Anda di halaman 1dari 33

Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan

Agama Islam

Dosen Pengampu :

Dr.Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun oleh :

Nama : Nadya Maulani

NIM : L1B021059

Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi/B

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT , yang telah memberikan saya
karunia nikmat dan kesehatan , sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini , dan
terus dapat menimba ilmu di UNIVERSITAS MATARAM.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Pendidikan

Agama Islam bapak : Dr.Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos , adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan pata mata kuliah
yang sedang dipelajari , agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi
agama , nusa , dan bangsa.

Dengan tersusunnya makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan , demi kesempurnaan makalah ini saya berharap
perbaikan , kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Demikian , semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua , khususnya bagi
saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.

Terima kasih , wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

MATARAM , 6 JUNI 2021

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ............................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I.

Pengertian, Konsep, Serta Dalil-Dalil Tentang Istidroj .......................................... 4

BAB II.

Dalil-Dalil Hadits Qudsi Tentang Hukuman Yang Disegerakan Sebagai Bentuk Kasih

Sayang Allah Terhadap Hambanya., (Dalil, Terjemahan, Penjelasan, Serta Contoh

Kasus) ..................................................................................................................... 10

BAB III.

Berita Kenabian Rasulullah Saw Yang Dimuat Di Dalam Kitab-Kitab Suci Agama
Lain

(Kristen, Hindu, Yahudi, Dll) ................................................................................ 16

BAB IV.

Al-Qur’an sebagai Sumber Sains dan Teknologi .………...................................... 25


BAB V.
Pengertian dan Orang-Orang Salafussalih yang Sesungguhnya (Generasi Sahabat,
Tabiin dan Tabiittabiin) ………………………………......................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 32

3
BAB I
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ

A. Pengertian Istidroj

Istidroj adalah berasal dari kata 'daraja' dalam bahasa Arab yang berarti naik satu
tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun, Istidraj lebih dikenal sebagai istilah azab
yang berupa kenikmatan yang diberikan pada seseorang. Jadi, Allah SWT menguji
hamba-hambanya yang lalai dalam batas dengan melimpahkan mereka kenikmatan
dunia. Padahal, segala hal yang dinikmati tersebut adalah suatu jebakan.

Istidraj adalah tipuan yang diberikan oleh Allah SWT terhadap orang - orang yang
membangkang terhadap-Nya. Dalam hal ini Allah SWT mengabulkan segala keinginan
manusia dengan membukakan pintu - pintu kesenangan, yang mana hal itu sebenarnya
adalah kehancuran, kenistaan, dan kesengsaraan kenangan.

Arti Istidraj, yaitu suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi
keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah. Jadi, ketika Allah membiarkan kita
sengaja meninggalkan shalat, meninggalkan puasa, tidak ada perasaan berdosa ketika
bermaksiat, berat untuk bershadaqah, merasa bangga dengan apa yang dimiliki,
mengabaikan semua atau mungkin sebagian perintah Allah, menganggap enteng
perintah- perintah Allah, merasa umurnya panjang dan to do-nunda taubat, and not
want to demand science syar'i tetapi Allah tetap memberikan mereka harta yang,
senang, hidup aman, tidak sakit dan tidak juga tertimpa musibah Bersiaplah untuk
menantikan konsekuensinya, karena janji Allah itu Maha Benar.

Pada saat seseorang tertimpa istidrāj, ia sangat terlena dengan semua yang dia
punya, sehingga lupa bahwa semuanya hanyalah titipan sementara. Dia lupa bersyukur

4
atas nikmat yang diberikan, begitu juga ia melakukan kemaksiatan tanpa merasa
berdosa. Dan mengangggap nikmat yang Allah Swt berikan sebuah sebuah isian.
Ketika hal ini terjadi, maka akan berakibat pada akhirnya mendapatkan siksaan dari
arah yang tidak disangka-sangka. Maka dari itu, perlu meminta pertolongan kepada
Allah Swt dan juga mengasah keimanan agar terus meningkat sehingga menyadari
bahwa hakikat nikmat dan siksaan.

Hal seperti ini biasanya memang diberikan Allah kepada orang-orang kafir dan
ahli maksiat. Seperti keterangan berikut:

“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa


mempersembahkan tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka.
Sesungguhnya Kami memberi tanggapan kepada mereka. dan bagi mereka azab yang
menghinakan. ” (Ali 'Imran: 178)

“Mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka
itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan-apakah kepada mereka tidak,
sebenarnya mereka tidak sadar.” (Al Mu'minun: 55-56)

“Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang


mendustakan Perkataan ini (Alquran). kemudian Kami akan menarik mereka dengan
beransur-ansur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, ”
(Al Qalam: 44)

Jadi, ketika ada orang yang tidak shalat, tidak puasa Ramadhan, gemar
bermaksiat, tetapi hidupnya makmur, sejahtera, dan bergelimang kemewahan, ini
adalah tandatanda istidraj. Ketika seseorang meraih pangkat dan jabatan atau
kemenangan dengan cara-cara yang zalim dan menghalalkan segala cara, sebenarnya
hal ini juga pengertian istidraj dalam Islam.

Demikian pula, kalau ada negara yang kufur kepada Allah, menghalalkan apa
yang diharamkan oleh Allah, melegalkan beragam bentuk maksiat, menambahkan

5
orangorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, melarang larangan atau berbagai
aktivitas dakwah. Negara itu bisa saja secara zahir tampak maju di berbagai aspek
kehidupan. Namun, kemajuan itu tidak lain adalah istidroj.

