Daftar isi.................................................................................................i
Bab I Pendahuluan................................................................................1
a. Latar belakang..................................................................................1
b. Rumusan masalah.............................................................................2
c. Tujuan...............................................................................................2
BAB II Pembahasan................................................................................
Kesimpulan.........................................................................................14
Daftar Pustaka.....................................................................................15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Allah ta’ala memiliki sembilan puluh sembilan nama yang terdapat di dalam nash
– nash, nama – nama tersebut adalah Asma’ul Husna (nama – nama yang terbaik).
Di antaranya ada nama yang agung bagi Allah azza wa jalla yaitu nama yang
mencakup makna – makna sifat Allah, nama Dzat yang pengertian –
pengertiannya mendalam, luas, dan berfaidah. Maka bagi setiap muslim
hendaknya mengenal makna – makna dan pengertian – pengertiannya karena hal
itu akan menambah keimanannya. Allah ta’ala berfirman:
B.Rumusan masalah
C.Tujuan
1.Mengetahui pengertian dan maksud dari nama nama dan kalam allah
2.Memperdalam pengetahuan tentang sifat sifat allah dan ketentuannya
3.Mengerti tentang apa yang dimaksud dengan ru’yatullah
2
BAB II
PEMBAHASAN.
Sifat-sifat Allah adalah sifat sempurna yang yang tidak terhingga bagi
Allah. Sifat-sifat Allah wajib bagi setiap muslim mempercayai bahwa terdapat
beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah. Maka, wajib
jugadipercayai akan sifat Allah yang dua puluh dan perlu diketahui juga sifat
yangmustahil bagi Allah sifat Allah terbagi 3 yaitu:1
1. sifat wajib bagi Allah Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang harus ada
pada dzat Allah sebagaikesempurnaan bagi-Nya. Allah adalah kholiq, dzat
yang memiliki sifat yangtidak mungkin sama dengan sifat-sifat yang
dimiliki oleh makhluk-NyaSifat-sifat wajib bagi Allah itu diyakini melalui
akal ( wajib aqli) dan berdasarkan dalil naqli ( Al Qur’an dan Hadits).
2. Pengertian sifat mustahil bagi AllahSifat mustahil bagi Allah adalah sifat
yang tidak akan pernah ada pada dzatAllah SWT., sifat mustahil ini
dinafikan oleh sifat-sifat yang wajib bagiAllah, dengan dalil aqal maupun
dalil naqli.
3. Pengertian sifat jaiz bagi AllahSifat jaiz bagi Allah adalah sifat yang boleh
ada pada dzat Allah dan boleh juga tidak ada pada dzat Allah
Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang harus ada pada Zat Allah
sebagaikesempurnaan bagi_Nya. Allah adalah Khaliq, Zat yang memiliki
sifat yang tidakmungkin sama dengan sifat-sifat yang dimiliki
makhluk_Nya. Zat Allah tidak bisadibayangkan sebagaimana bentuk, rupa
1
Yunus, Muhammad. 1997. Pendidikan Agama Islam. Jakarta. Erlangga, hlm, 23
3
dan ciri-ciri_Nya.Begitu juga sifat-sifat_Nya, tidak bisa disamakan dengan
sifat-sifat makhluk.2
Sifat-sifat wajib bagi Allah itu diyakini melalui akal (wajib aqli) dan
berdasarkan dalil naqli (Al-Qur’an dan Hadits).
2. Sifat nafsiyah
Sifat nafsiyah yang wajib bagi Allah adalah sifat wujud saja dan
maknanyaadalah pasti adanya. Mustahil bagi Allah bersifat ‘adam (tidak
ada). Dalil yang bisa didatangkan sebagai penjelasan bahwa Allah bersifat
wujudadalah dengan mengatakan alam ini. Mengapa didalilkan dengan
alam??.Alam adalah baharu atau makhluk, artinya alam ini ada setelah
diciptakan oleh Allah, dan secara otomatis aqal akan mengatakan bahwa “
Allah Ada, Dan DiaYang Mengadakan Alam Ini”. Karena, yang
diciptakan akan ada yang menciptakan. Bisa diqiyaskan, dengan
mengatakan tidak mungkin sepotong rotiada tanpa ada yang membuatnya.
Seperti itu pula alam, takkan ada jika tidakdiciptakan oleh Allah. Karena
Allah pencipta alam semesta.
