Anda di halaman 1dari 34

KUMPULAN ARTIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ


2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN,
SERTA CONTOH KASUS). 
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
4. NAHI MUNKAR (DALIL, KUTAMAANNNYA, CONTOH KASUSNYA) 
5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA,
TANDA-TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG
BELUM NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI,
NABI ISA A.S, YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO) 
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam

Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:
Nama : ERNAWATI
Prodi/Kelas : PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS/2C

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
Daftar isi
Daftar isi ..........................................................................................................i

A. ISTIDROJ ............................................................................................1
B. HUKUMAN YANG DISEGERAKAN ..............................................6
C. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW ...................................8
D. NAHI MUNKAR .................................................................................11
E. FITNAH AKHIR ZAMAN .................................................................22
Daftar pustaka ..................................................................................................32

i
A. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ

Cukup banyak yang mendefisinisikan istidraj dalam laman-laman referensi


terkait ini. Tetapi yang tampak lebih menarik adalah definisi istidraj yang
disampaikan oleh Ibnu Athaillah lewat Kitab Hikam karangannya. Definisi
tersebut adalah:

‫االستدراج هو كمون المحنة في عين المنة وهو مأخوذ من درج الصبي أى أخذ فى المشى شيئا ً بعد شىء‬

Di sana, istidraj didefinisikan dengan cobaan di balik sebuah anugerah yang


diberikan. Itu saja. Istilah istidraj diumpamakan seperti anak balita yang belajar
berjalan sedikit demi sedikit. Alasannya, istidraj berasal dari kata daroja yang
salah satu maknanya adalah berangsur atau bertahap.

Pengertian Istidraj
Istidraj adalah bagian yang digunakan agar seseorang memiliki derajat lebih
tinggi jika mampu melewatinya. Tentu saja, bukan di mata manusia, tetapi lebih
ke arah bagaimana derajat seseorang tinggi di mata Allah. Hal itu dilakukan
dengan memberi nikmat yang banyak.
Jika lupa, maka neraka menjadi balasan. Jika ingat, tentu nikmat tersebut
menjadi penambah seseorang untuk lebih dekat kepada Allah.
Penjelasan ini ada pada lanjutan teks definisi istidraj di bagian atas artikel ini.
Daroja memiliki makna tangga untuk naik ke atas. Akhirnya, istidraj menjadi
tangga itu untuk bisa lebih mendekat kepada Allah. Atau malah sebaliknya,
istidraj menjadi tipudaya yang menjadikan seseorang tersesat jalan.

‫ومنه الدرج الذي يرتقي عليه إلى العلو كذلك المستدرج هو الذي تؤخذ منه النعمة شيئا ً بعد شيء وهو ال‬
‫يشعر‬

Terkait hal ini, ada satu ayat yang menjelaskan tentang tipu daya Allah terhadap
orang-orang yang mendustakan ayat Allah. Tipu daya itu disebutkan dengan
kata istidraj di dalam Quran.

ُ ‫َوالَّ ِذينَ َك َّذبُوا بِآَيَاتِنَا َسنَ ْستَ ْد ِر ُجهُ ْم ِم ْن َحي‬


َ‫ْث اَل يَ ْعلَ ُمون‬

[182/‫]األعراف‬

Ini tentu menarik. Istilah istidraj menjadi semacam hal yang membuat seseorang
harus bertanya kembali kepada dirinya. Jika nikmat yang diberikan Allah
banyak, sedang di sisi lain nikmat tersebut membuat seseorang cenderung
bermaksiat, maka inilah istidraj.

Sebaliknya, jika seseorang cenderung lebih mendekat kepada Allah, maka itu
pula yang disebut dengan istidraj yang akan menjadikan derajat seseorang lebih
tinggi. Ibaratnya, setiap kenikmatan yang diberikan kepada seseorang adalah
pisau yang bisa digunakan untuk kebaikan, dan bisa juga digunakan untuk
menjauhkan diri dari Allah.

Namun demikian, kecenderungan makna istidraj adalah ke arah negatif.


Maksudnya, istidraj lebih dipahami sebagai tipudaya agar orang fasik dan orang
kafir lebih tersesat daripada keadaan yang sekarang.

Macam dan Contoh Istidraj


Pembahasan tentang macam-macam istidraj hampir tidak bisa ditemukan.
Alasannya, memang istidraj adalah semacam sifat ikhlas atau sifat-sifat yang
lain. Yang mungkin menjadi perbedaan adalah di mana peletakan istidraj, atau
dalam hal apa istidraj ada. Namun, tentu saja selagi itu bisa disebut nikmat, di
sana lah istidraj memiliki potensi muncul.

a.Tidak Sholat Badan Tetap Sehat


Siapapun tentu tahu, shalat adalah kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan.
Kewajiban melaksanakan shalat bahkan tidak bisa digantikan oleh siapapun.
Quran sendiri telah menentukan waktu-waktu yang digunakan untuk shalat dan
memerintahkan shalat pada waktunya.

‫َت َعلَى ْال ُم ْؤ ِمنِينَ ِكتَابًا َموْ قُوتًا‬


ْ ‫صاَل ةَ َكان‬
َّ ‫إِ َّن ال‬

[103/‫]النساء‬

Tentu menjadi pertanyaan jika dengan meninggalkan kewajiban yang demikian,


badan tetap diberi kesehatan, bahka rizki juga semakin lancar. Bisa jadi, itu
menjadi semacam pengingat untuk lebih giat melaksanakan shalat. Tetapi, bisa
jadi itu menjadi jalan untuk lebih jauh dari Allah dengan terus menerus
meninggalkan shalat.

Tentu saja, bukan orang lain yang bisa menyebut yang demikian sebagai istidraj
atau bukan. Sebab, yang lebih tahu hal itu adalah diri orang yang mendapat
nikmat dan meninggalkan kewajiban shalat.

b.Tidak Puasa Banyak Rizki Datang Tanpa Diduga


Kewajiban puasa adalah kewajiban nomor berikutnya setelah shalat. Kewajiban
puasa memang hanya dilakukan satu bulan dalam satu tahun Hijriyyah. Dengan
segala kemudahan yang diberikan kepada umat Islam untuk melakukannya,
seharusnya puasa menjadi hal yang tidak memberatkan.

Tapi begitu, tetap saja banyak orang cenderung merasa hal itu memberatkan.
Akhirnya, puasa tidak dilakukan. Bahkan, jika pun ada sesuatu yang
menghalangi seseorang melakukan puasa pada Bulan Ramadlan, dia tidak
menqadla’ puasanya di lain waktu.

2
Sedang begitu, bukan Allah menegur dengan memberi orang tersebut masalah
hidup. Allah juga tidak mengangkat nikmat-nikmat yang sudah diberikan kepada
orang tersebut. Dan di sinilah sebenarnya Allah menguji orang tersebut.

c. Bermaksiat dan Tidak Pernah Menyesal


Secara naluri, jika seseorang melakukan maksiat, maka dia akan merasa bersalah
atau menyesali perbuatannya. Ini berbeda dengan orang yang cenderung
menganggap maksiat yang dilakukannya tersebut adalah maksiat biasa. Atau,
bisa jadi orang tersebut menganggap maksiat yang dilakukannya adalah maksiat
kecil dan bukan merupakan dosa besar.

Anggapan demikian ini lah yang justru menggiring seseorang pada rasa
meremehkan maksiat yang sudah dilakukan. Dari meremehkan inilah, dosa kecil
menumpuk hingga akhirnya menggunung.

Ini adalah bagian dari istidraj. Ini merupakan bagian dari tipudaya syaitan.
Seseorang ditipu dengan menyebut dosa yang dilakukan hanya dosa kecil
sehingga tidak perlu sesal jika dilakukan. Atau tipu dayanya adalah, menyebut
rahmat Allah begitu besar sehingga bebas bermaksiat kapan saja tanpa rasa
sesal. Padahal tidak sepatutnya karena rahmat Allah amat luas, seorang hamba
bebas bermaksiat, bukan?.

d. Tidak Menutup Aurat


Menutup aurat adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang. Tentu
saja, membuka aurat adalah bagian dari sesuatu yang dilarang. Hukum membuka
aurat sendiri adalah boleh jika dilakukan di tempat yang tidak memungkinkan
orang lain bisa melihatnya. Itu pun dalam keadaan darurat, seperti ingin buang
air besar atau semacamnya.

Dalam ruangan yang sama, yang tertutup atau tidak memungkinkan orang lain
melihat aurat, membuka aurat dihukumi makruh jika tanpa ada hajat tertentu.
Dengan demikian, hukum apa yang dikenakan jika aurat dibuka di tempat umum
atau tempat yang memungkinkan orang lain untuk melihatnya.

Seharusnya maksiat semacam ini membuat orang kehilangan nikmat. Maka,


menjadi hal yang patut dicurigai jika ternyata justru nikmat-nikmat yang
diberikan oleh Allah sama sekali tidak berkurang. Atau, malah nikmat itu justru
lebih banyak.
Sebab, akan sangat mungkin sebenarnya Allah tengah menguji kita dengan
istidraj, seperti yang disebutkan dalam ayat Quran yang sudah ditulis di bagian
atas artikel ini.

3
Ciri Istidraj
Istidraj adalah hal yang sebenarnya harus diteliti sendiri oleh seseorang. Sebab,
yang paling bisa merasakan hal itu adalah diri si orang yang mendapat nikmat
tersebut. Dengan demikian, orang lain tidak bisa seenaknya menunjuk bahwa
yang terjadi pada seseorang adalah istidraj.
Berikut ini adalah beberapa patokan ciri yang mungkin bisa membantu untuk
mengenali istidraj. Tapi begitu, sekali lagi, ciri ini bukan untuk menunjuk hal
yang terjadi pada orang lain, sebaliknya hanya untuk introspeksi diri.

a.Nikmat Tambah, Iman Turun


Banyaknya nikmat sebenarnya bisa menjadi pemicu dari tambahnya keimanan.
Sebab, orang yang diberi sesuatu, tentu akan tambah rasa cintanya kepada orang
yang memberi. Tapi, jika kenikmatan yang diberikan justru menjauhkan, tentu
hal itu patut dipertanyakan.

b.Rizki Lancar, Ibadah Terabaikan


Sudah menjadi hal lumrah, rizki yang diberikan adalah hal yang digunakan
untuk beribadah. Sebab, pada dasarnya perintah Allah adalah perintah beribadah,
bukan perintah mengumpulkan atau mengais rizki. Maka titik poinnya adalah
ibadah itu.

