Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

CRITICAL APPRAISAL OF RESEARCH

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah


Evidance Based Dalam Praktik Kebidanan

Dosen Pengampu:Dian Reflisiani SSiT, MKes

Disusun oleh:
Kelompok IV

1. RITA NURITA 11. AYU PUSPITA SARI 20. DIANA PUSPA SOMADIPUTRI
2. SYLVIA MEGASARI 12. ASIHAWATI 21. LILIS SULASIAH
3. SEKHIFUL MUTOHIRO 13. JULIATI 22. KRISTINA MANURUNG
4. TRIA SEPTIANI RAHMAN 14. RISNAWATI 23. SRI YANI SYADIAH
5. TATI AGUSTIN 15. ROSDIANA 24. HERNI KURNIATI
6. AYU AGUSTINI LESTARI 16. USI NURDIANTI 25. MAHDA HOTRANI PURBA
7. RESTU KHOIRI NISA 17. QURATU AINI 26. ENDAH PRAVITA
8. NI PUTU AYU WIRYAM P A 18. ARMY RESTU AYU 27. DINA NUR HASANAH
9. KENAH 19. WINDI AULIA PUTRI 28. RAHMA AGUSTIN
10. BIANCHA ARIA HASAN

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG S1 KEBIDANAN


STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Critical Appraisal Of
Research”.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
bimbingan Ibu serta saran dan kritik yang membangun dari Ibu demi kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta, 13 November 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II TINJAUAN TEORI3
A. Definisi Critical Appraisal of Research 3
B. FungsiCritical Appraisal of Research 3
C. Langkah-langkahCritical Appraisal of Research 3
BAB III PENUTUP 6
A. Kesimpulan 6
B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telaah kritis ataucritical appraisal adalah cara atau metode untukmengkritisi
secara ilmiah terhadap penulisan ilmiah. Telaah kritis menjadi suatukeharusan bagi
seorang klinisi untuk menerapkan pengetahuan baru dalam praktek sehari-hari.
Telaah kritis digunakan untuk menilai validitas (kebenaran)dan kegunaan dari suatu
artikel atau journal ilmiah. Telaah Kritis merupakan bagian dariEvidence-Based
Medicine.
EBM merupakan praktik kedokteran klinis yang memadukan buktiterbaik
yang ada, keterampilan klinis, dan nilai-nilai pasien. EBM bertujuanmembantu klinisi
agar pelayanan medis memberikan hasil klinis yang optimalkepada pasien.
Penggunaan bukti ilmiah dari riset terbaik memungkinkan pengambilan keputusan
klinis yang lebih efektif, bisa diandalkan, aman, dancost-effective.Pada masa lalu
penentuan apakah seorang sakit atau tidak sakit semata-mata dilakukan dengan dasar
pemeriksaan klinis, yang terbukti banyakmenyebabkan kesalahan diagnosis.
Kemudian berkembang amat pesat berbagaipemeriksaan penunjang atau prosedur
diagnostik, mulai dari pemeriksaanlaboratorium sederhana sampai pemeriksaan
pencitraan yang canggih. Tidak dapatdipungkiri bahwa kita memerlukan berbagai
jenis uji diagnostik untukmenegakkan diagnosis pada sebagian besar kasus.
Uji diagnostik dapat dibagi berdasarkan pada kegunaannya misalnya
untukskrining, untuk memastikan atau menyingkirkan diagnosis, untuk memantau
perjalanan penyakit, menentukan prognosis dan lain-lain.
Agar dapat digunakanuntuk membantu menegakkan diagnosis, mendeteksi
atau memprediksi penyakit pada sekelompok orang yang tampaknya sehat, tetapi
mempunyai risiko terkenasuatu penyakit tertentu (population at risk ) maka alat uji
tersebut harus memilikitingkat akurasi yang tinggi hingga dapat diandalkan. Untuk
memperoleh alat ujiyang dimaksud di atas dapat dilakukan uji tunggal seperti
sensitivitas, spesifisitasdan uji prediksi atau uji gabungan.

