Anda di halaman 1dari 13

Hubungan Struktur

Aktivitas Obat-obat
Diuretika
KELOMPOK 5
Diuretik adalah obat yang digunakan untuk
membuang kelebihan garam dan air dari dalam
tubuh melalui urine
PENGGOLONGAN DIURETIKA
PENGGOLONGAN DIURETIKA

Berdasarkan efek yang dihasilkan diuretika dibagi menjadi


tiga kelompok, yaitu:

1. Diuretika yang hanya meningkatkan ekskresi air dan


tidak mempengaruhi kadar elektrolit tubuh.

2. Diuretika yang dapat meningkatkan ekskresi Na+


(Natriuretik).

3. .Diuretika yang dapat meningkatkan ekskresi Na+ dan


Cl- (saluretik).
SECARA UMUM DIURETIK DIBAGI MENJADI 7 KELOMPOK

01 04
DIURETIK OSMOTIK DIURETIKA PENGHAMBAT KARBONIK ANHIDRASE

02 05
DIURETIK PEMBENTUK ASAM DIURETIKA TURUNAN TIAZIDA

03 06
DIURETIKA MERKURI ORGANIK DUIRETIKA HEMAT KALIUM DAN DIURETIKA LOOP
DIURETIKA OSMOTIK
DIURETIKA OSMOTIK

Diuretika osmotik adalah senyawa yang dapat meningkatkan ekskresi urin dengan mekanisme kerja berdasarkan perbedaan
tekanan osmosis. Umumnya diuretika osmotik mempunyai berat molekul rendah, dalam tubuh tidak mengalami
metabolisme, secara pasif disaring melalui kapsula Bowman ginjal, dan tidak diabsorpsi kembali oleh tubulus renalis. Bila
diberikan dalam dosis besar atau larutan pekat akan menarik air dan elektrolit ke tubulus renalis, yang disebabkan oleh
adanya perbedaan tekanan osmosa, sehingga terjadi diures

Diuretika osmotik adalah natriuretik, dapat meningkatkan ekskresi natrium dan air. Efek samping diuretika osmotik antara
lain adalah gangguan keseimbangan elektrolit, dehidrasi, mata kabur, nyeri kepala dan takikardia. Contoh: manitol, glukosa,
sukrosa, dan urea.
DIURETIKA PEMBENTUK ASAM
DIURETIKA PEMBENTUK ASAM

Diuretika pembentuk asam adalah senyawa anorganik yang dapat menyebabkan urin bersifat asam dan
mempunyai efek diuretik. Senyawa golongan ini efek diuretiknya lemah dan menimbulkan asidosis hiperkloremik
sismetik. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah iritasi lambung, penurunan nafsu makan, mual,
asidosis dan ketidaknormalan fungsi ginjal. Contoh: ammonium klorida, ammonium nitrat, dan kalsium klorida.
Mekanisme kerja dari golongan diuretika pembentuk asam dibawah ini
DIURETIKA PEMBENTUK ASAM

Penggunaan ammonium klorida dalam sediaan tunggal kurang efektif karena setelah 1- 2 hari, tubuh
(ginjal) mengadakan kompensasi dengan memproduksi ammonia, yang akan menetralkan kelebihan
asam, membentuk NH4 + , yang segera berinteraksi dengan ion Clmembentuk NH4Cl dan kemudian
diekskresikan, sehingga efek diuretiknya akan menurun secara drastis. Reaksi penetralan kelebihan asam
ini

NH4Cl lebih sering digunakan sebagai ekspektoran dalam campuran obat batuk, karena dapat
meningkatkan sekresi cairan saluran napas sehingga mudah dikeluarkan.
DIURETIKA PEMBENTUK ASAM
DIURETIKA PEMBENTUK ASAM
Deuritika merkuri organik adalah saluretika karena dapat menghambat absorpsi
kembali ion-ion Na+
CI dan air. Absorpsi pada saluran cerna rendah dan menimbulkan iritasi lambung
sehingga pada umumnya diberikan secara parenteral.

Dieuretika merkuri organik mengandung io merkuri, yang dapat berinteraksi dengan


gugus SH enzim ginjal ( Na, K-dependent ATP-ase ) yang berperan pada produksi
energi yang diperlukan untuk absorpsi kembali elektrolit dalam membran tubulus
sehingga enzim menjadi tidak aktif.
DIURETIKA PENGHAMBAT KARBONIK ANHIDRASE
DIURETIKA PENGHAMBAT KARBONIK ANHIDRASE

Deuretika penghambat karbonik anhidrase (CA) merupakan senyawa


golongan sulfonamid. Senyawa penghambat karbonik anhidrase adalah
saluretik, digunakan secara luas untuk pengobatan sembab yang ringan
moderat, sebelum ditemukannya diuretika turunan tiazida.
DIURETIK TURUNAN TIASIDA

DIURETIKA TURUNAN TIASIDA

Diuretika turunan tiazida adalah saluretik yang dapat menekan


absorpsi kembali ion-ion NaCl dan air. Turunan ini juga meningkatkan
ekskresi ion-ion K+, MG2+ dan HCO3- dan menurunkan ekkresi asam
urat. Diuretika turunan tlasida terutama digunakan untuk pengobatan
sembab pada keadaan dekompensasi jantung dan sebagai penunjang
pada pengobatan hipertensi karena dapat volume darah dan secara
langsung menyebabkan relaksasi otot polos arteriola
DIURETIK HEMAT KALIUM

DIURETIKA HEMAT KALIUM

Adalah senyawa yang mempunyai aktifitas natriuretik ringan dan


dapat menurunkan sekresi ion H+ dan K+ . Senyawa tersebut bekerja
pada tubulus distalis dengan cara memblok penukaran ion Na+ dan
air. Diuretika hemat kalium bekerja pada saluran pengumpul,
dengan mengubah kekuatan pasif yang mengontrol pergerakan ion-
ion, memblok absorbsi kembali ion Na+ dan ekskresi ion K+ sehingga
meningkatkan ekskresi ion Na+ dan Cl- dalam urine.
DIURETIK LOOP

DIURETIKA LOOP
Merupakan srnyawa saluretik yang sangat kuat,
aktifitasnya jauh lebih besar dibanding turunan tiasida dan
senyawa saluretik lain. Turunan ini dapat memblok
pengangkutan aktif NaCL pada loop Henle sehingga
menurunkan absorbsi kembali NaCL dan meningkatkan
ekskresi NaCL lebih dari 25%.

Model kerja diuretika loop pada tingkat molekul belum


diketahui secara pasti,tetapi ada 3 hipotesis yang mungkin
dapat digunakan untuk menjelaskan modul kerja tersebut
yaitu :
1. Penghambat enzim Na+,K+,ATP-ase
2. Penghambat atau pemindahan siklik-AMP
3. Penghambatan glikosis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai