Anda di halaman 1dari 44

KUMPULAN ARTIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ


2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN,
SERTA CONTOH KASUS). 
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
4. NAHI MUNKAR (DALIL, KEUTAMAANNNYA, CONTOH KASUSNYA) 
5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA,
TANDA-TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG
BELUM NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI,
NABI ISA A.S, YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO) 
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:
Nama : Elsa Nur Fadillah
NIM : E1D020073
Prodi/Kelas : Pendidikan Bahasa Inggris/2C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
DAFTAR ISI

 ISTIDROJ …………………………………………………………………… 1

 HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK

KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA………………….. 11

 BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI

DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN…………………………... 15

 NAHI MUNKAR ……………………………………………………........... 19

 FITNAH AKHIR ZAMAN, KEMUNCULAN DUKHON,

DAJJAL,IMAM MAHDI, NABI ISA A.S, YAKJUJ-MAKJUJ,

KIAMAT QUBRO ……………………………………………………........ 25

 REFERENSI ……………………………………………………………….. 40
ISTIDROJ

 Pengertian Istidroj
Istidraj adalah kesenangan dan kenikmatan yang diberikan Allah Ta'ala
kepada orang-orang yang jauh dari-Nya atau suka bermaksiat. Dalam pengertian
lain Istidraj merupakan nikmat yang hakikatnya adalah hukuman dari Allah.

Banyak ayat Al-quran yang menyebutkan istilah istidraj. Istilah tersebut


diterjemahkan oleh ahli tafsir dengan beberapa pengertian. Salah satunya Surat
Al-A’raf ayat 182.

Artinya :

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik
mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang
tidak mereka ketahui.

Ayat ini ditafsirkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami’ Li’ Ahkami
sebagai pesan tersirat bahwa Allah akan menghukum hamba-Nya yang durhaka
dan maksiat dengan cara istidraj.

Ia mengatakan bahwa saat orang melakukan kemaksiatan, seketika itu pula


Allah memberikan mereka nikmat sebagai hukuman. Allah SWT berfirman
bahwa orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya akan dibinasakan, yaitu
dibinasakan dengan cara istidraj.

Secara bahasa Istidraj diambil dari kata 'daraja' yang artinya naik dari
satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Sementara istidraj dari Allah kepada
hamba dipahami sebagai 'hukuman' yang diundur-undur oleh Allah.
Jadi, dapat dimaknai bahwa Istidraj adalah semacam perangkap bagi
manusia di mana mereka yang durhaka kepada Allah tampak semakin makmur,
jaya, dan sejahtera. Tetapi sejatinya peningkatan kemakmuran yang terus
beranjak naik bahkan melimpah itu sejatinya adalah uluran atau semacam
penundaan untuk azab Allah yang pada gilirannya lebih dahsyat menimpa yang
bersangkutan.
 Konsep Istidroj
Dalam Alquran surah al-An'am ayat 42-45, terdapat isyarat yang agak jelas
bahwa istidraj terjadi melalui beberapa tahapan. Terdapat lima tahapan yang
akan dialami oleh hamba yang tidak mengindahkan ajaran Islam sebagai sebuah
istidraj.
- Pertama, Falamma nasuu maa dzukkiru (ketika hamba melupakan
peringatan-peringatan agama).
Al Thabari dalam tafsirnya berkomentar melupakan perintah agama adalah
meninggalkan perintah Allah yang disampaikan Rasulnya. AlRaghib al-
Asfahani menjelaskan, melupakan itu timbul ada kalanya disebabkan oleh
hati yang lemah disertai dengan kelalaian yang disengaja. Artinya,
melupakan itu bukan berarti tidak tahu, tidak ingat atau tidak sadar, tapi
juga dalam bentuk kesengajaan, mungkin karena dianggap ajaran Islam itu
tidak sesuai dengan konteks masyarakat modern atau alasan-alasan
sejenisnya.

- Kedua, Fatahna ‘alaihim abwaba kulli syai’ (Kami pun membuka semua
pintu kesenangan untuk mereka hamba).
Diantara bentuk-bentuk kesenangan duniawi yang hamba dapatkan adalah
dimudahkan mendapatkan rezeki melimpah di dunia. Hamba tersebut akan
dimudahkan mendapatkan kesenangan duniawi apa saja yang
diinginkannya. Dengan kesenangan-kesenanga tersebut, si hamba selalu
berbuat maksiat, tidak memiliki keinginan bertaubat dan kembali ke jalan
yang benar.

- Ketiga, Hatta idza farihu bima utu (Hingga bila mereka gembira dengan
apa yang diberikan).
Ketika hamba sedang dalam puncak kebahagiaan menikmati kesenangan
duniawinya berupa harta benda, anak banyak, dan kedudukan tinggi di

2
kalangan manusia, namun hidupnya masih jauh dari ketaatan, jauh dari rasa
empati pada orang lain, jauh dari masjid dan jauh dari majelis ilmu.
- Keempat, Akhadznahum baghtatan (Kami siksa mereka dengan
sekonyong-konyong).
Artinya Allah akan menyiksa hamba tersebut di saat lalai. Qatadah
berkomentar, bahwa siksaan yang menimpa suatu kaum secara tiba-tiba
adalah urusan Allah. Dan tidak sekali-kali Allah menyiksa suatu kaum,
melainkan di saat mereka tidak menyadarinya dan dalam keadaan lalai serta
tenggelam dalam kesenangan.

- Kelima, Fa idza hum mublisun (ketika itu mereka terdiam putus asa).
Maksudnya, mereka akan putus harapan dari semua kebaikan. Hamba
tersebut telah terperdaya dengan kesenangan duniawi dimana Hasan al-Basri
mengatakan, siapa yang diberi keluasan oleh Allah, lalu ia tidak menyadari
hal itu merupakan ujian baginya, maka dia terperdaya. Sama halnya seorang
yang disempitkan oleh Allah, lalu ia tidak menyadari dirinya sedang
diperhatikan oleh Allah, maka dia juga terperdaya.

 Tanda-tanda Istidraj :
1. Harta berlimpah, padahal tidak pernah bersedekah apalagi mengeluarkan
zakat.
2. Rezeki lancar dan berlipat-lipat, padahal jarang salat dan tidak senang
pada nasihat ulama, serta terus menerus berbuat maksiat.
3. Dikagumi dan dihormati, padahal akhlaknya buruk dan jauh dari agama.
4. Diikuti dan diidolakan banyak orang, padahal bangga mengumbar aurat
dalam berpakaian.
5. Jarang menderita sakit, padahal dosa-dosanya menggunung.
6. Punya anak-anak yang sehat dan cerdas, padahal diberi makan dari harta
yang haram (menipu, korupsi, riba', dan lain-lain).
7. Hidup bahagia penuh canda tawa, padahal tak pernah berdzikir dan tak
pernah hadir di majelis ilmu.

3
8. Karirnya terus menanjak, padahal banyak hak orang lain yang diabaikan
dan diinjak-injak.
9. Semakin tua semakin makmur, padahal hidupnya diselimuti dosa dan tidak
pernah bertaubat.

 Cara Menghindari Istidraj


1. Meningkatkan Keimanan
Insya Allah, ketika kita beriman kepada Allah, segala hal yang menimpa
baik kesenangan atau kesengsaraan, kita akan senantiasa bersyukur dan
meyakini bahwa apa yang terjadi itulah yang terbaik.
2. Berdoa
Dengan berdoa yang sungguh-sungguh, merupakan cara kita meminta
kepada Allah secara langsung agar diberikan keberkahan. Perlu kita ingat
bahwa sebaik-baiknya kenikmatan ialah yang akan kita dapatkan di akhirat
kelak kenikmatan yang kekal selama-lamanya.
3. Mengerjakan Amal Sholeh
Dengan melakukan beramal sholeh, insya Allah kehidupan kita akan diberi
keberkahan oleh Allah SWT. Allah akan membalas segala amal perbuatan
kita, bahkan balasannya berkali-kali lipat yang tidak kita duga.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:

“Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh baik laki-laki maupun


perempuan dalam keadaan beriman. maka sesungguhnya akan kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sungguh akan kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.” (QS An-nahl ayat 97)
4. Memperbanyak Intropeksi Diri
Sebaiknya kita berintropeksi diri untuk mengukur dan mengingatkan diri
sendiri agar terhindar dari perbuatan yang tidak disukai Allah SWT.

4
Ketika hati diingatkan untuk memohon ampun, maka hal tersebut akan
menyelamatkan kita dari arus istidraj.

 Dalil-Dalil tentang Istidroj


1. Siksaan Setelah Kesenangan

Artinya:
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk
mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah
diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-
konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-
An'am:44)

2. Peringatan untuk Orang Kafir

Artinya :
“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa
pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka.
Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya
bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang
menghinakan.” (QS.Ali ‘Imran: 178)

3. Harta dan Kesenangan Tidak Selalu Berarti Kebaikan

5
Artinya :
“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan
kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan
kebaikan-kebaikan kepada mereka tidak, sebenarnya mereka tidak
sadar.” (QS. Al Mu’minun: 55-56)

4. Ayat Tentang Istidraj Ditimpakan kepada Kaum Nabi yang Ingkar

Artinya :
“Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga
keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata:
“Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan
kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan
sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.”
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai
dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS.Al A’raf: 95-96).

6
5. Istidraj Mengantarkan pada Kebinasaan

Artinya :
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan
menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan
cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku memberi tangguh kepada
mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.” (QS.Al A’raf: 182-
183).

6. Setan Membuai Manusia, Lalu Berlepas Tangan

Artinya :
“Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan
mereka dan mengatakan: “Tidak ada seorang manusia pun yang dapat
menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah
pelindungmu“. Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling melihat
(berhadapan), setan itu balik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya
saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa

7
yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada
Allah“. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS.Al Anfal: 48).

7. Ayat Tentang Istidraj Ditimpakan pada Orang yang Tidak Beriman

Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat,
Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka,
maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).” (QS.An Naml: 4)

8. Azab Dunia bagi Orang yang Terbuai dengan Kejayaan

8
Artinya :
“Sungguh, Kami telah menguji mereka (orang musyrik Mekah)
sebagaimana Kami telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka
bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)-nya di
pagi hari, dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin), lalu kebun
itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Rabbmu ketika mereka sedang
tidur, maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita. Lalu
mereka panggil memanggil di pagi hari: “Pergilah di waktu pagi (ini) ke
kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya.” Maka pergilah mereka
saling berbisik-bisik. “Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun
masuk ke dalam kebunmu.” Dan berangkatlah mereka di pagi hari
dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka
(menolongnya). Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata:
“Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan), bahkan
kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya). Berkatalah seorang yang
paling baik pikirannya di antara mereka: “Bukankah aku telah
mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu).
Mereka mengucapkan: “Maha Suci Rabb kami, sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang zalim.” Lalu sebagian mereka menghadapi
sebagian yang lain seraya cela mencela. Mereka berkata: “Aduhai
celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang
melampaui batas.” Mudah-mudahan Rabb kita memberikan ganti kepada
kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita
mengharapkan ampunan dari Rabb kita. Seperti itulah azab (dunia). Dan
sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui. (QS.Al
Qalam: 17-33).

9. Allah Memberikan Kuasa pada Orang yang Mendustakan Al


Quran, untuk Kemudian Membinasakan Mereka

9
Artinya :
“Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang
yang mendustakan Perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik
mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang
tidak mereka ketahui,” (QS.Al Qalam: 44)

10. Sesungguhnya Nikmat adalah Ujian

Artinya :
“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian
apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata,
“Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”.
Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak
mengetahui.” (QS.Az Zumar: 49)

10
HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK
KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA

 Dalil-Dalil Hadist Qudsi


Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan


hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan
mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada
hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al
Albani).

Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh,
jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk
mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah.
Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu
Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani).

Penjelasan :
Sungguh keliru orang yang beranggapan bahwa hamba Allah yang paling saleh
adalah orang yang paling jauh dari cobaan. Bahkan, cobaan merupakan tanda

11
keimanan. Dalam hadis disebutkan, dari Mush'ab bin Sa'ad, dari bapaknya, ia
berkata, "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah, 'Siapakah orang yang paling
berat ujiannya?' Beliau menjawab, 'Para nabi, kemudian yang setelahnya dan
setelahnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar keimanannya. Siapa yang imannya
tinggi maka ujiannya pun berat, dan siapa yang imannya rendah maka ujiannya
disesuaikan dengan kadar imannya. Ujian ini akan tetap menimpa seorang
hamba sampai ia berjalan di bumi tanpa membawa dosa'." (HR Tirmidzi).
Seseorang yang ditimpa musibah dan dia meyakini bahwa musibah tersebut
merupakan ketentuan dan takdir Allah Ta'ala, kemudian dia bersabar dan
mengharapkan (balasan pahala dari Allah Ta'ala), disertai (perasaan) tunduk
berserah diri kepada ketentuan-Nya tersebut. Maka, Allah akan memberikan
petunjuk ke (dalam) hatinya dan menggantikan musibah dunia yang
menimpanya dengan petunjuk dan keyakinan yang benar, bahkan bisa jadi Allah
Ta'ala akan menggantikan apa yang hilang darinya dengan sesuatu yang lebih
baik baginya.
1. Musibah yang menimpa sebagaimana yang menimpa para Nabi dan
Rasul. Misalnya dengan ditimpakan penyakit dan tidak diberikan
keturunan. Maksud musibah seperti ini adalah untuk meninggikan
derajat, memperbesar pahala, dan sebagai qudwah (teladan) bagi yang
lainnya untuk bersabar.

Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,

“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau


shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi.” (HR. Tirmidzi
no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad 1: 185. Syaikh
Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan
bahwa hadits ini shahih).

2. Musibah bisa jadi pula sebagai sebab dihapuskannya dosa, sebagaimana


firman Allah Ta’ala,

12
“Barang siapa yang melakukan keburukan (baca:maksiat) maka dia akan
mendapatkan balasan karena keburukan yang telah dilakukannya”(QS An
Nisa: 123).

Allah Ta’ala juga berfirman,

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura: 30).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus


menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu
yang hilang)[1], kesusahan hati[2] atau sesuatu yang menyakiti[3] sampai
pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.”
(HR. Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2573)

3. Musibah bisa jadi adalah hukuman yang disegerakan (baca: siksaan


atau adzab) di dunia disebabkan tumpukan maksiat dan tidak
bersegera untuk bertaubat.

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan


hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan
mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan
pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh
Al Albani).

 Contoh Kasus
Suatu ketika seorang laki-laki bertemu dengan seorang wanita yang
disangkanya pelacur. Dengan usil, lelaki itu menggoda si wanita sampai-sampai
tangannya menyentuh tubuhnya. Atas perlakuan itu, si wanita pun marah.
Lantaran terkejut, lelaki itu menoleh ke belakang, hingga mukanya terbentur

13
tembok dan ia pun terluka. Pascakejadian, lelaki usil itu pergi menemui
Rasulullah dan menceritakan pengalaman yang baru saja dialaminya. Rasulullah
SAW berkomentar, ''Engkau seorang yang masih dikehendaki oleh Allah
menjadi baik''. Setelah itu, Rasul mengucapkan hadis yang diriwayatkan oleh
Abdullah bin Mughaffal.

Dalam riwayat At Turmidzi, hadis itu disempurnakan dengan lafadz


sebagai berikut, ''Dan sesungguhnya Allah, jika Dia mencintai suatu kaum, Dia
menguji mereka. Jika mereka ridha, maka Allah ridha kepadanya. Jika mereka
benci, Allah membencinya''. Kecintaan Allah kepada hamba-Nya di dunia tidak
selalu diwujudkan dalam bentuk pemberian materi atau kenikmatan lainnya.
Kecintaan Allah bisa berbentuk musibah.

Musibah yang ditimpakan Allah kepada manusia dapat dilihat dari empat
perspektif. Yang pertama, sebagai ujian dari Allah. Kedua, sebagai tadzkirah
atau peringatan dari Allah kepada manusia atas dasar sifat Rahman-Nya. Ketiga,
sebagai azab bagi orang-orang fasiqin, munafiqin, ataupun kafirin. Kalau ia
menemui kematian dalam musibah tersebut, maka ia mati dalam keadaan tidak
diridhai Allah. Dalam konteks hadis ini, musibah, biasanya sesuatu yang
menyakitkan, dapat dilihat sebagai ujian. 

14
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT
DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN

Kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi telah disebutkan
jauh sebelum beliau lahir. Kitab-kitab agama terdahulu dikatakan telah menyebut akan
lahirnya Muhammad yang membawa ajaran kenabian dari Allah.

Kitab-kitab yang dimaksud ialah kitab yang pengikutnya dinyatakan Allah di


dalam Alquran sebagai Ahli Kitab atau disebut kitab kaum Yahudi dan Nasrani. Nabi
Muhammad juga telah disebut dalam kitab agama Persia dan Hindu. 

Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad,


Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW
kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal
demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang
berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil."

Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam


bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh
kaum Yahudi dan Nasrani. Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab
disebut  al-‘Ahdu al-Jadid dan dalam bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan
itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan
kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi
himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS. 

Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama


terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku
tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari
Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh
Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916.

15
 Dalam Kitab Taurat

Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi,


“Bahwa seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang
seperti aku ini yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia
haruslah kamu dengar.”

Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya


Nabi Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau
menyebut Nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga
wafat tidak karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi
Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah
wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya.

“Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya
itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan
Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia.” (Ulangan,
18:22).

 Dalam Kitab Injil

Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada
akan kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi,
“Tetapi penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab
namaku, yaitu akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan
mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu.” “Maka
sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi
kelak, boleh kamu percaya” (Yahya, 14:29).

Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan
diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia.
Hal demikian juga telah dinyatakan dalam Alquran.

16
Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad
digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi
Isa karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah
diterangkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya.

Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih


jelas dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela
Nabi Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang
didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan
Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa,
bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil
yang kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi.

Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa
AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling
meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan
tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang
menjadikan dan memelihara mereka. “Adapun tentang ketentuan tugasku,
sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan
datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini.” (Barnabas, 72:10).

 Dalam Kitab Zabur


Dalam kitab Zabur-Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai
Mazmur dan dalam bahasa Inggris Psalms- bab 72 ayat 8 dikatakan sebagai
berikut;   
"Kerajaannya akan membentang dari laut ke laut. Dari sungai itu sampai ke
ujung bumi. Di depannya tunduk penduduk daerah pelosok. Raja-raja Tarsyisy
dan pulau-pulau membawa hadiah-hadiah kepadanya. Raja-raja Syaba dan Saba'
menyampaikan upeti. Semua raja tunduk di depannya. Semua bangsa menjadi
hambanya. Karena dia menyelamatkan orang miskin peminta tolong yang
tertindas dan tidak memiliki penolong. Dia menyantuni orang fakir dan yang
membutuhkan. Dia menyelamatkan jiwa-jiwa sengsara dan mengeluarkan jiwa
mereka dari kegelapan dan kekejaman. Dia menjaga hidup mereka, karena hidup

17
begitu berharga di matanya. Semoga hiduplah sang raja. Semoga emas Syiba
diberikan kepadanya. Semoga mereka berdoa untuk selamanya, dan meminta
berkah Tuhan untuknya setiap siang. Semoga banyak tanaman gandum di bumi,
dan di puncak-puncak gunung, dan semuanya mekar seperti cedar Lebanon, dan
penduduk kota berbunga seperti rumput di tanah. Namanya akan abadi
selamanya. Namanya akan kekal seperti kekalnya matahari. Umat manusia akan
mengambil berkah dengannya, dan semua bangsa menyatakan bahwa dia baik.  
Gulen mengatakan meski sehebat apa pun upaya yang dilakukan kaum Nasrani
dan Yahudi, baik saat ini maupun dimasa lalu, khususnya oleh orang-orang yang
memendam kedengkian, dan meski sehebat apa pun upaya pengubahan dan
manipulasi yang dilakukan terhadap kitab suci mereka, tapi ternyata kitab Taurat
(Perjanjian lama) dan Injil yang masih ada saat ini menyimpan banyak ayat yang
berisi berita gembira atas kenabian Rasulullah berikut tanda-tanda yang
menunjuk kedatangan Rasulullah SAW. 
"Saya yakin bahwa berkat kesungguhan sejarawan kita, adakalanya kita
masih dapat menemukan beberapa naskah Taurat, Injil, dan Zabur yang tidak
banyak terkontaminasi oleh tangan manusia. Ketika itu terjadi, pasti semua
orang termasuk kalangan awam akan dapat melihat petunjuk sangat jelas yang
tidak membutuhkan takwil dan penjelasan tambahan lagi atas kenabian
Rasulullah Muhammad SAW. Tampaknya, hadits-hadits yang mengabarkan
bahwa kelak ajaran masehi akan kembali pada kemurniannya semula adalah
petunjuk atas hal ini," kata Fethullah Gulen.  
Sementara itu dalam Alquran dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW
juga telah menyatakan bahwa Taurat dan Injil yang asli memang menyampaikan
banyak petunjuk mengenai sosok Rasulullah dan para sahabat. 

18
NAHI MUNKAR

Amar Makruf Nahi Mungkar (bahasa Arab: ‫األمر ب\\المعروف والنهي عن المنكر‬, al-


amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-munkar) adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang
berisi perintah menegakkan yang benar dan melarang yang salah. Dalam
ilmu fikih klasik, perintah ini dianggap wajib bagi kaum Muslim. "Amar makruf nahi
mungkar" telah dilembagakan di beberapa negara, contohnya adalah di Arab Saudi yang
memiliki Komite Amar Makruf Nahi Mungkar (Haiʾat al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy
ʿani-l-munkar). Di kekhalifahan-kekhalifahan sebelumnya, orang yang ditugaskan
menjalankan perintah ini disebut muhtasib. Sementara itu, di Barat, orang-orang yang
mencoba melakukan amar makruf nahi mungkar disebut polisi syariah.

 Dalil-Dalil
1. Q.S Ali Imran: 104

Artinya :

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru


kepada kebajikan, menyuruh untuk berbuat yang makruf dan mencegah
dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. –
(Q.S Ali Imran: 104)

2. Q.S Ali Imran: 110

19
Artinya :

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
(karena kamu) menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka. Sebagian di antara mereka ada orang-
orang yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang
fasik. – (Q.S Ali Imran: 110)

3. Q.S Ali Imran: 113-114

Artinya :

Mereka itu tidak seluruhnya sama. Di antara Ahli Kitab itu ada golongan
orang yang jujur, mereka membaca ayat-ayat Allah di malam hari, dan
mereka (juga) bersujud (shalat). (113) Mereka beriman kepada Allah dan
hari akhir, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang

20
mungkar, serta bersegera dalam mengerjakan berbagai kebajikan. Mereka
termasuk orang-orang shalih. (114) – (Q.S Ali Imran: 113-114)

4. Q.S At-Taubah: 71

Artinya :

Orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian dari


mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh
kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, menegakkan
shalat, menunaikan zakat, serta taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka
itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. – (Q.S At-Taubah: 71)

21
5. Q.S At-Taubah: 112

Artinya :

Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, beribadah, memuji


(Allah), mengembara (demi ilmu dan agama), rukuk, sujud, menyuruh
kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, serta memelihara
hukum-hukum Allah. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-
orang yang beriman. – (Q.S At-Taubah: 112)

6. Q.S An-Nahl: 90

Artinya :

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) untuk berlaku adil dan berbuat


kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (kamu)
dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi

22
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. – (Q.S An-
Nahl: 90)

7. Q.S Al-Hajj: 41

Artinya :

(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka


menegakkan shalat, menunaikan zakat, serta menyuruh kepada yang
makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan hanya kepada Allah-lah
segala urusan akan dikembalikan. – (Q.S Al-Hajj: 41)

8. Hadits Abu Sa’id Al Khudriy radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Artinya :

“Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka


hendaknya ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka
dengan lisannya, jika ia tidak mampu maka dengan hatinya, dan itulah
selemah-lemah iman.” (HR. Muslim)

 Keutamaannya

1. Amar makruf dan nahi munkar merupakan tugas utama yang diemban
para rasul.

23
2. Amar makruf dan nahi munkar adalah karakter dasar yang dimiliki oleh
orang-orang yang beriman.
3. Amar makruf dan nahi munkar adalah sifat orang-orang yang shalih.
4. Amar makruf dan nahi munkar merupakan tanda kemuliaan umat nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
5. Amar makruf nahi munkar salah satu sebab untuk mendapatkan
kedudukan di muka bumi.
6. Amar makruf nahi munkar merupakan sarana penting untuk mencapai
kemenangan.
7. Pahala yang sangat besar bagi orang yang menegakkan amar makruf dan
nahi munkar.
8. Amar makruf nahi munkar penjadi penyebab dosa-dosa terampuni.
9. Memfungsikan amar makruf dan nahi munkar berarti menjaga lima
prinsip yang utama dalam Islam, yakni agama, jiwa, akal, keturunan, dan
harta benda.

 Contoh Kasusnya

Menurut Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam kitab tafsirnya (1997:220)


mengatakan, munkar adalah perbuatan yang dilarang oleh syariat dan dianggap
buruk oleh akal sehat.
Beberapa konflik dan kekerasan yang bertopeng agama merupakan salah
satu masalah sosial yang tergolong sebagai sebuah kemungkaran. Menyimak
beberapa aksi kekerasan, baik yang secara eksplisit mengatasnamakan
permusuhan agama (Islam-kristen) maupun yang menggusung simbol-simbol
keagamaan atas nama amar ma‟ruf nahi munkar, secara kuantitatif dan kualitatif
menunjukkan peningkatan berarti dari waktu ke waktu. Peristiwa tersebut
menodai citra dan nyaris membabat habis watak kultur-spiritual bangsa
Indonesia, yang sesungguhnya menjadi model bagi penciptaan Negara yang
harmonis dalam diversitas dan pluralitas keagamaan.