B. Konsep Istidroj

1. Ibadah Kita Semakin Turun, Namun Kesenangan Makin Melimpah

Ibnu Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika selalu mendapat karunia
Allah, selama engkau tetap dalam perbuatan yang maksiat kepada-Nya, jangan sampai
karunia itu sendiri-mata istidraj oleh Allah”

2. Kita melakukan Maksiat, Tapi Malah Makin Banyak Kesenangan

Ali Bin Abi Thalib ra berkata: “ Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau
lihat Tuhanmu yang terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu selama engkau
terus-terus melakukan maksiat kepadaNya ” (Mutiara Nahjul Balaghoh Hal 121)

3. Semakin Kita Kikir, Namun Semakin Banyak

Kita ketahui bahwa sebetulnya Sodaqoh dapat membuat harta kita semakin
banyak. Ketika kita dihinggapi sifat kikir, tak pernah zakat, infak, shadaqah
ataupun mengulurkan bantuan orang lain. Namun justru justru harta semakin
melimpah ruah. menjadi salah satu ciri khas istidraj dalam islam.

4. Jarang Sakit

Imam Syafi'I pernah menyebut: Setiap orang pasti pernah mengalami sakit suatu
saat dalam hidupnya, jika Anda tidak pernah sakit maka tengoklah ke belakang
mungkin ada yang salah dengan dirimu.

6
Cara menghindari Istidroj

1. Meningkatkan Keimanan

Jadikan keimanan kita kepada Allah SWT sebagai dasar bagi kita dalam
menjalankan kehidupan di dunia. Karena dengan iman yang kuat keberkahan yang
sejati akan kita dapatkan dalam hidup.

2. Mengerjakan Amal Sholeh

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya: “Barangsiapa yang


mengerjakan amal sholeh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman.
sesungguhnya kami akan memberikan kehidupan yang baik dan sungguhsungguh
kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan. ” (QS An-nahl ayat 97).

3. Berdoa

Doa merupakan obat yang paling ampuh bagi umat muslim. Berdoa dengan
sungguh-sungguh merupakan cara kita meminta kepada Allah secara langsung agar
diberikan keberkahan harta, waktu, keluarga dan juga kenikmatan dunia yang
lainnya. Namun jangan sampai nikmat tersebut melalaikan kita, menjadikan kita
malas untuk mengisi, berbangga diri dan menyepelekan orang lain. Bahkan membuat
kita semakin jauh dari Allah subhanahu wa ta'ala. Ingatlah bahwa sebaik-baiknya
kenikmatan yang akan kita dapatkan di akhirat kelak kenikmatan yang kekal
selamanya.

4. memperbanyak Intropeksi Diri

Senantiasa intropeksi diri adalah hal terbaik untuk mengukur dan mengingatkan
diri sendiri agar terhindar dari perbuatan yang tidak memperhatikan Allah SWT.

7
Ketika hati diingatkan untuk memohon ampun, maka “perahu” yang menyelamatkan
dari arus istidraj. Agar sinyal taubat itu ada, seorang pelayannya menjaga diri dari
harta yang haram dan selalu konsisten dalam menjalankan perintah-perintah Allah
SWT.

C. Dalil- dalil tentang Istidroj

Adapun dalil dalam Alquran yang menjelaskan tentang Istidraj ialah Surah Al-
An'am ayat 44:
‫فلما نسوا ما ذكروا به فتحنا عليهم ابواب كل شىء حتى اذا فرحوا بما اوتوا اخذنهم بغتة فاذا هم مبلسون‬

Fa lammaa nasuu maa zukkiruu bihii fatahnaa 'alaihim abwaaba kulli syaii', hattaaa
izaa farihuu bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun

Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
ramah-tamah mereka dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. ”

Semoga Kita dan keluarga bukan golongan, penerima istiraj, azab berupa
kenikmatan dari Allah SWT.

Biasanya, Istidraj terjadi pada umat Islam yang lalai dalam jalan. Namun, mereka
selalu merasakan kenikmatan di dunia.
Misalnya, seorang umat yang tidak pernah menunaikan salat dan mengerjakan amalan
lain, tetapi dilimpahkan rezeki begitu banyak. Namun, kenikmatan yang membuat
mereka terlena adalah sebuah jebakan atau azab dari Allah SWT.
Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 178:

‫وال يحسبن الذين كفروا انما نملي لهم خي ر النفسهم انما نملي لهم ليزدادوا اثما ولهم عذاب مهين‬

Wa laa yahsabannallaziina kafaruuu annamaa numlii lahum khoirul li 'angfusihim,


innamaa numlii lahum liyazdaaduuu ismaa, wa lahum azaabum muhiin
Artinya: “Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang
waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik. Sesungguhnya tenggang waktu

8
yang Kami berikan kepada mereka hanyalah bahwa dosa semakin bertambah, dan
mereka akan mendapat azab yang menghinakan. ”

9
BAB II

DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG


DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN,
SERTA CONTOH KASUS).

A. Dalil-dalil yang Mendasarinya

Terdapat 3 dosa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di dunia

Terdapat 3 dosa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di dunia.

‫هاهلل‬ ‫يؤخ ه ر‬
ِ ‫ك ل ذنو ب‬: ‫ي ِ صلى هللا عليه وسلم قال‬ ِ ‫عَن أبَ ِي بَ ْك َر ةَ َر‬
ِ ‫ َع ِن النّب‬،‫ض َي هال َّل َع ْنهه‬
‫يوم‬
ِ ‫منها ما شا َء إلى‬
‫ت‬
ِ ‫قبل ال َمو‬
َ ‫يهعج هل لصاحبِها في الد نيا‬
ِ ،‫ّحم‬ َ ‫ وعق َو‬،‫القيام ِة إاّل البَغ َي‬
ِ ‫ أو قطيع ةَ الر‬،‫ق الوالدَي ِن‬

Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrh RA, Rasulullah SAW bersabda,”

Setiap dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari
kiamat, kecuali al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan
silaturahim, Allah akan menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR
Al Hakim, Al Mustadrak No 7345).

Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. Zalim
adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat
mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya.
Karena itu zalim termasuk dari dosa besar.

Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran:

10
ٰ ْ
َ ِ‫ق ۚ أهولَئ‬
‫ك‬ ِ ‫َي ِر ْال َح‬ ِ ‫في ْال ََْ¡ْر‬
ْ ‫ض بِغ‬ ْ َ‫ “ إِنّ َما ال ّسبِي هل عَل َى ال ِّذينَ ي‬Sesungguhnya
َ ّ‫ظ ِل همو نَ الن‬
ِ َ‫اس َويَبْغهو ن‬
‫َل هه ْم َع َذا ب أِل¡ََِي م‬

dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di
muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asy-Syura: 42)
Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati
serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena
merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini.

Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT
di dunia ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-
anak mereka.

Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu
kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam
firman Allah SWT:

‫ْلهغن ِع ْندَكَ ْال ِكب َر أ َحَدههه َما أ ََْ¡ْو ِكلَهه َما‬ ِْ ‫ض ٰ َى َر ب كَ أاَّل ت ََْ¡ْع هبدهوا إاِّل إيِّا هه َوبِا ْل َوالِ َد ْي ِن‬
َّ ‫إح َسانًا ۚ إِ ّما يَب‬ َ َ‫َوق‬
‫فَ َل تقَهلْ َل هه َما أه ف َواَل‬

‫ت ْنَهَرْ هه َما َوقهلْ َل هه َما قَوْ اًل كَ ِر‬

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada
mereka ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).

Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai


orangorang yang memutuskan tali persaudaraan.

Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali
persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar
bin Muth’im RA:

11
‫أن رسو َل ال َّل‬ ْ
َّ ‫همط ِع م رضي هللا عنه‬ ‫بن‬
ِ ‫ “ عن أبَي محمد هجبَ ْي ِر‬Tidak akan masuk
surga orang yang memutus ‫اط ع‬ ِ َ‫الجنّةَ ق‬
َ ‫هخ هل‬ ْ ‫ال ي َد‬: ‫ﷺ قَا َل‬
.(silaturahim)." (HR Bukhari dan Muslim)

Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu,
orang yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun
memberikan ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya.
Sungguh mengerikan.

B. Penjelasannya

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫أرا َد هال َّ¡َُُّل بِ َع ْب ِد ِ¡ه ال هش ه ر أ ََْ¡ْم َس‬


‫ك َع ْنهُ ب َ¡َِِذ ْنبِ ِه‬ ِ َ‫إ َ¡َِِذا أ َرا َد هال َّ¡َُُّل بِ َع ْب ِد ِه ْال َخ ْي َر َع هج َل لَهُ ْال ُعقُوبَة‬
َ ‫فى ال ُّد ْنيَا َوإ َ¡َِِذا‬
‫َحتهى ي َُوفهى بِ ِه يَوْ َم‬

‫ْالقِيَا َم ِة‬

Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan


hukumannya“ di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan
mengakhirkan balasan
.atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR

.(Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani

Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ‫ضا َو َم ْن َس ِخط‬ ِ ‫أح هب قَوْ ًما ا ْبتاَل َه ُُْ¡ْم فَ َم ْن َر‬


َ ‫ض َى فَلَهُ ال ِِّر‬ ِ ‫إ ه ِن ِعظَ َم ْال َجزَا ِء َم َع ِعظَ ِم ْالبَالَ ِء َوإ‬
َ ‫هن هال ََّل إ َ¡َِِذا‬
ُ‫فَلَهُ ال هسخَ ط‬

Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika“

12
.Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka
Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa
yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata
Syaikh Al Albani)

Penjelasan dari dua hadits di atas:

1. Musibah yang berat (dari segi kualitas dan kuantitas) akan mendapat balasan pahala
yang besar.

2. Tanda Allah cinta, Allah akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih
mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang sholih- pada anaknya,

‫يا بني الذهب والفضة يختبران بالنار والمؤمن يختبر بالبال ء‬

Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api“

”.sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah

3. Siapa yang ridho dengan ketetapan Allah, ia akan meraih ridho Allah dengan
mendapat pahala yang besar.

4. Siapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah, ia akan mendapat siksa yang pedih.

5. Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang beriman.

6. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di
dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia
dalam keadaan bersih dari dosa.

7. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas
dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak. Ath Thibiy
berkata, “Hamba yang tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya akan dibalas
hingga ia datang di akhirat penuh dosa sehingga ia pun akan disiksa karenanya.”
(Lihat Faidhul Qodir, 2: 583, Mirqotul Mafatih, 5: 287, Tuhfatul Ahwadzi, 7: 65)

13
8. Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan, “Hadits di atas adalah dorongan untuk
bersikap sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya
untuk meminta musibah datang karena ada larangan meminta semacam ini.”

C. Contoh kasus

Saya mengambil contoh dari seseorang yang pernah mengalami masalah hidup yang
sangat berat,terlilit hutang, sakit yang sangat langka dengan kwmungkinan hidup yang
sangat tipis,namun Allah begitu mencintainya. Entah dia pernah berbuat dosa atau apa
pun sebelumnya ,hanya Allah yang tahu namun setelah semua kejadian yang sulit itu
dia menjadi sangat dekat dengan Allah SWT.

Begitu hebatnya kepiawaian Dewa Eka Prayoga dalam bidang pemasaran digital
hingga ia mendapat julukan 'Dewa Selling'. Namun, pria yang juga akrab disapa Kang
Dewa ini mengalami serentetan ujian yang mungkin membuat banyak orang menyerah.

Keterpurukan pertama sudah dirasakan saat usia muda, tepatnya ketika ia masih
menjalani semester tujuh perkuliahan. Nilai utang yang harus ditanggung pun tidak
sepele, yakni mencapai Rp7,7 miliar.

Ya, nilai uang yang besar memang sudah didapatkannya sejak kuliah karena saat itu
sudah bisa membentuk personal branding yang cukup terkenal. "Waktu itu saya bawa
uang banyak karena saya sudah punya personal branding lantaran sering diundang
seminar di luar kampus. Sampai sampai ada teman yang nawarin saya proyek
pengadaan laptop dan lain-lain untuk keperluan kantor," papar Dewa yang kala itu
berhasil mengumpulkan puluhan investor.

