Anda di halaman 1dari 12

RUKUN IMAN

1. Iman Kepada Allah SW


Iman kepada Allah merupakan rukun iman pertama dan paling utama dalam Islam.
Umat muslim haruslah terlebih dahulu mengenal bahwa tiada Tuhan kecuali Allah. Menurut
Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri, untuk mengimani tersebut bisa
terwujud dalam empat perkara berikut:
Iman Terhadap Keberadaan (wujud) Allah subhanahu wa ta’ala
Iman bahwa Allah adalah Tuhan yang Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya
Beriman dengan Uluhiyyah Allah subhanahu wa ta’ala
Beriman dengan Asma’ (nama-nama) dan sifat-sifat Allah subhanahu wa ta’ala
2. Iman Kepada Malaikat
Yang kedua adalah beriman kepada malaikat-malaikat utusan Allah SWT. Makna
dari beriman kepada para malaikat adalah untuk mengimani atau meyakini bahwa Allah SWT
telah menciptakan para malaikat dalam keadaan berikut:
Malaikat bukanlah laki-laki ataupun perempuan
Tidak makan dan minum
Malaikat tidak tidur
Tidak menikah dan tidak memiliki nafsu
Malaikat adalah makhluk yang mulia
Jumlah malaikat Allah tidak terhitung banyaknya. Namun, ada 10 malaikat yang wajib
diketahui oleh seorang muslim, yaitu malaikat Jibril (menyampaikan wahyu), mikail
(menyampaikan rezeki), Israfil (peniup sangkakala), Izrail (pencabut nyawa), Munkar Nakir
(penanya ruh di alam barzah), Raqib Atid (pencatat amal manusia), Malik (penjaga pintu
neraka) dan Ridwan (penjaga pintu surga).

3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah

Yang ketiga adalah percaya kepada kitab-kitab-Nya. Beriman di sini bermakna meyakini dan
percaya bahwa Allah telah menurunkan wahyu (kitab suci) melalui malaikat Jibril kepada
para rasul untuk disampaikan kepada umat yang berisi petunjuk dan pedoman hidup bagi
hamba-hamba-Nya.

Jumlah kitab yang Allah SWT telah turunkan berjumlah empat kitab. Keempat kitab tersebut
adalah Al Quran (diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW), Injil (diturunkan untuk Nabi Isa),
Taurat (diturunkan untuk Nabi Musa) dan Zabur (diturunkan untuk Nabi Daud).

4. Iman Kepada Nabi dan Rasul-Nya

Yang keempat adalah Iman kepada nabi dan Rasul Allah SWT. Artinya setiap muslim
meyakini bahwa para nabi dan rasul adalah utusan Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya.
Adapun perbedaan nabi dan rasul adalah seorang nabi belum tentu rasul sementara seorang
rasul sudah pasti seorang nabi
5. Iman Kepada Hari Kiamat

Suatu saat nanti, seluruh alam semesta akan hancur dan tergantikan dengan kehidupan yang
kekal (akhirat). Meyakini hal tersebut merupakan iman terhadap hari kiamat. Peristiwa hari
kiamat akan membinasakan seluruh semesta berserta isinya. Peristiwa tersebut terjadi
dalam dua fase, yakni kiamat sugro (kecil) dan kiamat kubro (besar).

Kiamat sugro adalah terjadinya kejadian hancurnya jagat raya dengan skala yang kecil.
Misalnya adalah bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir
sebagainya

Kiamat kubro adalah kiamat yang sesungguhnya, yaitu proses hancurnya alam semesta


beserta seluruh penghuninya. Kiamat kubro ini merupakan salah satu tanda dimulainya
kehidupan akhirat. Dengan demikian, manusia akan mulai ditimbang dan
dipertanggungjawabkan segala amalnya di dunia. Tanda-tanda hari kiamat kubro ini adalah
munculnya Dajjal, turunnya Yakjuj dan Makjuj, terbitnya matahari dari barat dan lain-lain.

6. Iman Kepada Qadha dan Qadhar

Rukun iman yang terakhir adalah beriman kepada qadha dan qodhar. Sebagai seorang
mukmin, kita harus mengakui dan meyakini bahwa setiap hal yang terjadi di dunia ini atas
izin Allah. Kita harus menerima dengan lapang dada semua ketentuan-Nya, baik yang bagi
kita baik ataupun kurang baik.

