PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Tabarruk dalam tradisi masyarakat sejauh ini lebih identik pada upaya
memperoleh barokah dengan perantara orang-orang mulia di sisi Allah SWT, semisal
para Nabi, wali dan kiai, serta peninggalan, petilasan dan setiap hal yang terkait
Akhhir-akhir ini tradisi Tabarruk atau ngalap berkah menjadi problem sosial
di kalangan ummat Islam. Antara satu kelompok dengan kelompok yang lain
cenderung ada perbedaan dalam memahaminya, ada yang moderat dan ada pula yang
ekstrim.
oleh sebagian mereka dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam, sesat, syirik dan
bid’ah.
kembali. Oleh sebab itu, kami menyusun makalah tabarruk ini sebagai pengetahuan
bagi yang masih belum mengerti, pengingat bagi yang sudah lupa dan tentu agar
Batasan pembahasan dalam karya ini akan kami rangkum dalam rumusan
masalah berikut:
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TABARRUK
berkah. Berkah adalah bertambah dan berkembang dalam hal kebaikan. Dengan
demikian, arti tabarruk adalah mencari tambahan dalam kebaikan. Ketika orang
kebaikan dari sesuatu itu tadi. Atas dasar itulah maka definisi tabarruk dari sisi
istilah adalah mengharap berkah dari sesuatu ataupun hal-hal lain yang Allah SWT
Bermula dari dua makna tersebut, barakah kemudian menjadi istilah bagi
tokoh besar bahasa dan gramatika Arab asal kota Kuffah, Irak:
kepada Nabi SAW. maka niscaya ia telah memperoleh keberuntungan yang penuh
Barakah bisa pula berarti sebagai suatu kebaikan ilahi yang secara kontinyu
َّ ي فِي ال
ش ْي ِء ِِّ ـب ُْـوتُ ْال َخي ِْر اْ ِالل ِه
“berkah adalah tetapnya kebaikan ilahi dalam suatu perkara”
Allah tambahkan dan kembangkan amal baik dengan secara kontinyu bisa
Dengan makna tersebut, maka barokah termasuk buah dari amal shaleh,
ََم ِجيد
dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi
Ayat ini menjelaskan bahwa ketika para malaikat (Jibril, Mikail, Isrofil)
telah datang kepada Nabi Ibrahim as dengan membawa kabar gembira, bahwa
“Isterinya (Siti Sarah) akan mempunyai keturunan yaitu Nabi Ishaq as, dan
Nabi Ishaq as ini akan mempunyai keturunan yaitu Nabi Yakub as”. Mendengar
anak padahal aku sudah tua (usianya 99 tahun) dan suamiku (Nabi Ibrahim as)
ini sudah sangat tua (usianya 120 tahun)? ini sangat mengherankan bagi kami
(Nabi Ibrahim as dan Siti Sarah) yang sudah tua akan melahirkan anak. Para
tentang ketetapan Allah swt? itu adalah rahmat dan berkah dari Allah swt yang
dicurahkan kepada kamu wahai Ahlul Bait (keluarga Nabi Ibrahim as),
Oleh sebab itu, setiap kebaikan atau keberuntungan pada suatu hal bisa
Islam, bisa dikatakan bahwa kitab tersebut adalah kitab yang barokahnya
mawaddah wa rahmah bisa disebut keluarga yang penuh barokah. Begitu pula
seorang santri yang telah pulang dari pesantren dan mampu mengamalkan serta
sederhana tabarruk atau ngalap berkah bisa diartikan sebagai upaya seseorang
kehidupannya.
