Anda di halaman 1dari 29

KUMPULAN ARETIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP,SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ


2. DALIL-DALIL HADITS QUTSI TENTANG HUKUM YANG DI
SEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAB
HAMBANYA. (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN SERTA CONTOH
KASUS).
3. DOSA DAN KRITERIA RIBA BESERTA DALIL-DALILNYA
4. KEUTAMAAN SHODAQOH BESERTA DALIL-DALILNYA
5. SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL-DALILNYA
6. KEWAJIBAN AMAR MAKRUF- NAHI MUNGKAR BESERTA DALIL-
DALILNYA

Disusun sebagai tugas struktur ujian akhir semester (uas) mata kuliah
pendidikan agama islam

Dosen Pengampu:
Dr.Taufiq Ramdani, S.Th.I, M.Sos

Disusun Oleh:

Nama : Maxsi Duta Pratama

NIM : D1A021044

Prodi/Kelas : Ilmu Hukum A1

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat allah swt atas segala limpahan rahmat dan karunianya
sehingga saya dapat menyusun tugas yang diberikan dosen saya sebagai tugas struktur
ujian akhir semester (UAS) dengan tepat pada waktunya.

Tak ada gading yang tak retak karenanya saya selaku penyusun makalah ini
menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik
dari materi dan penulisannya, dengan rendah hati dan tangan terbuka saya menerima
berbagai kritikan atau saran yang membangun yang di harapkan berguna bagi pembaca

Mataram, Desember 2021

Maxsi Duta Pratama

2
DAFTAR ISI

CAVER 1
KATA PENGANTARAR 2
PEMBAHASAN 3
PENGERTIAN, KONSEP,SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ 4
A. Istidraj 4
B. Konsep istidraj 5
C. Dalil-dalil tentang istidraj 6

DALIL-DALIL HADITS QUTSI TENTANG HUKUM YANG DI SEGERAKAN


(DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN SERTA CONTOH KASUS) 8

DOSA DAN KRITERIA RIBA BESERTA DALIL-DALILNYA 10

A. Dosa riba menurut islam 10


B. Macam-macam riba 11
C. Dalil-dalil tentang riba 12

KEUTAMAAN SHODAQOH BESERTA DALIL-DALILNYA 15

A. Keutamaan sedekah 15
B. Dalil-dalil tentang sedekah 15

SIFAT TAKDIR KEMATIAN BESERTA DALIL-DALILNYA 17

A. Sifat-sifat takdir kematian 17


B. Dalil-dalil tentang kematian 20

KEWAJIBAN AMAR MAKRUF- NAHI MUNGKAR BESERTA DALIL-


DALILNYA 26

DAFTAR PUSTAKA 28

3
PENGERTIAN, KONSEP DAN DALIL DALIL TENTANG ISTIDRAJ

KONSEP SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ

Istidja merupakan salah satu istilah dalam ajaran agama islam yang cukup
popular. Istilah ini mengacu pada jebagan bagi umat muslim berupa kenikmat.
Bagaimana kenikmatan bisa menjebak ya?, yuk simak pengertian serta dalil-dalil
istidroj!

A. istidroj
Istidraj adalah tipuan yang di berikan oleh Allah SWT terhadap orang-orang yang
membangkan terhadap-Nya. Dalam hal ini Allah SWT mengabulkan segala keinginan
manusia dengan membuka pintu-pintu kesenangan, yang mana hal itu sebenarnya
merupakan sebuah kehancuran,kenistaan, dan kesensaraan.
Ketika seorang muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun
hidupnya selalu di penuhi dengan kenikmatan, ini adalah tanda istidraj dari allah SWT.
Dia terjebak dalam kenikmatan hidup, padahal dia semakin lalai menunaikan ibadah dan
melaksanakan kewajibannya.

Berikut adalah pengertian –pengertian dari istidraj :


a) Secara Bahasa
Pengertian istidraj secara bahasa menurut para pakar bahasa dan penulis kamus
Bahasa arap, di ambil dari kata doraja yang berarti naik ke satu ke tingkatan
berikutnnya
b) Secara istilah
Sedangkan secara istilah syar’I, pengertian dari istidraj menurut iman abu ali
AL-Jurnani rahimahullah adalah allah ta’ ala memenuhi kebutuhan seorang
hamba dari waktu ke waktu hingga penghujung usianya untuk dig anti dengan
bencana dan siksa.
Sedangkan menurut iman AL-kafawi yang di maksut dengan istidraj adalah allah
ta’ala memberikan kepada hamba apa saja yang dia inginkan di dunia untuk menambah
penyimpangannya, kesetanannaya, kebodohannya dan pembangkangannya sehinnga
semakin menjauh dari allah ta’ ala.
Definisi yang di berikan oleh iman AL Kafawi ini lebih dekat dengan makna istidraj
di dalam Al-Qur’an (AL-A’RAf :182)

‘Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, nanti kami akan menarik
mereka dengan berangsur-angsur (kearah kebinasaan),dengan cara yang mereka tidak
ketahui’(Al-A’raf;182)

4
B. Konsep istidroj

1. Ibadah kita semakin turun, namun kesenangan semakin melimpah,


Ibnu Athaillah : Hendaklah berkata engkau takut jika selalu mendapat karunia
allah, selama engkau tetap dalam perbuatan yang maksiat kepada-Nya, jangan
sampai hadiah itu sendiri-mata istidraj oleh allah.
2. Kita melakukan maksiat, tapi malah makin banyak kesenangan
Ali Bin Abi thalib ra berkata: ‘hai anak adam ingat dan waspadalah bila melihat
tuhanmu yang terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu selama engkau
teruss-menerus melakukan maksiat kepadanya”(Mutiara Nahjul Balaghoh Hal
121)
3. Semakin kita kikir,namun semakin banyak
Kita tau bahwa sebenarnya sodaqoh dapat membuat harti kita semakin
banyak.ketika kita di hadapi sifat kikir, tak pernah zakat,infak,shadaqoh,ataupun
bantuan orang lain. Namun justru harta melimpah ruah. Salah satu satu cirri khas
istidraj dalam islam
4. Jarang sakit
Iman syafi’I pernah menyebut : setiap orang pasti pernah mengalami sakit suatu
saat pada hidupnya, jika anda tidak pernah sakit maka tengoklah kebelakang
mungkin ada yang salah dari dirimu.

Cara menghindari istidroj

1. Meningkatkan Keimanan
Jadikan keimanan kita kepada Allah SWT sebagai dasar bagi kita dalam
menjalankan kehidupan di dunia. Karena dengan iman yang kuat keberkahan
yang sejati akan kita dapatkan dalam hidup.
2. Mengerjakan Amal Sholeh
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya: “Barangsiapa yang
mengerjakan amal sholeh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman. sesungguhnya kami akan memberikan kehidupan yang baik dan
sungguhsungguh kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan. ” (QS An-nahl ayat 97).
3. Berdoa
Doa merupakan obat yang paling ampuh bagi umat muslim. Berdoa dengan
sungguh-sungguh merupakan cara kita meminta kepada Allah secara langsung
agar diberikan keberkahan harta, waktu, keluarga dan juga kenikmatan dunia
yang lainnya. Namun jangan sampai nikmat tersebut melalaikan kita,
menjadikan kita malas untuk mengisi, berbangga diri dan menyepelekan orang
lain. Bahkan membuat kita semakin jauh dari Allah subhanahu wa ta'ala.

5
Ingatlah bahwa sebaik-baiknya kenikmatan yang akan kita dapatkan di akhirat
kelak kenikmatan yang kekal selama-nya.
4. memperbanyak Intropeksi Diri
Senantiasa intropeksi diri adalah hal terbaik untuk mengukur dan mengingatkan
diri sendiri agar terhindar dari perbuatan yang tidak memperhatikan Allah SWT.
Ketika hati diingatkan untuk memohon ampun, maka “perahu” yang
menyelamatkan dari arus istidraj. Agar sinyal taubat itu ada, seorang pelayannya
menjaga diri dari harta yang haram dan selalu konsisten dalam menjalankan
perintah-perintah Allah SWT.

