Penyusun :
Alfian khoirun nizam (202360195)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Segala puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT. yang telah
memberikan kenikmatan yang berupa iman, Islam dan kesehatan, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul Tazkiyatun Nafs.
Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad
SAW. Rasul yang terakhir yang telah membawa kita dari alam jahiliah menuju alam ilmiah
yang penuh berkah ini.
Tak lupa saya haturkan terima kasih kepada bapak rizal ayatullah S.Ag yang telah
sudi saya wawancara untuk penyusunan makalah ini, begitu juga saya mohon maaf apabila
dalam penulisan ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan sehingga saran dan kritik
yang konstruktif sangat saya harapkan.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian nafs……………………………………………………….5
B. Dalil nafs……………………………………………………………..5
C. pengertian tazkiyatun nafs……………………………………………5
D. Tahapan tazkiyatun nafs………………………………………………6
E. 10 kaidah tazkiyatun nafs menurut tokoh agama……………………..6
F. Pesan singkat/nasehat apapun dari tokoh agama……………………..8
G. Cara menyikapi ujian, menyikapi kegagalan dan
keberhasilan dalam hidup…………………………………………….9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................9
B. Dokumentasi.......................................................................................10
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tazkiyatun nafs merupakan salah satu kaidah yang penting untuk menumbuhkan rasa
ketaqwaan kita kepada allah SWT,terlebih lagi dalam mempelajari ilmu psikologi islam.
Sesungguhnya pembentukan kepribadian yang lurus, tidak akan sempurna tanda-
tandanya, kecuali dengan pembersihan jiwa. Yaitu penyucian lubuk hati manusia paling
dalam. Seseorang yang tidak kuasa membetulkan jiwa serta diri sendiri, niscaya tidak
mampu melakukan hal yang sama pada orang lain. Bagaimanapun jiwa manusia itu
mempunyai pengaruh serta dorogan-dorongan yang bisa mempengaruhi tingkah laku
pembawaan seseorang. Jiwa tersebut mempunyai godaan-godaan yang senantiasa
bergerak, serta gangguan-gangguan yang mengarah kepada kebimbangan, yang
mengakibatkan seseorang melakukan penyimpangan, kejahatan, kekejian, dan kemungkaran.
sehingga bersuci dalam agama Islam tidak hanya meliputi jasmani tetapi juga rohani.
Mensucikan hati dari segala macam kotoran hati disebut Tazkiah. Seseorang dikaruniai hati
yang bersih dan suci saat dilahirkan ke dunia. Karena bebarapa faktor dan pengaruh membuat
hati seseorang menjadi kotor, seperti; pergaulan, dan lingkungan sekitar. Selain itu
bahwasannya setan selalu hadir dan membisikan keburukan pada hati manusia seperti, iri,
dengki, hasud, fitnah, kufur, tamak,dll. Oleh sebab itulah kita di wajibkan bertaubat kepada
allah dengan berbagai macam cara. Selain dengan proses pembersihan dari segala macam
kotoran hati, alangkah lebih baiknya di imbang dengan menanamkan sifat-sifat terpuji ke
dalam hati kita agar dapat terbentu pribadi yang berakhlakul karimah. Tazkiyyatun Nafs
termasuk hal terpenting yang dibawa oleh para Rasul AS.
Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya meniru apa yang di ajarkan
oleh baginda nabi besar Muhammad saw agar hidup kita menjadi lebih baik di dunia maupun
di akhirat.
3
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Biografi narasumber
Nama : Rizal ayatullah C.M ,S.Ag
Pekerjaan : -Guru agama di smk alfalah winong
-pengasuh PP thoriqul falah winong
Alamat : Desa kropak,kec.winong, kab.pati
TTL : Pati,16 Juli 1996
Riwayat pendidikan terakhir : pernah mondok di PP baitull abidin darussalam
wonosobo dan diasuh langsung oleh K.H as’ad al hafidz
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian nafs
Nafs adalah istilah bahasa Arab yang dipakai dalam Alquran. Nafs merupakan
bentuk jamak dari kata nufus dan anfus yang memiliki makna ruh atau jiwa.Namun
pada kenyataanya nafs lebih ditekankan kepada makna diri dibandingkan makna jiwa
yang dimaksud dengan makna dohiriyah atau jasadiyah.
B. Dalil Nafs
َك َم ٓا َأْر َس ْلَنا ِفيُك ْم َر ُس واًل ِّم نُك ْم َيْتُلو۟ا َع َلْيُك ْم َء اَٰي ِتَنا َو ُيَز ِّك يُك ْم َو ُيَع ِّلُم ُك ُم ٱْلِكَٰت َب َو ٱْلِح ْك َم َة
َو ُيَع ِّلُم ُك م َّم ا َلْم َتُك وُنو۟ا َتْع َلُم وَن
5
D. Tahapan tazkiyatun nafs
a) Tathahhur
Said Hawwa dalam Menyucikan Jiwa: Konsep Tazkiyaun Nafs Terpadu menerangkan
bahwa tathahhur artinya mengangkat serta menyucikan jiwa dari beragam penyakit hati
seperti kufur, nifak, kefasikan, kemusyrikan, riya, kedengkian, dan lain sebagainya.
