Anda di halaman 1dari 27

LEMBAR BELAJAR MAHASISWA 1

(LBM 1)

a. Judul: Oh bayiku...

b. Skenario

Secara global, diperkirakan 15 juta bayi lahir terlalu dini tiap tahunnya dengan perkiraan
lebih dari 1 diantara 10 bayi, yang dibedakan dari waktu kelahirannya. Kejadian ini salah
satunya dapat dipacu oleh terjadinya inflamasi pada selaput amnion yang dapat
mengakibatkan Fetal Inflammatory Response Syndrome (FIRS) dan menimbulkan
kontraksi uterus. Terdapat 1 juta anak meninggal tiap tahun karena komplikasi kelahiran
sebelum waktunya. Bayi yang bertahan, banyak yang mengalami disabilitas sepanjang
hidupnya, termasuk disabilitas dalam belajar, penglihatan, dan gangguan pendengaran.
Secara global, persalinan prematur menyebabkan kematian pada anak di bawah 5 tahun.
75% dari kematian tersebut dapat dicegah dengan penanganan terkini dan cost-effective. Di
sisi lain 10 persen dari seluruh kelahiran diperkiraan lahir melewati masa yang seharusnya.
Pada keadaan ini, hasil pemeriksaan penunjang salah satunya USG, dapat menunjukkan
adanya klasifikasi plasenta dan fetal femur length yang lebih panjang. Selama persalinan
dapat ditemukan adanya cairan ketuban yang keruh bahkan hijau. Setelah bayi lahir dapat
diidentifikasi terdapat kulit yang keriput dan berwarna kekuningan, kuku panjang, dan
rambut lebih tebal. Kelainan ini salah satunya disebabkan adanya defisiensi enzim sulfatase
plasenta. Postmaturity syndrome dapat terjadi karena adanya insufisiensi plasenta. Hasil
skrinning ini menentukan penatalaksanaan dari kasus. Apabila skor Bishop >5
dipertimbangkan untuk dilakukan augmentasi persalinan.

Step 1 ( istilah yang belum diketahui )

1. Fetal Inflammatory Response Syndrome (FIRS) (desi) : inflasi


sistemik yang dapat memicu persalinan preterm karna peningkatan
kadar fetal plasma interleukin. (kamelia)
Sindrom respon peradangan janin, kondisi aktivitasi sistemik dari
sistem kekebalan janin dan dikaitkan dengan risiko morbiditas dan
mortalitas neonatus yang tinggi dan dapat kerusakan otak. (putri)
2. penanganan terkini dan cost-effective (septi) : suatu tindakan yang
diakukan mencegah terjadinya kematian dan kesakitan , cost-effective
merukan farma ekonomi yang digambarkan dalam rasio biaaya dan
efektifitas agar dapat membantu pengambilan keputusan dalam
memilih obat yang efektif secara manfaat dan juga biaya(desi)
3. defisiensi enzim sulfatase plasenta(kamelia) : kelainan sistem saraf
pusat pada janin(hasri) kekurangan ezim pada ari –ari (septi)
4. Postmaturity syndrome (kamelia) : kondisi ketika bayi tak lahir sesuai
tanggal kelahiran, bisa maju ataupun mundur (aliza) , suatu kondisi
dimana bayi lahir lebih bulan , >42 minggu dan mengalami beberapa
permasalaha ( desi)
5. insufisiensi plasenta (winda) : plasenta yang tidak berkembang atau
rusak, karna aliran darah yang tidak mencukupi saat kehamilan (anjar)
6. komplikasi serius pada kehamilan , kondisi ini disebabkan oleh aliran
darah dari sang ibu tidak mencukupi dimasa kehamilan (erna)
7. fetal femur length (eva) : keterangan panjang tulang paha janin saat di
USG (meliza) untuk mengukur panjang tulang janin untuk
memperkiran usia kehamilan (erna)
8. skor Bishop (putri) : sistem penilai pra persalinan untuk membantu
apakah perlunya induksi persalinan atau tidak (winda)
9. augmentasi persalinan (hasri) :proses merangsang rahim agar
meningkat (eva) merupakan suatu tindakan stimulasi kontraksi spontan
yang kurang akibat dilitasi serviks dan turunnya fertus (desi)
10. klasifikasi plasenta (erna) : klasifikasi plasenta /pengapuran plasenta
yaitu salah satu kondisi yang terjadi pada plasenta pada kehamilan
(eva) , tingkat 0 : usia kehamilan 18 minggu, tingkat 1 :18-29 minggu,
tingkat 2 : 30-38 minggu, tingkat 3 : 39 atau lebih (anjar)
step 2

1. Apa pengertian dari partus prematur ?(putri)


2. Apa penyebab dari partus prematur ? (putri)
3. Penyebab dari insufisiensi plasenta ? (meliza)
4. Apa saja tanda dan gejala akibat pengapuran klasifikasi plasenta ? (aliza)
5. Tanda dan gejala dari partus prematur ? (hasri)
6. Apa saja faktor risiko dari partus prematur ? (septi)
7. Apa saja tanda Fetal Inflammatory Response Syndrome (FIRS) ? (desi)
8. Bagaimana penilaian skor bishop ? (desi)
9. Bagaimana cara melakukan cost-effective ? (kamelia)
10. Apa dampak dari Fetal Inflammatory Response Syndrome (FIRS) ?
11. Apa saja komplikasi yang munul akibat partus prematur ?
12. Apa pengertian dari partus postmatur ?(putri)
13. Apa penyebab dari partus postmatur ? (putri)
14. Bagaimanakomplikasi dan penanganan pada ibu dan bayi yang mengalami
posmatur ? (winda)
15. Apa saja faktor risiko dari partus postmatur, jelaskan ? (hasri)
16. Apa saja penyebab defisiensi enzim sulfate plasenta ? (kamelia)
17. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka
prematuritas pada bayi ? (desi)
18. Bagaimana patofisiologi dan diagnosis dari partus prematur dan post
matur ? (winda)
19. Apa saja tanda gejala partus postmatur ? (erna)
20. Bagaimana cara mencegah terjadinya partus postmatur ? (erna)
21. Bagaimana mencegah terjadinya pengapuran plasenta ? (erna)