C. Dalil- dalil tentang Istidroj

Adapun dalil dalam Alquran yang menjelaskan tentang Istidraj ialah:


Surah AlAn'am ayat 44:

ٓ
َ‫اب ُكلِّ َش ْي ۗ ٍء َح ٰتّى اِ َذا فَ ِرحُوْ ا بِ َمٓا اُوْ تُ ْٓوا اَخ َْذ ٰنهُ ْم بَ ْغتَةً فَا ِ َذا هُ ْم ُّم ْبلِسُوْ ن‬
َ ‫فَلَ َّما نَسُوْ ا َما ُذ ِّكرُوْ ا بِ ٖه فَتَحْ نَا َعلَ ْي ِه ْم اَ ْب َو‬

Fa lammaa nasuu maa zukkiruu bihii fatahnaa 'alaihim abwaaba kulli syaii', hattaaa
izaa farihuu bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun

Artinya:
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga ramah-
tamah mereka dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. ”

Semoga Kita dan keluarga bukan golongan, penerima istiraj, azab berupa
kenikmatan dari Allah SWT.Biasanya, Istidraj terjadi pada umat Islam yang lalai dalam
jalan. Namun, mereka selalu merasakan kenikmatan di dunia.Misalnya, seorang umat
yang tidak pernah menunaikan salat dan mengerjakan amalan lain, tetapi dilimpahkan
rezeki begitu banyak. Namun, kenikmatan yang membuat mereka terlena adalah sebuah
jebakan atau azab dari Allah SWT.Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran Surah

Ali Imran ayat 178:

‫َواَل يَحْ َسبَ َّن الَّ ِذ ْينَ َكفَر ُْٓوا اَنَّ َما نُ ْملِ ْي لَهُ ْم َخ ْي ٌر اِّل َ ْنفُ ِس ِه ْم ۗ اِنَّ َما نُ ْملِ ْي لَهُ ْم لِيَ ْزدَاد ُْٓوا اِ ْث ًما ۚ َولَهُ ْم َع َذابٌ ُّم ِهي ٌْن‬
Wa laa yahsabannallaziina kafaruuu annamaa numlii lahum khoirul li 'angfusihim,
innamaa numlii lahum liyazdaaduuu ismaa, wa lahum azaabum muhiin

Artinya:

6
“Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu
yang Kami berikan kepada mereka lebih baik. Sesungguhnya tenggang waktu yang
Kami berikan kepada mereka hanyalah bahwa dosa semakin bertambah, dan mereka
akan mendapat azab yang menghinakan. ”

7
DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DI
SEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALAAH TERHADAP
HAMBANYA,

Dalil,Terjemahan,Penjelasan Serta Contoh Khusus tentang huku yang di


segerakan sebagai bentuk kasih saying allah terhadap hambanya

‫ ِة‬Š ‫وم القيام‬Š


ِ Š‫ا َء إلى ي‬ŠŠ‫ب يؤ ِخ ُر هللاُ منها ما ش‬ ِ ‫عَن أَبِي بَ ْك َرةَ َر‬
ٍ ‫ كلُّ ذنو‬: ‫ َع ِن النَّبِ ِّي صلى هللا عليه وسلم قال‬،ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنه‬
‫ت‬ َ ‫ يُع ِج ُل لصاحبِها في ال ُّدنيا‬،‫َّحم‬
ِ ‫قبل ال َمو‬ َ ‫ وعقو‬،‫إاَّل البَغ َي‬
ِ ‫ أو قطيعةَ الر‬،‫ق الوالدَي ِن‬
Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrah RA, Rasulullah SAW bersabda,” Setiap
dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali
al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan
menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak
No 7345).

Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. zalim adalah
perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan.
Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta,
dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar.
Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran:

َ ِ‫ق ۚ أُو ٰلَئ‬


‫ك لَهُ ْم َع َذابٌ أَلِي ٌم‬ ِّ ‫ض بِ َغي ِْر ْال َح‬
ِ ْ‫اس َويَ ْب ُغونَ فِي اأْل َر‬ ْ َ‫إِنَّ َما ال َّسبِي ُل َعلَى الَّ ِذينَ ي‬
َ َّ‫ظلِ ُمونَ الن‬
“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan
melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS
Asy-Syura: 42)

Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati serta
tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah
penyebab keberadaan kita di dunia ini.
Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia
ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-anak mereka.
Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu
kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam
firman Allah SWT:

‫ا أُفٍّ َواَل‬ŠŠ‫لْ لَهُ َم‬ŠŠُ‫ا فَاَل تَق‬ŠŠ‫ ُدهُ َما أَوْ ِكاَل هُ َم‬Š‫ َر أَ َح‬Šَ‫دَكَ ْال ِكب‬Š‫انًا ۚ إِ َّما يَ ْبلُغ ََّن ِع ْن‬Š‫ َد ْي ِن إِحْ َس‬Šِ‫دُوا إِاَّل إِيَّاهُ َوبِ ْال َوال‬Šُ‫ض ٰى َربُّكَ أَاَّل تَ ْعب‬
َ َ‫َوق‬
‫تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُلْ لَهُ َما قَوْ اًل َك ِر‬

8
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka
ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).

Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orang-
orang yang memutuskan tali persaudaraan.
Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali
persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin
Muth’im RA:

ِ َ‫الجنَّةَ ق‬
‫اط ٌع‬ َ ‫ ال يَ ْد ُخ ُل‬:‫ال‬ ْ ‫عن أَبي محمد ُجبَي ِْر ب ِن ُم‬
َ َ‫ط ِع ٍم رضي هللا عنه أَ َّن رسو َل هَّللا ﷺ ق‬
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan
Muslim).
Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang
yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan
ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Sungguh
mengerikan.

DOSA DAN KRITERIA RIBA BESERTA DALIL-DALILNYA

A. Dosa Riba Menurut Islam


Perlu diketahui, pemakan harta riba akan mendapatkan adzab Allah SWT di dunia
maupun di akhirat. Karena ini termasuk dosa besar yang dilakukan manusia.Ada banyak
dalil di dalam Al-Qur’an dan Hadist Nabi yang menerangkan tentang bahaya dosa riba.
Nah, berikut ini adalah beberapa dosa riba menurut Islam:

1. Doa Tidak Akan Dikabulkan

Selain adzab di akhirat, Allah SWT juga memberikan adzab di dunia bagi pemakan
harta riba. Salah satunya adalah doa pelaku riba tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT.

9
Betapa merugi ketika setiap hari sholat menjalankan Perintah-Nya justru doa tidak akan
diterima dan dikabulkan Allah SWT.

2. Disiksa di Dalam Api Neraka

Neraka adalah tempat peristirahatan terburuk yang pernah ada. Ia akan disiksa oleh para
Malaikat Allah SWT yang selalu patuh terhadap Perintah-Nya. Terkecuali ketika telah
bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Dan sesungguhnya Dia adalah Dzat
Yang Maha Pengampun.

Allah SWT Berfirman; “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah SWT supaya kamu
mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imran: 130)

3. Hilangnya Keberkahan dalam Harta

Tidak akan berkah harta yang diperoleh dari jalan riba. Itulah kenapa Rasul
mengingatkan kita untuk mencari rezeki dari cara yang baik. Bayangkan ketika harta
hasil riba dibelikan makanan, pakaian,beli rumah dan keperluan lainnya dan semua itu
tiada keberkahan.

Allah SWT Berfirman; “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.” (QS. Al
Baqarah: 276). Ini jelas larangan Allah SWT untuk melakukan riba dan harus
memperbanyak sedekah.

4. Sedekah, Infaq dan Zakat dari Harta Riba Tidak Diterima

Tidak akan diterima di Sisi Allah SWT harta yang disedekahkan yang didapatkan dari
hasil riba.

Nabi kita Muhammad SAW bersabda; “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Maha
Baik dan tidak akan menerima sesuatu kecuali yang baik.” (HR. Muslim II/703 nomor
1015, dari Abu Hurairah Radliallahu’anhu).

Hadist tersebut menjelaskan bahwa kita disuruh untuk bersedekah dengan harta yang
kita dapat dari jalan yang baik dan diridhoi Allah SWT.

For your info, salah satu platform penyedia jasa P2P Lending Produktif terbesar saat ini
yaitu Amartha juga sudah menjalankan pembiayaan berbasis syariah.

Pembiayaan berbasis syariah dari Amartha ini tidak hanya menguntungkan, namun juga
memberikan berkah serta social impact kepada pendana maupun peminjam.

10
Selain itu, produk pembiayaan syariah dari Amartha ini telah meraih rekomendasi dari
Dewan Syariah Nasional MUI loh!

B. Macam-Macam Riba

1. Riba Nasi'ah
Riba yang pertama ini ialah seseorang menghutangi uang dalam jumlah tertentu kepada
seseorang dengan batas tertentu, dengan syarat berbunga sebagai imbalan batas waktu
yang diberikan tersebut.Misalnya, seseorang yang berhutang Rp1.000 yang mesti
dibayar dalam jangka waktu yang telah ditetapkan tetapi tidak terbayar olehnya pada
waktu itu. Maka, bertambah besarlah jumlah hutangnya

2. Riba Fadhl
Macam Riba selanjutnya yakni Riba Fadhl, merupakan tambahan yang disyaratkan
dalam tukar menukar barang yang sejenis. Jual beli ini juga disebut sebagai barter tanpa
adanya imbalan untuk tambahan tersebut.

3. Ribah Al Yad
Ribah Al Yad adalah riba dalam jual beli atau yang terjadi dalam penukaran. Penukaran
tersebut terjadi tanpa adanya kelebihan, namun salah satu pihak yang terlibat
meninggalkan akad, sebelum terjadi penyerahan barang atau harga.

Ilustrasi: Salah satu dari macam-macam riba adalah pengadaan selisih dalam jual beli
sebelum penyerahan barang (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

4. Ribah Qard
Ribah ini adalah Riba dalam utang piutang yaitu dengan mengambil manfaat atau
tingkat kelebihan tertentu yang diisyaratkan kepada penerima utang atau muqtaridh.

5. Riba Jahiliyah
Macam-macam Riba menurut Islam yang terakhir adalah Riba Jahiliyah yaitu
penambahan utang lebih dari nilai pokok dalam utang piutang karena penerima utang
tidak mampu membayar utangnya secara tepat waktu.

C. Dalil-Dalil Tentang Riba

 Dalam al-qur,an

11
1. Allah SWT mengharamkan secara tegar praktik riba. Allah SWT berfirman:

‫َواَ َح َّل هّٰللا ُ ۡالبَ ۡي َع َو َح َّر َم الرِّ ٰبوا‬

"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (Al Baqarah: 275).

2. Kemudian Allah juga memerintahkan orang-orang beriman untuk menghentikan


praktik riba. Allah berfirman:

َ‫ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َو َذر ُۡوا َما بَقِ َى ِمنَ الرِّ ٰبٓوا اِ ۡن ُك ۡنتُمۡ ُّم ۡؤ ِمنِ ۡين‬

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang beIum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman" (Al Baqarah 278).

3. Allah SWT mengancam akan memerangi orang-orang yang tidak menuruti


perintah-Nya untuk meninggalkan riba. Allah berfirman:

‌‫ب ِّمنَ هّٰللا ِ َو َرس ُۡولِ ٖ ۚه‬


ٍ ‫فَا ِ ۡن لَّمۡ ت َۡف َعلُ ۡوا فَ ۡا َذنُ ۡوا بِ َح ۡر‬

"Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa
Allah dan RasulNya akan memerangimu." (QS Al Baqarah 279).

Atas ayat ini, Imam Al Qurthubi menjelaskan, ketika Imam Malik ditanya seseorang
yang mengatakan, "Istri saya tertalak jika ada yang masuk ke dalam rongga anak Adam
lebih buruk daripada khamr." Dia berkata," Pulanglah, aku cari dulu jawaban
pertanyaanmu! Keesokan harinya orang tersebut datang dan Imam Malik mengatakan
hal serupa. Setelah beberapa hari orang itu datang kembali dan imam Malik berkata,
"Istrimu tertalak. Aku telah mencari dalam seluruh ayat Alquran dan hadits Nabi tidak
aku temukan yang paling buruk yang masuk ke rongga anak Adam selain riba, karena
Allah memberikan sanksi pelakunya dengan berperang melawanNya." (Lihat Tafsir Al
Qurthubi).

4. Dan Allah berjanji akan memasukkan pelaku riba ke dalam neraka kekal
selamanya. Allah berfirman:

َ‫ِك‬Š‫ولٓ ِٕٕٮ‬
ٰ ُ ‫ا َد فَا‬Šَ‫ ر ُٗۤه اِلَى هّٰللا ِ‌ؕ َو َم ۡن ع‬Šۡ‫لَفَ ؕ َواَم‬Š‫ا َس‬Š‫هٗ َم‬Šَ‫انتَ ٰهى فَل‬Š
ۡ َ‫ةٌ ِّم ۡن َّرب ِّٖه ف‬Šَ‫ ٓا َء ٗه َم ۡو ِعظ‬Š‫ وا‌ ؕ فَ َم ۡن َج‬Š‫َواَ َح َّل هّٰللا ُ ۡالبَ ۡي َع َو َح َّر َم الرِّ ٰب‬
َ‫ار هُمۡ فِ ۡيهَا ٰخلِد ُۡون‬ ‌ِۚ َّ‫ص ٰحبُ الن‬ ۡ َ‫ا‬

"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah
sampai kepadanya Iarangan dari Tuhannya, laIu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang Iarangan) dan

12
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang
itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekaI di dalamnya (QS Al Baqarah 275).

 hadist

1. Dalam hadits, Nabi Muhamad SWT juga memerintahkan agar seorang muslim
menjauhi riba. Riba termasuk salah satu dari tujuh dosa besar. Nabi SAW
bersabda:

َّ‫ َّر َم هَّللا ُ إِال‬Š‫س الَّتِي َح‬ ِّ ‫ َو‬،ِ ‫ك بِاهَّلل‬


ِ ‫ ُل النَّ ْف‬Š‫ َوقَ ْت‬،ُ‫حْ ر‬Š‫الس‬ ِّ " ‫ا َل‬ŠŠَ‫ا ه َُّن ق‬ŠŠ‫ َو َم‬،ِ ‫و َل هَّللا‬Š‫ قَالُوا يَا َر ُس‬." ‫ت‬
ُ ْ‫ر‬Š‫الش‬ ِ ‫اجْ تَنِبُوا ال َّس ْب َع ْال ُموبِقَا‬
"‫ت‬ ِ َ‫ت ْالغَافِال‬ ِ ‫ت ْال ُم ْؤ ِمنَا‬ِ ‫صنَا‬َ ْ‫ َوقَ ْذفُ ْال ُمح‬،‫ف‬ِ ْ‫ َوالتَّ َولِّي يَوْ َم ال َّزح‬،‫ َوأَ ْك ُل َما ِل ْاليَتِ ِيم‬،‫ َوأَ ْك ُل ال ِّربَا‬،ِّ‫بِ ْال َحق‬

"Jauhi tujuh hal yang membinasakan! Para sahabat berkata, "Wahai, Rasulullah! apakah
itu? Beliau bersabda, "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan
Allah tanpa haq, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan
perang dan menuduh wanita beriman yang Ialai berzina" (Muttafaq 'alaih).

2. Dosa riba setara dengan perbuatan dosa seseorang menzinahi ibundanya.


Diriwayatkan dari Baraa' bin 'Azib RA bersabda:

‫َّجل أ َّمه‬
ِ ‫ال ِّربا اثنان وسبعون بابًا أدناها مث ُل إتيا ِن الر‬

"Dosa riba terdiri dari 72 pintu. Dosa riba yang paling ringan adalah bagaikan seorang
Iaki-Iaki yang menzinai ibu kandungnya." (HR Thabrani).

Salah seorang perawi hadits ini bernama Umar bin Rashid. Dia dhukumi lemah oleh
mayoritas ulama hadits.

