zakat.
4. Pihak – pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Akhir kata, tiada manusia yang sempurna, demikian pula dengan makalah ini yang
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat Penulis
harapkan demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi kita
semua.

Pekalongan, 13 Juli 2023

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
A. Pengertian Zakat Fitrah....................................................................................................3
B. Syarat Syarat Zakat Fitrah................................................................................................4
C. Waktu Pelaksanaan Zakat Fitrah......................................................................................5
D. Hal Yang Membatalkan Zakat Fitrah...............................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................7
PENUTUP...................................................................................................................................7
A. Kesimpulan.......................................................................................................................7
B. Saran.................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap jiwa, laki-laki maupun wanita,
anak kecil atau dewasa, berpuasakah ia ataupun tidak. Sebagaimana orang yang
berpergian yang tidak melaksanakan puasa atau sebab lainnya, ia tetap harus
menunaikan zakat fitrah.Zakat fitrah wajib bagi setiap orang yang mengalami hidup
pada akhir Ramadan, walaupun sesaat, dan pada malam pertama bulan Syawal walau
sesaat, dan memiliki kecukupan makan untuk dirinya dan orangorang yang menjadi
tanggungannya pada satu hari (raya).
Zakat fitrah diwajibkan pada tahun kedua hijriyah, yaitu tahun diwajibkannya
puasa bulan Ramadan untuk mensucikan orang yang berpuasa dari ucapan kotor dan
perbuatan yang tidak ada gunanya, untuk memberi makanan pada orang-orang yang
miskin dan mencukupkan mereka dari kebutuhan dan meminta-minta pada hari
raya(Wahyudi & Azheri, 2011).
Para ulama bersepakat bahwa zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap
individu berdasarkan hadis Ibnu Umar r.a. yang berkata “Rasulullah saw. telah
memfardukan zakat fitrah, yaitu mengeluarkan satu ṣā‘ kurma, atau satu ṣā‘ gandum,
atas budak dan orang merdeka, laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang besar
dari kalangan orang Islam, dan beliau memerintahkan agar zakat (tersebut)
dikeluarkan sebelum manusia keluar untuk shalat (hari raya).” (H.R Al Bukhari)
Berdasarkan hadis tersebut, zakat fitrah diwajibkan kepada setiap muslim, baik
mereka budak, laki-laki maupun perempuan, besar maupun kecil. Seorang laki-laki
mengeluarkan zakat untuk dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya.
Seorang istri mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya atau oleh suaminya. Bayi yang
masih dalam kandungan belum terkena wajib zakat fitrah. Tetapi kalau ada seorang
bayi lahir sebelum matahari terbenam pada terakhir bulan Ramadan, maka zakat fitrah
wajib ditunaikan. Demikian juga kalau ada orang orang tua meninggal dunia setelah
matahari terbenam pada hari terakhir di bulan Ramadan, zakat fitrahnya wajib pula
dibayarkan(Mariana, 2017).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Zakat Fitrah?
2. Apa saja syarat Zakat Fitrah?
3. Kapan Waktu Pelaksanaan Zakat Fitrah?
4. Apa Saja hal yang membatalkan zakat fitrah?
C. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui wawasan terkait pengertian Zakat
Fitrah,Syarat Zakat Fitrah,Waktu Pelaksanaan Zakat Fitrah Dan Hal yang
Membatalkan Zakat Fitrah. Dan manfaat yang akan diperoleh berupa pengetahuan dan
pemahaman pembaca terkait topik yang dibahas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat Fitrah