Namun, Allah lah yang tahu, mana yang terbaik untuk kita. Oleh karena itu, kita harus tetap
berbaik sangka pada-Nya dan tetap melakukan yang terbaik sebagaimana yang Allah
perintahkan untuk kita semua.

Qadha maknanya adalah sesuatu yang telah ditetapkan Allah pada makhluk-Nya, baik
berupa penciptaan, peniadaan, maupun perubahan terhadap sesuatu.
Sedangkan qodar maknanya adalah sesuatu yang telah ditentukan Allah sejak zaman azali.
Dengan demikian qodar ada lebih dulu kemudian disusul dengan qadha.
SYIRIK , NIFAK , KUFUR
SYIRIK adalah menyamakan Allah dengan selain-Nya dalam perkara-perkara yang menjadi
kekhususan Allah.
NIFAK adalah menampakkan apa yang sesuai dengan kebenarana, dan menyembunyikan
apa yang bertentangan dengannya.
KUFUR adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, baik disertai pendustaan atau
tidak karena berpaling mengikuti Rasulullah karena hasad (dengki) atau sombong atau
mengikuti hawa nafsu
PERBUATAN YANG DAPAT MENGHILANGKAN IMAN ATAU MENGURANGINYA
1.Kebodohan
2.Kelalaian
3.Perbuatan maksiat dan dosa
4.nafsu yang mengajak kepada keburukan
RUKUN ISLAM
1.Mengucapkan 2 kalimat syahadat
Dua kalimat syahadat berisi kesaksian jika tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi
Muhammad adalah utusan Allah.
Syahadat merupakan bentuk penghambaan total dan bentuk keyakinan terhadap Agama
Islam.
Namun, syahadat jangan hanya diucap di bibir saja, sebagai muslim yang utuh, kita mesti
menghayati betul isi dari dua kalimat syahadat.
2.Mendirikan shalat
Salat merupakan amalan wajib yang harus dipenuhi oleh pemeluknya.
“Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan
pula shalat) Subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra Ayat
78)
3.Berpuasa di Bulan Ramadhan
Berpuasa sendiri adalah ibadah yang dilakukan untuk tidak makan dan minum dari subuh
hingga magrib, selama satu bulan penuh.
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah Ayat: 183)
4.Membayar zakat
Inti dari zakat adalah mengeluarkan sebagian harta yang kita miliki pada orang yang
membutuhkan.
Sebab pada dasarnya, harta yang sekarang kita punya adalah titipan dan sebagian hak orang
lain.
Ada berbagai macam zakat, di antaranya adalah zakat fitrah (zakat yang dikeluarkan di Bulan
Ramadan), dan zakat mal, zakat yang kamu keluarkan berdasar penghasilan.
5.Menunaikan Haji bagi yang mampu
Sebuah ibadah yang dikerjakan di Tanah Suci Mekkah di Bulan Zulhijah.
Dikatakan bagi yang mampu lantaran ibadah haji memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Ini karena perjalanan ke Mekkah cukup jauh.
Selain dari segi materi, hati juga harus disiapkan karena haji merupakan ibadah yang
mempunyai proses panjang
AHLU BAIT
Para ulama Ahlus Sunnah telah bersepakat bahwa Ahlul Bait adalah keluarga Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam yang diharamkan memakan sedekah. Mereka terdiri dari keluarga Ali,
keluarga Ja’far, keluarga ‘Aqil, keluarga Abbas, serta para istri beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan anak-anak mereka.
BID’AH
Bid’ah adalah segala tata cara yang baru dalam beribadah kepada Allah ta’ala yang
menyimpang dari yang dituntunkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Bid’ah dalam aqidah artinya adalah keyakinan-keyakinan yang menyimpang yang berbeda
dengan keyakinan yang di yakini oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam dan para