3. Lebih besar dari zina. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi
Muhamad SWS bersabda:

‫إن الدرهم يصيبه الرجل من الربا أعظم عند اللهفي الخطيئة من ست وثالثين زنية يزنيها الرجل‬

"Sesungguhnya satu dirham yang didapatkan seorang Iaki-laki dari hasil riba Iebih besar
dosanya di sisi Allah daripada berzina 36 kali." (HR Ibnu Abi Dunya).

4. Laknat untuk para pelaku riba. Begitu besarnya dosa riba, pantas Rasulullah
melaknat pelakunya sebagaimana diriwayatkan Jabir RA,

َ َ‫لَ َعنَ َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم آ ِك َل الرِّ بَا َو ُمو ِكلَهُ َو َكاتِبَهُ َو َشا ِه َد ْي ِه َوق‬
‫ال هُ ْم َس َوا ٌء‬

13
"Rasulullah mengutuk orang yang makan harta riba, yang memberikan riba, penulis
transaksi riba dan kedua saksi transaksi riba. Mereka semuanya sama (berdosa)." (HR
Muslim).

14
KEUTAMAAN SHODAQOH BESERTA DALIL-DALILNYA

A. Keutamaan Sedekah

1. Sedekah Tidak Mengurangi Harta


“Sedekah adalah ibadah yang tidak akan mengurangi harta, sebagaimana Rasulullah
SAW bersabda untuk mengingatkan kita dalam sebuah riwayat Muslim, “sedekah
tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim). Mengapa sedekah tidak akan mengurangi
harta? Karena meskipun secara tersurat harta terlihat berkurang, namun kekurangan
tersebut akan ditutup dengan pahala di sisi Allah SWT dan akan terus bertambah
kelipatannya menjadi lebih banyak. Hal ini merupakan janji Allah yang termaktub
dalam surat Saba “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 3

2. Sedekah Menghapus Dosa


Sebagai makhluk Allah SWT yang tak luput dari dosa, umat Islam senantiasa diberikan
berbagai keistimewaan agar berkesempatan untuk bertaubat dan menghapus dosa-
dosanya dengan cara yang yang diridhai oleh Nya. Salah satunya dengan sedekah.

Sedekah merupakan ibadah yang istimewa, ia dapat memudahkan kita dalam


menghapus dosa-dosa. Rasulullah SAW pernah bersabda “Sedekah itu dapat menghapus
dosa sebagaimana air itu memadamkan api. (HR. At-Tirmidzi).

3. Sedekah Melipatgandakan Pahala


Sedekah memberikan banyak keistimewaan kepada pelakunya, salah satu diantaranya
adalah Allah SWT akan memberikan pahala yang banyak untuk orang yang bersedekah.
Allah SWT berfiman,
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan
(ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid:
18)

Itulah beberapa keistimewaan sedekah. Begitu banyak nikmat Allah dalam bersedekah,
semoga kita termasuk ke dalam orang orang yang diringankan dalam melakukan ibadah
istimewa ini. Aamiin.

B. Dalil-dalil tentang sedekah

1. Hadis Tentang Perintah Sedekah

15
Sedekah menjadi salah satu sifat yang sangat disenangi oleh Allah SWT. Bahkan, dalam
hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda mengenai keutamaan sedekah
bisa menjaga diri dari api neraka

"Jaga lah diri kali dari neraka sekalipun hanya sedekah setengah biji kurma.
Barangsiapa yang tak mendapatkannya, maka ucapkan lah perkataan yang baik."

2. Ayat Al-Qur'an tentang Keutamaan Sedekah


Sedekah bukan menjadikan seorang Muslim menjadi miskin tetapi malah menjadikan
kaya raya. Hal ini sesuai dengan ayat tentang sedekah dan infaq dalam Quran surat Al
Baqarah ayat 276 yang berbunyi

‫هّٰللا‬ َّ ‫ق هّٰللا ُ ال ِّر ٰبوا َويُرْ بِى ال‬


ٍ َّ‫ت ۗ َو ُ اَل يُ ِحبُّ ُك َّل َكف‬
‫ار اَثِي ٍْم‬ ِ ‫صد َٰق‬ ُ ‫يَ ْم َح‬

Latin: yam-ḥaqullāhur-ribā wa yurbiṣ-ṣadaqāt, wallāhu lā yuḥibbu kulla kaffārin aṡīm

Artinya: Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai
setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.

Selain itu, ada juga hadits riwayat Bukhari yang menjelaskan keutamaan sedekah bisa
menjadikan sebuah harta yang besar layaknya gunung.

Rasulullah bersadba, "Barangsiapa bersedekah senilai satu biji kurma yang berasal dari
mata pencaharian yang baik, dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik. Maka
sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian dipelihara
untuk pemiliknya sebagaimana seseorang di antara kalian memelihara anak kuda,
sehingga sedekah itu menjadi besar seperti gunung."

3. Dalil tentang Sedekah yang Paling Utama


Keutamaan Sedekah diriwayatkan dalam hadits riwayat Muslim, bahwa Rasulullah
SAW bersabda memberi atau bersedekah lebih baik daripada yang meminta.

"Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di atas adalah yang
memberi dan tangan di bawah adalah yang meminta."

Selain itu, dalam hadits riwayat Ibnu Khuzaimah dan Al Hakim dalam buku 'Dikerjar
Rezeki dari Sedekah' karya Fahrur Muls ketika amal manusia saling membanggakan
diri, sedekah berkata "Aku adalah amal kalian yang paling utama. Ini sebagian
perkataan Umar bin Khatab, "Sesungguhnya, amal-amal itu saling membanggakan diri,
maka sedekah pun berkata, 'Aku adalah amal kalian yang paling uatam."

16
Sifat Takdir Kemetian Beserta Dalil-Dalilnya

A. Sifat takdir kematian

Dalam menjalani kehidupan ini manusia selalu berfikir apa yang akan dilakukan hari
esok, entah bekerja, berbelanja, bermain, berekreasi, dan lain-lain, tetapi pernahkah
terbesit dalam pikiran kita bahwa besok kita akan mati?

Kematian adalah suatu hal yang pasti akan terjadi tetapi sering kita lupakan. Kematian
menjadi hal yang sangat menakutkan bagi sebagian orang. Tetapi Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita senantiasa mengingat kematian.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ‫ت يَ ْعنِي ْال َموْ ت‬


ِ ‫أَ ْكثِرُوا ِذ ْك َر هَا ِذ ِم اللَّ َّذا‬

Artinya: “Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan, yaitu: KEMATIAN’ (Hadits


Shahih riwayat At-Tirmidzi dan yang lainnya).

Dengan banyak mengingat kamatian manusia bisa lebih bersemangat dalam beribadah,
dan melaksanakan amal-amal shalih. Dengan demikian agar lebih waspada menghadapi
kematian mari kita bahas tentang sifat-sifat kematian.

 Pasti

Kematian adalah akhir dari kehidupan dunia seorang makhluk hidup. Dan setiap yang
bernyawa maka akan merasakan mati. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-
Qur’an surat Al-Anbiya ayat 35

ِ ْ‫س َذآئِقَةُ ْال َمو‬


‫ت‬ ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬

Artinya, “ Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (QS. Al-Anbiya: 35)

 Tiba-tiba

17
Tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan dan dimana dia akan mati. Kematian
datang secara tiba-tiba dan tidak ada yang dapat menduganya. Kematian itu pasti tetapi
tidak banyak diantara kita yang benar-benar siap dalam meghadapinya.