Perkataan Tabarruk bukanlah suatu perkataan yang sekarang ini timbul, tetapi
dalam Al–Qur’an dan hadits perkataan tabarruk ada di dalamnya. Namun perkataan
tabarruk ini bukan hanya suatu perkataan kosong, akan tetapi ini suatu perbuatan
Seperti telah disinggung dalam bab Ziarah kubur, tabarruk tiada lain adalah
satu pola keberagaman dan cara berdoa orang Islam dari zaman Nabi SAW. Sampai
sekarang. Subtansi tabarruk adalah praktek tawassul. Sebab, keduanya sama- sama
merupakan salah satu cara berdo'a atau upaya untuk meluluskan harapan. Baik
ياايهاالدين أمنوا اتقوا آهلل وآبتغوا إليه آلوسيلة وجهدوا فى سبيله لعلكم تفلحون
”Hai orang- orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT dan carilah
wasilah (amal atau sebab) yang mendekatkan diri kepada-Nya,dan berjihadlah pada
khusnuzhan atas keistimewaan dan kedekatan mereka di sisi Allah SWT. petilasan,
peninggalan dan kuburan semisal, dicari barakahnya sebab kemuliaan orang shaleh
mempunyai barakah, wajib dimuliakan dan haram dihina, tiada lain karena telah
menjadi sampul kitab yang mulia. Kendati begitu, aliran barakah yang diperoleh
bukan berarti murni darinya tanpa campur tangan Allah Ta’ala sebagai sumber
bahkan dalam hal ini tidak terdapat larangan, karena tujuannya untuk memperoleh
2. Imam Muhammad bin Abdul Wahab membolehkan tabarruk yang berasal dari
3. Abdullah bin Ahmad bin Hanbal (putra Imam Ahmad) membolehkan tabarruk
Ahmad mengambil berkah dengan rambut Nabi saw, yang pada saat itu Imam
tersebut pada sebuah bejana yang berisi air kemudian meminumnya dengan
terutama kepada orang-orang yang saleh seperti Nabi Muhammad saw, sahabat Nabi
ayat–ayat Al–Qur’an yang dibuat jimat–jimat atau ditulis dan sebagainya dengan
1. Bin Baz (Abdul Aziz) mengatakan bahwa meletakan Al–Qur’an dalam kendaraan
(Mobil) untuk mencari berkah (tabarruk) adalah sesuatu yang tidak beraras (tidak
ada asalnya) dalam syari’at islam. Dengan kata lain Abdul Aziz bin Baz
menyatakan bahwa perbuatan semacam itu (tabarruk) merupakan perbuatan
bid’ah.
2. Ibn Utsaimin mengatakan bahwa mengambil berkah dari kisa (kain yang
dalam mengingkari jimat–jimat jika berasal dari Al–Qur’an dan dzikrullah dalam
dengan tangan (kekuasaan), karena sudah menjadi keputusan bahwa : “Tidak (boleh)
masalah yang masih menjadi perbedaan pendapat dan berpeluang untuk melakukan
ijtihad)”. Walaupun hak setiap muslim yang puas dengan suatu pendapat untuk
membuktikan dalil yang kuat atas kebenaran pendapat yang dianutnya, dan
menerangkan kesalahan pendapat yang lain dengan cara yang lemah lembut dan
bijaksana tanpa mencela atau melukai hati orang lain dan tanpa di sertai kekerasan di
dalam menjelaskannya.
dalam ulasan bagian keempat ini diketengahkan cara ber-tabarruk yang lain, yaitu
antara lain ber-tabarruk pada Masjid-Masjid ( Masjidil Haram, Masjidil Aqsha dan
Masjid Nabawi).
Tabarruk di Masjid
Ada sejumlah tempat yang oleh Allah subhanahu wa ta’ala dijadikan tempat
melaksanakan shalat lima waktu, beri’tikaf, menghadiri majelis ilmu, dan sebagainya
dengan cara-cara yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Perlu diketahui,
atau tanah masjid tersebut, atau yang hal-hal lain yang dilarang syariat.
Beberapa masjid yang mempunyai keutamaan dan keberkahan antara lain adalah
Yerussalam Palestina.
Satu kali shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada seratus ribu kali
pendapat yang shahih. Namun perlu diketahui bahwa pelipat gandaan nilai ini hanya
terkait dengan masalah pahala dan ia tidak dapat menggantikan shalat-shalat yang
ditinggalkan sebelumnya.
Pahala yang semacam ini termasuk keberkahan terbesar yang Allah berikan
hadits yang diriwayatkan dalam sebagian kitab sunan yang menunjukkan besarnya
Sunan Tirmidzi 795: dari Jubair bin Muth'im berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Wahai Bani Abdu Manaf, janganlah kalian melarang orang yang
thowaf dan shalat di Ka'bah kapanpun dia suka, baik malam ataupun siang'."
ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi
Diantara keberkahan dan keutamaan masjid Nabawi ini antara lain adalah :
apabila shalat di Masjid Nabawi ini nilainya adalah seribu kali maka shalat di masjid
lain hanya mempunyai nilai 1. Sedangkan kalau shalat di Masjidil Haram nilainya
seratus kali dibanding dengan nilai shalat di Masjid Nabawi. Atau sama dengan
shallallahu’alaihi wa sallam :
Shahih Muslim 2469: dari Abu Hurairah dan sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa beliau bersabda: "Shalat di masjidku ini, lebih baik daripada
Shahih Bukhari 1120: dari 'Abdullah bin Zaid Al Maaziniy radliallahu 'anhu bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tempat yang ada diantara rumahku
maksudnya, seperti taman Surga dalam hal turunnya rahmat dan perolehan
beliau itu merupakan perumpamaan tanpa menggunakan kata bantu ( yaitu seperti).
Sehingga sabda beliau tersebut merupakan majaz ( kiasan) atau memang zhahirnya
demikian, maksudnya bahwa ruang itu merupakan dalam artian taman yang hakiki (
Shahih Bukhari 1115: dari Qaza'ah berkata; Aku mendengar Abu Sa'id radliallahu
'anhu empat kali, berkata; Aku mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Dia (Abu Sa'id radliallahu 'anhu) pernah ikut berperang bersama Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sebanyak dua belas kali peperangan. Dan diriwayatkan, telah
menceritakan kepada kami 'Ali telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az
Zuhriy dari Sa'id dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
mengunjungi tiga masjid, Masjidil Haram, Masjid Rasul shallallahu 'alaihi wasallam
Masjid ibni memiliki banyak keutamaan dan keberkahan, yang diantaranya adalah :
riwayat hadits . Ada yang menyebutkan bahwa melakukan shalat di dalamnya sama
dengan lima ratus kali shalat, dan ada pula yang meriwayatkan bahwa shalat di
b. Disunnahkan menziarahinya
perjalanan jauh (safar) ke Masjidil Aqsha dalam rangka ibadah yang disyari’atkan (
disunnahkan.
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam
dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya
Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.( QS. Al-
Israa’:1)
Masjidil Aqsha adalah masjid kedua yang dibangun sesudah Masjidil Haram
dalam rentang waktu empat puluh tahun. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits
Shahih Bukhari 3115: Abu Dzarr radliallahu 'anhu berkata; "Aku bertanya kepada
muka bumi ini?". Beliau menjawab: "al-Masjidil Haram". Dia berkata, aku tanya
lagi; "Kemudian apa?". Beliau menjawab: "al-Masjidil Aqshaa". Aku bertanya lagi;
"Berapa lama selang waktu antara keduanya?". Beliau menjawab: "Empat puluh
tahun. Kemudian dimana saja kamu berada dan waktu shalat sudah datang maka
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Barokah adalah rahasia ilahi dan limpahan rahmat yang dengannya Allah tambahkan
dan kembangkan amal baik dengan secara kontinyu bisa melakukan kemuliaan
pendekatan diri (taqorrub kepadanya). secara sederhana tabarruk atau ngalap berkah
B. SARAN
Al Hariri, Asy Syaihk Abdullah. 2002. Al Maqolaatis Sunniyyah Fi Dhalalati Ahmad Ibnu
Taimiyyah. Beirut: Da’arul Masaa’rih.
Al–Qardhawy, Yusuf. 1999. Sikap Islam Terhadap Ilham, Kasyaf, Mimpi, Jimat,
Perdukunan dan Jampi–Jampi. Jakarta: Bina Tsaqafah.
Gozali, Ahmad. 2009. “Tabarruk Terhadap Benda Keramat Dalam Prespektif Hukum
Islam: Studi Kasus Pada Masyarakat Kampung Duri Kecamatan Cengkareng”.
Skripsi, Universitas Islam Negeri (UIN) syarif hidayatullah, jakarta.
http://albumpuisirindu.blogspot.co.id/2012/12/b-agaimanakah-cara-ber-tabarruk-
mencari.html
http://fadilmahmud.blogspot.co.id/2014/12/makalah-tabarruk.html