sahabatnya.
Bid’ah dalam aqidah yang paling berbahaya adalah kesyirikan.
Memang, nampaknya secara langsung kita tidak mendapatkan ada seorang muslim yang
nyata-nyata menyembah berhala, sujud kepada patung, atau menyembah pohon dan batu
besar yang dianggap keramat. Namun ada beberapa fenomena yang secara sekilas
tampaknya tidak menyimpang, akan tetapi pada hakekatnya hal itu hukumnya sama seperti
menyembah patung, dalam arti termasuk perbuatan syirik, seperti mengakui adanya
kekuatan lain selain Allah ta’ala , mengganti bukum Allah ta’ala dengan hukum buatan
manusia, memasang sesaji, jimat dan mempercayai seseorang yang mengaku memiliki ilmu
ghaib serta mengkultuskan para hamba-hamba Allah yang shalih. Semua ini mengakibatkan
rusaknya tauhid dan aqidah kita lantaran syubhat-syubhat tersebut.
AL WALA WAL BARA
al-wala’ wal-bara’ dapat didefinisikan sebagai penyesuaian diri seorang hamba terhadap apa
yang dicintai dan diridhai Allah serta apa yang dibenci dan dimurkai Allah, dalam hal
perkataan, perbuatan, kepercayaan, dan orang.
1.Perkataan
Do’a dan dzikir yang sesuai dengan Sunnah adalah dicintai Allah, sedangkan mencela dan
memaki dibenci Allah Azza wa Jalla.
2. Perbuatan
Shalat, puasa, zakat, sedekah dan berbuat kebajikan, mengerjakan Sunnah-Sunnah Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dicintai Allah sedangkan tidak shalat, tidak puasa, bakhil, riba,
zina, minum khamr, dan berbuat bid’ah dibenci Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3. Kepercayaan
Iman dan tauhid dicintai Allah, sedangkan kufur dan syirik dibenci Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
4. Orang
Orang yang Muwahhid (mengikhlaskan ibadah semata-mata karena Allah Subhanahu wa
Ta’ala) dicintai Allah sedangkan orang kafir, musyrik, dan munafiq dibenci Allah Azza wa
Jalla.
ILMU
KEUTAMAAN :
1.Ilmu adalah warisan para Nabi
2.Menuntut ilmu adalah jalan menuju surga
3.Allah SWT akan meninggikan derajat
4.Allah SWT ingin memberi kebaikan
5.Manfaat yang akan terus mengalir meski telah meninggal
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no.
3913)
Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim maupun Muslimah. Ketika sudah turun perintah
Allah yang mewajibkan suatu hal, sebagai muslim yang harus kita lakukan adalah sami’na
wa atha’na, kami dengar dan kami taat.
Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang
Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali
dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan
ilmu pula agama-Nya disebarkan.
NIAT
Imam Ahmad bin Hanbal ketika ditanya tentang niat mencari ilmu. Beliau berkata: “Ilmu
tidak mampu menandingi pahala orang yang niatnya lurus (saat mencari ilmu). Mereka
bertanya: “Bagaimana niat menuntut ilmu dikatakan benar wahai Imam Ahmad? Beliau
bersabda: Jika kamu berniat dalam mencari ilmu untuk mengangkat kebodohan pada diri
sendiri dan kebodohan orang lain.”
TAWAKAL
Tawakkal yang hakiki adalah penyandaran hati yang sebenarnya kepada Allâh Azza wa Jalla
dalam meraih berbagai kemaslahatan (kebaikan) dan menghindari semua bahaya, dalam
semua urusan dunia maupun akhirat, menyerahkan semua urusan kepadanya dan benar-
benar meyakini bahwa tidak ada yang dapat memberi, menghalangi, mendatangkan bahaya
serta memberikan manfaat kecuali Allâh (semata)
###Hal-hal yang menguatkan hafalan dan yang melemahkannya