Memaksa

Kematian itu bersifat memaksa sehingga apabila telah datang kepada seseorang maka
tidak akan ada yang mampu menolaknya. Dalam Al-Qur’an disebutkan

َ ِّ‫ُور ُك ْم َولِيُ َمح‬


‫ا فِي‬ŠŠ‫ص َم‬ ِ ‫د‬Š‫ص‬ َ ‫ ُل إِلَى َم‬Š‫ب َعلَ ْي ِه ُم ْالقَ ْت‬
ُ ‫ا فِي‬ŠŠ‫ا ِج ِع ِه ْم َولِيَ ْبتَلِ َي هَّللا ُ َم‬Š‫ض‬ َ ِ‫ َر َز الَّ ِذينَ ُكت‬Šَ‫وتِ ُك ْم لَب‬ŠŠُ‫وْ ُك ْنتُ ْم فِي بُي‬ŠŠَ‫لْ ل‬ŠŠُ‫ق‬
‫ُور‬
ِ ‫ت الصُّ د‬ِ ‫قُلُوبِ ُك ْم َوهَّللا ُ َعلِي ٌم بِ َذا‬

Artinya, “Katakanlah, sekiranya kalian dalam rumah kalian, niscaya orang-orang yang
telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan
Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada pada hati kalian dan untuk
membersihkan apa yang ada dalam hati kalian. Allah Maha Mengetahui isi hati.” (QS.
Ali Imran:154)

Mengejar

Kematian akan mengejar siapapun meskipun berlindung di balik benteng yang kokoh
atau teknologi kedokteran yang canggih. Allah Ta’ala berfirman,

ِ ‫قُلْ إِ َّن ْال َموْ تَ الَّ ِذي تَفِرُّونَ ِم ْنهُ فَإِنَّهُ ُمالَقِي ُك ْم ثُ َّم تُ َر ُّدونَ إِلَى عَالِ ِم ْال َغ ْي‬
َ‫ بِ َما ُكنتُ ْم تَ ْع َملُون‬Š‫ب َوال َّشهَا َد ِة فَيُنَبِّئُ ُكم‬

Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya, maka


sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian kan kembali kepada
(Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada kalian
apa yang telah kalian kerjakan.” (QS. Al-Jumu’ah: 8)

 Ghaib

Kematian adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Waktu terjadinya adalah perkara
yang ghaib, namun kejadiaannya adalah kenyataan yang bisa dilihat. Allah ta’ala
berfirman,

‫ي‬ ِّ َ ‫أ‬Šِ‫ ْد ِري نَ ْفسٌ ب‬Šَ‫ا ت‬Š‫ دًا َو َم‬Šَ‫بُ غ‬Š‫ا َذا تَ ْك ِس‬Š‫ ْد ِري نَ ْفسٌ َم‬Šَ‫ا ت‬Š‫ ِام َو َم‬Š‫ْث َويَ ْعلَ ُم َما فِي األرْ َح‬
َ ‫إِ َّن هَّللا َ ِع ْن َدهُ ِع ْل ُم السَّا َع ِة َويُنز ُل ْال َغي‬
‫وت إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر‬ ٍ ْ‫أَر‬
ُ ‫ض تَ ُم‬

18
Artinya, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari
kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam
rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui secara pasti apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia
akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.
Luqman: 34)

 Tidak Dapat Ditunda atau Dipercepat

Kematian telah ditentukan waktunya. Ia tidak dapat ditunda atau dipercepat. Allah
Ta’ala berfirman

َ‫َولَن يُ َؤ ِّخ َر هللاُ نَ ْفسًا إِ َذا َجآ َء أَ َجلُهَا َوهللاُ خَ بِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬

Artinya, “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila
datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.
(QS. Al-Munafiqun:11)

Dalam ayat yang lain,

َ‫َولِ ُك ِّل أُ َّم ٍة أَ َج ٌل فَإ ِ َذا َجاء أَ َجلُهُ ْم الَ يَ ْستَأْ ِخرُونَ َسا َعةً َوالَ يَ ْستَ ْق ِد ُمون‬

Artinya, “Apabila sampai ajal maut mereka itu, mereka tidak dapat menunda atau
mempercepat(nya) walau sesaat pun.” (QS. Al-A’raf: 34)

 Kematian Bukanlah Kebinasaan

Jasad manusia bisa saja hancur setelah nyawa dicabut darinya. Tetapi jiwa dan ruh akan
tetap ada dan kembali kepada pencipta-Nya. Kematian sama saja dengan kembali
kepada Allah. Ia bukanlah kebinasaan , melainkan hanya perpindahan dari satu fase
kehidupan di dunia ke fase kehidupan sesudah mati.

 Pelajaran Penting!

Datangnya kematian adalah sesuatu yang pasti akan terjadi. Tidak perlu ditakutkan,
karena pasti akan datang. Hal yang penting bagi manusia adalah menyiapkan bekal

19
untuk perjalanan panjang sesudah mati. Mari kita bersegera beramal shalih saat
kesempatan masih terbuka lebar. Kita perbanyak bekal untuk kehidupan yang kekal.

“Ya Allah, Ya Muqollibal qulub, tsabbit quluubana ‘ala diinika”

(Ya Allah Yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami dalam agama-
Mu)
B. Dalil-Dalil Tentang Kematian

1. QS. Ar-Rahman ayat 26-27,

ٍ َ‫‌ ُكلُّ َم ۡن َعلَ ۡيهَا ف‬


‫ان‬

Kullu man 'alaihaa faan

Artinya: Semua yang ada di bumi itu akan binasa,

‫َّويَ ۡب ٰقى َو ۡجهُ َربِّكَ ُذو ۡال َج ٰل ِل َوااۡل ِ ۡك َر ‌ۚ ِام‬

Wa yabqoo wajhu rabbika zul jalaali wal ikraam

Artinya: tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.

2. QS. Al-Mulk ayat 2 ,

‫ق ۡال َم ۡوتَ َو ۡال َح ٰيوةَ لِيَ ۡبلُ َو ُكمۡ اَ ُّي ُكمۡ اَ ۡح َسنُ َع َماًل ؕ َوهُ َو ۡال َع ِز ۡي ُز ۡال َغفُ ۡو ۙ ُر‬
َ َ‫ۨالَّ ِذ ۡى َخل‬

Allazii khalaqal mawta walhayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa; wa huwal


'aziizul ghafuur

Artinya: Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

3. QS. Al-Anbiya Ayat 34-35

َّ ‫ن ِّم‬Šِ‫َو َما َج َع ۡلنَا لِبَ َش ٍر ِّم ۡن قَ ۡبلِكَ ۡال ُخ ۡـل َ‌د ؕ اَفَ ۟ا ِٕٕٮ‬
َ‫ت فَهُ ُم ۡال ٰخـلِد ُۡون‬

Wa maa ja'alnaa libasharim min qablikal khuld; afaimmitta fahumul khaaliduun

20
Artinya: "Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum
engkau (Muhammad); maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?

َ‫ت‌ؕ َون َۡبلُ ۡو ُكمۡ بِال َّش ِّر َو ۡالخ َۡي ِر فِ ۡتنَةً‌  ؕ َواِلَ ۡينَا تُ ۡر َجع ُۡون‬
ِ ‫قَةُ ۡال َم ۡو‬Šِ‫س َذٓا ِٕٕٮ‬
ٍ ‫ُكلُّ ن َۡف‬

Kullu nafsin zaaa'iqatul mawt; wa nabluukum bishsharri walkhairi fitnatanw wa ilainaa


turja'uun

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada
Kami.

4. QS. As-Sajdah ayat 11,

ُ َ‫قُ ۡل يَت ََو ٰفّٮ ُكمۡ َّمل‬


ِ ‫ك ۡال َم ۡو‬
َ‫ت الَّ ِذ ۡى ُو ِّك َل بِ ُكمۡ ثُ َّم اِ ٰلى َربِّ ُكمۡ تُ ۡر َجع ُۡون‬

Qul yatawaffaakum malakul mawtil lazii wukkila bikum Thumma ilaa rabbikum
turja'uun

Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan
kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan."

5. QS. Qaf Ayat 19 pun ditegaskan sakaratul maut akan benar-benar terjadi.

ِّ ‫ت بِ ۡال َحـ‬
َ ِ‫ق‌ؕ ٰذل‬
‫ك َما ُك ۡنتَ ِم ۡنهُ ت َِح ۡي ُد‬ ِ ‫َو َجٓا َء ۡت َس ۡك َرةُ ۡال َم ۡو‬

Wa jaaa'at kullu nafsim ma'ahaa saaa'iqunw wa shahiid

Artinya: Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu
hendak kamu hindari.