Sehingga apa-apa yang didapat dalam hidup haruslah dilarikan pada ibadah. Jika
hal yang terjadi adalah sebaliknya, tentu inilah yang dimaksud dengan istidraj.

c.Sukses tapi Bermaksiat


Kesuksesan yang sesungguhnya adalah kesuksesan bila seorang hamba bisa
melawan hawa nafsunya. Dengan demikian, kesuksesan yang dipahami orang
kebanyakan, bisa jadi adalah kesuksesan yang menjadi tipuan atas kesuksesan
yang sesungguhnya. Sebab, orang cenderung berhenti berbuat sesuatu dan
merasa benar ketika dia sudah merasa sukses.

Ayat tentang istidraj


1. QS. Ali 'Imran Ayat 178
‫َواَل يَحْ َسبَ َّن الَّ ِذ ْينَ َكفَر ُْٓوا اَنَّ َما نُ ْملِ ْي لَهُ ْم َخ ْي ٌر اِّل َ ْنفُ ِس ِه ْم ۗ اِنَّ َما نُ ْملِ ْي لَهُ ْم لِيَ ْزدَاد ُْٓوا اِ ْث ًما ۚ َولَهُ ْم َع َذابٌ ُّم ِهي ٌْن‬

178. Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang
waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya
tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa mereka
semakin bertambah; dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan.

2. QS. Al-An’am Ayat 44

4
ۡ َ‫اب ُك ِّل َش ۡى ٍء ؕ َح ٰتّٓى اِ َذا فَرح ُۡوا بِ َم ۤا اُ ۡوتُ ۤۡوا ا‬
َ‫خَذ ٰنهُمۡ بَ ۡغتَةً فَا ِ َذا هُمۡ ُّم ۡبلِس ُۡون‬ َ ‫فَلَ َّما نَس ُۡوا َما ُذ ِّكر ُۡوا بِ ٖه فَت َۡحنَا َعلَ ۡي ِهمۡ اَ ۡب َو‬
ِ
Falammaa nasuu maa zukkiruu bihii fatahnaa 'alaihim abwaaba kulli shai'in
hattaaa izaa farihuu bimaaa uutuuu akhaznaahum baghtatan fa izaa hum
mmublisuun
Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga
ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka,
Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.

3. QS. Al-Mu'minun Ayat 56


ِ ۗ ‫ع لَهُ ْم فِى ْالخَ ي ْٰر‬
َ‫ت بَلْ اَّل يَ ْش ُعرُوْ ن‬ ِ ‫نُ َس‬
ُ ‫ار‬

56. Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? (Tidak), tetapi


mereka tidak menyadarinya.

4. QS. Al-A'raf Ayat 95


َّ ‫ثُ َّم بَ َّد ْلنَا َم َكانَ ال َّسيِّئَ ِة ْال َح َسنَةَ َح ٰتّى َعفَوْ ا َّوقَالُوْ ا قَ ْد َمسَّ ٰابَ ۤا َءنَا ال‬
ْ َ ‫ضر َّۤا ُء َوال َّسر َّۤا ُء فَا‬
َ‫خَذ ٰنهُ ْم بَ ْغتَةً َّوهُ ْم اَل يَ ْش ُعرُوْ ن‬
95. Kemudian Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan (sehingga
keturunan dan harta mereka) bertambah banyak, lalu mereka berkata, “Sungguh,
nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan kesenangan,” maka Kami
timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba tanpa mereka sadari.
5.QS. Al-Anfal Ayat 48
َ ‫ت ْالفِئَ ٰت ِن نَ َك‬
‫ص‬ ِ ‫اس َواِنِّ ْي َجا ٌر لَّ ُك ۚ ْم فَلَ َّما تَ َر ۤا َء‬ َ ِ‫َواِ ْذ َزيَّنَ لَهُ ُم ال َّشي ْٰطنُ اَ ْع َمالَهُ ْم َوقَا َل اَل غَال‬
ِ َّ‫ب لَ ُك ُم ْاليَوْ َم ِمنَ الن‬
‫هّٰللا هّٰللا‬ ³ْْۤ ‫ع َٰلى َعقِبَ ْي ِه َوقَا َل اِنِّ ْي بَ ِر‬
ࣖ‫ب‬ ِ ‫د ْال ِعقَا‬³ُ ‫ۤي ٌء ِّم ْن ُك ْم اِنِّ ْٓي اَ ٰرى َما اَل ت ََروْ نَ اِنِّ ْٓي اَخَ افُ َ َۗو ُ َش ِد ْي‬
48. Dan (ingatlah) ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan
(dosa) mereka dan mengatakan, “Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan
kamu pada hari ini, dan sungguh, aku adalah penolongmu.” Maka ketika kedua
pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), setan balik ke belakang seraya
berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu; aku dapat melihat apa yang
kamu tidak dapat melihat; sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Allah sangat
keras siksa-Nya.

5
B. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN,
SERTA CONTOH KASUS).

Dalil hadits qudsi Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT pernah berfirman yang
artinya: “Jika Aku mencintai seorang hamba, maka Aku turunkan ujian
(kesulitan dan kesempitan) kepadanya. Hal itu agar ia memohon kepadaKu (agar
ujian dapat diangkat darinya melalui doa-doa yang dipanjatkan).”
Terjemahan dan penjelasanHal yang harus diingat, setiap ujian atau cobaan yang
diberikan Allah kepada hambaNya selalu diselipkan solusi. Solusi tersebut
umumnya disesuaikan dengan kadar tingkatan manusia itu sendiri, Hal ini
ditegaskan Allah dalam surat Al-Baqarah 286: “Allah tidak membebani
seseorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya.”

َ ِ‫ق ۚ أُو ٰلَئ‬


‫ك لَهُ ْم َع َذابٌ أَلِي ٌم‬ ِّ ‫ض بِ َغي ِْر ْال َح‬
ِ ْ‫اس َويَ ْب ُغونَ فِي اأْل َر‬ ْ َ‫إِنَّ َما ال َّسبِي ُل َعلَى الَّ ِذينَ ي‬
َ َّ‫ظلِ ُمونَ الن‬
“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia
dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang
pedih.” (QS Asy-Syura: 42)

Tahukah Anda bahwa selain dibalas di akhirat, ada beberapa dosa yang
balasannya disegerakan oleh Allah di dunia. Dosa apa saja?
Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sebagai manusia secara sadar dan tidak sadar
sering melakukan kesalahan yang mengakibatkan dosa kita semakin bertumpuk
setiap harinya.
Dosa-dosa tersebut nantinya tentu harus kita pertanggungjawabkan di akhirat
nanti.Namun tahukah Anda bahwa selain dibalas di akhirat, ada beberapa dosa
yang balasannya disegerakan oleh Allah di dunia. Dosa apa saja? Berikut
ulasannya.
1.Mengurangi Takaran Timbangan

6
Meskipun berdagang ialah salah satu pekerjaan yang dianjurkan dalam Islam
dan Rasul sendiri adalah seorang pedagang, namun bukan berarti kita bisa
berdagang secara bebas tanpa aturan. Bahkan mempraktikkan ketidakjujuran.
Seperti contohnya mengurangi takaran timbangan. Pada saat ini banyak yang
beralih menjadi pedagang dan pengusaha karena tergiur dengan keuntungan
yang berlipat ganda sehingga banyak yang rela melakukan perbuatan kotor
seperti ini.
Padahal kesalahan mengurangi takaran timbangan ini akan membuat Allah
menyegerakan balasannya di akhir zaman nanti. Sementara di dunia para
pengurang takaran timbangan ini akan mengalami paceklik yang panjang,
kesempitan hidup dan kezaliman yang dilakukan para penguasa.
Rasulullah SAW bersabda: " Barangsiapa menjadikan akhir zaman sebagai
orientasi hidupnya maka Allah akan jadikan kekayaan ada dalam hatinya, Allah
himpun kekuatannya, dan dunia akan menghampirinya, sedang ia tidak
menginginkannya, Dan sebaliknya barang siapa menjadikan dunia sebagai cita-
citanya, Allah jadikan ke kamu kefakiran ada di depan matanya, Allah cerai
beraikan urusannya dan dunia tidak menghampirinya kecuali apa yang sudah
Allah takdirkan untuknya. (HR. Tirmizdi)
b.Berbuat Zina
Dream - Berzina juga termasuk dalam perbuatan yang dibenci oleh Allah. Allah
segerakan balasannya di dunia. Perbuatan ini termasuk ke dalam golongan dosa
besar.
Dalam hukum islam seseorang yang melakukan zina akan dihukum cambuk dan
diasingkan ketempat yang jauh dari pemukiman. dan balasan didunia bagi orang
yang berzina akan tertular penyakit berbahaya. inilah hukum Allah yang
diberlakukan bagi orang yang berbuat zina.

Berdasarkan Quran Surat Al-Anbiya ayat 83 yang berbunyi:

َ‫ب اِ ْذ ن َٰادى َرب ٗ َّٓه اَنِّ ْي َم َّسنِ َي الضُّ رُّ َواَ ْنتَ اَرْ َح ُم الرَّا ِح ِم ْين‬
َ ْ‫ۚ َواَيُّو‬

7
Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, '(Ya
Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang
Maha Penyayang dari semua yang penyayang.'

