PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karomah sesungguhnya merupakan istilah yang tidak asing bagi umat
muslim,dimana karomah ini merupakan bagian dari agama islam,oleh karena
hal tersebut, ahlus sunnah wal jama’ah ain mempercayai adanya karomah
yang dimana karomah ini datangnya dari sisi allah.
Terkadang karomah diberikan justru pada orang yang tidak istiqomah,
yakni karomah yang merupakan kejadian luar biasa tidaklah berarti bagi
orang-orang ahli hakikat sebab karomah yang sesungguhnya bagi mereka
adalah istiqomah.
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu dosa?
D. Metode Penyusunan
Adapun metode yang penulis gunakan dalam karya tulis ini adalah :
1. Metode Pustaka
Yakni dengan membaca yang berkaitan dengan judul karya tulis ini.
2. Metode Interview
Yakni wawancara langsung dengan guru pembimbing dan teman-teman
sehingga diperoleh data-data sebagai sumber materi karya tulis.
1
E. Tujuan Penulisan
Karya tulis ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memenuhi salah satu syarat guna mengikuti Ujian Nasional Tahun
Ajaran 2022/2023
2. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan
3. Untuk memberi kenangan yang bermanfaat untuk sekolah
F. Sistematika Penulisan
Didalam penyusun karya tulis ini , penulis membuat sistematika
dengan susunan yang terdiri dari beberapa BAB sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini merupakan berisi tentang Latar Belakang, Alasan
Memilih Judul, Rumusan Masalah, Metode Penusunan, Tujuan
Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : ISI
Pada bab ini penulis membahas lebih dalam lagi dan memaparkan
pokok masalah yang dibahas tentang Istiqomah Lebih Baik dari
Seribu Karomah.
BAB III : PENUTUP
Pada bab ini akan berisi Kesimpulan dan Saran.
2
BAB II
ISTIQOMAH LEBIH BAIK DARI SERIBU KAROMAH
3
kebaikan dan pahala sebaik-baiknya adalah Langkah yang paling tepat
untuk mempersiapkan kebahagiaan kita diakhirat.
4
َ) َأوْ ِز ْد َعلَ ْي ِه َو َرتِّ ِل ْالقُرْ آن٣( ) نِصْ فَهُ َأ ِو ا ْنقُصْ ِم ْنهُ قَلِيال٢( ) قُ ِم اللَّي َْل ِإال قَلِيال١( يَا َأيُّهَا ْال ُم َّز ِّم ُل
)٦( طًئا َوَأ ْق َو ُم قِيال ْ ) ِإ َّن نَا ِشَئةَ اللَّ ْي ِل ِه َي َأ َش ُّد َو٥( ك قَوْ ال ثَقِيال
َ ) ِإنَّا َسنُ ْلقِي َعلَ ْي٤( تَرْ تِيال
5
minimal kitab isa mencoba puasa ayamul bidh, yaitu puasa setiap
tanggal, 13,14, dan15 dalam bulan hijriah.
3. Tadabur Alqur’an
Terdapat ayat yang cukup tegas memerintahkan kita mendaburi
alqur’an
ٍ ْاَفَاَل يَتَ َدبَّرُوْ نَ ْالقُرْ ٰانَ اَ ْم ع َٰلى قُلُو
ب اَ ْقفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al qur’an ataukah hati
mereka terkunci ?”
Ayat ini seolah mempertegas kepala kita, bawah hanya ada dua
golongan jika di hadapkan dengan al qur’an, yaitu mereka yang
mendaburi Al -Qur’an, atau mereka yang terkunci hati nya sebab tidak
mau mendaburi Al—Qur’an. Tadabur al qur’an merupakan salah satu
cara yang paling efektif agar kita bisa menikmati hafalan yang kita
miliki.
6
diri kita rugi, sebab terus membaca alqir’an tapi tak pernah bisa
menikmatinya. Salah satu hal yang menjadikan muraja’ah dan semata-
mata untuk melancarkan hafalan, hafalan yang lancer memang
merupakan tujuan yang baik, tapi pertanyaan kemudian, jika menghafal
tujuan nya hanya untuk lancer.
Lancarnya hafalan karunia allah, allah berikan kepada seseorang
yang dihendaki nya karena kesungguhan dan kejujuran orang itu, meski
tidak lancer-lancar mereka yang terbukti kuat cintanya terhadap alqur’an
pasti akan berhasil melewati nya.
2. Tidak Terburu-buru
Membaca alqur’an dengan terburu-buru akan mengalihkan kita
dari kenikmatan yang kita harapkan, saya telah menyarankan agar target
muraja’ah dibuat berdasarkan waktu bukan jumlah demi menghindarkan
kita dari pada sikap terburu-buru dalam muraja’ah, saat kita menyadari
bahwa muraja’ah bukan lagi tentang seberapa banyak yang bisa kita
dapatkan melainkan beberapa lama, kita mampu bertahan maka kita tidak
akan bersikap terburu-buru dalam muraja’ah.
Muraja’ah yang terburu-buru, selain menghilangkan rasa nikmat
akan menjadikan proses muraja’ah tidak efektif akibat kualitas hafalan
pun menjadi menurun saat kita membaca alqur’an terburu-buru, kita
tidak lagi menyadari dengan detail ayat-ayat yang kita baca. Posisi dan
letaknya tidak lagi tergambar, hafalan alqur’an kita menjahdi membibir
yaitu lancar di bibir saja., maka dari itu muraja’ah lah dengan perlahan
dan penuh kenikmatan, muraja’ah bukan lagi tentang jumlah tapi durasi
lah yang lebih penting.
7
kita selalu dipati orang-orang musyrik yang sengaja dating tengah
malam. Kerumah Nabi demi mendengar kan indahnya lantunan alqur’an
yang beliau bacakan dalam salat malam.
Memahami makna yang terkandung dalam alqur’an adalah kunci
nya, meski kita belum bisa merasakan sentuhan sastra dari Bahasa
alqur’an tidak ada perkataan yang lebih indah melebihi perkataan allah,
tuhan semesta alam.
Alqur’an adalah peringatan membekas pada setiap hati manusia.
Alqur’an adalah kabar gembira yang paling membahagiakan
Alqur’an ialah mengandung kisah yang paling indah dan berkesan
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang yang istiqomah selalu menjadikan ilmu sebagai makanan hati
dan ruh, jika tubuh menjadi lunglai dan lemas akibat tidak mengkonsumsi
makanan dan minuman maka hati kita akan mati, sunyi, berselimut
kegelapan, Ketika ia kosong dari asupan ilmu yang bermanfaat.
Dengan demikian, ilmu mestilah diprioritaskan sebelum berbuat dan
berkata. Istiqomah berarti berpendirian teguh, konsisten dalam belajar,
mencari ilmu, menghadiri kajian ilmu, majelis-majelis ta’lim. Demi
terwujudkan istiqomah yang sebaik-baiknya “Buah istiqomah jaminannya
Syurga”.
B. Saran
Agar tidak goyah, inilah saran dari Penulis yang bisa diterapkan
didalam diri kita, yaitu :
1. Meluruskan niat tanpa menyimpang
2. Membaca AL-qur’an setiap hari
3. Mneingkatkan kualitas ibadah sedikit demi sedikit
4. Senantiasa berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.
5. Bergaul dengan orang-orang shaleh
9
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Yunasril, 2007, Jatuh hati Pada Ilahi. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta
Ahmad Khoirul Anam, 2021 : Seni Bahagia Menghafal Al-Qur’an, Jakarta :
PT Elex Media Komputindo
10