Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
berjudul”ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa” ini tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu pengetahuan serta bermanfaat
bagi semua pihak. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itulah penulis mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan. Selain itu penulis juga mengharap kritik, saran dan masukan yang dapat
memperbaiki penulisan makalah ini dari pembaca. Sebelum dan sesudahnya penulis
ucapkan terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1

1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3


2.1 Manfaat Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa .................................... 3

2.2 Cara Menjaga dan Memelihara Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 6


3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 6

3.2 Saran .............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan semua benda yang ada di
sekeliling kita, baik yang hidup maupun yang mati, adalah makhluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa. Kita harus percaya kepada Tuhan yang menciptakan semesta alam.
Artinya, kita wajib mengakui dan meyakini bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu
memang benar ada. Iman dan Taqwa adalah keyakinan dan keinsafan yang diikuti
dengan kesetiaan, kepatuhan, dan ketaatan dalam menjalankan perintah Tuhan
Yang Maha Esa serta menjauhi segla larangan-nya.
Semua agama mempunyai pengertian tentang ketaqwaan.Secara umum,
taqwa berarti taat terhadap perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya. Jadi
kita harus ingat, waspada, danhati-hati dalam memelihara diri sendiri dari noda dan
dosa. Menjaga keselamatan denganmelakukan yang baik dan benar, dan tidak
melakukan perbuatan yang salah dan jahat. Sikaptaqwa selalu dilandasi dengan
mengharapkan keridaan Tuhan. Sikap taqwa kepada Tuhan YangMaha Esa adalah
dasar prilaku dan amal perbuatan bagi kehidupan kita sehari-hari yang
selalumengarah kepada keluhuran nama Tuhan Yang Maha Esa dan kebaikan bagi
kehidupanmasyarakat

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa saja manfaat ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa?
b. Bagaimana cara menjaga dan memelihara ketaqwaan kepada tuhan yang
maha esa?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk:
a. Untuk mengetahui manfaat ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa
b. Untuk mengetauhui cara menjaga dan memelihara ketaqwaan kepada
tuhan yang maha esa

1
1.4. Manfaat Penulisan
Sesuai dengan tujuan penulisan yang telah dipaparkan di atas, maka
manfaat penulisan makalah ini adalah :
a. Bagi penulis ( Mahasiswa )
 Menambah pengetahuan penulis tentang persepsi dan komunikasi dalam
organisasi
 Wadah latihan bagi penulis dalam membuat karya tulis ilmiah.
b. Bagi pembaca
 Sebagai bahan referensi dan bahan bacaan untuk mendalami pengetahuan
tentang persepsi dan komunikasi dalam organisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Manfaat Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa


Berikut beberapa manfaat ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa
a. Lafatahna alaihim barokatimminassamai wal’ardhi,
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi. Kalau ibu-ibu dan bapak-bapak masih merasakan berkah, maka itu
adalah hasil dari taqwa. Karena berkah adalah ziyadul khoir, sesuatu yang
memiliki nilai tambah. Ada orang yang gajinya pas-pasan tapi ia bisa
memenuhi kebutuhannya yang sama sekali tidak kekurangan. Tapi ada
juga orang yang penghasilannya besar, kebutuhannya tidak seberapa, tapi
ia merasakan kekurangan terus menerus. Mendapatkan uang muncul
musibah, punya duit ditimpa kecelakaan, jangan-jangan kasus seperti ini
karena hidupnya tidak berkah.
Jadi berkah adalah bertambahnya kebaikan, bukan saja dalam
bilangan nominal tetapi bertambahnya nilai sehingga menjadi sesuatu
yang manfaat.
b. Orang taqwa adalah intattaqulloha yaj’allahu furqona.
Orang taqwa diberikan furqon(pembeda) oleh Allah, bahkan ia akan
berani tampil beda karena ketaqwaannya. Maka sering kita lihat ada orang-
orang itu kelihatan auranya baik karena nilai taqwa dalam dirinya sehingga
terpancar ke luar, dan pancaran seperti ini tidak bisa dibuat-buat. Kalau
kita ingin hidup beda dengan yang lain dalam segala hal terutama
dalam quality, maka kita harus taqwa.
c. Orang taqwa itu adalah wayukaffir anhum sayyiatikum,
Jika kamu bertaqwa, Allah akan menghapus segala macam
kesalahannya. Karena taqwa itu hati-hati, maka ketika ia berbuat dosa
langsung ingat pada Allah, sambil mengucapkan kalimat-kalimat
thoyyibah, allahu akbar, istighfar, dll, lalu menyadari bahwa yang
dilakukannya itu salah, dosa. Kemudian ia bertaubat seraya meminta