Pada tahap ini, penyucian jiwa diawali denga taubat serta berjanji tidak akan mengulangi
segala perbuatan yang bisa mengotori diri.
b) Tahaqquq
Tahaqquq adalah cara bagaimana seorang Muslim dapat berada sedekat mungkin dengan
Allah SWT sehingga memperoleh kedudukan yang mulia di sisi-Nya. Di tahap ini seorang
Muslim memfokuskan hati dan pikiran hanya kepada Allah SWT, salah satunya dengan cara
dzikir.
Menurut Said Hawwa, tauhid, taubat secara terus menerus, tawakal, zuhud, shidiq kepada
Allah, ikhlas, ubudiyah, dan lain sebagainya merupakan contoh tahaqquq.
c) Takhalluq
Takhalluq maknanya berakhlak dengan nama-nama Allah yang mulia serta meneladani
Rasulullah SAW. Ini adalah upaya perwujudan sifat-sifat Allah SWT dalam kehidupan sehari-
hari.
Contohnya Allah memiliki sifat ar-Rahmaan dan ar-Rahiim. Oleh sebab itu seorang Muslim
hendaknya juga mengasihi dan menyayangi sesama.
6
2) Doa adalah kunci penyucian jiwa
Menurut narasumber kaidah ini kurang tepat,karena kunci penyucian jiwa itu
tidak hanya butuh doa tetapi juga butuh aksi.Walaupun kita berdoa setiap hari tetapi
kita tidak melakukan apa yang diperintahkan allah pasti juga kurang baik.
Contoh: kita ingin kaya tapi tidak mau bekerja
3) Al-Qur’an Al-Karim adalah sumber mata air penyucian jiwa
Kaidah ini sudah pasti, karena al qur’an merupakan intisari dari
kehidupan,maksutnya didalam al qu’an semua aturan sudah dijelaskan atau sudah
dirangkum tergantung kita yang dapat memilah.
4) Mencari seseorag sebagai panutan dan teladan
Menurut narasumber kaidah ini betul karena di al qur’an sudah dijelaskan
dalam surat al- ahzab ayat 21 yang inti dari ayat tersebut adalah sesungguhnya nabi
muhammad itu adalah suri tauladan yang baik yang diperintahkan oleh allah untuk
menjadi panutan kita.Oleh karena itu kita butuh seseorang sebagai panutan agar tidak
kehilangan arah tujuan.
5) Membersihkan diri dari keburukan dan menghiasinya dengan keutamaan
Kaidah ini juga penting karena sebelum kita melangkahi tazkiyatun nafs harus
meninggalkan angkara murka atau hal yang buruk.Jika mau meningglkan harus
mengisi ruh kita dengan hal-hal yang positif.
7
8) Selektif dalam memilih teman pergaulan
Menurut narasumber ini benar dan sudah dijelaskan dalam al qur’an bahwa
berkumpulah dengan orang baik supaya kita juga ikut baik.Kalau kita tidak
berkumpul dengan orang baik tidak ada yang dapat menolong kita.
9) Waspada dari sikap ujub dan tertipu dengan diri sendiri
Sudah dijelaskan dalam penghujung surah An- najm ayat 32 :
َفاَل ُتَز ُّك وا َأنُفَس ُك ْم ۖ ُهَو َأْعَلُم ِبَمِن اَّتَقٰى
Artinya : maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling
mengetahui tentang orang yang bertakwa.
Maknanya kita tidak boleh mengaggap diri sendiri orang yang paling benar
atau orang yang paling suci.Intinya selalu waspada karena iblis dan setan punya
seribu satu cara untuk menggoda atau menggoyahkan umat manusia.
10) Mengenali hakikat jiwa
Menurut narasumber kalau jiwa kita pengen apa harus dituruti,karena harapan
semua orang itu pasti baik.Intinya kita harus memfokuskan diri untuk ibadah ,harus
paham siapa kita,siapa tuhan kita.
ُك ُّل َنْفٍس َذ ۤا ِٕىَقُة اْلَم ْو ِۗت ُثَّم ِاَلْيَنا ُتْر َج ُعْو َن
Artinya: Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya
kepada Kami kamu dikembalikan (Q.S AL-ANKABUT :57)
8
G. Cara menyikapi ujian, menyikapi kegagalan dan keberhasilan dalam hidup
Menurut narasumber mengenai ujian sudah tercantum dalam penggalan Q.S al-
baqarah 286 ,yang bunyinya:
Jadi kita tidak perlu khawatir ketika menghadapi ujian,karena allah sudah menakar
ujian tersebut dengan kemampuan kita.
Mengenai keberhasilan dan kegagalan ,intinya simpel bahwa semuanya itu akan
berlalu jadi hanya sementara,maksudnya kita harus biasa saja menyikapinya jangan
terlalu berlebihan,contohnya : seumpama gagal jangan terlalu kecewa dan jika sukses
jangan terlalu disombongkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap yang bernyawa pasti akan mati.oleh karena itu ,mumpung kita masih
diberikan kesempatan untuk hidup marilah belajar tazkiyatun nafs supaya menjadikan
jiwa menjadi lebih bersih dan selalu bertaqwa kepada sang kholiq.
9
B. Dokumentasi
10