Dengan kesabaran yang dilakukannya selama 18 tahun, Nabi Ayub pun


mendapat mukjizat dari Allah SWT. Ia diberi kesehatan setelah mandi dan
minum dari air yang dianugerahi oleh Allah SWT. Kehidupan Nabi Ayub pun
kembali diberkahi oleh Allah SWT. Istri, anak, serta hartanya kembali
melimpah. Ia pun kembali bersyukur kepada Allah.

Dalam hadist riwayat Bukhari, Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

‫ أَلَ ْم‬، ُ‫ فَنَادَاهُ َربُّهُ يَا أَيُّوب‬، ‫ فَ َج َع َل أَيُّوبُ يَحْ تَثِى فِى ثَوْ بِ ِه‬، ‫ب‬
ٍ َ‫بَ ْينَا أَيُّوبُ يَ ْغت َِس ُل عُرْ يَانًا فَ َخ َّر َعلَ ْي ِه َج َرا ٌد ِم ْن َذه‬
َ ِ‫ك َع َّما تَ َرى قَا َل بَلَى َو ِع َّزتِكَ َولَ ِك ْن الَ ِغنَى بِى ع َْن بَ َر َكت‬
‫ك‬ َ ُ‫أَ ُك ْن أَ ْغنَ ْيت‬

"Di saat (Nabi) Ayub mandi dalam keadaan telanjang, tiba-tiba jatuhlah seekor
belalang dari emas. Lalu (Nabi) Ayub 'alaihis salam mengantonginya di bajunya,
maka Allah berfirman, 'Bukankah aku telah mencukupimu dari apa yang engkau
lihat?' Ayub 'alaihis salam menjawab, 'Betul, wahai Rabbku. Akan tetapi aku
tidak akan merasa cukup dari berkah-Mu.'

C. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM


KITAB-KITAB (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)

1.Agama hindu
termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya namun
dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu:
pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun (6000-
2000 SM)
kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun (2000-1500 SM)
Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM)
Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang
Islam.

8
Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di
India yang juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu
bukunya berjudul "Kalky Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung)
yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan
kalangan intelektual Hindu.
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para
penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani
risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya
Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok
pembaharu spiritual.
Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar
kaum Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah
menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan
mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di
dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu
(Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama persis dengan ciri-ciri yang
dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah.
Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari
kitab Veda (Weda), kitab suci agama Hindu.
Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalki autar' akan menjadi Pembawa
Risalah Terakhir atau Prophet of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh
dunia. Itu hanya terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan
Hindu, 'Kalki autar' akan lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah
Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul Arab'.

Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu
Bhagat" dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu'
berarti Allah (swt) dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak,
dalam bahasa Arab berarti "Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam
bahasa Arab berarti Abdullah (hamba Allah). Sedangkan,'Somanib' dalam
bahasa Sansekerta berarti damai (aman) dan tentram yang dalam bahasa Arab
berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi Muhammad
bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah.

Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum
yang dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi
Muhammad (saw) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah.

Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh
Bhagwan melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi
Muhammad Saw dalam gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan
mengajarkannya tentang wahyu Islam pertama kali.

Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky


autar' dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh

9
dunia dan tujuh langit. Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj
Nabi Muhammad Saw.
Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalky autar' akan diperkuat dan dibantu oleh
Bhagwan. Dalam kasus Nabi Muhammad (saw), beliau dibantu dan diperkuat
oleh Allah (SWT) melalui malaikat-Nya dalam perang Badar.

2. Kitab Yahudi
Kaum Yahudi di juga telah mengetahui akan adanya kedatangan Nabi
Muhammad. Dari Ubay bin Ka'ab, dia berkata, "Pada saat Tubba' tiba di
Madinah, dia singgah di Qanah dan mengirim surat kepada para pendeta
Yahudi dan berkata, "Aku akan menghancurkan negeri ini sehingga tak
seorang Yahudi pun yang tersisa, sehingga bangsa Arab akan kembali pada
agama aslinya."

Samuk Al-Yahudi berkata dan dia adalah yang paling alim di antara mereka
"Wahai Raja, negeri ini akan didatangi seorang yang berhijrah yaitu seorang
nabi dari keturunan Ismail.

Dia dilahirkan di Makkah. Namanya Ahmad. Ini adalah tempat hijrahnya.


Rumah yang kau berada pada saat ini akan terjadi di sini peperangan serta
pertumpahan darah antara pengikutnya dan musuh - musuhnya."

Pasangan pengantin Thomas Rudyanto (kiri) bersama Dian Larasati (kanan)


menggunakan sarung tangan, masker, dan pelindung wajah saat melaksanakan
prosesi akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Ciracas, Jakarta.
Pasangan pengantin Thomas Rudyanto (kiri) bersama Dian Larasati (kanan)
menggunakan sarung tangan, masker, dan pelindung wajah saat melaksanakan
prosesi akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Ciracas, Jakarta.

Tubba'berkata, "Siapa yang akan memeranginya pada hari itu, sedangkan ia


adalah seorang nabi seperti yang kalian kira?" Samuk berkata, "Pengikutnya
akan mendukungnya dan mereka akan berperang di sini."
Tubba' berkata, "Dimanakah letak kuburnya?" Samuk berkata, "Di negeri ini."
Tubba'berkata, "Jika terjadi perang maka siapakah yang menang?" Samuk
berkata, "Sesekali kekuasaan ada di pihaknya dan satu kali ada di pihak
musuhnya. Di tempat inilah banyak para shahabatnya yang terbunuh.
Mereka tidak dapat membunuhnya di tempat kediaman mereka. Kemudian akhir
kemenangan ada di pihaknya. Tak ada seorang pun yang dapat menentang
urusannya lagi." Tubba'berkata, "Apakah ciri-cirinya?" Samuk berkata, "Dia
tidak pendek dan tidak pula tinggi. Pada kedua matanya terdapat warma merah.

Dia mengendarai onta dan memakai mantel. Pedangnya berada di atas


pundaknya. Dia tidak peduli dengan siapa ia berhadapan; apakah itu saudara,
sepupu ataupun pamannya sehingga urusannya menjadi menang." Tubba'

10
berkata, "Aku tidak punya jalan pada negeri ini dan kedua tanganku tidak dapat
menghancurkannya."
Dia pun pergi menuju ke Yaman. Abdullah bin Salam berkata, "Tubba'belum
meninggal sehingga ia membenarkan Nabi Muhammad terhaddap apa yang
diberitakan oleh orang Yahudi Yastrib tadi, Tubba' meninggal dalam keadaan
Islam."n Ratna Ajeng Tejomukti

3. Kristen
Rasulullah SAW menegaskan: "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai
pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku". (Tirmidzi, Kitab-
ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin
Malik).
Banyak alasan yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir
dan tidak ada lagi nabi sesudahnya. Tanda-tanda kenabian dan kerasulan
Muhammad SAW juga diungkapkan Waraqah bin Naufal, saudara sepupu
Khadijah RA, Waraqah adalah pemeluk beragama Nasrani.
Tapi, pengakuan Waraqah tentang kenabian Nabi SAW perlu dilihat dengan
kritis. Setelah berbicara tentang sosok Jibril yang datang kepada Nabi SAW di
Gua Hira’, Waraqah menyatakan: ''Jika itu benar wahai Khadijah, berarti
Muhammad adalah 'Nabi umatini'. Dan aku sudah tahu bahwa dia adalah
seorang nabi yang ditunggu-tunggu (nabiyyun yuntazhar) oleh umat ini. Ini
adalah masanya.'' (Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, 1988, 1: 228).
Bahkan, dia menambahkan, ''Seandainya aku ketika itu saat Nabi SAW
dimusuhi oleh kaumnya dan dikeluarkan dari Makkah dalam keadaan kuat (sehat
dan kokoh) dan masih hidup, niscaya aku akan menolongmu sekuat tenagaku.''
(Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 3: 6).
Kenabian Rasulullah SAW tercatat di dalam kitab-kitab lain selain al-quran.
Seperti di dalam kitab Injil Yahya disebutkan ayat yang mengarah pada akan
kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi,
"Tetapi penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab
namaku, yaitu akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan
mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka
sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi
kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29).

D. NAHI MUNKAR (DALIL, KUTAMAANNNYA, CONTOH KASUSNYA)

Dalil ttg nahi mungkarDalil Amar Ma'ruf Nahi Munkar


“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar,
merekalah orang yang beruntung.” (QS Al Imran ayat 104).Keutamaan1.
Gugurnya Kewajiban.
Jika seseorang telah melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar maka gugurlah
kewajibannya, berhasil ataupun tidak berhasil. Karena tugasnya hanyalah

11
menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran semampunya, sedangkan
hasilnya Allahlah yang menentukannya. Sehingga ketika ia telah melaksanakan
kewajiban, maka di akhirat ia tidak akan dituntut lagi.

