Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas saya yang berjudul"sistem kordinasi".

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam tugas ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki tugas ini.

saya berharap semoga tugas yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.
Bab l
Pendahuluan
1.1 latar belakang
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semuasistem
organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja
untukmenerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya
untukmenanggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima
melaluiindera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan
rangsangantersebut ke organ yang bersangkutan.Sistem saraf merupakan sistem
koordinasi/sistem kontrol yang bertugasmenerima rangsangan ke semua bagian
tubuh sekaligus memberikan tanggapanterhadap rangsangan tersebut
(jaringan komunikasi dalam tubuh). Sel-selnyadibedakan menjadi dua,
yaitu sel-sel saraf (neuron) dan neuroglia (memberinutrisi dan bahan untuk
hidupnya neuron).
Indera manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang sangat peka
terhadaprangsangan tertentu. Ada lima macam indera pada manusia, yaitu mata,
telinga,hidung, lidah, dan kulit. Kelima alat indera ini akan berfungsi dengan baik
jika:Saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan
baik, Otaksebagai pengolah informasi bekerja dengan baik,dan alat-alat
indera tidakmempunyai kelainan bentuk dan fungsinya
1.2 Rumusan Masalah
 apa yang dimaksud dengan sistem kordinasi?
 Macam-macam sistem kordinasi?
 Gangguan pada sistem kordinasi?

1.3 manfaat penulisan


1. berbagi wawasan mengenai apa itu sistem kordinasi
2. berbagi informasi tentang sistem kordinasi
3. membagi informasi mengeanai sistem kordinasi dan macam-macam sistem
kordinasi
BAB ll
Pembahasan
2.1 pengertian sistem kordinasi

Namanya juga koordinasi, jadi sistem koordinasi adalah sistem yang


memerintahkan organ-organ tubuh untuk bekerjasama dalam mendukung
fungsi tubuh agar dapat bekerja dengan baik.

Nah, hal inilah yang membuat elo peka terhadap rangsangan. Coba kalau di
dalam tubuh elo tidak ada sistem koordinasi, tentu seluruh tubuh tidak bisa
merasakan apapun.

Ya, elo hidup, tapi elo nggak bisa merasakan apapun. Gimana tuh? Serem
ya, nggak enak banget kan? Itulah mengapa sistem koordinasi sangat
penting bagi kita sebagai makhluk hidup.

Fungsi sistem koordinasi itu sendiri yaitu melancarkan gerakan tubuh.


Nggak cuman itu, sistem koordinasi manusia juga mengendalikan dan
mengkoordinasikan kerja otot, sendi, dan saraf agar gerakan yang
dihasilkan berjalan mulus.
2.2macam-macam sistem kordinasi

 Sistem saraf

Sistem yang satu ini sepertinya sangat berperan ya, guys? Gimana
nggak berperan, sistem saraf aja tugasnya mengendalikan seluruh
aktivitas tubuh.

Jadi, sudah tidak diragukan lagi kalau perannya sangat besar dan
penting bagi tubuh manusia. Simpelnya, sistem saraf merupakan
sistem penerimaan dan pengolahan informasi.

Semua hal yang kita lihat, dengar, rasakan, pokoknya semua


informasi yang masuk ke dalam tubuh kita akan diterima dan
diproses oleh sistem saraf.

Cara kerjanya gimana sih? Pertama, sensor (yang menerima


informasi), selanjutnya informasi tersebut akan dikirimkan ke otak
dan sumsum tulang belakang.

Nah, di keduanya akan diproses dan diterjemahkan, setelah


selesai diterjemahkan, maka akan disalurkan ke organ tubuh yang
membutuhkan.
neutron

Neuron atau sel saraf. Nah, kita juga udah belajar sel neuron di
bangku SMP, jadi elo masih ingat kan bentuknya seperti apa?

Ketika ada informasi yang datang dalam bentuk stimulus, maka


stimulus tersebut akan disalurkan ke sel saraf yang lain dalam
bentuk impuls. Neuron juga punya bagian-bagiannya, guys.

Berikut ini merupakan bagian dari neuron.

 Dendrit: menerima impuls/stimulus, kemudian


mengirimkannya ke badan sel.
 Badan sel/soma: mengumpulkan impuls, yang selanjutnya
diteruskan ke akson.
 Akson: menyalurkan impuls ke neuron lain menggunakan
synapse.
 Synapse: mentransfer impuls ke dendrit yang terdapat di
neuron lain.
neuroglia

Di beberapa neuron terdapat sel pendukung yang bernama


neuroglia atau sel glia. Pendukung dalam hal apa sih? Sel
saraf itu hidup, kalau hidup berarti membutuhkan oksigen,
nutrisi untuk makanan dan hal-hal lainnya.

Nah, sel glia ini menyediakan kebutuhan bagi sel


saraf/neuron tersebut agar bisa bekerja. Selain itu, sel glia
juga sebagai akselerasi impuls dan proteksi terhadap
patogen.

Dari tadi ngomongin impuls, sebenarnya impuls itu apa sih?

Oh iya, gue sampai lupa buat jelasin ke elo impuls itu apa.
Impuls (simpelnya sebut aja rangsangan) merupakan pesan
yang diterima tubuh dari lingkungan luar, yang selanjutnya
dibawa oleh neuron.

Contohnya seperti suara yang elo dengar, rasa dari makanan


yang elo makan, dan benda yang mengenai tubuh. Gimana,
sekarang udah jelas kan?
Nah, proses dari sistem saraf yang udah aku jelasin di atas
akan menimbulkan gerakan. Gerak tersebut ada dua macam,
yaitu gerak sadar dan gerak tidak sadar. Waduh, apa lagi
tuh?

Gerak sadar

Gerak ini terjadi secara sadar atau disengaja. Misalnya, pas


elo lagi mendorong pintu atau mengambil buku pelajaran.

Skema dari gerakan sadar ini, yaitu:

Impuls – Reseptor/sensor – Saraf sensoris – Otak – Saraf


motorik – Efektor/otot.

Gerak tidak sadar/refleks

Gerak ini terjadi tanpa disadari atau disengaja, guys.


Misalnya, pas lagi jalan, tiba-tiba kakimu menginjak paku.
Nah, elo refleks teriak dan memejamkan kelopak mata,
bahkan melompat.

Itu merupakan salah satu contoh gerakan refleks.

Skema dari gerakan refleks ini, yaitu:


Impuls – Reseptor/sensor – Saraf sensorik – Sumsum tulang
belakang – Saraf motorik – Efektor/otot.

Sistem indra

Sobat Zenius udah tau kan sistem ini terdiri dari indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan
pengecap.

Masing-masing dari indra tersebut memiliki fungsi yang


berbeda-beda. Hubungannya dengan sistem koordinasi apa?
Di dalam alat indra tersebut ada ujung saraf yang peka
terhadap rangsangan namanya reseptor, guys.

Reseptor tersebut kemudian meneruskan informasi ke otak


atau sumsum tulang belakang. Nah, alat indra itu adalah
bagian yang berfungsi untuk menerima setiap rangsangan
dari luar.
Sistem endokrin
Sistem ini merupakan sistem regulasi yang menghasilkan
hormon, dan hormon itulah yang akan meregulasi atau
mengatur tubuh. Simpelnya begini:

Sistem endokrin adalah sistem regulasi dengan kelenjar


tanpa saluran

Kok tanpa saluran? Terus kalau kelenjar tersebut mau


mengeluarkan hormon atau senyawa bagaimana?

Jawabannya adalah lewat peredaran darah yang kemudian


disalurkan ke organ target atau yang membutuhkan.
Hormon tersebut dikeluarkan oleh kelenjar yang terdapat di
dalam tubuh.

Di dalam tubuh, ada beberapa kelenjar seperti hipotalamus,


pituitari, pineal, dll. Selanjutnya gue jabarkan di bawah ini.
 Hipotalamus: stimulasi awal dari proses regulasi.
 Pituitari/hipofisis: mengeluarkan banyak sekali hormon, dan
disebut sebagai “master of gland”. Letaknya berada di otak
besar. Terdapat tiga lobus di kelenjar ini, yaitu lobus anterior
(menghasilkan hormon TSH, ACTH, FSH, LH, ICSH, dan TH),
lobus intermedia (menghasilkan hormon STH dan MSH), dan
lobus posterior (menghasilkan hormon oksitosin dan ADH).
 Pineal: mengatur tubuh manusia.
 Tiroid: di kelenjar ini banyak sekali pembuluh darah.
Letaknya berada di leher bagian depan, fungsinya untuk
mengatur metabolisme tubuh. Hormon yang dihasilkannya
adalah tiroksin dan triiodotironin.
 Paratiroid: kelenjar ini terletak di sisi permukaan kelenjar
tiroid. Hormon yang dihasilkannya adalah paratiroid yang
berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dalam darah dan
metabolisme tulang.
 Adrenal: kelenjar ini menghasilkan hormon kortikosteroid
yang berfungsi untuk mengatur metabolisme, fungsi seksual,
kekebalan, dan keseimbangan garam dan air di dalam tubuh.
Selain itu, ada juga hormon katekolamin yang fungsinya
untuk mengatasi tekanan fisik dan emosional. Nah, kalau lagi
deg-degan, hormon ini yang berperan, guys. Karena,
kerjanya meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
 Pankreas: menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang
berfungsi untuk mengontrol glukosa darah.
 Ovarium: pada wanita, fungsinya untuk menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron.
 Testis: pada pria, fungsinya untuk menghasilkan hormon
androgen dan testosteron.

2.3 Gangguan sistem kordinasi

epilepsi
Sudah tidak asing bukan dengan gangguan yang satu ini? Epilepsi
merupakan gangguan yang terjadi pada sistem saraf manusia, di mana
terdapat kelainan pada neuron-neuron yang ada di otak.Gangguan ini
bisa disebabkan karena kelainan metabolisme, kerusakan otak saat
kelahiran, infeksi, kecelakaan, dan tumor.
alzheimer
Gangguan yang satu ini ditandai dengan menurunnya fungsi otak,
sehingga daya ingatnya menurun. Biasanya sih yang mengalami
gangguan saraf ini adalah orang lanjut usia.

Diabetes
Penyakit yang satu ini merupakan salah satu gangguan pada sistem
endokrin. Ini terjadi ketika kelenjar pankreas tidak bisa menghasilkan
insulin yang cukup bagi tubuh dan lain lain.
Bab lll
Penutup
3.1 kesimpulan

Sistem koordinasi adalah sebuah sistem yang mengatur kerja organ-


organ pada tubuh. Sistem ini berperan untuk memerintahkan setiap
organ untuk dapat bekerjasama mendukung fungsi tubuh agar bekerja
dengan baik
3.2 saran
Untuk menurunkan risiko kerusakan pada jaringan saraf, perbanyak
konsumsi makanan yang termasuk dalam sumber omega-3, vitamin B1,
B6, dan B12. Selain itu, pastikan untuk cukup minum air putih, yaitu
sekitar 8 gelas setiap hari. Menerapkan pola hidup sehat juga bisa
membantu merawat jaringan saraf.

Anda mungkin juga menyukai