Disusun Oleh :
Falih Tajalimah
SMK SEHATI
Jurusan Farmasi
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Terlebih dahulu kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt. Yang atas
limpahan nikmatnya kami dapat merampungkan makalah ini dengan judul “Aku Selalu
Dekat Dengan Allah Swt” sebagai salah satu syarat mengikuti mata pelajaran PAI.
Sholawat teriring salam semoga tetap dicurahkan kepada Nabi Muhammad saw. Kepada
keluarga, sahabat, juga pengikutnya hingga hari akhir.
Besar harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB 1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................................1
BAB 2
A. Pengertian Membuka Relung Hati..........................................................................2
B. Mengkritis Sekitar kita............................................................................................2
C. Memperkaya Khazanah Peserta Didik....................................................................3
D. Menerapkan Perilaku Mulia....................................................................................4
BAB 3
A. Kesimpulan.............................................................................................................5
B. Saran.......................................................................................................................5
C. Daftar Pustaka.........................................................................................................6
ii
BAB I
Pendahuluan
BAB II
1
Pembahasan
2
Sebagai seorang yang beriman, kita dituntut untuk selalu melakukan refleksidan
perenungan terhadap apa yang telah kita perbuat. Ketika seseorang terlanjur melakukan
kesalahan, bersegeralah untuk kembali ke jalan yang benar dengan bertaubat dan tidak
mengulanginya lagi. Demikian pula dengan sifat lupa, kadang menjadi sebuah nikmat
dan juga bencana. Lupa dapat menjadi nikmat manakala seseorang terlupa dengan
kejadian sedih yang pernah menimpanya. Dapat dibayangkan, betapa sengsaranya jika
seseorang tidak dapat melupakan kisah sedih yang pernah dialaminya. Lupa juga dapat
menjadi bencana, yaitu ketika 4 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK dengan lupa tersebut
mengakibatkan kecerobohan dan kerusakan. Banyak di antara manusia karena lupa
melakukan sesuatu mengakibatkan manusia tersebut akan melakukan kesalahan yang
dapat merugikan dirinya dan orang lain.
3
masuk ke dalam surga? Jawabnya, tentu saja idak. Karena menghafalkan al-
Asmā’u al-Ĥusnā harus diiringi juga dengan menjaganya, baik menjaga
hafalannya dengan terus-menerus menżikirkannya, maupun menjaganya
dengan menghindari perilakuperilaku yang bertentangan dengan sifat-sifat
Allah Swt. dalam alAsmā’u al-Ĥusnā tersebut.
1. Meminta izin atau berpamitan kepada orang ketika akan pergi ke mana pun.
2. Tidak meminta sesuatu di luar kemampuan kedua orang tua.
3. Mengembalikan uang sisa belanja meskipun kedua orang tua tidak
mengetahuinya.
4. Melaporkan prestasi hasil belajar meskipun dengan nilai yang kurang
memuaskan.
5. Tidak memberi atau meminta jawaban kepada teman ketika sedang ulangan atau
ujian sekolah.
6. Mengatakan dengan sejujurnya alasan keterlambatan datang atau ketidakhadiran
ke sekolah.
7. Mengembalikan barang-barang yang dipinjam dari teman atau orang lain
meskipun barang tersebut tampak tidak begitu berharga.
8. Memenuhi undangan orang lain ketika tidak ada hal yang dapat menghalanginya.
9. Tidak menjanjikan sesuatu yang kita tidak dapat memenuhi janji tersebut.
10. Mengembalikan barang yang ditemukan kepada pemiliknya atau melalui pihak
yang bertanggung jawab.
Membayar sesuatu sesuai dengan harga yang telah disepakati.
4
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Al-Asmā’u al-Ĥusnā arinya adalah nama-nama yang baik dan indah yang hanya
dimiliki oleh Allah Swt. sebagai buki keagungan-Nya. Nama-nama Allah Swt. yang
agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan
keagungan-Nya. Dalam al-Asmā’u al-Ĥusnā terdapat sifat-sifat Allah Swt. yang wajib
dipercayai kebenarannya dan dijadikan petunjuk jalan oleh orang yang beriman dalam
bersikap dan berperilaku. Orang yang beriman akan menjadikan tujuh sifat Allah Swt.
dalam alAsmā’u al-Ĥusnā sebagai pedoman hidupnya, dengan berperilaku adil, pemaaf,
bijaksana, menjadi pemimpin yang baik, selalu berintrospeksi diri, berbuat baik dan
berkasih sayang, bertakwa, menjaga kesucian, menjaga keselamatan diri, berusaha
menjadi orang yang terpercaya, memberikan rasa aman pada orang lain, suka bersedekah,
dan sebagainya. Al-Karim mempunyai ari Yang Mahamulia, Yang Mahadermawan atau
Yang Maha Pemurah. Allah Mahamulia di atas segala-galanya, sehingga apabila seluruh
makhluk-Nya idak ada satu pun yang taat kepada-Nya, idak akan mengurangi sedikitpun
kemuliaan-Nya. Al-Mu’min dapat dimaknai Allah sebagai Maha Pemberi rasa aman bagi
makhluk ciptaan-Nya dari perbuatan żalim. Allah Swt. adalah sumber rasa aman dan
keamanan dengan menjelaskan sebab-sebabnya. Al-Wakil mempunyai ari Yang Maha
Pemelihara atau Yang Maha Terpercaya. Allah memelihara dan menyelesaikan segala
urusan yang diserahkan oleh hamba kepada-Nya tanpa membiarkan apa pun terbengkalai.
Al-Matin berari bahwa Allah Swt. Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya.
Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya, Allah Swt. idak akan melemahkan sifat-sifat-
Nya. Allah juga Mahakukuh dalam kekuatankekuatan-Nya.
B. Saran
5
DAFTAR PUSTAKA