Anda di halaman 1dari 30

KUMPULAN ARTIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ


2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN,
SERTA CONTOH KASUS). 
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
4. Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI 
5. PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN
TABIITTABIIN) 
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam

Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:
            Nama            : ELDA ZALIANTI
            NIM             : D1A021021
            Prodi/Kelas        : ILMU HUKUM /A1

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Kumpulan Artikel ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penyususnan Kumpulan Artikel ini adalah untuk memenuhi tugas
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang tema yang dibahas
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari,tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas ini.

Mataram,10 Oktober 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ.................4
Pengertian Istidroj..........................................................................................................4
Konsep Istidroj...............................................................................................................5
DALIL-DALIL TENTANG ISTIDRAJ........................................................................6
DALIL-DALIL HADIS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN
SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA..........10
Dalil-Dalil Hadis Qudsi Tentang Hukuman yang Disegerakan...................................10
Contoh Kasus Hukuman yang Disegerakan................................................................11
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-
KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll).........................................15
Kitab Injil.....................................................................................................................15
Kitab Zabur..................................................................................................................16
Kitab Taurat.................................................................................................................16
Kitab Hindu..................................................................................................................17
Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI...................................20
Fenomena Sains yang Telah Dijelaskan Dalam Al-Quran..........................................20
PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN.........23
Pengertian Salafussalih................................................................................................23
GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN........................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................30

3
PENGERTIAN ERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG
ISTIDROJ

A. Pengertian Istidroj
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan tuhan yang di berikaan banyak nikmat di
dalam hidupnya baik berupa nikmat sehat,rezeki yang lancar serta keberhasilan dalam
segala hal yang diusahakaan. Namun tidak jarang manusia seringkali terlenan dengan
nikmat yang Allah berikan ini sehingga merasa tidak lagi harus beribadah kepada allah.

Ditinjau dari segi bahasa, istidraj diambil dari kata ‘daraja’ yang dalam bahasaArab
berarti naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun secara istilah,istidraj
memiliki makna azab berwujud kenikmatan. Ketika seorang muslim banyakmelakukan
maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan,ini adalah
tanda istidraj dari Allah SWT. Ia terjebak dalam kenikmatan hidup, padahaldia semakin
lalai menunaikan ibadah serta kewajiban lainnya. Hasbi ash-Shiddieqy menjelaskan
istidrāj adalah pemanjaan agar terjerumus kepada kehinaan, secara berangsur-angsur,
setapak demi setapak dan didekatkan dengan azab dalam keadaanmereka tidak
menyadarinya. Sama halnya dengan penjelasan Quraish Shihab, bahwa istidrāj adalah
memindahkan dari satu tahap ke tahap berikutnya hingga mencapai puncak dengan
jatuhnya siksa. Kata tersebut popular, dalam arti perlakuan yang secaralahiriah baik.
Istidrāj bisa terjadi dalam bentuk limpahan nikmat yang diduga kebaikan,atau merasa
terhindar dari hukuman padahal merupakan pancingan untuk melakukan pelanggaran
yang lebih besar sehingga sanksi hukuman yang diterima juga lebih besar.Allah Swt
membiarkan dan tidak disegerakan azabnya.

Dari Ubah bin Amir radhiallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila Anda melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang


hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah
istidraj dari Allah.”

Allah berfirman, “Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa


pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya

4
Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa
mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” [1]

“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada
mereka itu (berarti bahwa). Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada
mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” [2]

Dalam Tafsir Al Jalalain (hal. 141) disebutkan, “Ketika mereka meninggalkan


peringatan yang diberikan pada mereka, tidak mau mengindahkan peringatan tersebut,
Allah buka pada mereka segala pintu nikmat sebagai bentuk istidraj pada mereka.
Sampai mereka berbangga akan hal itu dengan sombongnya. Kemudian kami siksa
mereka dengan tiba-tiba. Lantas mereka pun terdiam dari segala kebaikan.” Menurut
Jalalain, istidrāj adalah ketika manusia mengabaikan peringatan yang telah diberikan
dalam bentuk kesengsaraan dan penderitaan. Namun, mereka tetap tidakmau mengambil
pelajaran dan nasihat darinya. Lalu dibukakan kepada mereka pintu- pintu kesenangan.
Apabila mereka bergembira dengan apa yang diberikan dengan perasaan sombong,
maka akan Allah Swt siksa mereka dengan azab yang pedih. Sepertiyang dinyatakan Ali
al-Shabuni, Allah Swt memberikan limpahan nikmat Kepadamereka, lalu mengira
bahwa nikmat itu menunjukkan bahwa Allah Swt menyayangimereka, sehingga mereka
menjadi fasik dan tenggelam dalam kesesatan sehinggakeputusan siksa menimpa
mereka.

“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang
diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-nya, maka
(ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari
Allah.” (HR. Ahmad 4: 145. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini
hasan dilihat dari jalur lain).

B. Konsep Istidroj
Ketika Allah membiarkan seorang hamba sengaja meninggalkan shalat,
meninggalkan puasa, tidak ada perasaan berdosa ketika bermaksiat seperti saat
membuka aurat, beratuntuk bersedekah, merasa bangga dengan apa yang dimiliki dan
mengabaikan semua ataumungkin sebagian perintah Allah, benci terhadap aturan Allah,
merasa umurnya panjangdan menunda-nunda taubat, enggan menuntut dan menambah

5
pengetahuan (khususnyaagama) serta lupa akan kematian, tapi Allah tetap memberikan
hamba tersebut rezekimelimpah, kesenangan terus menerus, dikagumi dan dipuja puji
banyak orang, tidak pernah diberikan sakit, tidak pernah diberikan musibah, prestasi
akademiknya tambahsukses, hidupnya aman-aman saja, maka hamba tersebut harus
berhati-hati karenasemuanya itu adalah istidraj. Keadaan tersebut adalah bentuk
kesengajaan dan pembiaranoleh Allah pada hamba yang sengaja berpaling dari perintah-
Nya dan Allah menundasegala bentuk azab-Nya. Allah membiarkan hamba tersebut
semakin lalai dan diperbudakdunia. Semoga kita dihindarkan dari jenis hamba seperti
ini dan digolongkan oleh Allahsebagai hamba yang bisa menggunakan kenikmatan
duniawi dalam ketaatan

C. DALIL-DALIL TENTANG ISTIDRAJ


Di Al Quran, Allah memberikan penjelasan tentang istidraj. Berikut ini ayat tentang
istidraj yang perlu kita pahami.

