Disusun oleh :
Kelompok
Dosen Pengampu :
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hingga saat
ini masih memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Konsep Ketuhanan dalam
Islam” tepat pada waktunya. Terimakasih pula kepada semua pihak yang telah
ikut membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Dan kami sampaikan terima kasih atas perhatian dan
antusiasme para pembaca terhadap makalah ini, dan kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi diri kami sendiri dan khususnya untuk pembaca pada
umumnya.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini
dan makalah-makalah lainnya pada waktu mendatang.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR...............................................................................i
2. DAFTAR ISI.............................................................................................ii
3. BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................
4. BAB II PEMBAHASAN...........................................................................
2.1 Topik 1.................................................................................................
2.2 Topik 2, dan seterusnya.......................................................................
5. BAB III PENUTUP...................................................................................
3.1 Simpulan..............................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................
6. DAFTAR PUSTAKA................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Artinya : Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmuNya[1384] dan
Allah Telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan
atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah
Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
Dalam surat Al-Qashash ayat 38, perkataan illah dipakai oleh fir`aun
untuk dirinya sendiri :
Artinya: Dan Fir‟aun berkata “Wahai para pembesar aku tidak menyangka
bahwa kalian masih mempunyai ilah selain diriku“.
Dialah Allah swt yang menetapkan peraturan, baik secara umum, berupa niali
nilai, maupun secara rinci. Peraturan itulah yang kemudian dinamai agama.
Di sinilah diperlukan adanya hal yang dapat mengatasi itu semua. Hal itu
harus datang dari luar manusia, dan berupa ketentuan-ketentuan.yang pasti untuk
menjadi pedoman hidup manusia. Tidak lain hal itu adalah agama yang datangnya
dari Tuhan, bukan buatan manusia sendiri.
Memang ada saja manusia.yang meragukan kebenaran informasi itu. Jika itu
terjadi, Allah memberikan bukti kebenaran. Mereka ditantang untuk membuat
atau melakukan semacam apa yang dilakukan oleh para nabi. Bukti tersebut dalam
bahasa agama.dinamai mu’jizat.
Islam yang dibawa Nabu Muhammad (571 M) adalah mata rantai terakhir dari
agama Allah yang diturunkan melalui para Rasul terdahulu. Inilah yang
ditegaskan oleh QS, Asy-Syura, 42: 13. Sasaran agama Islam yang dibawa oleh
Muhammad adalah ummat manusia seluruh alam (universal), QS Saba: 28, Al-
Ambiya’: 107, Al’A’raf: 158. Sedangkan sasaran agama para Rasul sebelumnya
adalah ummat atau kaum tertentu saja (lokal), QS, Ar-Rum: 47; Hud: 25, 50, 61,
84, 79; Ali Imran: 47, 47-49.
Seluruh Rasul Allah diutus untuk membawa ajaran yang sama yaitu Islam. Hal ini
tersebut dalam al-Qur’an.antara lain:
Ibrahim (1800 SM), Ismail dan Ya’qub diutus dengan membawa Islam
(Al-Baqarah, 2: 130).
Musa (1300 SM) diutus kepada Bani Israil dengan membawa Islam (QS,
Al-A’raf: 125-126).
Isa diutus (juga) kepada Bani Israil dengan membawa Islam (QS, Ali
Imran: 52).
Semua syariat samawi diturunkan Allah di kawasan Timur Tengah. Hal ini
karena ada tiga alasan: (1) Letak geografis strategis (untuk bisnis), (2) Tabiat
masyarakatnya seperti bahan baku yang mudah diolah dan (3) Perlu petunjuk
Tuhan..Ajaran Islam diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan
dan 22 hari dan dibagi kepada dua periode Mekah (13 tahun) dan Madinah (10
tahun).
Beberapa hal perlu dipahami terutama ketika kita berhadapan dengan ummat yang
berbeda agama:
Islam adalah agama rahmat bagi penghuni alam seluruhnya. QS,.Al-
Ambiya’, 21: 107. Muhammad diutus sebagai rahmat. Oleh karena itu,
maka Islam mewajibkan penganutnya hidup damai dan berbuat baik
kepada para penganut agama-agama lain, bahkan juga kepada mereka
yang tidak menganut agama apapun diberi beri.kesmpatan mereka
menjalankan agamnya dengan aman selagi mereka tidak memusuhi Islam,
umatnya dan.ajarannya (QS, Ak-Mumtahanah, 60: 8-9).
Islam mewajibkan umatnya untuk mendakwahkan (memperkenalkan)
Islam kepada siapa saja dengan cara yang baik, sehingga mereka bisa
paham apa yang dibawa Islam (QS, Ali Imran, 3: 104; An-Nahl, 16: 125;
34: 28).
Al-Qur’an melarang pemaksaan kepada siapapun untuk memeluk agama
(QS, Al-Baqarh, 2: 256).
Manusia diberi kebebasan sepenuhnya untuk menentukan sendiri
pilihan, apakah menerima kebenaran Islam atau menolaknya. QS, Al-
Kahfi, 18: 29)
Adapun kemudian ada yang mendlolimi (merusak dan memerangi) Islam
dan ummatnya, Islam memperbolehkan membalasnya dengan tidak
berlebihan (QS, An-Nahl, 16: 125;Al-Baqarah, 2: 190; Al-Haj, 22: 39-40)
Semua agama samai benar dan mengajarkan sesuatu yang baik, tetapi
Islam tidak membenarkan. Bahwa semua agama sama,.karena.masing-
masing agama iu benar dan baik pada.masanya, tidak dalam waktu yang
bersamaan (QS, Yunus, 10: 47).
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Adistiana, K. D. (2018, Maret 16). Konsep Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup.
Dipetik November 25, 2020, dari Ruang Guru:
https://blog.ruangguru.com/konsep-pewarisan-sifat-pada-makhluk-hidup
Artadana, I. B., & Savitri, W. D. (2018). Sejarah dan Prinsip Dasar Ilmu Genetika.
In Dasar Dasar Genetika mendel dan Pengembangannya. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Efrina. (2020, Oktober 6). Mengenal Hukum Mendel. Dipetik November 25, 2020,
dari Tambah Pinter: https://tambahpinter.com/hukum-mendel/
Suprihationo, S. (2016). HEREDITAS DARAH MANUSIA. Dipetik November 25,
2020, dari M-edukasi Kemdikbud.
Suryo. (1990). Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.