Step 3

1. Bagaimana epidemologi partus prematurus?


Jawab : partus prematurus merupakan penyumbang kematian terbesar bayi
sebelum usia 32 miggu, pada tahun 2014 sekitar 1 dari 10 bayi terjadi
prematur dan pada tahun 2015 sebesar 11,5% bayi yg lahir akibat
persalinan kurang bulan (winda)
2. Apa pengertian dari partus prematurus ? (putri)
Jawab : dimulainya kontraksi uterus yang disertai dengan perdarahan dan
silitasi serviks serta turunnya kepala bayi pada usia kehamilan >37
minggu. (hasri) persalinan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu
dan berat janin kurang dari 2500 gr. (anjar)
3. Apa saja klasifikasi partus prematurus ?
Jawab : 1. Menurut kejadiannya yaitu digolongkan menjadi 2 secara
spontan yaitu persalinan yang didahului ketuban pecah dini dan
disebabkan faktor infeksi, gol 2 elektif .
2. menurut usia kehamilan : 1 pretem /kurang bulan <37 minggu, 2. Very
pretem /sangat kurang bulan 28-kurang dari 32 minngu, 3. Ektremk
kurang bulan kurang 28 minggu.
3. menurut berat badan lahir : 1. BBLR 1.500-2.500, berat lahir sangat
rendah 1000-1500 gr, berat lahir ekstrem rendah <10000 (desi)
4. Apa penyebab dari partus prematurus ? (putri)
Jawab : dari gaya hidup tidak sehat,seperti merokok, minum alkohol
sebelum atau semasa kehamilan (eva) terjadinya kehamilan kembar,
perdarahan anterfartum, ketuban peah dini(erna)
5. Bagaimana patofisiologi partus prematurus ?
Jawab : infeksi pada ibu, pada janin, cairan ketuban dan Fetal
Inflammatory Response Syndrome (FIRS), sehingga mengahsilkan
kortisol dan hormon eksitosin yang dapat menstimulus serviks dan uterus
akan berkontraksi sehingga dapat terjadi kelahiran prematur (septi)
6. Apa saja komplikasi jangka panjang dan pendek yang muncul akibat
partus prematurus ?
Jawab : dapat mendertita jangka panjang : penyakit menahun , gangguan
mental, dan berkebutuhan khusus, jangka pendek : hipotermi dan asfiksia
(winda)
7. Tanda dan gejala dari partus postmaturus ? (erna)
Jawab : kulit kepala dan rambut yang tebal terlihat kerutan pada telapak
tangan dan kaki, berkrangnya cadangan lemak, warna kulit hijau, coklat
atau kuning dari mekonium (eva)
8. Bagaimana patofisiologi post matur ? (winda)
Jawab : hubungan dengan horman corticortropin releasing dimana hormon
ini berkaitan dengan lama kehamilan, peningkatan hormon seriring dengan
bertambah usia kehamilan. (anjar)
9. Bagaimana diagnosis dari partus postmatur ?
Jawab :
10. Penyebab dari insufisiensi plasenta ? (meliza)
11. Apa saja tanda dan gejala akibat pengapuran kalsifikasi plasenta ? (aliza)
12. Tanda dan gejala dari partus prematurus ? (hasri)
13. Apa saja faktor risiko dari partus prematurus ? (septi)
14. Bagaimana penilaian skor bishop ? (desi)
15. Bagaimana cara penanganan partus prematurus yang terkini dan cost-
effective ? (kamelia)
16. Apa saja komplikasi yang munul akibat partus prematurus ?
17. Apa pengertian dari partus postmaturus ?(putri)
18. Apa penyebab dari partus postmaturus ? (putri)
19. Bagaimana komplikasi pada ibu dan bayi yang mengalami posmaturus ?
(winda)
20. Bagaimana penanganan pada ibu dan bayi yang mengalami posmaturus ?
(winda)
21. Apa saja faktor risiko dari partus postmatur, jelaskan ? (hasri)
22. Apa saja penyebab defisiensi enzim sulfate plasenta ? (kamelia)
23. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka
prematuritas pada bayi ? (desi)
24. Bagaimana cara mencegah terjadinya partus postmatur ? (erna)
25. Bagaimana mencegah terjadinya pengapuran plasenta ? (erna)
Step 4
Step 5

1. Bagaimana epidemologi partus prematurus?


2. Apa pengertian dari partus prematurus ? (putri)
3. Apa saja klasifikasi partus prematurus ?
4. Apa penyebab dari partus prematurus ? (putri)
5. Bagaimana patofisiologi partus prematurus ?
6. Apa saja komplikasi jangka panjang dan pendek yang muncul akibat
partus prematurus ?
7. Tanda dan gejala dari partus prematurus ? (hasri)
8. Apa saja faktor risiko dari partus prematurus ? (septi)
9. Bagaimana penilaian skor bishop ? (desi)
10. Bagaimana cara penanganan partus prematurus yang terkini dan cost-
effective ? (kamelia)
11. Apa pengertian dari partus postmaturus ?(putri)
12. Bagaimana patofisiologi postmatur ? (winda)
13. Apa penyebab dari partus postmaturus ? (putri)
14. Tanda dan gejala dari partus postmaturus ? (erna)
15. Apa saja faktor risiko dari partus postmatur, jelaskan ? (hasri)
16. Bagaimana diagnosis dari partus postmatur ?
17. Bagaimana komplikasi pada ibu dan bayi yang mengalami posmaturus ?
(winda)
18. Bagaimana cara mencegah terjadinya partus postmatur ? (erna)
19. Bagaimana penanganan pada ibu dan bayi yang mengalami posmaturus ?
(winda)
20. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka
prematuritas pada bayi ? (desi)
Step 7