1. Peringatan untuk Orang Kafir


‫َواَل يَحْ َسبَ َّن الَّ ِذينَ َكفَرُوا أَنَّ َما نُ ْملِي لَهُ ْم خَ ْي ٌر أِل َ ْنفُ ِس ِه ْم ۚ إِنَّ َما نُ ْملِي لَهُ ْم‬
ٌ ‫لِيَ ْزدَادُوا ِإ ْث ًما ۚ َولَهُ ْم َع َذابٌ ُم ِه‬
‫ين‬

“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh


Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi
tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi
mereka azab yang menghinakan.” (QS.Ali ‘Imran: 178)

2. Siksaan Setelah Kesenangan


ٓ
‫اب ُك ِّل َش ْي ۗ ٍء َح ٰتّى اِ َذا‬
َ ‫فَلَ َّما نَسُوْ ا َما ُذ ِّكرُوْ ا بِ ٖه فَتَحْ نَا َعلَ ْي ِه ْم اَ ْب َو‬
ْ َ‫فَ ِرحُوْ ا بِ َمٓا اُوْ تُ ْٓوا ا‬
َ‫خَذ ٰنهُ ْم بَ ْغتَةً فَا ِ َذا هُ ْم ُّم ْبلِسُوْ ن‬

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila
mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS.Al
An’am: 44).

3. Harta dan Kesenangan Tidak Selalu Berarti Kebaikan


َ‫أَيَحْ َسبُونَ أَنَّ َما نُ ِم ُّدهُ ْم بِ ِه ِم ْن َما ٍل َوبَنِين‬

6
“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada
mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada
mereka tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” (QS. Al Mu’minun: 55-56)
4. Ayat Tentang Istidraj Ditimpakan kepada Kaum Nabi yang Ingkar

“Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta
mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: “Sesungguhnya nenek moyang
kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan atas
mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.”

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-
ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka
kerjakan.”(QS.Al A’raf: 95-96)

5. Istidraj Mengantarkan pada Kebinasaan


‫) َوأُ ْملِي لَهُ ْم إِ َّن َك ْي ِدي‬182( َ‫ْث اَل يَ ْعلَ ُمون‬
ُ ‫َوالَّ ِذينَ َك َّذبُوا بِآيَاتِنَا َسنَ ْستَ ْد ِر ُجهُ ْم ِم ْن َحي‬
ٌ ِ‫َمت‬
183( ‫ين‬

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka
dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.
Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.”
(QS.Al A’raf: 182-183).

6. Setan Membuai Manusia, Lalu Berlepas Tangan

ِ َّ‫ب لَ ُك ُم ْاليَوْ َم ِمنَ الن‬


‫اس‬ َ ِ‫َوإِ ْذ زَ يَّنَ لَهُ ُم ال َّش ْيطَانُ أَ ْع َمالَهُ ْم َوقَا َل اَل غَال‬
‫ص َعلَ ٰى َعقِبَ ْي ِه َوقَا َل ِإنِّي بَ ِري ٌء‬َ ‫ت ْالفِئَتَا ِن نَ َك‬
ِ ‫َوإِنِّي َجا ٌر لَ ُك ْم ۖ فَلَ َّما تَ َرا َء‬

ِ ‫ِم ْن ُك ْم إِنِّي أَ َر ٰى َما اَل تَ َروْ نَ إِنِّي أَخَافُ هَّللا َ ۚ َوهَّللا ُ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬

“Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan
mengatakan: “Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menang terhadapmu pada hari
ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu“. Maka tatkala kedua pasukan itu
telah dapat saling melihat (berhadapan), setan itu balik ke belakang seraya berkata:
“Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa

7
yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah“. Dan
Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS.Al Anfal: 48).

7. Ayat Tentang Istidraj Ditimpakan pada Orang yang Tidak Beriman

َ‫إِ َّن الَّ ِذينَ اَل ي ُْؤ ِمنُونَ بِاآْل ِخ َر ِة زَ يَّنَّا لَهُ ْم أَ ْع َمالَهُ ْم فَهُ ْم يَ ْع َمهُون‬

“Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan
mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang
(dalam kesesatan).” (QS.An Naml: 4)

َ َ‫َو عَادًا َّو ثَ ُم ۡود َ۠ا َو قَ ۡد تَّبَیَّنَ لَ ُکمۡ ِّم ۡن َّم ٰس ِکنِ ِہمۡ ۟ َو َزیَّنَ لَہُ ُم ال َّش ۡی ٰطنُ اَ ۡع َمالَہُمۡ ف‬
ِ ‫ص َّدہُمۡ َع ِن ال َّسبِ ۡی ِل َو َکانُ ۡوا ُم ۡست َۡب‬
َ‫ص ِر ۡین‬

“Dan (juga) kaum ´Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran
mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka
memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan
(Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam.” (QS.Al Ankabut:
38)

8. Azab Dunia bagi Orang yang Terbuai dengan Kejayaan

Ayat tentang istidraj ini berkisah tentang orang musyrik yang enggan menyisihkan hak
fakir miskin, walaupun mereka memiliki kebun yang sangat menghasilkan. Allah
kemudian menurunkan azab pada mereka.

“Sungguh, Kami telah menguji mereka (orang musyrik Mekah) sebagaimana Kami
telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka
sungguh-sungguh akan memetik (hasil)-nya di pagi hari, dan mereka tidak menyisihkan
(hak fakir miskin),lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Rabbmu ketika
mereka sedang tidur, maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita.lalu
mereka panggil memanggil di pagi hari: “Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika
kamu hendak memetik buahnya.”Maka pergilah mereka saling berbisik-bisik. “Pada
hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu.” Dan
berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin)
padahal mereka (menolongnya).

8
Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: “Sesungguhnya kita benar-benar
orang-orang yang sesat (jalan), bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya)

Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: “Bukankah aku telah
mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu). Mereka
mengucapkan: “Maha Suci Rabb kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
zalim.”

Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya cela mencela. Mereka
berkata: “Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang
melampaui batas.” Mudah-mudahan Rabb kita memberikan ganti kepada kita dengan
(kebun) yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari
Rabb kita.

Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka
mengetahui. (QS.Al Qalam: 17-33).

9. Allah Memberikan Kuasa pada Orang yang Mendustakan Al Quran, untk


Kemudian Membinasakan Mereka
ِ ‫فَ َذرْ نِي َو َم ْن يُ َك ِّذبُ بِ ٰهَ َذا ْال َح ِدي‬
ُ ‫ث ۖ َسنَ ْستَ ْد ِر ُجهُ ْم ِم ْن َحي‬
َ‫ْث اَل يَ ْعلَ ُمون‬

“Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang


mendustakan Perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan
berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,” (QS.Al
Qalam: 44)

10. Sesungguhnya Nikmat adalah Ujian


‫ض ٌّر َدعَانَا ثُ َّم إِ َذا َخو َّْل ٰنَهُ نِ ْع َمةً ِّمنَّا قَا َل إِنَّ َمٓا‬
ُ َ‫فَإ ِ َذا َمسَّ ٱإْل ِ ن ٰ َسن‬
َ‫أُوتِيتُهۥُ َعلَ ٰى ِع ْل ۭ ٍم ۚ بَلْ ِه َى فِ ْتنَةٌ َو ٰلَ ِك َّن أَ ْكثَ َرهُ ْم اَل يَ ْعلَ ُمون‬

“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami
berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu
hanyalah karena kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka
itu tidak mengetahui.” (QS.Az Zumar: 49)

9
DALIL-DALIL HADIS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN
SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA

A. Dalil-Dalil Hadis Qudsi Tentang Hukuman yang Disegerakan


Di dunia ini semua manusia pernah melakukan kesalahan karena pada dasarnya
tidak ada manusia yang sempurna manusia adalah tempatnya khilaf dan dosa. Allah
telah menjanjikan balasan yang setimpal terhadap semua perbuatan yang di lakukan di
dunia baik perbuatan baik atau buruk. Namun,allah juga memiliki cara tersendiri untuk
memberikan hukuman kepada hambanya yang melakukan dosa hingga melampaui
batas.