6. QS. Ali 'Imran Ayat 145.

‫هّٰللا‬
‫ه‬Šٖ Šِ‫ َر ِة نُ ۡؤت‬Š‫اب ااۡل ٰ ِخ‬ َ ‫س اَ ۡن تَ ُم ۡوتَ اِاَّل بِا ِ ۡذ ِن ِ ِك ٰتبًا ُّم َؤ َّجاًل  ؕ َو َم ۡن ي ُِّر ۡد ثَ َو‬
َ Šَ‫ا ‌ۚ َو َم ۡن ي ُِّر ۡد ث‬ŠŠَ‫ه ِم ۡنه‬Šٖ Šِ‫ ُّد ۡنيَا نُ ۡؤت‬Š‫اب ال‬
َ ‫و‬Š ٍ ‫َو َما َكانَ لِن َۡف‬
َ‫ِم ۡنهَا ‌ؕ َو َسن َۡج ِزى ال ٰ ّش ِك ِر ۡين‬

21
Wa maa kaana linafsin an tamuuta illaa bi iznillaahi kitaabam mu'ajjalaa; wa mai yurid
sawaabad dunyaa nu'tihii minhaa wa mai yurid sawaabal Aakhirati nu'tihii minhaa; wa
sanajzish shaakiriin

Artinya: Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai
ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia,
niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki
pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

7. QS. Al-Jumu'ah Ayat 8.

ِ ‫قُ ۡل اِ َّن ۡال َم ۡوتَ الَّ ِذ ۡى تَفِرُّ ۡونَ ِم ۡنهُ فَاِنَّهٗ ُم ٰلقِ ۡي ُكمۡ‌ ثُ َّم تُ َر ُّد ۡونَ اِ ٰلى ٰعلِ ِم ۡالغ َۡي‬
َ‫ب َوال َّشهَا َد ِة فَيُنَبِّئُ ُكمۡ بِ َما ُك ۡنتُمۡ ت َۡع َملُ ۡون‬

Qul innal mawtal lazii tafirruuna minhu fa innahuu mulaaqiikum summa turadduuna
ilaa 'Aalimil Ghaibi wash shahaadati fa yunabbi'ukum bimaa kuntum ta'maluun

Artinya: Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti
menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

8. QS. Al-Munafiqun Ayat 11.

َ‫َولَ ۡن يُّؤَ ِّخ َر هّٰللا ُ ن َۡفسًا اِ َذا َجٓا َء اَ َجلُهَا‌ؕ َوهّٰللا ُ َخبِ ۡي ۢ ٌر بِ َما ت َۡع َملُ ۡون‬

Wa lany yu 'akhkhiral laahu nafsan izaa jaaa'a ajaluhaa; wallaahu khabiirum bimaa
ta'maluun

Artinya: "Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu
kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."

9. QS. An-Nahl Ayat 32

ۤ
َ‫ َكةُ طَيِّبِ ۡينَ‌ ۙ يَقُ ۡولُ ۡونَ َس ٰل ٌم َعلَ ۡي ُك ۙ ُم ۡاد ُخلُوا ۡال َجـنَّةَ بِ َما ُك ۡنتُمۡ ت َۡع َملُ ۡون‬Šِ‫الَّ ِذ ۡينَ تَتَ َو ٰفّٮهُ ُم ۡال َم ٰل ِٕٕٮ‬

Allaziina tatawaf faahumul malaaa'ikatu taiyibiina yaquuluuna salaamun 'alai kumud


khulul Jannata bimaa kuntum ta'maluun

22
Artinya: (yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik,
mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), "Salamun ‘alaikum, masuklah ke
dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan."

10. Al-Anfal Ayat 50.

ۡ َ ‫ضرب ُۡونَ ُوج ُۡوهَهُمۡ َواَ ۡدبَا َرهُمۡۚ َو ُذ ۡوقُ ۡوا َع َذ‬ ٰٓ ۡ ۡ
ِ ‫اب ال َح ِر ۡي‬
‫ق‬ ِ ۡ َ‫ َكةُ ي‬Šِ‫َو لَ ۡو ت ٰ َٓرى اِذ يَتَ َوفَّى الَّ ِذ ۡينَ َكفَرُوا‌ ۙ ال َمل ِٕٕٮ‬

Wa law taraaa iz yatawaf fal laziina kafarul malaaa'ikatu yadribuuna wujuuhahum wa


adbaarahum wa zuuquu 'azaabal hariiq
Hadist

1. Berbaik Sangka
Tiap Muslim pasti ingin hidupnya khusnul khotimah. Banyak cara agar memperoleh
predikat husnul khatimah. Salah satu di antaranya adalah selalu bersangka baik kepada
Allah. Rasulullah Shalla Allahu Alaihi Wa Sallam mewanti-wanti umatnya agar selalu
berhusnudzan (baik sangka) kepada Allah. Hadis riwayat Al-Imam Muslim :

‫ث يَقُو ُل اَل يَ ُموت ََّن أَ َح ُد ُك ْم إِاَّل َوه َُو يُحْ ِسنُ بِاهَّلل ِ الظَّ َّن‬
ٍ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَ ْب َل َوفَاتِ ِه بِثَاَل‬ َّ ِ‫ْت النَّب‬
َ ‫ي‬ ُ ‫ع َْن َجابِ ٍر قَا َل َس ِمع‬

Dari Jabir Radhiyallahu Anhu berkata: Aku mendengar Nabi Shalla Allahu Alaihi Wa
Salam bersabda tiga hari sebelum beliau wafat: “Jangalah salah seorang dari kalian
meninggal dunia kecuali ia berbaik sangka kepada Allah.”(HR. Muslim) Al Imam
Nawawi menjelaskan bahwa sebelum seorang mukmin meninggal dunia hendaklah ia
bersangka baik kepada Allah bahwa ia diampuni. Ia tidak boleh putus asa dari kasih
sayang (rahmah) Allah. Hal ini merupakan harapan baik ketika ajal datang.

2. Jeritan Jenazah di Atas Keranda

‫لَّ َم‬Š ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َس‬


َ ِ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ يَقُو ُل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬ ِ ‫ي َر‬َّ ‫ع َْن َس ِعي ِد ْب ِن أَبِي َس ِعي ٍد ع َْن أَبِي ِه أَنَّهُ َس ِم َع أَبَا َس ِعي ٍد ْال ُخ ْد ِر‬
‫الِ َح ٍة‬Š‫ص‬ َ ‫ َر‬Šْ‫َت َغي‬ ْ ‫ان‬Š‫ ِّد ُمونِي َوإِ ْن َك‬Šَ‫ ِّد ُمونِي ق‬Šَ‫ت ق‬ ْ َ‫صالِ َحةً قَال‬َ ‫َت‬ ْ ‫ت ْال ِجنَا َزةُ فَاحْ تَ َملَهَا ال ِّر َجا ُل َعلَى أَ ْعنَاقِ ِه ْم فَإ ِ ْن َكان‬ ْ ‫ض َع‬
ِ ‫إِ َذا ُو‬
‫ق‬ َ ‫ص ِع‬ َ َ‫صوْ تَهَا ُكلُّ َش ْي ٍء إِاَّل اإْل ِ ْن َسانَ َولَوْ َس ِم َعهَا اإْل ِ ْن َسانُ ل‬ َ ‫ت يَا َو ْيلَهَا أَ ْينَ يَ ْذهَبُونَ بِهَا يَ ْس َم ُع‬ ْ َ‫قَال‬

Dari Sa’id bin Abu Sa’id dari bapaknya bahwa dia mendengar Abu Sa’id AL Khudriy
radliallahu ‘anhu berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Jika
jenazah diletakkan lalu dibawa oleh para pemandu di atas pundak mereka, maka jika
jenazah tersebut termasuk orang shalih (semasa hidupnya) maka dia akan berkata;
“Bersegeralah kalian, bersegeralah kalian (membawa aku). Dan jika ia bukan dari orang
shalih, maka dia akan berkata; “Celaka, kemana mereka akan membawanya?. Suara
jenazah itu didengar oleh setiap makhluq kecuali manusia dan seandainya ada manusia
yang mendengarnya tentu dia akan jatuh pingsan”. (HR. Bukhari).
."