Nahas, teman yang dipercaya nyatanya hanya penipu yang menjual proyek bodong.
Saat mengetahui sang teman kabur, Dewa yang saat itu merupakan mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia segera melapor ke polisi. Meski dengan kasus itu
pada awalnya masih ada 40 investor bertahan, kemudian hanya tersisa dua orang.

14
Untuk membayar utang, Dewa yang kala itu baru beberapa hari menikah pun mencoba
berjualan jajanan dari berkeliling menjual ceker pedas, krupuk, hingga seblak. Ia
beruntung karena sang istri, Wiwin Supiyah, rela membanting tulang bersama meski
masih menjadi pengantin baru.

Kemudian jalan mulai membaik saat ia ditawari menulis buku oleh seorang teman.

Berbekal laptop jadul, Dewa berhasil menulis kisahnya hanya dalam tujuh hari ke dalam
buku berjudul 7 Kesalahan Pengusaha Pemula. Buku itu tidak disangka laris hingga
Dewa bisa berpendapatan Rp120 juta per bulan.

Namun, di tengah masa perbaikan dalam melunasi utangnya, ujian baru datang lagi.
Dewa terdiagnosis menderita GBS (guillain barre syndrome), yaitu sebuah gangguan
saraf yang mengakibatkan seluruh badanya lumpuh total. Ia pun terpaksa harus dirawat
secara intensif selama dua bulan akibat penyakit tersebut hingga menelan biaya
perawatan sebesar Rp700 juta.

Meski terpuruk, Dewa tetap bersyukur karena dapat sembuh dalam waktu empat bulan.
Penulis buku Melawan Kemustahilan itu juga merasa ujian yang ia alami telah
menjadikannya sebagai pribadi yang lebih baik.

Kini, pada usia 30 tahun, Dewa tidak hanya tetap gencar berbisnis dan menjadi
motivator, tetapi juga berbagi kepada sesama dengan mendirikan pesantren bagi
kalangan tidak mampu. "Saat ini saya sedang membangun sebuah pondok Qur'an
Digitalpreneur di Cirebon. Semoga tahun depan selesai dan sedang berkampanye
mengajak teman-teman di Indonesia berwakaf dan bersedekah secara gila-gilaan,
sesering mungkin, sesempat mungkin, dengan hashtag #SedekahBrutal," pungkas
Dewa.

15
BAB III
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)

A . Kitab Weda (Hindu)

Agama hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan
lahirnya namun dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu:

• pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda


tahun(60002000SM)

• kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun(2000-1500SM)

• Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM)

Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang Islam.

Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India
yang juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul
"Kalky Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan
memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.

Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah,mengajak para


penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah
yang dibawa oleh Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam, karena menurutnya,
sebenarnya Muhammad Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam adalah sosok yang
dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.

Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar
kaum Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah

16
menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka
semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku.
Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-
ciri "Kalky Autar" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah
Sallallahu alaihi wasallam yang lahir di Makkah.

Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari
kitab Veda (Weda), kitab suci agama Hindu. Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok
'Kalki autar' akan menjadi Pembawa Risalah Terakhir atau Prophet of Bhagwan
(Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya terjadi dalam kasus Nabi
Muhammad

Sallallahu alaihi wasallam. Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan lahir di sebuah
Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul Arab'.

Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof.Parkash, bapaknya bernama

"VishnuBhagat" dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu'


berarti Allah (swt) dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak,dalam
bahasa Arab berarti "Abdun". Oleh karena itu, 'WisnuBhagat' dalam bahasa Arab
berarti Abdullah (hambaAllah).

Sedangkan, 'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai(aman) dan tentram


yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa
ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah.

Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum
yang dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi
Muhammad (Sallallahu alaihi wasallam) karena ia lahir di suku Quraisy yang
dihormati di Makkah.

17
Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh

Bhagwan melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad
Sallallahu alaihi wasallam dalam gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan
mengajarkannya tentang wahyu Islam pertama kali.

Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky


autar' dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh
dunia dan tujuh langit. Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj Nabi
Muhammad Sallallahu alaihi wasallam.

Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalkyautar' akan diperkuat dan dibantu oleh
Bhagwan. Dalam kasus Nabi Muhammad (Sallallahu alaihi wasallam), beliau dibantu
dan diperkuat oleh Allah (subhanahu wataallah) melalui malaikat-Nya dalam
perangBadar. Sebagai Kutipan Kutipan Dari ayatnya

Dalam kitab agama Hindu yaitu Atharvaveda, terdapat nubuat:

“Hai orang banyak,dengarlah ini dengan sungguh-sungguh, Narashanga (Yang


terpuji) akan dibangkitkan di antara orang banyak. Kita mengambil orang Kaurum
(Muhajirin) itu di dalam perlindungan kita dari 60.000 dan 90 musuh-musuh; yang
kendaraannya adalah 20 unta dan 2 unta betina, memiliki 12 orang istri, dan naik ke
langit dengan kendaraan tercepat (Bouraq)…” (Atharvaveda Kanda 20 Saukata 127,
Mantra1-2).

Narashangsa = Yang terpuji = Muhammad. kata “Kauram” berarti “emigran”


yaitu orang yang meninggalkan negerinya sendiri, dalam bahasa Arabnya:
“Muhajirin”. Muhammad dan pengikutnya ketika hijrah dari Mekah ke Madinah
untuk menghindari serangan kaum kafir.

Mekah yang berjumlah 60.000 orang dan 90 kepala sukunya, dikenal sebagai

“Kaum Muhajirin”, sedangkan orang-orang Madinah yang menyambutnya dikenal


sebagai “Kaum Anshar”. Dari sinilah tonggak dimulainya Tahun Hijriyah (hijrah =

18
pindah). Kendaraan yang dipakai Muhammad adalah unta dan kuda. Muhammad
memiliki 12 orang istri yaitu: Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafsah, Zainah, Ummu
Salamah, Zainab, Juwairiah,Raihanah, Ummu Habibah, Shafiah, dan Maimunah.
Ketika melakukan Mi’raj dari Masjid Al-Aqsha di Palestina ke langit ke-7,
Muhammad mengendarai Bouraq yang merupakan kendaraan tercepatnya.