1
Dalam makalah ini akan dijelaskan pengertian, tujuan, hasilCritical
Appraisaldan uji diagnostik dan langkah-langkah yang diperlukan
dalamCriticalappraisal agar kiranya dapat memperdalam tentang uji diagnostik
danmenerapkannya dalam studi epidemiologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Critical Appraisal Of Research?
2. Apa saja FungsiCritical Appraisal of Research?
3. BagaimanaLangkah-langkahCritical Appraisal of Research?

C. Tujuan
1. Mengetahuipengertian tentang Critical Appraisal Of Research.
2. Mengetahui FungsiCritical Appraisal of Research.
3. MengetahuiLangkah-langkahCritical Appraisal of Research.

D. Manfaat
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian Critical Appraisal Of
Research.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang FungsiCritical Appraisal of Research.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Langkah-langkahCritical Appraisal of
Research.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Critical Appraisal of Research


Criticals appraisalatau telaah kritis adalah cara atau metode untukmengkritisi
secara ilmiah terhadap penulisan ilmiah. Telaah kritis menjadi suatukeharusan bagi
seorang klinisi untuk menerapkan pengetahuan baru dalam praktek sehari-hari.
Telaah kritis digunakan untuk menilai validitas (kebenaran)dan kegunaan dari suatu
artikel atau journal ilmiah.
Critical Appraisal (Kajian Kritis) adalah suatu proses evaluasi secaracermat
dan sistematis untuk memutuskan apakah suatu tulisan penelitian ataumajalah ilmiah
layak dipercaya. Hal ini merupakan salah satu kemampuan dasaryang penting bagi
seorang klinisi untuk dapat mengetahui dan menggunakan data-data penelitian yang
dapat dipercaya dan efisien.

B. FungsiCritical Appraisal of Research


Critical appraisal berfungsi sebagai berikut:
1. Secara sistematik mengevaluasi literature ilmiah
2. Dapat memilih literature yang akan diambil
3. Memutuskan artikel manakah yang akan mempengaruhi pekerjaan yangakan
dilakukan
4. Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian
5. Mendukung perkembangan dari Evidence Based Medicine (EBM)

C. Langkah-langkah Critical Appraisal of Research


Secara formal penilaian kritis (critical appraisal) perludilakukan terhadap
kualitas bukti-bukti yang dilaporkan oleh artikelriset pada jurnal. Penilaian kritis
kualitas bukti dari artikel risetmeliputi penilaian tentang validitas (validity),
kepentingan(importance), dan kemampuan penerapan (applicability) bukti buktiklinis
tentang etiologi, diagnosis, terapi, prognosis, pencegahan,kerugian, yang akan
digunakan untuk pelayanan medis individu pasien,disingkat “VIA”.

3
1. Validity
Setiap artikel laporan hasil riset perlu dinilai kritis tentangapakah
kesimpulan yang ditarik benar (valid), tidak mengandungbias. Bias adalah
kesalahan sistematis (systematic error) yangmenyebabkan kesimpulan hasil riset
yang salah tentang akurasites diagnosis, efektivitas intervensi, akurasi prognosis,
maupunkerugian/ etiologi penyakit.
Validitas (kebenaran) bukti yang diperoleh dari sebuah riset
tergantungdari cara peneliti memilih subjek/ sampel pasien penelitian,
caramengukur variabel, dan mengendalikan pengaruh faktor ketiga yangdisebut
faktor perancu (confounding factor). Untuk memperoleh hasiriset yang benar
(valid), maka sebuah riset perlu menggunakandesain studi yang tepat.
2. Importance
Bukti yang disampaikan oleh suatu artikel tentang intervensi medis perlu
dinilai tidak hanya validitas (kebenaran)nya tetapi juga apakahintervensi tersebut
memberikan informasi diagnostik ataupunterapetik yang substansial, yang cukup
penting (important), sehingga berguna untuk menegakkan diagnosis ataupun
memilih terapi yangefektif.
Suatu tes diagnostik dipandang penting jika mampumendiskriminasi
(membedakan) pasien yang sakit dan orang yangtidak sakit dengan cukup
substansial, sebagaimana ditunjukkan olehukuran akurasi tes diagnostik. Suatu
intervensi medis yang mampusecara substantif dan konsisten mengurangi risiko
terjadinya hasil buruk (bad outcome), atau meningkatkan probabilitas terjadinya
hasil baik (good outcome), merupakan intervensi yang penting dan bergunauntuk
diberikan kepada pasien. Suatu intervensi disebut pentinghanya jika mampu
memberikan perubahan yang secara klinismaupun statistik signifikan, tidak bisa
hanya secara klinissignifikan atau hanya secara statistik signifikan.
Ukuran efek yang lazim digunakan untuk menunjukkan manfaatterapi
dalam mencegah risiko terjadinya hasil buruk adalah absoluterisk reduction
(ARR), relative risk reduction (RRR), dan numberneeded to treat (NNT). Ukuran
efek yang lazim digunakan untukmenunjukkan manfaat terapi dalam