1. Bagaimana epidemologi partus prematurus?


Jawab : kelahiran prematur di definiskan sebagai kelahiran yang terjadi
kurang dari 37 minggu usia kehamilan, berdasarkan data WHO tahun 2013
pada 184negara di dapatkan 18% di indonesia jumlah persalinan prematur
mencapai 675.700 kasusdengan15,5 kasus per 100 kelahiran hidup pada
tahun 2013 dari 70-80% kasus persalinan prematur, sekitar 40-50% terjadi
secara spontan dan 20-30% terjadi ketubanpecah dini, persalinan prematur
juga dapat terjadik karena indikasi medis seperti preeklamsia ,solusio
plasenta, plasenta previa pertumbuhan janin terhambat,kehamilan
multipel, dimana mencapai 20-30% kasus. Persalinan prematur
mempunyai kontribusi sebagai penyumbang angka kematian neonatal 27%
di seluruh dunia (Akbar Aldika IlhamMuhammad, Tjokroprawiro
Askandar Brahmana Hendarto, Hendy 2020) (hasri)
WHO mencatat kelahiran bayi premature di Indonesia sebesar 15,5%
setiap tahunnya dan menempatkan Indonesia di urutan ke-9 negara dengan
kelahiran premature yang terbesar didunia. Setiap tahunnya lima belas juta
bayi lahir didunia ini pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
Kematian perinatal yang tinggi (70%) disebabkan oleh persalinan
premature. Bayi premature, karena tumbuh kembang organ vitalnya,
menyebabkan ia masih belum mampu untuk hidup diluar kandungan,
sehingga sering mengalami kegagalan adaptasi yang dapat menimbulkan
morbiditas bahkan mortalitas yang tinggi. ( Mariyani,2019) (putri)

Sekitar 70-80% persalinan prematur(PKB) adalah spontan, yaitu


persalinana preterm (40-50%) atau kebutuban pecah dini, (20-30%) dan
insufisiensi serviks pada kelahiran prematur spontan jarang terjadi,
sedangkan sisanya (20-30%) PKBS adalah iattogonik, hal in karena
masalah yang membahayakan kesehatan ibu atau janin (preeklasia,
plasenta previa, plasenta abrutio, pertumbuhan janin diluar dan kehamilan
multi pel) sehingga komplikasi kehamilan adalah penyebab utama
kelahiran spontan dan prematur. Kelahiran prematur secara umum terjadi
antara (5-18%) kelahiran diseluruh dunia.
(Robinson, 2019) (Eva)

2. Apa pengertian dari partus prematurus ? (putri)


Jawab : Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi pada usia
kehamilan 22 minggu hingga 37 minggu. Berat janin kurang dari 2500
gram
(dr.Herman.S dan Tri Joewono, Buku Acuan Persalinan Kurang Bulan,
2020) (putri)

Dimulainya kontraksi uterus yang disertai dengan perdarahan dan dilatasi


serviks serta turunnya kepala bayi pada wanita hamil yang lama
kehamilannya kurang dari 37 minggu (Oxom, 2010) (kamelia)

Persalinan kurang bulan menurut WHO (2015) adalah persalinan yang


terjadi antara usia kehamilan 28 minggu sampai kurang dari 37 minggu
(259 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir pada siklus 28 hari,
dengan subkategori: extremely preterm <28 minggu, very preterm 28-<32
minggu dan moderate to late preterm 32-<37 minggu. (eva)

3. Apa saja klasifikasi partus prematurus ?


Jawab :
Klasifikasi persalinan kurang bulan
1. Menurut kejadiannya, digolongkan menjadi:
a) Idiopatik/spontan
persalinan kurang bulan spontan didahului oleh ketuban pecah dini,
yang sebagian besar disebabkan faktor infeksi (korioamnionitis).
b) Iatrogenik/elektif persalinan kurang bulan buatan iatrogenik
disebut Juga sebagai elective preterm.
2. Menurut usia kehamilan, diklasifikasikan dalam:
a) Preterm/Kurang bulan: usia kehamilan 32-<37 minggu
b) Very Preterm/Sangat kurang bulan: usia kehamilan 28-<32 minggu
c) Extremely Preterm/Ekstrim kurang bulan: usia kehamilan <28
minggu
3. Menurut berat badan lahir, dibagi dalam kelompok:
a) Berat bayi lahir rendah: berat badan bayi 1500-2500 gram
b) Berat bayi lahir sangat rendah: berat badan bayi 1000-1500 gram,
c) Berat bayi lahir ekstrim rendah: Berat badan bayi<1000 gram

Referensi : Dr.Sriyana dan Dr.Hermanto.2020.Buku acuan persalinan


kurang bulan (Prematur). Kendari:Yayasan Avicenna Kendari. (desi)

4. Apa penyebab dari partus prematurus ? (putri)


Jawab :
kurang lebih 30% kasus partus prematurus tidak diketahui penyebabnya
(Guaschino, 2012). Sedangkan 70% sisanya disebabkan oleh beberapa faktor
seperti kehamilan kembar 30% kasus, ketuban pecah dini, perdarahan
antepartum, inkompetensi serviks, kelainan kongenital uterus 20-25%, dan
sisanya 15-20% dengan penyebab preeklampsia (Townson DS, 2011). (anjar)
1. Faktor dari ibu = usia, preeklamsi atau hipertensi, kurang,gizi,anemia
2. faktor kehamilan : pendarahan antepartum, hidroamnion, kpd
3. faktor janin : gemeli (meliza)
1) Karena pengaruh stress mengakibatkan aktivasi HPA ibu dan janin,
2) Karena infeksi/peradangan,
3) Karena pengaruh prostaglandin,
4) Karena perdarahan,
5) Karena peregangan uterus yang berlebihan. (winda)
a) Penyakit yang menyertai kehamilan
 Hipertensi
 Diabetes melitus
 Penyakit ginjal
 Penyakit jantung
b) Komplikasi kehamilan
 Praeklampsia/eclampsia
 Perdarahan antepartum
 Serviks inkompeten
 Hamil ganda
c) Masalah sosial
 Gizi rendah
 Pekerjaan
 Masalah lingkungan

Referensi : Prof.Dr. Ida bagus.2014.Penuntun kepaniteraan klinik obstetric


dan ginekologi. Jakarta:Penerbit buku kedokteran EGC. (desi)