23
3. Amal Ibadah Teman Setia

ِ ‫ فَيَرْ ِج ُع ْاثن‬،ُ‫ أَ ْهلُهُ َو َمالُهُ َو َع َملُه‬:ٌ‫يَ ْتبَ ُع ال ِميْتَ ثَاَل ثَة‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّم قَا َل‬
‫َان‬ َ ِ ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ ع َْن َرسُوْ ِل هَّللا‬ ٍ َ‫ع َْن أَن‬
ِ ‫س َر‬
ُ‫ َويَ ْبقَى َع َملُه‬،ُ‫ يَرْ ِج ُع أَ ْهلُهُ َو َمالُه‬:‫ َويَ ْبقَى َوا ِح ٌد‬.

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu menuturkan, Rasulullah


Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Mayyit diiringi tiga hal, yang dua akan kembali
sedang yang satu terus menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan
amalnya. Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap
bersamanya.” (HR. Bukhari-Muslim). Di dalam kubur yang gelap dan tidak ada siapa-
siapa, tentu membuat hati sedih, gundah dan takut. Di saat itulah datang amal seorang
yang meyerupai bentuk manusia. Jika amalnya baik, dia akan berbentuk manusia yang
indah, wangi dan ramah. Namun sebaliknya, jika amalnya buruk, ia akan berubah
bentuk menjadi manusia yang menyeramkan, berbau busuk dan bersuara kasar. Amal
akan menemani seseorang dalam kuburnya entah berapa lamanya sampai datang Hari
Kiamat.

4. Perbanyak Mengingat Mati

ِ ‫أَ ْكثِرُوا ِذ ْك َر هَا ِذ ِم اللَّ َّذا‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ‫ت يَ ْعنِي ال َموْ ت‬ ِ ‫ ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ َر‬.
َ َ‫ ق‬: ‫ض َي هللاُ قَا َل‬
َ ِ‫ال َرسُو ُل هللا‬

Dari Abu Hurairah ra. pula, berkata: Rasulullah Shalla Allahu Alaihi Wa Sallam
bersabda : “Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua
kelezatan, yaitu maut.” (HR. Tirmidzi)

5. Kematian Sudah Digariskan

ً ً
ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم خَ طّا ُم َربَّعًا َو َخطَّ خَ طّا فِي ْال َو َس ِط‬
َّ‫ ط‬Šَ‫خَارجًا ِم ْنهُ َوخ‬ َ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ قَا َل َخطَّ النَّبِ ُّي‬
ِ ‫ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ َر‬
َ‫ اط‬Š‫ ْد أَ َح‬Š َ‫صغَارًا إِلَى هَ َذا الَّ ِذي فِي ْال َو َس ِط ِم ْن َجانِبِ ِه الَّ ِذي فِي ْال َو َس ِط َوقَا َل هَ َذا اإْل ِ ْن َسانُ َوهَ َذا أَ َجلُهُ ُم ِحيطٌ بِ ِه أَوْ ق‬ ِ ‫ُخطَطًا‬
‫طأَهُ هَ َذا نَهَ َشهُ هَ َذا‬
َ ‫طأَهُ هَ َذا نَهَ َشهُ هَ َذا َوإِ ْن أَ ْخ‬
َ ‫صغَا ُر اأْل َ ْع َراضُ فَإ ِ ْن أَ ْخ‬ِّ ‫ططُ ال‬ َ ‫َار ٌج أَ َملُهُ َوهَ ِذ ِه ْال ُخ‬
ِ ‫بِ ِه َوهَ َذا الَّ ِذي هُ َو خ‬

Dari Abdullah radliallahu anhu dia berkata; "Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah
membuat suatu garis persegi empat, dan menggaris tengah dipersegi empat tersebut, dan
satu garis di luar garis segi empat tersebut, serta membuat beberapa garis kecil pada sisi
garis tengah dari tengah garis tersebut. Lalu beliau bersabda: Ini adalah manusia dan ini
adalah ajalnya yang telah mengitarinya atau yang mengelilinginya dan yang di luar ini
adalah cita-citanya, sementara garis-garis kecil ini adalah rintangan-rintangannya, jika
ia berbuat salah, maka ia akan terkena garis ini, jika berbuat salah lagi maka garis ini
akan mengenainya." (HR. Bukhari) [No. 6417 Fathul Bari] Shahih

24
6. Usia Jadi Tanda

َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل أَ ْع َما ُر أُ َّمتِي َما بَ ْينَ ال ِّستِّينَ إِلَى ال َّس ْب ِعينَ َوأَقَلُّهُ ْم َم ْن يَجُو ُز َذلِك‬
َ ِ ‫ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ أَ َّن َرسُو َل هَّللا‬

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Usia
ummatku berkisar antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan sedikit sekali
mereka yang melebihi (usia) tersebut." (HR. Ibnu Majah) [No. 4236 Maktabatul Maarif
Riyadh] Hasan Shahih.

7. Persiapkan Bekal Amal


ٍ ُ ‫لَّى هَّللا‬Š ‫ص‬ َ ‫ار فَ َسلَّ َم َعلَى النَّبِ ِّي‬
ِ ‫ص‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَ َجا َءهُ َر ُج ٌل ِم ْن اأْل َ ْن‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
ِ ‫ت َم َع َرس‬ ُ ‫ع َْن ا ْب ِن ُع َم َر أَنَّهُ قَا َل ُك ْن‬
ِ ْ‫ال أَ ْكثَ ُرهُ ْم لِ ْل َمو‬
‫ت‬ َ َ‫ال فَأَيُّ ْال ُم ْؤ ِمنِينَ أَ ْكيَسُ ق‬َ َ‫ض ُل قَا َل أَحْ َسنُهُ ْم ُخلُقًا ق‬ َ ‫َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ثُ َّم قَا َل يَا َرسُو َل هَّللا ِ أَيُّ ْال ُم ْؤ ِمنِينَ أَ ْف‬
َ ُ َ
ُ‫ِذ ْكرًا َوأحْ َسنُهُ ْم لِ َما بَ ْع َدهُ ا ْستِ ْعدَادًا أولَئِكَ اأْل ْكيَاس‬

Dari Ibnu Umar bahwa dia berkata; Saya bersama dengan Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki Anshar kepada beliau, lalu dia
mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan bertanya; "Ya
Rasulullah, bagaimanakah orang mukmin yang utama?" beliau menjawab: "Orang yang
paling baik akhlaknya." Dia bertanya lagi; "Orang mukmin yang bagaimanakah yang
paling bijak?" beliau menjawab: "Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan
yang paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah orang-orang yang bijak."
(HR. Ibnu Majah) [No. 4259 Maktabatul Maarif Riyadh] Hasan.

8. Mayit Diiringi 3 Hal

ِ ‫و ُل هَّللا‬Š‫ال َر ُس‬Š
َ َ‫و ُل ق‬Šُ‫ك يَق‬ ٍ Šِ‫َس ْبنَ َمال‬ َ ‫ ِم َع أَن‬Š‫َح َّدثَنَا ْال ُح َم ْي ِديُّ َح َّدثَنَا ُس ْفيَانُ َح َّدثَنَا َع ْب ُد هَّللا ِ بْنُ أَبِي بَ ْك ِر ْب ِن َع ْم ِرو ْب ِن َح ْز ٍم َس‬
‫ أَ ْهلُهُ َو َمالُهُ َو َع َملُهُ فَيَرْ ِج ُع أَ ْهلُهُ َو َمالُهُ َويَ ْبقَى‬Šُ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْتبَ ُع ْال َميِّتَ ثَاَل ثَةٌ فَيَرْ ِج ُع ْاثنَا ِن َويَ ْبقَى َم َعهُ َوا ِح ٌد يَ ْتبَ ُعه‬
َ
ُُ‫َع َمله‬

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Bakar bin Amru bin Hazm ia
mendengar Anas bin Malik menuturkan, Rasulullah Shallallahualaihiwasallam
bersabda: "Mayyit diiringi tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus
menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Harta dan
keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap bersamanya." (HR.
Bukhari) [No. 6514 Fathul Bari] Shahih

9. Cinta Harta dan Panjang Umur

ِ Š‫ا ِن حُبُّ ْال َم‬ŠŠَ‫ هُ ْاثن‬Š‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْكبَ ُر ابْنُ آ َد َم َويَ ْكبَ ُر َم َع‬
‫ال‬Š َ ِ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
ِ ‫ك َر‬ ِ ‫ع َْن أَن‬
ٍ ِ‫َس ب ِْن َمال‬
َ‫َوطُو ُل ْال ُع ُم ِر َر َواهُ ُش ْعبَةُ ع َْن قَتَا َدة‬

25
Dari Anas bin Malik radliallahu anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam besabda: "Anak Adam akan semakin tumbuh dewasa dan semakin besar pula
bersamanya dua perkara, yaitu; cinta harta dan panjang umur." Diriwayatkan pula oleh
Syubah dan Qatadah. (HR. Bukhari) [No. 6421 Fathul Bari] Shahih.