Adapun hukuman ini dapat berupa hukuman yang disegerakan,hukuman yang


disegerakan adalah hukuman dari allah yang berupa hukuman yang langsung di berikan
kepada hambanya di dunia sebelum akan diberikan juga hukuman di akhirat kelak.
Terdapat beberapa perbuatan dosa yang hukumannya disegerakan di dunia sebagaimana
dikatakan dalam hadis berikut

Riwayat Thabrani melalui Ammar ibnu Yaasir r.a.

“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan


hukuman untuknya didunia, dan apabila Dia menghendaki keburukan bagi hamba-Nya
maka Dia menahan hukuman dosanya agar kelak dihari kiamat ia menemuinya”.

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ ‫إِ َّن ِعظَ َم ْال َجزَا ِء َم َع ِعظَ ِم ْالبَالَ ِء َوإِ َّن هَّللا َ إِ َذا أَ َحبَّ قَوْ ًما ا ْبتَالَهُ ْم فَ َم ْن َر‬
َ ‫ض َى فَلَهُ ال ِّر‬
‫ضا َو َم ْن‬

‫َس ِخطَ فَلَهُ السَّخَ ط‬

“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan


hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia
akanmengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada
harikiamat kelak.” (HR.Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani).

Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

10
ُ‫ َو َم ْن َس ِخطَ فَلَه‬،‫ضا‬ ِ ‫ َو َم ْن َر‬، ‫ َوإِ َّن هللاَ تَ َعالَى إِ َذا أَ َحبَّ قَوْ ًما اِ ْبتَالَهُ ْم‬،‫إِ َّن ِعظَ َم ْالـ َج َزا ِء َم َع ِعظَ ِم ْالبَاَل ِء‬
َ ‫ض َي فَلَهُ ال ِّر‬
ُ‫ال َّس َخط‬.

“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat.Sungguh,


jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untukmereka.
Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa yang tidak
suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasankata Syaikh Al
Albani)

B. Contoh Kasus Hukuman yang Disegerakan


Dari Abu Bakrah berkata, Rasulullah bersabda, “Tidak ada dosa yang Allah
segerakan hukuman bagi pelakunya di dunia serta menyimpan sebagiannya untuk di
akhirat kecuali kezaliman dan memutus silaturahmi. (HR. Ahmad, Abu Daud &
Tirmizi)

Dalam riwayat Bukhari ini disebutkan bahwa perbuatan zalim dan barang siapa
yang memutuskan tali silaturahmi akan di segerakan hukuman nya di dunia selain akan
mendapatkan hukuman di akhirat kelak.

Pertama memutuskan tali silaturahmi ini sama hal nya memilih untuk tidak saling
bertegur sapa dengan tetangga atau saudara dan bersikap acuh takacuh kepada orang
yang kita kenal. Kita juga enggan untuk menolong mereka yang kita kenal ketika dalam
kondisi kesusahan

Anjuran untuk menjaga silaturahmi ini bukan tanpa sebab melainakan karena
silaturahmi memiliki banyak keutamaan dengan menjag silaturahmi bisa
memperpanjang umur dan mempererat persaudaraan,manusia merupakan makhluk
sosial yang saling membutuhkan satu sama lain kita akan selalu membuthkan manusia
lain untuk melengkapi hidup dan saling menolong.Melihat dari keutamaan silaturahmi
maka tidak heran jika allah akan menyegerakan hukuuman di dunia bagi mereka yang
memutus tali silaturhami itu merupakan bentuk teguran allah kepada umatnya sehingga
umatnya dapat kembali ke jalan yang benar dan mendapat banyak kemudahaan dalam
kehidupan.

Kedua disebutkan juga bahwa allah akan menyegerakan hukuman bagi mereka
yang berbuat zalim,perbuatan zalim merupakan sebuah perilaku yang keluar dari

11
kebenaran perbuatan zalim juga dapat di artikan sebagai perilaku yang tidak baik,tidak
berperi kemanusian,kemungkaran,senang melihat orang lain sengsara dan menderita
serta melakukan hal yang tidak adil pada kehidupan sehari-hari.

Perbuatan zalim ini dapat berupa perilaku yang tidak mencerminkan sikap
mengharagai manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan memperlakukan manusia dengan
tidak adil.Manusia yang berbuat zalim akan mendapatkan balas yang pedih di dunia dan
siksa pedih akhirat seperti yang telah di sebutkan dalamm firman Allah

“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia
dan melmapaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapatkan azab yang
paling pedih”. (QS. Asy-Syura:42)

Hadits shahih riwayat At-Tirmizi, Rasulullah SAW bersabda, “Dua kejahatan


yang disegerakan balasannya di dunia adalah zina dan durhaka kepada dua ibu bapak”.

Pertama zina,zina mrupakan suatu perbuatan yang bertentang dengan ajaran


islam yang dimana dapat berupa zina mata adan zina hati. Contoh nyata dari kasus zina
adalah melakukan hubungan suami istri di luar nikah. Hal ini berarti pasang telah
melanggar aturan agama bahwa seseorang dapat melakukan hubungan suami istri ketika
telah menikah secara agama sesuai aturan yang ada.

Kedua durhaka kepada orang tua,perilaku durhaka kepada orang tua dapat
berupa membangkang dari perintah orang tua yang dimana perintah itu memiliki tujuan
baik,membentak orang tua dengan kata kata kasar serta suara tinggi,serta merasa tidak
beruntung memiliki orang tua karena kondisi orang tua yang kurang mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya dan tidak bisa mewujudkan semua yang dia inginkan

Allah telah memerintahkann kita untuk selalu patuh dan berbakti kepada orang
tuakarena merekaa memiliki peran yang luar biasa terhadap hidup kita,orang tualah guru
pertama dalam hidup kita mereka akan menganyomi anak-anaknya,rela mengorbankam
segala hal mereka juga yang akan menjadi penodrong kita untuk terus berusaha menjadi
seseorang yang baik di dunia ini,mereka akan membantu anak-anaknya untuk terus
beriman kepada alah dan menegur anak anaknya ketika berbuat sesuatu yang salah.

Allah sangat memuliakan orang tua hingga di alam al-quran sendiri sudah
terdapat ayat yang memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua. Doa orang tua

12
begitu luar biasa di hadapan allah,dengan ridho dan restu orang tua maka niscaya apa
yangkita usahakan dan kita perjuangan akan tercapai. Maka janganlah kita melukai hati
orang tua apalagi membuat mereka kecewa mereka adalah anugrah terbaik dari allah
yang perlu kita jaga dan kita rawat.