- Aktivasi aksis kelenjar hipotalamus-hipofisis-adrenal baik pada ibu


maupun janin, akibat stress pada ibu atau janin
- Inflamasi desidua-korioamnion atau sistemik akibat infeksi sistemik
- Perdarahan desidua
- Peregangan uterus patologik
- Kelainan pada uterus atau serviks (Sarwono, 2018) (septi)

5. Bagaimana patofisiologi partus prematurus ?


Jawab : Studi terbaru mengenai patofisiologi kelahiran premature telah
mengindetifikasi empat jalur yang mengarah untuk persalinan premature :
a. Inflamasi
b. Perdarahan deciduas
c.Distensi uterus berlebihan
d. Aktivasi dini penggagas persalinan fisiologis
Inflamasi lebih sering berhubungan dengan kelahiran sebelum 32 minggu,
dimana perdarahan desidua dapat terjadi setiap saat. Distensi uterus yang
berlebihan menyertai kehamilan kembar, polyhidramnion atau uterus yang
abnormal. (Darma, Sagita. 2017) (putri)
Beberapa ahli telah mengelompokkan penyebab terjadinya persalinan
kurang bulan, secara umum yaitu disebabkan:
1)Karena pengaruh stress mengakibatkan aktivitas HPA ibu dan janin
2)Karena infeksi/peradangan
3)Karena pengaruh prostaglandin
4)Karena perdarahan, karena perenggangan uterus yang berlebihan (aliza)

6. Apa saja komplikasi jangka panjang dan pendek yang muncul akibat
partus prematurus ?
Jawab :  Hipotermia 37,5°C sekitar 4 - 6 %
 Respiratory distress sekitar 93 %
 Retinopathy of prematurity (ROP) sekitar 59 %
 Patent ductus arteriosus sekitar 46 %
 Bronchopulmonary dysplasia sekitar 42 %
 Late-onset sepsis sekitar 36 %
 Necrotizing enterocolitis (NEC) sekitar 11 %
 Intraventricular hemorrhage (IVH) derajat III sekitar 7 %
 Intraventricular hemorrhage derajat IV sekitar 9 %
 Periventricular leukomalacia sekitar 3 %

Komplikasi Jangka Panjang :


1) Masuk Rumah Sakit (MRS)
2) Luaran Neurodevelopmental
Dibandingkan dengan bayi cukup bulan, gangguan
neurodevelopmental berikut yang lebih sering terjadi yaitu: 
Gangguan cognitive skills  Gangguan motorik termasuk motorik
halus maupun kasar  Cerebral palsy (CP)  Cacat pendengaran
dan penglihatan  Masalah tingkah laku dan psikologis
3) Isu-isu penyakit menahun (kronis)
Secara spesifik prematuritas dihubungkan dengan Chronic kidney
disease, Gangguan tumbuh kembang, dimana saat diikuti lebih
lanjut, dari 950 bayi yang lahir dengan low birth weight.
4) Gangguan fungsi paru
berakibat menurunnya kapasitas berlatih atau meningkatnya risiko
asma
5) Kebutuhan khusus di bidang pendidikan

Referensi : Dr.Sriyana dan Dr.Hermanto.2020.Buku acuan persalinan


kurang bulan (Prematur). Kendari:Yayasan Avicenna Kendari. (desi)

RDS (Respiratory Distress syndrome), perdarahan intra/ periventricular,


NEC (Necrotizing Enterp Cilitis), displasi bronko- pulmonary, sepsis, dan
paten ductus arterious.
Jangka panjang : kelainan neurologik, seperti serebrial palsi, retino pati,
cetardasi mental, disfungsi neurobehavi oral dan prestasi sekolah yang
kurang baik (Sarwono, 2018) (septi)

Prematuritas, morbiditas, biaya sosial, erly adult mortality (aliza)

7. Tanda dan gejala dari partus prematurus ? (hasri)


Jawab : Pendataran 50-80%, pembukaan 2cm atau lebih, panjang serviks
kurang dari 2cm pasti akan terjadinya perslinan, keram seperti nyeri
haid,nyeri tumpul pada pinggang ,nyeri atau tekanan suprapubis,
kpd,kontraksi uterus terpalpasi
(meliza) ( jusuf,2015 )
kontraksi yang irreguler, non-ritmik, dapat disertai nyeri atau tidak,
adanya tekanan pada pelvis, nyeri perut bawah seperti yang dirasakan
ketika menstruasi, keluarnya cairan dari vagina, dan nyeri pada pinggang
bawah. Gejala dan tanda tersebut hanya muncul dalam waktu 24 jam
sebelum persalinan preterm. (Cunningham et al, 2014). (winda)

Tanda dan gejala


a. Kran seperti nyeri haid
b. Nyeri tumpul pada pinggang
c. Nyeri atau tekanan supropubis
d. Sensasi tekanan atau terasa berat pada panggul.
E. Perubahan karakter atau jumlah rembasan vagina
F. Diare
G. Kontraksi uterus tidak terpalpasi
H. Kpd
(Varney, 2004, H 784) (eva)

Tanda dan gejala kemungkinan persalinan prematur


1) Kontraksi terus-menerus (sakit atau tapa sakit)
2) Kram abdomen silih berganti, terdapat tekanan pelvis
3) atau pinggang sakit
4) Tanda (pengeluaran cairan) vagina berbau atau ber-tambah
5) Terdapat perdarahan per vaginam ( Putri aditama lidia dan Mudillah
siti,2019) (putri)

8. Apa saja faktor risiko dari partus prematurus ? (septi)


Jawab : Faktor risiko yang dikaitkan dengan terjadinya kelahiran
premature yaitu riwayat kelahiran prematur, berat badan kurang, obesitas,
diabetes, hipertensi, merokok, infeksi, usia ibu, genetika, kehamilan multi
janin, jarak kehamilan yang terlalu berdekatan, gangguan plasenta, dan
KPD premature (Butali et al., 2016). (erna)

