Anda di halaman 1dari 38

KONSELING DAN

MEMBERIKAN PELAYANAN
KONTRASESPI PADA KLIEN
KHUSUS
By : Mardeyanti
KONSELING
◦Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu
dengan semua aspek pelayanan keluarga berencana dan
bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan
pada satu kali kesempatan yakni pada saat pemberian
pelayanan.
◦Tujuan konseling
◦ Meningkatkan penerimaan
◦ Menjamin pilihan yang cocok
◦ Menjamin penggunaan yang efektif
◦ Menjamin kelangsungan lebih lama
Langkah – Langkah Konseling
KB
◦SATU TUJU Dalam memberikan konseling:
◦SA : Sapa dan Salam
◦T : Tanya
◦U : Uraikan
◦TU : Bantu
◦J : Jelaskan
◦U : Kunjungan ulang
REMAJA DAN KONTRASEPSI
◦Masa remaja = masa transisi yang unik ditandai oleh berbagai
perubahan emosi & psikis

◦Masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian


identitas diri, sehingga pengaruh lingkungan yang tidak baik dan
kurangnya informasi yang benar menyebabkan permasalahan
kesehatan termasuk KTD; PMS dan HIV/AID’s
◦Ada lagi remaja kasus perkosaan??
◦Fenomena remaja yang kini banyak melakukan perilaku seks berisiko,
hingga mengalami KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan), juga beresiko
terhadap PMS

◦Minimnya pengetahuan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi


karena terbatasnya akses informasi dan advokasi remaja,
◦Remaja memiliki hak untuk mendapatkan
hidup sehat  memerlukan akses terhadap
alat yang dapat melindungi kesehatannya
termasuk alat kontrasepsi dan layanan
kesehatan.

◦Bagaimana Melindungi Remaja??


Kebijakan akses kontrasepsi pada remaja sebagai
pencegahan
Masalah :
1. Masih tingginnya kasus HIV pada
usia remaja/produktif (20-29th)
2. KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan)
3. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Kebijakan : Akar Masalah :


Memberi akses Saat remaja (15-24th),
kontrasepsi kondom pada sesorang sudah mulai
seksual aktif  PMS, HIV dan
remaja
KTD

Opsi Kebijakan
a. Pemberian informasi pada remaja mengenai HIV &
resiko seksualitas melalui peer education
b. Memasukkan kurikulum kesehatan reproduksi pada
kurikulum sekolah
c. Menguatkan pelayanan kesehatan yang ramah remaja
d. Memberi akses kontrasepsi kondom pada remaja
◦Alasan kebijakan……. ??

Remaja sebenarnya tidak


membutuhkan alat kontrasepsi, tetapi
pada beberapa kasus dimana terjadi
pada remaja telah/dengan seksual
aktif, maka diperlukan konseling
tentang kontrasepsi secara dini agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan pada remaja.
Kontrasepsi Untuk Remaja

◦Akses kontrasepsi adalah Hak Remaja

 pengetahuan tentang kesehatan reproduksi masih


dianggap tabu bagi remaja sedangkan fenomena yang
terjadi sangatlah bertentangan
◦Kenapa Akses Kontrasepsi bagi Remaja itu
Penting?
 Fakta di lapangan yang menunjukan tingginya faktor risiko
KTD (kehamilan tidak diinginkan), penularan HIV serta IMS
(infeksi menular seksual) juga telah membayangi remaja
seksual aktif.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian layanan
kontrasepsi pada remaja :

1. Pelajari perilaku seksual remaja tersebut.


◦Misalnya mengenai apakah ia telah berhubungan seksual
sejak masih sangat muda, apakah ia berganti-ganti
pasangan, adakah riwayat IMS, adakah riwayat kehamilan
dan aborsi, serta lain sebagainya.
2. Dasar pemberian kontrasepsi pada remaja adalah
◦ untuk pencegahan kehamilan dan pencegahan IMS,
sebelum remaja siap untuk merubah pola perilaku
seksualnya pada fase abstinensi atau sebelum mereka siap
membentuk sebuah keluarga dan mempunyai anak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian layanan kontrasepsi pada remaja :
3. Kontrasepsi pada remaja bersifat temporer dan harus tidak
memberikan efek samping dan kesulitan pada pengembalian
kesuburan.

