Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS SUBANG

FAKULTAS HUKUM
Jalan R.A. Kartini Km. 3 Tlp. (0260) 411415, Fax (0260) 415677
Subang, e-mail : fh_unsub@gmail.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN 2021/2022


KAR & P2K

NAMA : UJANG
NPM : C1A210405
MATA KULIAH : Pendidikan Agama II
KODE MATA KULIAH : UNI. 122
SKS : 2 SKS
PROGRAM STUDI : Ilmu Hukum
JENJANG PROGRAM : Sarjana (SI)
HARI TANGGAL : Sabtu, 9 April 2022
WAKTU DAN TEMPAT :
DOSEN : Ade Nawawi S.Pdi.,M.Ag

1. Istilah dalam bab Thahrah (bersuci) ada kata Tayamum. Pertanyaanya


a. Apa yang dimaksud dengan Tayamum berikut dasar hukumnya .
b. Sebutkan faktor yang bisa menyebabkan Tayamum
2. Kerangka dasar dalam ajaran Islam ada tiga, salah satunya adalah Aqidah. Pertanyaanya
a. Bagaimana kedudukan Aqidah dalam ajaran Islam kalau dikorelasikan dengan kehidupan
umat manusia di jaman sekarang. Jelaskan
b. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup Aqidah berikut contohnya.
3. Implementasi dari Rukun Islam bagi seorang muslim itu sebuah kewajiban yang harus
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaanya
a. Coba jelaskan bagaimana implemntasi Syahadat dalam masyarakat yang berbeda keyakinan
(non muslim)
b. Dan sebutkan esensi Rukun Islam yang ke-2 berikut penjelasannya.
4. Iman adalah keyakinan dalam hati, diucapkan dalam lisan dan diamalkan oleh seluruh anggota
badan sehingga bertambahnya kebaikan dan terhindarnya dari kemungkaran. Pertanyaanya.
a. Coba jelaskan secara ringkas 6 pilar rukun Iman.
b. Apa hikmah dan manfaat iman kepada Qadla dan Qadar jelaskan
5. Allah SWT memerintahkan kepada umatnya untuk menyeru kedalam Amar Ma’ruf dan
mencegah Nahi Munkar. Pertanyaanya
a. Apa dampak bagi kita terhadap orang yang mengabaikan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
b. Dan sebutkan karakter masyarakat dalam menyikapi Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
Jawaban
1. A
 Tayamum adalah tindakan mensucikan diri dari hadas kecil atau hadis besar
dengan memafaatkan pasir dan debu. Tayamum dilakukan sebagai pengganti
wudhu atau mandi wajib apabila tidak tersedia media air.
 Dasar hukum tayamum ada dalam al quran surat an nisa ayat 43, yg artinya "
dan jika kamu sakit, atau Sedang dalam musafir , atau datang dari tempat
buang air , atau kamu telat menyentuh perempuan , kemudian kamu tidak
mendapat air, makan bertayamumlah dengan tanah yang baik(suci). Sapulah
mukamu dari tanganmu".
B.
 Jika tidak mendapati air atau ada air namun tidak cukup untuk bersuci (wudhu
atau mandi)
 Terdapat Luka
 Cuaca yang sangat dingin
 Air membawa musibah
 Dipentingkan untuk minum
2. A. Aqiqah dalam agama islam sangat penting sekali.Aqiqah yang kita artikan dengan
keimanan atau kepercayan, sangat berperan besar dengan kehidupan seseorang.Seorang
yang percaya dengan hari kiamat dan kebangkitan , pasti perilakunya berbeda dengan
orang yang tidak beriman kepadanya.
B.
 Ilahiyat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan masalah ketuhanan,
khususnya membahas mengenai Allah SWT.
 Nubuwwat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan para utusan Allah
(nabi dan rasul Allah).
 Ruhaniyat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan mahluk gaib. Misalnya
malaikat, iblis, dan jin.
 Sam’iyyat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan alam gaib. Misalnya
surga, neraka, alam kubur, dan lainnya.
3. A.Syahadat merupakan bentuk keimanan yang realisasinya di dalam hati, sehingga
untuk melaksanakan/mengamalkan syahadat perlu adanya pemahaman tentang iman
terlebih dahulu. Pengertian iman yang disampaikan oleh Siti A'isyah diatas memberikan
pengertian kepada kita bahwa iman perlu di implementasikan kepada tiga kategori yaitu
diikrarkan dengan lisan/ucapan, ditekadkan di dalam hati, dan direalisasikan dengan
anggota badan. sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi syahadat disandarkan
pada tiga kategori tersebut.Pengamalan/implementasi syahadat haruslah diamalkan
secara istiqamah agar pencapaiannya menjadi sempurna, karena setiap hukum syara'
yang dibebankan oleh Allah kepada manusia harus diamalkan secara istiqamah seperti
halnya shalat. Begitupun dengan syahadat, sebagai pokok ajaran Islam yang terkandung
di dalamnya ketauhidan yang harus dipelajari dan disosialisasikan kepada mukallaf perlu
adanya pengamalan atau implementasi secara istiqamah pula.