Faktor Risiko Terjadinya Persalinan Prematur


Pada ibu:
1) Usia saat hamil di bawah 16 tahun atau usia lebih 35 tahun
2 Jarak antar kehamilan pertama dengan kedua atau selanjutnya
3) Riwayat kelahiran prematur
4) Kehamilan kembar
5) Infeksi pada ibu (bacterial vaginosis
6) Kondisi kronis yang dialami ibu (DM, hipertensi, anemia, asma,
penyakit ginjal, lupus, gangguan tiroid).
7) Abnormalitas leher
8) Berat badan saat hamil yang tidak memenuhi standar.
9) Stres fisik
10) Kesehatan mental pada ibu (depresi atau trauma)
11) Gaya hidup yang kurang baik (merokok, minum alcohol, dan
penyalahgunaan zat)

Pada janin
1) Gawat janin (anemia, hipoksia, asidosis, atau gangguan jantung janin)
2) Infeksi intrauterine.
3 Pertumbuhan janin terhambat (PJT UGR-ntra Uterine Growth
Restriction)
4) Isomunisasi RhesuS
5 Simpul Tali Pusat (Cord Entanglement) pada kembar monokorionik
Referensi : Dr. Ni Komang Yuni Rahyani, S.SiT., M.Kes., I Komang
Lindayani, SKM., M.Keb., Ni Wayan Suarniti, SST., M.Keb. · 2020.
Buku ajar asuhan kebidanan patologi bagi bidan.Yogyakarta:Penerbit
ANDI (desi)
Faktor risiko tersebut antara lain idiopatik, latrogenik, faktor sosio-
demografik, faktor maternal, infeksi, dan faktor genetik. (Wahyuni iin
dan selvia dita, 2017) (putri)

9. Bagaimana penilaian skor bishop ? (desi)


Jawab : skor bishop adalah suatu standarisasi objektif dalam menentukan
apakah pasien layak untuk dilakukan induksi persalinan , pada presentasi
verteks.faktor yang dinilai pembukaan serviks. pendataran serviks,
penurunan sepala .konsistensi serviks pada posisi serviks skor Bishop 5
atau kurang maka menunjukan serviks belum matang dan perlu dilakukan
pematangan serviks dan induksi persalinan . jika skor bishop 6 atau lebih
maka dikatakan serviks sudah matang dan prediksi keberhasilan induksi
persalinan lebih tinggi. (Emila ova, Dkk. 2021) (hasri)

Membaca hasil penilaian Bishop shop: bila jumlah nilai pelvic10


(matang): segera lahir sekitar 15 menit Lebih dari 7: kemungkinan
persalinan pervaginam 100% Nilai 5-7 kemungkinan persalianan
pervaginam 40-60% Lebih dari 5: kemunkinan persalinan pervaginam 0-
15% (Saiffudin 2010) (eva)

Skor Bishop diperoleh dengan cara pemeriksaan daiam vagina, Parameter


yang digunakan oleh skor Bishop meliputi penilaian pembukaan,
pendataran serviks, penurunan. bagian bawah janln (station), konsistensi
serviks dan poslsi servlks (Tjahjanto H,2000). (anjar)

10. Bagaimana cara penanganan partus prematurus yang terkini dan cost-
effective ? (kamelia)
Jawab : biaya minimum dari manfaat yang diberikan, manfaat maksimum
dari biaya yang diberikan, intervensi mana yang dapat mencapai hasil
yang telah ditargetkan dengan biaya paling rendah, hasil yang paling
menguntungkan dengan alokasi biaya yang telah diterapkan (Intan, 2017)
(kamelia)
Pada berat janin yang rendah dan preterm, sungsang, pemakaian forceps
untuk melindungi kepala janin, bila presentasi kepala, boleh partus
pervaginam, pada kehamilan sungsang 30-34 minggu sc dapat
dipertimbangkan (Sarwono, 2018) (septi)

a) Tirah baring: kepentingan istirahat rebahan yang disesuaikan


kebutuhan ibu namun secara statisyik tidak terbukti dapat mengurangi
kejadian
b) Hidrasi dan sedasi: hidrasi oral maupun intravena sering dilakukan
untuk mencegah persalinan prematur, karena sering terjadi
hipovalemik pada ibu dengan kontraksi prematur, walaupun
mekanismenya belum jelas.
c) Pemberian tikolitik (aliza)

pada pasien datang dengan gejala dan di jumpai tanda persalinan


prematur , sebaiknya di tentukan dulu usia kehamilan berdasarkan hari
pertama mens truasi terakhir.hasilini terkonfirmasi dengan pemeriksaan
fundus uteri ,pemeriksaan USG sebelumnya
a) awasi TTV
b) lakukan USG
c) pemberian kostikoreloid
d) pemberian tokolitik
(Emila Ova.2020) (hasri)

11. Apa pengertian dari partus postmaturus ?(putri)


Jawab : Partus postmaturus atau serotinus yaitu, proses pengeluaran buah
kehamilan setelah usia kehamilan lebih dari 42 minggu. (aliza)

Partus yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu yang ditaksir
(Sulistyawati, 2013) (kamelia)

Persalinan postterm yaitu prolonged pregnancy, extended pregnancy,


postdate / post datisme adalah kelahiran yang berlangsung sampai 42
minggu atau lebih, dihitung dari pertama haid terakhir menurut rumus
naegele dengan siklus haid 28 hari (Sarwono, 2018) (septi)

12. Bagaimana patofisiologi postmatur ? (winda)


Jawab : fungsi plasenta mencapai puncak pada kehamilan 38mgg dan mulai
menurun setelah 42minggu. akibat dari proses penuaan plasenta maka
pemasokan makanan dan oksigen akan menurun disamping adanya spasme
arteri spiralis. janin akan mengalami pertumbuhan tehambat dan penurunan
berat, dalam hal ini dapat disebut dismatur, sirkulasi uteroplasenter akan
berkurang dengan 50% menjadi hanya 250ml/menit jumlah iar ketuban yang
berkurang mengakibatkan perubahan abnormal jantung janin
(prawirohardjo,2005) (anjar)
Pada kehamilan lewat waktu terjadi penurunan oksitosin sehingga tidak
menyebabkan adanya his dan terjadi penundaan persalinan (Manuaba, 1998)
(kamelia)