4. Pelayanan pap smear dan pemeriksaan laboratorium untuk


skrining IMS perlu dilakukan, terutama bagi remaja yang sudah
aktif berhubungan seksual lebih dari setahun dan ada riwayat
berganti-ganti pasangan.
Metode kontrasepsi yang tepat bagi
remaja yang aktif secara seksual
1. Pendidikan seks yang sehat, sehingga dapat menghindari
kehamilan dan penyakit hubungan seksual

2. Kondom merupakan pilihan utama karena efek sampingnya


tidak ada dan dapat dipergunakan untuk menghindari PMS

3. Pil dapat dibenarkan karena efek sampingnya ringan dan


tidak banyak mempengaruhi alat genitalia
4. Suntikan KB masih dapat dipakai karena pengaruhnya kecil
terhadap perubahan hormonal

5. AKDR pilihan yang paling akhir bila metode lainnya sulit


diterima mengingat pengaruhnya terhadap alat genital

6. Bila berhadapan dengan kehamilan yang tidak diinginkan,


maka upaya aborsi masih dipertimbangkan karena berkaitan
dengan UU Kesehatan no.30/tahun 1992 tetapi bertentangan
dengan filsafat dan dasar negara “Pancasila”
Ada beberapa hal mengapa remaja tidak
dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi, yaitu
a) Peraturan Perundang-undangan di Indonesia tidak memperbolehkan penggunaan
alat kontrasepsi bagi remaja yang belum menikah

b) Ada jenis alat kontrasepsi tertentu, misalnya IUD tidak boleh digunakan pada
rahim yang belum pernah hamil karena dapat merusak dinding rahim

c) Selain itu secara mental remaja yang menggunakan alat kontrasepsi akan merasa
bahwa dia dapat berprilaku seksual aktif tanpa resiko kehamilan artinya dia akan
permisif terhadap prilaku tersebut dan akan sangat mudah terjadi gonta-ganti
pasangan, padahal semua alat kontrasepsi tetap punya angka kegagalan dan
hubungan seksual tidak hanya berakibat kehamilan. Tetapi juga terkena PMS
(Penyakit Menular Seksual)
Kontrasepsi untuk perempuan
berusia >35 tahun
Kehamilan > 35 tahun ??
◦Kehamilan di atas usia 35 tahun adalah kehamilan yang cukup
berisiko.
◦Tidak hanya bagi ibu, risiko kesehatan janin dalam kandungan juga
meningkat seiring dengan bertambahnya usia ibu.
◦Produksi hormon estrogen dan progesteron wanita akan menurun 
tidak menutup kemungkinan potensi kehamilan jika wanita tersebut
belum memasuki masa menopause
penggunaan kontrasepsi masih
◦ Maka
dibutuhkan oleh wanita yang menginjak
usia lebih dari 35 tahun.
KB Usia > 35 tahun??
1. Kontrasepsi Progestin
1. PIL Progestin
2. Implant
3. Suntik Progestin
 digunakan untuk wanita yang berusia lebih dari 35 tahun, sehat, tidak merokok, dan
tidak memiliki penyakit kardiovaskular.
Wanita yang merokok sebaiknya tidak menggunakan  karena Kombinasi dari zat kimia
yang dihasilkan oleh rokok dengan estrogen meningkatkan risiko penyakit jantung
2. AKDR
AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahin) merupakan jenis kontrasepsi yang efektif untuk
wanita dengan usia di atas 35 tahun
3. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metode KB yang paling efektif, murah,
aman, dan mempunyai nilai demigrafi yang tinggi.
Urutan pilihan alat kontrasepsi yang bisa
digunakan > 35 tahun antara lain:

◦ Steril (tubektomi untuk wanita atau vasektomi untuk pria)


◦ IUD
◦ Pil KB
◦ Implan
◦ Suntik KB
◦ Konvensional

◦ Di atas usia 35 tahun, seorang wanita tidak dianjurkan untuk hamil lagi, karena secara
biologis tubuhnya sudah tidak mendukung untuk mengalami kehamilan, sehingga risiko
komplikasi pun akan semakin besar.

"Di atas usia 35 tahun jangan hamil lagi, jadi kontrasepsi terbaik adalah steril,"
KONTRASEPSI DARURAT
Kontrasepsi Darurat adalah kontrasepsi yang dapat
mencegah kehamilan bila digunakan setelah
hubungan seksual.
Atau sering juga disebut "Kontrasepsi Pasca
senggama" atau "Morning after pills" atau "Morning
after treatment".
Peran Kontrasepsi Darurat (KONDAR)
dalam program kesehatan reproduksi
 

◦WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 200.000 wanita


meninggal akibat terminasi kehamilan yang tidak diinginkan
akibat suatu praktek  aborsi yang tidak aman "Unsafe
abortion".
MANFAAT KONDAR
1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
2.    Mendukung hak perempuan untuk mengatur reproduksinya sendiri
3.    Mendukung kesehatan reproduksi perempuan :
        @ Memberi waktu pemulihan yang sempurna bagi organ reproduksi
        @ frekuensi kehamilan dapat diatur sesuai kondisii kesehatan fisik dan
             Psikososial
        @ Risiko aborsi dapat di hindarkan
4.    Bukan sebagai pil penggugur kandungan
5.    Cara kerja Kondar adalah “fisiologis”, sehingga tidak mempengarugi
kesuburan dan siklus haid yang akan dating
6.    Efek samping ringan dan berlangsung singkat
7.    Tidak ada pengaruh buruk dikemidian hari pada organ system
reproduksi dan organ tubuh lainnya.
INDIKASI KONDAR
 Indikasi Kondar adalah untuk mencegah kehamilan
yang tidak dikehendaki akibat :
1. Kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi, seperti :
                   -. Kondom bocor, lepas atau salah penggunaannya
                   -. Diaphragma pecah atau robek atau dilepas terlalu cepat
                   -. Kegagalan senggama terputus
                   -. Salah hitung masa subur
                   -. Alat kontrasepsi dalam rahim (Spiral/IUD) ekspulsi
                   -. Lupa minum pil KB lebih dari 2 hari berturut-turut
                   -. Terlambat lebih dari 1 minggu untuk suntik KB 1 bulanan
                   -. Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB 3 bulanan
2. Wanita korban perkosaan kurang dari 72 jam
3. Tidak menggunakan kontrasepsi, baik karena alasan medis maupun belum
     bersedia, tetapi ingin mencegah kehamilan
4. Wanita yang tidak sedang memakai kontrasepsi apapun, karena tugas
    suaminya yang sering  bepergian dalam jangka waktu lama
Jenis Kontrasepsi darurat (Kondar)
1. Mekanik
Satu-satunya Kondar mekanik adalah IUD yang mengandung tembaga
(misalnya: CuT 380A).
Jika dipasang dalam waktu "kurang dari 7 hari" setelah senggama, cara ini
mampu mencegah kehamilan.dan selanjutnya dapat dipakai terus untuk
mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya, atau sesuai waktu yang
dikehendaki.

◦ Cara kerja :
    -. Mencegah fertilisasi (pertemuan sel sperma dan sel telur)
           -. Mencegah tertanamnya hasil pembuahan pada endometrium (selaput
              dinding rahim)
◦ Kegagalan : < 0,1%
◦ Kontra indikasi : -. Hamil atau diduga hamil
             -. Infeksi Menular Seksual (IMS)
◦ Cara pemberian : 1 kali pemasangan dalam waktu < 7 hari pasca senggam
2. Medik
◦    Paling sedikit ada 5 cara pemberian Kondar yang telah diteliti
secara luas. Masing-masing bersifat hormonal dan saat ini diterapkan
secara oral. Sekalipun pemberian pervaginal dalam tahap penelitian,
namun  kepustakaan yang telah dipublikasikan masih terbatas pada
pemberian per oral.
Lima cara tersebut adalah : Pil KB Kombinasi (mis: Microgynon), Pil
Progestin (mis : Postinor-2), Pil Estrogen (mis: Premarin), Mifepristone
(mis : RU-486), Danazol (mis : Danocrine)
◦Cara kerja :
    -. Merubah endometrium sehingga tidak memungkinkan implantasi
hasil  
              pembuahan
           -. Mencegah ovulasi / menunda ovulasi
    -. Mengganggu pergerakan saluran telur (tuba fallopi)
Cara pemberian :
◦-. Pil kombinasi : 2×4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis  I: 1 ×4
tablet diulang 1×4 tablet 12 jam kemudian setelah dosis Pertama).
◦-. Pil Progestin :  2×1 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama
                           1 tablet, diulang 1 tablet kedua 12 jam sesudah tablet pertama)
-. Pil Estrogen :  2×10 mg dalam waktu 3 hari pasca senggama selama 5 hari
-. Mifepristone :  1×600 mg dalam waktu 3 hari pasca seenggama
-. Pil Danazol  :   2×4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama
                           1×4 tablet diulang 1×4 tablet 12 jam kemudian setelah dosis
                            Pertama).