Rasul bersabda, Ridha Allah adalah ridha orang tua dan murka Allah adalah juga
karena murka orang tua kita. Maka sudah selayaknya kita buat orang tua kitatersenyum
dengan sikap kita. Pengorbanannya tidak dapat ditukar dengan harta bendadan
perbuatan baik kita kepada mereka. Dalam surat Al-Ahqaf ayat 15, “Kami perintahkan
kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua ibu-bapaknya, “Dalam surat An-
Nisa ayat 36, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan- Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapakmu, kaumkerabat, anak yatim,
orang miskin, tetangan dekat danjauh, rekan karib dan ibnu sabilserta hamba sahaya”

Setelah kita melihat dosa apa saja yang hukumannya akan di segerakan di dunia
sebelum akan kembali diberikan hukuman di akhirat kita dapat melihat bahwa hukuman
ini merupakan bentuk teguran dari allah kepada hambanya agar kembali menjalani
hidup yang baik karena allah begitu menyayangi setiap hambanya dan selalu
menunjukan jalan yang baik.

Bahwa musibah itu adakalanya untuk membersihkan diri dari dosa. Apabila
seorang mukmin tertimpa musibah, maka hal itu sebagai pertanda bahwa Allah SWT
menghendaki kebaikan baginya. Dalam hadis lain disebutkan bahwa sesungguhnya
diantara dosa itu terdapat suatu dosa yang tidak dapat dihapuskan kecuali hanya dengan
musibah yang menimpa pelakunya. Musibah ini merupakan hukuman yang disegerakan
untuknya di dunia sehingga kelak apabila ia mati, maka dirinya bersih dari dosa dan
dimasukkan ke dalam surga. Dan begitu pula sebaliknya, bilamana Allah menghendaki
keburukan bagi seorang hamba-Nya, maka Dia memberikannya selamat dari siksa-Nya
di dunia ini. Makin lama ia hidup di dunia semakin banyak dosa-dosa yang
dikerjakannya sehingga kelak di akhirat ia akan menerima pembalasannya yang
setimpal. Maka kala itu tidak ada jalan selamat baginya, dan tempat kembalinya adalah
neraka Jahannam. Allah SWT telah berfirman:

13
“Maka janganlah engkau tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka karena
sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan
perhitungan yang teliti’’. (Q.S. Maryam)

14
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)

A. Kitab Injil
Disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi dari
antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan
dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar."

Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi
Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama
Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh
orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru
terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa
hidupnya. "Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang
dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan,
melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia." (Ulangan,
18:22).

Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan
kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi
penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan
mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang
telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum
jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29). Dari ayat itu
dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh Tuhan dan
akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah dinyatakan
dalam Alquran.

Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan
sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan
mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada
kaumnya.

Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas
dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa.
Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa

15
AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula
tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan
Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama
Masehi. Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa
AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan
alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa
bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara
mereka. "Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk
menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan
alam ini." (Barnabas, 72:10).

B. Kitab Zabur
Dalam kitab Zabur-Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Mazmur dan
dalam bahasa Inggris Psalms- bab 72 ayat 8 dikatakan sebagai berikut;

"Kerajaannya akan membentang dari laut ke laut. Dari sungai itu sampai ke ujung
bumi. Di depannya tunduk penduduk daerah pelosok. Raja-raja Tarsyisy dan pulau-
pulau membawa hadiah-hadiah kepadanya. Raja-raja Syaba dan Saba' menyampaikan
upeti. Semua raja tunduk di depannya. Semua bangsa menjadi hambanya. Karena dia
menyelamatkan orang miskin peminta tolong yang tertindas dan tidak memiliki
penolong. Dia menyantuni orang fakir dan yang membutuhkan. Dia menyelamatkan
jiwa-jiwa sengsara dan mengeluarkan jiwa mereka dari kegelapan dan kekejaman. Dia
menjaga hidup mereka, karena hidup begitu berharga di matanya. Semoga hiduplah
sang raja. Semoga emas Syiba diberikan kepadanya. Semoga mereka berdoa untuk
selamanya, dan meminta berkah Tuhan untuknya setiap siang. Semoga banyak tanaman
gandum di bumi, dan di puncak-puncak gunung, dan semuanya mekar seperti cedar
Lebanon, dan penduduk kota berbunga seperti rumput di tanah. Namanya akan abadi
selamanya. Namanya akan kekal seperti kekalnya matahari. Umat manusia akan
mengambil berkah dengannya, dan semua bangsa menyatakan bahwa dia baik.

C. Kitab Taurat
Pemberitaan Nabi Muhammad saw. juga ada dalam kitab Taurat. Dalam kitab
Taurat Pertama Pasal ke-9 disebutkan: “Sesungguhnya Hajar ketika berpisah dengan
Sarah dan diajak bicara oleh malaikat. Malaikat berkata: ‘Wahai Hajar, dari mana

16
engkau datang? dan kemana engkau ingin pergi? Maka ketika Hajar menerangkan
keadaannya, malaikat itu berkata:Kembalilah karena aku akan memperbanyak
keturunanmu dan tumbuhan mu sampai tidak terhitung. Dan engkau akan melahirkan
seorang anak laki-laki bernama Ismail. Karena Allah telah mendengar kerendahan dan
ketundukan mu. Dan anakmu menjadi manusia paling kuat. Kuasanya berada di atas
kuasa semuanya, dan tempat tinggalnya berada di batas-batas semua saudaranya.”

Dalam kitab Hidayatul Hayara, seperti dikutip dari buku Rasulullah Teladan untuk
Semesta Alam (Raghib as-Sirjani, 2011), Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menerangkan
kalau pasal dalam Taurat tersebut tentang kehadiran Nabi Muhammad saw. Sebelum
Nabi Muhammad saw. diutus, kuasa keturunan Nabi Ismail as. Belum berada di atas
kuasa keturunan Nabi Ishaq as. Namun ketika Nabi Muhammad saw. diutus Allah
dengan membawa risalah-Nya, maka kuasa keturunan Nabi Ismail as. berada di atas
kuasa keturunan Nabi Ishaq as. dan semuanya.

Dalam Taurat, kabar tentang Nabi Muhammad saw. juga terdapat dalam Kitab
Yeyasa bab ke-42. Bunyi teksnya: “Agar manusia dan kota-kotanya meninggi suaranya,
rumah-rumah yang ditinggali oleh Qaidir, agar penduduk Sali’ berdendang dari puncak-
puncak gunung untuk memanggil, memberikan kemuliaan kepada Tuhan, dan
mengabarkan dengan tasbihnya di pulau-pulau.” Ibnu Qayyim al-Jauziyyah
menyebutkan kalau teks tersebut merupakan kabar gembira tentang kedatangan Nabi
Muhammad saw. Rumah-rumah yang ditinggali oleh Qaidir bin Ismail menunjuk
kepada negeri Arab. Sebagaimana diketahui, Qaidir bin Ismail adalah moyang Nabi
Muhammad saw. Tidak hanya itu, teks itu juga menyebutkan tempat hijrah Rasulullah,
Madinah. ‘Agar penduduk Sali berdendang’. Sali’ atau Sal merupakan nama sebuah
gunung di pintu Madinah yang namanya masih sampai sekarang. (A Muchlishon
Rochmat)

D. Kitab Hindu
Kitab suci umat Hindu terbagi menjadi tiga, yaitu Vedas, Upanishads, and Puranas.
Ketiganya dibedakan berdasarkan umurnya, beberapa menyebutka kitab tersebut berasal
dari sekitar 4.000 tahun yang lalu. salah satu bukti yang mengejutkan adalah jazirah
Maharshi Vyasa yang merupakan tempat suci umat Hindu, merupakan tanah Arab yang
dirusak setan. Kemungkinan hal itu berasal dari pra-Islam pagan.