Selain itu, problematika sosial atau masalah sosial di masyarakat yang


tergolong kemungkaran diantaranya dapat meliputi perilaku menyimpang,

24
seperti kriminalitas, kenakalan remaja (pergaulan bebas, tawuran),
penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, minuman keras, prostitusi dan
perilaku seksual di luar nikah. Indikator problematika atau masalah sosial yang
tergolong kemungkaran, seperti kriminalitas, disebabkan adanya ketimpangan
sosial yaitu gejala-gejala kemasyarakatan, seperti krisis ekonomi, adanya
keinginan-keinginan yang tidak tersalur, tekanan mental, dendam dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, bahwa timbulnya kriminalitas itu karena adanya
perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dinamis dan cepat.

FITNAH AKHIR ZAMAN, KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM


MAHDI, NABI ISA A.S, YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO

 FITNAH AKHIR ZAMAN

Munculnya fitnah atau kekacauan di akhir zaman sangat berbahaya menurut


Islam. Segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia akan dimintai
pertanggungjawabannya di hari akhir nanti. Pada zaman ini, maraknya berbagai
fenomena kegundahan dengan fitnah yang merajalela. Menyebarnya segala macam
fitnah dunia menjadi pertanda bahaya dari perbuatan.
Firman Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT) dalam QS. Al-Ankabut ayat 2-3:

25
Artinya :

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah
beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-
orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang
benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”

Dari Abu Musa Al-Asy'ari RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat (terjadi) banyak fitnah, bagaikan


bagian malam yang gelap gulita. Seseorang yang di pagi hari dalam keadaan beriman
dan di sore harinya menjadi kafir. (Ada) yang di sore harinya dalam keadaan beriman
dan di pagi harinya menjadi kafir. Orang yang duduk di saat itu lebih baik daripada
orang yang berdiri, orang yang berdiri di saat itu lebih baik daripada orang yang
berjalan, dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang yang berlari. Maka
patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian, dan pukulkanlah
pedang-pedang kalian ke batu. Jika (rumah) salah seorang dari kalian dimasuki (fitnah),
maka jadilah seperti yang terbaik dari kedua anak Adam (Habil).” (HR Imam Ahmad,
Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak) 

 Dalil dan Penjelannya


 Imam Ibnu Majah meriwayatkan di dalam Sunannya :

26
Abu Bakr bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami. Dia berkata; Yazid bin
Harun menuturkan kepada kami. Dia berkata; Abdul Malik bin Qudamah al-
Jumahi menuturkan kepada kami dari Ishaq bin Abil Farrat dari al-Maqburi dari
Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan.
Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan,
pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai
pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa
yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut
campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-
Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).

Hadits yang agung ini menerangkan kepada kita:

1. Peringatan akan bahaya berbicara tanpa landasan ilmu. Allah ta’ala


berfirman (yang artinya), “Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu
tidak punya ilmu tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan
hati, itu semua akan dimintai pertanggung-jawabannya.”(QS.al-Israa’:36).
Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Hai umat manusia, makanlah
sebagian yang ada di bumi ini yang halal dan baik, dan janganlah kalian
mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya dia adalah musuh yang

27
nyata bagi kalian. Sesungguhnya dia hanya akan menyuuh kalian kepada
perbuatan dosa dan kekejian, dan agar kalian berkata-kata atas nama Allah
dalam sesuatu yang tidak kalian ketahui ilmunya.” (QS. al-Baqarah : 168-
169). Maka barangsiapa yang gemar berbicara mengatasnamakan agama
tanpa ilmu, sesungguhnya dia adalah antek-antek Syaitan, bukan Hizbullah
dan bukan pula pembela keadilan atau penegak Syari’at Islam!

2. Hadits ini menunjukkan pentingnya kejujuran dan mengandung


peringatan dari bahaya kedustaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Wajib atas kalian untuk bersikap jujur, karena kejujuran
akan menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan menuntun ke surga.
Apabila seseorang terus menerus bersikap jujur dan berjuang keras untuk
senantiasa jujur maka di sisi Allah dia akan dicatat sebagai orang yang
shiddiq. Dan jauhilah kedustaan, karena kedustaan itu akan menyeret kepada
kefajiran, dan kefajiran akan menjerumuskan ke dalam neraka. Apabila
seseorang terus menerus berdusta dan mempertahankan kedustaannya maka
di sisi Allah dia akan dicatat sebagai seorang pendusta.” (HR. Muslim dari
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu).

3. Hadits ini juga menunjukkan pentingnya menjaga amanah dan


memperingatkan dari bahaya mengkhianati amanah. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila amanah telah disia-siakan
maka tunggulah datangnya hari kiamat.” Lalu ada yang bertanya, “Bagaimana
amanah itu disia-siakan?”. Maka beliau menjawab, “Apabila suatu urusan
diserahkan kepada bukan ahlinya maka tunggulah kiamatnya.” (HR. Bukhari
dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam juga bersabda, “Tidak lengkap iman pada diri orang yang tidak
memiliki sifat amanah.” (HR. al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dari Anas bin
Malik radhiyallahu’anhu, dihasankan al-Albani dalam Takhrij Misykat al-
Mashabih [35] as-Syamilah).

4. Hadits ini menunjukkan bahwa jalan keluar ketika menghadapi situasi


kacau semacam itu adalah dengan kembali kepada ilmu dan ulama.

28
Yang dimaksud ilmu adalah al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman
salafus shalih. Dan yang dimaksud ulama adalah ahli ilmu yang mengikuti
perjalanan Nabi dan para sahabat dalam hal ilmu, amal, dakwah, maupun
jihad.

 Terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad. Redaksi


lengkap hadis tersebut sebagai berikut:

Dari Abdullah bin Umar yang berkata, “kami duduk di samping Nabi
Saw. Beliau menceritakan tentang banyak kekacauan sampai pada cerita
tentang kekacauan Al-Ahlas. Seorang sahabat bertanya, ‘apa maksud
kekacauan Al-Ahlas?’