Dalam kitab agama Hindu yaitu Atharvaveda,terdapat nubuat:

“Tuhan akan memberikan kepada Mamaha Rishi seratus keping emas,


sepuluh kalung,tiga ratus ekor kuda, dan10.000 ekor sapi.” (Atharvaveda Kanda
20 Saukata 127,Mantra3).

Kata “Mamaha” secara etimologis berasal dari bahasa Arab: “Muhammad” yang
berarti “yang terpuji”, sedangkan “Mamaha Rishi” adalah julukan bagi Narashangsa,
sehingga Mamaha Rishi = Narashangsa = Muhammad = Yang Terpuji. Adapun
“seratus keping emas” maksudnya seratus orang pengikut Muhammad penyebar
agama Allah yang disebut “Ash-Shabus Shuffah”. “Sepuluh kalung” maksudnya
sepuluh orang yang selalu membantu Muhammad dalam peperangan yang disebut
“Asy-Syara Mubasysyara”. “Tiga ratus ekor kuda” maksudnya 300 tentara pimpinan
Muhammad ketika menghadapi 700 tentara kafir Mekah dalam Perang Badar .
“10.000 ekor sapi” maksudnya 10.000 pengikut Muhammad ketika memasuki kota
Mekah (630M) dalam
keadaan aman dan damai,yang dikenal dengan peristiwa“FathuMakkah”(Stanley
LanePoole, Speeches and Table Talksof the Prophet Mohammed, 1882).

19
Dalam beberapa literatur tertentu, terdapatk esamaan keterangan yang
mengarah kepada Muhammad, antara lain:

– “Mamaha adalah penunggang unta dari daerah padang pasir” (Atharvaveda


20:9:31);

-“Mamaha terkenal dengan 10.000 pengikutnya” (Rigveda 5:27:1);

-“Pada masa Mamaha , himne baru (syariat baru) akan disusun dan dibacakan selama
kebaktian sebagai pengganti Weda yaitu Jamat (berjamaah) dan Salat (doa)” (Rigveda
1:109:2);

-“Musa berprediksi:‘…kelihatanlah ia dengan gemerlap cahayanya (Al-Quran) dari


gunung Paran (Mekah), dan datang bersama 10.000 orang yang
kudus…”(Ulangan33:2);

-“Kekasihku adalah putih dan kemerah-merahan, pemimpin terkemuka di kalangan

10.000 manusia” (Kidung Agung 5:10);

-“Lihatlah, orang mulia ini datang bersama 10.000 pengikutnya yang kudus (Yudas
1:14);

-“Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat yang
menentukan ini” (Washington Irving, Life of Muhammad, Hal. 17);

-“…dan Muhammad membawa10.000 pengikutnya ke Mekah”(Stanley Lane


Poole,Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed,1882).

Jadi, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan “Mamaha” atau “Orang Mulia” tidak
lain adalah Muhammad.

20
Dalam kitab agama Hindu yaitu Bhagabat-Purana, terdapat nubuat:

“Dia dihiasi dengan delapan sifat dan kekayaan, menunggang kuda cepat
(Bouraq) yang diberikan kepadanya oleh para malaikat dan memegang pedang
ditangannya, penyelamat dunia akan menumpas segala kebatilan.” (Bhagabat-
Purana12:2:19). “Kuda cepat” adalah Bouraq (lihat butir 1 di atas) dan Muhammad
selalu membawa pedang dan/atau panah ketika berperang. Dalam kitab Shahih Imam
Bukhari, dari Anas katanya: “Aku pernah melihat Rasulullah (Muhammad)
menunggang kuda dengan sebilah pedang tergantung di sampingnya.” (H.R.
Bukhari).

Dalam kitab agama Hindu yaitu Kalki-Purana, terdapat nubuat:

“Wahai Tuhan, bersama dengan empat orang sahabat, aku akan menghancurkan
kebatilan.” (Kalki-Purana2:5).

Muhammad memiliki 4 orang sahabat yang terkenal sampai sekarang yang


disebut “Khulafaur Rasyidin” yaitu: Abu Bakar ash-Shidiq, Umar bin Khatab,
Utsman bin ‘Affan, dan Ali bin Abu Thalib. Untuk membandingkan kata “kebatilan”,
lihat kembali butir 4 di atas dan periksa butir 6 di bawah ini.

Dalam kitab agama Hindu yaitu Kalki-Purana dan Bhagat-Purana ,terdapat


nubuat:

“Kalki Avatar akan dilahirkan dikota Shambal, ibunya bernama Sumati, bersama
empat orang temannya akan mengalahkan kali (setan/kebatilan)….Dia akan dibantu
oleh para malaikat di medan pertempuran.” (Kalki-Purana2:4-7).

“Ayahnya bernama Vishnu-Yash.” (Bhagabat-Purana 12:2:18).

21
“Dia lahir pada hari ke-12 yang cerah, pada pertengahan bulan Madhav.” (Kalki-
Purana 2:15).

Kata “Shambhal” berarti: rumah perdamaian dan keamanan. Muhammad lahir di


kota Mekah yang dikenal sebagai “DarulAman” yang juga berarti :rumah perdamaian
dan keamanan. Ibunya bernama “Sumati” yang berarti: lemah lembut dan cerdas. Ibu
Muhammad bernama “Aminah”yang jugaberarti: lemah lembut. Ayahnya bernama
“Vishnu-Yash” yang berarti:hamba Tuhan (Vishnu = Tuhan). Ayah Muhammad
bernama “Abdullah” yang berarti juga: hamba Allah/Tuhan. “Empat orang temannya”
adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali (lihat butir 5 di atas). Kalki Avatar dibantu
oleh para malaikat di medan pertempuran. Ketika Perang Badar, Muhammad dibantu
oleh para malaikat (QS. Al Imran : 123-125), juga dalam Perang Khandaq, Muhammad
dibantu oleh para malaikat (QS.Al-Ahazab:9)

.Kalki Avatar lahir pada hari ke-12 bulan Madhav.Muhammad juga lahir pada hari
ke-12 tepatnya tanggal 12 Rabiul AwwalTahun Gajah (Sebelum Hijriyah). Jadi, Kalki
Avatar tidak lain adalah Muhammad, sedangkan “Kalki Avatar”sendiri berarti:

pembersih dosa yang datang ke dunia.