KEWAJIBAN AMAR MAKRUF- NAHI MUNGKAR BESERTA DALIL-


DALILNYA

A. KEWAJIBAN AMAR MAKRUF- NAHI MUNGKAR BESERTA DALIL-


DALILNYA

dalam istilah fiqh disebut dengan al Hisbah. Perintah yang ditujukan kepada semua
masyarakat untuk mengajak atau menganjurkan perilaku kebaikan dan mencegah
perilaku buruk.
Bagi umat Islam, amar makruf nahi mungkar adalah wajib, sebab syariat Islam memang
menempatkannya pada hukum dengan level wajib. Dan siapa pun dari kita yang
meninggalkannya, maka kita akan berdosa dan mendapatkan hukuman berupa siksa
yang sangat pedih dan menyakitkan.

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits berikut:

"Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar
(melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-
orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara
kamu berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka)." (HR. Abu Dzar).

Baca juga:
Hadits tentang Akhlak dan Kejujuran serta Keutamaannya
Selain itu, amar makruf nahi mungkar merupakan prinsip dasar agama Islam yang harus
dilakukan oleh setiap muslim.

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur'an:

ٓ
َ ِ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْٱل ُمن َك ِر ۚ َوأُ ۟و ٰلَئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون‬ ِ ‫َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْٱلخَ ي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْٱل َم ْعر‬

26
Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)

Dalam ayat lain, Allah SWT juga memerintahkan amar makruf nahi mungkar, karena
perilaku ini merupakan perbuatan yang dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya.
Allah SWT berfirman:

‫ُوف َويَ ْنهَ ٰىهُ ْم ع َِن‬


ِ ‫ٱل َم ْعر‬Š ْ Šِ‫أْ ُم ُرهُم ب‬ŠŠَ‫ل ي‬Š
ِ Š‫ى ٱلَّ ِذى يَ ِجدُونَهۥُ َم ْكتُوبًا ِعن َدهُ ْم فِى ٱلتَّوْ َر ٰى ِة َوٱإْل ِ ن ِجي‬ َّ ‫ى ٱأْل ُ ِّم‬
َّ ِ‫ٱلَّ ِذينَ يَتَّبِعُونَ ٱل َّرسُو َل ٱلنَّب‬
۟
‫وا بِِۦه‬Šُ‫َت َعلَ ْي ِه ْم ۚ فَٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬ ٰ
ْ ‫ان‬Š‫ َل ٱلَّتِى َك‬Šَ‫ َرهُ ْم َوٱأْل َ ْغل‬Š‫ص‬ ْ ِ‫ ُع َع ْنهُ ْم إ‬Š‫ض‬
َ َ‫ث َوي‬ ٓ
َ ِ‫ ِّر ُم َعلَ ْي ِه ُم ْٱل َخ ٰبَئ‬Š‫ت َويُ َح‬ ِ َ‫ لُّ لَهُ ُم ٱلطَّيِّ ٰب‬Š‫ْٱل ُمن َك ِر َويُ ِح‬
ٓ ٰ ُ ُ ۟
َ‫ك هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون‬َ ِ‫نز َل َم َع ٓۥهُ ۙ أ ۟ولَئ‬
ِ ‫ىأ‬ ٓ ‫ور ٱلَّ ِذ‬
َ ُّ‫صرُوهُ َوٱتَّبَعُوا ٱلن‬ َ َ‫َو َع َّزرُوهُ َون‬

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-
belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya.
memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan
kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS al-A'raaf:
157).

Perintah amar makruf nahi mungkar juga banyak dijelaskan dalam hadits. Salah satunya
adalah hadits dari Abi Said al-Khudri:

"Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu
maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan
hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim)

Dalam hadits lain, dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud Ra, Rasulullah
SAW bersabda:

"Tidaklah seorang Nabi pun yang Allah Ta'ala utus di suatu umat sebelumku, kecuali
memiliki pengikut-pengikut setia dan sahabat-sahabat. Mereka mengambil sunnahnya
dan mengikuti perintahnya. Kemudian, datang generasi-generasi setelahnya yang
mengatakan hal yang tidak mereka ketahui dan tidak diperintahkan. Maka, barang siapa
memerangi mereka dengan tangannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa
memerangi mereka dengan lisannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa
memerangi mereka dengan hatinya maka ia adalah mukmin. Dan, tidak pernah ada di
belakang itu semua keimanan sebesar biji atom."

27
DAFTAR PUSTAKA

Dannil Roikhan. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG


ISTIDROJ. Artikel Agama Islam. 30 desember 2021 melalui
https://issuu.com/dannilroikhan/docs/artikel_agama_islam/s/12452856

Nashih Nashrullah dan Ratna Ajeng Tejomukti. (Rabu , 30 Des 2020). 3 Dosa yang
Balasannya akan Disegerakan Allah SWT di Dunia. Republika ac.id. 30 desember 2021
melalui https://m.republika.co.id/berita/qm4fk9320/3-dosa-yang-balasannya-akan-
disegerakan-allah-

CNN Indonesia.Jumat, 19 Feb.” Mengenal 5 Macam Riba Menurut Islam Beserta


Dalilnya”.CNN Indonesia. 1 desember 2021 melelui :
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210219103203-284-608252/mengenal-5-
macam-riba-menurut-islam-beserta-dalilnya

Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah.Selasa 06 Apr 2021. “Dalil Alquran dan
Hadits yang Mengharamkan Praktik Riba”.REPUBLIKA co,id. 2 Desember melalui
https://www.republika.co.id/berita/qr47jl320/dalil-alquran-dan-hadits-yang-
mengharamkan-praktik-riba

Team Money+.December 7, 2020.” Dosa Riba Menurut Islam’.Team Money+. 2


Desember 2021 melalui https://blog.amartha.com/dosa-riba-menurut-islam/

Puti Yasmin Minggu, 16 Agu 2020.” Keutamaan Sedekah dalam Hadist dan Ayat Al
Quran’. detikNews. 2 Desember 2021 melalui https://news.detik.com/berita/d-
5135669/keutamaan-sedekah-dalam-hadist-dan-ayat-al-quran

Romadhoni U Utami.2021.” sifat-sifat kematian’.muslimah or.id. 2 Desember 2021


melalui https://muslimah.or.id/8548-sifat-sifat-kematian.html

28
Devi Ari Rahmadhani.22 juni 2021. ‘Kumpulan Ayat Alquran tentang Kematian yang
Harus Diketahui Anak’.popmama.com. 3 Desember 2021 melalui
https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/devi-ari-rahmadhani/kumpulan-
ayat-dalam-alquran-tentang-kematian-yang-harus-diketahui-anak/10

Kastolani · Senin, 29 Maret 2021. “9 Hadits tentang Kematian yang Perlu Dipahami
Muslim”3 desember 2021 melalu https://www.inews.id/lifestyle/muslim/hadits-tentang-
kematian/2

Kastolani · Senin, 29 Maret 2021. “9 Hadits tentang Kematian yang Perlu Dipahami
Muslim”3 desember 2021 melalu https://www.inews.id/lifestyle/muslim/hadits-tentang-
kematian/2

Lusiana Mustinda.Selasa, 06 Okt 2020.” Amar Makruf Nahi Mungkar, Perilaku yang
Diperintahkan Allah SWT”.3 Desember 2021 melalui https://news.detik.com/berita/d-
5201638/amar-makruf-nahi-mungkar-perilaku-yang-diperintahkan-allah-swt

29

Anda mungkin juga menyukai