Rasulullah Saw. bersabda, ‘pengungsian dan perampasan. Lalu fitnah


kebencian yang sumbernya dari seorang laki-laki dari keluargaku yang
mengira dirinya dari golonganku padahal bukan. Kekasihku hanya orang-
orang yang bisa menahan diri. Lalu orang-orang mengangkat seorang
pemimpin yang tidak layak. Lalu kekacauan duhaima’ (samar) yang tak
meninggalkan seorang pun kecuali akan ditampar oleh kekacauan tersebut.
Ketika dikatakan, ‘kekacauan itu telah selesai’, sebenarnya kekacauan itu
masih terjadi. Seorang laki-laki mukmin pada pagi hari, tetapi menjadi kafir
di sore hari, sampai umat manusia menjadi dua golongan; golongan iman
tanpa kemunafikan di dalamnya dan golongan munafik tanpa keimanan di
dalamnya. Ketika tanda-tanda itu terjadi, tunggulah Dajjal pada hari itu atau
esok harinya.’” [HR. Ahmad]

29
Ada catatan menarik dari hadis Syamiyyin ini. Fitnah lebih banyak
berarti kekacauan sosial-politik. Dengan tegas, hadis di atas menjelaskan tiga
macam fitnah akhir zaman; al-Ahlas, al-Sarra’, dan al-Duhaima’.

Fitnah Al-Ahlas berarti pengungsian dan perampasan harta serta nyawa.


Fitnah Al-Sarra’ punya tiga pengertian, yaitu kekacauan karena perebutan
sumber kekayaan duniawi, kekacauan yang membuat senang musuh, atau
kekacauan karena kebencian dan sakit hati. Sedangkan fitnah Al-
Duhaima’ berarti kesimpang-siuran kebenaran yang akan menimpa seluruh
orang yang terlibat dalam konflik. Ketiga macam fitnah ini berkaitan dengan
masalah sosial dan politik.

 KEMUNCULAN DUKHON
Dukhan adalah asap atau kabut tebal. Sebelum serangan hari kiamat,
awan asap akan menutupi dunia, bertahan selama empat puluh hari empat puluh
malam. Dukhan terjadi pada fase keempat, fase di mana umat Islam dipimpin
oleh pemimpin diktator.

Allah Ta’ala berfirman:

Artinya :

“Maka tunggulah hari ketika langit membawa dukhan (kabut) yang nyata. yang


meliputi manusia. Inilah azab yang pedih” (QS. Ad Dukhan ayat 10 – 11).

Al imam Al Qurthubi dalam Tafsir-nya menjelaskan tentang makna ad dukhan


dalam ayat ini:

30
“Makna ad dukhan ada 3 pendapat:

Pertama, ad dukhan adalah salah satu tanda hari kiamat yang belum terjadi.
Diantara yang berpendapat demikian adalah Ali, Ibnu Abbas, Ibnu ‘Amr, Abu
Hurairah, Zaid bin Ali, Al Hasan dan Ibnu Abi Mulaikah.

Kedua, ad dukhan adalah khayalan yang menimpa kaum Quraisy ketika mereka
mengalami kelaparan ekstrim atas doa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
Sehingga orang-orang ketika itu seperti melihat dukhan (asap) di antara langit
dan bumi. Ini adalah pendapat Ibnu Mas’ud.

Ketiga, ad dukhan adalah debu yang mengepul di hari Fathu Makkah, sehingga
menutupi langit. Ini adalah pendapat Abdurrahman Al A’raj”

 KEMUNCULAN DAJJAL
Dajal (bahasa Arab: ‫ال\\\ ّدجّال‬, translit. ad-Dajjāl) adalah seorang tokoh
dalam eskatologi Islam yang akan muncul menjelang kiamat. Dajal
dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian
yang terbesar selain itu.
 Berikut ini ciri-ciri Dajjal seperti yang tertuang dalam Hadits Nabi
SAW dikutip dari tafsir Ibnu Katsir.
1. Dajjal Pemuda Berambut Keriting dan Bermata Satu
2. Dajjal Menguasai Bumi 40 Hari
3. Kecepatan Dajjal seperti Hujan Disertai Angin Besar
4. Dajjal Mampu Turunkan Hujan
5. Dajjal Mampu Suburkan Tanah Tandus
6. Dajjal Mampu Menghidupkan Orang Mati

31
7. Dajjal Membawa Air dan Api
8. Dajjal Mata Kanannya Buta
9. Dajjal Tidak Bisa Masuk Madinah

 Amalan Terhindar dari Fitnah Dajjal


Berikut Doa Terhindar dari Fitnah Dajjal yang dibaca di tahiyat akhir:

Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari


jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid
dajjaal.
Artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab Jahannam,
azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah
Dajjal. ” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Selain rutin membaca doa tersebut, Muslim juga dianjurkan menghafal


10 ayat pertama Surat Al Kahfi agar terbebas dari fitnah Dajjal.

Di dalam kitab Al-Mukhtarah karya Al-Hafiz Ad-Diyaul Maqdisi disebutkan


dari Abdullah ibnu Mus'ab, dari Manzur ibnu Zaid ibnu Khalid Al-Juhani,
dari Ali ibnul Husain, dari ayahnya, dari Ali secara marfu', yaitu:

“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka ia
dipelihara selama delapan hari dari segala fitnah; dan jika Dajjal keluar, maka
ia dipelihara dari fitnahnya." Imam Ahmad mengatakan dari Madan ibnu Abu
Talhah, dari Abu Darda, dari Nabi Saw bersabda: "Barang siapa yang hafal
sepuluh ayat dari permulaan surat Al-Kahfi, dipelihara dari fitnah Dajjal".

 MUNCULNYA IMAM MAHDI

32
Dalam Bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi
berarti "orang yang mendapat petunjuk". Dengan demikian Imam Mahdi adalah
pemimpin yang telah diberi petunjuk oleh Allah SWT.

 Ciri-Ciri Imam Mahdi


Diriwayatkan dari Abdullah bin Masud RA, Rasulullah SAW bersabda:
”Jika tidak tersisa satupun hari di dunia kecuali sehari saja, niscaya
Allah akan memperpanjang hari itu dan mengirim seorang pria dari
keluargaku, namanya sama dengan namaku, dan nama ayahnya nama
ayahku, dia akan menebarkan kebijaksanaan dan keadilan di dunia, saat
dunia dipenuhi dengan kezaliman dan ketidakadilan.”

Hal serupa juga terdapat dalam riwayat Al-Tirmidzi.


Dari Abdullah bin Mas’ud yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW.
bersabda, “Tidak kiamat dunia ini sampai seorang laki-laki dari ahli
baitku menguasai bangsa Arab. Namanya sesuai dengan namaku. (HR.
Al-Tirmidzi).