Efek samping yang mungkin muncul : Mual, muntah, perdarahan bercak,


nyeri payudara
KONTRASEPSI PASCA KEGUGURAN
DAN PASCA PERSALINAN
◦KB  sarana efektif
menurunkan kematian ibu dan
bayi  mengurangi kehamilan
resiko tinggi
◦KEHAMILAN BERISIKO ITU SEPERTI APA??
◦ PENTINGNYA KB PASCA PERSALINAN
DAN PASCA KEGUGURAN
OVULASI???
1. Pasca keguguran  2 minggu
2. Pasca persalinan
Menyusui?
? PERAN
KB

Ya Tidak

6 minggu 4
minggu
Jenis KB Pasca Persalinan Pasca
Keguguran
MAL + _
Barrier (Kondom) + +
Hormonal Kombinasi _ +
Progestin + +/_
Implant + +/_
AKDR + +/_
Tubektomi + +
Alamiah _ _
KB PASCA KEGUGURAN
◦AKDR  Tunda jika ada infeksi , TRIMESTER
2
◦Tubektomi  tunda jika infeksi belum
teratasi
◦HB < 7 gr%  Tunda progestin (suntik,
implant, oral), tubektomi
KB PASCA PERSALINAN
◦Menyusui / tidak??
◦Langsung dapat digunakan :
◦Kondom
◦Spermisida
◦Coitus Interuptus
MAL
(Metode Amenorea Laktasi)
◦Konseling  penting
◦Harus dengan pola laktasi yang ketat (ASI Eksklusif)
◦Syarat :
◦ Minimal 3 jam sekali
◦ Lama menyusui
◦ Menyusui pada malam hari
◦ Yang harus diketahui oleh ibu?
◦ Laktasi bukan metode kontrasepsi yang dapat diandalkan
◦ Dengan pola laktasi yang benar  3-12 % hamil lagi sebelum haid pertama
pasca persalinan
MENYUSUI
Persaliana 3 minggu 6 minggu 6 bulan
n
MAL

AKDR AKDR

STERILISA STERILISASI
SI
KONDOM/SPERMISIDA

PROGESTIN

ALAMIAH

KONTRASEPSI
KOMBINASI
TIDAK MENYUSUI
Persaliana 3 minggu 6 minggu 6 bulan
n
AKDR AKDR

STERILISA STERILISASI
SI
KONDOM/SPERMISIDA

PROGESTIN

ALAMIAH

KONTRASEPSI KOMBINASI
Tugas: Praktik Konseling Pelayanan
Kontrasepsi pada Klien Khusus
◦ 1. Masing –masing mahasiswa buat langkah-langkah praktik konseling dalam
memberikan pelayanan kontrasepsi pada klien khusus (pilih salah satu):
◦ Remaja dan kontrasepsi
◦ Kontrasepsi pasca salin
◦ Kontrasepsi Darurat
◦ Kontrasepsi pasca keguguran Kontrasepsi untuk usia diatas 35 tahun

◦  gunakan langkah konseling “SATUTUJU”


Tugas diupload hari Jum’at 20 Maret
2020 di Google classroom
Kode kelas A : nrp4enf
Kode kelas B : p64bxvc
Kode kelas C : aeraa5j
sekian

Anda mungkin juga menyukai