1.Menjauhi kemaksiatan,  Karena kemaksiatan mewariskan hafalan jelek, sedikit
mendapatkan ilmu. Dan tidak akan berkumpul gelapnya kemaksiatan dengan cahaya ilmu.
2.Memperbanyak zikir kepada Allah SWT
3.Jangan banyak makan , karena banyak makan akan sering tidur, kebodohan, pikiran
pendek, anggota tubuhnya lemas dan malas tubuhnya. Disamping kejelekan itu semua juga
berpengaruh pada penyakit badan. 
4.Sebagian ahli ilmu menyebutkan jenis makanan yang dapat menguatkan hafalan
diantaranya minum madu, makan kismis, mengkonsumsi laban (susu). 5. diantara hal yang
dapat membantu hafalan dan melawan lupa adalah berbekam di kepala. Hal ini telah dikenal
dan terbukti. 
WUDHU
FARDHU
1.Niat
2.Membasuh muka
3.Membasuh kedua tangan beserta kedua siku
4.Mengusap sebagian kepala
5.Membasuh kedua kai beserta kedua mata kaki
6.Tertib
SYARAT
1.Islam
2.Tamyiz, (dapat membedakan baik dan buruk)
3.Tidak berhadast besar
4.Air suci dan mensucikan
5.Tidak ada sesuatu yang menghalangi air ke anggota wudhu misal cat getah
6.Mengetahui mana wajib (fardhu) dan sunnah
SUNNAH
1.Membaca basmallah
2.Membasuh kedua telapak tangan
3.Berkumur
4.Membasuh lubang hidung
5.Menyapu seluruh kepala dengan air
6.Mendahulukan anggota kanan daripada kiri
7.Menyapu kedua telinga luar dan dalam
8.Bersiwak
9.Menghadap kiblat
10.Menyela-nyela jari tangan kai
11.Membaca doa
BATAL
1.Keluar sesuatu dari qubul dan dubur
2.Hilang akal sebab gila, pingsan, mabuk, dan tidur nyenyak
3.Tersentuh kulit laki-lai dan perempuan bukan muhrim
4.Tersentuh kemaluan dengan telapa tangan atau jari
TAYAMUM
SYARAT
1.Sulit menemukan air
2.Debu yang suci
3.Mengerti tata cara tayamum
4.Dilaukan pada waatu shalat
5.Satu kali tayamum untuk satu kali shalat fardhu
6.Paham rukun
TATA CARA
1.Siapkan tanah berdebu atau debu yang bersih. Apabila Anda sedang dalam perjalanan,
bisa dengan jendela yang bersih.
2.Ketika posisi Anda sedang sakit di kamar atau rumah sakit, pilih dinding berdebu yang
sekiranya bersih dari kotoran cicak.
3.Kemudian menghadap kiblat, ucapkan Basmalah. Letakkan kedua telapak tangan pada
debu dengan posisi jari-jari tangan dirapatkan.
4.Lalu usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah Anda, disertai membaca niat
dalam hati.
Salah satu bacaan niat tayamum:
"Nawaitut Tayammuma Lisstibaahatish Shalaati Fardlol Lillaahi Taaalaa."
Artinya: Aku niat melakukan tayamum agar dapat mengerjakan salat fardlu karena Allah
taala.
5.Tayamum berbeda dengan wudu, tidak disyaratkan mengusap pada bagian-bagian yang
ada di bawah rambut atau bulu wajah, baik yang tipis maupun tebal. Terpenting meratakan
debu pada seluruh bagian wajah.
6. Selanjutnya, letakkan lagi telapak tangan pada debu, sebaiknya di tempat yang berbeda
dari letak yang pertama tadi. Kali ini jari-jari direnggangkan, jika ada cincin pada jari dilepas
dulu sementara.
7. Kemudian usap telapak tangan kiri pada punggung tangan kanan ke arah bagian dalam
lengan hingga siku. Lanjutkan dari telapak tangan kanan untuk mengusap punggung tangan
kiri hingga siku.
8.Terakhir, usapkan bagian jempol kiri ke bagian punggung jempol kanan. Selanjutnya
lakukan hal yang sama pada tangan kiri.
9.Pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-jari.
MANDI WAJIB
HAL-HAL
1.Berhubungan suami-istri
2.Keluar air mani sengaja atau tidak
3.Berhentinya darah haid
4.Keluar darah nifas
5.Wiladah (caesar)
6.Meninggal dunia selain daripada mati syahid
TATA CARA