Sementara itu hadis lainnya menerangkan ciri-ciri fisik Imam Mahdi.


Rasulullah bersabda:
"Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan
mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan
kemakmuran, sebagaimana keadaan bumi sebelum itu dipenuhi oleh
kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia berumur tujuh tahun." (Hadis
Hasan, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Al-Hakim dari Abi
Sa'id Al Khudri).

Dari beberapa hadis tersebut, dapat dipahami beberapa ciri Al-Mahdi,


yaitu:

 Berasal dari keturunan keluarga Nabi Muhammad SAW.


 Ia akan menguasai bangsa Arab atau seluruh dunia Islam menurut
sebagian penafsiran.

33
 Namanya sesuai dengan nama Rasulullah dan ayahnya. Artinya
namanya kemungkinan adalah Muhammad bin Abdullah.
 Berkening lebar
 Berhidung panjang dan mancung.

 Kemunculan Imam Mahdi

Kemunculan Imam Mahdi akan didahului oleh beberapa tanda-tanda


sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadits:

1. Muncul Saat Tampak Kerusakan di Bumi

Imam Mahdi akan muncul menjelang hari akhir. Namun sebelum


kiamat, bumi akan diguncang oleh serangkaian musibah seperti
bencana alam, peperangan, dan lain sebagainya. Di saat itulah Imam
Mahdi diyakini akan muncul.

“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus


Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar
manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan
dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan
kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR. Ahmad).

2. Muncul di Madinah Setelah Kematian Seorang Pemimpin

Rasulullah bersabda: "Akan terjadi suatu perselisihan ketika


wafatnya seorang khalifah. Maka keluarlah seorang laki-laki dari
penduduk Madinah dan ia lari ke Mekah. Lalu datanglah kepadanya
orang-orang yang berasal dari penduduk Mekah, dan mereka
membawa laki-laki itu dengan paksa kemudian membai'atnya antara
sudut Kakbah dengan maqam Ibrahim." (Riwayat Ahmad dan Abu
Dawud dari Ummu Salamah. Riwayat Ibn Abi Syaibah dan
Thabrani dalam Al Ausath)

 MUNCULNYA NABI ISA

34
 Dalil tentang masih hidupnya Nabi Isa dan keadatangan Nabi Isa di
akhir zaman :
1. QS An-Nisa' (4): 157-158

Artinya :
“Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al-
Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak
membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh
ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-
benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka
bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat
Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

2. QS Az-Zukhruf (43): 61

Artinya:
"Dan sungguh, dia (Isa) benar-benar menjadi pertanda akan datangnya
kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (kiamat) itu dan
ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.”
 Misi Kedatangan Nabi Isa ke Bumi

35
Sebagamana dijelaskan tersendiri bahwa di antara misi Nabi Isa
alaihis salam ketika turun di muka bumi adalah memusnahkan Yajuj dan
Majuj. Beliau bersama sahabatnya akan memusnahkan Yajuj dan Majuj,
kaum yang jumlahnya amat banyak dan terkenal amat rakus.

Disebutkan dalam hadits Nawwas bin Saman yang amat panjang,


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Allah mengirim Yajuj dan Majuj, Dari segala penjuru mereka datang
dengan cepat. (Al Anbiyaa`: 96) Lalu yang terdepan melintasi danau
Thabari dan minum kemudian yang belakang melintasi, mereka berkata:
Tadi disini ada airnya. nabi Allah Isa dan para sahabatnya dikepung
hingga kepala kerbau milik salah seorang dari mereka lebih baik dari
seratus dinar milik salah seorang dari kalian saat ini, lalu nabi Allah Isa
dan para sahabatnya menginginkan Allah mengirimkan cacing di leher
mereka lalu mereka mati seperti matinya satu jiwa, lalu Isa dan para
sahabatnya datang, tidak ada satu sejengkal tempat pun melainkan telah
dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk darah mereka. Lalu Isa dan para
sahabatnya berdoa kepada Allah lalu Allah mengirim burung seperti
leher unta. Burung itu membawa mereka dan melemparkan mereka
seperti yang dikehendaki Allah, lalu Allah mengirim hujan kepada
mereka, tidak ada rumah dari bulu atau rumah dari tanah yang
menghalangi turunnya hujan, hujan itu membasahi bumi hingga dan
meninggalkan genangan dimana-mana. Allah memberkahi kesuburannya
hingga hingga sekelompok manusia cukup dengan unta perahan, satu
kabilah cukup dengan sapi perahan dan beberapa kerabat mencukupkan
diri dengan kambing perahan. Saat mereka seperti itu, tiba-tiba Allah
mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap orang mu`min
dan muslim di bawah ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah
manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan secara
tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat
terjadi." (HR. Muslim no. 2937)

36
Intinya, misi Isa bin Maryam ketika turun ke muka bumi sebagaimana
diterangkan dalam berbagai hadits adalah :

1. Membunuh Dajjal,
2. Menghancurkan salib-salib,
3. Membunuh babi,
4. Menghapuskan jizyah atau upeti (cuma ada satu pilihan yaitu masuk
Islam),
5. Menghancurkan agama selain Islam dan yang tersisa di muka bumi
hanyalah Islam,
6. Memusnahkan Yajuj dan Majuj, serta
7. Menjadi imam dan hakim yang adil dengan menegakkan syariat
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

 KEMUNCULAN YAKJUJ DAN MAKJUJ


Ya’juj dan Ma’juj (Arab: ‫ي\\أجوج وم\\أجوج‬ Yaʾjūj wa-Maʾjūj; Ibrani: ‫גוג‬
‫;ומגוג‬ Ibrani: Gog dan Magog) adalah dua suku yang akan muncul pada akhir
zaman. Mereka dikisahkan memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur
kehidupan di muka bumi, dan mereka akan berperang melawan Nabi Isa beserta
pasukannya di bukit Thursina. Kemunculan suku ini merupakan salah satu tanda
besar kiamat menurut keyakinan umat Muslim.

Al-Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu Harmalah, dari


bibinya, dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah,
sedangkan jari tangan beliau dibalut dengan perban, karena tersengat
kalajengking, lalu beliau bersabda:

37
"Sesungguhnya kalian berkata tidak ada musuh, sementara kalian senantiasa
memerangi musuh, hingga datang Ya'juj dan Ma'juj; Bermuka lebar, bermata
sipit, berambut pirang. Mereka datang dari setiap arah, wajah-wajah mereka
seperti tameng yang dilapisi kulit.'' (HR. Ahmad 5: 271)

Allah Ta’ala berfirman:

“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun
dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan
janji yang benar (hari Berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-
orang kafir. (Mereka berkata,) ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami
adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang
zhalim.”[Al-Anbiyaa’:96-97]

Ketika pada masanya, Suku Ya'juj dan Ma'juj akan berhasil


menghancurkan dinding besi pembatas yang telah dibangun oleh Dzul Qarnain,
mereka akan turun dari pegunungan dengan cepat dan tergesa-gesa, mereka
sudah tidak sabar untuk membuat kerusakan dimuka bumi.[13] Disebutkan pula
bahwa (mereka) orang-orang yang cepat dalam berjalan guna membuat
kerusakan.