3
ampun atas dosa yang telah ia perbuat. Akan tetapi kalau ada orang yang
berbuat dosa kemudian tidak langsung taubat tapi dia cuek-cuek saja, dia
tenang-tenang saja, apalagi ia merasa bangga setelah melakukan dosanya
itu, maka ia bukan termasuk orang taqwa tetapi fasiq.
d. Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah baginya ada jalan keluar.
Orang taqwa itu tidak pernah tertinggal dari jalan keluar, selalu saja
datang solusi. Di kita kalau dalam keadaan terdesak, solusi yang haram
pun terkadang dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti
menggunakan cara-cara pintas dengan mencari atau melakukan perbuatan
yang haram, solusinya mungkin terpenuhi tapi berikutnya ia akan
menghadapi masalah. Berbeda dengan orang yang taqwa, pasti ada saja
solusi yang baik dan benar.
e. Wayarzuqhu min haitsu la yahtasib,
Mendapatkan rezeki diluar dugaan, gaji besar, THR besar, rezeki yang
tidak disangka-sangka, dll. Sebaliknya orang yang tidak taqwa, rezekinya
itu seakan-akan ditunda-tunda untuk diturunkan kepadanya.
f. Wamayyatawakkal alalloh fahuwa hasbuh,
Allah akan mencukupkan orang yang taqwa karena
ketawakkalannya. Cukup itu tidak identik dengan mewah, atau
nominalnya yang besar, bukan seperti itu, tetapi cukup itu ketika
kebutuhan kita tercukupi dengan baik dan tidak berlebih-lebihan.
g. Hatinya tenang.
Keluh kesah, gelisah atau perasaan negatif lainnya tidak akan
tumbuh pada diri orang yang taqwa.

4
2.2. Cara Menjaga dan Memelihara Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang
Maha Esa
Amalan yang perlu di lakukan untuk menjaga ketaqwaan kepada Tuhan
yang maha esa
a. Qiyamullail, bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajud.
b. Membaca Al-qur’an, minimal sehari 10 ayat atau sehari se-ayat tapi
beserta terjemahannya kemudian difahami.
c. Membiasakan shaum (puasa) sunnah.
d. ‘Itikaf, kapan saja dilakukan, ketika kita mempunyai banyak waktu maka
masuklah ke dalam masjid, cukup setengah jam saja, dengan bersimpuh
kepada Allah : “Ya Tuhan nama saya fulan bin fulan, banyak dosa yang
telah saya lakukan oleh karena itu ampuni saya”. Ia senantiasa mengakui
dosa dan kesalahannya lalu meminta ampun kepada Allah SWT.
e. Shodaqoh , berusaha untuk gemar bershodaqoh, berinfaq dan sejenisnya.
f. Selalu ber-do'a, berdo'a dalam segala keadaan, jangan berdo'a hanya
dalam menghadapi persoalan berat saja, tapi hal-hal yang kecil-pun jangan
terlewati, seperti mau makan, dsb.
g. Silaturahim. Suka menyambung tali silaturrahim, insyaallah taqwa kita
pun dijamin surga karena silaturahim yang kita lakukan.

5
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Ketakwaan bermakna luas. Hal ini dapat diketahui dari defenisi para ulama
yang menerangkan bahwa ketakwaan ialah upaya seorang hamba membuat
pelindung antara dirinya dengan sesuatu yang ia takuti. Dengan begitu, berarti ia
ingin membangun pelindung antara dirinya Allah yang ia takuti kemarahan dan
kemurkaan-Nya, dengan melaksanakan amal ketaatan dan menjauhi segala
larangan-Nya.

3.2. Saran
Sebagai umat islam kita harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Sebagai orang yang beriman dan bertakwa, kita harus melaksanakan perintah-
perintah Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. Marilah kita
mengaplikasikan perintah Allah yang maknanya “Barang siapa yang bertakwa
kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (memudahkan
jalannya untuk sukses)“ Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-
sangkanya.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/239756792/MAKALAH-Beriman-Bertakwa-Kepada-
Tuhan-Yang-Maha-Esa-v-1

https://id-id.facebook.com/notes/majelis-talim-as-sakinah/manfaat-taqwa-dan-
cara-memeliharanya/10150125893144301/

Anda mungkin juga menyukai