Kehamilan postmaturus (serotinus) disebabkab karena faktor hormonal,


kurangnya produksi oksitosin akan menghambat kontraksi otot uterus secara
alami dan adekuat, sehingga mengurangi respon serviks untuk menipis dan
membuka akibatnya kehamilan bertahan lebih lama dan tidak ada
kecenderungan untuk persalinan pervaginam. (aliza)

Patofisiologi postmatur yaitu meliputi bayi yang sangat besar dengan akibat
trauma lahir atau bayi kecil untuk masa kehamilan yang hidrasi dan
nutrisinya dirusak karena penuaan plasenta serta disfungsi dan penurunan
cairan amnion. (Ns. Muaningsih dkk, Buku Maternitas Dalam Ilmu
Keperawatan,2020) (putri)

13. Apa penyebab dari partus postmaturus ? (putri)


a. Jawab : Pengaruh progesterone
Penurunan hormon progesterone dalam kehamilan merupakan kejadian
perubahan endokrin yang penting dalam memacu proses biomolekuler
pada persalinan dan meningkatkan sensitivitas uterus terhadap
oksitosin, sehingga terjadinya kehamilan dan persalinan postterm
adalah karena masih berlangsungnya pengaruh progesteron.
b. Teori oksitosin
Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan lewat
bulan memberi kesan atau dipercaya bahwa oksitosin secara fisiologis
memegang peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan
pelepasan oksitosin dari neurohipofisis.
c. Teori kortisol/ Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) janin
Dalam teori ini diajukan bahwa sebagai “pemberi tanda” untuk
dimulainya persalinan adalah janin. Hal ini terjadi akibat peningkatan
tibatiba kortisol plasma janin. Kortisol janin akan mempengaruhi
plasenta sehingga produksi progesterone berkurang dan memperbesar
sekresi estrogen, berpengaruh terhadap meningkatnya produksi
prostaglandin.

d. Syaraf uterus
Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus frankenhauser akan
membangkitkan kontraksi uterus. Pada keadaan dimana tidak ada
tekanan pada pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek
dan bagian bawah masih tinggi, semua hal tersebut sebagai penyebab
terjadinya kehamilan lewat bulan.
e. Herediter
Beberapa penelitian menyatakan bahwa seorang ibu yang mengalami
kehamilan lewat bulan, mempunyai kecenderungan untuk melahirkan
lewat 20 bulan pada keturunan selanjutnya, karena postterm sering
dijumpai pada keluarga tertentu (Prawirohardjo, 2014) (winda)
a) otot rahim tidaksensitif terhadap uttrotonika atau oksitosin
b) psiologis, insufisiensi plasenta
c) kelainan alat genetalia, bagian dalam terutama daerah rahim
(rahmah Siti maulia Anna . Marintalia Dewi . 2022) (hasri)

Beberapa faktor penyebab kehamilan lewat waktu adalah sebagai berikut :


a. kesalahan dalam penaggalan, merupakan penyebab yang paling sering
b. primigravida dan riwayat kehamilan lewat bulan
c. defisiensi sulfatase plasena atau anensefalus, merupakan penyebab yang
jarang terjadi d. jenis kelamin janin laki – laki juga merupakan
predisposisi
e. faktor genetik juga dapat memainkan peran.
Referensi : Iskandar 2010.kehamilan lewat waktu,edisi 2. (desi)
siklus haid yang tidak diketahui pasti, kelainan pada janin (anenefal,
kelenjar adrenalin janin yang berfungsi kurang bai, kelainan pertumbuhan
tulang janin / kekurangan enzim sulfatase plasenta (Iskandar, 2010)
(kamelia)

14. Tanda dan gejala dari partus postmaturus ? (erna)


Jawab : Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus frankenhauser akan
mengakibatkan konteraksi uterus. Pada keadaan ini tidak ada tekanan pada
fleksus seperti kelainan letak,tali pusat pendek,dan bagian bawah janin
masih tinggi(mochtar,2010) (meliza)
Tanda dan gejala dari partus prematurus
1) Berat badan bayi biasanya lebih berat dari bayi yang lahir secara matur
(>4000gram)
2) Tulang dan sutura kepala bayi lebih keras dari bayi matur
3) Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
4) Verniks kaseosa dibagian badan berkurang
5) Memiliki kuku-kuku yang panjang
6) Rambut pada kepala agak tebal
7) Kulit sangat pucat dengan deskuamasi efitel (aliza)

a. Penurunan berat badan dan ukuran uterus (ketika bayi menderita akibat
disfungsi plasenta)
b. Uterus yang sangat besar
c. Cairan terwarnai mekonium
d. Pola denyut jantung janin buruk
e. Hasil uji laboratorium dan pemeriksaan diagnostic. ( Nurwidha, 2016)
(putri)

Tanda dan gela tidak terlalu dirasakan hanya di liat dari tuanya kehamilan.
uk melewati294 atau 42 minggu saat dilakukan palpasi teraba bagian janin
lebih jelas,karena kurangnya air ketuban,kemungkinanan di jumapai
abnormalitas dtak januntung,dengan pemeriksaan auskultasi maupun
kardiotografi(Acdiat,2014) (meliza)

15. Apa saja faktor risiko dari partus postmatur, jelaskan ? (hasri)
a. Jawab : Umur, dimana ibu yang hamil pada usia muda kurang dari 20
tahun dari segi biologis perkembangan alat-alat reproduksinya belum
sempurna sedangkan ibu hamil pada usia lebih dari 35 tahun dari segi
biologis perkembangan alat-alat reproduksinya sudah mengalami
kemunduran yang dapat menyebabkan tejadinya komplikasi yang
abnormal diantaranya adalah kehamilan dan persalinan dengan
serotinus
b. Faktor psikologis yaitu stress yang dialami ibu saat hamil yang dapat
mempengaruhi perkembangan janin seperti cacat bawaan, stress juga
dapat menyebabkan kerentanan tidak timbulnya his, selain kurangnya
air ketuban karena penurunan hormone progesterone
c. Paritas, dimana pada multipara sering dijumpai kehamilan serotinus
karena ibu hamil dengan paritas lebih dari 3 memiliki uterus yang
sudah sering meregang sehingga uterus menjadi longgar dan
menyebabkan kepala tidak cepat masuk ke pintu atas panggul,
sehingga kepala tidak menekan fleksus frankenhauser yang bisa
menimbulkan his rangsangan untuk terjadinya kontraksi.
d. Tingkat pengetahuan ibu, dimana pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Apabila
penerimaan perilaku didasari oleh pengetahuan maka perilaku tersebut
akan bersifat lama (long lasting)
Referensi : wahid, n. (2013). faktor faktor yang berhubungan dengan
kejadian kehamilan serotinus. (desi)