3. Sifat salbiyah
sifat yang menolak segala sifat-sifat yang tidak layak dan patut
bagi AllahSWT, sebab Allah Maha sempurna dan tidak memiliki
kekurangan.Yang termasuk sifat salbiyah Allah adalah :3
2
Azra, Azyumardi, dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi
Umum. Jakarta. Depatemen Agama RI, hlm12
3
Ibid, hlm, 14
4
Allah SWt adalah pencipta alam semesta. Dia lebih dahulu
adasebelum ala mini ada. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam
Q.S. al-Hadid/57:3
5
4.Sifat ma’ani
Yaitu sifat yang adapada zat Allah yang sesuai dengan kesempurnaan
Allah. Karena keberadaaan sifat inilah nantinya sifat ma’nawiyahYang termasuk
sifat ma’ani adalah4
Allah SWT adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui semua cptaan-
Nya.
Artinya: Allah, tida kada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
senantiasaberdiri sendiri.
4
Ahmadi Abu, dkk. 1991. Dasar-Dasar Penddikan Agama Islam. Jakarta. Bumi Aksara,hlm 45
6
Tidak ada sesuatu yang tidak didengar oleh Allah SWT. Walaupun
jumlahsuara manusia ratusan juta, semua akan didengar oleh Allah.
Sebagf.
5. Sifat Ma’nawiyah
Yaitu Sifat yang tetap slalu ada pada zat Allah tidak mungkin pada
suatu ketika Allah tidak bersifat demikian. Diantara sifat ma’nawai
diantaranya adalah sebagai berikut:
Disamping sifat sifat wajib dan mustahil bagi allah ada lagi sifat
boleh atau sifat jaiz yang dimiliki oleh Allah. Boleh atau mungkin bagi
7
Allah menjadikan sesuatu itu ”ada” atau boleh atau mungkin membuatnya
”tidak ada”,maksudnya disini boleh melakukannya atau meninggalkannya.
Allah sangat berkuasa untuk membuat sesuatu atau meninggalkannya.
Contohnya, boleh ataumungkin bagi Allah menciptakan langit, bumi dan
matahari dll dan dilain pihak boleh atau mungkin juga bagi Allah untuk
tidak menciptakannya.
B.Nama-Nama Allah
8
Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah
konsistensi dengankebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim
tidak akan mudah menulis“Allah adalah …“, karena tidak ada satu hal pun
yang dapat disetarakan denganAllah, akan tetapi harus dapat mengerti
dengan hati dan keterangan Al-Qur’an.
C.Kalam Allah
Di antara sifat Allah Ta’ala yang diyakini dan ditetapkan oleh ahlus
sunnah adalah sifat kalam (Maha berbicara). Ahlus sunnah bersepakat (ijma’)
untuk menetapkan sifat kalam bagi Allah Ta’ala sesuai dengan petunjuk dalil dari
Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Yang dimaksud dengan sifat kalam adalah bahwa Allah Ta’ala berbicara
kapan saja yang Allah kehendaki, dengan bahasa apa saja yang Allah kehendaki,
dengan topik apa saja yang Allah kehendaki, dengan siapa saja yang Allah
kehendaki dari makhluk-Nya (baik malaikat, rasul-Nya, atau yang lain), serta
9
Kalam dengan pengertian pertama ini disebut juga
dengan “jinsul kalaam” atau “nau’ul kalaam”.
D. Rukyatuullah
5
Ahmad bin Nasir Muhammad Ali Hamid, Ru’yatullah wa Tahqiq al-Kalam Fiha(al-Makkah
alMukarramah: Jami’ah Umm al-Qura,1991), 15-16
10
Lebih lanjut Ibnu Faris mendefinisakan ru’yah: asal dari kata “ra’a‛
alra’, al-hamzah, dan al-ya’, yang berarti menunjukan arti melihat,
penglihatan dengan mata atau pandangan.
11
Islam harus mampu men-ta’wil-kan dan memahami dengan benar ayat-
ayat Alqur’an yang nampak berlawanan.
12
meyakini bahwa Allah tidak bisa diketahui dengan penglihatan mata
ataupun hati, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
-. Sifat-sifat Allah wajib bagi setiap muslim mempercayai bahwa terdapat
beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah.
- Asmaul husna adalah nama-nama Allah, Tuhan dalam Islam, yang indah
danbaik. Asma berarti nama (penyebutan) dan husna berarti yang baik atau
yangindah, jadi Asmaul husna adalah nama-nama milik Allah yang baik
lagi indah.
- Di antara sifat Allah Ta’ala yang diyakini dan ditetapkan oleh ahlus
sunnah adalah sifat kalam (Maha berbicara). Ahlus sunnah bersepakat
(ijma’) untuk menetapkan sifat kalam bagi Allah Ta’ala sesuai dengan
petunjuk dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
- Pengertian ru’yah secara bahasa adalah “al-naz}ara bi al-‘ayni aw bi
alqalb” (melihat dengan mata atau dengan hati). Dan masdar dari ru’yah
adalah “ra’a, yara, ru’ya’ wa ru’yah” yang berasal dari bahasa Arab.
14
Daftar Pustaka
15