Dalam kitab agama Hindu terdapat Ramalan Mahabharata, antara lain:

“…Dia akan lahir di sebuah kota yang bernama Shambhal (Mekah)….Dia pergi
berperang untuk mengalahkan lawan….Menghancurkan penjahat(berhala),kemudian
melaksanakan ziarah terakhir (Haji Wada‘)….Rumah (Ka’bah) yang diisi oleh
penjahat, dengan tuhan-tuhan buatan tangan mereka (patung/berhala); Sekarang
dibersihkan untuk tempat penyembahan kebenaran. Dengan ketundukannya,seorang
raja(Muhammad)berdiri menghadap-Nya….Kemudian mereka mempersembahkan doa
(sholat) dan korban (qurban). Dan berpegang pada enam prinsip utama…”
(Mahabharata Bag. Hutan Bab190).

Pada waktu itu (630 M) terdapat 360 buah berhala mengelilingi Ka’bah.
Kemudian oleh Muhammad seluruh berhala tersebut dihancurkan dan Ka’bah

22
dibersihkan (Prof. Hitti, History of the Arab, Bag. I Bab 8 Hal. 118). Muhammad
memang menjadi pemimpin umat Islam. Ketika Muhammad melaksanakan Haji
Wada’’ (haji perpisahan), sekitar 100.000 umat muslim menghadirinya untuk
melaksanakan ibadah haji bersamasama dengan Muhammad serta Sholat Ied bersama-
sama yang dilanjukan dengan penyembelihan hewan qurban. Sedangkan “enam prinsip
utama” adalah Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, Haji, dan Jihad fi Sabilillah.

Dalam kitab agama Hindu yaitu Bhavishwa-Purana, terdapat nubuat:

“Kemudian seorang dengan julukan ‘orang yang tak berilmu’, Muhammad


namanya….Hai orang yang tak berdosa, Roh Kebenaran, dan tuan yang semata-mata,
kepadamulah persembahanku…”(Bhaviswha-Purana 3, Khand 3, Aditya 3, Shalob 3 ,
7,
8).

Ayat di atas sudah sangat jelas karena menunjuk langsung kepada Nabi
Muhammad Shalallahu alaihi wasallam.

B . Kitab Budha (Budha)

Kitab Budha, Gautama Budha berkata:

“Wahai Nanda,aku bukanlah Budha yang pertama didunia, bukan pula yang
terakhir.Pada suatu masa, akan lahir seorang Budha di dunia ini yang akan memberikan
ajaran tentang kebenaran dan kebatilan….Dia akan menjadi pemimpin dan penuntun
seluruh umat manusia….namanya ialah Maitreya.” (Kitab Budha, Carus, hal.217).

“Maitrea” artinya “yang penyayang”, demikian juga dengan Muhammad, beliau


mendapat gelar “Rahmatan lil ‘Alamin” yang artinya “yang penyayang untuk alam
semesta” (QS Al- Anbiya’:107). Sedangkan Yesus bukanlah Maitreya, karena Yesus
datang bukan untuk alam semesta melainkan hanya untuk umat Israel (Matius 15:24:
“Aku diutus hanya kepada domba- domba yang hilang dari umat Israel” dan dalam

23
Matius 10:5-6 Yesus berpesan kepada 12 orang muridnya: “Janganlah kamu
menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria;
melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”).

BAB IV
AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI

24
Dalam islam sendiri, alquran tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern,
justru islam sangat mendukung kemajuan umatnya untuk melakukan penelitian dan
bereksperimen dalam bidang apapun termasuk dalam bidang teknologi. Bagi islam,
teknologi merupakan bagian dari ayat-ayat allah yang perlu kita gali dan kita cari
kebenarannya

Ilmu pengetahuan atau sains adalah ilmu pengetahuan kealaman (natural sciences). lmu
pengetahuan kealaman dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu: Life Sciences ilmu
pengetahuan mengenai makhluk hidup di alam dan Physical Sciences ilmu pengetahuan
mengenai suatu benda mati di alam.

Teknologi adalah ilmu pengetahuan tentang penerapan ilmu pengetahuan untuk


memenuhi suatu tujuan. 

Obyek ilmu pengetahuan adalah semua makhluk Allah di alam semesta ini. OIeh
karenanya obyek ilmu pengetahuan sangat luas seluas jumlah makhluk Allah.

Al-Quran merupakan produk karya Allah yang diwahyukan untuk menuntun manusia
dalam segala karyanya termasuk dalam proses karya ilmiah agar memperoleh hasil yang
benar yang sesuai akal dan naql.

Dengan demikian al-Quran sebagai sumber ajaran Islam yang pertama dan utama dalam
kaitannya dengan saintek berfungsi sebagai berikut :
Sebagai landasan filosofi dalam ber-Saintek.
Sebagai Prediktor terhadap kejadian di masa mendatang.
Sebagai sumber motivasi.
Merupakan ujud Simplikasi (penyederhanaan) makhluk Allah dan seluruh.
perubahannya di alam raya ini.
Sebagai sumber etika pengembangan Saintek.
Sebagai sumber kebenaran ilmiah.

Semua yang ada dilangit dan bumi yang penuh misteri ini dapat kita mencari tahu
kebenarannya dengan melakukan penelitian-penelitian yang kita lakukan. Dengan kita

25
sebagai umat islam melakukan penenlitian tersebut diharapkan dapat membantu kita
dalam mencari kemudahan hidup baik didunia maupun diakhirat dalam bidang apapun
termasuk teknologi. Selain banyak memuat tentang pentingnya pengembangan sains,
Alquran juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan
berpikir sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja,
untuk menemukan hal tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih
mendalam agar potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan
sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia.