4
meningkatkan kemungkinanterjadinya hasil baik adalah absolute benefit increase
(ABI), relative benefit increase (RBI), dan number needed to treat (NNT).
Setiap intervensi medis di samping berpotensi memberikanmanfaat juga
kerugian (harm). Ukuran efek yang digunakan untukmenunjukkan meningkatnya
risiko terjadi kerugian oleh suatuintervensi medis adalah rasio risiko (RR), odds
ratio (OR),absolute risk increase (ARI), relative risk increase (RRI), dannumber
needed to harm (NNH).
3. Applicability
Bukti yang valid dan penting dari sebuah riset hanya berguna jika bisa
diterapkan pada pasien di tempat praktik klinis.Bukti terbaik darisebuah setting
riset belum tentu bisa langsung diekstrapolasi(diperluas) kepada setting praktik
klinis dokter. Untuk memahami pernyataan itu perlu dipahami perbedaan antara
konsep efikasi (efficacy)dan efektivitas (effectiveness). Efikasi (efficacy) adalah
bukti tentangkemaknaan efek yang dihasilkan oleh suatu intervensi, baik
secaraklinis maupun statistik, seperti yang ditunjukkan pada situasi riset
yangsangat terkontrol. Situasi yang sangat terkontrol sering kali tidak
samadengan situasi praktik klinis sehari-hari. Suatu intervensi
menunjukkanefikasi jika efek intervensi itu valid secara internal (internal
validity),dengan kata lain intervensi itu memberikan efektif ketika diterapkan
pada populasi sasaran (target population).

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Criticals appraisalatau telaah kritis adalah cara atau metode untukmengkritisi
secara ilmiah terhadap penulisan ilmiah.
2. Langkah– langkah dalamCritical Apraisal dapat disingkat dengan
“VIA”(Validity, Important, Applicability)
3. Critical appraisal dapat berfungsi sebagai, cara untuk mengevaluasiliterature
ilmiah secara sistematik, dapat membantu dalam memilihliterature yang
diperlukan, memutuskan artikel manakah yang akanmempengaruhi pekerjaan
yang akan dilakukan , memisahkan penghalangantara peneliti dengan hasil
penelitian dan mendukung perkembangan dariEvidence Based Medicine(EBM)
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca atau peneliti setelah membaca makalah ini mampu
memahamitentang Critical Appraisal of Reasearch yang tentunya bermanfaat untuk
memberi masukan pada praktik, berkontribusi pada evaluasi perawatan dan
melengkapi sebuah penelitian.

6
DAFTAR PUSTAKA

Caterine Paus, Rona Campbell (2003). Jurnal Penelitian Kualitatif di bidang Kebidanan dan
gynekologi. BJOG. https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1471-0528.2001.00077.x

Denish Walsh, Soo Downe (2006). Appraising the CRITICAL of Research. Leicester : Elseiver.

Paramitha amelia, Rafhani Rasyidah (2020). Evidenced Based Midwifery. Sidoarjo : Umsida
Press.

Siti Husaidah (2022). Evidenced Based dalam Praktik Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media.

Yulizawati (2020). Buku Teks Dengan Evidence Based Midwifery Implementasi Dalam Masa
Kehamilan. Sidoarjo : Indo Medika Pustaka.

Zevia Sceneider, Dean Whitehead, etc. (2015). Nursing and Midwifery Research methods and
appraisal for evidence-based practice. Australia : Elseiver

Anda mungkin juga menyukai