Dalam kisah ‘Ashhabussabt’ yaitu orang-orang dari bani Israel yang melanggar
perintah Allah untuk beribadah di hari Sabtu dan meninggalkan kegiatan
duniawi, orang-orang shaleh diantara mereka menasehati mereka walaupun
mereka tahu bahwa bani israel sangat sulit dianasehati, namun mereka ingin
melepaskan tanggung jawab dihadapan Allah ta’ala :

َ‫ت أُ َّمةٌ ِم ْنهُ ْم لِ َم تَ ِعظُونَ قَوْ ًما هَّللا ُ ُم ْهلِ ُكهُ ْم أَوْ ُم َع ِّذبُهُ ْم َع َذابًا َش ِديدًا قَالُوا َم ْع ِذ َرةً إِلَى َربِّ ُك ْم َولَ َعلَّهُ ْم يَتَّقُون‬
ْ َ‫َوإِ ْذ قَال‬

“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu
menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab
mereka dengan azab yang Amat keras?” mereka menjawab: “Agar Kami
mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya
mereka bertakwa.” (QS. Al-A’raf : 164)

2.Suatu Bentuk Syukur Sekaligus Mendapatkan Pahala Sedekah

Amar ma’ruf nahi munkar adalah bentuk syukur seorang hamba kepada Allah
subhanahu wata’ala atas segala nikmatnya khususnya nikmat sehat. Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

،ٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫ َو ُكلُّ تَ ْهلِ ْيلَ ٍة‬،ٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫ َو ُكلُّ تَحْ ِم ْي َد ٍة‬،ٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫ فَ ُكلُّ تَ ْسبِي َْح ٍة‬:ٌ‫ص َدقَة‬ َ ‫يُصْ بِ ُح َعلَى ُك ِّل ُسالَ َمى ِم ْن أَ َح ِد ُك ْم‬
َ ‫ َونَ ْه ٌي َع ِن ْال ُم ْن َك ِر‬،ٌ‫ص َدقَة‬
ٌ‫ص َدقَة‬ َ ‫ف‬ ِ ْ‫ َوأَ ْم ٌر بِاْل َم ْعرُو‬،ٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫َو ُكلُّ تَ ْكبِي َْر ٍة‬

“Setiap persendian anggota tubuh salah seorang di antara kalian menanggung


kewajiban bersedekah setiap paginya; maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap
tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah
sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah.” (HR.
muslim No.720)

Sedangkan orang yang senantiasa bersyukur Allah akan menambah nikmatnya,


Allah berfiman:

ِ ‫َوإِ ْذ تَأ َ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَئِ ْن َشكَرْ تُ ْم‬


‫ألزي َدنَّ ُك ْم َولَئِ ْن َكفَرْ تُ ْم إِ َّن َع َذابِي لَ َش ِدي ٌد‬

12
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.” (QS.
Ibrahim: 7)

3.Turunnya Rahmat Allah Ta’ala

Diantara sebab turunnya rahmat Allah subhanahu wata’ala adalah amar ma’ruf
nahi munkar. Karena dengannyalah masyarakat menjadi terkontrol,
dengannyalah mereka terdorong melakukan kebaikan walaupun sedikit, dan
dengannyalah api kemungkaran bisa padam. Sehingga dengan adanya amar
ma’ruf nahu munkar penduduk suatu negeri akan menjadi orang-orang yang
bertakwa.

Allah berfirman :

‫ض َولَ ِك ْن َك َّذبُوا فَأَخ َْذنَاهُ ْم بِ َما َكانُوا‬ ٍ ‫َولَوْ أَ َّن أَ ْه َل ْالقُ َرى آ َمنُوا َواتَّقَوْ ا لَفَتَحْ نَا َعلَ ْي ِه ْم بَ َر َكا‬
ِ ْ‫ت ِمنَ ال َّس َما ِء َواألر‬
َ‫يَ ْك ِسبُون‬

“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah


Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.” (QS. Al-A’raf :96)

4.Dihapusnya Dosa

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫ف‬ِ ْ‫ص َدقَةُ َواألَ ْم ُر بِال َم ْعرُو‬


َّ ‫صالَةُ َوال‬
َّ ‫صيَا ُم َوال‬ ِ ‫فِ ْتنَةُ ال َّر ُج ِل فِي أَ ْهلِ ِه َو َمالِ ِه َونَ ْف ِس ِه ِو َولَ ِد ِه َو َج‬
ِّ ‫ يُ َكفِّ ُرهَا ال‬،‫ار ِه‬
‫َوالنَّ ْه ُي َع ِن ال ُم ْن َك ِر‬

“Fitnah seorang laki-laki di tengah keluarganya, hartanya, dirinya, anaknya dan


tetangganya, dapat dihapuskan dengan puasa, shalat, shadaqah dan amar ma’ruf
nahi mungkar” (HR. Bukhari)

5.Dikabulkannya Do’a

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

13
َ ‫ُوف َوا ْنهَوْ ا ع َْن ْال ُم ْن َك ِر قَب َْل أَ ْن تَ ْدعُوا فَالَ يُ ْستَ َج‬
‫اب لَ ُك ْم‬ ِ ‫ُمرُوا بِ ْال َم ْعر‬

“Serulah kepada kebaikan, dan cegahlah kemungkaran sebelum kalian berdoa


sedang Allah tidak mengabulkannya.” (HR. Ibnu Majah)

6.Mendapat Kabar Gembira

‫ُوف َوالنَّاهُونَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر‬ ِ ‫التَّائِبُونَ ْال َعابِ ُدونَ ْال َحا ِم ُدونَ السَّائِحُونَ الرَّا ِكعُونَ السَّا ِج ُدونَ اآل ِمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
َ‫َو ْال َحافِظُونَ ِل ُحدُو ِد هَّللا ِ َوبَ ِّش ِر ْال ُم ْؤ ِمنِين‬

“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji,
yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan
mencegah berbuat Munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan
gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (QS. At-Taubah : 112)

7.Termasuk Orang-orang yang Beruntung

Allah berfirman:

ِ ‫َو ْلتَ ُك ْن ِم ْن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْال َخي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
َ ِ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوأُولَئ‬
َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُون‬

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104)1. Gugurnya
Kewajiban

Jika seseorang telah melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar maka gugurlah
kewajibannya, berhasil ataupun tidak berhasil. Karena tugasnya hanyalah
menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran semampunya, sedangkan
hasilnya Allahlah yang menentukannya. Sehingga ketika ia telah melaksanakan
kewajiban, maka di akhirat ia tidak akan dituntut lagi.

Dalam kisah ‘Ashhabussabt’ yaitu orang-orang dari bani Israel yang melanggar
perintah Allah untuk beribadah di hari Sabtu dan meninggalkan kegiatan
duniawi, orang-orang shaleh diantara mereka menasehati mereka walaupun

14
mereka tahu bahwa bani israel sangat sulit dianasehati, namun mereka ingin
melepaskan tanggung jawab dihadapan Allah ta’ala :

َ‫ت أُ َّمةٌ ِم ْنهُ ْم لِ َم تَ ِعظُونَ قَوْ ًما هَّللا ُ ُم ْهلِ ُكهُ ْم أَوْ ُم َع ِّذبُهُ ْم َع َذابًا َش ِديدًا قَالُوا َم ْع ِذ َرةً إِلَى َربِّ ُك ْم َولَ َعلَّهُ ْم يَتَّقُون‬
ْ َ‫َوإِ ْذ قَال‬

“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu
menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab
mereka dengan azab yang Amat keras?” mereka menjawab: “Agar Kami
mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya
mereka bertakwa.” (QS. Al-A’raf : 164)

2.Suatu Bentuk Syukur Sekaligus Mendapatkan Pahala Sedekah

Amar ma’ruf nahi munkar adalah bentuk syukur seorang hamba kepada Allah
subhanahu wata’ala atas segala nikmatnya khususnya nikmat sehat. Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

،ٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫ َو ُكلُّ تَ ْهلِ ْيلَ ٍة‬،ٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫ َو ُكلُّ تَحْ ِم ْي َد ٍة‬،ٌ‫ص َدقَة‬ َ ‫يُصْ بِ ُح َعلَى ُك ِّل ُسالَ َمى ِم ْن أَ َح ِد ُك ْم‬
َ ‫ فَ ُكلُّ تَ ْسبِي َْح ٍة‬:ٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫ َونَ ْه ٌي َع ِن ْال ُم ْن َك ِر‬،ٌ‫ص َدقَة‬
ٌ‫ص َدقَة‬ ِ ْ‫ َوأَ ْم ٌر بِاْل َم ْعرُو‬،ٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫ف‬ َ ‫َو ُكلُّ تَ ْكبِي َْر ٍة‬

“Setiap persendian anggota tubuh salah seorang di antara kalian menanggung


kewajiban bersedekah setiap paginya; maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap
tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah
sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah.” (HR.
muslim No.720)

Sedangkan orang yang senantiasa bersyukur Allah akan menambah nikmatnya,


Allah berfiman:

ِ ‫َوإِ ْذ تَأ َ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَئِ ْن َشكَرْ تُ ْم‬


‫ألزي َدنَّ ُك ْم َولَئِ ْن َكفَرْ تُ ْم إِ َّن َع َذابِي لَ َش ِدي ٌد‬

15
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.” (QS.
Ibrahim: 7)

3.Turunnya Rahmat Allah Ta’ala

Diantara sebab turunnya rahmat Allah subhanahu wata’ala adalah amar ma’ruf
nahi munkar. Karena dengannyalah masyarakat menjadi terkontrol,
dengannyalah mereka terdorong melakukan kebaikan walaupun sedikit, dan
dengannyalah api kemungkaran bisa padam. Sehingga dengan adanya amar
ma’ruf nahu munkar penduduk suatu negeri akan menjadi orang-orang yang
bertakwa.