Ketika mereka berhasil mencapai Danau Tabriyah, Palestina, mereka


akan meminum sampai habis air danau tersebut, karena banyaknya populasi
mereka, sehingga orang terakhir yang berhasil mencapai danau itu akan berkata,
"Sungguh dahulu di sini masih ada airnya."[14]

Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an disebutkan bahwa Allah memberitahukan


kepada Isa akan keluarnya Ya'juj dan Ma'juj yang tidak ada seorang pun mampu

38
memerangi mereka, dan Allah memerintahkan Isa untuk menjauhkan kaum
mukminin dari jalan yang ditempuh Ya'juj dan Ma'juj seraya berfirman:
“Kumpulkan hamba-hamba-Ku ke gunung Ath-Thur.” Pada akhirnya mereka
tewas setelah Isa memohon pertolongan kepada Allah melalui ulat-ulat yang
menyerang semua leher kedua suku tersebut.

 KIAMAT KUBRO

Kiamat kubro diartikan sebagai kiamat besar yang menyebabkan


kehancuran seluruh alam semesta beserta isinya. Banyak diantara makhluk Allah
SWT yang akan beriman pada saat terjadinya kiamat kubra, akan tetapi semua
perbuatan itu sudah tidak berguna lagi. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Abu dawud berikut ini, artinya:

"Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat.


Maka, apabila matahari terbit dari sebelah barat, lalu manusiapun akan beriman
seluruhnya. Akan tetapi, kelakuan yang demikian itu di saat tidak berguna lagi
keimanan seseorang yang belum pernah beriman sebelum beriman setelah
kejadian tersebut atau memang berbuat kebaikan dengan keimanan yang sudah
dimilikinya itu." (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).

Tanda-tanda kiamat kubra (hari akhir) sebagai berikut :


1. Munculnya kabut (dukhan).
2. Munculnya Dajjal
3. Munculnya Dabbah Keempat,
4. Terbitnya matahari dari barat.
5. Keluarnya Ya?juj dan Ma?juj Keenam,
6. Munculnya Isa bin Maryam
7. Adanya tiga gerhana di timur.
8. Adanya gerhana di barat.
9. Adannya gerhana di jazirah Arab.
10. Adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia
menuju tempat berkumpul.

39
REFERENSI

 Istidraj

https://www.popbela.com/career/inspiration/romi-subhan/pengertian-istidraj

40
https://www.republika.co.id/berita/qd73x6366/terjebak-istidraj-kenikmatan

https://rumaysho.com/10828-istidraj-jebakan-berupa-limpahan-rezeki-karena-
bermaksiat.html

https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-istidraj-lengkap-dengan-ciri-
cirinya-1vBe1EkNH6F/full

https://blog.evermos.com/arti-istidraj/

https://umma.id/article/share/id/1002/627344

 Hukuman yang disegerakan


https://www.republika.co.id/berita/q6z4tn320/semakin-allah-cinta-hamba-kian-
berat-ujian-akan-dihadapi
https://rumaysho.com/3131-ujian-dan-musibah-tanda-allah-cinta.html
https://rumaysho.com/3168-musibah-antara-ujian-ataukah-azab.html

 Berita kenabian Rasulullah yang dimuat di kitab lain


https://www.republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran-muhammad-
saw-disebut-taurat-dan-injil
https://www.republika.co.id/berita/qhc7cf320/pemimpin-dunia-dalam-injil-dan-
zabur-adalah-rasulullah

 Nahi Mungkar
https://id.wikipedia.org/wiki/Amar_makruf_nahi_mungkar
https://mutiaraislam.net/ayat-alquran-tentang-dakwah-amar-maruf-nahi-
mungkar/
https://www.hisbah.net/dalil-disyariatkannya-amar-maruf-nahi-munkar-dalam-
al-quran-hadits-dan-ijma/
https://bersamadakwah.net/inilah-9-keutamaan-amar-makruf-nahi-munkar/
https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-amar-maruf-nahi-munkar-dalam-
perbuatan-sehari-hari-1v0Azt3SbAp/full

41
 Fitnah akhir zaman, Kemunculan Dukhon, Dajjal, Imam Mahdi, Nabi Isa,
Yakjuj dan Makjuj, Kiamat Kubro
https://harakah.id/3-fitnah-akhir-zaman-muncul-kaum-munafik-pendukung-
dajjal/
https://muslim.okezone.com/read/2020/12/18/330/2330081/bahaya-fitnah-akhir-
zaman-quran-surah-al-ankabut-sudah-mengingatkan?page=1
https://muslim.or.id/2025-hati-hati-dengan-ruwaibidhah.html
https://muslim.or.id/53059-munculnya-dukhan-di-akhir-
zaman.html#Surat_Ad_Dukhan_Ayat_10-11
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/ciri-ciri-dajjal
https://kumparan.com/berita-hari-ini/ciri-ciri-imam-mahdi-dan-tanda-tanda-
kemunculannya-1uxQotGrrTV/full
https://islam.nu.or.id/post/read/95488/dalil-tentang-masih-hidupnya-nabi-isa-
dan-turunnya-di-akhir-zaman
https://www.inilahkoran.com/berita/36583/7-hal-yang-dilakukan-nabi-isa-di-
akhir-zaman
https://almanhaj.or.id/1212-pasal-keempat-dalil-dalil-akan-keluarnya-ya-juj-dan-
ma-juj.html
https://kalam.sindonews.com/berita/1480003/70/siapakah-yajuj-dan-majuj-dan-
bagaimana-cirinya
https://id.wikipedia.org/wiki/Yakjuj_dan_Makjuj
https://www.merdeka.com/jateng/8-tanda-tanda-kiamat-kubra-menurut-islam-
umat-muslim-wajib-tahu-kln.html?page=2
https://www.otosia.com/berita/10-tanda-tanda-kiamat-menurut-rasulullah-saw-
yang-perlu-diketahui-otolovers-muslim-kln.html

42

Anda mungkin juga menyukai