Secara bahasa, zakat berasal dari kata "‫ "زكى – يزكى – الزكاة‬yang berarti suci,
tumbuh, berkah, dan terpuji. Dalam buku Pedoman Zakat, zakat menurut bahasa
berarti nam ‟ (kesuburan), thah rah (kesucian), barakah (keberkahan), dan juga
tazkiyahtathh r (mensucikan). Dalam Kamus Al-Kautsar zakat berarti tumbuh
bertambah, berkembang. Jadi zakat menurut bahasa dapat diartikan bahwa harta yang
telah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, tumbuh, berkah, terpuji, subur,
bertambah dan berkembang(Hamka, 2013).
Menurut istilah, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk
diserahkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan persyaratan
tertentu. Dalam kitab Kifayah alAkhyar, zakat adalah nama dari sejumlah harta
tertentu yang diberikan kepada golongan tertentu dengan syarat tertentu. Dalam kitab
Fath alQarib, zakat adalah nama bagi suatu harta tertentu menurut cara-cara yang
tertentu kemudian diberikan kepada sekelompok orang yang tertentu pula. Dalam
kitab Fath al-Mu‟in, zakat adalah nama sesuatu yang dikeluarkan (diamlbil) dari
harta atau badan dengan ketentuan tertentu(Safitri, 2018).
Berbagai definisi tentang zakat diatas dapat disimpulkan bahwa zakat adalah
sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang Islam untuk diberikan
kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan syara‟.
Pengertian zakat fitrah menurut bahasa berasal dari fi‟il madhi yakni fatara
yang berarti menjadikan, membuat, mengadakan, dan bisa berarti berbuka dan makan
pagi. Dalam Kamus Pengetahun Islam Lengkap, fitrah berarti membuka atau
menguak, bersih dan suci, asal kejadian, keadaan yang suci dan kembali ke asal, naluri
semula manusia yang mengakui adanya Allah SWT sebagai pencipta alam. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh
tiap orang Islam setahun sekali pada hari raya Idul Fitri yang berupa makanan pokok
sehari-hari (beras, jagung, dsb).
Menurut istilah, zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan oleh seorang
muslim dari sebagian hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan untuk

3
mensucikan jiwanya serta menambal kekurangankekurangan yang terdapat pada
puasanya seperti perkataan yang kotor dan perbuatan yang tidak ada gunanya(Layani
& Marwiyah, 2021).
Zakat fitrah mempunyai fungsi antara lain fungsi ibadah, fungsi membersihkan
orang yang berpuasa dari ucapan dan perbuatan yang tidak bermanfaat, dan
memberikan kecukupan kepada orang-orang miskin pada
hari raya Idul Fitri.

Beberapa definisi zakat fitrah diatas dapat disimpulkan bahwa zakat fitrah
adalah zakat pribadi yang diwajibkan atas diri setiap Muslim yang memiliki syarat-
syarat tertentu yang ditunaikan pada bulan Ramadhan sampai menjelang shalat Idul
Fitri yang berfungsi untuk membersihkan diri dari perbuatan yang tidak bermanfaat
selama bulan puasa. Zakat fitrah disyari‟atkan pada tahun kedua Hijriyah, yaitu tahun
diwajibkannya puasa Ramadhan. Zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap orang
muslim yang merdeka, yang mampu mengeluarkannya pada waktunya.

B. Syarat Syarat Zakat Fitrah


Zakat fitrah diwajibkan atas orang-orang yang memenuhi tiga syarat sebagai
berikut:
1. Beragama islam
Zakat fitrah hanya diwajibkan kepada orang yang beragama islam. Hal ini
berdasarkan hadis riwayat ibnu umar Ra. Yang menyebutkan,” laki-laki dan
perempuan dari kaum muslimin.” Zakat fitrah diwajibkan kepada orang yang murtad
jika ia kembali lagi ke agama islam. Karena kepemilikan hartanya tergantung pada
masuk islamnya. Hal ini menurut pendapat yang lebih shahih dalam mazhab syafii.
Jika tetap murtad, dia tidak diwajibkan membayar zakat fitrah.
2. Menjumpai dua waktu
Adapun yang dimaksud dengan dua waktu ialah akhir bulan Ramadhan dan malam
Idul Fitri ( malam 1 Syawal ).
3. Memiliki kemampuan
Apabila seseorang memasuki awal bulan syawal ( malam hari bulan syawal) dan
mempunyai makanan yang cukup untuk dirinya dan untuk orang yang berada di
bawah tanggung jawabnya, dan makanan tersebut juga cukup untuk dibayarkan
sebagai zakat fitrah untuk dirinya dan untuk orang-orang yang dibawah