B. Mendirikan Salat. Rukun Islam kedua yang wajib dilaksanakan oleh seorang yang


memeluk agama Islam adalah mendirikan salat setiap waktu dan tidak boleh meninggalkannya.
Salat yang perlu dikerjakan adalah salat wajib dan juga salat sunah.

4. A
1. Iman kepada Allah SWT
Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 hal:
1) Mengimani adanya Allah.
2) Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur
alam semesta kecuali Allah.
3) Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah
dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala.
4) Mengimani semua nama dan sifat Allah (al-Asma’ul Husna) yang Allah telah tetapkan
untuk diri-Nya dan yang nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap

 2. menghilangkan makna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakanNya.


Iman kepada malaikat-malaikat Allah SWT
Malaikat ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya, dengan ketaatan selalu
menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya untuk beribadah kepada Allah. Malaikat
diciptakan tidak memiliki sikap ketuhanan dan hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah
malaikat sangat banyak dan semuanya tunduk dan menjalankan perintah Allah SWT.

3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT


Maksudnya adalah, meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah memiliki kitab-kitab yang
diturunkan-Nya kepada para nabi dan rasul-Nya, yang benar-benar
merupakan Kalam (firman, ucapan)-Nya. Ia adalah cahaya dan petunjuk. Apa yang
dikandungnya adalah benar. Tidak ada yang mengetahui jumlahnya selain Allah. Wajib
beriman secara ijmal, kecuali yang telah disebutkan namanya oleh Allah, maka wajib
baginya mengimaninya secara tafshil, yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an.
Iman kepada rasul-rasul Allah SWT

4•Iman kepada rasul-rasul adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah telah mengutus para
rasul untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya. Kebijaksanaan-Nya telah
menetapkan bahwa Dia mengutus para rasul itu kepada manusia untuk memberi kabar
gembira dan ancaman kepada mereka. Maka, wajib beriman kepada semua rasul
secara ijmal sebagaimana wajib pula beriman secara tafshil kepada siapa di antara mereka
yang disebut namanya oleh Allah, yaitu 25 diantara mereka yang disebutkan oleh Allah
dalam Al-Qur’an.

5. Iman kepada hari akhir


Iman kepada kebangkitan setelah mati adalah keyakinan yang kuat tentang adanya negeri
akhirat. Di negeri itu Allah akan membalas kebaikan orang-orang yang berbuat baik dan
kejahatan orang-orang yang berbuat jahat. Allah mengampuni dosa apapun selain syirik, jika
Dia menghendaki. Pengertian alba’ts (kebangkitan) menurut syar’i adalah dipulihkannya
badan dan dimasukkannya kembali nyawa ke dalamnya, sehingga manusia keluar dari kubur
seperti belalang-belalang yang bertebaran dalam keadaan hidup dan bersegera mendatangi
penyeru. Kita memohon ampunan dan kesejahteraan kepada Allah, baik di dunia maupun di
akhirat.