Allah berfirman :

‫ض َولَ ِك ْن َك َّذبُوا فَأَخ َْذنَاهُ ْم بِ َما َكانُوا‬ ٍ ‫َولَوْ أَ َّن أَ ْه َل ْالقُ َرى آ َمنُوا َواتَّقَوْ ا لَفَتَحْ نَا َعلَ ْي ِه ْم بَ َر َكا‬
ِ ْ‫ت ِمنَ ال َّس َما ِء َواألر‬
َ‫يَ ْك ِسبُون‬

“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah


Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.” (QS. Al-A’raf :96)

4.Dihapusnya Dosa

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫ف‬ِ ْ‫ص َدقَةُ َواألَ ْم ُر بِال َم ْعرُو‬


َّ ‫صالَةُ َوال‬
َّ ‫صيَا ُم َوال‬ ِ ‫فِ ْتنَةُ ال َّر ُج ِل فِي أَ ْهلِ ِه َو َمالِ ِه َونَ ْف ِس ِه ِو َولَ ِد ِه َو َج‬
ِّ ‫ يُ َكفِّ ُرهَا ال‬،‫ار ِه‬
‫َوالنَّ ْه ُي َع ِن ال ُم ْن َك ِر‬

“Fitnah seorang laki-laki di tengah keluarganya, hartanya, dirinya, anaknya dan


tetangganya, dapat dihapuskan dengan puasa, shalat, shadaqah dan amar ma’ruf
nahi mungkar” (HR. Bukhari)

16
5.Dikabulkannya Do’a

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

َ ‫ُوف َوا ْنهَوْ ا ع َْن ْال ُم ْن َك ِر قَب َْل أَ ْن تَ ْدعُوا فَالَ يُ ْستَ َج‬
‫اب لَ ُك ْم‬ ِ ‫ُمرُوا بِ ْال َم ْعر‬

“Serulah kepada kebaikan, dan cegahlah kemungkaran sebelum kalian berdoa


sedang Allah tidak mengabulkannya.” (HR. Ibnu Majah)

6.Mendapat Kabar Gembira

‫ُوف َوالنَّاهُونَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر‬ ِ ‫التَّائِبُونَ ْال َعابِ ُدونَ ْال َحا ِم ُدونَ السَّائِحُونَ الرَّا ِكعُونَ السَّا ِج ُدونَ اآل ِمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
َ‫َو ْال َحافِظُونَ لِ ُحدُو ِد هَّللا ِ َوبَ ِّش ِر ْال ُم ْؤ ِمنِين‬

“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji,
yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan
mencegah berbuat Munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan
gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (QS. At-Taubah : 112)

7.Termasuk Orang-orang yang Beruntung

Allah berfirman:

ِ ‫َو ْلتَ ُك ْن ِم ْن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْال َخي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
َ ِ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوأُولَئ‬
َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُون‬

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104)

[13:55, 6/7/2021] Elwani PBI 20: Secara spesifik amar ma’ruf nahi munkar
ditekankan untuk mengantisipasi maupun menghilangkan kemunkaran dengan

17
tujuan utama menjauhkan semua hal negatif di tengah masyarakat, tanpa
menimbulkan dampak negatif yang lebih besar. Amar ma’ruf nahi munkar
adalah upaya menegakkan agama dan kemaslahatan di tengah-tengah umat.
Orang yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar pun harus mengerti betul
terhadap masalah yang akan ia tindak, agar tidak salah dan keliru dalam
bersikap.

Syekh An-Nawawi Banten di dalam kitab beliau, Tafsir Munir berkata,

Amar ma’ruf nahi munkar termasuk fardlu kifayah. Amar ma’ruf nahi munkar
tidak boleh dilakukan kecuali oleh orang yang tahu betul keadaan dan siasat
bermasyarakat agar ia tidak tambah menjerumuskan orang yang diperintah atau
orang yang dilarang dalam perbuatan dosa yang lebih parah. Karena
sesungguhnya orang yang bodoh terkadang malah mengajak kepada perkara
yang batil, memerintahkan perkara yang munkar, melarang perkara yang ma’ruf,
terkadang bersikap keras di tempat yang seharusnya bersikap halus dan bersikap
halus di dalam tempat yang seharusnya bersikap keras.

(Syekh an-Nawawi al-Jawi, Tafsir Munir, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah,


2005, cetakan ketiga, jilid II, halaman 59)

Untuk menghadapi permasalahan sosial yang indikasi konfliknya lebih


kompleks, kewenangan amar ma’ruf nahi mungkar tidak diserahkan pada
perseorangan ataupun kelompok, akan tetapi hanya diserahkan kepada
pemerintah. Dan pemerintah harus menerapkan kebijakan atas dasar prinsip
maslahat dengan tetap dilandasi nilai-nilai agama yang benar.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

18
ِ ‫ك أَضْ َعفُ اإْل ِ ْي َم‬
‫ان‬ َ ِ‫َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرًا فَ ْليُ َغيِّرْ هُ بِيَ ِّد ِه فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِلِ َسانِ ِه َو َم ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َو َذل‬

Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia


menghilangkannya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan
lisannya. Orang yang tidak mampu dengan lisannya, maka dengan hatinya. Dan
dengan hati ini adalah lemah-lemahnya iman.

(HR. Muslim)

Maksud dari hadits tersebut adalah seseorang yang melihat kemunkaran dan ia
mampu menghilangkan dengan tangan, maka ia tidak boleh berhenti dengan
mengingatkan lewat lisan saja. Sedangkan dengan lisan, jika kemungkaran dapat
berhenti dengan lisan dan orang tersebut mampu menumpas kemunkaran dengan
lisan, maka ia tidak boleh berhenti hanya dengan hati.

Dalam proses amar ma’ruf nahi munkar, tetap harus mendahulukan tindakan
yang paling ringan sebelum bertindak yang lebih berat. Seseorang harus lebih
arif dan bijak karena terkadang dalam menghasilkan tujuan amar ma’ruf nahi
mungkar, seseorang harus menghilangkannya sedikit demi sedikit, bukan malah
memaksakan harus hilang seluruhnya dalam waktu seketika itu.

Dari serangkaian penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa amar ma’ruf nahi
munkar bukan hanya soal niat untuk memberantas kebathilan, tetapi juga harus
memerhatikan kearifan serta cara dalam menegakkan kebaikan. Hal ini tentu
agar amar ma’ruf nahi munkar yang diusahakan dapat diikuti oleh banyak orang
dan menjadikan manfaat seperti tujuannya

[13:55, 6/7/2021] Elwani PBI 20: Amar makruf nahi mungkar (bahasa Arab:
‫األمر بالمعروف والنهي عن المنكر‬, al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-munkar) adalah
sebuah frasa dalam bahasa Arab yang berisi perintah menegakkan yang benar
dan melarang yang salah. Dalam ilmu fikih klasik, perintah ini dianggap wajib
bagi kaum Muslim. "Amar makruf nahi mungkar" telah dilembagakan di
beberapa negara, contohnya adalah di Arab Saudi yang memiliki Komite Amar
Makruf Nahi Mungkar (Haiʾat al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-munkar). Di
kekhalifahan-kekhalifahan sebelumnya, orang yang ditugaskan menjalankan

19
perintah ini disebut muhtasib. Sementara itu, di Barat, orang-orang yang
mencoba melakukan amar makruf nahi mungkar disebut polisi syariah.

Dalil amar ma'ruf nahi munkar adalah pada surah Luqman, yang berbunyi
sebagai berikut:

“Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan
laranglah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa
yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah).” (Luqman 17) ”Amar ma'ruf nahi munkar
dilakukan sesuai kemampuan, yaitu dengan tangan (kekuasaan) jika dia adalah
penguasa/punya jabatan, dengan lisan atau minimal membencinya dalam hati
atas kemungkaran yang ada, dikatakan bahwa ini adalah selemah-lemahnya
iman seorang.

Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar
(melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu
orang-orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-
baik di antara kamu berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka)." (HR. Abu
Dzar).

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur'an:


ٓ
َ ِ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْٱل ُمن َك ِر ۚ َوأُ ۟و ٰلَئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون‬ ِ ‫َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْٱل َخي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْٱل َم ْعر‬

Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)

Dalam ayat lain, Allah SWT juga memerintahkan amar makruf nahi mungkar,
karena perilaku ini merupakan perbuatan yang dapat memberikan keuntungan
bagi pelakunya. Allah SWT berfirman:

20
ِ ‫يل يَأْ ُم ُرهُم بِ ْٱل َم ْعر‬
‫ُوف‬ ِ ‫نج‬ ِ ِ ‫ى ٱلَّ ِذى يَ ِجدُونَ ۥهُ َم ْكتُوبًا ِعن َدهُ ْم فِى ٱلتَّوْ َر ٰى ِة َوٱإْل‬ َّ ‫ى ٱأْل ُ ِّم‬ ³َ ‫ٱلَّ ِذينَ يَتَّبِع‬
َّ ِ‫ُون ٱل َّرسُو َل ٱلنَّب‬
‫َت‬ْ ‫ض ُع َع ْنهُ ْم إِصْ َرهُ ْم َوٱأْل َ ْغ ٰلَ َل ٱلَّتِى َكان‬ َ َ‫ث َوي‬ َ ِ‫ت َويُ َح ِّر ُم َعلَ ْي ِه ُم ْٱل َخ ٰبَٓئ‬
ِ َ‫َويَ ْنهَ ٰىهُ ْم ع َِن ْٱل ُمن َك ِر َويُ ِحلُّ لَهُ ُم ٱلطَّيِّ ٰب‬
ٓ
َ ِ‫نز َل َم َع ٓۥهُ ۙ أُ ۟و ٰلَئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون‬ ِ ‫ىأ‬
ُ ٓ ‫ور ٱلَّ ِذ‬ ۟ ‫صرُوهُ َوٱتَّبَع‬
َ ُّ‫ُوا ٱلن‬ َ َ‫وا بِ ِهۦ َو َع َّزرُوهُ َون‬ ۟ ُ‫َعلَ ْي ِه ْم ۚ فَٱلَّ ِذينَ َءامن‬
َ

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka
dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang
baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari
mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka
itulah orang-orang yang beruntung." (QS al-A'raaf: 157).

Perintah amar makruf nahi mungkar juga banyak dijelaskan dalam hadits. Salah
satunya adalah hadits dari Abi Said al-Khudri:

"Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak
mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah)
dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).

Keutamaan, Hadist, Dalil tentang Sabar Arab, Latin, dan Artinya

Dalam hadits lain, dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud Ra,
Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah seorang Nabi pun yang Allah Ta'ala utus di suatu umat sebelumku,
kecuali memiliki pengikut-pengikut setia dan sahabat-sahabat. Mereka
mengambil sunnahnya dan mengikuti perintahnya. Kemudian, datang generasi-
generasi setelahnya yang mengatakan hal yang tidak mereka ketahui dan tidak
diperintahkan. Maka, barang siapa memerangi mereka dengan tangannya maka
ia adalah mukmin. Dan, barang siapa memerangi mereka dengan lisannya maka
ia adalah mukmin. Dan, barang siapa memerangi mereka dengan hatinya maka
ia adalah mukmin. Dan, tidak pernah ada di belakang itu semua keimanan
sebesar biji atom."

21
,Amar ma'ruf nahi munkar (‫األمر بالمعروف والنهي عن المنكر‬, al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-
nahy ʿani-l-munkar) adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang berisi perintah
untuk menegakkan yang benar serta menjauhi yang salah.

Pelaksanaan amar ma'ruf nahi munkar sudah menjadi perhatian yang cukup
serius di kalangan umat Muslim. Hal ini dibuktikan dari beberapa negara yang
sudah melembagakan perintah ini. Contohnya Arab Saudi yang memiliki
Komite Amar Ma'ruf Nahi Munkar (Haiʾat al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-
munkar). Saat zaman kekhalifahan, orang yang ditugaskan melaksanakan amar
ma'ruf nahi munkar disebut muhtasib. Sementara di negara bagian Barat, orang-
orang yang mencoba merealisasikan amar ma'ruf nahi munkar disebut polisi
syariah.

E.FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA,


TANDA-TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG
BELUM NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI,
NABI ISA A.S, YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO)

Dalil ttg fitnah akhir zamanTgk Umar lalu mengutip hadis yang diriwayatkan
Abu Hurairah RA. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda yang
artinya: “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan tipuan.
Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur didustakan.
Sejumlah tanda mengenai akhir zaman telah banyak dijabarkan dan ditemui
melalui hadits-hadits Nabi. Ciri-ciri akhir zaman pun ditandai dengan ciri kecil
(sugra) dan ciri besar (kubra). Salah satu tanda akhir zaman yakni tersebarnya
fitnah dan kejahatan yang semakin semarak.
Di antara hadits yang menunjukkan itu yakni penegasan manusia yang
cenderung mencintai dunia, pekerja yang malang, kurangnya ilmu, tersebarnya
kejahatan, dan lain sebagainya. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat
Abu Hurairah RA:

ٌ
‫زمان ما يُبَالِي‬ ‫الناس‬
ِ ‫ (يأتي على‬:‫عن أبي هريرة ـ رضي هللا عنه قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫حرام‬
ٍ ‫أو‬ ‫ل‬ٍ ‫حال‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫؟‬
ِ َ‫المال‬ ‫الرج ُل من أين أصاب‬

Rasulullah SAW bersabda: “Ya’ti ala an-naasi zamaanu ma yubaali ar-rajulu


min ayna ashaabalmaala? Min halalin wa haramin.”

22
Yang artinya: “Akan tiba masanya muncul orang-orang yang tidak peduli
mempertanyakan, dari mana kekayaan yang dihimpun bersumber? Apakah itu
halal ataukah haram.”
Di dalam hadits lain, Rasulullah juga mengingatkan tentang perkara akhir zaman
dan pertanda yang menyertainya. Ini sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah
RA:

‫ق فيها الكا ِذبُ ويُ َك َّذبُ فيها‬ ُ


ُ ‫اعات يص َّد‬ ٌ
‫سنوات خ َّد‬ ِ َّ‫ سيَأتي علَى الن‬:‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫اس‬
‫ق فيها الرُّ َويْبضةُ قي َل وما الرُّ َويْبضةُ قا َل الرَّج ُل‬
ُ ‫ق ويُؤتَمنُ فيها الخائنُ ويُخ َّونُ فيها األمينُ وين ِط‬
ُ ‫الصَّا ِد‬
ِ ‫التَّافِهُ في‬
‫أمر العا َّم ِة‬

“Saya’ti alannasi sanawaatun khadaa’atun yushodaqu fiha al-kaadzibu wa


yukadzzibu fiha as-shaadiqu wa yu’tamanu fiha al-haainu wa yukhawwanu fiha
al-amiinu wa yanthiqu qila fihaa ar-ruwaibidhatu qala ar-rajulu at-taafihu fi
amri al-aammati,”.
Yang artinya: “Akan datang tahun-tahun penuh kedustaan yang menimpa
manusia, pendusta dipercaya, orang jujur didustakan, pengkhianatan terhadap
amanah yang diberi, orang yang jujur dikhianati, dan ruwaibidhah ikut
berkomentar. Lalu ditanya, apa itu ruwaibidhah? Beliau menjawab: orang-orang
bodoh yang mengurusi urusan perkara umum.”
Berikut 10 tanda-tanda kiamat menurut Islam dikutip dari buku 'Tanda-tanda
Kiamat' karya Mahmud Rajab Hamady:

1. Munculnya Imam Mahdi


Kemunculan Imam Mahdi menjadi salah satu tanda datangnya akhir zaman. Hal
ini seusia dengan hadits riwayat Al Hakim, Rasulullah SAW bersabda,
"Imam Mahdi akan keluar di akhir umatku. Allah akan menurunkan hujan, akan
menumbuhkan tanaman di muka bumi, harta akan dibagi secara merata.
Binatang ternak akan semakin banyak, begitu juga umat akan bertambah besar.
Imam Mahdi hidup selama 7 atau 8 tahun."
2. Dajjal
Selain Imam Mahdi, ada juga kemunculan Dajjal yang diriwayatkan oleh Nabi
Muhammad SAW. Dajjal diketahui akan menyebarkan fitnah di muka bumi.
Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda "Tidak ada satu pun mahluk
sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya lebih besar dari
Dajjal."
3. Nabi Isa AS Memimpin Dunia
Dalam Al Quran surat An Nisa ayat 159, Allah SWT berfirman bahwasanya
Nabi Isa akan muncul di dunia dan menjadi saksi bagi atas umat manusia

Arab: ‫ب اِاَّل لَي ُْؤ ِمن ََّن بِ ٖه قَب َْل َموْ تِ ٖه ۚ َويَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة يَ ُكوْ نُ َعلَ ْي ِه ْم َش ِه ْيد ًۚا‬
ِ ‫َواِ ْن ِّم ْن اَ ْه ِل ْال ِك ٰت‬
Latin: wa im min ahlil-kitābi illā layu`minanna bihī qabla mautih, wa yaumal-
qiyāmati yakụnu 'alaihim syahīdā

23
Artinya: Tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab yang tidak beriman
kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari Kiamat dia (Isa) akan
menjadi saksi mereka.
4. Ya'juj dan Ma'juj
Dalam Quran surat Al Kahfi ayat 94, Allah SWT berfirman mengenai Ya'juj dan
Ma'juj, yakni kaum yang menjadi perusak di bumi.

Arab: ‫ض فَهَلْ نَجْ َع ُل لَكَ خَرْ جًا ع َٰلٓى اَ ْن تَجْ َع َل بَ ْينَنَا‬ ْ ْ


ِ ْ‫قَالُوْ ا ٰي َذا ْالقَرْ نَ ْي ِن اِ َّن يَأجُوْ َج َو َمأجُوْ َج ُم ْف ِس ُدوْ نَ فِى ااْل َر‬
‫َوبَ ْينَهُ ْم َس ًّدا‬

Latin: qālụ yā żal-qarnaini inna ya`jụja wa ma`jụja mufsidụna fil-arḍi fa hal


naj'alu laka kharjan 'alā an taj'ala bainanā wa bainahum saddā
Artinya: Mereka berkata, "Wahai Zulkarnain! Sungguh, Ya'juj dan Ma'juj itu
(makhluk yang) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu
imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan
mereka?"
5. Matahari Terbit dari Arah Barat
Matahari terbit dari arah Barat menjadi salah satu tanda-tanda kiamat kubra atau
besar. Dalam hadist Abu Dawud serta Ibnu Majah, dari Abdullah bin Amr, dia
berkata, aku hafal dari Rasulullah sabda beliau,

"Sesungguhnya pertanda yang pertama-tama muncul (menjelang Kiamat) ialah


terbitnya matahari dari Barat dan munculnya binatang melata menemui manusia
pada waktu Dhuha. Mana saja dari keduanya yang lebih dulu terjadi, maka tidak
lama sesudah itu yang lainnya pun segera terjadi."
6. Daabbah (Binatang Melata)
Kemunculan binatang melata disebutkan dalam hadist yang sama dengan
terbitnya matahari dari arah Barat. Namun, tidak diketahui mana yang duluan
akan terjadi, apakah kemunculan binatang melata atau matahari dari Barat.
7. Kabut dan Angin Berhembus
Dalam Quran surat Ad Dukhan, Allah SWT bersabda mengenai kemunculan
kabut yang menjadi peringatan akan datangnya hari kiamat.

Arab: ‫فَارْ تَقِبْ يَوْ َم تَأْتِى ال َّس َم ۤا ُء بِدُخَ ا ٍن ُّمبِي ٍْن‬

Latin: fartaqib yauma ta`tis-samā`u bidukhānim mubīn

Artinya: Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak
jelas,
8. Munculnya Api
Berdasarkan hadits riwayat Muslim, kemunculan api menjadi tanda tanda
kiamat. Bahkan, api tersebut membawa manusia menuju tempat berkumpul.
"Dan yang terakhirnya adalah api yang keluar dari Yaman, menggiring manusia
ke tempat mereka berkumpul."

24
9. Terjadinya Gempa
Gempa di muka bumi saat hari kiamat dijelaskan dalam Al Quran surat Al Hajj
ayat 1 yang berbunyi
ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْ ا َربَّ ُك ۚ ْم اِ َّن ز َْلزَ لَةَ السَّا َع ِة َش ْي ٌء ع‬
Arab: ‫َظ ْي ٌم‬
Latin: yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakum, inna zalzalatas-sā'ati syai`un 'aẓīm
Artinya: Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan
(hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.

10. Kehancuran Kakbah


Tanda-tanda kiamat yang terakhir adalah hancurnya Kakbah. Hal itu sesuai
dalam hadits riwayat Hakim dan Abu Ya'la, oleh Abu Sa'id Al Khudri RA,
"Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum Kakbah ini tidak lagi didatangi orang
untuk menunaikan ibadah haji."