 Membaca niat mandi wajib. Doa niat inilah yang membedakan mandi wajib dengan
mandi biasa. Doa niat mandi wajib setelah berhubungan ini bisa dibaca dalam hati.
 Membersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali. Setelah itu dilanjutkan
dengan membersihkan kemaluan serta kotoran yang ada di sekitarnya hingga bersih
dengan tangan kiri.
 Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan. Tangan perlu dicuci ulang untuk
menghilangkan najis dengan menggosok-gosoknya menggunakan sabun hingga
bersih, baru dibilas.
 Berwudhu secara sempurna mirip seperti wudhu yang dilakukan saat akan shalat.
 Menyiram kepala dengan air sebanyak 3 kali.
 Sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan yang basah sampai menyentuh kulit
kepala agar seluruh bagian rambut terkena air.
 Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air dari sisi kanan, lalu dilanjutkan dengan
sisi tubuh bagian kiri.
 Membersihkan area badan yang susah dijangkau. Saat mandi wajib, pastikan seluruh
lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.

SIFAT WAJIB

1. Wujud *ada
2. Qudam *awal
3. Baqa *kekal
4. Mukhalafatul lil hawadisi *berbeda dengan makhluk ciptaannya
5. Qiyamuju bi nafsihi *berdiri sendiri
6. Wahdaniyah *esa
7. Qudrot *berkuasa
8. Iradah *berkehendak
9. Ilmu *ilmi
10. Hayat *hidup
11. Sama' *mendengar
12. Basar *melihat
13. Qalam *berfirman
14. Qadiran *berkuasa
15. Muridan *menghendaki
16. aliman *mengetahui
17. Hayan *hidup
18. Sami'an *mendengar
19. Basiron *melihat
20. Mutakaliman *berfirman
AL-FATIHAH

1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang


2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
4. Pemilik hari pembalasan.
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

BACAAN SHALAT

TAKBILATUL IHRAM ,

IFTITAH , berisi pujian, pemuliaan dan sanjungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

RUKU , Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan segala puji bagiNya

I’TIDAL , Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan
sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu

SUJUD , Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi

DUDUK DIANTARA 2 SUJUD , Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku,


penuhilahkebutuhanku, berilah aku petunjuk dan tingikanlah aku

TASYAHUD , Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi Allah.
Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula rahmat
Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-
hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah utusan Allah 

Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan
kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah
memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
DOA QUNUT

SHALAT JENAZAH
1- Berniat (di dalam hati).
2- Berdiri bagi yang mampu.
3- Melakukan empat kali takbir (tidak ada ruku’ dan sujud).
4- Setelah takbir pertama, membaca Al Fatihah.
5- Setelah takbir kedua, membaca shalawat (minimalnya adalah allahumma sholli ‘ala Muhammad).
6- Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk mayit. Inilah maksud inti dari shalat jenazah.
7- Salam setelah takbir keempat.

KALIMAT THAYYIBAH

1.BASMALLAH , (Bismillaahirrahmaanirrahiim)

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Waktu yang tepat mengucapkan:


Basmalah diucapkan ketika memulai suatu amal atau aktifitas kebaikan. Misalnya belajar,
makan, minum, mengaji, bekerja, berkarya dan lain sebagainya.

2.TA’AWUDZ , (A’uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim)

Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk

Waktu yang tepat mengucapkan:


Taawudz diucapkan ketika hendak membaca Al Qur’an dan ketika meminta perlindungan
dari syetan

3.ISTIRJA , (Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun)

Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nyalah kita akan kembali

Waktu yang tepat mengucapkan:


Istirja’ (innalillahi wa inna ilaihi rajiun) diucapkan ketika mengalami musibah, mendengar
kabar duka atau ada seseorang yang meninggal dunia

4.TASBIH , (Subhaanallah)

Maha Suci Allah

Waktu yang tepat mengucapkan:


Tasbih diucapkan ketika heran terhadap suatu sikap atau ketika melihat maupun mendengar
sesuatu yang tidak pantas bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun boleh juga diucapkan
ketika kagum atau takjub. Lebih lengkap, baca penjelasannya di artikel Kagum Subhanallah
atau Masya Allah.

5. TAHMID , (Alhamdulillah)
Segala puji bagi Allah
Waktu yang tepat mengucapkan:
Tahmid merupakan ucapan syukur kepada Allah. Kalimat ini diucapkan ketika mendapat
nikmat, rezeki, hal-hal yang disukai atau selamat dari suatu musibah.

6.TAKBIR , (Allaahu akbar)


Allah Maha Besar

Waktu yang tepat mengucapkan:


Takbir diucapkan ketika melihat tanda kebesaran dan keagungan Allah. Juga ketika melewati
jalan yang naik atau menanjak. Tasbih, tahmid dan takbir juga menjadi dzikir rutin Rasulullah
setelah shalat.

7.TAHLIL , (Laa ilaaha illallah)


Tiada Tuhan selain Allah

Waktu yang tepat mengucapkan:


Tahlil diucapkan untuk menegaskan tauhid, hanya beribadah kepada Allah. Seseorang yang
masuk Islam, ia harus membaca syahadat yang berisi kalimat tahlil. Tahlil juga diucapkan
sebagai dzikir setelah shalat. Dan juga mentalqin orang yang hendak meninggal (sakaratul
maut).