6. Iman kepada takdir yang baik maupun yang buruk datangnya dari Allah SWT (qada' dan
qadar).
Iman kepada takdir adalah meyakini secara sungguh-sungguh bahwa segala kebaikan dan
keburukan itu terjadi karena takdir Allah. Allah ta’ala telah mengetahui kadar dan waktu
terjadinya segala sesuatu sejak zaman azali, sebelum menciptakan dan mengadakannya
dengan kekuasaan dan kehendak-Nya, sesuai dengan apa yang telah diketahui-Nya itu.
Allah telah menulisnya pula di dalam Lauh Mahfuzh sebelum menciptakannya. Allah
berfirman ”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut qadar (ukuran).” (Al-
Qomar: 49)

B. 1. Termasuk orang yang beriman.


2. Lebih banyak bersyukur.
3. Sabar.
4. Selalu berusaha.
5. Terhindar dari sifat sombong.
6. Selalu berharap kepada Allah.
7. Jiwa yang tenang.
8. Lebih Tawakal.

5. A) 1. Azab yang menyeluruh


Apabila kemaksiatan telah merajalela di tengah-tengah masyarakat , sedangkan orang-orang
yang shalih tidak berusaaha mengingkari dan membendung kerusakan tersebut, maka Allah
SWT akan menimpakan azab kepada mereka secara menyeluruh baik orang-orang yang
jahat maupun orang-orang yang shalih.
2. Tidak dikabulkannya do’a orang-orang yang shalih
Apabila suatu masyarakat mengabaikan amar ma’ruf dan nahy munkar serta tidak mencegah
orang yang berbuat zalim dari kezalimannya, maka Allah akan menimpakan siksa kepada
mereka dengan tidak mengabulkan do’a mereka.
3. Berhak mendapatkan laknat
Di antara hukuman orang yang mengabaikan amar ma’ruf dan nahy munkar adalah berhak
mendapatkan laknat, yakni terusir dari rahmat Allah sebagaimana yang telah menimpa Bani
Israil ketika mengabaikan amar ma’ruf dan nahy munkar.
4. Timbulnya perpecahan
Sudah merupakan aksiomatis bahwa kemungkaran yang paling berat dan dan paling keji
dapat menjauhkan syari’at Allah dari realitas kehidupan dan ditinggalkannya hukum-
hukumNya dalam kehidupan manusia. Apabila hal ini terjadi dan orang-orang diam, tidak
mengingkari dan tidak mencegahnya, maka Allah akan menanamkan perpecahan dan
permusuhan di kalangan mereka sehingga mereka saling melakukan pembunuhan dan
menumpahkan darah
5. Pemusnahan mental
Sebagai kehormatan kepada Nabi Muhammad saw, Allah tidak memusnahkan umat beliau
secara fisik sebagaimana yang telah menimpa umat-umat terdahulu seperti kaum Nabi Hud,
Shalih, Nuh, Luth dan Syu’aib yang telah mendustakan para Nabi dan mendurhakai perintah
Allah. Tetapi bisa saja Allah membinasakan umat Muhammad secara mental

B. Ada 3 karakter masyarakat dalam menyikapi amar ma’ruf nahi munkar:


1)Memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang munkar, atau dinamakan karakter orang
mukmin.
2)Memerintahkan yang munkar dan melarang yang ma’ruf, atau dinamakan karakter orang
munafik.
Memerintahkan sebagian yang ma’ruf dan munkar, dan melarang sebagian yang ma’ruf dan
munkar. Ini adalah karakter orang yang suka berbuat dosa dan maksiat.

Anda mungkin juga menyukai