1. Heuristic
Orang yang tergantung pada prinsip heuristic / pedoman umum, untuk
menyederhanakan pembuatan keputuasan
Model rasional tidak memberikan pedoman mengenai siapa yang harus membuat
keputusan, “siapa yang akan memutuskan?” merupakan keputusan pertama yang
harus dibuat manajer. Keputusan ini bias sangat rumit.
1. Model kuantitatif
Serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan
matematis yang pasti. Ini dapat berupa persamaan, atau analisis lainnya, atau
merupakan instruksi bagi computer, yang berupa program-program untuk
computer. Adapun ciri-ciri pokok model ini ditetapkan secara lengkap melalui
asumsi-asumsi, dan kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa
menggunakan pertimbangan atau intuisi mengenai proses dunia nyata (praktik)
atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahannya.
2. Model kualitatif
1. Model Probabilitas
3. Model Matriks
Selain model probabilitas dan nilai harapan (probability and excpected value), ada
juga model lainnya. Model lainnya adalah model matriks (the payoff matrix
model). Model matriks merupakan model khusus yang menyajikan kombinasi
antara strategi yang digunakan dan hasil yang diharapkan.
Suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk
merinci masalah-masalah yang dihadapinya kedalam komponen-komponen,
kemudian dibuatkannya alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi
masing-masing.
1. Simpul Keputusan,
2. Simpul Kesempatan,
3. Hasil dari kombinasi, dan
4. Kemungkinan-kemungkinan akibat dari setiap peristiwa yang terjadi.
Diagram pohon ini salah satu langkah yang diperlukan dalam pengambilan
rancangan bangun proyek. Adapun langkah-langkah perlu dilakukan secara
berturut-turut sebagai berikut:
Kurva berbentuk garis dimana titik yang berada pada garis kurva tersebut
mempunyai tingkat kepuasan atau kemanfaatan yang sama.
1. Model Matematika
Merupakan tiruan dari kasus yang sesungguhnya. Ada yang dibuat dengan
peralatan dan ukuran yang sama persis dengan yang sesungguhnya.
Dalam model ini manusia dijadikan objek yang harus mengambil keputusan.
Informasi diperoleh dari komputer atau video game yang menyajikan masalahnya.
Misalnya seperti pada permainan perang-perangan (war games),video memberikan
informasi dan menyajikan masalah yang berupa datangnya musuh yang akan
menyerang kita dengan macam-macam cara penyerangan. Kita diminta
mempertahankan diri dan menghancurkan musuh dengan peralatan yang telah
disediakan pada video games tersebut.
4. Model verbal
Model verbal adalah model pengambilan keputusan berdasarkan analogi yang lebih
bersifat bukan kuantitatif. Dari analog itu kemudian dibuat dalilnya yang kemudian
diterapkan untuk menyimpulkan dan mengambil keputusan yang nonkuantitatif.
Anthony down memberikan contoh model verbal yang berupa atau menyangkut
birokrasi. Down memandang birokrasi sebagai organisasi yang memiliki 4
ciri,sebagai berikut.
Dengan demikian, maka faktor intern (fungsi) dan faktor ekstern (lingkungan) ikut
berperan dan oleh karena itu perlu mendapat perhatian. Dalam pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh pimpinan, maka analogi terhadap berlakunya dalil
dan faktor-faktor tersebut harus juga menjadi bahan pertimbangan.
5. Model fisik
Dalam menjalankan kebijakan pemerintah model fisik ini tidak begitu penting
untuk dianalisis. Model ini,misalnya model dalam rangka pembuatan bangunan
atau tata kota. Dalam model pengambilan bangunan misalnya berlaku model
perencanaan jaringan kerja atau model PERT dan yang sejenisnya. Model ini
merupakan serangkaian keputusan dalam program pembangunan dan
pengembangan yang cukup kompleks. Bagian-bagian mana yang dapat dilakukan
secara serentak, dalam arti tidak usah berurutan dan bagian-bagian mana yang
mengerjakan bagian berikutnya. Ini lebih merupakan tugas dan pengambilan
keputusan seorang insinyur daripada policy maker.
1. Model Preskiptif
Penerapan model preskiptif atau model normatif meliputi lima langkah, yaitu :
1. Orientasi, yaitu menentukan bagaimana situasi yang dihadapi.
2. Evaluasi, yaitu menentukan sikap yang perlu diambil.
3. Pengawasan, yaitu menentukan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi
situasi tersebut.
4. Pengambilan keputusan, yaitu menentukan pilihan atas berbagai alternatif yang
telah dievaluasi.
5. Pengendalian, yaitu melakukan pengawasan terhadap pelaksannan hasil
keputusan.
2. Model Deskriptif
1. Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan
orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama
dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
2. Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih
berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan
yang memuaskan
3. Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan
merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil
keputusan
4. Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih
mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan
keputusan
5. Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat
kompetitif
6. Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang
sering tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan
situsai dibawah sadar.