kehamilan pertama, riwayat persalinan postmatur sebelumnya, riwayat


keluarga mengalami persalinan postmatur, ibu hamil mengalami obesitas,
bayi laki-laki, penghitungan due date kurang tepat (Iskandar, 2010)
(kamelia)
Kejadian persalinan partus postmatur dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Penelitian yang dilakukan oleh oberg, frisell, svensson & illiado (2013)
menunjukan bahwa resiko kejadian persalinan partus postmaturus atau
pada persalinan pada usia kehamilan >42 minggu lebih tinggi terjadi pada
wanita dengan usia tua (>35 tahun). Memiliki berat badan yang berlebih,
primipara, atau memiliki riwayat persalinan partus postmaturus
sebelumnya. Penelitian lain yang dilakukan oleh fibrila (2014) juga
menyebutkan bahwa usia bersalin beresiko mengalami kehamilan
postmaturus. Hal ini dikaitkan dengan belum sempurnanya kematangan
alat reproduksi pada ibu usia <20 minggu dan menurunya fungsi organ ibu
pada >35 tahun. (aliza)

16. Bagaimana diagnosis dari partus postmatur ?

Jawab : Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendukung diagnosis


persalinan post matur adalah :
a. Pemeriksaan umur kehamilan ,dihitung dengan mengguinakan rumus
neaggle berdasarkan anamnesis dari hait terakhir.
b. Pemeriksaan Berat badan ibu dan lingkar perut, ditandai dengan berat
badan ibu turun pembesaran perut mengecil karena air ketuban
berkurang (Ratna, 2012).
c. Pemeriksaan TFU(Tinggi fundus uteri).
d. Pemeriksaan USG yaitu dengan pemeriksaan diameter biparietal kepala
janin dapat diukur dengan teliti tanpa ada bahaya (Sujiyantini,2009).
e. Pemeriksaan sitologi cairan amnion yaitu amniostropi dan pemeriksaan
PH (dibawah7,20) dianggap sebagai gawat janin (Sujiyantini, 2009).
(anjar)

1. Pemeriksaan umur kehamilan ,dihitung dengan menggunakan


rumus
neaggle berdasarkan anamnesis dari hait terakhir.
2. Pemeriksaan Berat badan ibu dan lingkar perut, ditandai dengan
berat
badan ibu turun pembesaran perut mengecil karena air ketuban
berkurang
3. Pemeriksaan TFU(Tinggi fundus uteri).
4. Pemeriksaan USG yaitu dengan pemeriksaan diameter biparietal
kepala janin dapat diukur dengan teliti tanpa ada bahaya
f. Pemeriksaan sitologi cairan amnion yaitu amniostropi dan
pemeriksaan PH (dibawah7,20) dianggap sebagai gawat janin
(Ratna, 2012). ( putri )

17. Bagaimana komplikasi pada ibu dan bayi yang mengalami posmaturus ?
(winda)
Jawab :
komplikasi yang terjadi pada kehamilan serotinus yaitu komplikasi pada
janin.
Komplikasi yang terjadi pada bayi seperti gawat janin, gerakan janin
berkurang, kematian janin, asfiksia neonaturum dan kelainan letak.
(Prawirohardjo 2006),

Komplikasi pada Ibu


Komplikasi yang terjadi pada ibu dapat menyebabkan partus lama, inersia
uteri, atonia uteri dan perdarahan postpartum. (erna)

1. Komplikasi pada Ibu Komplikasi yang terjadi pada ibu dapat


menyebabkan partus lama, inersia uteri, atonia uteri dan perdarahan
postpartum.
2. Komplikasi pada Janin Komplikasi yang terjadi pada bayi seperti berat
badan janin bertambah besar, tetap atau berkurang, serta dapat terjadi
kematian janin dalam kandungan.
Referensi : Iskandar 2010.kehamilan lewat waktu,edisi 2. (desi)
Menurut Rina Nurnaeni dan wianti (2018)
1) pada ibu : rasa takut menjalani oprasi dengan akibat komplikasi seperti
perdarahan
2) pada janin :
a) oligohidramnion
b) mekonium
c) makrosomia kuku panjang, bayi tampak tua
d) dismaturitas bayi
e) hipoglikemia, karna janinmenggunakan cadangan lemak kulit dan
glikogen dalam hati
(Muaningsih, Dkk.2020) (hasri)

Pengaruh pada janin : Berat janin (resiko persalinan bayi dengan berat
lebih dari 4000 gram pada kehamilan postterm meningkat 2-4 kali lebih
besar dari kehamilan term), sindroma postmaturitas ( gangguan
pertumbuhan, dehidrasi ,kulit kering, kuku tanga dan kai panjang
hilangnya verniks kaseosa dan lanugo), gawat janin atau kematian
perinatal (disebabkan oleh makrosomia terjadi distosia persalinan, fraktur
klafikula, insufisiensi plasenta, cacat bawaan)
Pengaruh pada ibu : mordibitas atau mortalitas meningkat dari
makrosomia tulang tengkorak menjadi keras, partus lama, perdarahan post
partum akibat bayi besar
Aspek emosi ibu dan keluarga cemas bilamana kehamilan terus
berlangsung melewati taksiran persalinan( sarwono, 2018) (septi)

18. Bagaimana cara mencegah terjadinya partus postmatur ? (erna)


Jawab : pemeriksaan kehamilan secara teratur untuk menjamin kondisi ibu
dan bayi dalam masa yang stabil dan terkendali. Mengetahui riwayat haid
secara detail juga menjadi pertitimbangan dan untuk mencegah
postmaturus / bayi telat lahir (Manuaba,1999) (kamelia)