17
Selanjutnya, disebutkan Mahamad, yang diperkirakan maksudnya adalah
Muhammad, dimana dalam kitab tersebut digambarkan sebagai orang yang akan
menuntun orang-orang yang sesat. Dalam kitab itu, disebutkan dia akan disunat,
berjenggot, fasih, dia akan membuat revolusi besar, dia akan mengumumkan panggilan
untuk beribadah, dia akan makan daging hewan halal yang bukan dari babi, dan dia
akan melawan bangsa yang tidak beragama. Kesemua itu mengarah pada ciri-ciri
Rasulullah Muhammad SAW.
Bhavishya Purana yang merupakan salah satu Puranas terpenting, memberikan bukti
lain. Disebutkan bahwa di negeri asing akan ada seorang guru spiritual yang bernama
Muhammad. Dimana dia akan menjadi penghuni Arabia, dia akan mengumpulkan
kekuatan besar untuk melawan atau membunuh iblis dan Allah akan melindunginya dari
lawan-lawannya.
Kitab Upanishad, yang merupakan kitab tinggi dari Vedas, dan banyak digunakan
sebagai literatur pelajar Hindu menyebutkan nama nabi Muhammad. Karena dalam
kitab tersebut terdapat pengetahuan yang bersifat ketuhanan yang mengajarkan
bagaimana mendekatkan diri kepada sang Khaliq.
Selain itu juga, terdapat bukti penting yang disebutkan "tidak ada tuhan kecuali
Allah", dan itu disebutkan lebih dari sekali. Disebutkan pula deskripsi untuk Allah,
yaitu nama dewa adalah Allah, Dia adalah salah satu, Raja seluruh dunia, Dia adalah
yang Terbesar dari semua, Terbaik, Paling Sempurna, paling suci dari semua,
Memelihara dari seluruh dunia, yang merupakan pengejawantahan bumi dan ruang, dan
Tuhan dari semua ciptaan.
Dia menciptakan matahari, bulan, bintang-bintang, dan langit. Dia Memelihara dari
semua burung, binatang, hewan yang hidup di laut dan mereka yang tidak terlihat oleh
mata. Dia adalah Penghapus segala kejahatan dan bencana, dan Muhammad adalah
Rasul Allah. Dalam Atharva Veda disebutkan 'yang patut dipuji' yang setiap orang harus
memujinya, dan disebutkan namanya Muhammad. Disebutkan pula Muhammad adalah
sosok penunggang unta. Menariknya, hal itu kontras karena nabi Indian dilarang untuk
menunggang unta. Dan nabi Isa disebutkan mengendarai keledai bukan unta. Sehingga
jelaslah yang dimaksud sang pengendara unta adalah Muhammad.

Di dalam Atharvaveda book 20 hymn 21:6;

18
Dinyatakan bahawa di sana ia disebutkan dengan istilah;“akkaru" yang bermaksud
“yang mendapat pujian”. Beliau akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan
darah. Hal ini merujuk pada Perang Ahzab yang mana Nabi Muhammad SAW telah
mengalahkan musuh yang berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah.

Di dalam Samaveda Uttararchika Mantra 1500:

Dinyatakan bahawa Ahmad akan dianugerahi dengan sebuah undang² abadi yang jelas
merujuk kepada Nabi Muhammad SAW yang telah dianugerahi dengan sebuah kitab
suci Al-Qur’an dengan segala undang² yang termaktub di dalam Al-Quran akan diguna
pakai sehingga menjelangnya Hari Kiamat.

Nabi Muhammad SAW telah diramalkan dengan nama Ahmad pada banyak
bahagian di dalam Kitab Veda (Weda). Nabi Muhammad SAW juga telah diramalkan
tidak kurang daripada 16 tempat yang berbeza di dalam Kitab Veda (Weda) dengan
istilah nama Narasangsa yang maksudnya adalah sama dengan maksud istilah nama
Muhammad di dalam bahasa arab iaitu “yang terpuji”.

19
Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI

1. Fenomena Sains yang Telah Dijelaskan Dalam Al-Quran


1. Pertemuan dua laut yang airnya tidak menyatu

Di dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun di
antaranya memiliki batasan. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan
Mediterania dan Samudera Atlantik.

Menurut para ilmuwan, fenomena tersebut terjadi karena air laut dari Samudera Atlantik
dan dari Laut Mediterania memiliki karakteristik yang berbeda, dilihat dari suhu air,
kadar garam, dan kerapatannya. Fenomena bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan
Al Quran 14 abad silam dalam surah Ar-Rahman ayat 19-20.

‫ْالبَحْ َر ْي ِن ْلتَقِ ٰي ۙ ِن‬

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara
keduanya ada batas yang tidak dilampui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20)

2. Api di dasar laut

Seorang ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang ilmuwan
asal AS, menemukan fenomena api di dasar laut. Mereka meneliti kerak Bumi dan
patahannya di dasar laut lepas pantai Miami. Mereka kemudian menemukan lava cair
yang mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat celcius. Fakta
sains ini disebutkan dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6.

ِ ‫ْالبَحْ ِر ْال َم ْسج‬


‫ُور‬

"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api." (QS. At-Tur: 6)

3. Garis edar tata surya

Tata surya merupakan bagian dari alam semesta yang sangat luas. Bumi yang kita pijak
hanya salah satu planet yang ada di tata surya. Selain Matahari, semua planet dan satelit
dalam sistem gravitasi Matahari bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan. Hal
ini dijelaskan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33

ٍ ‫س ْالقَ َم َر لٌّ َل‬


‫ك‬ َ ‫ق اللَّي َْل النَّهَا َر ال َّش ْم‬
َ َ‫الَّ ِذي ل‬

20
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-
masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)

4. Ledakan raksasa (Big Bang)

Big Bang diyakini sebagai peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta.
Teori ini didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan
alam semesta.Berdasarkan teori ini, alam semesta awalnya dalam keadaan sangat panas
dan padat, lalu mengembang secara terus-menerus hingga sekarang. Peristiwa ini
disampaikan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30.