Pengertian Fitnah
Kata fitnah berarti musibah, cobaan, dan ujian. Kata ini disebutkan secara
berulang di dalam al-Qur’an pada hampir 70 ayat (lihat al-Mu’jam al-Mufahras),
dan seluruh maknanya berkisar pada ketiga makna di atas. Kata fitnah bisa juga
bermakna sesuatu yang mengantarkan kepada adzab Allah, seperti firman-Nya:
“Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah…” (QS. at-
Taubah: 49)

Di sisi lain, kata fitnah bermakna ujian, sebab keduanya bisa digunakan dalam
konteks kesulitan maupun kesenangan yang diterima seseorang. Hanya saja,
makna “kesulitan” lebih sering digunakan. Allah berfirman (yang artinya): “Dan
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya)…” (QS. al-Anbiyaa’: 35)
(Mufradat Alfazh al-Qur’an al-Karim karya ar-Raghib al-Ashfahani)

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwasanya pengertian fitnah adalah hal-
haldan kesulitan-kesulitan yang Allah timpakan kepada hamba-hamba-Nya
sebagai ujian dan cobaan yang mengandung hikmah. Biasanya fitnah terjadi
secara umum, namun ada juga fitnah yang terjadi secara khusus. Pada akhirnya,
berkat karunia Allah, fitnah itu diangkat sehingga meninggalkan dampak yang
baik bagi orang-orang yang berbuat kebaikan dan yang beriman,sebaliknya
meninggalkan dampak yang buruk bagi mereka yang berbuat kejahatan dan
tidak beriman. Wallaahu a’lam. (Fitnah Akhir Zaman/al-Fitnah wa Mauqif al-
Muslim minhaa”, Dr.
Muhammad al-‘Aqil)

Fitnah-Fitnah Akhir Zaman


Diantara fitnah akhir zaman yang dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
adalah:

25
1). Fitnah dalam agama, yaitu dengan mudahnya manusia berpindah dari agama
Islam.Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menjelaskan: “Cepat-cepatlah
kalian beramal shalih sebelum datang fitnah, seperti malam yang gelap. Seorang
pada pagi harinya dalam keadaan mukmin, kemudian pada sore harinya menjadi
kafir. Pada sore harinya dalam keadaan mukmin, pada pagi harinya menjadi
kafir; dia menjual agamanya dengan benda-benda dunia.” (HR. Muslim)

2). Fitnah kebodohan, kerakusan, dan kekacauan dengan dicabutnya ilmu agama
dari hati manusia.Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Zaman
semakin dekat, ilmu dicabut,muncul fitnah-fitnah, tersebar kebakhilan-
kebakhilan, banyak terjadi al-haraj. Para sahabat bertanya, ‘Apakah al-haraj itu,
ya Rasulullah?” beliau menjawab, ‘Pembunuhan.’”
(Muttafaqun ‘alaih)
Ilmu akan dicabut dari hati manusia dengan cara diwafatkannya para ulama’ ahli
ilmu agama. Maka setelah itu akan terjadilah kebodohan dimana-mana dan akan
ada muncul da’i-da’I yang menyeru ke dalam neraka jahanam.

3). Diangkatnya amanah dari manusia.


Hal ini merupakan tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat. Sebagaimana yang
telahdi kabarkan oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam yang ketika itu
datang seorang Baduikepada beliau dan berkata, “Kapankah hari kiamat akan
terjadi?” Beliau menjawab dengansabdanya: “Apabila telah disia-siakannya
amanah, maka tunggulah hari kiamat! Orang tersebutkembali bertanya,
‘Bagaimana disia-siakannya, wahai Rasulullah?’ beliau menjawab, ‘Apabila
suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tungguhlah
hari kiamat.’” (HR.
Bukhari)
Pada kenyataan yang bisa kita amati adalah dengan dicabutnya sifat amanah dari
pundak-pundak para pemimpin. Kepemimpinan merupakan amanah yang sangat
besar. Sebagaimanasabda shallahu ’alaihi wasallam: “Setiap kalian adalah
pemimpin, dan setiap kalian akan dimintapertanggungjawaban terhadap apa
yang pimpin.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hal tersebut telah muncul di zaman ini seperti yang bisa kita amati seksama,
yaitubanyaknya para pemimpin yang tidak melaksanakan amanahnya dengan
baik. Mereka malahmenyelewengkan amanah itu untuk kepentingan dirinya
sendiri dan keluarganya seperti halnyakorupsi yang telah merajalela dimana-
mana. Hal itu termasuk bentuk penyelewengan amanah yang seharusnya
disampaikan kepada rakyat.

4). Fitnah harta.


Macam-macam fitnah tersebut merupakan sebagian dari tanda-tanda hari kiamat.
Dari

26
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa
sallam bersabda:
“Sesungguhnya di antara tanda hari kiamat ialah; diangkat ilmu (agama),
tersebar kejahilan(terhadap agama), arak diminum (secara leluasa), dan zahirnya
zina (secara terang-terangan)”.
(HR. al-Bukhari no. 78 dan Muslim no. 4824)

Fitnah-fitnah tersebut mulai muncul setelah wafatnya Umar bin al-Khattab.


Karena beliau merupakan dinding pembatas antara kaum Muslimin dengan
fitnah tersebut, sebagaimana yang diterangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
ketika beliau berkata kepada ‘Umar: “Sesungguhnya
antara kamu dan fitnah itu terdapat pintu yang akan hancur.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

Maka kita semua harus berhati-hati pada fitnah-fitnah tersebut, karena hal
tersebut akan menghancurkan semua umat. Sebagaimana firman Allah
subhanahu wa ta’ala: “Dan takutlah kepada fitnah yang tidak hanya menimpa
orang yang zhalim di antara kalian semata dan ketahuilah, bahwa Allah memiliki
adzab yang sangat pedih.” (QS. al-Anfal: 25)

PENGERTIAN AKHIR ZAMAN


Akhir zaman adalah hari kiamat yaitu hari dimana Allah ‘azza wajalla
bangkitkan seluruh manusia untuk dihisab dan dibalas seluruh amalannya.

Hari kiamat memiliki nama-nama yang disebutkan dalam al-Qur’an, diantaranya


yaumud din, al-Qari’ah, al-Ghasyiyah, ath-thommah dan masih banyak lagi.
Salah satu nama yang paling terkenal adalah yaumul qiyamah yang diambil dari
kata ‫ قِيَا ٌم‬yang artinya berdiri, hal itu karena semua manusia akan berdiri di
padang mahsyar pada hari kiamat.

AKHIR ZAMAN MENURUT ISLAM


Akhir zaman atau hari kiamat itu ada dan pasti terjadi sebagaimana telah
disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam.
Lalu kapan terjadinya? Hanya Allah yang Maha Mengetahuinya karena ini
adalah perkara yang gaib, tidak ada seorang manusia bahkan seorang Rosul yang
mulia ‘alaihis sholatu wassalam mengetahui perkara yang gaib dan kapan
terjadinya hari kiamat, Allah ta’ala berfirman dalam surat al-A’raf ayat 187

ِ ‫ت فِي ال َّس َما َوا‬


‫ت‬ ْ َ‫ك َع ِن السَّا َع ِة أَيَّانَ ُمرْ َساهَا قُلْ إِنَّ َما ِع ْل ُمهَا ِع ْن َد َربِّي اَل ي َُجلِّيهَا لِ َو ْقتِهَا إِاَّل ه َُو ثَقُل‬ َ َ‫يَسْأَلُون‬
ِ َّ‫ك َحفِ ٌّي َع ْنهَا قُلْ إِنَّ َما ِع ْل ُمهَا ِع ْن َد هَّللا ِ َولَ ِك َّن أَ ْكثَ َر الن‬
َ‫اس اَل يَ ْعلَ ُمون‬ َ َ‫ض اَل تَأْتِي ُك ْم إِاَّل بَ ْغتَةً يَسْأَلُون‬
َ َّ‫ك َكأَن‬ ِ ْ‫َواأْل َر‬

Artinya : “mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, “kapan terjadi?”


katakanlah, “sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada Tuhanku;
tidak ada seorangpun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia.

27
(Kiamat) itu sangat berat (huru haranya bagi makhluk) yang dilangit dan dibumi,
tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya
kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad),
“sesungguhnya pengetahuan tentang (hari kiamat) ada pada Allah, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahuinya””

Dan disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim bahwa


Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah didatangi oleh malaikat Jibril
yang berwujud seperti orang badui, lalu dia bertanya kepada rosul tentang kapan
terjadinya hari kiamat, maka Rosulullah menjawab

Baca Juga: Berkendara Tanpa SIM atau Menyuap Untuk Membuat SIM?
‫َما ْال َم ْس ُؤوْ ُل َع ْنهَا بِأ َ ْعلَ َم ِمنَ السَّائِ ِل‬

Artinya : “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”

Dari dua dalil ini menunjukkan bahwa tidak seorangpun yang mengetahui kapan
terjadinya hari kiamat, meskipun sampai ada yang membuat metodologi dengan
mencocokkan keadaan yang satu dengan yang lainnya sehingga diambil
kesimpulan bahwa hari kiamat akan terjadi pada tanggal sekian, maka ini adalah
suatu kedustaan dan sudah dipastikan prediksinya tentang hari kiamat meleset
dan tidak terjadi, karena Allah sudah katakan pada ayat diatas

ِ َّ‫قُلْ ِإنَّ َما ِع ْل ُمهَا ِع ْن َد هَّللا ِ َولَ ِك َّن أَ ْكثَ َر الن‬


َ‫اس اَل يَ ْعلَ ُمون‬

artinya : “Katakanlah (Muhammad), “sesungguhnya pengetahuan tentang (hari


kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya””

Lalu ketika hari kiamat itu tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, apakah
ada tanda-tandanya yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits Rosulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam.