Pencegahan partus lama dapat dimulai dengan menghindari faktor risiko


ya ng dapat dikendalikan, misalnya usia saat melahirkan dan indeks massa
tubuh yang tinggi. Antenatal care (ANC) yang baik juga berguna untuk
mencegah dan mendeteksi dini kemungkinan partus lama. Pada ANC
dapat dilakukan deteksi terhadap diabetes gestasional, pemeriksaan USG
untuk melihat ukuran bayi, posisi bayi, dan abnormalitas lain yang dapat
menyebabkan partus lama.
Manajemen persalinan secara aktif seperti pemantauan kemajuan
persalinan dengan vaginal toucher setiap 2 jam dan penggunaan oxytocin
dinilai dapat menurunkan durasi kala 1. (A. Fahira.N,2019) (putri)

Ibu hamil akan dianjurkan untuk melakukan hal-hal yang dapat


memicu/merangsang terjadinya persalinan, seperti menganjurkan ibu
untuk lebih sering melakukan hubungan intim bersama pasangan tanpa
menggunakan alat kontrasepsi (kondom), menganjurkan sering melakukan
jalan kaki, serta melakukan stimulasi putting. Jika dirasa sudah melakukan
hal-hal yang dapat memicu/merangsang persalinan tetapi tidak
mendapatkan hasil maka lakukan induksi persalinan. (aliza)

19. Bagaimana penanganan pada ibu dan bayi yang mengalami posmaturus ?
(winda)
a) Jawab :
memastikan kehamilan telah terjadi lewat bulan sehingga dapat di
berikan penatalaksaan sesuai masalah
b) melakukan identivikasi kondisi janin dan hal- hal yang mengancam
jiwa janin
c) memeriksa kematangan serviks menggunakan bishop
skor ,kematangan serviks tersebut berperan penting dalam pengelolaan
kehamilan postmatur , yaitu untuk merencanakan tindakan induksi
persalinan (Kuswanto,Dkk.2022) (hasri)

Berikut ini langkah – langkah Penanganan bayi baru lahir post matur : a.
Keringkan secepatnya dengan handuk bersih.
a. Mengganti kain yang basah dengan kain kering.
b. Kepala bayi ditutup topi.
c. Berikan oksigen sesuai dengan kebutuhan .
d. Berikan infuse dextrose 10% dan bikarbonas natricus 1,5% 4:1. Hari I 60
cc/kg/hari. Hari II 70 cc/kg/hari.
e. Memperhatikan suhu tubuh yaitu dengan menempatkan bayi didalam
incubator.
f. Memperhatikanpencegahaninfeksiyaitudenganmemperhatikanteknik
pencegahan infeksi salah satunya dengan mencuci tangan sebelum
menyentuh bayi.
g. Pengawasan nutrisi/ASI pada bayi baru lahir sesuai dengan kebutuhannya,
berikan melalui sonde/tetesi ASI.
h. Pengawasan berat badan dengan ketat karena berat badan berkaitan
dengan status gizi/nutrisi bayii yang berhubungan dengan daya tahan bayi
(Saifuddin, 2010). penanganan pada Ibu eselerasi variable yaitu
matangkan serviks dan induksi persalinan.
i. Pematangan serviks dapat dilakukan dengan kateter voley, oksitoksin,
prostaglandin (Misoprostol), relaksin (melunakkan serviks), pemecahan
selaput ketuban.
j. Persalinan per vaginam yaitu Ibu miring ke kiri, berikan oksigen, monitor
DJJ, induksi persalinan dengan tetes Pitosin (jika tidak ada kontraindikasi
dan belum ada tanda hipoksia intrauterine), tetes Pitoksin di naikkan
jangan melebihi 2 m U/ menit atau di naikkan dengan interval < 30 menit,
amniotomi pada fase aktif, infus intraamniotik dengan 300 – 500 mL
NaCl hangat selama 30 menit yaitu untuk mengatasi oligohidramnion dan
mekoneum, konfirmasi kesejahteraan janin.
k. Dilakukan Sectio Caesaria, jika gawat janin (deselerasi lambat, pewarnaan
mekoneum), gerakan janin abnormal (< 5 kali / 20 menit), contraction
stress test (CST), berat Badan > 4000 gr, malposisi, malpresentasi, partus
> 18 jam, bayi belum lahir, (Kurniawati, 2009 ).
l. Dilakukan vakum ekstraksi, syarat vakum, (Manuaba, 2003) yaitu:
Pembukaan minimal 5. Ketuban negatif atau dipecahkan. Anak hidup,
letak kepala atau bokong (4) Penurunan minimal H II. His dan reflek
mengejan baik (anjar)
20. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka
prematuritas pada bayi ? (desi)
Jawab : kanggoro mother care (KMC), pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi,
pemenuhan kebutuhan peningkatan orang tua dan bayi (yayan, 2018)
(kamelia)

Ada 3 intervensi upaya mencegah kelahiran bayi prematur yaitu:


Terapi suplementasi progesteron, intevensi pengurangan paparan asap
rokok suplementasi dilingkungan ibu hamil dan deteksi dini pada
kehamilan terbukti dalam mencegah kelahiran prematur pada ibu hamil.
(aliza)

Hindari kehamilan pada ibu usia terlalu muda < 20 tahun. Hindari jarak
kehamilan terlalu dekat. Anjurkan tidak merokok maupun mengkonsumsi
obat terlarang. Hindari kerja berat dan perlu cukup istirahat. Obati
penyakit yang dapat menyebabkan persalinan premature. Kenali dan obati
infeksi genetal atau saluran kencing. Deteksi dan pengamanan faktor
risiko terhadap persalinan prematur (anjar)
Dengan mengunjungi tenaga kesehatan untuk memeriksakan kehamilan
agar mengetahui kondisi ibu dan janin (A. Fahira.N,2019) (putri)

Pendidikan kesehatan, pengawasan dan pemantauan, mengukur status gizi


ibu hamil, melakukan ANC rutin (Alfita novitasari, 2020) (septi)

Anda mungkin juga menyukai