Kemajuan teknologi modern yang begitu pesat telah memasyarakatkan produk-produk


teknologi canggih seperti radio, televisi, internet, alat-alat komunikasi dan barang-
barang mewah lainnya serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, kaum
muda, atau anak-anak. Namun tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa
yang diakibatkannya. Justru di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung
jawab itu. Sebab adanya pelbagai media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki
dunia saat ini dapat berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yang menentukan
operasionalnya. Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan
dengan baik dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala
manusia menggunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata. Maka
dari itu, sains dan teknologi merupakan madaniyah 'am yaitu benda yang tidak ada
sangkut pautnya dengan hadlarah. Sebagaimana Imam Taqiyuddin an-Nabhani dalam
kitabnya Nizhamul Islammenyebutkan bahwa "Sedangkan bentuk-bentuk madaniyah
yang menjadi produk kemajuan sains dan perkembangan teknologi/industri tergolong
madaniyah yang bersifat umum, milik seluruh umat manusia". Madaniyah itu sendiri
merupakan merupakan bentu-bentuk fisik berupa benda-benda yang terindera dan
digunakan dalam kehidupan yang meliputi seluruh aktivitas kehidupan.Maka dengan hal
ini jelaslah sudah bahwa produk dari sains dan teknologi dalam pandangan Islam
boleh/mubah. Tetapi ingat bahwasannya ada juga madaniyah yang bersifat khas seperti
patung, salib, bintang david, dll itu merupakan karya/hasil dari hadlarah selain Islam,
maka menggunakannya adalah suatu kemaksiatan dan hukumnya haram.

Jadi kesiumpulannya bahwa pandangan islam terhadap teknologi saat ini merupakan
sebuah hal yang lumrah, yang sudah ada pada masa-masa dahulu, dan memang islam
mengajarkan kita sebagai umatnya untuk selalu mencari tahu semua kebenaran yang ada

26
didunia ini sesuai dengan syariat islam yang berlaku. Dan islam tidak pernah menutup
diri untuk menerima modernsiasi dari sebuah perkembangan jaman. Sehingga dengan
adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini merupakan hal yang wajar
yang dapat kita terima sebagai umat islam, selama masih sesuai dengan ajaran-ajaran
islam yang berlaku.

BAB V

27
PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA GENERASI (SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN).

Secara etimologi, Ibnul Faris mengatakan: "Shalafus Shalih terdiri dari huruf sin, lam,
dan fa’ yang memiliki pokok arti menunjukkan ‘makna terdahulu’. Termasuk salaf
dalam hal ini adalah ‘orang-orang yang telah lampau’, dan arti dari ‘al-qoumu as-
salaafu’ artinya mereka yang telah terdahulu." (Mu’jam Maqayisil Lughah: 1995:3)
Mengutip Buku Pendidikan Agama Islam karangan Rosidin (2020: 693), Salafus Shalih
adalah generasi terdahulu yang beriman kepada Rasulullah SAW. Salafus Shalih terdiri
dari tiga generasi Muslim awal yaitu para sahabat, tabi'in (generasi pertama), dan
tabi'ut tabi'in (generasi kedua).

Salafus Shalih menghabiskan sebagian besar malamnya untuk beribadah dan membaca
Alquran. Mereka akan berjihad di jalan Allah SWT dan mencari rezeki melalui
berdagang, bertani, serta memberikan manfaat bagi lingkungan terdekatnya.

Salah satu Salafus Shalih di zaman Rasulullah SAW adalah Abu Bakar RA. Beliau
merupakan pedangang pada zaman Rasulullah SAW. Ia menafkahkan seluruh harta
bendanya untuk kebaikan. Ketika beliau menjabat sebagai Khalifah, ia meninggalkan
usaha dagangnya dan meluangkan seluruh waktunya untuk mengatur urusan
masyakarakat.

Menurut Al-Khatib al Baghdadi (sejarawan dari Baghdad yang hidup pada abad ke-4
hijriyah), seorang muslim dapat dikatakan sebagai tabiin jika pernah bersahabat Nabi
SAW, jadi bukan sekedar pernah berjumpa saja. Para ulama ahli hadis membagi
generasi tabiin ini dalam beberapa tingkatan (tabaqat) berdasarkan kualitas sahabat yang
pernah dijumpainya.

Ibnu Sa'ad, misalnya, mengelompokkan tabiin dalam 4 tabaqat, sedangkan Al-Hakim


mengelompokannya dalam 15 tabaqat. pengelompokkan tabaqat tabiin sangat relatif dan

28
lebih sulit serta berbeda pengelompokkan tabaqat sahabat yang didasarkan atas keikut
sertaannya pada peristiwa peristiwa penting yang dialami Rasulullah SAW.

Untuk tabaqat pertama, para ulama sepakat memberi batasan bahwa mereka adalah
tabi'in yang pernah berjumpa dan bersahabat dengan sepuluh sahabat yang dijanjikan
Rasulullah SAW akan masuk surga. Mereka itu adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Sa'id bin Abi Waqqas, Sa'id bin Zaid
bin Amr bin Nufail,  Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf
dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah.

Mereka yang dipandang sebagai tabi'in tabaqat pertama di antaranya Abu Usman an-
Nahdi, Qais bin Abbad, Abu Husain bin Munzir, Abu Wa'il dan Abu Raja' at-Taridi.
Tabi'in yang diketahui paling dulu meninggal adalah Abu Zaid Ma'mar bin Zaid (wafat
tahun 30 Hijriyah).

Tabaqat Tabi-in yang paling akhir, menurut pandangan al-Hakim, ialah tabi'in yang
sempat berjumpa atau melihat sahabat paling akhir dan menyaksikan wafatnya sahabat
tersebut (man laqiya akhiras shahabata mautan (siapa yang melihat/menyaksikan paling
akhir wafatnya seorang sahabat).