TANDA-TANDA AKHIR ZAMAN DAN FITNAH AKHIR ZAMAN


Tidaklah hari kiamat itu terjadi kecuali akan muncul tanda-tandanya,
sebagaimana disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Asid Al-ghifary

Baca Juga: Hukum Membantu Mengirimkan Majalah Orang Kafir


‫ إِنَّهَا لَ ْن‬:‫ ن َْذ ُك ُر السَّا َعةَ قَا َل‬:‫ َما تَ َذا َكرُونَ ؟ قَالُوا‬:‫صلى هللا َعلَي ِه َو َسلَّ َم َعلَ ْينَا َونَحْ نُ نَتَ َذا َك ُر فَقَا َل‬ َ ‫اِطَّلَ َع النَّبِ ُّي‬
‫ َونُ ُزو َل ِعي َسى‬،‫س ِم ْن ِم ْغ ِربِهَا‬ ِ ‫ فَ َذ َك َر ال ُّد َخانَ َوال َّدجَّا َل َوال َّدابَّة َوطُلُو َع ال َّش ْم‬،‫ت‬ ٍ ‫تَقُو َم َحتَّى تَ َروْ نَ قَ ْبلَهَا َع ْش َر آيا‬
،‫ب‬ ْ
ِ ‫ير ِة ال َع َر‬َ ‫ْف بِ َج ِز‬ٌ ‫ َو َخس‬،‫ب‬ ْ
ِ ‫ْف بِال َمغ ِر‬ٌ ‫ َو َخس‬،‫ق‬ ْ
ِ ‫ْف بِال َمش ِر‬ ٌ ‫ُوف خَ س‬ ٍ ‫ُوج َو َمأْجُو َج َوثَاَل ثَةَ ُخس‬ َ ‫ َويَأْج‬،‫ا ْبنَ َمرْ يَ َم‬
‫اس إلَى َمحْ َش ِر ِه ْم‬ ْ ‫وآ ِخ ُر ذلِكَ نَا ٌر ت َْخ ُر ُج ِمنَ ْاليَ َم ِن ت‬
َ َّ‫َط ُر ُد الن‬

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam menghampiri kami saat kami tengah


membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’
Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’

28
Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-
tanda sebelumnya.’
Rasulullah menyebut dukhon (asap), Dajjal, ad-dābbah (binatang yang keluar
dari perut bumi), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam ‘alaihis
salam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan
gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman
menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.
(H.R Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Inilah sepuluh tanda-tanda hari kiamat kubro (besar) yang disebutkan dalam
hadits diatas, jika tanda-tanda ini muncul maka sebentar lagi hari kiamat akan
datang.

Akhir zaman atau hari kiamat memang belum datang dan belum juga muncul
tanda-tandanya, akan tetapi fitnah akhir zaman sudah ada dan banyak sekali di
zaman sekarang ini, dan fitnah yang dimaksud disini adalah ujian-ujian.

Diantara fitnah-fitnah itu adalah fitnah harta. Kenapa harta termasuk fitnah atau
ujian?
Karena seseorang akan sibuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya
sehingga kesibukan ini melalaikan seseorang dari beribadah kepada Allah ‘azza
wajalla, Rosulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda

‫ َوفِ ْتنَةُ أُ َّمتِي ال َما ُل‬،ً‫إن لِ ُك ِّل أُ َّم ٍة فِ ْتنَة‬


َّ

Artinya : “sesungguhnya masing-masing umat itu ada fitnanya, dan fitnah bagi
umatku adalah harta.”
(H.R. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

Diantara fitnah lainnya yang sangat mengkhawatirkan pada zaman ini adalah
fitnah wanita, dimana sebagian wanita di zaman ini berpakaian tapi seakan-akan
tidak berpakaian atau bahkan mereka mempertontonkan auratnya didepan umum
hanya karena ingin mendapatkan keuntungan yang sebenarnya kecil
dibandingkan pengorbanannya yang sangat besar yaitu dengan mengorbankan
agama dan jiwanya, na’udzubillah min dzalik.

CONTOH KEJADIAN TANDA AKHIR ZAMAN SAAT INI


Para ulama membagi tanda akhir zaman atau hari kiamat menjadi tiga, tanda
yang telah berlalu, tanda yang selalu muncul dan tanda yang akan datang
mendekati terjadinya kiamat besar, maka kejadian tanda akhir zaman saat ini
dikategorikan tanda yang selalu muncul.

Diantara contoh kejadiannya adalah menyerahkan amanah kepada yang bukan


ahlinya, munculnya para pendusta yang mengaku nabi, munculnya wanita-

29
wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang, merebaknya perzinaan,
dihalalkannya sutra, alat musik dan minuman keras.

inilah pembahasan mengenai akhir zaman, maka sudah sepatutnya kita


mempersiapkan diri berupa bekal iman dan amal sholih dan kita berdoa kepada
Allah subhanahu wata’ala agar senantiasa diberikan taufiq dan hidayahNya dan
Allah menyelamatkan kita dari api neraka dan memasukkan kedalam surgaNya.
Allahumma Aamin.
Ujian paling besar yang akan dihadapi umat manusia kelak menjelang hari
kiamat adalah munculnya Dajjal.
Ada banyak hadits menuturkan tentang siapa Dajjal dan bagaimana kelak dia
muncul serta tragedi yang diakibatkan.

Dalam buku Tafsir Al-‘Usyr Al-Akhir dari Alquran Al Karim dijelaskan tentang
munculnya Dajjal. Rasulullah SAW bersabda: ‫ق أَ ْكبَ ُر‬
ٌ ‫ق آ َد َم إِلَى قِيَ ِام السَّا َع ِة خَ ْل‬
ِ ‫َما بَ ْينَ خَ ْل‬
ِ ‫ِمنَ ال َّدج‬
‫َّال‬

“Tidak ada perkara yang lebih besar antara penciptaan Adam sampai hari
kiamat melebihi (fitnah) Dajjal.” (HR Muslim).
Dajjal adalah seorang laki-laki dari keturunan Adam yang keluar pada akhir
zaman. Di antaranya kedua matanya tertulis ka-fa-ra yang bisa dibaca setiap
orang yang beriman.

Mata kanannya buta dan biji matanya bagaikan buah anggur yang mengapung.
Saat pertama kali keluar, dia mengaku sebagai orang saleh. Lalu mengaku
sebagai nabi, kemudian mengaku sebagai tuhan.
Dia mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka pada ajarannya. Namun,
mereka mendustakan dan menolak perkataannya. Lalu dia meninggalkan
mereka. Lantas harta-harta mereka mengikuti Dajjal, sehingga mereka tidak
memiliki apa-apa.

Kemudian dia mendatangi kaum lain, lalu dia mengajak mereka kepada
ajarannya dan mereka menerima sekaligus percaya kepadanya. Dia
memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka turunlah hujan.
Pun memerintah bumi untuk menumbuhkan, maka tumbuhlah tanaman. Dia
mendatangi manusia dengan membawa air dan api. Api yang dibawanya adalah
air yang dingin sedangkan air yang dibawanya adalah api.
Sudah sepantasnya setiap orang yang beriman untuk berlindung kepada Allah
dari fitnah Dajjal ini pada setiap penghujung sholat, membaca beberapa ayat dari
awal surat Al-Kahfi jika bertemu dengannya. Juga berusaha menjauhi pertemuan
dengannya karena dikhawatirkan akan terpedaya olehnya.

‫ َم ْن َس ِم َع‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬


َ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬:‫ أنه قَا َل‬- ‫ رضي هللا تعالى عنه‬- ‫صي ٍْن‬ َ ‫عن ِع ْم َرانَ ْبنَ ُح‬
‫ت‬ ُّ ُ َّ َّ َ ْ
ِ ‫ ِم َّما يُ ْب َعث بِ ِه ِمنَ الشبُهَا‬³،ُ‫ فَ َو ِ إِ َّن ال َّرج َُل ليَأتِي ِه َوهُ َو يَحْ ِسبُ أنهُ ُم ْؤ ِم ٌن فَيَتبِ ُعه‬،ُ‫بِال َّدجَّا ِل فَ ْليَ ْنأ َ َعنه‬
َ ‫هَّللا‬ ْ

30
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa saja mendengar tentang Dajjal, maka
menjaulah darinya. Demi Allah, sesungguhnya seseorang mendatanginya dan
mengira bahwa dia adalah orang yang beriman, lantas dia mengikutinya
disebabkan syubahat yang dibawanya.” (HR Abu Dawud dari Imran bin
Hushain).
Dajjal berada di muka bumi selama 40 hari. Di antaranya ada sehari bagaikan
setahun, ada sehari bagaikan sebulan, ada sehari bagaikan sepekan, dan sisa hari-
harinya seperti hari-hari kita di sini. Dia tidak akan meninggalkan suatu negeri
atau permukaan bumi kecuali dimasukinya, Makkah dan Madinah. Kemudian
Nabi Isa AS turun lalu membunuhnya.

31
DAFTAR PUSTAKA
https://duniapesantren.com/pengertian-istidraj/

https://umroh.com/blog/perhatikan-ayat-tentang-istidraj-jangan-sampai-terbuai/

https://islamqa.info/id/answers/27232/apa-alamat-cinta-allah-kepada-hamba

https://www.steikassi.ac.id/berita/detail/kenabian-muhammad-saw-telah-
diramalkan-dalam-kitab-weda

https://islampedia.id/ketika-yahudi-menguji-kerasulan-nabi-muhammad-
a702919bba1b

https://www.republika.co.id/berita/q60ebv320/pengakuan-yahudi-tentang-
kedatangan-nabi-muhammad-saw

https://almanhaj.or.id/690-waktu-dan-tempat-keluarnya-dajjal.html

https://bimbinganislam.com/pengertian-akhir-zaman-beserta-tanda-dan-
kejadiannya-di-masa-kini/

32

Anda mungkin juga menyukai