َ ْ‫ت َواأْل َر‬


‫ض َكانَتَا َر ْتقًا فَفَتَ ْقنَاهُ َما‬ ِ ‫ۖ أَ َولَ ْم يَ َر الَّ ِذينَ َكفَرُوا أَ َّن ال َّس َما َوا‬

َ‫َو َج َع ْلنَا ِمنَ ْال َما ِء ُك َّل َش ْي ٍء َح ٍّي ۖ أَفَاَل ي ُْؤ ِمنُون‬

Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan Bumi itu dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-
Anbiya: 30)

5. Terbentuknya air hujan

Jauh sebelum para ilmuwan mengemukakan teori mengenai terbentuknya air hujan, di
dalam Al Quran sudah dijelaskan mengenai peristiwa alam yang sering kita lihat ini
dalam surah Ar-Rum ayat 48-49.

‫هَّللا ُ الَّ ِذي يُرْ ِس ُل ال ِّريَا َح فَتُثِي ُر َس َحابًا فَيَ ْب ُسطُهُ فِي ال َّس َما ِء َك ْيفَ يَ َشاء‬

‫اب بِ ِه َم ْن يَ َشا ُء‬


َ ‫ص‬َ َ‫ق يَ ْخ ُر ُج ِم ْن ِخاَل لِ ِه ۖ فَإ ِ َذا أ‬
َ ‫َويَجْ َعلُهُ ِك َسفًا فَتَ َرى ْال َو ْد‬

َ‫ِم ْن ِعبَا ِد ِه إِ َذا هُ ْم يَ ْستَ ْب ِشرُون‬

"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila
hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka
menjadi gembira. Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka
benar-benar telah berputus asa." (QS. Ar-Rum ayat 48-49)

6. Sungai di dasar laut

21
Ilmuwan asal Prancis Jacques Yves Cousteau menemukan fenomena sungai di dasar
laut. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan hidrogen sulfida, karena air yang
mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu, sungai dasar laut ini
ditumbuhi daun-daun dan pohon. Al Quran surah Al-Furqan ayat 53 menjelaskan
fenomena ini.

۞ ‫ات َو ٰهَ َذا ِم ْل ٌح أُ َجا ٌج َو َج َعل‬


ٌ ‫َوهُ َو الَّ ِذي َم َر َج ْالبَحْ َري ِْن ٰهَ َذا ع َْذبٌ فُ َر‬

‫بَ ْينَهُ َما بَرْ َز ًخا َو ِحجْ رًا َمحْ جُورًا‬

"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu
tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas
yang tidak tembus." (QS. Al-Furqan: 53)

7. Sidik jari manusia

Sebelum ditemukan pada akhir abad ke-19, mayoritas orang menganggap sidik jari
sekadar lengkungan pada jari tanpa arti. Faktanya, sidik jari manusia diciptakan
berbeda-beda sebagai tanda pengenal mereka. Bahkan mereka yang terlahir kembar
identik pun, memiliki pola sidik jari yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Sir
Francis Golt akhirnya membuat sidik jari menjadi metode ilmiah identifikasi pada 1880.
Kesempurnaan jari manusia ini dijelaskan dalam Al Quran dalam surah Al-Qiyamah
ayat 3 yang membahas rekonstruksi jemari manusia.

"Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari
jemarinya dengan sempurna." (QS. Al-Qiyamah: 3)

Masih begitu banyak fakta sains dan pengetahuan yang bahkan jarang kita ketahui
sudah tercantum dan dijelaskan di dalam Al Quran. Selalu ada pengetahuan baru yang
dapat diambil darinya.

22
PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN

A. Pengertian Salafussalih
Secara bahasa, salafus shalih berasal dari tiga huruf, yaitu sim, lam, dan fa. Tiga
huruf ini menunjukkan makna “yang terdahulu atau orang-orang yang telah lampau”.

Para ulama membagi salafus shalih menjadi tiga golongan, yaitu para sahabat nabi,
tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. ketiga golongan ini diyakini sebagai orang-orang terbaik
yang hidup setelah Rasulullah SAW.

‫ ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم‬،‫ ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم‬،‫اس قَرْ نِي‬
ِ َّ‫» َخ ْي ُر الن‬

“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang hidup
pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya.” (HR.
Bukhari (2652), Muslim (2533))

Salafus Shalih adalah sebaik-baiknya generasi. Perjalanan hidup mereka dipenuhi


dengan teladan yang baik, karena sanad keilmuan mereka begitu dekat dengan Nabi
Muhammad SAW.

Karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk selalu mengikuti mereka dan menyandarkan
perkara agama kepada mereka. Ini dijelaskan dalam beberapa dalil berikut ini:

1. Surat An-Nisa ayat 115

‫صيرًا‬ ْ ‫ق ال َّرسُو َل ِم ْن بَ ْع ِد َما تَبَيَّنَ لَهُ ْالهُدَى َويَتَّبِ ْع َغي َْر َسبِي ِل ْال ُم ْؤ ِمنِينَ نُ َولِّ ِه َما ت ََولَّى َونُصْ لِ ِه َجهَنَّ َم َو َسا َء‬
ِ ‫ت َم‬ ِ ِ‫َو َم ْن يُ َشاق‬

Artinya: “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran bainya dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”

2. Surat At-Taubah ayat 100

ٍ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ ْم َو َرضُوا َع ْنهُ َوأَ َع َّد لَهُ ْم َجنَّا‬


‫ت‬ ِ ‫ار َوالَّ ِذينَ اتَّبَعُوهُ ْم بِإِحْ َسا ٍن َر‬
ِ ‫ص‬ َ ‫اج ِرينَ َواأل ْن‬ ِ َ‫َوالسَّابِقُونَ األ َّولُونَ ِمنَ ْال ُمه‬
‫ك ْالفَوْ ُز ْال َع ِظي ُم‬َ ِ‫تَجْ ِري تَحْ تَهَا األ ْنهَا ُر خَالِ ِدينَ فِيهَا أَبَدًا َذل‬

Artinya: “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara
orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan

23
baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar."

3. Hadis Rasulullah SAW

َ‫ َويَ ُخونُونَ َوال‬، َ‫ ثُ َّم إِ َّن بَ ْع َد ُك ْم قَوْ ًما يَ ْشهَ ُدونَ َوالَ يُ ْستَ ْشهَ ُدون‬،‫ ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم‬،‫ ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم‬،‫خَ ْي ُر أُ َّمتِي قَرْ نِي‬
ُ‫ظهَ ُر فِي ِه ُم ال ِّس َمن‬ْ َ‫ َوي‬، َ‫ـ َويَ ْن ُذرُونَ َوالَ يَفُون‬، َ‫ي ُْؤتَ َمنُون‬

“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang hidup
pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya, kemudian
akan datang suatu kaum persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya,
dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” (HR Bukhari (3650), Muslim (2533))

B. GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN


1. Generasi Sahabat Nabi

Kebanyakan ulama secara umum mendefinisikan sahabat Nabi sebagai orang-orang


yang mengenal Nabi Muhammad, mempercayai ajarannya, dan meninggal dalam
keadaan Islam. Dalam bukunya “al-Iṣābah fī Tamyīz al-Ṣaḥābah”, Ibnu Hajar al-
Asqalani (w. 852 H/1449 M) menyampaikan bahwa:

"Sahabat (‫صحابي‬, ash-shahabi) adalah orang yang pernah berjumpa dengan Nabi dalam
keadaan beriman kepadanya dan meninggal dalam keadaan Islam."[1][2][3]

Terdapat definisi yang lebih ketat yang menganggap bahwa hanya mereka yang
berhubungan erat dengan Nabi Muhammad saja yang layak disebut sebagai sahabat
Nabi. Dalam kitab “Muqadimmah” karya Ibnu ash-Shalah (w. 643 H/1245 M),

Dikatakan kepada Anas, “Engkau adalah sahabat Rasulullah dan yang paling terakhir
yang masih hidup". Anas menjawab, “Kaum Arab (badui) masih tersis adapun dari
sahabat beliau, maka saya adalah orang yang paling akhir yang masih hidup.”[4][5]

Demikian pula ulama tabi'in Said bin al-Musayyib (w. 94 H/715 M) berpendapat
bahwa: “Sahabat Nabi adalah mereka yang pernah hidup bersama Nabi setidaknya
selama setahun, dan turut serta dalam beberapa peperangan bersamanya.”

24
Sementara Imam an-Nawawi (w. 676 H /1277 M) juga menyatakan bahwa: “Beberapa
ahli hadis berpendapat kehormatan ini (sebagai Sahabat Nabi) terbatas bagi mereka
yang hidup bersamanya (Nabi Muhammad) dalam waktu yang lama, telah menyumbang
(harta untuk perjuangannya), dan mereka yang berhijrah (ke Madinah) dan aktif
menolongnya; dan bukan mereka yang hanya menjumpainya sewaktu-waktu, misalnya
para utusan Arab badui; serta bukan mereka yang bersama dengannya setelah
Pembebasan Mekkah, ketika Islam telah menjadi kuat”

Para Sahabatlah yang telah diajarkan dan dicontohkan oleh yang mulia
Rosululloh ‫ ﷺ‬- yang merupakan Mahaguru umat ini. Atas ridho ‫ هللا‬- para
sahabatlah yang mendampingi beliau dalam mendakwahkan agama yang mulia ini
dengan rintangan dan cobaan yg amat berat. Mereka se-baik2 umat yang paling bersih
hatinya, ilmunya paling mendalam, tidak ber-tele2 dalam menerima perintah dan
larangan ‫ هللا‬dan RosulNYA.

‫هللا‬ telah memilih mereka untuk menjadi sahabat Nabi-NYA, untuk menegakkan
agama-NYA, maka carilah fadhilah mereka, ikutilah atsar mereka, pegang eratlah
akhlak dan sikap beragama mereka, karena sesungguhnya mereka berada pada jalan
yang lurus, mereka merupakan generasi termulia dan menjadi suri teladan serta pejuang
Islam yang tak tertandingi sampai hari Kiamat nanti. Kedudukan mereka sangat tinggi.
Mereka mempunyai banyak keutamaan. Demikian pula, jasa mereka terhadap Islam
tidaklah sedikit. Oleh karena itu, wajib bagi umat ini untuk menghormati dan mencintai
para sahabat Nabi yg mulia.

Nabi ‫ ﷺ‬pernah bersabda: "Tanda keimanan ialah mencintai kaum


Anshar, dan tanda kemunafikan ialah membenci kaum Anshar". (HR al-Bukhâri).-

Beliau ‫ ﷺ‬juga bersabda: "Tidaklah yang mencintai orang2 Anshar


melainkan seorang mukmin, dan tidaklah yang membenci mereka kecuali orang2
munafik. Barang siapa yang mencintai mereka, maka ‫ هللا‬cinta kepadanya, dan barang
siapa yang membenci mereka, maka ‫ هللا‬benci kepadanya". (HR Muslim),-

Dalam riwayat lain disebutkan: "Tidak ada orang yang beriman kepada ‫ هللا‬dan hari akhir
yang membenci kaum Anshar".

25
Dalil-dalil di atas amat jelas telah mewajibkan kita untuk mencintai semua sahabat
Rosululloh ‫ ﷺ‬- baik sahabat dari kalangan Muhajirin maupun Anshar.

Para Sahabat mencukupkan diri hanya dengan apa yang ada di dalam Al Quran dan
Hadits. Sikap mereka dengan Al Quran dan Hadits seperti sikap seorang prajurit yang
menerima perintah dari komandannya dan mereka menuntut ilmu untuk di amalkan.

‫ هللا‬telah meridhoi generasi sahabat, hal ini tertuang dalam firman-NYA:

‫َّض َى هّٰللا ُ ع َۡنهُمۡ َو َرض ُۡوا‬


ِ ‫ار َوالَّ ِذ ۡينَ اتَّبَع ُۡوهُمۡ بِا ِ ۡح َسا ٍن ۙ ر‬
ِ ‫ص‬َ ‫َوال ٰ ّسبِقُ ۡونَ ااۡل َ َّولُ ۡونَ ِمنَ ۡال ُم ٰه ِج ِر ۡينَ َوااۡل َ ۡن‬

ٍ ّ‫ؕ ‌ع َۡنهُ َواَ َع َّد لَهُمۡ َج ٰن‬


‫ت ت َۡج ِر ۡى ت َۡحتَهَا ااۡل َ ۡن ٰه ُر ٰخلِ ِد ۡينَ فِ ۡيهَ ۤا اَبَدًا‬

‫ك ۡالـفَ ۡو ُز ۡال َع ِظ ۡي ُم‬


َ ِ‫ٰذ ل‬

artinya : "Orang2 yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan
Muhajirin dan Anshar dan orang2 yang mengikuti mereka dengan baik, ‫ هللا‬ridho kepada
mereka dan merekapun ridho kepada ‫ هللا‬dan ‫ هللا‬menyediakan bagi mereka surga2 yang
mengalir sungai2 di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah
kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah: 100).

2. Tabiin

Tabiin merupakan bentuk jamak dari tabi' artinya yang mengikuti. Menurut Al-
Khatib al Baghdadi (sejarawan dari Baghdad yang hidup pada abad ke-4 hijriyah),
seorang muslim dapat dikatakan sebagai tabiin jika pernah bersahabat Nabi SAW, jadi
bukan sekedar pernah berjumpa saja. Para ulama ahli hadis membagi generasi tabiin ini
dalam beberapa tingkatan (tabaqat) berdasarkan kualitas sahabat yang pernah
dijumpainya.

Ibnu Sa'ad, misalnya, mengelompokkan tabiin dalam 4 tabaqat, sedangkan Al-Hakim


mengelompokannya dalam 15 tabaqat. pengelompokkan tabaqat tabiin sangat relatif dan
lebih sulit serta berbeda pengelompokkan tabaqat sahabat yang didasarkan atas keikut
sertaannya pada peristiwa peristiwa penting yang dialami Rasulullah SAW.

Untuk tabaqat pertama, para ulama sepakat memberi batasan bahwa mereka adalah
tabi'in yang pernah berjumpa dan bersahabat dengan sepuluh sahabat yang dijanjikan
Rasulullah SAW akan masuk surga. Mereka itu adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin

26
Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Sa'id bin Abi Waqqas, Sa'id bin Zaid
bin Amr bin Nufail, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf
dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah.