8.HAUQALAH, (Laa haula walaa quwwata illa billah)


Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah

Waktu yang tepat mengucapkan:


Hauqalah diucapkan ketika seseorang menghadapi tantangan, kesulitan atau sesuatu yang
berat. Bahkan ketika diserukan menuju shalat dan kemenangan dalam adzan, jawabannya
adalah kalimat hauqalah

9.ISTIGHFAR , (Astaghfirullahal ‘adhiim)

Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung

Waktu yang tepat mengucapkan:


Istighfar dibaca ketika kita melakukan kesalahan atau telah berbuat dosa. Ia juga menjadi
dzikir yang dibaca pada pagi dan petang, setelah sholat, dan lain-lain.

10.SALAM , (Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh)

Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkahNya limpahkan kepada kalian

Waktu yang tepat mengucapkan:


Salam diucapkan ketika bertemu dengan sesama muslim. Kalimat ini juga diucapkan ketika
mengakhiri shalat. 

4 TINGKATAN TAKDIR

1.Tingkatan Pertama: Al-‘Ilm (Ilmu). Yaitu, beriman bahwa Allah mengetahui segala sesuatu,
baik secara global maupun terperinci, azali (sejak dahulu) dan abadi, baik hal itu berkaitan
dengan perbuatan-perbuatan-Nya maupun perbuatan-perbuatan para hamba-Nya, sebab
ilmu-Nya meliputi apa yang telah terjadi, apa yang akan terjadi, dan apa yang tidak terjadi
yang seandainya terjadi, bagaimana terjadinya.

2. Tingkatan Kedua: Al-Kitaabah (Penulisan). Yaitu, mengimani bahwa Allah telah mencatat
apa yang telah diketahui-Nya dari ketentuan-ketentuan para makhluk hingga hari Kiamat
dalam al-Lauhul Mahfuzh.

3.Tingkatan Ketiga : Kehendak (al-Masyiah)

Sesungguhnya tidaklah ada sesuatu pun di langit dan bumi melainkan terjadi dengan
keinginan Allah yang di dasari keagungan dan kemuliaan sifat-Nya yang maha mulia yaitu
sifat ar-rahmah dan al-hikmah. Allah Ta’ala memberikan hidayah kepada siapa saja yang Dia
kehendaki sebagai bentuk rahmat Allah kepadanya dan menyesatkan siapa saja yang Ia
kehendaki dengan hikmah dan keadilan-Nya.

4. Tingkatan Keempat: Penciptaan (al-Khalqu)

Segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi adalah makhluk Allah, tidak ada pencipta
selain-Nya.

SIFAT WAJIB RASUL

1. As-Shidiq , Sifat wajib bagi rasul yang pertama adalah As-Shidiq, yang artinya
selalu benar dan jujur. 
2. 2. Al-Amanah , merupakan sifat wajib bagi rasul lainnya. Memiliki arti  dapat
dipercaya, 
3. At-Tabligh , menyampaikan.
Tidak pernah sekalipun Rasulullah menyimpan wahyu dari Allah untuk dirinya
atau hanya untuk keluarganya sendiri. Setiap wahyu yang disampaikan
kepadanya akan disampaikan kembali kepada umat manusia.
4. Al-Fathonah , berarti memiliki kecerdasan yang tinggi. Ini merupakan sifat
wajib bagi rasul yang mutlak adanya. Sebab, kecerdasan tersebut dibutuhkan
karena berkaitan dengan misi suci yang telah diamanahkan oleh Allah SWT.

SYAHADAT
kalimat syahadat ini juga menjelaskan bahwa ia percaya dan bersedia untuk
menjalankan apa yang diperintahkan oleh agama dan menjauhi apa yang
dilarang oleh agama.

Kalimat kedua dapat diartikan sebagai bentuk kesediaan diri untuk mengikuti
sunnah Nabi, itti ba’, tidak taklid atau ikut-ikutan dalam mengerjakan suatu
amalan ibadah, terlebih lagi menjauhi segala perbuatan bid’ah apapun
bentuknya sebagai bentuk utama dari penerapan sekaligus konsekuensi
terhadap kalimat syahadat.

Anda mungkin juga menyukai