4
tanggungannya, maka dalam hal ini ia wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya
dan untuk orang- orang yang menjadi tanggungannya. Apabila makanan tersebut
hanya cukup dimakan oleh dirinya dan orang- orang yang berada dalam
tanggungannya ( tidak cukup untuk membayar zakat walaupun untuk satu orang),
maka dalam hal ini tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah Bagi dirinya dan orang-
orang yang menjadi tanggungannya. Orang yang tidak mempunyai barang apapun dan
tidak juga mempunyai makanan apapun untuk dikeluarkan sebagai zakat fitrah, maka
ia tidak perlu meminjam makanan untuk dikeluarkan sebagai zakat fitrah.
C. Waktu Pelaksanaan Zakat Fitrah
Waktu mengeluarkan zakat fitrah yang paling utama adalah sebelum manusia keluar
menuju tempat shalat ‘id, dan boleh didahulukan satu atau dua hari sebelum hari raya
‘idul fitri sebagaimana yang dilakukan abdullah bin umar ra. Adapun membayar zakat
fitrah setelah selesai melaksanakan shalat ‘idul fitri, maka tidak sah, apabila hal
demikian dilakukan akan disebut sebagai shadaqoh biasa. Faedah penyelisian ini
tampak ketika seorang bayi dilahirkan sebelum fajar hari id dan setelah matahari
tenggelam. Apakah bayi tersebut dikenai zakat fitrah atau tidak? Menurut pendapat
pertama, ia tidak dikenai zakat fitrah karena dilahirkan setelah waktu wajib. Menurut
pendapat kedua, bayi tersebut dikenai zakat fitrah karena ia dilahirkan waktu
wajib(Fiantis, 2017).
D. Hal Yang Membatalkan Zakat Fitrah
Ada beberapa hal yang dapat membatalkan zakat fitrah. Berikut ini adalah beberapa
contohnya:
1. Tidak memenuhi syarat sebagai seorang Muslim: Zakat fitrah hanya wajib
bagi orang-orang Muslim. Jika seseorang yang tidak memeluk agama Islam
memberikan zakat fitrah, itu tidak akan dianggap sah.
2. Tidak memiliki kelebihan harta: Zakat fitrah diberikan dari harta yang
melebihi kebutuhan pokok seseorang. Jika seseorang tidak memiliki kelebihan
harta atau tidak mampu memberikan zakat fitrah, maka zakat fitrah tidak
wajib baginya.
3. Tidak diberikan pada waktu yang ditentukan: Zakat fitrah harus diberikan
sebelum waktu salat Idul Fitri. Jika seseorang melewatkan waktu tersebut
tanpa memberikan zakat fitrah, maka zakat fitrah tidak sah.

5
4. Tidak diberikan kepada yang berhak: Zakat fitrah harus diberikan kepada
orang-orang yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin atau mereka yang
membutuhkan. Jika zakat fitrah diberikan kepada orang yang tidak memenuhi
syarat sebagai penerima zakat, maka zakat fitrah tersebut tidak dianggap sah.
5. Niat yang salah: Zakat fitrah harus diberikan dengan niat yang benar, yaitu
sebagai ibadah kepada Allah SWT. Jika seseorang memberikan zakat fitrah
tanpa niat yang benar, maka zakat fitrah tersebut tidak dianggap sah(Layani &
Marwiyah, 2021).

