0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas proses terjadinya emosi takut pada sistem saraf manusia. Emosi takut akan memicu respon melawan atau lari melalui aktivasi sistem saraf dan pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortikosteroid, yang menyebabkan perubahan fisiologis seperti denyut jantung cepat untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman.
Dokumen tersebut membahas proses terjadinya emosi takut pada sistem saraf manusia. Emosi takut akan memicu respon melawan atau lari melalui aktivasi sistem saraf dan pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortikosteroid, yang menyebabkan perubahan fisiologis seperti denyut jantung cepat untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman.
Dokumen tersebut membahas proses terjadinya emosi takut pada sistem saraf manusia. Emosi takut akan memicu respon melawan atau lari melalui aktivasi sistem saraf dan pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortikosteroid, yang menyebabkan perubahan fisiologis seperti denyut jantung cepat untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman.
Tugas matakuliah Sitem Perkembangan Hewan 1 ( SPH 1)
Sistem saraf • Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf (neuron). Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang sangat kompleks dan khusus. Sistem saraf menerima berjuta-juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ. Semua rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan respon apa yang akan diberikan oleh tubuh. Kinerja sistem saraf • Sistem saraf bekerja melalui kompleks neuron. neuron ini terbagi atas 3 yaitu neuron sensorik, motorik, penghubung atau neuron aosiasi. neuron sensorik mengirimkan rangsangan atau impuls yang di diberikan oleh alat indra dan meneruskan nya sampai ke otak dan sumsum tulang belakang. otak memproses rangsangan tersebut dan mengirimkannya kembali ke bagian tubuh lainnya pada saat ini yang bekerja adalah neuron motorik, neuron ini melanjutkan rangsangan kepada otot dan terjadi lah gerakan Sistem hormon • Sistem Hormon merupakan salah satu bagian dari sistem koordinasi yang didalamnya bertugas untuk mengatur aktivitas yang dilakukan oleh tubuh manusia melalui sebuah hormon yang bekerja secara lambat. Hormon adalah salah satu zat kimia yang diproduksi oleh tubuh manusai, didalam konsentrasi kecil yang dapat menyebabkan beberapa efek fisiologis yang terjadi pada organ target. Kinerja system hormon • Sebagai salah satu hormon yang ada didalam tubuh manusia, hormon merupakan pesan yang berasal dari sistem endokrin. Hal ini lah yang membuat mereka harus merubah sesuatu yang ada di dalam sel.Hormon ini kemudian akan berjalan melalui sebuah aliran darah sampai menemukan sel target dengan reseptor yang memiliki kecocokan sehingga dapat mengikat.Ketika hormon sudah terikat dengan reseptor, hal ini lah yang menyebabkan adanya perubahan didalam sel. Nemun, persisnya bagaimana hal ini bekerja, tinggal tergantung pada apakah hormon tersebut adalah hormon steroid atau hormon non-steroid. Hubungan system saraf dan hormon • Sistem saraf bersama sistem endokrin mengkoordinasikan seluruh sistem di dalam tubuh. Sistem saraf dan sistem endokrin ini merupakan suatu sistem yang saling berhubungan sehingga dinamakan sistem neuroendokrin. Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf dan sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endokrin (neuroendocrine control). Emosi • Definisi emosi adalah suatu gejala dari psiko fisiologis yang akan menimbulkan efek pada persepsi, sikap dan tingkah laku yang diwujudkan dalam bentuk suatu ekspresi tertentu. Salah satu emosi yang kerap dirasakan adalah takut. Ketika merasa terancam atau berada pada suatu situasi yang gawat, seseorang akan merasa takut karena merasa bahwa situasi itu dapat membuat dirinya tersakiti secara mental dan fisik. Namun rasa takut ini juga dapat memberikan manfaat bagi manusia, karena dapat membuat seseorang menjauhi bahaya dan merasakan inisiatif untuk memberikan perlindungan atau mencari perlindungan. Proses emosi dan takut • Hal ini dimulai dari sistem limbic akan digerakkan. Emosi takut akan menimbulkan reaksi behavioral untuk bersembunyi, berlai atau bersiap-siap untuk melawan. Respon melawan atau lari, berarti tubuh perlu menyiapkan diri secara otomatis. Sehingga akan terjadi perubahan fisiologis yang diperlukan untuk lari atau melawan, respon lari atau melawan mekanisme fisiologisnya sama. Penggerak respon ini akan deprogram oleh lobus frontalis yang menggerakkan dan meyusun respon-respon ke hipotalamus. Hipotalamus (ada di otak) akan menstimulasi (memerintah) kelenjar adrenal (letaknya diatas ginjal) untuk melepas adrenalin atau lebih tepatnya epineprin kedalam aliran darah. Epineprin akan mengakibatkan denyut jantung meningkat, napas dangkal dan glucose dalam darah meningkat. Selanjutnya glukosa akan didistribusi kebagian tubuh yang akan memerlukan energy ekstra, misalnya karena takut seperti contoh diatas, akan menimbulkan keinginan kuat pada seseorang untuk lari, maka sebagian besar dari glukosa darah akan diditribusi ke kaki. Proses emosi dan takut • Sehingga tidak mengherankan orang yang mengalami ketakutan bisa lari kencang atau meloncat jauh lebih tinggi, yang kiranya mustahil terjadi dalam kondisi normal (dalam kondisi tidak ketakutan). Atau dapat juga dapat terjadi bila ada keinginan kuat untuk melawan, siap memukul atau mencakar dengan tangan, maka sebagian besar glukosa dalam darah sebagai sumber energy akan terpusat disekitar telapak tangan. Akibat redistribusi ini bisa menyebabkan wajah tampak pucat, telapak tangan dan telapak kaki menjadi lebih dingin (sebagai indikasi adanya kecemasan dan kegugupan). Perlu dimengerti bahwa wajah yang pucat karena sedang mengalami ketakutan, secara fisiologis bisa jadi sebenarnya ia lebih siap untuk mengadakan perlawanan atau melarikan diri Proses emosi dan takut • Selain itu pada saat yang bersamaan berkaitan dengan respon menghadapi emosi takut, hormone ACTH (adreno corticotrophic hormone) dilepas. Hormone ini akan mengaktifkan kelenjar adrenal, yang selanjutnya akan melepaskan kortikoid ke dalam darah. Kortikoid akan membawa pesan untuk dismpaikan ke kelnjar yang lain maupun ke organ tubuh lainnya. Sebagai contoh limfa dimobilisasi untuk melepaskan lebih banyak sel darah merah ke dalam aliran darah. Sel darah akan membawa oksigen dan sari makanan yang sangat diperlukan untuk menghadapi tuntutan tubuh selama terjadi emosi takut tadi. Demikian pula dibagian lain juga terjadi perubahan, misalnya kemampuan darah untuk membekukan diri meningkat. Keadaan ini dimaksudkan untuk persiapan mengatasi kerusakan bagian tubuh tertentu yang diakibatkan oleh adanya respon lari atau lawan mengahdapi ketakutan tadi. Hati akan melepas sukrosa dan vitamin B dan C akan didistribusi ke seluruh otot oleh darah. Lambung melepas asam hidrokrorik yang berfungsi untuk mempercepat proses pencernaan sebagai penunjang adanya kebutuhan energi yang meningkat. Proses emosi dan takut • Jika ketakutan dirasakan terlalu dalam dan untuk jangka waktu lama, dapat mulai mempengaruhi ginjal Anda dengan cara yang berbahaya. Ini menjelaskan dorongan untuk buang air kecil setiap kali seseorang takut, khususnya anak-anak. Horee…