Mereka yang termasuk tabi'in tabaqat terakhir ialah tabi'in yang berjumpa dengan Abu
Tufail Amir bin Wa'ilah di Mekah yang berjumpa dengan as-Saib di Madinah yang
berjumpa dengan Abu Umamah di Syam (Suriah) yang berjumpa dengan Ubaidilah bin
Abi Aufa di Kufah yang berjumpa dengan Anas bin Malik di Basra dan berjumpa
dengan Abdullah az-Zubaidi di Mesir.

Tabi'in yang paling akhir wafatnya ialah Khalaf bin Khalifah (wafat tahun 181
Hijriyah), karena ia sempat berjumpa dengan Abu Tufail di Mekah. Dengan demikian,
periode tabi'in berakhir tahun 181 Hijriyah bersamaan dengan masa pemerintahan
Harun ar-Rasyid (170-194 Hijriyah) dari Bani Abbas.

Di antara tabi'in yang mempunyai peran besar dalam pengembangan ilmu agama Islam
ialah Sa'id bin Musayyab, Nafi' Maula bin Amr, Muhammad bin Sirin, Ibnu Syihab az-
Zuhri, Sa'id bin Zubair al-Asadi al-Kufi dan Nu'man bin Sabit. Sa'id bin Musayyab lahir

29
pada tahun 15 Hijriyah, tahun kedua pada pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab dan
wafat pada tahun 94 Hijriyah. Ayah dan kakeknya adalah sahabat Nabi Muhammad
SAW. Ia terkenal karena kewarakan, kezuhudan dan keluasan ilmu pengetahuan di
bidang hadis dan fikih.

Nafi' Maula bin Amr (wafat 117 Hijriyah) pada mulanya adalah hamba Ibnu Umar yang
mengabdi kepada majikannya selama tiga tahun sebelum dimerdekakan. Imam Malik
bin Anas adalah sahabat dekat Nafi'. Imam Malik berkata, ''Jika aku menerima hadis
dari Nafi' dari Ibnu Umar, aku tidak perlu mendengarnya lagi dari orang lain.'' Dengan
demikian, Imam Malik yakin betul dengan setiap hadis yang diriwayatkan Nafi'. Ia juga
dikenal sebagai rawi (periwayat) hadis dan ulama fikih Madinah.

Muhammad bin Sirin adalah anak seorang maula (hamba yang kemudian)
dimerdekakan) Anas bin Malik. Ia lahir dua tahun sebelum berakhirnya pemerintahan
Usman bin Affan (32 Hijriyah) dan wafat pada tahun 110 Hijiyah. Ia termasuk ulama
fikih di Madinah di samping rawi hadis yang dipercaya.

Tabi’in artinya pengikut, adalah orang Islam awal yang masa hidupnya setelah para
Sahabat Nabi dan tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad. Usianya tentu saja
lebih muda dari Sahabat Nabi bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa
Sahabat masih hidup. Tabi’in disebut juga sebagai murid Sahabat Nabi.

Tokoh-tokoh Tabi’in

 Uwais Al-Qorniy
 Said bin Al-Musayyib
 Urwah bin Az-Zubair
 Saalim bin Abdillah bin Umar
 Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah bin Mas’ud
 Muhammad bin Al-Hanafiyah
 Ali bin Al-Hasan Zainal Abidin
 Al-Qaasim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash-Shiddiq
 Al-Hasan Al-Bashriy
 Muhammad bin Sirin

30
 Abu Hanifah Umar bin Abdul Aziz
 Muhammad bin Syihab Az-Zuhriy.

Tabi’ut tabi’in atau Atbaut Tabi’in artinya pengikut Tabi’in, adalah orang Islam teman
sepergaulan dengan para Tabi’in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi.
Tabi’ut tabi’in disebut juga murid Tabi’in. Menurut banyak literatur Hadis : Tab’ut
Tabi’in adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi’in dan
sampai wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi’in yang
ditemui harus masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi’in yang terahir wafat
sekitar 110-120 Hijriah. Dalam kalangan 4 imam mazhab ahli sunnah waljamaah imam
Hanafi tidak termasuk dalam tabi’ tabiin karena beliau pernah berguru dengan sahabat
Nabi. Manakala baik 3 imam yaitu imam Malik dan imam Syafi’i adalah tabi’ tabiin
karena mereka berguru dengan tabiin. Tabi’in seperti definisi di atas tapi bertemu
dengan Sahabat. Sahabat yang terahir wafat sekitar 80-90 Hijriah.

Tokoh-tokoh Tabi’ut tabi’in

 Malik bin Anas


 Al-Auza’iy
 Sufyan Ats-Tsauriy
 Sufyan bin Uyainah Al-Hilaliy
 Al-Laits bin Saad
 Abdullah bin Al-Mubaarok
 Waki’
 Asy Syafi’i
 Abdurrahman bin Mahdiy
 Yahya bin Said Al-Qathan
 Yahya bin Ma’in
 Ali bin Al-Madiniy.

DAFTAR PUSTAKA

31
➢ https://tirto.id/iman-kepada-hari-akhir-pengertian-dalil-tandanya-
menurutislam-gaD3
➢ https://today.line.me/id/v2/amp/article/Z5NYgN

➢ https://penaungu.com/dalil-naqli-tentang-hari-kiamat/

➢ https://www.idntimes.com/life/inspiration/dian-arthasalina/arti-istidraj-
dantanda-tandanya
➢ https://islam.nu.or.id/post/read/84166/memahami-amar-maruf-nahi-
munkarsecara-benar
➢ https://www.republika.co.id/berita/peojie313/menegakkan-amar-makruf-
nahimungkar
➢ https://www.popbela.com/career/inspiration/romi-subhan/pengertian-istidraj

➢ https://brainly.co.id/tugas/12950703

➢ Mengenal Tabi'in dan Tabi’ut tabi’in | kumparan.com

➢ Siapa Saja yang Termasuk Tabi'in? | Republika Online

➢ Mengenal Salafus Shalih, Generasi Beriman di Zaman Rasulullah SAW |


kumparan.com

32
33

Anda mungkin juga menyukai