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap jiwa, laki-laki maupun wanita, anak
kecil atau dewasa, berpuasakah ia ataupun tidak. Sebagaimana orang yang berpergian
yang tidak melaksanakan puasa atau sebab lainnya, ia tetap harus menunaikan zakat
fitrah.Zakat fitrah wajib bagi setiap orang yang mengalami hidup pada akhir
Ramadan, walaupun sesaat, dan pada malam pertama bulan Syawal walau sesaat, dan
memiliki kecukupan makan untuk dirinya dan orangorang yang menjadi
tanggungannya pada satu hari (raya).Secara bahasa, zakat berasal dari kata " – ‫زكى‬
‫اة‬TT‫ "يزكى – الزك‬yang berarti suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Dalam buku Pedoman
Zakat, zakat menurut bahasa berarti nam ‟ (kesuburan), thah rah (kesucian), barakah
(keberkahan), dan juga tazkiyahtathh r (mensucikan). Dalam Kamus Al-Kautsar zakat
berarti tumbuh bertambah, berkembang. zakat fitrah adalah zakat pribadi yang
diwajibkan atas diri setiap Muslim yang memiliki syarat-syarat tertentu yang
ditunaikan pada bulan Ramadhan sampai menjelang shalat Idul Fitri yang berfungsi
untuk membersihkan diri dari perbuatan yang tidak bermanfaat selama bulan puasa.
Zakat fitrah disyari‟atkan pada tahun kedua Hijriyah, yaitu tahun diwajibkannya
puasa Ramadhan. Zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap orang muslim yang
merdeka, yang mampu mengeluarkannya pada waktunya. Zakat fitrah diwajibkan atas
orang-orang yang memenuhi tiga syarat yaitu beragama islam Zakat fitrah hanya
diwajibkan kepada orang yang beragama islam, Menjumpai dua waktu Adapun yang
dimaksud dengan dua waktu ialah akhir bulan Ramadhan dan malam Idul Fitri
( malam 1 Syawal )(Elisa Dyah & Mira, 2022).Memiliki kemampuan Apabila
seseorang memasuki awal bulan syawal ( malam hari bulan syawal) dan mempunyai
makanan yang cukup untuk dirinya dan untuk orang yang berada di bawah tanggung
jawabnya, dan makanan tersebut juga cukup untuk dibayarkan sebagai zakat fitrah
untuk dirinya dan untuk orang-orang yang dibawah tanggungannya. Waktu
mengeluarkan zakat fitrah yang paling utama adalah sebelum manusia keluar menuju
tempat shalat ‘id, dan boleh didahulukan satu atau dua hari sebelum hari raya ‘idul
fitri sebagaimana yang dilakukan abdullah bin umar ra. Adapun membayar zakat

7
fitrah setelah selesai melaksanakan shalat ‘idul fitri, maka tidak sah, apabila hal
demikian dilakukan akan disebut sebagai shadaqoh biasa.
Ada beberapa hal yang dapat membatalkan zakat fitrah yaitu Tidak memenuhi syarat
sebagai seorang Muslim,Tidak memiliki kelebihan harta,Tidak diberikan pada waktu
yang ditentukan,Tidak diberikan kepada yang berhak dan,Niat yang salah.
B. Saran
Demikian makalah yang telah dibuat oleh penulis, semoga makalah ini dapat menjadi
manfaat dan sumber pengetahuan bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis menyarankan
untuk pembaca supaya mencari sumber referensi lain dan masukkan dari orang-orang
yang lebih mengetahui mengenai topik dalam makalah ini, seperti guru maupun dosen
pengampu mata kuliah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Elisa Dyah, R. A., & Mira. (2022). Zakat fitrah dan zakat mal. March, 9.
https://www.researchgate.net/publication/359013761
Fiantis, D. (2017). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat Fitrah Dalam Bentuk Uang.
Jurnal Normative, 5(Nomor 2 Tahun 2017 ISSN : 1907-5820), hlm.97-98.
Hamka. (2013). Panduan Zakat Praktis. Directorat Pemberdayaan Zakat, hlm.41-42.
Layani, A., & Marwiyah, S. (2021). Pendistribusian Zakat Fitrah Perspektif Imam Syafi’i.
POROS ONIM: Jurnal Sosial Keagamaan, 2(1), 49–69.
Mariana, D. (2017). Fikih Zakat. In Dirah (Vol. 3).
Safitri, I. U. (2018). Problematika Zakat Fitrah. TAZKIYA Jurnal Keislaman,
Kemasyarakatan & Kebudayaan, 19(1), 20–39.
http://www.jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tazkiya/article/view/1263
Wahyudi, I., & Azheri, B. (2011). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における
健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. July, 37.

Anda mungkin juga menyukai