Mereka yang dipandang sebagai tabi'in tabaqat pertama di antaranya Abu Usman an-
Nahdi, Qais bin Abbad, Abu Husain bin Munzir, Abu Wa'il dan Abu Raja' at-Taridi.
Tabi'in yang diketahui paling dulu meninggal adalah Abu Zaid Ma'mar bin Zaid (wafat
tahun 30 Hijriyah).

Tabaqat Tabi-in yang paling akhir, menurut pandangan al-Hakim, ialah tabi'in yang
sempat berjumpa atau melihat sahabat paling akhir dan menyaksikan wafatnya sahabat
tersebut (man laqiya akhiras shahabata mautan (siapa yang melihat/menyaksikan paling
akhir wafatnya seorang sahabat).

Mereka yang termasuk tabi'in tabaqat terakhir ialah tabi'in yang berjumpa dengan Abu
Tufail Amir bin Wa'ilah di Mekah yang berjumpa dengan as-Saib di Madinah yang
berjumpa dengan Abu Umamah di Syam (Suriah) yang berjumpa dengan Ubaidilah bin
Abi Aufa di Kufah yang berjumpa dengan Anas bin Malik di Basra dan berjumpa
dengan Abdullah az-Zubaidi di Mesir.

Tabi'in yang paling akhir wafatnya ialah Khalaf bin Khalifah (wafat tahun 181
Hijriyah), karena ia sempat berjumpa dengan Abu Tufail di Mekah. Dengan demikian,
periode tabi'in berakhir tahun 181 Hijriyah bersamaan dengan masa pemerintahan
Harun ar-Rasyid (170-194 Hijriyah) dari Bani Abbas.

Di antara tabi'in yang mempunyai peran besar dalam pengembangan ilmu agama Islam
ialah Sa'id bin Musayyab, Nafi' Maula bin Amr, Muhammad bin Sirin, Ibnu Syihab az-
Zuhri, Sa'id bin Zubair al-Asadi al-Kufi dan Nu'man bin Sabit. Sa'id bin Musayyab lahir
pada tahun 15 Hijriyah, tahun kedua pada pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab dan
wafat pada tahun 94 Hijriyah. Ayah dan kakeknya adalah sahabat Nabi Muhammad
SAW. Ia terkenal karena kewarakan, kezuhudan dan keluasan ilmu pengetahuan di
bidang hadis dan fikih.

Nafi' Maula bin Amr (wafat 117 Hijriyah) pada mulanya adalah hamba Ibnu Umar yang
mengabdi kepada majikannya selama tiga tahun sebelum dimerdekakan. Imam Malik
bin Anas adalah sahabat dekat Nafi'. Imam Malik berkata, ''Jika aku menerima hadis

27
dari Nafi' dari Ibnu Umar, aku tidak perlu mendengarnya lagi dari orang lain.'' Dengan
demikian, Imam Malik yakin betul dengan setiap hadis yang diriwayatkan Nafi'. Ia juga
dikenal sebagai rawi (periwayat) hadis dan ulama fikih Madinah.

Muhammad bin Sirin adalah anak seorang maula (hamba yang kemudian)
dimerdekakan) Anas bin Malik. Ia lahir dua tahun sebelum berakhirnya pemerintahan
Usman bin Affan (32 Hijriyah) dan wafat pada tahun 110 Hijiyah. Ia termasuk ulama
fikih di Madinah di samping rawi hadis yang dipercaya.

Tokoh-tokoh Tabi’in

 Uwais Al-Qorniy

 Said bin Al-Musayyib

 Urwah bin Az-Zubair

 Saalim bin Abdillah bin Umar

 Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah bin Mas’ud

 Muhammad bin Al-Hanafiyah

 Ali bin Al-Hasan Zainal Abidin

 Al-Qaasim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash-Shiddiq

 Al-Hasan Al-Bashriy

 Muhammad bin Sirin

 Abu Hanifah Umar bin Abdul Aziz

 Muhammad bin Syihab Az-Zuhriy.

3. Tabi’ut tabi’in

Tabi’ut tabi’in atau Atbaut Tabi’in artinya pengikut Tabi’in, adalah orang Islam
teman sepergaulan dengan para Tabi’in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi.
Tabi’ut tabi’in disebut juga murid Tabi’in. Menurut banyak literatur Hadis : Tab’ut
Tabi’in adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi’in dan

28
sampai wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi’in yang
ditemui harus masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi’in yang terahir wafat
sekitar 110-120 Hijriah. Dalam kalangan 4 imam mazhab ahli sunnah waljamaah imam
Hanafi tidak termasuk dalam tabi’ tabiin karena beliau pernah berguru dengan sahabat
Nabi. Manakala baik 3 imam yaitu imam Malik dan imam Syafi’i adalah tabi’ tabiin
karena mereka berguru dengan tabiin. Tabi’in seperti definisi di atas tapi bertemu
dengan Sahabat. Sahabat yang terahir wafat sekitar 80-90 Hijriah.

Tokoh-tokoh Tabi’ut tabi’in

 Malik bin Anas

 Al-Auza’iy

 Sufyan Ats-Tsauriy

 Sufyan bin Uyainah Al-Hilaliy

 Al-Laits bin Saad

 Abdullah bin Al-Mubaarok

 Waki’

 Asy Syafi’i

 Abdurrahman bin Mahdiy

 Yahya bin Said Al-Qathan

 Yahya bin Ma’in

 Ali bin Al-Madiniy.

29
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cahayaislam.id/apakah-yang-dimaksud-istidraj/
(diakses Kamis,7 Oktober 2021)
https://duniapesantren.com/pengertian-istidraj/
(diakses Kamis,7 Oktober 2021 )
https://www.ilmumbahguru.com/2019/12/istidraj-artinya-berikut-pengertian-dan.html
(diakses Kamis,7 Oktober 2021)
https://bincangsyariah.com/kalam/ini-dua-dosa-yang-all
(diakses Jumat,8 Oktober 2021)
https://umroh.com/blog/perhatikan-ayat-tentang-istidraj-jangan-sampai-terbuai/
(diakses Jumat,8 Oktober 2021)
https://almanhaj.or.id/15047-dunia-ini-adalah-tempat-cobaan-dan-ujian1.html
(diakses Jumat,8 Oktober 2021)
https://republika.co.id/berita/qhc7cf320/pemimpin-dunia-dalam-injil-dan-zabur-adalah-
rasulullah (diakses Sabtu,9 Oktober 20210
https://republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran-muhammad-saw-
disebut-taurat-dan-injil (diakses Sabtu,9 Oktober 2021
https://www.republika.co.id/berita/pobyl7313/siapa-saja-yang-termasuk-tabiin
(diakses Minggu,10 Oktober 2021)
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-salafus-shalih-lengkap-dengan-dalil-
anjuran-untuk-mengikutinya-1v4Wenp4Emp
(diakses Minggu,10 Oktober 2021)

30

Anda mungkin juga menyukai